Anda di halaman 1dari 9

Nama : Oky Dini Rinjani

NIM : 2011601021
Prodi : D3 Keperawatan

INDERA PERABA

Indera peraba meruapakan indera indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk
sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.

1. Susunan Kulit
Kulit mempunyai lapisan luar yang disebut dengan epidermis dan lapisan dalam atau
lapisan dermis. Epidermis tidak mempunyai pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis
tersusun atas empat lapis sel.

 Lapisan Epidermis
Lapisan kulit terluar disebut kulit ari atau epidermis. Kulit ini yang akan
bersentuhan langsung dengan lingkungan luar. Kulit ari memiliki struktur yang
tipis dan mudah mengelupas.Kulit yang terkelupas merupakan kulit ari yang mati.
Lapisan epidermis terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut :
a. Stratum Korneum
Stratum korneum sering disebut juga lapisan zat tanduk. Lapisan ini berada di
bagian kulit yang paling luar, merupakan kulit mati dan kering.
Fungsi utamanya adalah melindungi sel-sel di bawahnya dan mencegah
masuknya bibit penyakit.

b. Stratum Lusidum
Stratum lusidum merupakan lapisan tipis transparan dari sel kulit mati pada
epidermis. Sel-sel stratum lusidum ini mengandung zat yang berminyak
sehingga tahan air.

c. Stratum Granulosum
Stratum granulosum ini berisi 1-3 baris sel skuamosa dengan banyak butiran
kecil di sitoplasma basofilik. Stratum granulosum berfungsi untuk melindungi
kulit dari sinar matahari.
d. Stratum Spinosum
Stratum spinosum adalah lapisan epidermis yang terdiri atas sel-sel yang
banyak sisi (polihedral) yang saling terjalin.
Proses sintesis protein dan pembentukan sel-sel baru yang terjadi di lapisan
ini.

e. Stratum Basal
Stratum basal dan spinosum sering disebut stratum germinativum atau sel
hidup karena kedua lapisan ini merupakan lapisan yang aktif membelah.

 Lapisan Dermis
Di bawah lapisan epidermis kulit terdapat lapisan pelindung dalam, disebut
lapisan dermis. Dermis disebut juga kulit jangat atau korium. Dermis dibentuk
oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur. Serabut ini terdiri atas
kolagen. Lapisan dermis terdiri atas dua lapisan, sebagai berikut :

a. Lapisan papila
Lapisan papila ini memiliki serabut kolagen yang tipis. Umumnya papila ini
mengandung kapiler untuk memberi nutrisi pada epidermis. Pada lapisan ini
terdapat ujung ujung saraf khusus (messiner untuk sentuhan). Papila dengan
serabut dobel berada di telapak tangan dan kaki yang membentuk sidik jari.

b. Lapisan Retikuler
Lapisan retikuler terdiri atas jaringan ikat, memiliki serabut kolagen yang
kasar dan berkas serabut yang saling bersilangan membentuk seperti jaring.
Garis-garis serabut tersebut membentuk cleavage yang penting dalam proses
pembedahan. Sayatan bedah memotong garis cleavage lebih kulit sembuh
daripada yang paralel dengan garis ini.
Lapisan retikuler ini sangat banyak mengandung pembuluh darah, saraf,
ujung-ujung saraf bebas, sel-sel adiposa(lemak), kelenjar lemak, akar rambut,
dan reseptor untuk tekanan dalam. Bagian terbawah lapisan ini mengandung
folikel rambut.

 Lapisan Lemak
Lapisan lemak sering juga disebut lapisan hipodermis. Lapisan lemak ini terletak
di bawah dermis. Lapisan ini tersusun atas jaringan adiposa yang menyimpan
lemak. Lemak digunakan sebagai lapisan pelindung. Oleh karena itu, jaringan
adiposa juga dikenal sebagai tempat penyimpanan lemak dan jaringan pelindung.
 Dari bagian dalam ke bagian luar, stratum germinativum berfungsi untuk
membentuk lapisan di sebelah atasnya.
 Dari sebelah luar lapisan germinativum terdapat, stratum granulosum yang berisi
sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering.
Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya akan menghasilkan pigmen
hitam(melanin).
 Merupakan lapisan yang transparan disebut, stratum lusidum
 Lapisan terluar, lapisan tanduk yang disebut stratum korneum.
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat
yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning ini bersifat
elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.
Stratum germinatium mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis yang membentuk
kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah
yang akan membawakan makanan dan oksigen. Pada waktu dingin atau merasa takut,
otot rambut akan mengerut dan rambut akan menjadi tegak.
Di sebelah dalam dermis tedapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk
melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.

2. Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai
alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang akan peka terhadap berbagai
rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.

Kulit juga sebagai alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan,
panas, dingin, dan nyeri atau sakit.
Ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa
nyeri atau sakit. Ujung saraf yang berselaput(berpapilia), ujung saraf yang berselaput ini
ada lima macam : 1. Ujung saraf  berselaput rangsangan
2. Korpuskel pacini  Tekanan
3. Korpusel ruffini  Panas
4. Korpusel krause  Dingin
5. Korpusel meissner  Sentuhan
Kulit dilengkapi dengan reseptorreseotor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya
menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di
dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung
reseptornya terletak di dekat epidermis.
Kulit dapat mengalami gangguan dan kelaian. Kelainan-kelaian pada kulit antara lain
sebagai berikut :

1. Eksim (Ekzema)
2. Kudis (Skabies)
3. Kurap
4. Bisul (Furunkel)
5. Campak (Rubella)
6. Kusta
7. Ketombe (Seboroid)
8. Lepra
9. Cacar air (Frambusia)
10. Panu atau panau
11. Infeksi jamur kulit

3. Cara Kerja Kulit


Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan, dingin, nyeri, maupun tekanan.
Ketika kulit akan menerima rangsangan, maka rangsangan tersebut akan diterima oleh
sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang tersebut akan diteruskan ke otak melali urat saraf.
Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya akan tertimbul rasa yang akan kita rasakan
yang adanya suatu rangsang. Maka, otak pun akan memerintahkan tubuh untuk
menanggapi rangsang tersebut.

4. Jenis - jenis Kulit


 Kulit normal : minyak (sebum) yang dikeluarkan oleh kelenjar minyak
(sbaceous gland) seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan.
 Kulit berminyak : kelenjar minyak (sebaceous gland) sangat produktif,
hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus dikeluarkan
hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
 Kult kering : kulit kering ini memiliki kadar minyak atau sebum yang
sangat rendah dan cenderung sensitif.
5. Kesimpulan
Kulit kita sangat peka atau sensitif terhadap sentuhandari berbagai macam jenis dingin,
tajam, dan panas. Hal ini dirasakan oleh kita karena ada tekanan, nyeri dan panas atau
dingin tergantung dari apa yang menyentuh kulit dan bagaimana kekuatan sentuhan
tersebut.
Daftar Pustaka

http://artikel-makalahpend.blogspot.co.id/2010/04/indera-peraba.html?m=1

http://sumbangwawasan.blogspot.co.id/2013/11/indera-peraba-kulit_17.html?m=1

http://www.gurukita.com/2012/10/alat-indra-manusia-peraba-kulit.html?m=1

http://bahasapedia.com/sistem-indra-peraba

http://www.academia.edu/8502899/indra_peraba
TUGAS
ILMU BIOMEDIK
INDERA PERABA ( KULIT )

OKY DINI RINJANI ( 201601021)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK
ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA
2016

Anda mungkin juga menyukai