Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

DI DUNIA DAN DI INDONESIA

Disusun oleh :
Oky Dini Rinjani 201601021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan anugerah kepada
penyusun untuk dapat menyusun makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan Keperawatan di
Dunia dan di Indonesia”.Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media elektronik
berupa Internet dan media cetak.

Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dan dapat
menambah pengetahuan atau wawasan mengenai keperawatan. Penyusun sadar makalah ini
belumlah sempurna maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar makalah ini menjadi sempurna.

Surabaya, Agustus 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………..i

Kata Pengantar…………………………………………………………………..ii

Daftar Isi…………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………..
B. Tujuan………………………………………………………………....

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

A. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia……………………….


B. Sejarah Perkembangan Keperawatan diIndonesia……………………
C. Dampak Sejarah Terhadap Profil Keperawatan……………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut saya peranan untuk merawat orang sakit itu adalah suatu
kewajiban yang harus dilakukan setiap orang. Setiap orang pasti pernah
merasakan sakit. Bukan hanya dokter saja yang mampu mengobati melainkan
dokter pasti membutuhkan rekan kerja yang dapat membantu serta yang dapat
mengerti tentang masalah medis.
Pada keadaan masa lalu, pasang surut tentang keperawatan selalu berkitan
dengan peperangan serta kemakmuran. Perkembangan keperawatan yang berada
di Indonesia dapat dipengaruhi oleh kondisi social ekonomi yaitu pada masa
penjajahan Belanda, Inggris, dan Jepang. Pada umumnya pelayan orang-orang
sakit tersebutlah yang dipandang sebagai suatu tindakan amal.

B. Tujuan
Untuk dapat memperkenalkan serta meningkatkan minat pembaca untuk
mengetahui tentang berkembangnya sejarah keperawatan di Dunia dan di
Indonesia.

BAB II

A. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala atau yang bisa
disebut Primitive Culture sampai munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor
keperawatan yang berasal dari Inggris. Perkembangan keperawatan sangat dipengaruhi
oleh struktur dan peradaban manusia. Perkembangan keperawatan diawali pada :

1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)


Manusia diciptakan memiliki naluri untuk bisa merawat diri sendiri.
Perkembangan keperawatan pada awalnya di harapan untuk bisa memilki naluri
keibuan atau Mother Instinc, dan kemudian bergeser ke zaman orang masih
percaya pada sesuatu tentang mistic yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia. Kepercayaan ini dekenali sebagai Animisme.
2. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan lalu bergeser kearah spiritual, dimana saat seseorang
sedang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa ataupun kutukan dari Tuhan.
Tempat-tempat ibadah pada saat itu sebagai pusat perawatan dan pada saat itu
pemimpin agama disebut tabib yang mengobati pasien. Perawat saat itu dianggap
sebagai budak dan yang hanya membantu, bekerja atas perintah yang diberikan
oleh pemimpin agama.

3. Zaman Masehi
Dunia keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani. Dimana saat
itu banyak terbentuk Diakones yaitu organisasi wanita bertujuan untuk
mengunjungi orang sakit sedangkan laki-laki bertugas untuk memberikan
perawatan bagi orang yang sudah meninggal dan mengubur orang yang sudah
meninggal. Zaman pemerintahan Lord-Constantine, mendirikan Xenodhoecim
atau hospes yaitu tempat penampungan orang-orang yang sedang sakit dan
membutuhkan pertolongan. Di zaman itulah berdiri Rumah sakit di Roma yaitu
Monastic Hospital.

4. Pertengahan abad VI Masehi


Pada abad ini keperawatan berkebang di Asisa Barat Daya yaitu Timur Tengah,
dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam dengan
perkembangan keperawatan tidak lepas dari Nabi Muhammad SAW yang berhasil
menyebarkan agama Islam. Di Jazirah Arab pada abad VII Masehi berkembang
sangat pesat ilmu pengetahuan seperti IImu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-
obatan. Mulailah muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti
kebersihan diri ataupun kebersihan makan dan lingkungan. Rufaidah dikenal
sebagai tokoh keperawatan di Arab.

5. Pemulaan abad XVI


Struktur dan orientasi masyarakat pada masa kini berubah dari agama menjadi
kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat colonial. Tempat-
tempat ibadah maupun gereja ditutup, walaupun saat itu tempat tersebut
digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat orang sakit. Adanya perubahan
ini berdampak menjadi negative bagi perawat yaitu berkurangnya tenaga perawat.
Untuk dapat memenuhi kurangnya perawat, maka bekas wanita tuna susila yang
sudah bertobat bekerja menjadi perawat. Dengan adanya perang salib berdampak
positif pada masa kini untuk bisa menolong korban perang yang membutuhkan
banyak tenaga sukarela sebagai perawat, dan mereka terdiri dari orde-orde agama,
wanita-wanita yang ikut dengan suami saat berperang dan tentaralah yang
bertugas rangkap sebagai perawat.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan
keperawatan :
1. Hotel Dieu di Paris : pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama
2. Hotel Dieu di Lion : pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas wanita tuna susila
(WTS) yang telah bertobat
3. ST. Thomas Hospital(1123 M) : pelapor perawat RS ini adalah Florence
Nightingale (1820). Pada saat itu perawat mulai dipercaya banyak orang, lalu saat perang
Crimean War, Florence ditunjuk oleh Negara Inggris untuk menanta asuhan keperawatan di
RS Militer di Turki. Bagi Florence hal tersebut memberi peluang untuk dapat meraih prestasi
dan sekaligus untuk meningkatkan status perawat. Saat itulah Florence dijuluki dengan nama
“The Lady of the Lamp”.

6. Perkembangan keperawatan di Inggris


Pada tahun 1840 Inggris mengalami perbuahan besar dimana sekolah-sekolah
perawat mulai bermunculan dan Florence membuka sekolah perawat modern. Konsep
pendidikan ini mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia. Berikut kontribusi
Florence bagi perkembangan keperawatan.
a. Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan
b. Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit
c. Manajemen RS
d. Mengembangkan pendidikan keperawatan
e. Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran
f. Pendidikan berlanjut bagi perawat.

B. Sejarah Tentang Perkembangan Keperawatan di Indonesia

Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh


konoial penjajahan seperti Jepang, Belanda dan Inggris. Perkembangan keperawatan di
Indonesia dibagi menjadi dua masa yaitu sebagai berikut :

1. Masa Sebelum Kemerdekaan


Negara Indonesia saat itu masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal dari
Indonesia disebut sebagai verpleger dengan dibantu oleh zieken oppaser sebagai
penjaga orang yang sedang sakit, pertama kali bekerja di rumah sakit Binnen
Hospital yang terletak tepatnya di Jakarta pada tahun 1799 dan ditugaskan untuk
memelihara kesehatan staff dan tentara Belanda. Pada masa Belanda terbentuklah
dinas kesehatan tentara dan kesehatan rakyat. Namun pada masa penjajahan
Inggris yaitu Rafless, mereka pun memperhatikan kesehatan masyarakat dengan
adanya moto kesehatan. Pada saat itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam
memelihara kesehatan, seperti pengadaan pencacaran secara umum dan
membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa dan adapun
memperhatikan kesehtan pada para tawanan.

2. Masa Setelah Kemerdekaan


Tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan maupun balai pengobatan,
dalam rangka untuk dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, pada tahun 1952
didirikan sekolah perawat, dan pada tahun 1962 dibuka pendidikan keperawatan
setara dengan diploma.
Tahun 1985 untuk yang pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat
dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia dengan nama Program
Studi Ilmu Keperawatan dan akhirnya dengan berkembangnya Ilmu Keperawatan.

C. Dampak Sejarah Terhadap Profil Keperawatan


Setiap manusia memiliki sejarah masing-masing, baik yang bersifat individual,
komunal, maupun nasional. Kemerdekaan yang diraih bukan hanya melibatkn tentara,
namun juga seluruh elemen bangsa. Di mulai dari pemimpin sampai rakyat jelata, orang
tua sampai anak-anak. Semuanya berjuang dengan semangat patriotisme.
Apa yang terjadi di masa sekarang ini akan terpengaruh oleh prasejarah pada masa-
masa sebelumnya. Kesusksesan yang dapat diraih oleh seseorang dalam kehidupannya
merupakan hasil dari keuletan dan perunganya di masa lalu.
Keterpurukan yang dialami bangsa Indonesia hamper di segala bidang disebabkan oleh
perilaku korup yang telah mendarah daging di negara ini sejak dulu.
Sejarah keperawatan di Indonesia pun tidak akan lepas dari pengaruh penjajahan.
Sejak awal perawat awalnya direkrut dari Boemi Putera yang tidak lain adalah kaum
terjajah, sedangkan dokter didatangkan dari negara Belanda, karena pada saat itu di
Indonesia belum ada sekola dalam bidang kedokteran. Dengan konsep hegemoni, posisi
perawat disini sebagai subaltern yang berada dalam kekuasaan dokter Belanda
(penjajah). Dalam kondisi inimenyebabkan perawat ada dalam posisi yang
termarjinalkan. Keadaan ini berlangsung sampai akhirnya dimana terbentuk formasi
kultural pada tubuh perawat.
Perawat sebagai subaltern tunduk dan patuh mengikuti apa keinginan penjajah dan
sampai akhirnya menjadi bagian dari karakter pribadi perawat. Akibatnya, muncul stigma
di masyarakat yang menyebut perawat sebagai pembantu dokter. Kondisi ini telah
membentuk karakter didalam diri perawat yang akhirnya akan terpengaruh pada profesi
keperawatan secara umum. Perawat tidak diakui sebagai suatu profesi, namun pekerjaan
yang ada di dalam bidang kesehatan yang berdasarkan atas perintah/instruksi dokter.
Berkembangnya perilaku professional yang keliru dari diri perawat adalah
merupakan dampak yang tidak kalah penting terhadap perawat. Sebagian perawat yang
menjalankanprakit pengobatan sebenarnya merupakan kewenang dokter.
Perawat laki-laki disebut mantri, sedangkan perwat perempuan disebut suster.
Dikarenakan perawat sering diposisikan sebagai pembantu dokter, akibatnya perawat
terbiasa bekerja layaknya seorang dokter, meskipun ruang lingkup kewenangan kedua
profesi ini berbeda.
Hal ini tidak menutup kemungkinan menjadi fenomena yang masih berlangsung
terus-menerus hingga kini. Tentunya hal ini akan menghambat pengembangan
keperawatan menjadikan profesi kesehatan yang professional. Kultur yang sudah
terinternalisasi akan sulit untuk diubah, dibutuhkan persamaan persepsi maupun cita-cita
antar perawat untuk dapat menerima dan mengakui perawat sebagai profesi kesehatan
yang professional.
Seharusnya dokter merupakan bagian dari perawatan klien. Karena perawat
merupakan tenaga kesehatan yang paling sering dan paling lama berinteraksi dengan
klien. Dengan demikian, perawat adalah pihak yang mengetahui perkembangan kondisi
kesehatan klien secara menyeluruh serta bertanggung jawab atas klien.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan adalah sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan
kesehatan untuk dapat meningkatan kesehatan bagi masyarakat. Sejarah perkembangan
keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, namun juga di
dunia pendidikan keperawatan, pendidikan keperawatan ini mampu mempengaruhi
kualitas layanan perawat. Oleh karena itu, perawat harus meningkatkan terus kompetensi
dirinya, dengan cara melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai