Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Disusun oleh:

Eunike Nainggolan

NPM: F0H020022

Kelas 1 B

Dosen pembimbing

NS.Nova Yustisia,M.PD

Diploma III Keperawatan Fakultas Mipa

Universitas Bengkulu 2020/2021


DEFINISI KEPERAWATAN

Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan


melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki dan
diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU RI. No. 23 tahun 1992
tentang kesehatan.
Keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio psiko sosio spiritual yang
komprehensif yang ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
Asmadi (2008) mendefinisikan keperawatan sebagai suatu bentuk layanan
kesehatan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.
Keperawatan memiliki suatu cara pandang mendasar yang disebut sebagai
paradigma. Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global
yang dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau
hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur
hubungan di antara teori tersebut guna mengembangkan model konseptual
dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja perawat.
Paradigma keperawatan terdiri atas empat unsur, yaitu keperawatan,
manusia, sehat-sakit, dan lingkungan.
SEJARAH KEPERAWATAN

Sejarahnya diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai


pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang
berasal dari Inggris.
Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan
struktur dan kemajuan peradaban manusia.
Perkembangan keperawatan diawali pada :

1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)


Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin
pada seorang ibu). Harapan pada awal perkembangan keperawatan
adalah perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa
Mother Instic kemudian bergeser ke zaman dimana orang masih percaya
pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme.
Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan
alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-
gunung tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada
masa itu mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena
kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan
dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu
perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones &
Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu
pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu
keperawatan.

2. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana
seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan
Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada
waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang mengobati pasien.
Perawat dianggap sebagai budak dan yang hanya membantu dan bekerja
atas perintah pemimpin agama.
3.Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana
pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita
yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi
tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang
meninggal.
Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim
atau hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang
membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini berdirilah Rumah Sakit di
Roma yaitu Monastic Hospital.

4. Pertengahan abad VI Masehi


Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur
Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama
Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan
Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.
Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan
seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai
muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya
kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan
yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah.

5. Permulaan abad XVI


Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama
menjadi kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat
kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini
digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat orang sakit. Dengan
adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan
adalah berkurangnya tenaga perawat.
Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah
bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan
adanya perang salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak
tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama,
wanita-wanita yang mengikuti suami berperang dan tentara (pria) yang
bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a. Mulai dikenal konsep P3K
b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sosial kerja
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap
perkembangan keperawatan :
1. Hotel Dieu di Lion
Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah
bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik
melalui pendidikan keperawatan di RS ini.
2. Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Pelopor perawat di RS ini
adalah GenevieveBouquet.
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)

Sejarah Keperawatan diEropa

Pada abad kelima SM,Hiporates adalah salah satu orang pertama di dunia
untuk belajar kesehatan, produktif dia gelar “bapak kedokteran modern.
konsep Eropa Barat keperawatan pertama kali dipraktekkan oleh
biarawan Katolik laki-laki yang disediakan untuk orang sakit.Selama abad
17 Eropa, asuhan keperawatan diberikan oleh pria dan wanita yang sering
dikaitkan dengan pelacur.
Florence Nightingale, seorang wanita terdidik dari keluarga kelas kaya,
menjadi seorang perawat dan ditingkatkan secara drastis bahwa orang-
orang mulai menerima keperawatan sebagai profesi terhormat. Aspek lain
juga membantu dalam penerimaan keperawatan. Pada tahun 1853
Theodore flledner mendirikan sebuah rumah sakit tempat perawat
bekerja. Banyak orang terkesan dengan fasilitas ini, dan karena itu, British
Institute of suster Keperawatan didirikan.Sebelum dasar keperawatan
modern,biarawati dan militer sering menyediakan keperawatan seperti
layanan. Akar agama dan militer keperawatan modern menjadi bukti di
banyak negara, misalnya diIngris, perawat wanita senior dikenal sebagai
saudara.
Perkembangan keperawatan di indonesia
Keberadaan perawat di Indonesia dimulai dari datangnya penjajah
Belanda ke Indonesia. Pada saat itu, pemerintah Belanda membentuk
Velpeger, yaitu perawat yang berasal dari penduduk pribumi, untuk
merawat orang sakit dibantu oleh Zieken Oppaser.Hal tersebut ditindak
lanjuti oleh Pemerintah Belanda dengan mendirikan rumah sakit yang
bernama Binen Hospital di Jakarta pada tahun 1799.Pada jaman
penjajahan Inggris (1812 – 1816), walaupun saat itu pimpinan VOC –
Raffles – sangat memperhatikan kondisi kesehatan rakyat, namun dunia
keperawatan tidak mengalami perkembangan yang signifikan.kemudian
pada tahun 1816 – 1942, dunia keperawatan di Indonesia mulai
berkembang. Hal ini bisa dilihat dari gencarnya pembangunan rumah
sakit yang beridiri hampir bersamaan pada kurun waktu tersebut yang
mana diantaranya adalah RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST Carollus
Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang.
Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.Tahun 1942 –
1945, tepatnya saat penjajahan Jepang, dunia keperawatan di Indonesia
kembali mengalami kemunduran akibat dari kurangnya perhatian
pemerintahan Jepang. kemudian pada 1949 mulai adanya pembangunan
dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai pengobatan, diantaranya;

l Tahun 1962 pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan,


yaitu Akper milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk
menghasilkan perawat profesional pemula.
l Tahun 1985 didirikan PSIK ( Program Studi Ilmu Keperawatan )
yang merupakan momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia.
l Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI.
Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS
dan lain-lain.
1995 – sekarang, dunia keperawatan Indonesia terus berbenah diri. Mulai
dari semakin bertambahnya pendidikan tinggi keperawatan, tenaga
pendidik profesional sekelas profesor mulai bertambah, lahirnya Undang-
undang keperawatan serta perangkat-perangkat penunjang profesi
keperawatan yang semakin kesini semakin eksis di belantika keperawatan.
Tren Keperawatan sekarang dan masa depan

Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki


era globalisasi , pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN
dimana banyak tenaga professional keluar masuk ke dalam negeri.
Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola
kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat
maju. Sehingga berdampak pada aspek kehidupan masyarakat
khususnya pada aspek kesehatan. Pada masyarakat yang menuju
kearah modern terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan
pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat. Kondisi
berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang
kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh
tenaga yang professional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa
tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart
global dalam memberikan pelayanan dan memiliki kemampuan
professional,kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap
aspek budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasai
perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai