Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI DUNIA
1. Zaman Purbakala
Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada
seorang ibu). Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat
harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian
bergeser ke zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya
kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini
dikenal dengan nama Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya seseorang
disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu, pohon-pohon
besar dan gunung-gunung tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada
masa itu mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan
dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit
meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan terus
berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua
dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai
berkembanglah ilmu keperawatan.
2. Zaman Keagamaan
Perkembangan

keperawatan mulai bergeser kearah spiritual

dimana

seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat
perawatan adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama
disebut sebagai tabib yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan
yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
3. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada
saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan
untuk mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan
perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.
Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim
atau hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan

pertolongan. Pada zaman ini berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic
Hospital.
4. Pertengahan Abad VI Masehi
Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur
Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam
terhadap

perkembangan

keperawatan

tidak

lepas

dari

keberhasilan

Nabi

Muhammad SAW menyebarkan agama Islam.


Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti
Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul prinsipprinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan
makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah
Rufaidah.
5. Permulaan Abad XVI
Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama
menjadi kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial.
Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh ordeorde agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai
dampak negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk
memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat
bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan adanya perang
salib, untuk menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai
perawat, mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami
berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a. Mulai dikenal konsep P3K
b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi
perawat dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan
keperawatan :
1. Hotel Dieu di Lion

Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah bertobat.
Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui pendidikan
keperawatan di RS ini.
2. Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde
agama dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas.
Pelopor perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini
perawat mulai dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence
ditunjuk oleh negara Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di
Turki. Hal tersebut memberi peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan
sekaligus meningkatkan status perawat. Kemudian Florence dijuluki dengan nama
The Lady of the Lamp.
6. Perkembangan Keperawatan Di Inggris
Florence kembali ke Inggris setelah perang Crimean. Pada tahun 1840
Inggris mengalami perubahan besar dimana sekolah-sekolah perawat mulai
bermunculan dan Florence membuka sekolah perawat modern. Konsep pendidikan
Florence ini mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia.
Kontribusi Florence bagi perkembangan keperawatan a. l :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.


Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit
Manajemen RS
Mengembangkan pendidikan keperawatan
Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran
Pendidikan berlanjut bagi perawat.

7. Zaman Permulaan Abad 21


Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi
dikaitkan dengan faktor keagamaan atau doktrin-doktrin dinamisme atau animisme
akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah
masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan
pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu digunakan untuk merawat
sakit tidak lagi digunakan kembali.
8. Zaman Sebelum Perang Dunia Kedua

Pada masa perang dunia kedua ini timbul prinsip rasa cinta/ kepedulian sesama
manusia di mana saling membantu sesama manusia saling membutuhkan. Pada
masa sebelum perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale
(1820-1910) menyadari adanya pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para
perawat, ia memiliki pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu
dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja

perawat dan

mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan menetapkan


struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat
mnetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus di
miliki para calon perawat. Florence dalam merintis profesi keperawatan diawali
dengan membantu para korban akibat perang krim (1854 1856) antara Roma dan
Turki yang dirawat di sebuah barak rumah sakit (scutori) yang akhirnya kemudian
mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di London dan
juga mendirikan sekolah perawatan yang di beri nama Nightingale Nursing School.
9. Masa Selama Perang Dunia Kedua
Selama masa selama perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam
penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan
diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka
ragam.
10. Masa Pascaperang Dunia Dua
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang
panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan
masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan
keperawatan pada masa itu diawali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan, pertambahan penduduk yang relatif tinggi sehingga menimbulkan
masalah

baru

dalam

pelayanan

kesehatan,

pertumbuhan

ekonomi

yang

mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu pengetahuan


dan teknologi kedokteran dengan diawali adanya penemuan-penemuan obat-obatan
atau cara-cara untuk memberikan penyembuhan dengan segala cara bagi pasien.
Pada masa itu perekembangan perawat di mulai dengan adanya sifat pekerjaan
yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada
tahun 1948 perawat di akui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi

perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tangung jawabnya


dalam tugas.
11. Periode tahun 1950
Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan
khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara
Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doktoral. setelah itu
penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan
pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang dimulai dari pengkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Keperawatan pada Beberapa Bangsa dan Negara
a. Mesir.
Bangsa mesir pada zaman purba mempercayai bahwa dewa Isis yang
memberikan penyakit dan memberikan pertolongan (kesembuhan)pada manusia.
Kuil merupakan rumah sakit pertama di mesir
Ketabiban
Bangsa mesir telah mengenal ilmu bedah sejak zaman purba( 4800 SM). Dalam
menjalankan tugasnya sebagai tabib ,ia
menggunakan bidai (spalk), alat-alat pembalut, ia mempunyai pengetahuan
tentang anatomi, Hygienr umum serta tentang obat-obatan. Didalam buku-buku
tertulis dalam kitab Papyrus didalamnya memuat kurang lebih 700 macam resep
obat-obatan dari Mesir.
b. Babylon dan syiria
pada 680 SM orang telah mengetahui cara menahan darah yang keluar dari
hidung dan merawat jerawant pada muka.
Bangsa Babylon menyembah dewa,mereka menganggap perawatan atau
pengobatan
berdasarkan kepercayaan tersebut.
c. Yahudi kuno
Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsa Mesir.
d. Tiongkok
Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea
dan syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan
psikoterapi.
Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban :

1) Seng Lung Dikenal sebagai Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam
dan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral
(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar,
Tanya, Rasa.
2) Chang Chung Ching 200 Sm telah mengerjakan lavement dengan
menggunakan bamboo.
e. Yunani
Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa
(polytheisme). dewa yang terkenal adalah dewa yang dianggap sebagai dewa
pengobatan putri dan dewa yang bernama hygiene sebagai Dewi kesehatan, maka
timbullah perkataan higyene. Untuk pemujaan terhadap para dewa didirikan kuil
(1134 SM) yang juga berfungsi sebagai pengobatan orang sakit dan perawatan
dikerjakan oleh para budak-budak.
Orang-orang ternama dalam ketabiban antara lain:
1. Hippocrates (hidup 400 SM) adalah
bapak pengobatan
2. Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran
3. Aristoteles ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu hayat.
f. Roma
Rumah sakit Roma zaman purba di sebut valentrumdinari Roma yang
terdapat di swiss ditemukan alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah potpot tempat selep. Juga ditemukan instrument untuk keperluan pembedahan ex :
pisau, pincet, klem arteri, speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM).
menganjurkan tentang kesehatan dan kebersihan.
g. Irlandia
Ilmu Pengetahuan tentang pengobatan telah lama diketahui SM. Pada abad ke
3 Seorang putri raja bernama Macha mendirikan rumah sakit untuk orang-orang
miskin yang sakit. Nama RS tersebut Broin Beargh : rumah kesusahan.
h. Amerika
Antara revolusi Amerika dan Perang Sipil, keperawatan di Amerika
mungkin dapat disejajarkan dengan keperawtan di Eropa. Rumah sakit umum
yang awal didirikan dalam koloni termasuk Philadelphia Almshouse dan Belleuveu
Hospital di New York. Rumah sakit yang awal didirikan ini memberikan
perawatan bagi orang yang sakit, fakir miskin, gila, lemah, tahanan, dan anak
yatim piatu. Pemberi perawatan atau pemberi layanan digambarkan sebagai orang
miskin atau tahanan yang sering mabuk.
Pada tahun 1639, Augustinian Sisters bermigrasi ke Kanada dan membangun rumah

sakit pertama, Hotel Dieu, di Quebec city. Pada tahun 1809 di Amerika Serikat,
Bunda Elizabeth Seton mendirikan perkumpulan Sisters of Charity of St. Joseph
yang pertama di Amerika, tepatnya di Maryland . membangun rumah sakit di New
Orleans, Chicago, dan San Fransisco.
Perkumpulan religious dari gereja protestan, termasuk Episcopal Sisterhood of
Holy Communiond a n English Lutheran Church, juga membangun rumah sakit
dan memberikan asuhan keperawatan.

B. Perkembangan Keperawatan di Indonesia


1. Naluri
Seperti halnya perkembangan keperawatan di dunia, di Indonesia pada awalnya
pelayanan perawatan masih di dasarkan pada naluri; kemudian berkembang
menjadi animisme, dan orang bijak beragama.
2. Penjaga Orang Sakit (POS/ zieken oppasser)
Sejak masuknya Verreenigge Oost Indische Copaigne di Indonesia mulai didirikan
rumah sakit, Binnen Hospital adalah RS pertama yang didirikan tahun 1799, tenaga
kesehatan yang melayani adalah para dokter bedah, tenaga perawat di ambil dari
putra pertiwi. Pekerjaan perawat pada saat itu bukan pekerjaan
dermawam/intelektual, melainkan pekerjaan yang hanya pantas dilakukan oleh
prajurit yang bertugas pada kompeni. Tugas perawat pada saat itu adlah memasak
dan membersihkan bangsal (domestic work) mengontrol pasien, menjaga pasien
agar tidak lari/pasien gangguan kejiwaan.
3. Model Keperawatan Vokasional (abad 19)
Berkembangnya pendidikan keperawatan non formal, pendidikan diberikan melalui
pe;atihan-pelatihan model vokasional dan di padukan dengan latihan kerja.
4. Model Keperawatan Kuratif (1920)
Pelayanan pengobatan menyeluruh bagi masyarakat dilakukan oleh perawat seperti
iminisasi/vaksinasi, dan pengobatan penyakit seksual.
5. Keperawatan Semi Profesional
Tuntutan kebutuhan akan pelayanan kesehatan (keperawstan) yang bermutu oleh
masyarakat, menjadikan tenaga keperawatan dipacu untuk meningkatka
pengetahuan dan ketreampilan di bidang keperawatan. Pendidikan-pendidikan dasar
keperawatan dengan system magang selama 4 tahun bagi lulusan sekolah dasar
mulai bermunculan.

6. Keperawatan Preventif
Pemerintah Belanda menganggap perlunya hygiene da santasi serta penyuluhan
dalam upaya penvegahan dan pengendalian wabah, pemerintah juga menyadari
bahwa tindakan kuratif hanya berdampak minimal bagi masyarakat dan hanya di
tujukan bagi mereka yang sakit. Pada tahun 1937 didirikan sekolah mantra hygiene
di Purwokerto, pendidikan ini terfokus pada pelayanan kesehatan lingkungan dan
bukan merupakan pengobatan.
7. Menuju Keperawata Profesional
Sejak Indonesia merdeka (1945) perkembangan keperawatan mulai nyata dengan
berdirinya Sekolah Pengatur Rawat (SPR) dan sekolah bidan di RS besar yang
bertujuan untuk menunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Pendidikan itu di
peruntukan bagi mereka lulusan SLTP di tambah pendidikan selama 3 tahun, di
samping itu juga didirikan sekolah bagi guru perawat dan bidan untuk menjadi guru
di SPR . Perkembangan keperawatan semakin nyata dengan didirikannya organisasi
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tahun 1974.
8. Keperawatan Profesional
Melalui lokakarya nasional keperawatan dengan kerja sama antara departemen
pendidikan dan kebudayaan RI, departemen kesehatan RI dan DPP PPNI.
Ditetapkan definisi, tugas, fingsi, dan kompetensi tenaga. Perawat professional di
Indonesia diilhami dari hasil lokakarya itu maka didirikanlah akademi keperawatan
kemudian disusul pendirian PSIK FK-UI (1985) dan kemudian didirikan pula program
pasca sarjana (1999).

C. PENGETIAN KEPERAWATAN
Pada lokakarya nasional 1983 telah disepakati pengertian keperawatan sebagai
berikut: keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dab kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio psikososio spiritual yang komprehensif yang di tujukan
kepada individu kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.
Florence Nightingale (1895) mendefinisikan keperawatan sebagai berikut,
keperawatan adalah menempatkan pasien dalam kondisai paling baik bagi alam dan
isinya untuk bertindak

Calilista Roy (1976) mendefinisikan keperawatan merupakan definisi ilmiyah yang


berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulang pengetahuan
untuk memberikan pelayanan kepada klien.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keperawatan adalah
upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat humanistic dan professional,
holistic berdasarkan ilmu dan kiat standar pelayanan dengan berpegang teguh
kepada kode etik yang melandasi perawat professional secara mandiri/melalui
upaya kolaborasi.

D.

DEFINISI PERAWAT
Definisi menurut UU RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan. Perawat adalah

mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan


keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki. Diperoleh melalui pendidikan
keperawatan keputusan Tyalor C Lillis Lemone (1989) mendefinisikan perawat
adalah seorang yang berperan dalam merawat/memelihara, membantu denagn
melindungi seseorang karena sakit/luka dan proses penuaan.
Definisi Perawat menurut ICN (Internasional Council of Nursing) tahun 1965,
perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang
memenuhi syarat serta berwenang di negeri bersangkutan untuk memberikan
pelayanan keperawatan yang betanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan,
pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit.

E.

TREN KEPERAWATAN
Setelah tahun 2000, bangsa Indonesia memasuki era globalisasi yang

menjadikan pola kehidupan masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang maju.


Keadaan ini menimbulkan dampak kehidupan masyarakat khususnya kesehatan
yang berupa masalah urbanisasi, pencemaran, kecelakaan, penyakit akibat infeksi,
kurang gizi, kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pola masyarakat modern
yang semakin kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh
tenaga yang professional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga
kesehatan khusunya perawat dapat memenuhi standar global internasional dalam
memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memelikikemampuan professional,
kemempuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya,

memiliki wawasan luas dan menguasai perkembangan IPTEK namun banyak factor
yang menyebabkan masih rendahnya perawat professional.

F. PERAN PERAWAT PROFESIONAL


1. Keterlambatan pengakuan budy of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985
pendidikan St perawat pertama kali di buka oleh UI, sedangkandi Negara barat pada
tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional
3. keterlambatan system pelayanan keperawatan (standar, bentuk praktik keperawatan,
lisensi) menyadari peran profesi keperawatan yang masih rewndah dalam dunia
kesehatan akan berdampak negative terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi
tercapainya tujuan kesehatan sehat untuk semua pada tahun 2000.

G. SOLUSI YANG HARUS DI TEMPUH ADALAH


1. Pengembangan pendidikan leperawatan
2. Memantapkan sistempelayanan keperawatan professional departemen kesehatan RI
sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik perawat
3. Menyempurnakan organisasi keperawatan.
Nilai Profesional yang melandasi praktik keperawatan :
1. Nilai intelektual
a. Body of knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif
2. Nilai Komitmen Moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistik, dan memperhatikan
kode etik keperawatan menurut Beauchamp dan Waltes (1989) pelayanan
professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan
tanggung jawab etik.

Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah:


A. Benefitience

Selalu mengupayakan keputusan di buat berdasarkan keinginan melakukan yang


terbaik dan tidak merugikan klien (Johnstone, 1994)
B. Fair
Tidak mendeskriminasi klien berdasarkan agama, ras, sosial budaya, keadaan
ekonomi dan sebagainya. Tetapi memperilakukan klien sebagai individu yang
memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.
C. Fidelity
Berperilaku carring (peduli, kasih saying, perasan ingin membantu), selalu berusaha
menepati janji, memberikan harapan yang memadai, komitmen moral serta
memperhatikan kebutuhan spiritual klien
3. Otonomi, Kendali dan Tanggung Gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewebangan untuk melakukan tindakan secara
mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang di
gali bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan
kemandirian, kesediaan mengambil resiko dan tanggung jawab serta tanggung
gugat terhadap tindakannya sendiri begitu pula sebagai pengatur dan penentu diri
sendiri.
Kendali mempunyai implikasi pengaturan/pengarahan terhadap sesuatu/seorang.
Bagi profesi keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikan praktik,
menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab anggota profesi. Tanggung gugat
berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya
terhadap klien.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan
kesehatan guna untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan
ternyata sudah ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini Profesi keperawatan
berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia tidak

hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini layanan keperawatan, tetapi juga
di dunia pendidikan keperawatan. Tidak asing lagi, pendidikan keperawatan
memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas layanan keperawatan. Karenanya,
perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui
pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.

B. Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon perawat harus
terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan
keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dari
keperawatan internasional.

Anda mungkin juga menyukai