Kep, NS
Materi Bimbingan Belajar : Siswa mampu menjelaskan fungsi dan peran perawat
Pengertian keperawatan
Perkembangan sejarah keperawatan pada zaman dahulu
Perkembangan sejarah keperawatan di dunia
Perkembangan sejarah keperawatan di Indonesia
Sejarah adalah suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau baik
peristiwa kejadian menyenangkan maupun tidak menyenangkan bagi mereka yang terlibat
Keperawatan merupakan suatu bidang keahlian yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang jelas. Sebagai profesi, perawat mempunyai otonomi atau kewenangan dan
tanggung jawab yang direalisasikan dalam bentuk tindakan keperawatan. Tindakan keperawatan
yang diatur oleh kode etik tersebut, berorientasi pada pelayanan asuhan keperawatan kepada
Perawat adalah sosok yang mengabdikan dirinya dalam bidang kesehatan untuk
membantu individu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Individu yang mengalami gangguan
kesehatan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Oleh karena itu, perawat
mengemban tugas yang mulia untuk memulihkan kondisi kesehatan individu tersebut sehingga
dunia dan Indonesia akan dibahas lebih lanjut dalam Bab ini.
A. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN ZAMAN DAHULU
Sejarah perkembangan keperawatan telah mengalami perubahan yang sangat pesat sebagai
respon dari perkembangan kebutuhan manusia. Berbagai aspek peristiwa dapat mempengaruhi
perkembangan sejarah dan praktik keperawatan, seperti peran dan sikap, status wanita nilai
agama dan kepercayaan, perang dan kepemimpinan dalam keperawatan yang berwawasan masa
depan. Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan perawatan pada zaman dahulu.
Sebelum abad 19 profesi keperawatan masih belum mendapat penghargaan dimata masyarakat
dan masih dipandang rendah dalam status social kemasyarakatan. Pekerjaan keperawatan lebih
banyak dilakukan oleh para wanita sebagai tanggung jawab memelihara dan memberikan kasih
sayang kepada keluarga atau anak. Para perawat dirumah sakit zaman ini sangat tidak
berpeendidikan, banyak dilakukan oleh para budak dan para tahanan yang dipaksa untuk
melakukan pekerjaan keperawatan. Citra lain yang muncul pada abad ini, ketika pekerjaan
perawat dilakukan oleh para wanita maka perawat hanya dianggap sebagai objek seks semata,
2. Perang
sejarah keperawatan. Perang besar antar-agama yang dikenal dengan perang salib. Perang ini
membawa banyak derita bagi rakyat, korban luka dan terbunuh, kelaparan, berbagai penyakit,
dan lain-lain. Untuk mengatasi kondisi tersebut, mulai didirikan sejumlah rumah sakit guna
memberi pertolongan dan perawatan bagi korban perang. Akhirnya, ilmu pengobatan dan
perawatan pun terus mengalami kemajuan. Akan tetapi, kiblat pembelajaran untuk ilmu
pengobatan dan perawatan yang semula ada di Negara islam kini beralih ke Negara Barat.
Pengaruh perubahan zaman, berdampak pada perkembangan di dunia ilmu kesehatan atau
ilmu keperawatan. Pengelolaan rumah sakit, yang semula dikerjakan oleh pihak gereja, pada
masa lalu sekarang diambil alih oleh sipil. Pada masa ini muncul tokoh keperawatan yang sangat
asuhan keperawaatn yang menyatakan bahwa kondisi sakit seseorang disebabkan oleh faktor
lingkungan. Oleh sebab itu, praktik keperawatan ditekankan pada perubahan lingkungan yang
adanya suatu sekolah untuk mendidik para perawat, ia memiliki pandangan bahwa dalam
mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja
perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan menetapkan
struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat menetapkan tujuan
pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon perawat.
Florence dalam merintis profesi keperawatan diawali dengan membantu para korban akibat
perang krim (1854-1856) antara Roma dan Turki yang dirawat disebuah barak rumah sakit
(scutori) yang akhirnya kemudian mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit
Thomas di London dan juga mendirikan sekolah perawatan yang diberi nama Nighttingale
Nursing School.
SEJARAH KEPERAWATAN DUNIA
A. Zaman Purba
Sejak manusia diciptakan, naluri seorang ibu untuk merawat anaknya (mother instinct)
telah ada. Kekuatan mistis atau animisme yang dapat memengaruhi kehidupan manusia telah ada
di zaman Purba. Ketika itu, individu yang sakit disebabkan oleh kekuatan alam atau pengaruh
kekuatan gaib. Penyakit yang diderita merupakan wujud kemarahan “Dewa” sehingga sakit
dianggap sebagai kutukan karena telah melanggar perintah-Nya. Selain itu, banyak kuil dibangun
pada masa itu sebagai tempat pemujaan dan tempat bagi “si sakit” untuk meminta kesembuhan
B. Zaman Prasejarah
Zaman prasejarah dimulai dengan keyakinan agama atau spiritual yang menyatakan bahwa sakit
yang diderita individu merupakan akibat dari dosa atau kutukan Tuhan. Pusat perawatan bagi “si sakit”
pada masa itu adalah tempat ibadah, sedangkan pemimpin agama disebut Tabib dan perawat dianggap
sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
C. Zaman Masehi
Perkembangan agama nasrani menandai era Masehi. “Diakones atau Deaconesses” merupakan
suatu organisasi wanita yang dibentuk pada masa tersebut dengan misi mengunjungi orang sakit,
sedangkan kaum pria memberi perawatan dengan mengubur orang yang telah meninggal dunia. Seiring
perjalanannya, rumah sakit mulai didirikan, seperti Monastic Hospital di Roma, Italia. Rumah sakit
tersebut menjadi tempat untuk merawat orang sakit, yatim piatu, dan orang cacat serta miskin. Tokoh
keperawatan islam pun telah dikenal semasa era Nabi Muhammad SAW di zaman tersebut, yang bernama
Rufaidah.
D. Permulaan Abad 21
Perkembangan keprawatan tidak lagi dikaitakan dengan faktor agama, namun pada faktor
kekuasaan. Alasannya adalah peperangan yang marak terjadi disertai perkembangan ilmu pengetahuan
yang mulai pesat. Tempat ibadah tidak lagi digunakan untuk merawat orang sakit.
1910). Ia mendirikan sekolah untuk mendidik perawat. Usaha lain dari Florence Nightingle adalah
menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat, menetapkan tujuan pendidikan perawat, dan mentapkan
pengetahuan yang harus dimiliki calon perawat. Pada akhirnya, Nightingle dianggap sebagai Ibu
Keperawatan Dunia.
para korban akibat peperangan yang telah menerapkan teknologi dan pengetahuan atau senjata
pemusnah massal seperti bom atom, nuklir, dan lain-lain. Selain itu, masa tersebut diwarnai
dengan berbagai penemuan obat-obatan, cara untuk memberikan penyembuhan pada klien, upaya
dalam tindakan pelayanan kesehatan, seperti promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.
Pada tahun 1948, perawat diakui sebagai organisasi profesi. Hal ini merupakan
penghargaan atas tanggung jawabnya dalam tugas kemanusiaan. Momen tersebut menjadi titik
G. Periode 1950
Perkembangan dunia keperawatan dimulai dengan penataan sistem pendidikan.
Pendidikan setingkat master dan doctoral telah dimulai di Amerika Serikat. Penerapan proses
dikembangkan, yang ditandai dengan wujud keperawatan yang merupakan suatu proses, dari
Sebelum Kemerdekaan
Selama penjajahan Belanda, perawat dari Indonesia disebut verpleger dengan bantuan
zieken oppaser atau sebagai penjaga orang sakit. Perawat tersebut awalnya bekerja di Binnen
Hospital Jakarta tahun 1799 yang bertugas memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda.
Sementara itu, pada masa penjajahan Inggris, kesejahteraan rakyat mulai diperhatikan dengan
moto “Kesehatan adalah milik manusia”. Berbagai upaya pun digalakkan, mulai pengadaan
pencacaran umum, pembedahan cara perawatan klien gangguan jiwa, dan perhatian terhadap
kesehatan para tawanan perang. Beberapa rumah sakit dibangun di Jakarta mulai tahun 1919,
rumah sakit tersebut pindah ke Salemba Jakarta yang sekarang dikenal dengan nama RSCM
Indonesia dijajah Jepang karena penjajah Jepang tidak punya perhatian terhadap kesehatan.
Setelah kemerdekaan
Banyak Rumah sakit dan balai pengobatan didirikan pada tahun 1949 diikuti dengan
sekolah Perawat pada tahun 1952. Pendidikan keperawatan setara diploma dibuka pada tahun
1962 yang akhirnya pada tahun 1983, diselenggarakan Lokakarya Keperawatan Nasional
Indonesia yang menjadi tonggak bersejarah pengakuan perawat Indonesia sebagai organisasi
profesi oleh profesi lainnya. Momen ini menjadikan perawat-Indonesia menuju ke arah
professional. Pendidikan keperawatan setingkat sarjana dibuka pertama kali pada tahun 1985 di
Universitas Indonesia, yang awalnya Program Studi menjadi Fakultas Keperawatan hingga kini.
Perawat masa kini berbeda dengan perawat di era penjajahan, yang penuh pergolakan
dengan pengorbanan yang tidak sedikit. Dewasa ini, perawat Indonesia telah mendapatkan
legalitas baik dari pemerintah maupun Negara asing yang banyak menyerap tenaga perawat dari
Indonesia. Akan tetapi, sikap “jutek, judes, cules, juwet, rewel, keras kepala, galak, tidak murah
senyum” masih menjadi dilema pada profesi keperawatan saat ini. Hal itu menunjukkan bahwa
perawat masih belum mampu bekerja secara professional sesuai dengan etika maupun kode etik
keperawatan.
Melihat perkembangan keperawatan di dunia dengan kemajuannya dari tahap yang paling
klasik sampai dengan terciptanya tenaga keperawatan yang professional dan diakui oleh dunia
rumah sakit, Binnen Hospital adalah RS pertama yang didirikan tahun 1799, tenaga
kesehatan yang melayani adalah para dokter bedah, tenaga perawat diambil dari putra
pertiwi. Pekerjaan perawat pada saat itu bukan pekerjaan dermawan atau intelektual,
melainkan pekerjaan yang hanya pantas dilakukan oleh prajurit yang bertugas pada
kompeni. Tugas perawat pada saat itu adalah memasak dan membersihkan bagsal
(domestik work), mengontrol pasien, menjaga pasien agar tidak lari/pasien gangguan
kejiwaan.
keperawatan dengan sistem magang selama 4 tahun bagi lulusan sekolah dasar mulai
bermunculan.
6. Keperawatan preventif
dalam upaya pencegahan dan pengendalian wabah, pemerintah juga menyadari bahwa
tindakan kuratif hanya berdampak minimal bagi masyarakat dan hanya ditujukan bagi
mereka yang sakit. Pada tahun 1937 didirikan sekolah mantri higene di Purwokerto,
pendidikan ini terfokus pada pelayanan kesehatan lingkungan dan bukan merupakan
pengobatan.
berdirinya sekolah pengatur rawat (SPR) dan sekolah bidan di RS besar yang
disamping itu juga didirikan sekolah bagi guru perawat dan bidan untuk menjadi guru
8. Keperawatan professional
Depkes RI dan DPP PPNI, ditetapkan definisi, tugas, fungsi dan kompetensi tenaga
perawat professional di Indonesia. Diilhami dari hasil lokakarya itu maka didirikanlah
akademi keperawatan, kemudian disusul pendirian PSIK FK-UI (1985) dan kemudian
B. Pengertian Keperawatan
Pada lokakarya nasional 1983 telah disepakati pengertian keperawatan sebagai berikut,
keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio psiko sosio spiritual
yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
menempatkan pasien alam kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak.
Calilista Roy (1976) mendefinisikan keperawatan merupakan definisi ilmiah yang berorientasi
pelayanan kepada klien. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keperawatan
adalah upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat humanistic dan professional, holistic
berdasarkan ilmu dan kiat, standart pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik yang
C. Definisi Perawat
Definisi perawat menurut UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, perawat adalah mereka
yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu
yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Tyalor C Lillis C Lemone (1989)
mendefinisikan perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara,
membantu dengan melindungi seseorang karena sakit, luka dan proses penuaan.
Definisi perawat menurut ICN (international council of nursing) tahun 1965, perawat adalah
seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang memenuhi syarat serta
jawab untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit.
D. Tren Keperawatan
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun
2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk
ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan
masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang
maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat
khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan,
disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi,
kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam
keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang
berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif. Pada masyarakat yang menuju
ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih
tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan
menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan
dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga
yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya
serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi
perkembangan Iptek. Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di
Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan masih
S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada tahun 1869.
lisensi)
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan
berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat
untuk semua pada tahun 2010 “, maka solusi yang harus ditempuh adalah :
yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini
jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan
sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya
melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik
1. Nilai intelektual
a. Body of Knowledge
etik.
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara mandiri.
Hak otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa perawat
memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan kemandirian, kesedian
mengambil resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat terhadap tindakannya
sendiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri. Kendali mempunyai implikasi
pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau seseorang. Bagi profesi keperawatan, harus
ada kewenangan untuk mengendalikan praktik, menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab
anggota profesi. Tanggung gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan
yang dilakukannya terhadap klien.