Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan
sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari
pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga
kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk
pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif.
Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang
sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang
diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik lanjut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
a) Agar mahasiswa mengetahui perkembangan sejarah keperawatan di dunia dan di Indonesia,
2. Tujuan Khusus :
a) Menambah pengetahuan mahasiswa tentang sejarah keperawatan didunia seperti :
1) Sejak Zaman Manusia
2) Sejak Zaman Keagamaan
3) Sejak Zaman Masehi
4) Sejak Zaman Permulaan Abad ke 21
5) Sejak Zaman Perang Dunia ke 2
6) Sejak Massa selama Perang Dunia ke 2
7) Sejak Periode 1950
b) Menambah pengetahuan Mahasiswa tentang sejarah keperwatan di Indonesia, seperti :
1) Masa Sebelum Kemerdekaan
2) Masa Setelah Kemerdekaan
3) Kecenderungan Keperawatan di Indonesia
4) Dampak Sejarah Terhadap Profil Keperawatan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan Internasional


Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini, meskipun provesi
keperawatan sering di sebut sebagai asisten dokter ,tapi anggapan itu tidak selalu benar karena
keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi dan kebudayaan. Konsep
keperawatan dari abad ke abad terus berkembang.
1. Sejak Zaman Manusia
Pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri
sebagaimana tercermin pada seorang ibu.Perawat harus memiliki naluri keibuan (mother
instinct).tapi pada zaman purbaorang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistis
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan mereka ini dikenal dengan nama
animisme, di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh
kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan
kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada saat itu
peran perawat bisa di samakan dengan dengan dukun karena meraka mengusir roh-roh agar
penyakit tersebut bedanya diakones dan philantrop yang merupakan suatu kelompok wanita tua
dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta kelompok kasih sayang yang
anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia (mengasingkan diri) dan hidupnya ditujukan
untuk merawat orang-orang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah
perawatan dan akhirnya mulai lah awal perkembangan ilmu keperawatan.

2. Sejak Zaman Keagamaan


Pada zaman ini semua penyakit di anggap berasal dari dosa-dosa si penderita karena perbuatan-
perbuatannya sehingga dia mendapatkan murka. Pusat perawatan pada zaman ini adalah tempat-
tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut sebagai tabib yang
mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agama
sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja
atas perintah pemimpin agama.
3. Sejak Zaman Masehi
Pada zaman masehi Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di mana pada
saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), dan para wanita bertugas untuk merawat
oarng yang sakit sedangkan orang alaki-laki bertugas mengubur mayat jika mereka meninggal,
sehingga pada saat itu berdirilah Rumah Sakit di Roma seperti Monastic Hospital.

4. Sejak Zaman Permulaan Abad 21


Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan dengan faktor
keagamaan atau doktrin-doktrin dinamisme atau animisme akan tetapi berubah kepada faktor
kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga
pesatlah perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu digunakan untuk
merawat sakit tidak lagi digunakan kembali.

5. Sejak Perang Dunia Ke-2


Selama masa perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi
akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat
mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.

6. Sejak masa pasca perang dunia ke-2


Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat
perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin
pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu diawali adanya
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

7. Sejak Periode 1950


Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada
sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat
master dan doktoral. setelah itu penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan
dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang dimulai dari
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
B. Sejarah Keperawatan Indonesia
1. Masa Sebelum Kemerdekaan
Perawat dari indonesia verpleger di bantu zieken oppaser ( penjaga orang sakit ) bekerja
pertama kali di RS binnenHospital Jakarta (1799) dengan tugas memelihara kesehatan, staf dan
tentara belanda, sehingga terbentuk dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat Raffles (
penjajahan inggris ) memberi perhatian pada kesehatan rakyat dengan motto kesehatan adalah
milik manusia. pada tahun 1819 mulai berdiri rumah sakit di Jakarta Stadsverband sekarang
dikenal dengan RSCM. Pada tahun 1942 - 1945 terjadi kekalahan sekutu dan kedatangan tentara
jepang dan Dunia, keperawatan mengalmi kemunduran.

2. Masa Setelah Kemerdekaan


Pada tahun 1949 telah banyak berdiri rumah sakit dan balai pengobatan, pada tahun 1952
didirikan sekolah perawat , tahun 1962 didirikan pendidikan keperawatan setara diploma, tahun
1985 dibuka pendidikan keperawatan setara sarjana yakni S1 keperawatan UI dan beberapa
tahun kemudian diikuti oleh bandung, Yogyakarta, Surabaya, dll.

a) Kecenderungan Keperawatan Di Indonesia


Dengan makin majunya dunia keperawatan disertai dengan perkembangan teknologi maka
perawat diharapkan untuk lebih dapat meningkatkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

b) Dampak Sejarah Terhadap Profil Perawat di Indonesia


Paradigma yang kemudian terbentuk karena kondisi ini adalah pandangan bahwa perawat
merupakan bagian dari dokter. Dengan demikian, dokter berhak “mengendalikan” aktivitas pera-
wat terhadap klien. Perawat menjadi perpanjangan tangan dokter dan berada pada
posisi submisif. Kondisi seperti ini sering kali temui dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Salah satu penyebabnya adalah masih belum berfungsinya sistem kolaborasi antara dokter dan
perawat dengan benar. Asuhan keperawatan yang diberikan pun sepanjang rentang sehat-sakit.
Dengan demikian, perawat adalah pihak yang paling mengetahui perkembangan kondisi
kesehatan klien secara menyeluruh dan bertanggung jawab atas klien. Sudah selayaknya jika
profesi kesehatan lain meminta “izin” terlebih dahulu kepada perawat sebelum berinteraksi
dengan klien. Hal yang sama juga berlaku untuk keputusan memulangkan klien. Klien baru
boleh pulang setelah perawat menyatakan kondisinya memungkinkan.

C. Perkembangan Keperawatan di Inggris


Florence kembali ke Inggris setelah perang Crmean. Pada tahun 1840 Inggris mengalami
perubahan besar dimana sekolah-sekolah perawat mulai bermunculan. Florence menentapkan
struktur dasar di pendidikan perawat di antaranya mendirikan sekolah perawat menetapkan
tujuan pendidikan perawat, serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki calon perawat.
Florens dalam merintis profesi keperawatan diawalai dengan membantu para korban akibat
perang krim (1854-1856) antara Roma dan Turki, yang dirawat di sebuah rumah sakit (scutori)
yang akhirnya kemudian mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di
London dan juga mendirikan sekolah perawatan yang di beri nama Nightingale Nursing School.
Konsep pendidikan Florence ini mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia.

Konstribusi Florence bagi perkembangan keperawatan antara lain:


 Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.
 Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit.
 Manajemen RS.
 Mengembangkan pendidikan keperawatan.
 Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran.
 Pendidikan berlanjut bagi perawat.
Florence Nightingale juga menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangka pengembangan
keperawatan yaitu:
Membuat buku catatan perawat yang memuat dasar-dasar keperawatan bagi pendidikan.
a) Menulis berbagai tentang ilmu keperawatan.
b) Mengadakan latihan P3K dan palang merah untuk para prajurit.
c) Memperbaiki praktik keperawatan di beberapa rumah sakit di Inggris.
d) Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat dan perawat
kesehatan masyarakat.
Mendirikan himpunan Perawat Nasional Inggris (British Nurses Association) pada tahun 1987,
yang merupakan perkumpulan perawat pertama didunia.
Mendirikan himpunan perawat-perawat kepala di seluruh Inggris yang disebut Matron Council
Of Nursing pada tahun 1894.
Perkumpulan ini menjadi semakin kuat sehingga pemerintah Inggris menetapkan sebagai
Profesional Freedom yang kemudian di undang-undangkan pada tahun 1919.

D. Trend Keperawatan Sekarang Dan Masa Depan


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang termasuk bidang kesehatan,
peningkatan status ekonomi masyarakat, peningkatan perhatian terhadap pelaksanaan hak asasi
manusia, kesadaran masyarakan akan kebutuhan kesehatan mengakibatkan masyarakat semakin
sadar akan pentingnya hidup sehat dan melahirkan tuntutan akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Pergeseran akan fenomena tersebut, telah mengubah sifat pelayanan keperawatan dari pelayanan
fokasional yang hanya berdasarkan keterampilan belaka kepada pelayanan profesional yang
berpija pada penguasaan iptek keperawatan dan spesialisasi dalam pelayanan keperawatan.
Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari penekanan aspek kuratif kepada peran aspek
preventif dan promotif tanpa meninggalkan peran kuratif dan rehabilitatif. Kondisi ini menuntut
uapaya kongkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme keperawatan. Proses ini
meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan penggunaan proses
keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan juga antisipasi
organisasi profesi (PPNI).

1. Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan


Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional, telah
memicu perawat untuk terus mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang, terutama penataan
sistem pendidikan keperawatan. Oleh karena itu profesi keperawatan dengan landasan yang
kokoh perlu memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep
pendidikan.
a) Wawasan Keilmuan
Pada tingkat pendidikan akademi, penggunaan kurikulum D III keperawatan 1999, merupakan
wujud dari pembenahan kualitas lulusan keperawatan. Wujud ini dapat dilihat dengan adanya:
a. Mata Kuliah Umum (MKU), yaitu : Pendidikan agama, Pancasila.
b. Mata Kuliah Dasar Keahliah (MKDK), yaitu: Anatomi, Fisiologi.
c. Mata Kuliah Keahlian (MKK), yaitu: KDK, KDM I dan
Demikian juga halnya dengan tingkat pendidikan S1 Keperawatan, yaitu dengan berlakunya
kurikulum Ners pada tahun 1998.Sementara itu di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia (FIK-UI) telah dibuka S2 Keperawatan untuk Studi Manajemen Keperawatan,
Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Komunitas. Dan selanjutnya akan dibuka Studi S2
Keperwatan Jiwa dan Keperawatan Medikal Bedah.
Dapat disimpulkan bahwa saat ini perkembangan keperawatan diarahkan kepada profesionalisme
dengan spesialisasi bidang keperawatan.

b) Orientasi Pendidikan
Pendidkan keperawatan bagaimanapun akan tetap berorientasi pada pengembangan pengetahuan
dan teknologi, artinya pengalaman belajar baik kelas, laboraturium dan lapangan tetap mengikuti
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memanfaatkan segala ilmu yang memungkinkan
penguasaan iptek.

c) Kerangka Konsep
Berpikir ilmiah pembiasaan sikap dan tingkah laku profesional, belajar aktif, pendidikan di
lingkungan masyrakat serta penguasaan iptek keperawatan merupakan karakteristik dari
pendidikan profesional keperawatan.
1. Perkembangan Pelayanan Keperawatan
a. Perubahan adat pelayanan dari fokasional menjadi perawat dengan fokus asuhan keperawatan
dengan peran prefentif dan promotif tanpa melupakan peran kreatif dan rehabilitatif harus
didukung dengan peningkatan sumber daya manusia dibidang keperawatan. Sehingga pada
pelaksaan pemberian sumber keperawatan dapat terjadinya pelayanan yang efisien, efektif, serta
berkualitas. Selanjtunya, saat ini jug atelah berkembangan berbagai model prektis keperawatan
profesional, seperti :

a) Praktik keperawatan di rumah sakit kesehatan.


b) Praktik keperawatan di rumah (home caffe)
c) Praktik keperawatan berkelompok (nursing home)
d) Praktik keperawatan perorangan, yaitu melalui keputusan Kepmenkes No. 647 tahun 2000,
yang kemudian di revisi menjadi Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan
Praktik Keperawatan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan kesehatan guna
untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan sudah ada sejak manusia itu ada
dan hingga saat ini Profesi keperawatan berkembang dengan pesat.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, apabila ada kesalahan baik dalam penulisan ataupun
pembahasan serta penjelasan kurang jelas, kami mohon maaf. Karena kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan pastisipasinya
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin, 2006. Buku Panduan Organisasi Profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Jawa Timur:PengurusPropinsiPPNI.
----- 2001. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.
Alimul, A.H. (2002), Pengantar pendidikan keperawatan. Sagung Seto: Jakarta
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGG.
Asmi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bandung.
Effendy, N. (1995), Pengantar proses keperawatan. EGC: Jakarta
Gaffar, L.O.J. (1999), Pengantar praktik keperawatan professional. EGC: Jakarta
Hidaya, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. Jakarta:; Salemba
Medika.
Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2.
Salemba Medika: Jakarta
Samba, Suharyati. 2009. Perjalanan Keperawatan Indonesia. Bandung: Yayasan Nusantara
Bandung

Samba, Suharyati. 2009. Perjalanan Keperawatan Indonesia. Bandung: Yayasan Nusantara


Stevens, P.J.M, et al. (1999) Ilmu keperawatan. Jilid I, Ed. 2. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai