Namun, pada saat ini, masyarakat masih percaya pada kekuatan gaib
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan itu
dikenal dengan Animisme. Bahkan, mereka meyakini bahwa sakitnya
seseorang disebabkan oleh kekuatan alam atau pengaruh gaib,
seperti batu-batuan, pohon-pohon, dan gunung-gunung yang tinggi.
Selanjutnya, keyakinan itu bergeser kepada dewa. Mereka
menganggap munculnya penyakit disebabkan oleh kemarahan dewa.
Dari situ, mereka mendirikan kuil-kuil sebagai tempat pemujaan dan
meminta kesembuhan dari penyakit.
PARADIGMA KEPERAWATAN
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat
ini paradigma keperawatan masih berdasarkan 4 komponen yang diataranya
manusia, keperwatan, kesehatan dalam rentang sehat sakit dan lingkungan.
Sebagai disipin ilmu, keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai
profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi
kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang. Ritzer
dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma yaitu pandangan
yang mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan
yang semestinya dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin ilmu
pengetahuan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu cabang
ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma. Artinya
dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-
masing berbeda titik pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi
pokok persoalan yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu
pengetahuan tersebut. Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah
cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang
ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi
sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang
bersifat professional.