2
Zaman Purba
Zaman keagamaan
Permulaan Masehi
Permulaan abad XVI
Masa sebelum Perang dunia II
Masa selama Perang Dunia II
Masa Pasca Perang Dunia II
Sejak tahun 1950
3
ZAMAN PURBAKALA (Primitive Culture)
Animisme : kepercayaan pada kekuatan
gaib/mistik yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia.----DEWA
Sakit karena kekuatan alam/gaib: batu
besar, gunung, pohon besar
Peran perawat belum berkembang
Peran wanita tradisional sebagai istri, ibu,
anak perempuan dan saudara perempuan
selalu mencakup perawatan dan pengasuhan
anggota keluarga yang lainnya. Istilah
perawat (nurse) berasal dari perawatan yang
diberikan ibu kepada bayinya yang tidak
berdaya
4
Keyakinan mengenai penyebab penyakit
masih mirip dengan zaman primitif, yaitu
didasarkan pada takhayul dan magis,
sehingga penyembuhan membutuhkan
penyembuhan magis
Muncul di Afrika dan Cina
Perawat laki-laki sdh mulai muncul
Mulai mengenal empat langkah pemeriksaan:
melihat, mendengar, bertanya dan merasakan
5
Mulai abad VI masehi di Asia (Timur Tengah),
mulai muncul perawat Islam di jaman Nabi
Muhammad SAW yaitu Siti Rufaidah, yang
selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa
membedakan apakah kliennya kaya atau
miskin, banyak menolong korban saat
perang.
Di Eropa dan Amerika mengenal Florence
Nightingale sebagai pelopor keperawatan
modern
6
Dimulai abad ke VI.
Banyak terjadi peperangan tempat ibadah
8
Florence Nightingale lahir pada tahun 1820
dari keluarga kaya dan terhormat. Ia tumbuh
dan berkembang di Inggris dengan pendidikan
yang cukup. Meskipun ditentang keras oleh
keluarganya, ia diterima mengikuti kursus
pendidikan perawat pada usia 31 tahun
Tahun 1860, Nightingale menulis Notes on
Nursing: What it is and What it is not untuk
masyarakat umum. Filosofinya terhadap
praktik keperawatan merupakan refleksi dari
perubahan kebutuhan masyarakat
9
Pada tahun yang sama (1860), ia
mengembangkan program pelatihan untuk
perawat pertama kali, sekolah pelatihan
Nightingale untuk perawat di St. Thomas’
Hospital di London. Konsep pendidikan inilah
yang mempengaruhi pendidikan keperawatan
di dunia dewasa ini.
10
Mulai diperkenalkan penerapan
tehnologi modern.
Timbul penyakit karena perang.
Tantangan baru bagi perawat
memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan.
11
Perkembangan dalam bidang perawatan secara pesat
terjadi di Amerika. Perkembangan dipengaruhi oleh:
1. Kesadaran masyarakat yang meningkat di bidang
kesehatan.
2. Jumlah penduduk meningkatmasalah baru
dalam bidang kesehatan.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang
menyangkut ilmu kesehatan.
4. Upaya menjadi lebih aktif dan kreatif kuratif,
preventif, promotif.
5. Perkembangan pendidikan keperawatan
Mulai dikembangkan keperawatan profesional.
12
Perkembangan profesionalisme pendidikan
keperawatan berkembang (bachelorMaster)
Perawatan adalah proses
4 hal pokok :
Nursing at patient.
Nursing to patient
Nursing for patient
Nursing with patient
13
1967 proses keperawatan meliputi
pengkajian, perencanaan, implementasi,
evaluasi.
1973 International council of Nurses
(ICN) pengertian keperawatan fungsi
yang unik dari perawat adalah menolong
seseorang yang sakit atau sehat dalam
usaha mejaga kesehatan atau
penyembuhan, menghadapi sakaratul maut
dengan tenang yaitu usaha yang dapat
dilakukan oleh pasien apabila dia cukup
kuat, berkemauan atau sadar dan
melakukan sedemikian rua sehingga dalam
waktu singkat pasien mandiri
14
Kegiatan keperawatan merupakan kegiatan
memberi bantuan.
Wujud bantuan merupakan kegiatan fungsi
hidup sehari-hari yang normal dapat
dilakukan sendiri oleh setiap individu yang
sehat.
Keterbatasan atau ketidakmampuan individu
untuk melaksanakan fungsi sehari-hari
karena kelemahan fisik, kurang kemauan
maupun kurang pengetahuan
15
Masa sebelum kemerdekaan
Masa setelah kemerdekaan :
1.Periode tahun 1945 – 1962
2.Peroide tahun 1963 – 1982
3.Periode tahun 1983 -
sekarang
16
Dalam kurun waktu ini (1816-1942), berdiri
beberapa rumah sakit swasta milik katolik
dan protestan, misalnya: RS Persatuan Gereja
Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta Pusat, RS St.
Carolus Salemba-Jakarta Pusat, RS St.
Boromeus di Bandung dan RS Elizabeth di
Semarang. Bersamaan dengan berdirinya
rumah sakitdi atas, didirikan sekolah
perawat. RS PGI Cikini tahun 1906
menyelenggarakan pendidikan juru rawat,
kemudiam RSCM menyelenggarakan
pendidikan juru rawat tahun 1912
17
Pemerintahan kolonial Belanda, perawat dari
penduduk pribumi yang disebut Verpleger,
dibantu Zieken oppaser (penjaga orang sakit)
Berkembang Dinas Kesehatan Tentara,
Dinas Kesehatan Rakyat. Tetapi tidak diikuti
perkembangan
Pada masa Rafless memperhatikan
kesehatan rakyat sehingga keperawatan
berkembang.
Sekutu kalah digantikan Jepang keperawatan
mundur karena tenaga terdidik diganti tidak
terdidik
18
Tahun 1952, sekolah perawat mulai didirikan,
yaitu Sekolah Guru Perawat dan Sekolah
Perawat tingkat SMP. Pendidikan keperawatan
profesional mulai didirikan mulai tahun 1962
dengan didirikannya Akademi Keperawatan
milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk
menghasilkan perawat profesional pemula.
Hampir bersamaan dengan itu didirikan pula
Amper milik Depkes di Ujung Pandang,
Bandung dan Palembang.
19
Pada Lokakarya Nasional Keperawatan pada
bulan Januari 1983 yang menerima keperawatan
sebagai pelayanan profesional (profesional
service) dan pendidikan keperawatan sebagai
pendidikan profesi (professional education).
Dirumuskan dan disusun dasar-dasar
pengembangan Pendidikan Tinggi Keperawatan.
Sebagai realisasinya disusun kurikulum program
pendidikan D-III Keperawatan, dan dilanjutkan
dengan penyusunan kurikulum pendidikan
Sarjana (S1) Keperawatan
20
Tahun 1985 berdiri PSIK Universitas Indonesia
Pada tahun 2000 mulai muncul Program Studi
21
Keperawatan seni dan ilmu pengetahuan
Perawat profesional memberikan
22
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan
kriteria dalam standar prakti dan mengikuti
kode etik (ANA, 2004)
Praktik profesional pengetahuan sosial,
23
Keperawatan perlindungan,
promosi, optimalisasi kesehatan dan
kemampuan, pencegahan penyakit,
cidera, meringankan penderita
melalui diagnosa keperawatan dan
penangganan respon manusia dan
advokasi dalam pelayanan individu,
keluarga, masyakarat dan populasi
(ANA, 2003)
24
25