Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN

KEPERAWATAN
MALARIA
KELOMPOK 5
1. Antonita Lintang Pawestri 1903015
2. Ni’amatun Aprilia 1903039
3. Siti Fatimah 1903057
MATERI
Latar Belakang

Definisi, Etiologi

Patofisiologi, Tanda
dan Gejala
Pemeriksaan
Diagnostik, Konsep
Dasar Askep
01
Latar Belakang
Malaria merupakan penyakit
yang terdapat di daerah
Tropis. Penyakit ini sangat
dipengaruhi oleh kondisi-
kondisi lingkungan yang
memungkinkan nyamuk
untuk berkembangbiak dan
berpotensi melakukan
kontak dengan manusia dan
menularkan parasit malaria. 
01
Definisi
Pengertian

Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat


bersifat akut maupun kronik, disebabkan
oleh protozoa genus plasmodium ditandai
dengan demam, anemia dan
splenomegali.
02
Etiologi
Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri dari empat spesies,
yaitu :

Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropika

1 Memberikan banyak komplikasi dan mempunyai


perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten dengan
pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ falsiparum
(demam tiap 24-48 jam)

2
Plasmodium ovale penyebab malaria ovale
Dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, di Indonesia
dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian, memberikan infeksi
yang paling ringan dan dapat sembuh spontan tanpa
pengobatan, menyebabkan malaria ovale.
Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana

3 Merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan


malaria tertiana/ vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).
 Plasmodium malariae penyebab malarua Quartanu

4
Jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demam tiap
hari empat)
Malaria juga melibatkan proses perantara yaitu manusia maupun vertebra
lainnya, dan rosper definitif yaitu nyamuk anopheles
Patofisiologi
03 berdasarkan jenis
Malaria
a.  Malaria Tropika (Plasmodium
Falcifarum)
Malaria tropika/ falciparum
malaria tropika merupakan
bentuk yang paling berat, ditandai
dengan panas yang ireguler,
anemia, splenomegali,
parasitemia yang banyak dan
sering terjadi komplikasi. Masa
inkubasi 9-14 hari. Malaria tropika
menyerang semua bentuk
eritrosit. Disebabkan oleh
Plasmodium falciparum.
Malaria Kwartana (Plasmoduim Malariae)
Plasmodium Malariae mempunyai tropozoit Malaria Ovale (Plasmodium Ovale)
yang serupa dengan Plasmoduim vivax, lebih
kecil dan sitoplasmanya lebih kompak/ lebih
biru. Tropozoit matur mempunyai granula coklat 1
b Malaria Tersiana (Plasmodium Ovale)
bentuknya mirip Plasmodium malariae,

2c
skizonnya hanya mempunyai 8 merozoit
tua sampai hitam dan kadang-kadang dengan masa pigmen hitam di tengah.
mengumpul sampai membentuk pita. Skizon Karakteristik yang dapat di pakai untuk
Plasmodium malariae mempunyai 8-10 merozoit identifikasi adalah bentuk eritrosit yang
yang tersusun seperti kelopak bunga/ rossete. terinfeksi Plasmodium Ovale biasanya oval
atau ireguler dan fibriated. Malaria ovale
merupakan bentuk yang paling ringan dari
semua malaria disebabkan oleh Plasmodium
ovale. 
d. Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax)
Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax) biasanya menginfeksi
eritrosit muda yang diameternya lebih besar dari eritrosit
normal. Bentuknya mirip dengan plasmodium Falcifarum,
namun seiring dengan maturasi, tropozoit vivax berubah
menjadi amoeboid. Terdiri dari 12-24 merozoit
Ovale dan pigmen kuning tengguli. 
03
Tanda dan Gejala
a. Demam b. Splenomegali
Demam akan mereda secara bertahan Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa
karena tubuh dapat beradaptasi mengalami kongeori menghitam dan menjadi
terhadap parasit dalam tubuh dan ada keras karena timbunan pigmen eritrosit
parasit dan jaringan ikat yang bertambah.
respon imun.

a.  Penghancuran eritrosit yang berlebihan


c. Anemia b.  Eritrosit normal tidak dapat hidup lama
c. Gangguan pembentukan eritrosit karena
Derajat anemia tergantung pada spesies depresi eritrosit dalam sum-sum tulang
penyebab, yang paling kerap adalah anemia belakang.
karena P. Falciparum. Anemia disebabkan d. Ikterus disebabkan karena hemolisis dan
oleh : gangguan hepar.
03
Pemeriksaan
Diagnostik
1. Pemeriksaan mikroskopis malaria
Diagnosis malaria sebagai mana penyakit pada
umumnya didasarkan pada manifestasi klinis (termasuk
anamnesis), uji imunoserologis dan ditemukannya
parasit (plasmodium) di dalam penderita.
2. QBC
Merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan
tabung kapiler dengan diameter tertentu yang dilapisi
acridine orange tetapi cara ini tidak dapat membedakan
spesies plasmodium dan kurang tepat sebagai
instrumen hitung parasit.
3. Pemeriksaan imunoserologis
Pemeriksaan imunoserologis didesain baik untuk
mendeteksi antibodi spesifik terhadap paraasit
plasmodium maupun antigen spesifik plasmodium atau
eritrosit yang terinfeksi plasmodium teknik ini terus
dikembangkan terutama menggunakan teknik
radioimmunoassay dan enzim immunoassay.
4. Pemeriksan Biomolekuler
Pemeriksaan biomolekuler digunakan untuk mendeteksi
DNA spesifik parasit/ plasmodium dalam darah
penderita malaria.tes ini menggunakan DNA lengkap
yaitu dengan melisiskan eritrosit penderita malaria
untuk mendapatkan ekstrak DNA.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan khusus pada kasus- kasus malaria dapat diberikan tergantung dari jenis
plasmodium, menurut Tjay & Rahardja (2002) antara lain sebagai berikut:

 Malaria Ovale

1 2 3
Malaria Tersiana/ Malaria Falcifarum
Kuartana
04
Komplikasi
Komplikasi
Menurut Gandahusa, Ilahude dan Pribadi (2000)
beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada
penyakit malaria adalah :
a. Malaria otak
Malaria otak merupakan penyulit yang
menyebabkan kematian tertinggi (80%) bila
dibandingkan dengan penyakit malaria lainnya.
b. Anemia berat
Gangguan ginjal diduga disebabkan adanya ,
penurunan aliran darah keginjal, yang
dikarenakan sumbatan kapiler, sebagai akibatnya
terjadi penurunan filtrasi pada glomerulus.
c. Edema paru
Merupakan komplikasi yang berat yang
menyebabkan kematian. Biasanya disebabkan
oleh kelebihan cairan dan Adult Respiratory
Distress Syndrome (ARDS).
Konsep Dasar
04
Asuhan Keperawatan
DASAR DATA
PENGKAJIAN Sirkulasi
Makanan dan Cairan
Gejala : Anoreksia mual dan
Tanda : Tekanan darah normal muntah
atau sedikit menurun. Denyut Tanda : Penurunan berat
perifer kuat dan cepat (fase badan, penurunan lemak
demam) Pucat dan lembab subkutan, dan penurunan masa
(vaso kontriksi), hipovolemia, otot. Penurunan haluaran urine,
penurunan aliran darah. kosentrasi urine.

Aktifitas/istirahat Eliminasi
Gejala        : Keletihan, Gejala : Diare atau
kelemahan, malaise umum konstipasi; penurunan
Tanda        : Takikardi, haluaran urine
Kelemahan otot dan Tanda : Distensi
penurunan kekuatan. abdomen
Pernapasan
Tanda : Tackipnea dengan
penurunan kedalaman
pernapasan .
Gejala : Napas pendek pada
istirahat dan aktivitas
Neuro Sensori Penyuluhan/pembelajaran

Gejala : Sakit kepala, Gejala : Masalah kesehatan


pusing dan pingsan. kronis, misalnya hati, ginjal,
Tanda : Gelisah, keracunan alkohol, riwayat
ketakutan, kacau mental, splenektomi, baru saja menjalani
disorientas deliriu atau operasi/ prosedur invasif, luka
koma traumatik
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan asupan
A makanan yang tidak sdekuat ; anorexia;
DIAGNOSA KEPERAWATAN mual/muntah
Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan
B dengan penurunan sistem kekebalan
tubuh; prosedur tindakan invasif
Hipertermia berhubungan dengan
peningkatan metabolisme, dehidrasi, efek
C
langsung sirkulasi kuman pada
hipotalamus.
Perubahan perfusi jaringan berhubungan
D dengan penurunan komponen seluler
yang di perlukan untuk pengiriman
oksigen dan nutrient dalam tubuh.
Kurang pengetahuan, mengenai penyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan
E berhubungan dengan kurangnya pemajanan/
mengingat kesalahan interprestasi informasi,
keterbatasan kognitif
PERENCANAAN
Intervensi :
KEPERAWATAN
Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat
masukan makanan klien
1
Rasional : mengawasi masukan kalori atau kualitas kekeurangan
konsumsi makanan.
Berikan makan sedikit dan makanan tambahan kecil yang tepat
Perubahan nutrisi 2 Rasional : Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan
kurang dari terlalu cepat setelah periode anoreksia
kebutuhan tubuh Pertahankan jadwal penimbangan berat badan secara teratur.
berhubungan 3 Rasional : Mengawasi penurunan berat badan atau efektifitas
nitervensi nutrisi
dengan asupan
makanan yang tidak Diskusikan yang disukai klien dan masukan dalam diet murni.
4 Rasional : Dapat meningkatkan masukan, meningkatkan rasa
sdekuat; anorexia; berpartisipasi/ kontrol
mual/muntah Observasi dan catat kejadian mual/ muntah, dan gejala lain yang berhubungan
5 Rasional : Gejala GI dapat menunjukan efek anemia (hipoksia) pada organ
Kolaborasi untuk melakukan rujukan ke ahli gizi
6 Rasional : Perlu bantuan dalam perencanaan diet yang memenuhi
kebutuhan nutrisi
Intervensi :
Pantau terhadap kecenderungan peningkatan suhu tubuh.
Rasional : Demam disebabkan oleh efek endoktoksin pada hipotalamus
1
dan hipotermia adalah tanda tanda penting yang merefleksikan
perkembangan status syok/ penurunan perfusi jaringan.
Resiko tinggi Amati adanya menggigil dan diaforosis.
terhadap infeksi 2 Rasional : Menggigil sering kali mendahului memuncaknya suhu
pada infeksi umum
berhubungan
Memantau tanda - tanda penyimpangan kondisi/ kegagalan untuk
dengan penurunan memperbaiki selama masa terapi
3
sistem tubuh Rasional : Dapat menunjukkan ketidak tepatan terapi antibiotik atau
(pertahanan pertumbuhan dari organisme.
utama tidak Berikan obat anti infeksi sesuai petunjuk.
adekuat), prosedur 4 Rasional : Dapat membasmi/ memberikan imunitas sementara untuk infeksi
umum
invasif.
Dapatkan spisemen darah.
5 Rasional : Identifikasi terhadap penyebab jenis infeksi malaria
Intervensi :
Pantau suhu pasien (derajat dan pola), perhatikan menggigil.
1 Rasional : Hipertermi menunjukan proses penyakit infeksius akut. Pola
demam menunjukkan diagnosis.

Pantau suhu lingkungan


Hipertermia 2 Rasional : Suhu ruangan/ jumlah selimut harus diubah untuk
berhubungan mempertahankan suhu mendekati normal.
dengan peningkatan Berikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol.
metabolisme 3 Rasional : Dapat membantu mengurangi demam, penggunaan
es/alcohol mungkin menyebabkan kedinginan. Selain itu alkohol
dehirasi efek
dapat mengeringkan
langsung sirkulasi
Berikan antipiretik.
kuman pada 4 Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada
hipotalamus. hipotalamus.

Berikan selimut pendingin.


5 Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan hipertermi.
Intervensi :
Pertahankan tirah baring bantu dengan aktivitas perawatan.
Rasional : Menurunkan beban kerja miokard dan konsumsi oksigen,
1
memaksimalkan efektifitas dari perfusi jaringan
Perubahan perfusi Pantau terhadap kecenderungan tekanan darah, mencatat
perkembangan hipotensi dan perubahan pada tekanan nadi.
jaringan 2 Rasional : Hipotensi akan berkembang bersamaan dengan kuman
berhubungan yang menyerang darah
dengan penurunan Perhatikan kualitas, kekuatan dari denyut perifer.
komponen seluler 3 Rasional : Pada awal nadi cepat kuat karena peningkatan curah jantung,
nadi dapat lemah atau lambat karena hipotensi yang terus menerus,
yang di perlukan penurunan curah jantung dan vaso kontriksi perifer.
untuk pengiriman Kaji frukuensi pernafasan kedalaman dan kualitas. Perhatikan dispnea berat.
oksigen dan Rasional : Peningkatan pernafasan terjadi sebagai respon terhadap efek-efek
4
nutrient dalam langsung dari kuman pada pusat pernafasan. Pernafasan menjadi dangkal bila
terjadi insufisiensi pernafasan, menimbulkan resiko kegagalan pernafasan akut.
tubuh
Berikan cairan parenteral.
5 Rasional : Untuk mempertahankan perfusi jaringan, sejumlah besar cairan
mungkin dibutuhkan untuk mendukung volume sirkulasi.
Intervensi :
Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan.
1 Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat
Kurang pengetahuan
membuat pilihan
mengenai penyakit, Berikan informasi mengenai terapi obat - obatan, interaksi obat, efek
prognosis dan 2 samping dan ketaatan terhadap program.
kebutuhan Rasional : Meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerja sama
dalam penyembuhan dan mengurangi kambuhnya komplikasi.
pengobatan
Diskusikan kebutuhan untuk pemasukan nutrisional yang tepat
berhubungan 3 dan seimbang.
dengan kurangnya Rasional : Perlu untuk penyembuhan optimal dan kesejahteraan
pemajanan/ umum.
Dorong periode istirahat dan aktivitas yang terjadwal.
mengingat 4 Rasional : Mencegah pemenatan, penghematan energi dan
kesalahasn meningkatkan penyembuhan
interprestasi Tinjau perlunya kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan
5 Rasional : Membantu mengontrol pemajanan lingkungan dengan mengurangi jumlah
informasi,
penyebab penyakit yang ada
keterbatasan
Identifikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis.
kognitif. 6 Rasional : Pengenalan dini dari perkembangan / kambuhnya infeksi.
Tekankan pentingnya terapi antibiotik sesuai kebutuhan.
7 Rasional : Pengguaan terhadap pencegahan terhadap infeksi.
and eighteen
thousand
Two
Thanks
High quality PPT production,
dabao devotion and dedicationon

Anda mungkin juga menyukai