Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

MALARIA

Oleh :

Dini friska : 191440107

Dosen Pembimbing :

Ns, Ade Sukarna, M.Kep. Sp. Kep.MB

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

POLTEKES KEMENKES PANGKAL PINANG TAHUN 2020/2021


1. DEFINISI
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh
protozoa genus Plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan splenomegali.

2. ETIOLOGI
Plasmodium sebagai sebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu plasmodium vivax,
plasmodium falciparum, plasmodium malariae, plasmodium ovale. Plasmodium memiliki
hostpes perantara yaitu manusia dan vertebra lain. Hostpes definitifnya yaitu nyamuk
Anopheles.

3. KLASIFIKASI
Subordo haemosporina terdiri dari tiga famili, yaitu Plamodiidae, Haemoproteidae
dan Leucocytozoonidae. Macrogametocyt dan microgametocyst berkembang secara
terpisah. Bentuk zygot adalah motil disebut ookinet, sedangkan sporozoit berada dalam
dinding spora. Protozoa ini adalah heteroxegenous, dimana merozoit diproduksi di dalam
hospes vetebrata dan sporozoit berkembang dalam hospes invertebrata, dan merupakan
suatu protozoa.
darah yang klasifikasinya :
Filum : Apicomplexa
Kelas : Sporozoa
Sub kelas : Cocidiidae
Ordo : Eucoccidiidae
Sub ordo : Haemosporidiidae
Famili : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Spesies : Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale
4. MANIFESTASI KLINIS
Secara klinis, gejala malaria infeksi tunggal pada pasien non-imunterdiri atas
beberapa serangan demam dengan interval tertentu(paroksisme), yang diselilingi oleh
suatu periode (periode laten) bebasdemam. Sebelum demam pasien biasanya merasa
lemas, nyeri kepala,tidak ada nafsu makan, mual atau muntah.Pada pasien dengan infeksi
majemuk/campuran (lebih dari satu jenis plasmodium tetapi infeksi berulang dalam
waktu berbeda), maka serangandemam terus-menerus (tanpa interval), sedangkan pada
pejamu yang imungejala klinis minimal.
5 Tanda dan gejala yang di temukan pada klien dngan malaria secaraumum menurut
Mansjoer dkk. (2001) antara lain sebagai berikut :

a. DemamDemam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon


matang(sporolasi). Pada Malaria Tertiana (P.Vivax dan P. Ovale),
pematanganskizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-
3,sedangkan Malaria Kuartana (P. Malariae) pematangannya tiap 72 jamdan
periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan di tandai dengan beberapa
serangan demam periodik.
b. SplenomegaliSplenomegali adalah pembesaran limpa yang merupakan gejala
khasmalaria kronik. Limpa mengalami kongesti, menghitam dan menjadikeras
karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat bertambah.
c. AnemiaDerajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling beratadalah
anemia karena falcifarum. Anemia di sebabkan oleh penghancuran eritrosit yang
berlebihan, eritrosit normal tidak dapathidup lama (reduced survival time), dan
gangguan pembentukaneritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang.

5. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi pada malaria belum diketahui dengan pasti. Berbagaimacam teori dan
hipotesis telah dikemukakan. Perubahan patofisiologi pada malaria terutama
berhubungan dengan gangguan aliran darahsetempat sebagai akibat melekatnya eritrosit
yang mengandung parasit pada endotelium kapiler.Perubahan ini cepat reversibel pada
mereka yang dapat tetap hidup(survive). Peran beberapa mediator humoral masih belum
pasti, tetapimungkin terlibat dalam patogenesis terjadinya demam dan
peradangan.Skizogoni eksoeritrositik mungkin dapat menyebabkan reaski leukosit
danfagosit, sedangkan sporozoit dan gametosit tidak menimbulkan perubahan
patofisiologi

6. KOMPLIKASI
1. Anemia parah
Komplikasi ini terjadi karena banyaknya sel darah merah yang hancur atau rusak
(hemolisis) akibat parasit malaria.
2. Malaria otak
Komplikasi ini terjadi saat sel darah dipenuhi parasit, sehingga menghambat
pembuluh darah kecil pada otak. Akibatnya, otak menjadi bengkak atau rusak.
Gejalanya berupa kejang dan koma.
3. Gagal fungsi organ tubuh
Ada beberapa organ yang dapat terganggu karena parasit malaria, antara lain ginjal,
hati, atau limpa. Kondisi tersebut dapat membahayakan nyawa penderita.
4. Gangguan pernapasan
Komplikasi ini terjadi saat cairan menumpuk pada paru-paru (edema paru), sehingga
membuat penderita sulit bernapas.
5. Hipoglikemia
Malaria yang parah bisa menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.
Gula darah yang sangat rendah bisa berakibat koma atau bahkan kematian.

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
 tetes darah tebal/tipis ditemukan parasit malaria dalam eritrosit.
b. Pemeriksaanzserologis Titer 1 : 64 pada indirect immunofluroscence
c. Pemeriksaan khusus
PCR (polymerase chain reaction)
ELISA (Enzyme Linked Immonosorben Assay)
Radiommunoassay (RIA)
d. Pemeriksaan penunjang untuk malaria berat
Hb dan Ht
e. hitung jumlah lekosit dan trombosit
f. Kimia darah lain (gula darah, serum bilirubin, SGOT & SGPT, alkalifosfatase,
albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium,anaIisis gas darah
g. EKG
h. Foto toraks
i. Analisa cairan cerebrospinal.
j. Biakan darah dan uji serologi
k. Urinalisis
l. Darahzrutin

8. PENATALAKSANAAN

1. Obat anti malaria:


a. skizontisid jaringan primer yang membasmi parasit praeritrosit, yaitu
proguanil, pirimetamin.
b. Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi ekso eritrosit, yaitu
primakuin.
c. Skizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit, yaitu kina,
klorokuin dan amodiakuin.
d. Gametazoid yang menghancurkan bentuk seksual. Primakuin adalah
gametazouid yang ampuh bagi ke-4 spesies. Gametazoid untuk
plasmodium vivax, plasmodium malaria, plasmodum ovale adalah kina,
klorokuin dan amodia kuin
e. Sporontosid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk ookista
dan sporozoid dalam nyamuk anopheles yaitu prima kuin dan proguanin.
Penggunaan obat anti malaria tidak terbatas pada pengobatan kuratif tetapi juga
termasuk:
a. pengobatan pencegahan (profilaksis): mencegah infeksi atau timbulnya gejala
klinis. Penyembuhan dapat diperoleh dengan terapi jenis ini pada infeksi
malaria oleh plasmodium palsifarum karena parasit ini tidak ada fase
eksoeritrosit.
b. Pengobatan kuratif dapat dilakukan dengan obat malaria jenis skizontisid
c. Pencegahan transmisi bermanfaat untuk mencegah infeksi pada nyamuk atau
mempengaruhi sporozonik nyamuk, obat yang dapat di gunakan jenis
gametosid dan sporotosid.

2. Antipiretik
3. resusitasi cairan
4. anticonvulsan

9. PHATWAY

10. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
Dasar data pengkajian :
a. Aktivitas/ istirahatGejala : Keletihan, kelemahan, malaise umum.Tanda : Takikardi,
Kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
b. SirkulasiTanda : Tekanan darah normal atau sedikit menurun. Denyut perifer kuat dan
cepat (fase demam). Kulit hangat, dieresis(diaphoresis) karena vasodilatasi. Pucat dan
lembab(vasokontriksi), hipovolemia penurunan aliran darah.
c. EliminasiGejela : Diare atau konstipasi; penurunan haluaran urineTanda : Distensi
abdomen.
d. Makanan dan cairanGejala : Anoreksia mual dan muntahTanda : Penurunan berat
badan, penurunan lemak subkutan, dan penurunan masa otot. Penurunan haluaran
urine, kosentrasiurine.
e. Neuro sensoriGejala : Sakit kepala, pusing dan pingsan.Tanda : Gelisah, ketakutan,
kacau mental, disorientas deliriu ataukoma.
f. Pernapasan.Tanda : Tackipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan.Gejala :
Napas pendek pada istirahat dan aktivitas
g. Penyuluhan/ pembelajaranGejala : Masalah kesehatan kronis, misalnya hati,
ginjal,keracunan alkohol, riwayat splenektomi, baru sajamenjalani operasi/prosedur
invasif, luka traumatik

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang ditemukan, yaitu:
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan denganasupan
makanan yang tidak adekuat ; anorexia; mual/muntah
b. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistemkekebalan
tubuh; prosedur tindakan invasive.
c. Hipertermia berhubungan dengan perubahan pada regulasi temperatur.
d. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antarasuplai oksigen
dan nutrisi dari kebutuhan.
e. Kurang pengetahuan, mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya pemajanan/ mengingatkesalahan interprestasi
informasi, keterbatasan kognitif.

( Intervensi keperawatan )

Diagnosa Tujuan dan Intervensi


No Rasional
keperawatan kriteria hasil keperawatan
1. Perubahan Tujuan : a. Kaji riwayat a. mengawasi
nutrisi kurang Gangguan nutrisi, masukan kalori
dari kebutuhan pemenuhan termasuk atau kualitas
tubuh nutrisi teratasi makanan kekeurangankons
berhubungan Kriteria Hasil: yang disukai. umsi makanan.
denganasupan Intake nutrisi Observasi b. Dilatasi gaster
makanan yang klien meningkat dancatat dapat terjadi bila
tidak sdekuat; masukan pemberian
anorexia; makanan makanterlalu
mual/muntah. klien cepat setelah
b. Berikan periode anoreksia
makan sedikit c. Mengawasi
dan makanan penurunan berat
tambahan badan atau
kecil yang efektifitasniterven
tepat si nutrisi
c. Pertahankan d. Dapat
jadwal meningkatkan
penimbangan masukan,
berat badan meningkatkan
secara teratur. rasaberpartisipasi/
d. Diskusikan kontrol
yang disukai e. Rasional : Gejala
klien dan GI dapat
masukan menunjukan efek
dalam diet anemia (hipoksia)
murni. padaorgan
e. Observasi f. Perlu bantuan
dan catat dalam
kejadian perencanaan diet
mual/ yang
muntah, dan memenuhikebutuh
gejala lain an nutrisi.
yang
berhubungan
f. Kolaborasi
untuk
melakukan
rujukan ke
ahli gizi

2. esiko tinggi Tujuan: a. Pantau


terhadap Menunjukkan terhadap a. Demam disebabkan
infeksi penyembuhan kecenderungan oleh efek
berhubungan seiring peningkatan endoktoksin
dengan perjalanan suhu tubuh. padahipotalamus dan
penurunan waktu, b. Amati adanya hipotermia adalah
sistemtubuh bebasdari tanda- menggigil dan tanda tanda penting
(pertahanan tanda infeksi. diaforosis. yangmerefleksikan
utama tidak Kriteria hasil: c. Memantau perkembangan status
adekuat), tanda tanda syok/ penurunan
prosedur penyimpangan perfusi jaringan
invasif kondisi/ b. Rasional : Menggigil
kegagalan sering kali
untukmemperb mendahului
aiki selama memuncaknya suhu
masa terapi pada infeksi umum
d. Berikan obat c. Dapat menunjukkan
anti infeksi ketidak tepatan terapi
sesuai antibiotik atau
petunjuk. pertumbuhan dari
e. Dapatkan organisme
spisemen d. Rasional : Dapat
darah. membasmi/
memberikan imunitas
sementara
untukinfeksi umum.
e. Identifikasi terhadap
penyebab jenis
infeksi malaria
DAFTAR PURTAKA

Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Ed.3.
EGC. Jakarta.
Hidayat, Alimul Aziz. A. 2008. Ilmu Kesehatan Anak Untuk PendidikanKebidanan.
Jakarta: Salemba
MedikaSmeltzer, Suzaanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta
:EGC

Anda mungkin juga menyukai