Anda di halaman 1dari 28

What is Malaria ?

ETIOLOGI

Plasmodium
Plasmodium vivax

Plasmodium falciparum

Plasmodium malariae

Plasmodium ovale
Merupakan infeksi yang paling sering dan
Plasmodium menyebabkan malaria tertiana/ vivaks (demam
vivax pada tiap hari ke tiga).

Banyak komplikasi dan mempunyai


Plasmodium perlangsungan yang cukup ganas, mudah
palciparum resisten dengan pengobatan dan
menyebabkan malaria tropika/ falsiparum
(demam tiap 24-48 jam).

Plasmodium Jarang ditemukan dan menyebabkan malaria


malariae quartana/malariae (demam tiap hari empat).

Plasmodium Memberikan infeksi yang paling ringan dan


dapat sembuh spontan tanpa pengobatan,
ovale
menyebabkan malaria ovale. .
PATOFISIOLOGI

Perubahan patofisiologi pada malaria terutama berhubungan dengan gangguan


aliran darah setempat sebagai akibat melekatnya eritrosit yang mengandung parasit
pada endothelium kapiler. Perubahan ini cepat reversibel pada mereka yang dapat
tetap hidup. Peran beberapa mediator humoral masih belum pasti, tetapi mungkin
terlibat dalam patogenesis demam dan peradangan. Skizogoni ekso-eritrositik
mungkin dapat menyebabkan reaksi leukosit dan fagosit, sedangkan sprozoit dan
gametosit tidak menimbulkan perubahan patofisiologik.
Patofisiologi malaria adalah multifaktoral dan mungkin berhubungan dengan hal-hal
sebagai berikut :
LANJUTAN

Penghancuran eritrosit. Eritrosit dihancurkan tidak saja oleh

pecahnya eritrosit yang mengandung parasit, tetapi juga oleh fagositosis

eritrosis yang mengandung parasit dan yang tidak mengandung parasit,

sehingga menyebabkan anemia dan anoksia jaringan. Hemolisis

intravaskular yang berat dapat terjadi hemoglobinuria (blackwater fever)

dan dapat mengakibatkan gagal ginjal.


Manifestasi Klinik
1. Demam
Demam periodic yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi).
Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat beradaptasi terhadap
parasit dalam tubuh dan ada respons imun.
2. Splenomegali
Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongesti,
menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan
ikat yang bertambah.
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah anemia
karena P. falciparum. Anemia disebabkan oleh :
• Penghancuran eritrosit yang berlebihan .
• Eritrosit normal tidak dapat hidup lama ( reduced survival time ) .
• Gangguan pembentukkan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum
tulang ( diseritropoesis ).
4. Ikterus
Ikterus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.
Web of Causion (WOC)
LANJUTAN
Penatalaksanan Keperawatan & Medis

Obat untuk malaria

Skizontisid jaringan primer yang membasmi


parasit praeritosit, yaitu proguanil, pirimetamin.

Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi


parasit eksoeritrosit, yaitu primakuin

Skizontisid darah yang membasmi parasit fase


eritrosit, yaitu kina, klorokuin, dan amodiakuin.

Gametosid yang menghancurkan bentuk seksual.


Primakuin adalah gametosid yang ampuh bagi keempat
spesies.

Sporontosid mencegah gamentosid dalam darah untuk


membentuk ookista dan sporozoit dalam nyamuk
anopheles, yaitu primakuin dan proguanil.
Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan mikroskopis QBC (Semi Quantitative Buffy


malar Coat

• uji imunoserologis • Pemeriksaan


menggunakan imunoserologis
mikroskop • Pemeriksan Biomolekuler
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN PADA
PENYAKIT MALARIA
1. PENGKAJIAN
Identitas Pasien
a. Nama
b. Umur
c. Jenis Kelamin
d. Agama
e. Pekerjaan
f. Tgl masuk RS
2. Anamnesa
Keluhan Utama : Demam sejak ± 2 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang ± 2 minggu SMRS pasien merasakan demam. Demam
bersifat hilang timbul dan biasanya terjadi setiap hari, tinggi pada perabaan, hilang
dengan obat penurun demam kemudian demam naik lagi. Demam dirasakan
memuncak pada saat sore hingga malam hari dan menurun pada pagi hari. Menggigil
(+), Penderita berkeringat banyak saat panas turun. Pasien juga merasa mual, nafsu
makan menurun dan sakit kepala, sakit kepala bersifat hilang timbul, seperti ditusuk-
tusuk, timbul bersamaan dengan timbulnya panas. Batuk dan sesak napas (-).
.
Riwayat berpergian keluar daerah sebelum sakit disangkal ±1 minggu SMRS pasien masih
merasakan demam sama mual (+), muntah (+) 2x, banyaknya 1/2 gelas belimbing berisi
cairan dan makanan yang dimakan, darah (-), nyeri sendi (+), nyeri pinggang pada saat
berkemih (-), BAB dan BAK normal seperti biasa. ±1 hari SMRS pasien mash demam, mual
(+), muntah (+) 1x banyaknya 1/4 berisi gelas belimbing berisi cairan dan makanan yang
dimakan, darah (-), nyeri sendi (+), nyeri pinggang (-), nyeri pada saat berkemih (-), BAB
dan BAK normal seperti biasa ±1 hari SMRS pasien masih demam, mual (+), muntah (+)
1x banyaknya gelas belimbing berisi cairan dan makanan yang dimakan, darah (-), sakit
1/ kepala (+), BAB dan BAK normal. Karena pasien merasa semakin lemas oleh keluarga
4

pasien dibawa ke IGD RSUD Raden Matther dan kemudian dirawat di ruang interne
penyakit dalam
 Riwayat penyakit dahulu
Riwayat malaria sebelum disangkal
Riwayat transfusi sebelum disangkal
Riwayat demam typoid 1 bulan yang lalu
Riwayat DM 1 tahun yang lalu
Riwayat hipertensi disangkal

 Riwayat penyakit keluarga


Tidak terdapat anggota keluarga yang menderita gejala-gejala yang
serupa dengan pasien seperti demam naik turun, mual/muntah, dan
nafsu makan menurun.
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
3. Vital sign
4. TD
5. Nafas
6. Nadi
7. Suhu
Terapi
1. Infus
2. Artesunate
3. Amodiaquine
4. Primaquin
5. Ondancentron
6. Paracetamol
7. Diet lunak
 Pemeriksaan laboratorium
1. Darah rutin
2. Leukosit
3. Eritrosit
4. Hemoglobin
5. Hematokrit
6. Trombosit
7. Gds
8. DDR
D I A G N O S A K E P E R AWATA N

1. Mual akibat sensasi muntah yang berhubungan denganrasa makanan atau


makanan yang tidak enak
2. Ketidakseimbangan nutrisi akibat gangguan sensasi rasa yang berhubungan
dengan kurang asupan makan
3. Gangguan rasa nyaman akibat rasa tidak nyaman yang berhubungan dengan
gejala terkait penyakit
4. Hipotermia akibat mengggigil yang berhubungan dengan penurunan laju
metabolisme
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/182805182/Askep-Hipotermia
https://www.scribd.com/doc/87642807/Laporan-Pendahuluan-Askep-
Malaria#download
http://eprints.ums.ac.id/27525/2/BAB_I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/27149/2/bab_1.pdf

Anda mungkin juga menyukai