PENELITIAN
HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN
PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL ANAK
PRASEKOLAH DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Riyanti Imron*
Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang
Anak-anak yang menggunakan gadget jumlahnya meningkat dua kali lipat dari 38 persen menjadi 72%
antara 2011 dan 2013. Menurut Departemen Kesehatan RI 0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami
gangguan perkembangan sosial dan emosional. Dari studi pendahuluan diperoleh databahwa anak yang
penggunaan gadgetnya rendah, 67% menunjukkan perkembangan sosial dan emosional yang baik. Anak
yang penggunaan gadgetnya tinggi, 71% mengalami hambatan perkembangan sosial dan emosional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan
emosional anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan desain analitik cross sectional. Jumlah sampel
merupakan total populasi sebanyak 96 responden. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan
kuisioner. Analisis data univariat menggunakan persentase dan analisis bivariat menggunakan uji chi
square. Hasil analisis univariat menunjukkan penggunaan gadget rendah sebanyak 63% dan
perkembangan sosial dan emosional baik sebanyak 50,6%. Hasis analisis bivariat dengan uji chi square
menunjukkan nilai p=0,001 (p < 0,05), nilai ini menyatakan ada hubungan penggunaan gadget dengan
perkembangan sosial dan emosional anak prasekolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan
penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan emosional anak prasekolah. Dari penelitian ini
diharapkan para pendidik dapat memberikan materi kepada orang tua saat kegiatan parenting tentang
pentingnya mengontrol dan mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan gadget menggunakan media
yang menarik dan mudah dimengerti seperti leaflet, video, atau slide.
[148]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357
[149]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357
Penggunaan Gadget
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa karakterisitik responden
terbanyak adalah responden dengan
penggunaan gadget rendah yaitu sebanyak
63% (51 orang). Hasil penelitian ini
[150]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357
sejalan dengan hasil penelitian Trinika, Tangga yaitu 44,4%, oleh sebab itu
2015 tentang pengaruh penggunaan gadget pengetahuan mereka cukup tinggi dan
terhadap perkembangan psikososial anak waktu mengawasi anak cukup luang untuk
usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Kristen melakukan antisipasi dengan selalu
Immanuel tahun ajaran 2014-2015, hasil mengontrol dan mengawasi anak-anaknya
penelitian didapatkan paparan penggunaan dalam penggunaan gadget sehingga
gadget yang rendah lebih banyak yaitu penggunaan gadget anak prasekolah di
sebanyak 57,9% (55 orang). Penelitian ini PAUD Percontohan Tunas Ceria Tanjung
juga sesuai dengan teori yang disampaikan Bintang dikategorikan rendah.
oleh Widiawati (2011) bahwa : gadget Menurut peneliti, sebaiknya setiap
bukan barang asing untuk anak usia orang tua melakukan antisipasi dengan
prasekolah (usia 3-6 tahun). selalu mengontrol dan mengawasi anak-
Penelitian lain yang dilakukan oleh anaknya dalam penggunaan gadget
Delima, Arianti dan Pramudyawardani tersebut. Orang tua juga harus membatasi
(2015) diperoleh hampir semua orang tua waktu penggunaan gadget dan lebih cerdas
(94%) menyatakan bahwa anak mereka dalam memilah-milah aplikasi yang
biasa menggunakan perangkat teknologi terdapat di gadget anak mereka. Orang tua
untuk bermain game. Teori lain yang juga harus selalu mendampingi anak ketika
mendukung hasil penelitian ini, yaitu : menggunakan gadget.
Karman (2013) menunjukan bahwa anak-
anak usia 6 tahun ke bawah sudah terlibat Perkembangan Sosial dan Emosional
dalam penggunaan media dan teknologi Berdasarkan hasil penelitian yang
baru semenjak lahir. telah dilakukan, dari 81 responden yang
Berdasarkan teori dan hasil menjadi sampel penelitian didapatkan
penelitian diatas, menurut peneliti bahwa responden terbanyak adalah
penggunaan gadget pada anak prasekolah responden yang memiliki perkembangan
dalam penelitian ini dengan teori dan sosial dan emosional baik yaitu sebanyak
penelitian lain saling mendukung, sehingga 41 orang (50,6%). Hasil penelitian ini
peneliti mengambil kesimpulan bahwa sejalan dengan hasil penelitian Trinika,
anak prasekolah sudah menggunakan 2015 tentang pengaruh penggunaan gadget
gadget dengan penggunaan gadget rendah terhadap perkembangan psikososial anak
dan penggunaan gadget tinggi. Hal ini usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Kristen
terjadi karena perkembangan teknologi Immanuel tahun ajaran 2014-2015, hasil
yang semakin pesat sehingga berpengaruh penelitian didapatkan perkembangan
pada beberapa aspek kehidupan salah sosial dan emosional yang baik lebih
satunya pola dan cara pengasuhan anak banyak yaitu sebanyak 58,9% (56 orang)
yang dilakukan orang tua. Alasan lain dari Menurut Masitoh (2009)
penggunaan gadget pada anak prasekolah Perkembangan sosial dan emosianal anak
adalah takut anaknya ketinggalan prasekolah adalah perolehan kemampuan
perkembangan teknologi dan agar anak berperilaku sesuai dengan tuntutan sosial
belajar selama masa tumbuh kembang. pada suatu keadaan yang terangsang dari
Padahal, pengaruh gadget dalam masa organisme mencakup perubahan-
tumbuh kembang anak tidak terlalu perubahan yang disadari, yang mendalam
signifikan karena hanya bersifat satu arah. sifatnya dari perubahan perilaku saat
Sedangkan tumbuh kembang anak yang berusia 3-6 tahun. Kemampuan sosial dan
optimal membutuhkan interaksi dua arah emosional merupakan fondasi bagi
antara anak dan ibunya. perkembangan kemampuan anak
Peneliti mendapatkan data bahwa berinteraksi dengan lingkungannya secara
sebanyak 46,9% orang tua dari siswa di lebih luas. Dalam berinteraksi dengan
PAUD Percontohan Tunas Ceria memiliki orang lain, individu tidak hanya dituntut
tingkat pendidikan yang tinggi yaitu SMA, untuk mampu berinteraksi secara baik
dan pekerjaan terbanyak adalah Ibu Rumah dengan orang lain, tetapi terkait juga
[151]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357
[152]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357
gadget pada anak, yaitu ketika anak telah Perkembangan otak anak akan lebih
kecanduan gadget, pasti akan menganggap optimal jika anak diberi rangsangan
perangkat itu adalah bagian dari hidupnya. sensorik secara langsung. Misalnya,
Hal tersebut akan menganggu kedekatan meraba benda, mendengar suara,
anak dengan orang tuannya, berinteraksi dengan orang, dan sebagainya.
lingkungannya, bahkan teman sebayanya. Pada saat bermain gadget, anak akan
Dengan adanya kesamaan antara merasakan kesenangan, sehingga memicu
hasil penelitian ini dengan teori dan meningkatnya hormon endorfin.
penelitian terkait yang telah dilakukan kecanduan berhubungan dengan ini jika
sebelumnya, maka peneliti menyimpulkan dilakukan dalam jangka waktu lama dan
bahwa memang benar ada hubungan kontinyu . Akibatnya, ke depannya, anak
penggunaan gadget dengan perkembangan akan mencari kesenangan dengan jalan
sosial dan emosional anak prasekolah. bermain gadget, karena memang sudah
Peneliti mendapatkan data bahwa terpola sejak awal perkembangannya.
sebanyak 46,9% orang tua dari siswa di Dari aspek interaksi sosial,
PAUD Percontohan Tunas Ceria memiliki perkembangan anak-anak usia di bawah 6
tingkat pendidikan yang tinggi yaitu SMA, tahun sebaiknya memang lebih ke arah
dan pekerjaan terbanyak adalah Ibu Rumah sensor-motorik. Yaitu, anak harus bebas
Tangga yaitu 44,4%, oleh sebab itu bergerak, berlari, meraih sesuatu,
pengetahuan mereka cukup tinggi dan merasakan kasar-halus. Memang di gadget
waktu mengawasi anak cukup luang untuk juga ada pengenalan warna atau games di
melakukan antisipasi dengan selalu mana orang melompat. Namun,
mengontrol dan mengawasi anak-anaknya kemampuan anak untuk berinteraksi secara
dalam penggunaan gadget. Sehingga, langsung dengan objek nyata di dunia luar
dampak yang akan ditimbulkan dari gadget tidak diperoleh anak.
tersebut dapat dicegah. Orang tua juga
lebih cerdas dalam memilah-milah aplikasi Batasi waktu
yang terdapat di gadget anak mereka dan Anak usia di bawah 6 tahun, boleh-
selalu mendampingi anak ketika boleh saja diberi gadget. Tapi harus
menggunakan gadget. Maka dari itu diperhatikan durasi pemakaiannya.
dampak negatif dari gadget terhadap Misalnya, boleh bermain tapi hanya
perkembangan sosial dan emosional anak setengah jam dan hanya pada saat
prasekolah di TK PAUD Percontohan senggang. Contohnya, kenalkan gadget
Tunas Ceria ini tidak terlalu besar. seminggu sekali, misalnya hari Sabtu atau
Menurut Jovita Maria Ferliana, Minggu. Lewat dari itu, ia harus tetap
M.Psi. (2013) ada beberapa cara yang bisa berinteraksi dengan orang lain.
dilakukan oleh orang tua dalam mengatur Sejalan pertambahan usia, ketika
anak menggunakan gadget ialah sebagai anak masuk usia pra remaja, orang tua bisa
berikut: memberi kebebasan yang lebih, karena
anak usia ini juga perlu gadget untuk
Pilih sesuai usia fungsi jaringan sosial mereka. Di atas usia
Untuk anak usia di bawah 6 tahun, 5 tahun (mulai 6 tahun sampai usia 10
Pemberian gadget sebaiknya hanya seputar tahun) orang tua bisa memperbanyak
pengenalan warna, bentuk, dan suara. waktu anak bergaul dengan gadget. Di usia
Artinya, jangan terlalu banyak ini, anak sudah harus menggali informasi
memberikan kesempatan bermain gadget dari lingkungan. Jadi, kalau tadinya cuma
pada anak di bawah 6 tahun. Terlebih di seminggu sekali selama setengah jam
usia ini, yang utama bukan gadgetnya, tapi dengan supervisi dari orang tua, kini setiap
fungsi orang tua. Pasalnya gadget hanya Sabtu dan Minggu selama dua jam. Boleh
sebagai salah satu sarana untuk main games atau browsing mencari
mengedukasi anak. informasi. Intinya, kalau orang tua sudah
menerapkan kedisiplinan sedari awal,
[153]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357
maka di usia pra remaja, anak akan bisa anaknya, memilih aplikasi sesuai dengan
menggunakan gadget secara usianya, serta membatasi waktu
bertanggungjawab dan tidak kecanduan penggunaan gadget agar anak tidak
gadget. mengalami kecanduan sehingga anak dapat
beradaptasi dengan lingkungan dan
Hindarkan kecanduan terhindar dari keterlambatan
Kasus kecanduan atau perkembangan khususnya sosial dan
penyalahgunaan gadget biasanya terjadi emosional.
karena orang tua tidak mengontrol
penggunaannya saat anak masih kecil.
Maka sampai remaja pun ia akan KESIMPULAN
melakukan cara pembelajaran yang sama.
Akan susah mengubah karena kebiasaan Penelitian ini menyimpulkan bahwa
ini sudah terbentuk. Ini sebabnya, orang ada hubungan penggunaan gadget dengan
tua harus ketat menerapkan aturan ke anak, perkembangan sosial dan emosional anak
tanpa harus bersikap otoriter. Dan jangan prasekolah. Berdasarkan hasil kesimpulan
lupa, orang tua harus menerapkan reward yang di dapat dalam penelitian maka
and punishment. Kalau ini berhasil penulis menyarankan agar pendidik
dijalankan, maka anak akan bisa prasekolah untuk lebih memperhatikan
melakukannya secara bertanggungjawab proses tumbuh kembang anak khususnya
dan terhindar dari kecanduan. perkembangan sosial dan emosional
dengan cara pihak sekolah dapat mengirim
Beradaptasi dengan zaman pendidik untuk mengikuti kegiatan seminar
Salah satu dampak positif gadget terbaru yang berkaitan dengan penggunaan
adalah akan membantu perkembangan gadget anak prasekolah.
fungsi adaptif seorang anak. Artinya
kemampuan seseorang untuk bisa
menyesuaikan diri dengan keadaan DAFTAR PUSTAKA
lingkungan sekitar dan perkembangan
zaman. Jika perkembangan zaman Anggrahini, S. A. (2013). Dinamika
sekarang muncul gadget, maka anak pun Komunikasi Keluarga Pengguna
harus tahu cara menggunakannya. Gadget. Universitas Islam Negeri
Artinya fungsi adaptif anak Sunan Kalijaga, Fakultas Ilmu Sosial
berkembang. seorang anak harus tahu dan Humaniora. Yogyakarta.
fungsi gadget dan harus bisa (Skripsi)
menggunakannya karena salah satu fungsi Hidayat, A. A. (2009). Pengantar Ilmu
adaptif manusia zaman sekarang adalah Keperawatan Anak 1. Jakarta:
harus mampu mengikuti perkembangan Salemba Medika.
teknologi. Sebaliknya, anak yang tidak Iswidharmanjaya, D., & Agency, B.
bisa mengikuti perkembangan teknologi (2014). Bila Si Kecil Bermain
bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak Gadget. Jakarta : EGC.
berkembang secara normal. Widiawati & Sugiman. 2014. Pengaruh
Namun, fungsi adaptif juga harus penggunaan gadget terhadap daya
menyesuaikan dengan budaya dan tempat kembang anak. Diakses dari
seseorang tinggal. Kalau anak tinggal di http://stmikglobal.ac.id/wpcontent/
sebuah desa dimana gadget adalah barang uploads/2014/05/ARTIKELIIS.pdf
langka, maka wajar kalau anak tidak tahu pada tanggal 04 Januari 2017.
dan tidak kenal yang namanya gadget. Winarno, Wing. 2009. Panduan
Menurut Peneliti sebaiknya orang tua Penggunaan Gadget. Jakarta: Rineka
yang memiliki anak prasekolah agar Cipta.
memperhatikan penggunaan gadget pada
[154]