Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No.

2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN
PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL ANAK
PRASEKOLAH DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Riyanti Imron*
Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang

Anak-anak yang menggunakan gadget jumlahnya meningkat dua kali lipat dari 38 persen menjadi 72%
antara 2011 dan 2013. Menurut Departemen Kesehatan RI 0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami
gangguan perkembangan sosial dan emosional. Dari studi pendahuluan diperoleh databahwa anak yang
penggunaan gadgetnya rendah, 67% menunjukkan perkembangan sosial dan emosional yang baik. Anak
yang penggunaan gadgetnya tinggi, 71% mengalami hambatan perkembangan sosial dan emosional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan
emosional anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan desain analitik cross sectional. Jumlah sampel
merupakan total populasi sebanyak 96 responden. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan
kuisioner. Analisis data univariat menggunakan persentase dan analisis bivariat menggunakan uji chi
square. Hasil analisis univariat menunjukkan penggunaan gadget rendah sebanyak 63% dan
perkembangan sosial dan emosional baik sebanyak 50,6%. Hasis analisis bivariat dengan uji chi square
menunjukkan nilai p=0,001 (p < 0,05), nilai ini menyatakan ada hubungan penggunaan gadget dengan
perkembangan sosial dan emosional anak prasekolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan
penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan emosional anak prasekolah. Dari penelitian ini
diharapkan para pendidik dapat memberikan materi kepada orang tua saat kegiatan parenting tentang
pentingnya mengontrol dan mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan gadget menggunakan media
yang menarik dan mudah dimengerti seperti leaflet, video, atau slide.

Kata Kunci: Gadget, Perkembangan Sosial dan Emosional, Anak Prasekolah

LATAR BELAKANG usia anak-anak (usia 7-11 tahun) bahkan


ironisnya lagi gadget bukan barang asing
Masa prasekolah merupakan periode untuk anak usia prasekolah (usia 3-6
penting dalam proses tumbuh kembang tahun) yang belum layak menggunakan
manusia. Perkembangan dan pertumbuhan gadget (Widiawati, 2014).
di masa itu menjadi penentu keberhasilan Sebuah penelitian dikeluarkan oleh
pertumbuhan dan perkembangan anak di American Association of Pediatrics (AAP)
periode selanjutnya. Kecepatan tumbuh dengan tajuk “penggunaan media menjadi
kembang setiap individu satu dengan dominan dalam kehidupan anak-anak
individu lainnya bervariasi, tergantung zaman sekarang”. Media yang paling
faktor-faktor yang mempengaruhinya umum digunakan anak adalah gadget,
selama proses tumbuh kembang tersebut jumlah anak-anak yang menggunakan
berlangsung (Supartini, 2004). Disadari gadget meningkat dua kali lipat (dari 38 %
atau tidak kebiasaan lingkungan dan menjadi 72 %) hanya dalam kurun waktu
pemberian stimulasi terhadap anak dua tahun, antara 2011 dan 2013 (Uhls,
prasekolah akan membentuk 2016). Berdasarkan survei yang dilakukan
perkembangan anak. Pada saat ini seiring oleh The Asian Parent Insight bersama
berkembangnya teknologi, banyak sekali Samsung Kidstime melalui Mobile Device
yang berpengaruh pada anak salah satunya Usage Among Young Kids pada awal tahun
adalah penggunaan gadget. 2014 didapatkan hasil yang mengejutkan
Dewasa ini, gadget tidak hanya yaitu sebanyak 98% responden
beredar di kalangan remaja (usia 12-21 memperbolehkan anaknya menggunakan
tahun) dan dewasa atau lanjut usia (usia gadget dengan lama penggunaan lebih dari
22-ke atas), tetapi juga beredar di kalangan 1 jam pada setiap kali penggunaan.

[148]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

Penggunaan gadget yang berlebihan PAUD Percontohan Tunas Ceria Tanjung


akan membawa dampak buruk bagi Bintang pada tanggal 11 Juli 2017 terdapat
perkembangan sosial dan emosional anak. 96 anak usia 3-6 tahun pada tahun ajaran
Dampak buruk penggunaan gadget pada 2016/2017. Peneliti mengambil sampel 10
anak antara lain anak menjadi pribadi murid. Studi pendahuluan tersebut di dapat
tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, hasil bahwa siswa yang penggunaan
perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, gadgetnya tinggi ada 30% dan yang
dan ancaman cyberbullying penggunaan gadgetnya rendah ada 70%.
(Iswidharmanjaya, 2014). Pada anak yang penggunaan gadgetnya
World health organitation (WHO) rendah, 67% yang menunjukkan
melaporkan bahwa 5-25% anak-anak usia perkembangan sosial dan emosional yang
prasekolah menderita disfungsi otak minor, baik. Anak yang penggunaan gadgetnya
termasuk gangguan perkembangan tinggi, 71% mengalami hambatan
(Widati, 2012). Departemen kesehatan RI perkembangan sosial dan emosional.
Dalam Widati (2012), melaporkan bahwa
0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami
gangguan perkembangan, baik
perkembangan motorik halus dan kasar, METODE
pendengaran, sosial dan emosional, dan
Penelitian ini menggunakan desain
keterlambatan bicara. Sedangkan menurut
penelitian analitk Analitik dengan
Dinas Kesehatan dalam Widati (2012),
pendekatan Cross Sectional. Populasi dari
sebesar 85.779 (62,02%) anak usia
penelitian ini adalah seluruh anak
prasekolah mengalami gangguan
prasekolah yang diikutkan dalam program
perkembangan (Widati, 2012). Selanjutnya
PAUD di PAUD Percontohan Tunas Ceria
antara 9,5% - 14,2% anak - anak berusia
Tanjung Bintang Lampung Selatan tahun
antara nol sampai lima tahun mengalami
ajaran 2016-2017 berjumlah 96 orang
masalah sosial emosional yang berdampak
dengan sampel sebesar jumlah populasi
negatif terhadap fungsi perkembangan
(total sampling).
mereka dan kesiapan untuk bersekolah
Data yang dikumpulkan berupa data
(Cooper;dkk, 2009).
primer dengan teknik observasi
Hasil penelitian yang dilakukan
menggunakan angket. Peneliti
kepada beberapa keluarga di wilayah
menyebarkan angket (kuisioner) yang
Yogyakarta pada tahun 2013, menunjukan
berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus
sejak menggunakan gadget, ketika
dijawab oleh orang tua atau orang terdekat
dirumah anak menjadi susah diajak
anak. Kuisioner yang dipilih adalah
berkomunikasi, tidak peduli dan kurang
kuisioner dengan pertanyaan tertutup yaitu
berespon pada saat orang tua
jawaban dari pertanyaan sudah tersedia,
mengajaknya berbicara (Anggrahini,
responden tinggal memilih jawaban sesuai
2013). Apabila hal ini berlangsung terus-
dengan pertanyaan yang dimaksud.
menerus, dikhawatirkan akan mengganggu
Analisis data pada penelitian ini
perkembangan sosial dan emosional pada
menggunakan analisis univariat berupa
anak prasekolah. Dimana anak-anak
frekuensi dan persentase, serta analisis
seharusnya dapat berinteraksi baik dengan
bivariat dengan menggunakan uji chi
lingkungan sekitar akan tetapi dengan
square untuk menganalisis hubungan
adanya gadget sebuah interaksi tersebut
antara variabel penggunaan gadget dengan
akan mengalami sebuah gangguan.
perkembangan sosial dan emosianal anak.
Tidak ditemukan data mengenai
penggunaan gadget dan perkembangan
sosial dan emosional pada balita di
Provinsi Lampung dan Kabupaten
Lampung Selatan, namun berdasarkan
Studi pendahuluan dilakukan peneliti di

[149]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

HASIL Analisis bivariat

Karakteristik Responden Tabel 3: Hubungan Penggunaan Gadget


dengan Perkembangan Sosial dan
Karakteristik responden pada Emosional Anak Prasekolah
penelitian ini sebagian besar memiliki
orang tua yang berpendidikan pada tingkat Perkembangan Sosial dan
Total
SMA (46,9%) dengan pekerjaan Ibu Pengguna- Emosional
Rumah Tangga (44,4%). Berdasarkan an Gadget Baik Sedang Buruk
f %
jenis kelamin jumlah responden laki-laki f % f % f %
dan perempuan hampir seimbang dengan Rendah 33 64,7 13 25,5 5 9,8 51 100
laki-laki 50,6% dan perempuan 49,4%. Tinggi 8 26,7 11 36,7 11 36,7 30 100
Jumlah 41 50,6 24 29,6 16 19,8 8 100
p value 0,001
Analisis univariat
Berdasarkan tabel di atas diketahui
Tabel 1: Distribusi Responden menurut
bahwa responden dengan penggunaan
Penggunaan Gadget
gadget rendah dan perkembangan sosial
dan emosional baik adalah sebanyak
Penggunaan Gadget f %
64,7% (33orang), sedangkan responden
Rendah 51 63
dengan penggunaan gadget tinggi dan
Tinggi 30 37 perkembangan sosial dan emosional baik
Jumlah 81 100 adalah sebanyak 26,7% (8 orang).
Responden dengan penggunaan gadget
Berdasarkan tabel di atas diketahui rendah dan perkembangan sosial dan
bahwa responden terbanyak adalah emosional sedang adalah sebanyak 25,5%
responden dengan penggunaan gadget (13 orang), sedangkan responden dengan
rendah yaitu sebanyak 51 orang (63%). penggunaan gadget tinggi dan
perkembangan sosial dan emosional
Tabel 2: Distribusi Responden menurut sedang adalah sebanyak 36,7% (11 orang).
Perkembangan Sosial dan Responden dengan penggunaan gadget
Emosional rendah dan perkembangan sosial dan
emosional buruk adalah sebanyak 9,8% (5
Perkembangan Sosial orang), sedangkan responden dengan
f %
dan Emosional penggunaan gadget tinggi dan
Baik 41 50,6 perkembangan sosial dan emosional buruk
Sedang 24 29,6 adalah sebanyak 36,7% (11 orang).
Buruk 16 19,8 Hasil uji statistik didapatkan p-value
Jumlah 81 100 = 0,001 < α (0.05) artinya Ho ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
Berdasarkan tabel di atas diketahui hubungan Penggunaan Gadget dengan
bahwa responden terbanyak adalah Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
responden yang memiliki perkembangan Prasekolah.
sosial dan emosional baik yaitu sebanyak
41 orang (50,6%).
PEMBAHASAN

Penggunaan Gadget
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa karakterisitik responden
terbanyak adalah responden dengan
penggunaan gadget rendah yaitu sebanyak
63% (51 orang). Hasil penelitian ini

[150]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

sejalan dengan hasil penelitian Trinika, Tangga yaitu 44,4%, oleh sebab itu
2015 tentang pengaruh penggunaan gadget pengetahuan mereka cukup tinggi dan
terhadap perkembangan psikososial anak waktu mengawasi anak cukup luang untuk
usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Kristen melakukan antisipasi dengan selalu
Immanuel tahun ajaran 2014-2015, hasil mengontrol dan mengawasi anak-anaknya
penelitian didapatkan paparan penggunaan dalam penggunaan gadget sehingga
gadget yang rendah lebih banyak yaitu penggunaan gadget anak prasekolah di
sebanyak 57,9% (55 orang). Penelitian ini PAUD Percontohan Tunas Ceria Tanjung
juga sesuai dengan teori yang disampaikan Bintang dikategorikan rendah.
oleh Widiawati (2011) bahwa : gadget Menurut peneliti, sebaiknya setiap
bukan barang asing untuk anak usia orang tua melakukan antisipasi dengan
prasekolah (usia 3-6 tahun). selalu mengontrol dan mengawasi anak-
Penelitian lain yang dilakukan oleh anaknya dalam penggunaan gadget
Delima, Arianti dan Pramudyawardani tersebut. Orang tua juga harus membatasi
(2015) diperoleh hampir semua orang tua waktu penggunaan gadget dan lebih cerdas
(94%) menyatakan bahwa anak mereka dalam memilah-milah aplikasi yang
biasa menggunakan perangkat teknologi terdapat di gadget anak mereka. Orang tua
untuk bermain game. Teori lain yang juga harus selalu mendampingi anak ketika
mendukung hasil penelitian ini, yaitu : menggunakan gadget.
Karman (2013) menunjukan bahwa anak-
anak usia 6 tahun ke bawah sudah terlibat Perkembangan Sosial dan Emosional
dalam penggunaan media dan teknologi Berdasarkan hasil penelitian yang
baru semenjak lahir. telah dilakukan, dari 81 responden yang
Berdasarkan teori dan hasil menjadi sampel penelitian didapatkan
penelitian diatas, menurut peneliti bahwa responden terbanyak adalah
penggunaan gadget pada anak prasekolah responden yang memiliki perkembangan
dalam penelitian ini dengan teori dan sosial dan emosional baik yaitu sebanyak
penelitian lain saling mendukung, sehingga 41 orang (50,6%). Hasil penelitian ini
peneliti mengambil kesimpulan bahwa sejalan dengan hasil penelitian Trinika,
anak prasekolah sudah menggunakan 2015 tentang pengaruh penggunaan gadget
gadget dengan penggunaan gadget rendah terhadap perkembangan psikososial anak
dan penggunaan gadget tinggi. Hal ini usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Kristen
terjadi karena perkembangan teknologi Immanuel tahun ajaran 2014-2015, hasil
yang semakin pesat sehingga berpengaruh penelitian didapatkan perkembangan
pada beberapa aspek kehidupan salah sosial dan emosional yang baik lebih
satunya pola dan cara pengasuhan anak banyak yaitu sebanyak 58,9% (56 orang)
yang dilakukan orang tua. Alasan lain dari Menurut Masitoh (2009)
penggunaan gadget pada anak prasekolah Perkembangan sosial dan emosianal anak
adalah takut anaknya ketinggalan prasekolah adalah perolehan kemampuan
perkembangan teknologi dan agar anak berperilaku sesuai dengan tuntutan sosial
belajar selama masa tumbuh kembang. pada suatu keadaan yang terangsang dari
Padahal, pengaruh gadget dalam masa organisme mencakup perubahan-
tumbuh kembang anak tidak terlalu perubahan yang disadari, yang mendalam
signifikan karena hanya bersifat satu arah. sifatnya dari perubahan perilaku saat
Sedangkan tumbuh kembang anak yang berusia 3-6 tahun. Kemampuan sosial dan
optimal membutuhkan interaksi dua arah emosional merupakan fondasi bagi
antara anak dan ibunya. perkembangan kemampuan anak
Peneliti mendapatkan data bahwa berinteraksi dengan lingkungannya secara
sebanyak 46,9% orang tua dari siswa di lebih luas. Dalam berinteraksi dengan
PAUD Percontohan Tunas Ceria memiliki orang lain, individu tidak hanya dituntut
tingkat pendidikan yang tinggi yaitu SMA, untuk mampu berinteraksi secara baik
dan pekerjaan terbanyak adalah Ibu Rumah dengan orang lain, tetapi terkait juga

[151]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

didalamnya bagaimana ia mampu PAUD Percontohan Tunas Ceria Tanjung


mengendalikan dirinya secara baik. Bintang dikategorikan baik. Sarana dan
Ketidakmampuan individu mengendalikan prasarana yang dimiliki PAUD
dirinya dapat menimbulkan berbagai Percontohan Tunas Ceria serta proses
masalah sosial dan emosional dengan pembelajaran yang disesuaikan dengan
orang lain. Anak yang mempunyai tingkat perkembangan anak juga menjadi
kemampuan sosial dan emosional yang alasan perkembangan sosial dan emosional
baik akan dapat menyesuaikan diri dengan anak prasekolah baik.
baik terhadap terhadap lingkungannya, Sebaiknya baik orang tua, pendidik,
keluarga, sekolah dan teman-temannya. maupun lingkungan sekitar anak dapat
Perkembangan anak ditinjau dari selalu memperhatikan dan mendukung
aspek psikososial yang dikemukakan oleh setiap fase perkembangan anak, terutama
Erikson, mengatakan bahwa anak dalam perkembangan psikososial anak usia
perkembangannya selalu dipengaruhi oleh prasekolah (3-6 tahun) karena masa
lingkungan sosial untuk mencapai prasekolah merupakan periode penting
kematangan kepribadian pada anak dalam proses tumbuh kembang manusia.
(Hidayat, 2009). Perkembangan dan pertumbuhan di masa
Mengembangkan sosial emosional itu menjadi penentu keberhasilan
harus dilakukan sejak dini terutama pada pertumbuhan dan perkembangan anak di
usia taman kanak-kanak. Hal ini periode selanjutnya.
disebabkan karena pada masa tersebut
anak mulai mengembangkan pergaulan Hubungan Penggunaan Gadget
dengan teman sebaya dilingkungan rumah terhadap Perkembangan Sosial dan
dan di luar rumah. Bahkan anak-anak yang Emosional Anak Prasekolah
berbeda wilayah dengan mereka yang Berdasarkan analisis hubungan
tentunya memiliki ciri khas budaya yang penggunaan gadget terhadap
berbeda. perkembangan sosial dan emosional anak
Hasil penelitian Rhoades, et al prasekolah yang dilakukan pada 81 orang
(2011) menunjukkan bahwa attention responden diketahui bahwa : Hasil
selama masa taman kanak-kanak mampu penelitian ini sejalan dengan penelitian
memediasi hubungan antara pengetahuan sebelumnya yang dilakukan oleh Yulia
emosi, keterampilan atensi dan kompetensi Trinika (2015) tentang Pengaruh
akademik di kelas pertama dengan Penggunaan gadget terhadap
memperhitungkan dampak pendidikan ibu, Perkembangan Psikososial Anak Usia
pendapatan keluarga, usia anak, jenis Prasekolah di TK Swasta Kristen
kelamin. Temuan ini menjadi salah satu Immanuel, hasil penelitiannya
strategi untuk meningkatkan keberhasilan menunjukkan bahwa terdapat perngaruh
akademis masa depan anak-anak. yang cukup signifikan antara penggunaan
Peneliti mendapatkan data bahwa gadget dengan perkembangan psikosial (P
sebanyak 46,9% orang tua dari siswa di value =0,005). Penelitian terkait yang
PAUD Percontohan Tunas Ceria memiliki mendukung penelitian ini adalah Kim
tingkat pendidikan yang tinggi yaitu SMA, (2013) yang menyatakan bahwa
dan pekerjaan terbanyak adalah Ibu Rumah penggunaan media digital memiliki efek
Tangga yaitu 44,4%, oleh sebab itu terhadap kemampuan perhatian anak
pengetahuan mereka cukup tinggi dan seperti peningkatan hiperaktivitas dan
memiliki cukup waktu luang untuk kesulitan dalam berkonsentrasi serta
mengoptimalkan dan memaksimalkan mereka juga lebih banyak merasa sedih
tumbuh kembang anak terutama atau bosan dengan teman-temannya. Teori
perkembangan sosial dan emosional anak. lain yang mendukung hasil penelitian ini,
Orang tua banyak melakukan interaksi dua yaitu: Iswidharmanjaya dan Agency
arah dengan anak sehingga perkembangan dalam buku Bila Si Kecil Bermain Gadget
sosial dan emosional anak prasekolah di (2014) tentang dampak negatif penggunaan

[152]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

gadget pada anak, yaitu ketika anak telah Perkembangan otak anak akan lebih
kecanduan gadget, pasti akan menganggap optimal jika anak diberi rangsangan
perangkat itu adalah bagian dari hidupnya. sensorik secara langsung. Misalnya,
Hal tersebut akan menganggu kedekatan meraba benda, mendengar suara,
anak dengan orang tuannya, berinteraksi dengan orang, dan sebagainya.
lingkungannya, bahkan teman sebayanya. Pada saat bermain gadget, anak akan
Dengan adanya kesamaan antara merasakan kesenangan, sehingga memicu
hasil penelitian ini dengan teori dan meningkatnya hormon endorfin.
penelitian terkait yang telah dilakukan kecanduan berhubungan dengan ini jika
sebelumnya, maka peneliti menyimpulkan dilakukan dalam jangka waktu lama dan
bahwa memang benar ada hubungan kontinyu . Akibatnya, ke depannya, anak
penggunaan gadget dengan perkembangan akan mencari kesenangan dengan jalan
sosial dan emosional anak prasekolah. bermain gadget, karena memang sudah
Peneliti mendapatkan data bahwa terpola sejak awal perkembangannya.
sebanyak 46,9% orang tua dari siswa di Dari aspek interaksi sosial,
PAUD Percontohan Tunas Ceria memiliki perkembangan anak-anak usia di bawah 6
tingkat pendidikan yang tinggi yaitu SMA, tahun sebaiknya memang lebih ke arah
dan pekerjaan terbanyak adalah Ibu Rumah sensor-motorik. Yaitu, anak harus bebas
Tangga yaitu 44,4%, oleh sebab itu bergerak, berlari, meraih sesuatu,
pengetahuan mereka cukup tinggi dan merasakan kasar-halus. Memang di gadget
waktu mengawasi anak cukup luang untuk juga ada pengenalan warna atau games di
melakukan antisipasi dengan selalu mana orang melompat. Namun,
mengontrol dan mengawasi anak-anaknya kemampuan anak untuk berinteraksi secara
dalam penggunaan gadget. Sehingga, langsung dengan objek nyata di dunia luar
dampak yang akan ditimbulkan dari gadget tidak diperoleh anak.
tersebut dapat dicegah. Orang tua juga
lebih cerdas dalam memilah-milah aplikasi Batasi waktu
yang terdapat di gadget anak mereka dan Anak usia di bawah 6 tahun, boleh-
selalu mendampingi anak ketika boleh saja diberi gadget. Tapi harus
menggunakan gadget. Maka dari itu diperhatikan durasi pemakaiannya.
dampak negatif dari gadget terhadap Misalnya, boleh bermain tapi hanya
perkembangan sosial dan emosional anak setengah jam dan hanya pada saat
prasekolah di TK PAUD Percontohan senggang. Contohnya, kenalkan gadget
Tunas Ceria ini tidak terlalu besar. seminggu sekali, misalnya hari Sabtu atau
Menurut Jovita Maria Ferliana, Minggu. Lewat dari itu, ia harus tetap
M.Psi. (2013) ada beberapa cara yang bisa berinteraksi dengan orang lain.
dilakukan oleh orang tua dalam mengatur Sejalan pertambahan usia, ketika
anak menggunakan gadget ialah sebagai anak masuk usia pra remaja, orang tua bisa
berikut: memberi kebebasan yang lebih, karena
anak usia ini juga perlu gadget untuk
Pilih sesuai usia fungsi jaringan sosial mereka. Di atas usia
Untuk anak usia di bawah 6 tahun, 5 tahun (mulai 6 tahun sampai usia 10
Pemberian gadget sebaiknya hanya seputar tahun) orang tua bisa memperbanyak
pengenalan warna, bentuk, dan suara. waktu anak bergaul dengan gadget. Di usia
Artinya, jangan terlalu banyak ini, anak sudah harus menggali informasi
memberikan kesempatan bermain gadget dari lingkungan. Jadi, kalau tadinya cuma
pada anak di bawah 6 tahun. Terlebih di seminggu sekali selama setengah jam
usia ini, yang utama bukan gadgetnya, tapi dengan supervisi dari orang tua, kini setiap
fungsi orang tua. Pasalnya gadget hanya Sabtu dan Minggu selama dua jam. Boleh
sebagai salah satu sarana untuk main games atau browsing mencari
mengedukasi anak. informasi. Intinya, kalau orang tua sudah
menerapkan kedisiplinan sedari awal,

[153]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2, Oktober 2017 ISSN 1907 - 0357

maka di usia pra remaja, anak akan bisa anaknya, memilih aplikasi sesuai dengan
menggunakan gadget secara usianya, serta membatasi waktu
bertanggungjawab dan tidak kecanduan penggunaan gadget agar anak tidak
gadget. mengalami kecanduan sehingga anak dapat
beradaptasi dengan lingkungan dan
Hindarkan kecanduan terhindar dari keterlambatan
Kasus kecanduan atau perkembangan khususnya sosial dan
penyalahgunaan gadget biasanya terjadi emosional.
karena orang tua tidak mengontrol
penggunaannya saat anak masih kecil.
Maka sampai remaja pun ia akan KESIMPULAN
melakukan cara pembelajaran yang sama.
Akan susah mengubah karena kebiasaan Penelitian ini menyimpulkan bahwa
ini sudah terbentuk. Ini sebabnya, orang ada hubungan penggunaan gadget dengan
tua harus ketat menerapkan aturan ke anak, perkembangan sosial dan emosional anak
tanpa harus bersikap otoriter. Dan jangan prasekolah. Berdasarkan hasil kesimpulan
lupa, orang tua harus menerapkan reward yang di dapat dalam penelitian maka
and punishment. Kalau ini berhasil penulis menyarankan agar pendidik
dijalankan, maka anak akan bisa prasekolah untuk lebih memperhatikan
melakukannya secara bertanggungjawab proses tumbuh kembang anak khususnya
dan terhindar dari kecanduan. perkembangan sosial dan emosional
dengan cara pihak sekolah dapat mengirim
Beradaptasi dengan zaman pendidik untuk mengikuti kegiatan seminar
Salah satu dampak positif gadget terbaru yang berkaitan dengan penggunaan
adalah akan membantu perkembangan gadget anak prasekolah.
fungsi adaptif seorang anak. Artinya
kemampuan seseorang untuk bisa
menyesuaikan diri dengan keadaan DAFTAR PUSTAKA
lingkungan sekitar dan perkembangan
zaman. Jika perkembangan zaman Anggrahini, S. A. (2013). Dinamika
sekarang muncul gadget, maka anak pun Komunikasi Keluarga Pengguna
harus tahu cara menggunakannya. Gadget. Universitas Islam Negeri
Artinya fungsi adaptif anak Sunan Kalijaga, Fakultas Ilmu Sosial
berkembang. seorang anak harus tahu dan Humaniora. Yogyakarta.
fungsi gadget dan harus bisa (Skripsi)
menggunakannya karena salah satu fungsi Hidayat, A. A. (2009). Pengantar Ilmu
adaptif manusia zaman sekarang adalah Keperawatan Anak 1. Jakarta:
harus mampu mengikuti perkembangan Salemba Medika.
teknologi. Sebaliknya, anak yang tidak Iswidharmanjaya, D., & Agency, B.
bisa mengikuti perkembangan teknologi (2014). Bila Si Kecil Bermain
bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak Gadget. Jakarta : EGC.
berkembang secara normal. Widiawati & Sugiman. 2014. Pengaruh
Namun, fungsi adaptif juga harus penggunaan gadget terhadap daya
menyesuaikan dengan budaya dan tempat kembang anak. Diakses dari
seseorang tinggal. Kalau anak tinggal di http://stmikglobal.ac.id/wpcontent/
sebuah desa dimana gadget adalah barang uploads/2014/05/ARTIKELIIS.pdf
langka, maka wajar kalau anak tidak tahu pada tanggal 04 Januari 2017.
dan tidak kenal yang namanya gadget. Winarno, Wing. 2009. Panduan
Menurut Peneliti sebaiknya orang tua Penggunaan Gadget. Jakarta: Rineka
yang memiliki anak prasekolah agar Cipta.
memperhatikan penggunaan gadget pada

[154]

Anda mungkin juga menyukai