Anda di halaman 1dari 13

PATOLOGI

EMBOLI
PENYUSUN
 
AFIFAH MEIZAYANI NIM : P05120317003
DERA APRIANTI NIM : P05120317011
IKWAN RAMADAN NIM : P05120317020
MELLA WULANDARI NIM : P05120317025
RIRIS MARDIANINGSIH NIM : P05120317031
TITA TRI PAMELA NIM : P05120317040
 
PENGERTIAN
EMBOLI
Emboli adalah suatu kondisi dimana aliran darah
terhambat akibat benda asing (embolus), seperti
bekuan darah atau udara. Sedangkan embolisme adalah
transportasi masa fisik yang terbawa dalam aliran darh
dari satu tempat ke tempat lain dan tersangkut di
tempat baru. Massa fisik itu sendiri di namakan
emboli.
ASAL EMBOLI
Emboli berasal dari :
 Emboli pada manusia yang paling sering dijumpai berasal dari trombus
dan di namakan tromboemboli
 Pecahan jaringan dapat menjadi emboli bila memesuki sistem pembuluh
darah , biasanya dapat terjadi pada trauma
 Sel-sel kanker dapat menjadi emboli, cara penyebaran penyakit yang
sangat tinggi diharapkan
 Benda asing yang di suntikkan ke dalam sistem kardiovaskular
 Tetesan cairan yang terbentuk dalam sirkulasi akaibat dari berbagai
keadaan atau yang masuk ke dalam sirkulasi melalui suntikan dapat
menjadi emboli
 Gelembung gas juga dapat menjadi emboli. Emboli dalam tubuh
terutama berasal dari trombus vena, paling sering pada vena profunda di
tungkai atau di panggul. Karena keadaan anatomis, emboli yang berasal
dari embolus vena biasanya berakhir sebagai emboli arteri pulmonaalis.
AKIBAT DARI EMBOLI
1. Jika fragmen trombus yanng sangat besar menjadi emboli maka
sebagian besar suplai arteri pulmonalis dapat tersumbat dengan
mendadak. Hal ini dapat menimbulkan kematian mendadak
2. Sebaliknya, emboli arteri pulmonalis yang lebih kecil dapat
tanpa gejala, mengakibatkan perdarahan paru-paru sekunder
karena kerusakan vaskular atau dapat mengakibatkan nekrosis
sebagian dari paru-paru.
Jenis Emboli
1. Embolisme sistemik
Embolus arteri :
a. Kebanyakan berasal dari trombus dalam jantug sekunder terhadap infark
miokard
b. Lebih kurang 5 % sampai 10 % berasal dari trombus aurikuler biasanya
berhubungan dengan penyakit jantung reumatik dan fibrilassi atrium
c. Lebih kurang 5 % berasal dari trombus dalam rongga jantung yang
berdilatasi pada miokardits atau kardiomiopati
Jenis Emboli
d. Sumber yang lebih jarang mencakup debris dari ateroma yang
berulserasi atau trombus yang berhubungan dengan aneurisma aorta,
endokarditis infektif, katup prosteetik, dan embolus paradoksal
e. Lebih kurang 15 % asalnya tidak di ketahui
f. Tidak semua embolus menimbulkan infark tapi embolus merupakan
penyebab morbiditas dan mortalitas penting.
Patofisiologis ciri klinis tidak jelas, tetapi dapat
melibatkan
a. Embolisassi dalam mikrosirkulasi paru oleh debris
partikel dalam cairan amnion, misalnya skuama epitel
janin, rambut lanugo
b. Pelepasan zat vasokonstriktor, misalnya
prostaglandin yang mengurangi aliran darah paruh
c. Interkurensi KID dengan blokade sirkulasi paru
olehh sangat banyak mikrotrombus
2.Embolisme udara

Embolisme udara atau galas dalam sirkulassi menyumbat


aliran vaskuler, jejas yang terjadi disebut “ barotrauma “
udara atau gas apat mencapai sirkulasi
a. Sewaktu partus atau abortus, bila di dorong dengan keeras
oleh kontraksi uterus masuk ke dalam sinus vena uterus
yang telah ruptur.
b. Sewaktu melakukan pneumotoraks, bila secara tidak
sengaja memecahkan suatu arteri atau vena besar
c. Bila jejas pada paru atau dinding dada membuka suatu
vena besar sehingga memungkinkan udara masuk sewaktu
tekanan negatif fasee inspirasi.
EMBOLI UDARA

Suatu bentuk embolisme gas yang kusus dikenal sebagai


peenyakit caisson atau penyakit dekompresi, terjadi
akibbat perubahan tekanan atmossfer yang menadak,
terutama pada penyelam skuba dan laut dalam dan
pekerja dibawah permukaan air. Bila oksigen dihirup di
bawah tekanan yang bertambah maka gas melarut dalam
darah dan cairan jaringan. Pada dekompresi mereka
keluar larutan berupa geleembung kecil. Oksigen dapat
melarut, nitrogen dan helium tetap sebagai embolus gas.
3.Embolisme lemak

Setelah tromboemolisme, tromboembolisme lemak


merupakan bentuk tromboembolisme yang paling
sering. Globul lemak intravaskuler dapat terjadi:
a. Paling sering pada penderita fraktur tulang
panjang yang mempunyai sumsum yang berlemak
b.Trauma jaringan lemak yang luas.
c. Jarang, pada penyakit non-traumatik, misalnya
diabetes melitus, anemia sel sabit, pankreatitis
EMBOLI LEMAK
Morfologi diagnosis di tekankan pada identifikasi globul lemak
intrafaskuler dalam pembuluh mikro, terutama pada paru, ginjal dan otak.
Dipeerlukan pulasan khusus untuk lemak dan menghindarkan cairan fiksasi
yang melarutkan lemak.
a. Paru dapat menunjukkan edema berat dan membran hialin di dala rongga
alveolus sama dengan yang di temukan pada adult reespiratory distres
syndrome.
b. Otak dapat mengandung mikroembolus lemak, edemaa serebral,
mikrohemoragi perivasskuler yang terpencar, dan kadang-kadang mikroinfark.

c. Ginjal dapat menunjukkan globul dalam glomerulus


d. Kulit dapat menunjukkan petekia, yang juga dapat terjadi pada
konjungtiva dan membran serosa. Hal ini merefleksi trombositopenia
sekunder terhadap perlekatan trombosit pada mikroembolus lemak.
Patogenesis massih belum jelas, namun mungkin
berkaitan dengan obstruksi mekanis dan jejas
kimiawi. Mikroagregasi lemak sendiri dapat
menyumbat mikrosirkulasi pulmonal atau serebral.

Selain itu asam lemak bebas dapat menimbulkan jejas


toksik pada endotel vaskuler dengan
pembentukan trombus, dengan demikian di
tambah dengan unsur KID.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai