Anda di halaman 1dari 21

ASUHANKEPERAWATAN PADA KLIEN Tn” H”

DENGAN DIAGNOSA MEDIK “ MALARIA”

DI RUANGAN INTERNA LAKI RSUD LAKIPADADA

Tanggal 9Mei 2010- 14 Mei 2010

NAMA:

 ARYANI NURMANTO
 DENIANTO .P
 PRISKA N.P

STIKES LAKIPADADA TANA TORAJA


S1 KEPERAWATAN
2010
LAPORAN PENDAHULUAN

A.KONSEP MEDIS

A. PENGERTIAN

Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh protozoa genus
plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia, dan splenomegali (Mansjoer 2001 hal 104)

Malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala, yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan
ditularkan oleh sejenis nyamuk anoples (tjay dan raharja, 2000)

Malaria adalah sejanis infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh protozoa spesies
plasmodium yang ditularkan kepada manusia melaluiair liur nyamuk (Corwin, 2000 hal 125)

B. ETIOLOGI

Menurut Harijanto (2000) ada 4 jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi yaitu:

a. Plasmodium vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertian /
vivax ( demam tiap hari ketiga).
b. Plasmodium falciparum, memberikan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang
cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malariatropika / falcifarum
( demam tiap 24-48 jam)
c. Plasmodium malariae, jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana (demam tiap hari
keempat)
d. Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah afrika dan pasifik barat, di Indonesia dijumpai di nusa
tengga dan irian. Memberikan infeksi paling ringan dan dapat sembuh spontan tanpa
pengobatan, menyebabkan malaria ovale.
C.PATOFISIOLOGI
Daur hidup malaria pada manusia yaitu:
a. Fase seksual
Fase ini terjadi dalam tubuh manusia (skizogoni) dan didalam tubuh nyamuk (sporogoni).Setelah
beberapa siklus sebagian merozoit didalam eritrosit dapat berkembang menjadi bentuk-bentuk
seksual jantan dan betina. Gametosit ini tidak berkembang, akan mati bila tidak dihisap oleh
nyamuk anopheles betina. Didalam lambung nyamuk terjadi penggabungan dari gametozit jantan
dan betina menjadi zygote, yang kemudian mempenetrasi dinding lambung dan berkembang
menjadi ookista. Dalam waktu 3 minggu sporozoit kecil yang memasuki kelenjar ludahnyamuk.
Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk tropozoid.
Proses ini berlanjut menjadi trozoit-skizonmerozoit. Setelah 2-3 generasimerozoid dibentuk ,
sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi sampai
ditemukannya parasit dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa tunas / inkubasi
intrinsic dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai menyadi timbulnya gejala
klinis demam.

b. Fase aseksual
Terjadi didalam hati, penularan terjadi bila nyamuk betina yang terinfeksi parasit menyengat
manusia dan dengan ludahnya menyuntikkan sporozoit ke dalam peredaran darah yang untuk
selanjutnya bermukin di sel-sel parenkim hati. Parasit tumbuh dan mengalami pembelahan 6-9
hari kemudian skizon masak dan melepaskan beribu-ribu merozoit. Fase didalam hati ini
dinamakan pra-eritrosit primer. Terjadi didalam darah.Sel darah merah berada dalam sirkulasi
lebih kurang dari 120 hari. Sel darah mengandung hemoglobin yang dapat mengangkut 20ml
O2 dalam 100ml darah. Eritrosit diproduksi oleh hormone eritopoitin didalam gionjal dan hati.
Sel darah dihancurkan dilimpa yang mana proses penghancuran yang dikeluarkan diproses
kembali untuk mensintesa sel eritrosit yang baru dan pigmen bilirubin yang dikeluarkan
bersamaan dari usus halus. Dari sebagian merozoit memasuki sel-sel darah merah dan
berkembang menjadi troposoit. Sebagian lainnya memasuki jaringan lain, antara lain limfa atau
terdiam dihati dan disebut ekso-eritrositer sekunder. Dalam waktu 48-72 jam , sel-sel darah
merah pecah dan merozoit yang dilepaskan dapat memasuki siklus baru. Setiap saat sel darah
merah pecah, penderita merasa kedinginan dan demam.Hal ini disebabkan merosoit dan protein
yang asing yang dipisahkan. Secara garis besar semua jenis plasmodium memiliki siklus
hidupyang sama yaitu tetap sebagian ditubuh manusia (seksual) dan sebagian ditubuh nyamuk.

D.MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala yang ditemukan pada klien dengan malaria secara umum menurut mansjoer (1999)
antara lain:

a. Demam : demam periodic yang berkaitan dengan pecahnya zkison matang


Gejala umum (gejala klasik) yaitu terjadinya trias malaria secara berurutan:
1). Periode dingin: mulai menggigil, kulit kering dan dingin.
2). Periode panas: muka merah, kulit panas dan kering, nadi cepat, panas
tetap tinggi, respirasi meningkat, nyeri kepala, dan muntah-muntah
3). Periode berkeringat: penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti
seluruh tubuh.
b. Splenomegali: pembesaran limpa yang merupakan gejala khas malaria kronik
c. Anemia : derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah anemia
karena falciparum. Anemia disebabkan penghancuran eritrosit yang berlebihan.
d. Ikterus: derkolorasi kuning pada kulit dan skelera mata akibat kelebihan bilirubin dalam darah.
Bilirubin adalah produk penguraian sel darah merah.

E. KOMPLIKASI
a. Malaria otak yaitu penyulit yang menyebabkan kematian tertinggi bila dibandingkan penyakit malaria
lainnya. Dimulai dari sakit kepala dan rasa ngantuk disusul gangguan kesadaran, kelainan saraf dan
kejang-kejang bersifat fekal atau menyeluruh.

b. Anemia berat: ditandai dengan hematokrit menurun secara mendadak ( kurang lebih 3mg/dl), kadang
disertai edema paru.

c. Edema paru: biasanya terjadi pada wanita hamil dan setelah melahirkan. Biasanya disebabkan
kelebihan cairan dan adult respiratory distress syndrome.

d. Hiperglikemia: konsentrasi gula pada penderita turun.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. Pemeriksaan mikroskopis malaria: uji imunoserulogis dan ditemukannya parasit didalam penderita.

b. QCB (Semi Quantitative Buffy Coat)

c. Pemeriksaan Imunoserulogis

d. Pemeriksaan Biomolekuler.

G. PENGOBATAN

a. Malaria tertiana / kuartana: klorokuin, namun jika resisten perlu ditambahkan mefloquin single dosis
500mg atau klinin 3 dct selama 4-7 hari.

b. Malaria ovale: berikan kinin dan doksikilin ( hari pertama 200mg, lalu 100mg selama 6 hari).

c. Malaria falcifarum: kina 3×650mg selama 7 hari, antibiotic seperti tetrasiklin 4×250mg/ hari selama
7-10 hari, kombinasi sulfodoksin 1000mg dan perimetamin 25mg pertablet dalam dosis tunggal
sebanyak 2-3 tablet.
KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Aktivitas / istirahat
Gejala: keletihan, kelemahan, malaise umum
Tanda : takikardi, kelemahan oto dan penurunan kekuatan.
b. Sirkulasi
Tanda : tekanan darah normal atau sedikit menurun, kulit hangat, pucat dan lembab.
c. Makanan dan cairan
Gejala : anoreksia, mual dan muntah
Tanda ; penurunan berat badan, penurunan massa otot
d. Eliminasi
Gejala : diare atau konstipasi, penurunan pengeluaran urin
Tanda : distensi abdomen
e. Neurosensori
Gejala: sakit kepala, pusing dan pingsan
Tanda: gelisah, ketakutan, disrorentasi, kacau mental.
f. Pernapasan
Tanda: takipneu dengan penurunan kedalaman pernapasan
Gejala: napas pendek pada istirahat dan aktivitas
g. Penyuluhan
Gejala; masalah kesehatan kronis, misalnya hati, ginjal, dan luka traumatic.

2. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan pemecahan sel darah merah
2. Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan penigkatan suhu tubuh
3. Gangguan pemenuhan nutrisi/ nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan
muntah.
4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan
5. Gangguan personal hygiene berhubungan dengan kelemahan
6. Resiko dehidrasi berhubungan dengan evaporasi yang berlebihan
7. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi.

3. Intervensi keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan pemecahan sel darah merah
Tujuan : suhu kembali normal dalam tiga hari perawatan
Intervensi:
a. Jelaskan pada pasien dan keluarga penyebab hipertermi
R: agar keluarga dan pasien tahu penyebab hipertermi dank lien tidak cemas.
b. Monitor suhu dan nadi
R: untuk menentukan intervensi selanjutnya
c. Beri kompres hangat
R; untuk mempercepat terjadinya penguapan
d. Anjurkan pasien mengenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat
R: untuk member kenyamanan
e. Anjurkan minum air putih yang banyak
R: untuk mengganti cairan yang keluar.
2. Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan adanya peningkatan suhu tubuh.
Tujuan; klien mengatakan tidurnya nyenyak
a. Ciptakan lingkungan yang aman dan tenang menjelang klien tidur
R:memberi situasi yang aman dan nyaman agar klien bias tidur
b. Beri kompres hangat
R;untuk mempercepat penguapan sehingga suhu badan kembali normal
c. Atur posisi senyaman mungkin
R: posisi yang nyaman dapat mempercepat tidur
d. Kolaborasi dengan pemberian antipiuretik jika klien panas
R: untuk menurunkan panas klien.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi/ nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan mual dan muntah.
Tujuan: kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dalam tiga hari perawatan
Intervensi:
a. Anjurkan klien untuk makan sedikit dan sering
R: meningkatkan intake makanan
b. Sajikan makanan dalam bentuk menarik
R: meningkatkan selera makan klien
c. Hindari makanan yang merangsang mual.
R: untuk mengurangi mual
d. Jaga kebersihan mulut klien
R: mulut yang bersih dapat menigkatkan nafsu makan.
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
Tujuan: k;ebutuhan sehari- hari klien terpenuhi tanpa bentuan
Intervensi:\
a. Siapkan atau dekatkan perlengkapan klien untuk pemenuhan ADL nya
R: untuk membantu atau memudahkan klien untuk memenuhi ADLnya
b. Berikan bantuan pemenuhan ADL pada klien yang belum mampu
R: membantu pemenuhan ADL klien
c. Dorong klien untuk memenuhi ADL secara mandiri dan bertahap
R:memotifasi klien memenuhi ADLnya secara mandiri.
5. Gangguan personal hygene berhubungan dengan kelemahan
Tujuan: personal hygene klien terpenuhi dalam 3 hari perawatan
Intervensi:
a. Kaji pola kebersihan diri
R: sebagai data dasar dalam melakukan intervensi selanjutnya
b. Bantu klien dalam kebersihan diri
R: mempertahankan rasa nyaman klien
c. Lakukan HE tentang pentingnya perawatan diri dan kebersihan diri
R:meningkatkan pengetahuan dan membuat klien kooperatif.

6. Resiko dehidrasi berhubungan dengan evaporasi berlebihan


Tujuan: klien menunjukkan keseimbangan cairan ditandai dengan membrane mukosa
lembab dan turgor kulit elastic.
Intervensi :
a. Berikan makanan dan cairan
R: memenuhi kebutuhan makanan dan cairan
b. Ubah posisi setiap 4 jam
R:untuk meningkatkan sirkulasi
c. Berikan HE tentang gejala dehidrasi
R: meningkatkan pengetahuan dan kerjasama
PENYIMPANGAN KDM

Invasi plasmodium kedlm tubuh mll

gigitan nyamuk anopheles nutrisi kurang dari kebutuhan

↓ ↑

Masuk dalam cairan tubuh intake tidak adekuat→ energy menurun

↓ ↑ ↓

½ smpai 1 jam masuk ke sel hati mual dan muntah kelemahan

↓ ↑ ↓

Disel hati plasmodium membelah diri peristaltic usus meningkat intoleransi aktifitas

scra berulang-ulang ↑

↓ masuk ke lambung

Sel hati pecah, plasmodium msk kepmbuluh darah → ↑

Peningkatan metabolisme

Sel darah menjadi pecah dan mergsang sel paint dihipotalamus

Suhu tubuh meningkat → dilatasi pembuluh darah

↓ ↓

Hypertermi evaporasi berlebihan

↓ Konstipasi

dehidrasi ↑

perubahan status kesehatan→ periode tirah baring→peristaltik usus menurun

kelemahan→ kemampuan merawat diri menurun→ gangguan personal hygiene


TINJAUAN KASUS

1. IDENTITAS
A. BIODATA KLIEN
Nama :Tn”H”
Usia : 54 thn
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : Bala, Mengkendek
Suku/ bangsa : Toraja, Indonesia
Status pernikahan : Menikah
Agama : Katolik
Pekerjaan ; Petani
Diagnose medic : Malaria
No. RM : 02-67-76
Tanggal masuk : 7 Mei 2010
Tanggal pengkajian ; 9 Mei 2010
Therapy medic : Infus RL 20 tts/mnt + drip novalgin 1 amp/ 12 jam
Suldox 2×1
Ranitidine 1 amp/ jam/ IV
Antasid 3×1

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama :Ny”A”
Usia ;43thn
Jenis kelamin :Perempuan
Alamat :Mengkendek
Hubungan dengan klien : Istri

2. KELUHAN UTAMA
Demam tinggi

3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1 minggu sebelum bawa kerumah sakit, klien demam, menggigil, berkeringat, batuk, mual-mual,
dan muntah.Karena kondisi tersebut keluarga klien memutuskan untuk membawa klien ke
RSUD Lakipadada untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan pada tanggal 7 Mei 2010 pada
pukul 19.30.pada saat dikaji tanggal 9 Mei 2010, klien demam dengan suhu 38,7˚C. Klien
mengatakan selama dirawat klien belum pernah BAB dan mandi.Faktor yang memperberat jika
klien demam dan menggigil, faktor yang memperingan, jika klien tidak demam, klien biasa
beristirahat dengan nyaman.Karena demam yang dialami hilang timbul klien tidak dapat
melakukan aktifitasnya sebagai kepala keluarga.

b. Riwayat kesehatan masa lalu


Klien tidak pernah mengalami pembedahan
Klien tidak memiliki alergi
Klien tidak memiliki ketergantungan pada obat-abatan
c. Riwayat kesehatan keluarga

G1

=LAKI-LAKI

=PEREMPUAN

G1: Orang tua klienmasih hidup

G2: Klien dan saudara-saudaranya

G3; Anak klien dalam keadaan sehat


4. Riwayat psikososial
a. Konsep diri
Citra tubuh: klien menyukai semua bagian tubuhnya
Identitas klien:sebelum dirawat klien adalah kepala keluarga
Peran diri: klien berperan sebagai ayah
Ideal diri: klien ingin segera sembuh dari penyakitnya
Harga diri: klien merasa dihargai meskipun sedang sakit
b. Pola kongnitif : klien berharap cepat sembuh
c. Pola koping ; klien dapat mengambil keputusan sendiri
d. Pola interaksi: klien akrab dengan keluarganya dan bahasa sehari- hari yang digunakan
adalah bahasa toraja.

5. Riwayat spiritual
Klien taat beribadah dan menjalankan ajaran agamanya
Keluarga klien senantiasa mendoakan agar klien cepat sembuh
Tidak ada ritual yang biasa dijalankan

6. Pemeriksaan fisik Pendekatan Head To Toe


A. Keadaan Umum
Kesadaran ( GCS) : kompos mentis
GCS→ V=6 M=5 E=4
Bau badan: bau keringat
Postur tubuh : sedang
Kulit: coklat tua
Edema : tidak ada
B. Tanda-tanda Vital
TD:100/60mmHg
N: 60×/mnt
S: 38,7˚C
P: 24×/mnt

C. Daerrah kepala dan leher


a. Kepala
Inspeksi: mesocephal
Palpasi: tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan
b. Rambut
Inspeksi: hitam lurus
Palpasi; berminyak tidak mudah rontok
c. Kulit kepala
Inspeksi; tidak ada lesi
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
d. Wajah
Inspeksi: warna kulit cokelat tua, tidak ada bekas luka
Palpasi: ada sensasi rabaan atau sentuhan
e. Mata
Inspeksi :warna sclera putih, konjungtiva merah muda, tidak menggunakan kaca mata
atau kontak lens
Palpasi: tidak ada nyari tekan dan tidak teraba massa
f. Telinga
Inspeksi; telinga kanan dan kiri simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
g. Hidung
Inspeksi: tidak ada pergerakan cuping hidung, lubang hidung simetris kiri dan kanan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis dan maksilaris
h. Mulut
Inspeksi:
Bibir: tidak ada lesi, bibir lembab, tidak ada labiozkysis
Gigi: jumlah gigi masih lengkap, tidak ada penggunaan gigi palsu
Gusi: berwarna merah muda, tidak ada sariawan
Mukosa: lembab
Lidah: Nampak bercak-bercak putih
Kerongkongan: tidak ada nyeri menelan
i. Leher
j. Inspeksi;
Inspeksi: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

D. Daerah dada
Inspeksi: ukuran anterior-posterior: transversal (1:2), simetris kiri dan kanan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
a. Paru-paru
Inspeksi; gerakan dada mengikuti pernapasan, tidak ada penggunaan otot tambahan
pernapasan.
Palpasi; tidak ada nyeri tekan
Perkusi: resonance
Auskultasi: tidak ada suara nafas tambahan
b. Jantung
Palpasi: tidak ada nyeri dada
Auskultasi; suara jantung
Bunyi jantung :S1: Intercosta 4 dan 5 : “LUP”
S2: Intercosta 1 dan 2 ; “DUP”
E. Daerah Abdomen
Inspeksi; tidak ada edema, perut simetris kiri dan kanan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: bunyi timpani
F. Ginjal
Inspeksi: BAK lancar
Palpasi: tidak ada nyeri tekan renal
G. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Inspeksi dan palpasi: tidak ada edema, turgor kulit elastis, ada reflex bisep dan trisep,
ROM baik, tidak ada sianosis pada kuku
b. Ekstremitas bawah
Inspeksi dan palpasi: tidak ada edema, turgor kulit elastis, ROM baik, ada reflex patella
H. Daerah genetalia
Inspeksi; tidak adapemasangan kateter

I. Rektum: tidak dikaji


J. Punggung
Inspeksi dan palpasi: tidak ada kelainan tulang belakang, tidak ada nyeri tekan.
7. Aktivitas sehari- hari

NUTRISI

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1.Selera makan Baik Baik
2. Menu makan Nasi, sayur, lauk Nasi,sayur,lauk
3. frekuensi 3×sehari 3×sehari
4. Makanan yang disukai Semua disukai Semua disukai
5. cara makan Sendiri Sendiri
6. ritual sebelum makan Tidak ada Tidak ada

CAIRAN

Kondisi Sebelun sakit Saat sakit


1.Jenis Kopi, air putih Air putih, infus RL
2. Frekuensi Saat haus Sering
3. Kebutuhan Terpenuhi Terpenuhi
4. Cara pemenuhan Minum Minum, infuse
ELIMINASI

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1.BAB
Tempat pembuangan Wc WC
Frekuensi Tiap hari Belum pernah
Konsistensi Padat
Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
2.BAK
Tempat Wc Wc
Frekuensi 4-5×/ hari 3-4×/hari
Konsistensi Warna kekuningan Warna kekunigan
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

ISTIRAHAT TIDUR

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


Jam tidur
Malam 20.00-05.00 Tidak tentu
Siang Tidak ada Tidak tentu
Kebiasaan sebelum Nonton TV Tidak ada
tidur
Pola tidur Tidak teratur Tidak teratur
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

PERSONAL HYGIENE

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


Mandi Tiap hari Tidak pernah
Cuci rambut 2 hari sekali Tidak pernah
Gunting kuku Tiap minggu Tidak pernah
Gosok gigi Tiap hari Tidak pernah

8. Therapy saat ini


Infus RL 20tts/ mnt
Suldox 2×1
Ranitidine 1 ampl/12 jam/ IV
DATA FOKUS
(CP 1 a)

Nama :Tn “H”

No. RM:02-67-76

Ruang rawat : Interna laki, RSUD Lakipadada

Data Subjektif Data Objektif


-klien mengatakan badannya panas -Kulit klien teraba hangat
-klien mengatakan berkeringat - kulit klien lembab
-klien mengatakan selama masuk rumah sakit, -TTV: TD: 100/60mmHg
klien belum pernah mandi, keramas N:60×/mnt
-klien mengatakan menggigil S:38,7˚C
Klien mengatakan belum BAB P:24×/mnt
-klien selalu berkeringat
-klien kelihatan kotor
-rambut klien berminyak dan lengket
-klien belum BAB

ANALISA DATA

(CP 1b)

Nama : Tn”H”

No.RM: 02-67-76

Ruang rawat; Interna Laki

N Data Etiologi Masalah


o
1. DS: Invasi plasmodium Hypertermi
-klien mengatakan badannya panas kedalam tubuh
-klien mengatakan berkeringat ↓
-klien mengatakan menggigil Masuk kedalam aliran
DO: darah
-kulit klien teraba hangat ↓
-kulit klien teraba lembab Masuk ke hati
- S: 38,7˚C ↓
Plasmodium
membelah diri
didalam hati

Sel hati pecah,
plasmodium masuk
ke aliran darah

Penigkatan
metabolisme

Sel darah pecah dan
merangsang
hipotalamus

Suhu tubuh
meningkat

Hypertermi
2. DS: Perubahan status Konstipasi
-Klien mengatakan belum BAB kesehatan

DO: Periode tirah baring
-klien belum BAB ↓
Peristaltic usus
menurun

konstipasi
3. DS: Suhu tubuh meningkat Gangguan personal
-klien mengatakan selama masuk rumah ↓ hygiene
sakit belum pernah mandi dan keramas Perubahan status
kesehatan
DO: ↓
-klien tampak kotor Kelemahan
-rambut klien berminyak dan lengket ↓
Kemampuan merawat
diri menurun

Gangguan personal
hygiene
DIAGNOSA KEPERAWATAN

(CP 2)

Nama :Tn”H”

No.RM :02-67-76

Ruang Rawat: Interna Laki, RSUD Lakipadada

No Diagnosa Keperawatn Tanggal ditemukan Tanggal teratasi


1. Hypertermi berhubungan dengan 9 Mei 2010 11 Mei 2010
peningkatan metabolism
2. Konstipasi bergubungan dengan periode 9 mei 20010 11 Mei 2010
tirah baring
3. Gangguan personal hygiene derhubungan 9 Mei 2010 Belum teratasi
dengan kelemahan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

(CP 3)

Nama : Tn” H”

No. RM :02-67-76

Ruang rawat: Interna Laki, RSUD Lakipadada

Tgl NDx dan data penunjang Tujuan Rencana Rasional


9/05/1 Hypertermi berhubungan Klien 1.Observasi TTV 1. u/ mengetahui
0 dengan peningkatan mengatakan tgkt perkembang
metabolisme ditandai dengan: sudah tidak an dan dapat
DS: panas lagi dalam menentukan
-klien mengatakan badannya 3 hari perawatan intervensi
panas dengan kriteria: 2. Berikan selanjutnya
-klien mengatakan berkeringat -klien tidak kompres hangat 2. u/ menurunkan
-klien mengatakan menggigil panas panas
DO: -keringat 3.Anjurkan minum 3. u/ mengganti
-kulit klien teraba hangat berkurang air putih yang cairan yang hilang
-kulit klien teraba lembab -suhu normal banyak 4. u/ memberi
- S: 38,7˚C 4.Anjurkan klien kenyamanan pada
mmakai baju tipis klien
dan menyerap
keringat
5. Kolaborasi dgn 5.u/ menurunkan
pemberian panas
antipiuretik
9/05/1 Konstipasi berhubungan Klein 1.kaji pola BAB 1. u/menentukan
0 dengan periode tirah baring mengatakan klien intervensi
ditandai dengan: sudah BAB selanjutnya
DS: dalam 2 hari 2.Anjukan klien 2. Agar feses tidak
-Klien mengatakan belum perawatan minum air yg keras
BAB dengan kriteria: banyak
-BAB klien
DO: lancar
-klien belum BAB
9/05/1 Gangguan personal hygiene Kebutuhan 1. Kaji 1.Mengidentifikasi
0 berhubungan dengan personal hygiene kemampuan klien kebutuhan klien
kelemahan ditandai dengan: klien terpenuhi dlm beraktifitas
DS: dlm 3 hari 2. Bantu klien 2. Agar kebutuhan
-klien mengatakan selama perawatan dgn melakukan perawatan diri
masuk rumah sakit belum kriteria: peawatan diri klien terpenuhi
pernah mandi dan keramas -klien tampak sesuai kebutuhan
bersih 3. Libatkan 3.Meningkatkan
DO: - rambut klien keluarga dalam partisipasi
-klien tampak kotor tdk berminyak menjagakebersiha keluarga
-rambut klien berminyak dan dan lengket n diri klien
lengket 4. berikan HE ttg 4.Menambah
pentingnya informasi dan
perawatan diri pengettahuan klien
dan keluarga

IMPLEMENTASI

(CP 4 dan 5)

Nama :Tn”H”

No.RM: 02-67-76

Ruang rawat: Interna Laki, RSUD lakipadada

Tgl Kod Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi/ SOAP


e
NDx
9/05/10 1 18.30 1.Mengobservasi TTV S:Klien
H: TD:100/60 mmHg, N:60×/mnt, S:38,7˚C, mengatakan
P:24×/mnt masih panas
2. Berikan kompres hangat O: S:38,3˚C
H: panas klien mulai menurun A:Masalh blm
3.Menganjurkan minum air putih yang banyak teratasi
H: Klien banyak minum air putih P: Lanjutkan
4.Menganjurkan klien mmakai baju tipis dan intervensi
menyerap keringat 1,2,3,4,5
H: klien mengenakan baju kaos tipis
5. Kolaborasi dgn pemberian antipiuretik
H: klien mau minum obat
2 19.50 1.Mengkaji pola BAB klien S: Klien
H:Klien blm BAB Mengatakan
2.Menganjukan klien minum air yg banyak blm BAB
H;Klien minum banyak air putih O:Klien blm
BAB
A: masalah blm
teratasi

P: lanjutkan
intervensi 1,2
3. 20.00 1. Mengkaji kemampuan klien dlm beraktifitas S: Klien
H: klien bisa beraktifitas mengatakan
2. Membantu klien melakukan perawatan diri sesuai Belum mandi
kebutuhan O:klien tanpak
H; klien melakukan sendiri kotor
3. Libatkan keluarga dalam menjagakebersihan diri A:masalah
klien belum teratasi
H: Keluarga mau dilibatkan P: lanjutkan
4. Memberikan HE ttg pentingnya perawatan diri intervensi
H: klien mengerti
11/05/1 1 07.00 1. Mengkaji TTV S: Klien
0 H: S:36,3˚C mengatakan
tidak panas
O: S; 36,3˚C
A; Masalah
teratasi
P: pertahankan
intervensi
2. 09.00 1.Mengkaji pola BAB klien S:klien
H:Klien blm BAB mengatakan sdh
2.Menganjukan klien minum air yg banyak BAB
H;Klien minum banyak air putih O;klien sdh
BAB
A:masalah
teratasi
P:Pertahankan
intervensi
3. 11.10 1. Mengkaji kemampuan klien dlm beraktifitas S: Klien
H: klien bisa beraktifitas mengatakan
2. Membantu klien melakukan perawatan diri sesuai Belum mandi
kebutuhan O:klien tanpak
H; klien melakukan sendiri kotor
3. Libatkan keluarga dalam menjaga kebersihan diri A:masalah
klien belum teratasi
H: Keluarga mau dilibatkan P: lanjutkan
4. Memberikan HE ttg pentingnya perawatan diri intervensi
H: klien mengerti 1,2,3,4

12/05/1 18.00 1. Mengkaji kemampuan klien dlm beraktifitas S: Klien


0 H: klien bisa beraktifitas mengatakan
2. Membantu klien melakukan perawatan diri sesuai Belum mandi
kebutuhan O:klien tanpak
H; klien melakukan sendiri kotor
3. Libatkan keluarga dalam menjaga kebersihan diri A:masalah
klien belum teratasi
H: Keluarga mau dilibatkan P: lanjutkan
4. Memberikan HE ttg pentingnya perawatan diri intervensi
H: klien mengerti 1,2,3,4

RESUME KEPERAWATAN

(CP 6)

Nama; Tn”H” No. RM:02-67-76

Umur :45 thn Ruang rawat: Interna laki

Jenis kelamin: laki-laki Tgl masuk: 7 Mei 2010

Agama: katolik Tgl keluar: -

Alamat: mengkendek

1. Masalah keperawatan saat klien dirawat:


a. Hypertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme
b. Konstipasi berhubungan dengan periode tirah baring
c. Gangguan personal hygiene berhubungan dengan kelemahan.
2. Tindakan keperawatan saat klien dirawat:
a. Mengobservasi TTV
b. Memberikan kompres hangat
c. Menganjurkan klien banyak minum air putih
d. Menganjurkan klien melakukan kebersihan diri
e. Mengkaji pola BAB
f. Menganjurkan klien mengenakan baju kaos tipis
3. Evaluasi
a. Hypertermi teratasi tanggal 11 Mei 2010
b. Konstipasi teratasi tanggal 11 mei 2010
c. Gangguan personal hygiene belum teratasi

4. Nasehat kepada klien


a. Menganjurkan klien untuk rajin memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit
b. Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur
c. Menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marlyan.E, Rencana Asuhan keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasi
perawatan pasien edisi 3, Jakarta. EGC

Price,Sylvia, patofisiologi. Konsep klinis proses-proses penyakit Edisi 6.Volume 1, 2006, Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai