DISUSUN OLEH
RETNA SARI
2022207209142
2. Anatomi
Hepar
Limpa
a. Limfa
Limfa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan
dan dekat punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung.
Secara anatomis, tepi limfa yang normal berbentuk pipih.
Fungsi limfa yaitu mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi
eritrosis, tempat cadangan darah dan sebagai organ pertahanan
terhadap infeksi. Partikel asing yang masuk ke dalam darah.
Limpa di bungkus oleh kapsula. Yang terdiri dari atas 2 lapisan yaitu:
satu lapisan jaringan penyokong yang tebal dan satu lapisan otot halus.
Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut trabekula.
Trabekula mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe.
Parenkim limpa disebut pulpa yang terdiri atas pulpa merah dan pulpa
putih. Pulpa merah berwarna merah gelap pada potong limpa segar.
Pulpa merah terdiri atas sinusoid limpa. Pulpa putih tersebar dalam
pulpa merah, berbentuk oval dan bewarna putih. Pulpa putih terdiri
atas pariarteriolar lymphoid sheats (PALS), folikel limfoid dan zona
marginal. Folikal limfoid umumnya tersusun atas sel limfosit B,
makrofag, dan sel debri. (http://id.wikipedia.org/wiki/limpa)
b. Hepar
Hepar merupakan kelenjar terbesar pada tubuh yang berbentuk baji
yang dibungkus oleh jaringan ikat (Glisson’s Capsule), beratnya 1500
gram (1200-1600 gram dan menerima darah 1500 ml permenit), serta
mempunyai fungsi yang sangat banyak. Fungsi hepar terutama dapat
dibagi menjadi tiga diantara lain dapat memproduksi dan sekresi
empedu, berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein,
serta berperan dalam filtrasi darah, mengeliminasi bakteri dan benda
asing yang masuk peredaran darah dari saluran pencernaan. Hepar
merupakan satu-satunya organ yang bisa meregenerasi sendiri, jika
salah satu bagian diangkat maka sisanya dapat tumbuh kembali ke
besar dan bentuk semula.
Hepar mempunyai dua facies (permukaan) yaitu:
1) Facies diaphragmatika
2) Facies visceralis (inferior)
3. Penyebab/ Etiologi
Penyebab malaria adalah plasmodium, selain menginfeksikan manusia juga
menginfeksikan binatang, plasmodium di bawa oleh nyamuk anopheles
betina.
Jenis plasmodium:
a. Plasmodium vivax yaitu plasmodium yang menyebabkan malaria
benigna/tertiana dan Plasmodium ini banyak tersebar di India dan
Amerika Selatan (di negara lain juga ditemukan tetapi tidak banyak).
Masa inkubasinya (masa dari penggigitan di tubuh manusia hingga
menimbulkan penyakit) adalah sekitar 8-13 hari. Infeksi parasit ini bisa
sampai ke bagian limpa. Parasit tipe ini bisa bersembunyi dari dalam hati
dan kembali lagi setelah kondisi memungkinkan.
b. Plasmodium falciparum yaitu plasmodium yang menyebabkan malaria
tropica dan Plasmodium yang paling banyak mengancam kehidupan. Hal
ini karena parasit ini sering kebal terhadap berbagai macam obat dan
antibiotik. Masa inkubasinya adalah selama 5-12 hari.
c. Plasmodium malariae yaitu plasmodium yang menyebabkan malaria
quartana dan Plasmodium yang banyak terdapat di mana-mana. Masa
inkubasinya 2-4 minggu. Jika tidak diobati, infeksi bisa bertahan dalam
waktu tahunan.
d. Plasmodium ovale yaitu Plasmodium yang jarang dan hanya ditemukan
di Afrika. Masa inkubasinya adalah selama 8-17 hari. Parasit tipe ini juga
bisa bersembunyi di dalam hati dan kembali saat kondisi memungkinkan.
(Mansjoer, 1999; 409)
4. Manifestasi klinis
Adapun tanda dan gejala dari penyakit malaria adalah:
a. Demam
Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu;
1) Menggigil (15 menit- 1 jam )
2) Pucat demam (2-6 jam)
3) Berkeringat (2-4 jam)
b. Kejang-kejang
Pasien/penderita malaria akan mengalami kejang karena suhu yang
tinggi (40-41 C)
c. Anemia
Pengrusakan eritrosit oleh parasit, hambatan eritropelesis sementara
penghambatan pengeluaran retikolosis dan pengaruh sitoksin.
Menyebabkan suplai darah berkurang.
d. Nafas sesak
Pada penderita malaria, adanya nyeri dada menyebabkan nafas penderita
menjadi sesak.
e. Gangguan kesadaran
Keadaan yang mencerminkan pengintegrasian impuls aferen dan impuls
eferen.
f. Hilangnya nafsu makan
5. WOC (Terlampir)
6. Penatalaksanaan Medis
Tujuan pengobatan adalah penyebuhan penderita, mencegah kematian,
mencegah komplikasi dan relaps.
Pemberian obat;
Obat yang ideal, obat yang memenuhi syarat:
a. Membunuh semua parasit dan stadium
b. Mudah cara pemberiannya
c. Harga murah dan terjangkau
d. Efek samping sedikit
7. Penatalaksanaan keperawatan
a. Pertahankan fungsi vital (sirkulasi, kebutuhan cairan dan infuse)
b. Hindari trauma (bagaimana tindakan yang dilakukan supaya klien tidak
mengalami trauma)
c. Hati-hati komplikasi (perhatikan keadaan klien agar tidak terjadi akibat
lanjut)
d. Posisi tidur sesuai dengan kebutuhan (mengatur posisi klien agar lebih
nyaman)
e. Monitoring (temperatur, nadi, TD, dan respirasi)
f. Perhatikan diet (diet yang digunakan pada pasien)
8. Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit malaria adalah:
a. Malaria serebral (koma)
Suatu akut ensepalopati yang menurut WHO defenisi malaria serebral
memenuhi 3 kriteria yaitu: koma yang tidak dapat dibangunkan atau koma
yang menetap >30 menit setelah kejang disertai adanya plasmodium
falciparum yang dapat ditunjukkan dan penyebab lain akut ensefalopati
telah disingkirkan.
b. Anemia berat (hb <10.000)
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah dalam merah dalam
darah akibat dari berkurangnya jumlah darah, badan terasa lemah dan
cepat lelah.
c. Gagal ginjal akut
Gagal jantung adalah keadaan jantung yang memberikan sindrom klinik
akibat ketudakmampuan jantung memompakan darah secara adekuat
untuk memenhi kebutuhan metabolisme badan meskipun aliran balik
masih baik.
d. Edema paru
Edema (oedema) atau sembab adalah meningkatnya volume cairan
ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan
penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa
(jaringan ikat longgar dari rongga badan) edema dapat bersifat setempat
(lokal) dan umum (general).
e. Kelainan Hati
Kelainan hati disebabkan karena tergangguanya fungsi hati dalam
menetralisir zat toksik.
f. Hipogmikemia
Keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dl atau kadar glukosa darah
< 80 mg / dl.
(Mansjoer, 1999; 409)
8. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan tes darah
Pemeriksaan mikroskopik darah tepi untuk menemukan adanya
pemeriksan darah tepi. pemeriksaan satu kali dengan hasil (-) tidak
mengenyampingkan diagnosa malaria pemeriksaan darah tepi 3x dan hasil
negative maka diagnosa malaria dapat dikesampingkan
Adapun pemeriksaan darah tepi dapat dilakukan:
Tetesan preparat darah tebal
Tetesan preparat darah tipis
b. Tes antigen (p-f test)
Mendeteksi antigen apakah plasmodium falciparum atau plasmodium
vivax.
c. Tes serologi
Teknik indirect fluorescent antibody test adanya antibody spesifik.
d. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)
Tes DNA untuk meneliti jumlah parasit yang terdapat dalam tubuh
(Sudoyo, 1999: 1736)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan makanan yang tidak sdekuat ; anorexia; mual/muntah
2. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme,
dehidrasi, efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan
komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan
nutrient dalam tubuh.
4. Kurang pengetahuan, mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/ mengingat
kesalahan interprestasi informasi, keterbatasan kognitif.
C. Intervensi Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan makanan yang tidak adekuat ; anorexia; mual/muntah
Tujuan :
Menunjukkan peningkatan berat badan atau berat badan stabil dengan nilai
laboratorium normal, tidak mengalami tanda malnutrisi. menunjukkan
perilaku atau perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan
mempertahankan berat badan yang sesuai.
NO INTERVENSI RASIONAL
1 Kaji riwayat nutrisi, Observasi dan catat masukan
termasuk makanan yang makanan klien mengawasi
disukai. masukan kalori atau kualitas
kekeurangan konsumsi
makanan
2 Berikan makan sedikit dan Dilatasi gaster dapat terjadi
makanan tambahan kecil bila pemberian makan terlalu
yang tepat cepat setelah periode anoreksia
NO INTERVENSI RASIONAL
1 Pertahankan tirah baring Menurunkan beban kerja
bantu dengan aktivitas miokard dan konsumsi
perawatan. oksigen, memaksimalkan
efektifitas dari perfusi jaringan.
2 Pantau terhadap Hipotensi akan berkembang
kecenderungan tekanan bersamaan dengan kuman yang
darah, mencatat menyerang darah
perkembangan hipotensi dan
perubahan pada tekanan
nadi.
3 Perhatikan kualitas, Pada awal nadi cepat kuat
kekuatan dari denyut karena peningkatan curah
perifer. jantung, nadi dapat lemah atau
lambat karena hipotensi yang
terus menerus, penurunan
curah jantung dan vaso
kontriksi perifer.
4 Kaji frukuensi pernafasan Perhatikan dispnea berat.
kedalaman dan kualitas. Peningkatan pernafasan terjadi
sebagai respon terhadap efek-
efek langsung dari kuman pada
pusat pernafasan. Pernafasan
menjadi dangkal bila terjadi
insufisiensi pernafasan,
menimbulkan resiko kegagalan
pernafasan akut.
5 Berikan cairan parenteral. Untuk mempertahankan perfusi
jaringan, sejumlah besar cairan
mungkin dibutuhkan untuk
mendukung volume sirkulasi.
D. Discharge Planning
a. Menjaga lingkungan rumah dengan baik
b. Menggunakan obat pembasmi nyamuk di sekitar tempat tidur
c. Menggunakan pakaian yang bisa menutupi tubuh disaat senja sampai
fajar
d. Menggunakan kelambu di atas tempat tidur, untuk menghalangi
nyamuk mendekat
e. Jangan biarkan air tergenang lama di got, bak mandi, bekas kaleng
atau tempat lain yang bisa menjadi sarang nyamuk
DAFTAR PUSTAKA
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Klinis
No.MR : 04.61.19
Nama : Ny. Y
Usia : 36 Tahun
BB : 54 Kg
TB : 160 cm
Suhu : 37oC
Nadi : 73x/i
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Pernafasan : 18x/i
Orang yang di hubungi
Nama : Tn. A
Hubungan dengan klien : Suami
Tanggal masuk : 18 September 2022
Tanggal pengkajian : 19 September 2022
Genogram
KET ;
; Laki-laki
; Perempuan
K ; Klien
-------- ; Serumah
3.1.3 Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah mengonsumsi tembakau ( rokok),
alkohol dan obat-obatan terlarang dan pasien juga mengatakan dan pasien juga
tidak pernah alergi terhadap obat-obatan, makanan dan zat-zat lainnya.
MASALAH
No. DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DO ;
Pasien terlihat letih
Pada palpasi abdomen klien
terlihat meringis kesakitan saat
ditekan pada bagian ulu hati.
Pada perkusi abdomen
terdengar hipertimpani.
TD : 110/70 N : 73x/i
S : 37oC P : 18x/i
2. DS ; Malaria Perubahan nutrisi
Pasien mengeluh mual dan Mediator endotoksin makrofag kurang dari kebutuhan
muntah setiap kali makan Parasit tubuh.
Pasien mengeluh pusing dan Melepaskan mediator
sakit kepala Plasmodium
Pasien mengatakan badannya Meningkatnya perlekatan eritrosit
lemah Panas ireguler, anemia
Pasien mengatakan nafsu Suhu tubuh meningkat
makannya menurun. Protein berkurang
hati. Anoreksia
S : 37oC P : 18x/i
4. DS ; Malaria Ansietas
Klien mengatakan trauma Mediator endotoksin makrofag
dengan jarum suntik Parasit
Pasien mengeluh pusing Melepaskan mediator
Pasien mengeluh sakit kepala Prostaglandin
Merangsang reseptor nyeri
DO ; Nyeri
No. Diagnosa
Implementasi
keperawatan Evaluasi
1. Gangguan rasa 1. Mengkaji keluhan nyeri 1. Anjurkan keluarga untuk
nyaman nyeri: (lokasi dan itensitasnya) selalu memberikan
kronis tingkat menggunakan rentang perhatian
sedang b/d distensi nyeri 2. Anjurkan klien untuk
abdomen 0-3 ringan, melaporkan nyeri
4-6 sedang,
7-10 berat.
2. Mengkaji tanda-tanda vital
meliputi: TD, Nadi,
Respirasi dan Suhu
3. Menjelaskan sebab-sebab
nyeri yang dirasakan
karena adanya
peningkatan asam
lambung”.
4. Mendengarkan penuh
perhatian keluhan nyeri
5. Mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
dengan cara “menyuruh
menarik nafas dalam-
dalam melalui hidung,
ditahan sebentar lalu
lepaskan secara perlahan-
lahan seperti mengucapkan
huruf O sambil
melemaskan otot-otot”.
2. Perubahan nutrisi 1. Mengkaji riwayat nutrisi 1. Bantu hygien mulut yang
kurang dari termaksud makanan yang
kebutuhan tubuh disukai baik
b/d intake yang 2. Mengobservasi dan
tidak adekuat . mencatat masukan makanan
klien
3. Menganjurkan makan
sedikit dan frekuensi sering
4. Mengobservasi dan catat
kejadian mual dan muntah.
3. Gangguan pola 1. Menentukan kebiasaan 1. Instruksikan tindakan
tidur berhubungan tidur biasanya dan relaksasi
dengan nyeri perubahahn yang terjadi 2. Kurangi kebisingan dan
2. Memberikan tempat tidur lampu
yang nyaman. 3. Dorong pasien nyaman
3. Menganjurkan untuk bantu dalam mengubah
membuat rutinitas tidur posisi.
baru yang dimasukkan 4. Gunakan pagar tempat tidur
dalam pola lama dan sesuai indikasi.
lingkungan baru 5. Hindari menggangu bila
4. Menganjurkan untuk mungkin ( misalnya
melakukan beberapa membangunkan untuk obat
aktivitas ringan selama
siang hari. Jamin pasien
berhenti beraktifitas
beberapa jam sebelum
tidur.
5. Menganjurka untuk
meningkatkan regimen
kenyamanan waktu tidur
yaitu mandi dan minum
segelas susu hangat
c.4 Intervensi dan Evaluasi
Hari / Tanggal : 20 September 2022
No. Diagnosa
Implementasi
keperawatan Evaluasi
1. Gangguan rasa Pukul : 09.00 Pukul: 13.30
nyaman nyeri: 6. Mengkaji keluhan nyeri S:
kronis tingkat (lokasi dan itensitasnya) -Ny. Y mengatakan nyeri
sedang b/d distensi menggunakan rentang dirasakannya pada ulu hati.
abdomen nyeri Ny. Y mengatakan nyeri yang
0-3 ringan, dirasakan berada pada tingkat
4-6 sedang, sedang (skala 5)
7-10 berat. -Ny. Y mengatakan bahwa ia
7. Mengkaji tanda-tanda vital mengetahui nyeri yang
meliputi: TD, Nadi, dirasakannya akibat
Respirasi dan Suhu meningkatnya asam lambung
8. Menjelaskan sebab-sebab karena kurang makan.
nyeri pada Ny. Y “nyeri -Ny. Y mengatakan akan selalu
yang dirasakan Ny. Y melakukan relaksasi nafas
karena adanya dalam jika merasakan nyeri
peningkatan asam O:
lambung”. -Nyeri yang dirasakan klien
9. Mendengarkan penuh berada pada ulu hati dengan
perhatian keluhan nyeri skala sedang (skala 5)
Ny. Y -Ny. Y terlihat mengerti
10. Mengajarkan Ny.Y tentang penyebab nyeri yang
teknik relaksasi nafas dirasakannya
dalam dengan cara -Ny. Y terlihat melakukan
“menyuruh menarik nafas teknik relaksasi nafas dalam
dalam-dalam melalui pada saat merasakan nyeri.
hidung, ditahan sebentar -TTV : TD :100/70
lalu lepaskan secara N : 73 x/i
perlahan-lahan seperti
mengucapkan huruf O R : 18x/i
sambil melemaskan otot- S : 37 0 C
otot”. A:
Gangguan rasa nyaman nyeri:
kronis tingkat sedang belum
teratasi
P:
Intervensi no 1, 2, 4, 5
dilanjutkan dan dimodifikasi
pada tanggal 22 januari 2010
yaitu:
1. Anjurkan keluarga untuk
selalu memberikan perhatian
2. Anjurkan klien untuk
melaporkan nyeri
9. Menganjurkan untuk O;
melakukan beberapa Klien terlihat tidur 4-5 jam
aktivitas ringan selama
siang hari. Jamin pasien sehari
berhenti beraktifitas Klien terlihat berjalan
beberapa jam sebelum disekitar ruangan setiap
tidur. pagi dan sore
Klien terlihat minum susu
10. Menganjurka untuk sebelum tidur.
meningkatkan regimen A;
kenyamanan waktu tidur Masalah gangguan pola
yaitu mandi dan minum tidur belum terjadi
segelas susu hangat P;
intervensi no. 4 dan 5,
dilanjutkan dan dimodivikasi
pada tanggal 22/01/2011 yaitu
6. Instruksikan tindakan
relaksasi
7. Kurangi kebisingan dan
lampu
8. Dorong pasien nyaman
bantu dalam mengubah
posisi.
9. Gunakan pagar tempat tidur
sesuai indikasi.