1. Pengertian
Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan
oleh suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan kepada
manusia melalui air liur nyamuk( corwin,2000).
3. Plasmodium malariae
Plasmodium malariae, jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana /
malariae
4. Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah afrika dan pasifik barat, didindonesia
dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian, memberikan infeksi yang paling ringan dan
dapat sembuh spontan tanpa pengobatan,menyebabkan malaria ovale.
Jenis-jenis malaria :
Menurut Harijanto (2000) pembagian jenis-jenis malaria berdasarkan jenis
plasmodiumnya antara lain sebagai berikut:
a. Malaria tropika (plasmodium falciparum)
Dari semua jenis malaria dan jenis plasmodium yang menyerang sistem tubuh, malaria
tropika merupakan malaria yang paling berat ditandai dengan panas yang ireguler,
anemia, splenomegali , parasitemia yang banyak dan sering terjadi komplikasi.
3. Patofisiologi
Daur hidup spesies malaria pada manusia yaitu :
a) fase seksual
fase ini terjadi didalam tubuh manusia ( skizogoni ), dan didalam tubuh nyamuk
( sporogoni ). Setelah beberapa siklus , sebagian merozoit didalam eritrosit dapat
berkembang menjadi bentuk-bentuk seksual jantan dan bentina . didalam lambung
nyamuk terjadi penggabbungan dari gametosit jantan dan betina menjadi zygote, yang
kemudian mempenetrasi dinding lambung dan berkembang menjadi Ookista.
Setelah 2-3 generasi merozoit dibentuk , sebagian merozoit diubah menjadi bentuk
seksual. Masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah tepi
adalah masa prapaten , sedangkan masa tunas/incubasi intrinsic dimulai dari masuknya
sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis demam.
b) Fase Aseksual
a. Demam
Demam periodic yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporolasi)
gejala umum ( gejala klasik) yaitu terjadinya “trias malaria” ( malaria proxysm) secara
berurutan :
1) Periode dingin
Mulai menggigil , kulit kering dan dingin, penderita sering membungkus
diri dengan selimut atau sarung dan pada saat menggigil sering seluruh badan bergetar
dan gigi saling terantuk .
2) Periode panas
Muka merah , kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas tetap tinggi sampai 40 c
atau lebih, respirasi meningkat, nyeri kepala, nyeri retroorbital, muntah-muntah , dapat
terjadi syok ( tekanan darah turun), kesadaran delirium sampai terjadi kejang.
3) Periode berkeringat
Penderita berkeringat mulai dari temporal , diikuti seluruh tubuh, sampai basah,
temperature turun , penderita merasa capai dan sering tertidur
b) Splenomegali
c) Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah
anemia karena falciparum.
Anemia disebabkan oleh penghacuran eritrosit yang berlebihan eritrosit normal
tidak dapat hidup lama . gangguan pembentukan eritrosit karena depresi
eritropoesis dalam sumsum tulang .
d) Ikterus
Ikterus adalah diskolorasi kuning pada kulit dan sclera mata akibat kelebihan
bilirubin dalam darah . bilirubin adalah produk penguraian sel darah merah .
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan khusus pada kasus-kasus malaria dapat diberikan
tergantung dari jenis plasmodium, antara lain sebagai berikut ;
a) Malaria tersiana/kuartana
b) Malaria ovale
Berikan kinin dan dosisklin (hari pertama 200 mg, lalu 1 dd 100 mg
selama 6 hari). Atau mefloquin (2 dosis dari masing-masing 15 dan 10 mg/kg
dengan interval 4-6 jamm).
c) Malaria falciparum
Kombinasi sulfadoksin 1000 mg dan primertamin 25 mg per tablet
dalam dosis tunggal sebanyak 2-3 tablet. Kina 3 x 650 mg selama 7 hari.
6. Komplikasi
a. Malaria otak
.
Malaria otak merupakan penyakit yang menyebabkan kematian
tertinggi (80%) bila dibandingkan dengan penyakit malaria lainnya.
b. Anemia berat
Kompikasi ini ditandai dengan menurunnya hematrokit secara
mendadak (<> 3 mg/dl. Seringkali penyakit ini disertai edema paru.
Angka kematian mencapai 50%.
c. Edema paru
Komplikasi ini biasanya terjadi pada wanita hamil dan setelah
melahirkan . frekuensi pernafasan meningkat, merupakan komplikasi
yang berat yang menyebabkan kematian.
7. Pemeriksaan Penunjang
2. Res serosol
- IFA ( inderat flovorescen antibody )
- IHA ( interean hemoglotinatiaon )
- Untuk diagnose akut (+) bila beberapa hari setelah infeksi parasit
3. Pemeriksaan GBC
Peme darah tepi, pembuatan preparat darah tebal dan tipis dilakukan untuk melihat
keberadaan parasite dalam darah tepi, seperti tropozoid berbentuk.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a) Aktivitas/istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum.
Tanda : takikardi kelemahan otot dan penurunan kekuatan
b) Sirkulasi
Tanda : tekanan darah normal atau sedikit menurun,denyut perifer kuat dan cepat ( fase demam) kulit hangat,
diuresis (diaphrosis) karna vasodilatasi. Pucat dan lembab (vasokontriksi), hipovolemia, penurunan aliran darah.
c) Eliminasi
e) Neuorosensori
Gejala : sakit kepala, pusing, dan pingsan.
Tanda : gelisah, ketakutan, kacau mental,disorientas deliriu atau koma.
f) Pernapasan
Tanda : tackipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan
Gejala : napas pendek pda istirahat dan aktivitas .
2. Diagnosa Keperawatan
Tindakan/intervensi:
kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai, observasi dan catat masukan makanan
klien.
- Rasional : mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan.
Tindakan/intervensi:
berikan antipiretik .
rasional : digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus.
Tindakan/intervensi :
Tindakan/ intervensi :
Tindakan/implementasi:
Tindakan/implementasi;
memantau suhu pasien ( derajat dan pola ), perhatikan menggigil.
memantau suhu lingkungan
memberikan kompres mandi hangat,hindari penggunaan alkohol.
memberikan antipiretik .
Tindakan/implementasi ;
mempertahankan tirah baring bantu dengan aktivitas perawatan
memantau terhadap kecenderungan tekanan darah , mencatat perkembangan
hipotensi dan perubahan pada tekanan nadi.
memperhatikan kualitas , kekuatan dari denyut perifer.
mengkaji frekuensi pernapasan kedalaman dan kualitas . perhatikan dispenea
memberikan cairan parenteral.
d) Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan system tubuh (
pertahanan utama tidak adekuat), prosedur invasif.
Tindakan/ implementasi :
5. Evaluasi
Suhu tubuh normal
Keseimbangan cairan tubuh