Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

TANTANGAN PENANGGULANGAN MALARIA


Disusun Oleh:

JULIA KRISDAYANTI KOMBA


YULINDA LIHA LONI
JOHNIYANTO.U.Y.RANDJAWALI
ANDI RISAL SOLO
JINI MARTHEN
NOVA RAMBU KAHI TIMBA
NOSTRI KARERI ATA KASSI
CHRISTINA TANGE WINI
NAOMI YADI
ADMI KALIKIT RIWU
SATRIA BOBY.J.PARALOMI
A. Konsep Dasar Malaria

1. Definisi

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang menyerang dalam bentuk infeksi akut ataupuan kronis. Penyakit ini
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium bentuk aseksual, yang masuk ke dalam tubuh manusia dan ditularkan oleh
nyamuk Anhopeles betina. Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa italia yaitu mal = buruk dan area = udara atau
udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa – rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga
mempunyai nama lain seperti demam roma, demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges, demam kura dan
paludisme ( Prabowo, 2004 )

2. Anatomi Fisiologi Sel Darah

Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh
tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
3. Etiologi

Menurut Harijanto (2000) ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi yaitu,

 Plasmodium vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertiana/ vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).

 Plasmodium falciparum, memberikan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten dengan

pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ falsiparum (demam tiap 24-48 jam).

 Plasmodium malariae, jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demam tiap hari empat).

 Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, diIndonesia dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian, memberikan

infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh spontan tanpa pengobatan, menyebabkan malaria ovale.

 Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada daya tahan tubuh dan spesies plasmodiumnya. Masa inkubasi Plasmodium vivax

14-17 hari, Plasmodium ovale 11-16 hari, Plasmodium malariae 12-14 hari dan Plasmodium falciparum 10-12 hari (Mansjoer, 2001).
4. Patofisiologi

Patofisiologi pada malaria masih belum diketahui dengan pasti. Berbagai macam teori dan hipotesis telah
dikemukakan. Perubahan patofisiologi pada malaria terutama mungkin berhubungan dengan gangguan aliran
darah setempat sebagai akibat melekatnya eritrosit yang mengandung parasit pada endothelium kapiler.
Perubahan ini cepat reversibel pada mereka yang dapat tetap hidup.
5. Mnifestasi Klinis
Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain :
Malaria tertiana
Disebabkan oleh plasmodium vivax. Serangan pertama dimulai dengan sindrom prodormal berupa: sakit kepala, sakit punggung, mual, malaise umum.
Malaria quartana atau Malaria malariae
Disebabkan oleh plasmodium malariae. Serangan demam lebih teratur dan terjadi pada sore hari. Perjalanan penyakitnya tidak terlalu berat.
Malaria tropika atau Malaria serebral
Disebabkan oleh plasmodium falciparum. Penyakit ini merupakan spesies yang paling berbahaya karena penyakit yang ditimbulkannya dapat menjadi berat. Demam tidak teratur, disertai gejala terkenanya otak, koma, dan kematian mendadak.
Malaria ovale
Disebabkan oleh plasmodium ovale. Gejalanya mirip dengan malaria vivax, serangannya sama hebat tetapi penyembuhannya sering secara spontan dan relapsnya lebih jarang.
6. Test Diagnostik
a. Pemeriksaan mikroskopis malaria

Diagnosis malaria sebagai mana penyakit pada umumnya didasarkan pada manifestasi klinis (termasuk anamnesis), uji imunoserologis dan ditemukannya

parasit (plasmodium) di dalam penderita.

b. QBC (Semi Quantitative Buffy Coat)

QBC merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan tabung kapiler dengan diameter tertentu yang dilapisi acridine orange tetapi cara ini tidak dapat

membedakan spesies plasmodium dan kurang tepat sebagai instrumen hitung parasit.

c. Pemeriksaan imunoserologis

Pemeriksaan imunoserologis didesain baik untuk mendeteksi antibodi spesifik terhadap paraasit plasmodium maupun antigen spesifik plasmodium atau

eritrosit yang terinfeksi plasmodium teknik ini terus dikembangkan terutama menggunakan teknik radio immunoassay dan enzim immunoassay.

d. Pemeriksan Biomolekuler

Pemeriksaan biomolekuler digunakan untuk mendeteksi DNA spesifik parasit/ plasmodium dalam darah penderita malaria.tes ini menggunakan DNA

lengkap yaitu dengan melisiskan eritrosit penderita malaria untuk mendapatkan ekstrak DNA.
7. Penatalaksanaan Medis
Pengobatan malaria menurut keperluannya dibagi menjadi pencegahan bila obat diberikan sebelum infeksi terjadi,
pengobatan supresif bila obat diberikan untuk mencegah timbulnya gejala klinis, pengobatan kuratif untuk pengobatan
infeksi yang sudah terjadi terdiri dari serangan akut dan radikal, dan pengobatan untuk mencegah transmisi atau penularan
bila obat digunakan terhadap gametosit dalam darah.
Program pemberantasan malaria dikenal 3 cara pengobatan, yaitu :
 Pengobatan presumtif dengan pemberian skizontisida dosis tunggal untuk mengurangi gejala klinis malaria dan
mencegah penyebaran
 Pengobatan radikal diberikan untuk malaria yang menimbulkan relaps jangka panjang
 Pengobatan massal digunakan pada setiap penduduk di daerah endemis malaria secara teratur. Saat ini pengobatan
massal hanya di berikan pada saat terjadi wabah.
B. Konsep Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian
 Aktivitas/ istirahat
Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise umum
Tanda : Takikardi, Kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
 Sirkulasi
Tanda : Tekanan darah normal atau sedikit menurun. Denyut perifer kuat dan cepat (fase demam) Kulit hangat, diuresis
(diaphoresis ) karena vasodilatasi. Pucat dan lembab (vaso kontriksi), hipovolemia,penurunan aliran darah.
 Eliminasi
Gejela : Diare atau konstipasi; penurunan haluaran urine
Tanda : Distensi abdomen
 Makanan dan cairan
Gejala : Anoreksia mual dan muntah
Tanda : Penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan, dan Penurunan masa otot. Penurunan haluaran urine, kosentrasi
urine.
 Neuro sensori
Gejala : Sakit kepala, pusing dan pingsan.
Tanda : Gelisah, ketakutan, kacau mental, disorientas deliriu atau koma.
 Pernapasan.
Tanda : Tackipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan .
Gejala : Napas pendek pada istirahat dan aktivitas
 Penyuluhan/ pembelajaran
Gejala : Masalah kesehatan kronis, misalnya hati, ginjal, keracunan alkohol, riwayat splenektomi, baru saja menjalani
operasi/ prosedur invasif, luka traumatic.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak sdekuat ; anorexia;
mual/muntah
2. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme, dehidrasi, efek langsung sirkulasi kuman pada
hipotalamus.
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman
oksigen dan nutrient dalam tubuh.
4. Kurang pengetahuan, mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya
pemajanan/ mengingat kesalahan interprestasi informasi, keterbatasan kognitif.
c. Intervensi Keperawatan
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak adekuat ;
anorexia; mual/muntah
Tujuan :
Menunjukkan peningkatan berat badan atau berat badan stabil dengan nilai laboratorium normal, tidak mengalami tanda
malnutrisi. menunjukkan perilaku atau perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan yang
sesuai.
 Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme, dehidrasi, efek langsung sirkulasi kuman pada
hipotalamus.
Tujuan: suhu antara 36 – 37 0C
 Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk
pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh.
Tujuan : pemenuhan oksigen ke jaringan cukup
 Kurang pengetahuan, mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
kurangnya pemajanan/ mengingat kesalahan interprestasi informasi, keterbatasan kognitif.
Tujuan: memahami prognosis dan cara pengobatan malaria
d. Discharge Planning
 Menjaga lingkungan rumah dengan baik
 Menggunakan obat pembasmi nyamuk di sekitar tempat tidur
 Menggunakan pakaian yang bisa menutupi tubuh disaat senja sampai fajar
 Menggunakan kelambu di atas tempat tidur, untuk menghalangi nyamuk mendekat
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai