Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

DIARE
Dosen pengampuh:
Servasius T.J.mulu,S.Kep,Ns.M.Kep

DISUSUN OLEH:
Julia Krisdayanti Komba
Jini Marthen
Yulinda Liha Loni
Apliana Ina Kii
Andi Risal Solo
Johniyanto.U.Y.Randjawali

POLTEKNIK KKESEHATAN KEMENKES KUPANG


PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU
JL. ADAM MALIK NO. 126
2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan Kesempatan kepada Penulis Untuk menyelesaikan Asuhan keperawatan ini.atas
berkat Dan HidayahNYA Penulis dapat Menyelesaikan Asuhan keperawatan
“MANAJEMEN INFEKSI” dengan Judul asuhan keperawatan “DIARE” Tepat pada

0
waktunya.adapun asuhan keperawatan ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen bapak
Servasius T.J.Mulu,S.Kep,.Ns,.M.Kep.Pada mata Kuliah manajemen infeksi..

Asuhan keperawatn ini ini dibuat dalam rangka memperdalam ilmu pengetahuan
sekaligus dapat diupayakan untuk dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami juga menyadari bahwa Asuhan Keperawatan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
pembaca sekalian terkhusus rekan-rekan mahasiswa sekalian. Tak lupa kami juga mohon
maaf bila dalam penyusunan Asuhan keperawatan ini ada hal yang kurang berkenan bagi para
pembaca sekalian, besar harapan kami Asuhan keperawatan ini dapat bermanfaat dan berguna
dalam proses pembelajaran maupun didalam kehidupan kita semua. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.

Waingapu,21 April 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................
BAB 1.........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................
2.1 Rumusan Masalah........................................................................................................................
3.1 Tujuan..........................................................................................................................................
BAB II.........................................................................................................................................................
TINJAUAN TEORI.....................................................................................................................................
2.1 Pengertian Diare..........................................................................................................................
2.2 Etiologi........................................................................................................................................
2.3 Tanda Dan Gejala........................................................................................................................
2.4 Pathofisiologi...............................................................................................................................
2.5 Pathway.......................................................................................................................................
2.6 Pemeriksaan Penunjang...............................................................................................................
2.7 Penatalaksanaan Medis................................................................................................................
2.8 Pendidikan Kesehatan..................................................................................................................
BAB III......................................................................................................................................................
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN.....................................................................................
3.1 Pengkajian.................................................................................................................................
3.2 Diagnosa Keperawatan..............................................................................................................
3.3 Intervensi Keperawatan.............................................................................................................
3.4 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi...................................................................................
BAB IV.....................................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................................
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................
4.2 Saran..........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diare atau Diarhea adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami
rangsangan buang air besar yang terus menerus dengan tinja atau feses yang masih
memiliki kandungan air berlebihan.Diare bisa disebabkan karena gejala dari
luka,penyakit,alergi terhadap gula fruktosa atau laktosa,memakan makanan yang
asam,pedas,atau bersantan secara berlebihan,kelebihan vitamin C,atau karena
infeksi bakteri seperti Escherichia coli,Salmonela,dan vibrio cholera.
Diare juga disebut Rehidrasi oral.Frekuensi buang air besar yang normal bagi
setiap orang berbeda-beda,berkisar dari 3 kali sehari sampai sekali setiap 3
hari.karena itu orang disebut menderita diare bila frekuensi buang air besar telah
melampaui kebiasaannya dan kotoran encer dan banyak cairan.diare hanya sekali-
sekali tidak berbahaya dan biasanya sembuh sendiri.tetapi diare yang berat dapat
menyebabkan dehidrasi dan dapat membahayakan jiwa.pada kasus yang
jarang,diare terus menerus mungkin merupakan gejala penyakit berat seperti
tipus,cholera dan kanker usus.

2.1 Rumusan Masalah


Dari Latar belakang diatas yang menjadi focus pembahasan dari penulisan asuhan
keperawatan ini adalah:
1. Konsep Teori penyakit Diare
2. Konsep asuhan keperawatan pada Klien dengan Penyakit Diare.

3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep teori penyakit diare
2. Untuk mengetahui Konsep asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit
diare
3.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Diare
Diarea adalah gangguan pencernaan yang berupa pengeluaran faeces lebih dari
4 kali sehari atau berupa faeces cair/lembek, dan perut merasa mulas yang dapat
disebabkan oleh infeksi atau stres serta mengakibatkan gangguan penyerapan air
dalam Tujuan usus. pengaturan makan pada penderita diarea adalah mengistirahatkan
usus, menghentikan diarea dan mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh.
Diare adalah Pasase feses yang lunak dan tidak berbentukDiare suatu penyakit
dengan tanda-tanda perubahan bentuk dan konsistensi tinja,yang melembek sampai
mencair dan bertambhanya frekuensi berak lebih dari biasanya.
Diare juga disebut Rehidrasi oral.Frekuensi buang air besar yang normal bagi
setiap orang berbeda-beda,berkisar dari 3 kali sehari sampai sekali setiap 3
hari.karena itu orang disebut menderita diare bila frekuensi buang air besar telah
melampaui kebiasaannya dan kotoran encer dan banyak cairan.diare hanya sekali-
sekali tidak berbahaya dan biasanya sembuh sendiri.tetapi diare yang berat dapat
menyebabkan dehidrasi dan dapat membahayakan jiwa.pada kasus yang jarang,diare
terus menerus mungkin merupakan gejala penyakit berat seperti tipus,cholera dan
kanker usus.

2.2 Etiologi
1. Anxietas/Rasa cemas/stress (Misalnya ujian,berpergian)
2. Keracunan makanan (memakan makanan yang terkontaminasi bakteri atau
racun kimiawi)
3. Infeksi Virus dari usus (Misalnya flu usus)
4. Alergi terhadap makanan tertentu,Tidak tahan susu (Pada Orang-orang yang
idak mempunyai enzim Laktase yang berfungsi untuk mencerna susu)

2.3 Tanda Dan Gejala


1. Sakit perut

4
2. sering mual dan muntah
3. Buang air besar terus menurus melebihi yang normal
4. Nafsu makan berkurang
5. Demam tinggi
6. terkadang ada darah dalam tinja atau feses
7. Kotoran encer/cair
8. Gejala lainnya yang dapat timbul seperti pegal pada punggung dan perut
berbunyi.

2.4 Pathofisiologi
Berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diare diantaranya karena
faktor infeksi dimana proses ini diawali dengan masuknya mikroorganisme ke dalam
saluran pencernaan kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus
yang dapat menurunkan usus. Berikutnya terjadi perubahan dalam kapasitas usus
sehingga menyebabkan gangguan fungsi usus dalam mengabsorpsi (penyerapan)
cairan dan elektrolit. Dengan adanya toksin bakteri maka akan menyebabkan
gangguan sistem transpor aktif dalam usus akibatnya sel mukosa mengalami iritasi
yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit meningkat. Faktor malabsorbsi
merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan
osmotic meningkat sehingga terjadi pergeseran cairan dan elektrolit ke dalam usus
yang dapat meningkatkan rongga usus sehingga terjadi diare. Pada faktor makanan
dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak diserap dengan baik sehingga terjadi
peningkatan dan penurunan peristaltik yang mengakibatkan penurunan penyerapan
makanan yang kemudian terjadi diare (Yuliastati, melia Arnis, 2016).

5
2.5 Pathway

Paien dengan :
 BAB cair
 Dengan atau tanpa muntah
 Dengan atau tanpa demam

Frekuensi < 3 x/hari Frekuensi > 3 x/hari

Observasi selama 24 jam

Tidak ada peningkatan Ada peningkatan Pemeriksaan


frekuensi BAB frekuensi BAB fisik

Lanjutan pemberian Tanpa tanda


nutrisi dehidrasi Dehidrasi tidak Dehidrasi
berat berat

 Pemberian cairan 30-  Rawat inap  Rawat inap


200 CC setiap BAB/  Rehidrasi dengan  Rehidrasi dengan
muntah RA/RL 75 CC / kg RA/RL 100 CC /
 Observasi BB selama 5 jam kg BB sesuai umur
 Zing sesuai umur  Zing sesuai umur
 Pemeriksaan  Pemeriksaan
penunjang penunjang

6
2.6 Pemeriksaan Penunjang
Menurut Susilaningrum (2013) pada pasien diare pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan yaitu:\
1. Pemeriksaan tinja
Pada pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis, Ph
dan kadar gula dalam tinja hingga colok dubur.
2. Menganalisa gas darah ketika didapatkan tanda – tanda gangguan
keseimbangan asam basa
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
4. Pemeriksaan elektrolit terutama pada kadar Na, Kalsium dan prosfat.

2.7 Penatalaksanaan Medis


Menurut Setiati (2014), penanganan diare akut sebagai berikut :
1. Rehidrasi Cairan
Pada keadaan awal dapat diberikan sediaan cairan/bubuk hidrasi peroral setiap
kali diare. Pemberian hidrasi melalui cairan infus dapat meggunakan sediaan
berupa Ringer Lactat ataupun NaCl isotonis.
2. Pengaturan Asupan Makanan
Pemberian asupan makanan diberikan secara normal, sebaiknya dalam porsi
kecil namun dengan frrekuensi yang lebih sering. Pilih makanan yang
mengandung mikronutrien dan energy (pemenuhan kebutuhan kalori dapat
diberikan bertahap sesuai toleransi pasien). Menghindari makanan atau
minuman yang mengandung susu karena dapat terjadinya toleransi laktosa,
demikian juga makanan yang pedas ataupun mengandung lemak yang tinggi.

2.8 Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan merupakan segala upaya yang di rencanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok maupun masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku Pendidikan. Pendidikan
kesehatan mempunyai peran yang penting dalam mewujudkan manusia yang sehat.

7
Kesehatan merupakan dambaaan setiap manusia. Manusia yang sehat dapat
melakukan aktivitasnya masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Oleh karena itu Pendidikan kesehatan perlu di lakukan dalam
pemberantasan penyakit Diare yang dilakukan oleh semua tim medis secara
khususnya seorang perawat untuk memberikan Pendidikan kesehatan kepada
masyarakat untuk menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan.

8
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien:
Nama : An.J
Umur : 12 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Smp
Pekerjaan : Pelajar
Suku : Sumba
Alamat : Praiwora
No.Mr : 498943
Tanggal Masuk : 01-07-2020

Identitas Penanggung Jawab:

Nama : Ny.R
Umur : 37 tahun
Hub Keluarga : Mama kandung
Pekerjaan : Guru

2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Klien sering mengeluh Sakit perut.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat kesehatan menunjukkan terjadinya Muntah,Demam,Dehidrasi Dan
Gangguan Elektrolit karena infeksi yang disebabkan oleh Bakteri dan Virus.
Badan lemas, nyeri, demam disertai nafsu makan menurun.
Biasanya timbul diare, tinja makin cair, dan kehilangan banyak cairan dan
elektrolit

9
c. Riwayat penyakit terdahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang dialaminya saat ini.
d. Riwayat Kesehatan keluarga
e. Menurut pengakuan keluarga,dalam keluarganya tidak ada yang mengalami
penyakit yang sedang diderita pasien.

3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Pada peningkatan suhu tubuh secara bertahap mencapai 400 (Mubarak,
2015).Biasanya pada anak dengan diare tanpa dehidrasi kesadarannya baik. Pada
berat badan pada anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi kehilangan berat badan
3%, diare dengan dehidrasi dengan 6% dan diare dehidrasi berat dapat mengalami
kehilanngan berat badan sekitar 9%.
b. Pemeriksaan kepala
Rambut tampak bersih, rambut warna hitam, tidak rontok, tidak ada benjolan, ubun-
ubun besar cekung, mengukur lingkar kepala.
c. Pemeriksaan mulut
diare tanpa dehidrasi: mulut dan lidah basah, diare dehidrasi ringan: mulut dan lidah
kering, diare dehidrasi berat: mulut dan lidah sangat kering, tidak ada stomatitis
d. Abdomen
Pada abdomen anak biasanya terdapat distensi abdomen, tidak ada les, bising usus
meningkat, supel.
e. Sistem integumen
Warana kulit sianosis, akral teraba hangat, turgor kulit menurun.

3.2 Diagnosa Keperawatan

10
Menurut Wong (2009), diagnosa yang muncul pada diare yaitu sebagai
berikut:
a. Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan
Cairan yang berlebihan dari traktur GI ke dalam feses atau muntahan.
b. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan kehilangan cairan yang tidak adekuat.
c. Risiko menularkan infeksi yang berhubungan dengan mikroorganisme
yang menginvasi traktus GI.
d. Risiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan iritasi
karena defekasi yang sering dan feses yang cair.
e. Ansietas berhubungan dengan keterpisahan anak dari orang tuanya,
lingkungan yang tidak biasa, dan prosedur yang menimbulkan distress.
f. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan krisis situasi dan
kurangnya pengetahuan.

3.3 Intervensi Keperawatan


Intervensi keperawatan adalah gambaran atau tindakan yang akan dilakukan
untuk memecahkan masalah keperawatan yang dihadapi pasien. Adapun

11
rencana keperawatan yang sesuai dengan penyakit diare pada anak adalah
sebagai berikut :

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC)


Keperawatan (NOC)
Diare berhubungan Setelah dilakukan tindakan NIC :
dengan proses keperawatan 3x24 jam  Diarhae Menagement
infeksi, inflamasi diharapkan Diare pada pasien  Evaluasi efek samping
diusus teratasi. pengobatan terhadap
NOC : gastrointestinal
Kriteria hasil :  Ajarkan pasien untuk
 Fases berbentuk, BAB menggunakan obat anti
sehari sekali tiga kali diare
 Menjaga daerah sekitar  Evaluasi intake makanan
rectal dari iritasi yang masuk
 Tidak mengalami diare  Identifikasi faktor
 Menjelaskan penyebab penyebab dari diare
diare dan rasional tindakan  Monitor tanda dan gejala
 Mempertahankan turgor diare
kulit  Observasi turgor kulit
secara rutin
 Ukur diare/keluaran
BAB
 Hubungi dokter jika ada
kenaikan bising usus
 Monitor persiapan
makanan yang aman
2. Kekurangan Setelah Setelah dilakukan tindakan NIC :
dilakukan tindakan volume cairan b/d kehilangan  Fluid management
cairan aktif keperawatan 3x24  Timbang
jam diharapkan pasien tidak popok/pembalut jika
kekurangan cairan diperlukan
NOC :  Pertahankan catatan
intake dan output yang

12
Kriteria hasil : akurat
 Mempertahankan urine  Monitor status hidrasi
output sesuai dengan usia (kelembaban membran
dan BB , BJ urine normal, mucosa, nadi adekuat,
HT normal tekanan darah,
 Tekanan darah, nadi, suhu artostatik), jika
tubuh dalam batas normal diperlukan
 Tidak ada tanda-tanda  Monitor vital sign
dehidrasi, elastisitas turgor  Monitor status nutrisi
kulit baik, membran  Monitor memasukan
mucosa lembab, tidak ada makanan/cairan dan
rasa haus yang berlebihan hitung intake kalori
harian
 Dorong masukan oral
 Berikan penggantian
nesogatrik sesuai output
 Dorong keluarga untuk
membantu 38 pasien
makan
 Kolaborasi dengan
dokter
3. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan NIC :
kulit b/d keperawatan 3x24 jam  Pressure management
ekskresi/BAB diharapkan pasien tidak terjadi  Anjurkan pasien untuk
sering infeksi menggunakan pakaian
NOC : yang longgar
Kriteria Hasil :  Hindari kerutan pada
 Integritas kulit yang baik tempat tidur
bisa di pertahankan  Jaga kebersihan kulit
(sensasi, elastisitas, agar tetap bersih dan
temperatur, hidrasi, kering
pigmentasi)  Mobilisasi pasien (ubah
 Tidak ada luka/lesi pada posisi pasien) setiap

13
kulit dua jam sekali
 Perfusi jaringan baik  Monitor kulit akan
 Menunjukan pemahaman adanya kemerahan.
dalam proses perbaqikan  Oleskan lotion atau
kulit dan mencegah minyak/baby oil pada
terjadinya cedera berulang daerah yang tertekan
 Mampu melindungi kulit  Monitor status nutrisi
dan mempertahankan pasien 39
kelembaban kulit dan  Memandikan pasien
perawatan alami. dengan sabun dan air
hangat
4. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan NIC :
nutrisi kurang dari keperawatan 3x24 jam  Nutrition management
kebutuhan tubuh b/d diharapkan nutrisi pasien  Kaji adanya alergi
penurunan intake terpenuhi makanan
makanan NOC :  Kolaborasi dengan ahli
Kriteria hasil : gizi untuk menentukan
 Adanya peningkatan berat jumlah kalori dan nutrisi
badan sesuai dengan tujuan yang dibutuhkan pasien
 Berat badan ideal sesuai  Anjurkan pasien untuk
tinggi badan meningkatkan intake fe
 Mampu mengidentifikasi  Anjurkan pasien untuk
kebutuhan nutrisi meningkatkan protein
 Tidak ada tanda-tanda dan vitamin C
malnutrisi  Berikan supstansi gula
 Menunjukan peningkatan  Monitor jumlah nutrisi
fungsi pengecapan dari dan kandungan kalori
menelan
 Berikan informasi
 Tidak terjadi penurunan
tentang kebutuhan
berat badan yang berarti
nutrisi
 Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan

14
5. Resiko syok Setelah dilakukan tindakan NIC :
(Hiporvolemi) b/d keperawatan 3x24 jam  Syok Prevention
kehilangan cairan diharapkan tidak terjadi syok  Monitor tanda-tanda
elektrolit pada pasien inadekuat oksigenasi
NOC : jaringan
Kriteria hasil :  Monitor suhu dan
 Nadi dalam batas yang pernafasan
diharapkan  Monitor input dan output
 Irama jantung dalam batas  Pantau nilai
yang diharapkan laboraturim : HB, HT,
 Frekuensi nafas dalam batas AGD, dan Elektrolit
yang diharapkan  Syok Management
 Irama pernafasan dalam  Monitor fungsi
batas yang diharapkan neurologis
 Natrium serum dbn  Monitor fungsi renal
 Kalium serum dbn
 Monitor tekanan nadi
 Magnesium serum dbn
 Monitor status cairan,
 PH darah serum dbn
input output
 Catat gas darah arteri
dan O2

15
3.4 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi

Tanggal/Jam Dx Implementasi Evaluasi


Senin 1 1. Menganjurkan kepada S:
25/Juni/2020 ibu klien untuk - klien mengatakan bab encer ± 3x
Jam 09.00 memberikan obat anti Sehari
diare pada klien - klien mengatakan masih
Jam 09.15 2
adanya kemerahan pada daerah
anus
Jam 11.00 2 2. Mengopservasi O:
turgor kulit - Fases berbentuk, BAB sehari sekali
tiga kali
2 - Belum mampu mempertahankan
Jam 11.15 turgor kulit
3. Anjurkan klien untuk - Keluarga belum mampu
1 mengganti pakaian mempertahankan kelembaban kulit
yang longgar pada klien pada klien
Jam 12.30
- Pemberian Cotri 480 gram,
Leoperamide, Oaracetamol,
4. Memonitoring kulit
Vitamin B Kompleks
akan adanya kemerahan
A:
- Diare(sedang)
5. Penatalaksanaan - Kerusakan integritas kulit
pemberian medikasi
P : Intervensi 1,2,3,4 dan 5 di lanjutkan
infuse

16
Selasa 1 1. Menganjurkan klien S:
26/Juni/2020 untuk makan makanan - klien mengatakan bab encer
Jam 09.00 banyak serat - klien mengatakan masih adanya

17
2 kemerahan pada daerah anus
Jam 09.30 O:
2. Mengopservasi - Fases berbentuk, BAB sehari dua
2 turgor kulit kali
Jam 09.45
- Mampu mempertahankan
turgor kulit
2 - Keluarga mulai mampu
3. Anjurkan pada klien
Jam 11.00 mempertahankan kelembaban kulit
untuk mengganti
pada klien
1 pakaian yang
- Pemberian Cotri 480 gram,
Jam 12.00 longgar pada klien
Leoperamide, Oaracetamol,
Vitamin B Kompleks
Jam 12.30 2
4. Memonitoring kulit A:
akan adanya kemerahan - Diare (sedang)
- Kerusakan integritas kulit

5. Penatalaksanaan P : Intervensi 1,2,3,4, dan 5 di pertahankan


pemberian medikasi
infuse

6.
Rabu 1 1. Menganjurkan kepada S:
27/Juni/2020 klien untuk Meminum - klien mengatakan anaknya
Jam 09.00 obat anti diare BAB satu kali sehari
O:
2 - Frekwensi BAB satu kali sehari
Jam 09.30
2. Mengopservasi dengan konsistensi padat
2
turgor kulit - Turgor kulit klien kering
Jam 09.45
- Keluarga mampu melindungi kulit
dan mempertahankan kelembaban
2 3. Memonitoring kulit kulit
Jam. 11.00 akan adanya kemerahan - Pada Kulit sekitar anus klien tidak
1 nampak kemerahan lagi
Jam 12.00
- Pemberian Cotri 480 gram,
4. Penatalaksanaan
Leoperamide, Oaracetamol,
pemberian medikasi
Vitamin B Kompleks

18
Infuse
A : Diare teratasi , integritas kulit
yang baik di pertahankan

P : Intervensi di pertahankan

19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari Asuhan keperawatan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Diare atau
Diarhea adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar
yang terus menerus dengan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air
berlebihan.Diare bisa disebabkan karena gejala dari luka,penyakit,alergi terhadap gula
fruktosa atau laktosa,memakan makanan yang asam,pedas,atau bersantan secara
berlebihan,kelebihan vitamin C,atau karena infeksi bakteri seperti Escherichia
coli,Salmonela,dan vibrio cholera.
Diare adalah Pasase feses yang lunak dan tidak berbentukDiare suatu penyakit
dengan tanda-tanda perubahan bentuk dan konsistensi tinja,yang melembek sampai
mencair dan bertambhanya frekuensi berak lebih dari biasanya.

4.2 Saran
Dalam penulisan auhan keperawatan ini,kami berharap agar
mahasiswa/mahasiswi dapat menerapkan ilmu pengetahuannya dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien Diare.

20
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, T & Scorviani V 2010. Kamus Pintar Kesehatan Kedokteran, Keperawatan Dan
Kebidanan, Nuha Medika. Yogyakarta

SS Novel 1987, Ensiklopedia penyakit menular dan infeksi, familia. Yogyakarta

Amir, S & Rokimun 2016, Sembuh Alamia Untuk Berbagai Penyakit Berbahaya. Dunia Sehat,
Jakarta Timur

Depkes, 2010. Penalaksanaan Penyakit Diare Pada Anak. Jakarta : Depkes RI

Maya & Fida, 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jogjakarta :D- Medika

21
22

Anda mungkin juga menyukai