DIARE
Dosen pengampuh:
Servasius T.J.mulu,S.Kep,Ns.M.Kep
DISUSUN OLEH:
Julia Krisdayanti Komba
Jini Marthen
Yulinda Liha Loni
Apliana Ina Kii
Andi Risal Solo
Johniyanto.U.Y.Randjawali
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan Kesempatan kepada Penulis Untuk menyelesaikan Asuhan keperawatan ini.atas
berkat Dan HidayahNYA Penulis dapat Menyelesaikan Asuhan keperawatan
“MANAJEMEN INFEKSI” dengan Judul asuhan keperawatan “DIARE” Tepat pada
0
waktunya.adapun asuhan keperawatan ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen bapak
Servasius T.J.Mulu,S.Kep,.Ns,.M.Kep.Pada mata Kuliah manajemen infeksi..
Asuhan keperawatn ini ini dibuat dalam rangka memperdalam ilmu pengetahuan
sekaligus dapat diupayakan untuk dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami juga menyadari bahwa Asuhan Keperawatan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
pembaca sekalian terkhusus rekan-rekan mahasiswa sekalian. Tak lupa kami juga mohon
maaf bila dalam penyusunan Asuhan keperawatan ini ada hal yang kurang berkenan bagi para
pembaca sekalian, besar harapan kami Asuhan keperawatan ini dapat bermanfaat dan berguna
dalam proses pembelajaran maupun didalam kehidupan kita semua. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................
BAB 1.........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................
2.1 Rumusan Masalah........................................................................................................................
3.1 Tujuan..........................................................................................................................................
BAB II.........................................................................................................................................................
TINJAUAN TEORI.....................................................................................................................................
2.1 Pengertian Diare..........................................................................................................................
2.2 Etiologi........................................................................................................................................
2.3 Tanda Dan Gejala........................................................................................................................
2.4 Pathofisiologi...............................................................................................................................
2.5 Pathway.......................................................................................................................................
2.6 Pemeriksaan Penunjang...............................................................................................................
2.7 Penatalaksanaan Medis................................................................................................................
2.8 Pendidikan Kesehatan..................................................................................................................
BAB III......................................................................................................................................................
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN.....................................................................................
3.1 Pengkajian.................................................................................................................................
3.2 Diagnosa Keperawatan..............................................................................................................
3.3 Intervensi Keperawatan.............................................................................................................
3.4 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi...................................................................................
BAB IV.....................................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................................
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................
4.2 Saran..........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diare atau Diarhea adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami
rangsangan buang air besar yang terus menerus dengan tinja atau feses yang masih
memiliki kandungan air berlebihan.Diare bisa disebabkan karena gejala dari
luka,penyakit,alergi terhadap gula fruktosa atau laktosa,memakan makanan yang
asam,pedas,atau bersantan secara berlebihan,kelebihan vitamin C,atau karena
infeksi bakteri seperti Escherichia coli,Salmonela,dan vibrio cholera.
Diare juga disebut Rehidrasi oral.Frekuensi buang air besar yang normal bagi
setiap orang berbeda-beda,berkisar dari 3 kali sehari sampai sekali setiap 3
hari.karena itu orang disebut menderita diare bila frekuensi buang air besar telah
melampaui kebiasaannya dan kotoran encer dan banyak cairan.diare hanya sekali-
sekali tidak berbahaya dan biasanya sembuh sendiri.tetapi diare yang berat dapat
menyebabkan dehidrasi dan dapat membahayakan jiwa.pada kasus yang
jarang,diare terus menerus mungkin merupakan gejala penyakit berat seperti
tipus,cholera dan kanker usus.
3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep teori penyakit diare
2. Untuk mengetahui Konsep asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit
diare
3.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Diare
Diarea adalah gangguan pencernaan yang berupa pengeluaran faeces lebih dari
4 kali sehari atau berupa faeces cair/lembek, dan perut merasa mulas yang dapat
disebabkan oleh infeksi atau stres serta mengakibatkan gangguan penyerapan air
dalam Tujuan usus. pengaturan makan pada penderita diarea adalah mengistirahatkan
usus, menghentikan diarea dan mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh.
Diare adalah Pasase feses yang lunak dan tidak berbentukDiare suatu penyakit
dengan tanda-tanda perubahan bentuk dan konsistensi tinja,yang melembek sampai
mencair dan bertambhanya frekuensi berak lebih dari biasanya.
Diare juga disebut Rehidrasi oral.Frekuensi buang air besar yang normal bagi
setiap orang berbeda-beda,berkisar dari 3 kali sehari sampai sekali setiap 3
hari.karena itu orang disebut menderita diare bila frekuensi buang air besar telah
melampaui kebiasaannya dan kotoran encer dan banyak cairan.diare hanya sekali-
sekali tidak berbahaya dan biasanya sembuh sendiri.tetapi diare yang berat dapat
menyebabkan dehidrasi dan dapat membahayakan jiwa.pada kasus yang jarang,diare
terus menerus mungkin merupakan gejala penyakit berat seperti tipus,cholera dan
kanker usus.
2.2 Etiologi
1. Anxietas/Rasa cemas/stress (Misalnya ujian,berpergian)
2. Keracunan makanan (memakan makanan yang terkontaminasi bakteri atau
racun kimiawi)
3. Infeksi Virus dari usus (Misalnya flu usus)
4. Alergi terhadap makanan tertentu,Tidak tahan susu (Pada Orang-orang yang
idak mempunyai enzim Laktase yang berfungsi untuk mencerna susu)
4
2. sering mual dan muntah
3. Buang air besar terus menurus melebihi yang normal
4. Nafsu makan berkurang
5. Demam tinggi
6. terkadang ada darah dalam tinja atau feses
7. Kotoran encer/cair
8. Gejala lainnya yang dapat timbul seperti pegal pada punggung dan perut
berbunyi.
2.4 Pathofisiologi
Berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diare diantaranya karena
faktor infeksi dimana proses ini diawali dengan masuknya mikroorganisme ke dalam
saluran pencernaan kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus
yang dapat menurunkan usus. Berikutnya terjadi perubahan dalam kapasitas usus
sehingga menyebabkan gangguan fungsi usus dalam mengabsorpsi (penyerapan)
cairan dan elektrolit. Dengan adanya toksin bakteri maka akan menyebabkan
gangguan sistem transpor aktif dalam usus akibatnya sel mukosa mengalami iritasi
yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit meningkat. Faktor malabsorbsi
merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan
osmotic meningkat sehingga terjadi pergeseran cairan dan elektrolit ke dalam usus
yang dapat meningkatkan rongga usus sehingga terjadi diare. Pada faktor makanan
dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak diserap dengan baik sehingga terjadi
peningkatan dan penurunan peristaltik yang mengakibatkan penurunan penyerapan
makanan yang kemudian terjadi diare (Yuliastati, melia Arnis, 2016).
5
2.5 Pathway
Paien dengan :
BAB cair
Dengan atau tanpa muntah
Dengan atau tanpa demam
6
2.6 Pemeriksaan Penunjang
Menurut Susilaningrum (2013) pada pasien diare pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan yaitu:\
1. Pemeriksaan tinja
Pada pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis, Ph
dan kadar gula dalam tinja hingga colok dubur.
2. Menganalisa gas darah ketika didapatkan tanda – tanda gangguan
keseimbangan asam basa
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
4. Pemeriksaan elektrolit terutama pada kadar Na, Kalsium dan prosfat.
7
Kesehatan merupakan dambaaan setiap manusia. Manusia yang sehat dapat
melakukan aktivitasnya masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Oleh karena itu Pendidikan kesehatan perlu di lakukan dalam
pemberantasan penyakit Diare yang dilakukan oleh semua tim medis secara
khususnya seorang perawat untuk memberikan Pendidikan kesehatan kepada
masyarakat untuk menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan.
8
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien:
Nama : An.J
Umur : 12 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Smp
Pekerjaan : Pelajar
Suku : Sumba
Alamat : Praiwora
No.Mr : 498943
Tanggal Masuk : 01-07-2020
Nama : Ny.R
Umur : 37 tahun
Hub Keluarga : Mama kandung
Pekerjaan : Guru
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Klien sering mengeluh Sakit perut.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat kesehatan menunjukkan terjadinya Muntah,Demam,Dehidrasi Dan
Gangguan Elektrolit karena infeksi yang disebabkan oleh Bakteri dan Virus.
Badan lemas, nyeri, demam disertai nafsu makan menurun.
Biasanya timbul diare, tinja makin cair, dan kehilangan banyak cairan dan
elektrolit
9
c. Riwayat penyakit terdahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang dialaminya saat ini.
d. Riwayat Kesehatan keluarga
e. Menurut pengakuan keluarga,dalam keluarganya tidak ada yang mengalami
penyakit yang sedang diderita pasien.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Pada peningkatan suhu tubuh secara bertahap mencapai 400 (Mubarak,
2015).Biasanya pada anak dengan diare tanpa dehidrasi kesadarannya baik. Pada
berat badan pada anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi kehilangan berat badan
3%, diare dengan dehidrasi dengan 6% dan diare dehidrasi berat dapat mengalami
kehilanngan berat badan sekitar 9%.
b. Pemeriksaan kepala
Rambut tampak bersih, rambut warna hitam, tidak rontok, tidak ada benjolan, ubun-
ubun besar cekung, mengukur lingkar kepala.
c. Pemeriksaan mulut
diare tanpa dehidrasi: mulut dan lidah basah, diare dehidrasi ringan: mulut dan lidah
kering, diare dehidrasi berat: mulut dan lidah sangat kering, tidak ada stomatitis
d. Abdomen
Pada abdomen anak biasanya terdapat distensi abdomen, tidak ada les, bising usus
meningkat, supel.
e. Sistem integumen
Warana kulit sianosis, akral teraba hangat, turgor kulit menurun.
10
Menurut Wong (2009), diagnosa yang muncul pada diare yaitu sebagai
berikut:
a. Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan
Cairan yang berlebihan dari traktur GI ke dalam feses atau muntahan.
b. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan kehilangan cairan yang tidak adekuat.
c. Risiko menularkan infeksi yang berhubungan dengan mikroorganisme
yang menginvasi traktus GI.
d. Risiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan iritasi
karena defekasi yang sering dan feses yang cair.
e. Ansietas berhubungan dengan keterpisahan anak dari orang tuanya,
lingkungan yang tidak biasa, dan prosedur yang menimbulkan distress.
f. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan krisis situasi dan
kurangnya pengetahuan.
11
rencana keperawatan yang sesuai dengan penyakit diare pada anak adalah
sebagai berikut :
12
Kriteria hasil : akurat
Mempertahankan urine Monitor status hidrasi
output sesuai dengan usia (kelembaban membran
dan BB , BJ urine normal, mucosa, nadi adekuat,
HT normal tekanan darah,
Tekanan darah, nadi, suhu artostatik), jika
tubuh dalam batas normal diperlukan
Tidak ada tanda-tanda Monitor vital sign
dehidrasi, elastisitas turgor Monitor status nutrisi
kulit baik, membran Monitor memasukan
mucosa lembab, tidak ada makanan/cairan dan
rasa haus yang berlebihan hitung intake kalori
harian
Dorong masukan oral
Berikan penggantian
nesogatrik sesuai output
Dorong keluarga untuk
membantu 38 pasien
makan
Kolaborasi dengan
dokter
3. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan NIC :
kulit b/d keperawatan 3x24 jam Pressure management
ekskresi/BAB diharapkan pasien tidak terjadi Anjurkan pasien untuk
sering infeksi menggunakan pakaian
NOC : yang longgar
Kriteria Hasil : Hindari kerutan pada
Integritas kulit yang baik tempat tidur
bisa di pertahankan Jaga kebersihan kulit
(sensasi, elastisitas, agar tetap bersih dan
temperatur, hidrasi, kering
pigmentasi) Mobilisasi pasien (ubah
Tidak ada luka/lesi pada posisi pasien) setiap
13
kulit dua jam sekali
Perfusi jaringan baik Monitor kulit akan
Menunjukan pemahaman adanya kemerahan.
dalam proses perbaqikan Oleskan lotion atau
kulit dan mencegah minyak/baby oil pada
terjadinya cedera berulang daerah yang tertekan
Mampu melindungi kulit Monitor status nutrisi
dan mempertahankan pasien 39
kelembaban kulit dan Memandikan pasien
perawatan alami. dengan sabun dan air
hangat
4. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan NIC :
nutrisi kurang dari keperawatan 3x24 jam Nutrition management
kebutuhan tubuh b/d diharapkan nutrisi pasien Kaji adanya alergi
penurunan intake terpenuhi makanan
makanan NOC : Kolaborasi dengan ahli
Kriteria hasil : gizi untuk menentukan
Adanya peningkatan berat jumlah kalori dan nutrisi
badan sesuai dengan tujuan yang dibutuhkan pasien
Berat badan ideal sesuai Anjurkan pasien untuk
tinggi badan meningkatkan intake fe
Mampu mengidentifikasi Anjurkan pasien untuk
kebutuhan nutrisi meningkatkan protein
Tidak ada tanda-tanda dan vitamin C
malnutrisi Berikan supstansi gula
Menunjukan peningkatan Monitor jumlah nutrisi
fungsi pengecapan dari dan kandungan kalori
menelan
Berikan informasi
Tidak terjadi penurunan
tentang kebutuhan
berat badan yang berarti
nutrisi
Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
14
5. Resiko syok Setelah dilakukan tindakan NIC :
(Hiporvolemi) b/d keperawatan 3x24 jam Syok Prevention
kehilangan cairan diharapkan tidak terjadi syok Monitor tanda-tanda
elektrolit pada pasien inadekuat oksigenasi
NOC : jaringan
Kriteria hasil : Monitor suhu dan
Nadi dalam batas yang pernafasan
diharapkan Monitor input dan output
Irama jantung dalam batas Pantau nilai
yang diharapkan laboraturim : HB, HT,
Frekuensi nafas dalam batas AGD, dan Elektrolit
yang diharapkan Syok Management
Irama pernafasan dalam Monitor fungsi
batas yang diharapkan neurologis
Natrium serum dbn Monitor fungsi renal
Kalium serum dbn
Monitor tekanan nadi
Magnesium serum dbn
Monitor status cairan,
PH darah serum dbn
input output
Catat gas darah arteri
dan O2
15
3.4 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi
16
Selasa 1 1. Menganjurkan klien S:
26/Juni/2020 untuk makan makanan - klien mengatakan bab encer
Jam 09.00 banyak serat - klien mengatakan masih adanya
17
2 kemerahan pada daerah anus
Jam 09.30 O:
2. Mengopservasi - Fases berbentuk, BAB sehari dua
2 turgor kulit kali
Jam 09.45
- Mampu mempertahankan
turgor kulit
2 - Keluarga mulai mampu
3. Anjurkan pada klien
Jam 11.00 mempertahankan kelembaban kulit
untuk mengganti
pada klien
1 pakaian yang
- Pemberian Cotri 480 gram,
Jam 12.00 longgar pada klien
Leoperamide, Oaracetamol,
Vitamin B Kompleks
Jam 12.30 2
4. Memonitoring kulit A:
akan adanya kemerahan - Diare (sedang)
- Kerusakan integritas kulit
6.
Rabu 1 1. Menganjurkan kepada S:
27/Juni/2020 klien untuk Meminum - klien mengatakan anaknya
Jam 09.00 obat anti diare BAB satu kali sehari
O:
2 - Frekwensi BAB satu kali sehari
Jam 09.30
2. Mengopservasi dengan konsistensi padat
2
turgor kulit - Turgor kulit klien kering
Jam 09.45
- Keluarga mampu melindungi kulit
dan mempertahankan kelembaban
2 3. Memonitoring kulit kulit
Jam. 11.00 akan adanya kemerahan - Pada Kulit sekitar anus klien tidak
1 nampak kemerahan lagi
Jam 12.00
- Pemberian Cotri 480 gram,
4. Penatalaksanaan
Leoperamide, Oaracetamol,
pemberian medikasi
Vitamin B Kompleks
18
Infuse
A : Diare teratasi , integritas kulit
yang baik di pertahankan
P : Intervensi di pertahankan
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari Asuhan keperawatan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Diare atau
Diarhea adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar
yang terus menerus dengan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air
berlebihan.Diare bisa disebabkan karena gejala dari luka,penyakit,alergi terhadap gula
fruktosa atau laktosa,memakan makanan yang asam,pedas,atau bersantan secara
berlebihan,kelebihan vitamin C,atau karena infeksi bakteri seperti Escherichia
coli,Salmonela,dan vibrio cholera.
Diare adalah Pasase feses yang lunak dan tidak berbentukDiare suatu penyakit
dengan tanda-tanda perubahan bentuk dan konsistensi tinja,yang melembek sampai
mencair dan bertambhanya frekuensi berak lebih dari biasanya.
4.2 Saran
Dalam penulisan auhan keperawatan ini,kami berharap agar
mahasiswa/mahasiswi dapat menerapkan ilmu pengetahuannya dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien Diare.
20
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, T & Scorviani V 2010. Kamus Pintar Kesehatan Kedokteran, Keperawatan Dan
Kebidanan, Nuha Medika. Yogyakarta
Amir, S & Rokimun 2016, Sembuh Alamia Untuk Berbagai Penyakit Berbahaya. Dunia Sehat,
Jakarta Timur
Maya & Fida, 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jogjakarta :D- Medika
21
22