DI susun oleh :
Puji serta kita haturkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan hidayah dan
rahmat-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga bisa menyelesaikan
Tugas Praktek Kerja Lapangan dalam mata kuliah Dietetik Alergi dan Trauma di wilayah
Muara Halayung. Tujuan dari penyusunan laporan ini untuk memenuhi salah satu mata
kuliah kami di Jurusan S1 Gizi STIKes Husada Borneo.
Dalam proses penyusunan laporan ini tak lupa kami menghaturkan sujud kepada
orang tua kami yang telah banyak memberikan dorongan semangat dari awal hingga
selesainya tugas akhir ini. Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Hj. Norwahidah, S.Si.T, M.Kes selaku pembina Yayasan Husada Borneo
2. Bapak Dr. Suharto, SE., MM selaku Ketua Yayasan Husada Borneo.
3. Ibu Faizah Wardhina, S.Si.T., M.Kes selaku Ketua Stikes Husada Borneo yang
memberikan izinnya melakukan penelitian
4. Ibu Nurfitriliani S,Gz M.Si selaku dosen pembimbing laporan
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini bisa bermanfaat dan
berguna. Penulis menyampaikan bahwa laporan ini belum lah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan laporan ini.
Halaman
HALAMAN COVER.................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................vii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................
1.2 Tujuan Kegiatan..................................................................................................
1.3 Manfaat Kegiatan................................................................................................
BAB 2. ISI
2.1 Gambaran Penyakit Diare....................................................................................
Skrining pasien Diare.................................................................................................
Kasus Diare................................................................................................................
Tabel recall diare........................................................................................................
Formulir Asuhan Gizi diare.......................................................................................
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Lampiran 5 Dokumentasi
PENDAHULUAN
Tabel 2.1 Gejala dan penyebab Diare akut dan kronis (Stein, 2001).
No. Gejala Penyebab
Diare akut
1 Diare tidak berdarah, gejala penyakit Infeksi (enteropatigenic dan
sistemik enterotoksigenic E.coli, cryptosporidium,
giardia, virus).
2 Diare berdarah, gejala penyakit Infeksi (shigella, campylobacter,
sitemik enteroinvasif dan enterohemoragik, E.coli,
salmonella, yersinia, E.histolistica),
penyakit radang usus besar, colitis iskemik,
colitis dan pseudomembranosa.
3 Diare berdarah, tanpa gejala Infeksi prokitis ulseratif, prokitis radiasi, dan
sistemik. karsinoma rektosigmamoid.
4 Diare tidak berdarah, tanda gejala Infeksi atau keracunan makanan (seperti
sistemik disebutkan sebelumnya), sindrom usus
besar yang mudah teriritasi, impaksi fektal,
obatobatan (antasida, antibiotika, NSAID,
kolsisin, kuinidin, digitalis, metildopa,
hidratazin, laktosa).
Diare kronis
1 Diare tidak berdarah Sindrom iritasi usus besar, intoleransi
laktosa, obat-obatan (antasida, antibiotika,
NSAID, kolsisin, kuinidin, digitalis,
metildopa, Hidratazin, laktosa), giardiasis,
penyalahgunaan laktasif, impaksi fekal.
2 Diarea inflamatorik atau berdarah Kolitis ulseratif, penyakit crohn, penyakit
diverticular, kolera, pankreatik, sindrom
zollinger-alison, karsinoma medulla
karsinoid, alkohol, penyalahgunaan laktasif,
idiopatik.
3 Diare osmotic Intoleransi laktosa, magnesium sulfat,
fosfat, manitol, sorbitol, defisien
sidisakaridase, malabsorbsi glukosa-
galaktosa herediter atau malabsorbsi
fruktosa herediter
4 Diare yang berhubungan dengan Diabetes, tirotoksinosis, penyakit addison,
penyakit sistemik AIDS, defisiensi niasin dan seng, leukemia,
pseudo obstruktif.
Diare dengan gejala nonspesifik yang merupakan manifestasi umum gangguan GI,
termaksut penyakit inflamasi perut, sindrom iritasi perut, keganasan saluran cerna, sindrom
berbagai macam malabsorbsi, dan infeksi intestinal akut atau subakut dan gangguan-
gangguanya. Diare dapat juga merupakan efek samping yang tidak dikehendaki pada
banyak obat. Obat yang menyebabkan diare : Akarbosa dan metformin, Alkohol, Antibiotik
seperti: (klindamisin, eritromin, rifampisin, dan seforoksim), kolkisin, senyawa-senyawa
sitotoksik, Antasida yang mengandung magnesium,OAINS (Wiffen et al, 2014).
.1.4 Patofisiologi Diare
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan
yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga
usus berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat
toksin didinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian menjadi diare.
Gangguan motilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri
adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan
keseimbangan asam basa (asidosis metabolik dan hypokalemia), gangguan gizi (intake
kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah (Zein dkk, 2004).
Mekanisme terjadinya diare dan termaksut juga peningkatan sekresi atau penurunan
absorbsi cairan dan elektrolit dari sel mukosa intestinal dan eksudat yang berasal dari
inflamasi mukosa intestinal (Wiffen et al, 2014). Infeksi diare akut diklasifikasikan secara
klinis dan patofisiologis menjadi diare noninflamasi dan diare inflamasi. Diare inflamasi
disebabkan invasi bakteri dan sitoksin di kolon dengan manifestasi sindrom disentri dengan
diare disertai lendir dan darah. Gejala klinis berupa mulas sampai nyeri seperti kolik, mual,
muntah, tetenus, serta gejala dan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan tinja rutin
makroskopis ditemukan lendir dan atau darah, mikoroskopis didapati sek lukosit
polimakronuklear. Diare juga dapat terjadi akibat lebih dari satu mekanisme, yaitu
peningkatan sekresi usus dan penurunan absorbsi di usus. Infeksi bakteri menyebabkan
inflamasi dan mengeluarkan toksin yang menyebakan terjadinya diare. Pada dasarnya, 12
mekanisme diare akibat kuman enteropatogen meliputi penempelan bakteri pada sel epitel
dengan atau tanpa kerusakan mukosa, invasi mukosa, dan produksi enterotoksin atau
sitoksin. Satu jenis bakteri dapat menggunakan satu atau lebih mekanisme tersebut untuk
mengatasi pertahanan mukosa usus (Amin, 2015).
2.1.5 Penatalaksanaan Diet Rendah Sisa
A. Gambaran Umum
Diet Sisa Rendah adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan
hanya sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud meninggalkan sisa adalah bagian-bagian
makanan yang tidak diserap seperti yang terdapat di dalam susu dan produk susu serta
serat daging yang berserat kasar (liat). Disamping itu, makanan lain yang merangsang
saluran cerna harus dibatasi.(Almatsir, 2004).
B. Tujuan Diet
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkinmeninggalkan
sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran cerna.
Tanggal Lahir :-
Tanggal Skrining : 20 Juli 2020
Ruang Perawatan :-
No. Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir ?
a. Tidak ada penurunan BB 0
b. Tidak yakin ada tanda baju menjadi longgar 2
c. Jikaya, berapa penurunan BB tersebut
1 – 5 kg 1
6 – 10 kg 2
11 – 15 kg 3
> 15 kg 4
Tidak tahu berapa kg penurunannya. 2
Kasus
Klinik/Fisik:
Fisik Klinik
Keadaan pasien : badan panas sering BAB 6x TD : 120/70 mmHg (normal)
sehari (N : 120/80 mmHg)
Respirasi : 20 x/menit (normal)
(N : 20-24 x/menit)
Nadi : 100 x/menit (normal)
(N : 80-110 x/menit)
Suhu : 36,5˚C (normal)
(N : 36-37˚C)
Riwayat Gizi:
Pola Makan:
Pagi : Nasi putih 100 g, ayam goreng 1 ptg
Selingan : Kue bolu 2 potong
Siang : Nasi putih 150 g, ayam lalapan 1 ptg
Selingan : Wafer 1 bks
Malam : Nasi putih 100, ayam goreng 1 ptg
Asupan Gizi:
Asupan Oral Kebutuhan Tingkat Asupan
Behaviour:
NB-1.2 kepercayaan/sikap yang salah mengenai makanan atau zat gizi berkaitan dengan kebiasaan
makan tidak untuk memenuhi kebutuhan zat gizi(pola makan asal kenyang)
INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Intervensi:
1. Memperbaiki asupan makanan pasien sesuai kebutuhan
2. Mempertahankan status gizi agar tetap normal
3. Memberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
B. Jenis Intervensi:
a. Pemberian makanan dan zat gizi
Preskripsi Diet
Jenis Diet : Diet Rendah Sisa
Bentuk Makanan : Biasa
Cara Pemberian : Oral
Tujuan Diet
1. Memberikan makanan sesuai kebutuhan
2. Memberikan makanan yang tidak merangsang saluran cerna
b. Syarat atau Prinsip Diet
Energi tinggi sesuai kebutuhan pasien yaitu 1.276,692 kkal
Protein cukup 43,16 g ( 15% dari kebutuhan energi total)
Lemak cukup 47,96 g ( 25% dari kebutuhan energi total)
Karbohidrat tinggi 280,58 g ( 60% dari kebutuhan energi total)
Menghindari makanan yang berserat tinggi
Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu pedas, terlalu asam
dan berbumbu tajam
Porsi kecil tapi sering
c. Perhitungan
BEE : 655,1 + (9,55 x BB) + (1,85 x TB) – (4,65 x U)
: 655,1 + (9,65 x 50) + (1,85 x 155) – (4,65 x 25)
: 655,1 + 482,5 + 286,75 – 116,25
:1.308,1 P : 10% x 1.726,692
KF : 20% x BEE 4
: 261,62 : 43,16 gr
L : 25% x 1.726,692
FIT : 10% x (BEE + KF) 9
: 156,972 : 47,96 gr
TEE : BEE + KF + FIT
: 1.726,692 KH : 65% x 1.726,692
4
: 280,58 gr
C. Konseling Gizi
Sasaran: Pasien
Waktu: 10 menit
Tempat: Rumah pasien
Tujuan: - Menjelaskan tentang penyakit diare
- Menjelaskan tentang makanan seimbang dan makan yang bersih serta sehat
Materi: 1. Penjelasan tentang penyakit diare
2. Gizi seimbang
Metode: Leaflet dan tanya jawab
Evaluasi: Menanyakan kembali kepada pasien apakah materi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik.
Koordinasi dengan tim asuhan gizi
Evaluasi/Target/Nilai
yang diukur Hasil Pengukuran normal
BB BB = 50 kg Mempertahankan berat
badan agar tetap
TB TB =155 cm
normal
Antopometri IMT IMT = 20,81kg/m2
BBI BBI = 49,5
Biokimia - - -
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan pasien dapat menerapkan pola makan yang baik, pola hidup sehat
dan mematuhi anjuran diet atau konseling yang telah disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Almarsier, Sunita 2004.Penuntun Diet. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Ritcie, J.A.S. (2007). Learning Better Nutrition. Rome: Food Agricultural Organization Of
United Nation.
Smeltzer, Suzanne C. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bruner and Suddarth,
Ed. 8. Jakarta: EGC
Yayuk, F Baliwati. (2009). Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
DKK Pemalang, 2013, Profil Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2012, Pemalang:
PemKab Pemalang Dinas Kesehatan Tahun 2013.
Dinkes Prop Jateng, 2013, Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2012, Semarang:
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. Data Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2011.
Ghani, Lannywati. 2009. Seluk Beluk Menopause. Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Vol.XIX No.IV.
DAFTAR HADIR
KEGIATAN HARIAN
DOKUMENTASI