Anda di halaman 1dari 45

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH GASTROENTERITIS

Laporan ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas KMB I

Dosen Pengampu:

Ns. Made Suarti, M. Kep., Sp. Kep. MB

Disusun Oleh :

Alya Ulayya Oktavia Nada (191089)

Gelvin Theovilus (191100)

Elsa Amelia Aprilianti (191102)

Maulidyah Juanita (191111)

Putri Adinda Utami (191120)

Riska Quin Eviyanti (191122)

2C

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS HUSADA

Jl. Mangga Besar Raya No. 137 – 139 No.13, Jakarta Pusat

Tahun Ajaran 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah KMB yang berjudul Gastroenteritis.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ns. Made Suarti M. Kep., Sp. Kep. MB yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa Makalah KMB yang berjudul Gastroenteritis yang kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 10 Oktober 2020 

Kelompok 3

2 | Gastroenteritis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN......................................................................................................................................6
I.1 Latar Belakang..........................................................................................................................6
I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................7
I.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................7
I.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................................................7
BAB 2.........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
2.1 Konsep Medis.............................................................................................................................8
1.11 Pengertian Gastroenteritis........................................................................................................8
1.12 Etiologi Gastroenteritis.............................................................................................................8
1.13 Tanda dan Gejala Gastroenteritis............................................................................................9
1.14 Pemeriksaan Penunjang Gastroenteritis..................................................................................9
1.15 Penatalaksanaan Gastroenteritis..............................................................................................9
Penatalaksanaan Medis.........................................................................................................................9
1.16 Komplikasi Gastroenteritis.....................................................................................................11
1.17 Asuhan Keperawatan..............................................................................................................11
A. Pengkajian................................................................................................................................11
B. Diagnosa Keperawatan............................................................................................................16
C. Perencanaan keperawatan......................................................................................................16
BAB 3........................................................................................................................................................18
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH..............................................................................18
BAB IV.....................................................................................................................................................44
PATHOFLOW DIARAM GASTROENTERITIS................................................................................44
BAB V.......................................................................................................................................................45
PENUTUP................................................................................................................................................45
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................................45

3 | Gastroenteritis
4.2 Saran.........................................................................................................................................45
DAFTA PUSTAKA.................................................................................................................................46

BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Penyakit diare atau gastroenteritis merupakan suatu penyakit penting
disekitar masyarakat yang masih merupakan sebab utama kesakitan dan kematian seseorang
terutama pada anak. Hal ini tercemin banyak orang yang menderita penyakit diare atau
gastroenteritis yang masuk keluar dari Rumah Sakit. Akibat dari penyakit diare banyak faktor
diantaranya kesehatan lingkungan, higene perorangan, keadaan gizi, faktor sosial ekonomi,
menentukan serangan penyakit diare, walaupun banyak kasus diare yang mengalami
dehidrasi namun banyak yang meninggal bila tidak dilakukan tindakan-tindakan yang tepat.
Masyarakat pada umumnya selalu menganggap suatu hal penyakit diare adalah sepele,
sedangkan jika mengetahui yang terjadi sebenarnya banyak penderita diare yang mengalami
kematian. Penyakit gastrointeritis merupakan penyakit yang harus segera ditangani karena
dapat mengalami dehidrasi berat yang mengakibatkan syok hipovolemik dan mengalami
kematian.
Masalah pada penyakit gastroenteritis atau diare yang mengakibatkan kematian berupa
komplikasi lain dan masalah lain yang berkaitan dengan diare belum sepenuhnya
ditanggulangi secara memadai, namun berbagai peran untuk mencegah kematian yang berupa
komplikasi dan masalah lain seperti pelayanan kesehatan yang baik dan terpenuhi, dalam
mencegah penyakit diare dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua warga
masyarakat tentang penyakit gastroenteriritis serta peran keluarga dan warga sekitarnya
sangat mendorong turunnya terjadinya penyakit gastroenteritis karena dari keluargalah pola
hidup seseorang terbentuk. Dengan pola hidup yang sehat dan bersih dapat mencegah
terjadinya penyakit gastrointeritis. Maka dari itu muncul gagasan untuk mengurangi agar
tidak muncul penderita gastroenteritis dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat luas dan dari latar belakang tersebut penyusun mengambil kasus tersebut sebagai
penyusun makalah keperawatan medikal bedah dengan judul gastroenteritis.

4 | Gastroenteritis
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini :
1. Apa pengertian gastroenteritis?
2. Apa saja etiologi gastroenteritis?
3. Apa tanda dan gejala gastroenteritis?
4. Bagaimana pemeriksaan penunjang gastroenteritis?
5. Bagaimana penatalaksanaan pada gastroenteritis?
6. Bagaimana komplikasi yang terjadi pada gastroenteritis?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada gastroenteritis?
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran teori dan asuhan keperawatan pada pasien
gastroenteritis.
Tujuan Khusus
1. Dapat mengetahui definisi penyakit Gastroenteritis.
2. Dapat mengetahui etiologi dari penyakit Gastroenteritis.
3. Dapat mengetahui bagaimana gejala dan tanda-tanda penyakait Gastroenteritis.
4. Dapat mengetahui bagaimana pemeriksaan penunjang penyakit Gastroenteritis.
5. Dapat mengetahui bagaimana penatalaksanaan penyakit Gastroenteritis.
6. Dapat mengetahui bagaimana komplikasi yang terjadi pada penyakit Gastroenteritis.
7. Dapat mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada penyakit Gastroenteritis.
I.4 Manfaat Penulisan
1. Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui karakteristik dari penyakit
Gastroenteritis.
2. Dengan adanya makalah ini kita dapat mengantisipasi terjadinya penyakit
Gastroenteritis.

5 | Gastroenteritis
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Medis
1.11 Pengertian Gastroenteritis
Gastroenteritis atau diare akut adalah kekerapan dan keenceran BAB di mana
frekuensinya lebih dari 3 kali perhari dan banyaknya lebih dari 200-250 gram (Syaiful Noer,
1996). Istilah gastroenteritis digunakan secara luas untuk menguraikan pasien yang
mengalami perkembangan diare atau muntah akut. Istilah ini menjadi acuan bahwa terjadi
proses inflamasi dalam lambung dan usus.
Menurut WHO (1980) gastroenteritis adalah buang air besar encer atau cairan lebih dari
tiga kali ssehari. Gastroenteritis (diare akut) inflamasi lambung dan usus yang disebabkan
oleh bakteri, virus, dan pathogen parasitic. Diare adalah defekasi yang tidak normal baik
frekuensi maupun konsitensinya, frekuensi diare lebih dari 4 kali sehari.
Gastroenteritis adalah inflamasi pada lapisan mukosa lambung dan usus kecil, penyebab
terbanyak adalah infeksi rotavirus, bermanifestasi umumnya sebagai diare dan muntah, dan
bisa menyebabkan komplikasi dehidrasi berat dan menyebabkan kematian.
1.12 Etiologi Gastroenteritis
Sebagian besar muntaber atau gastroenteritis disebabkan oleh infeksi virus. Ada dua jenis
virus yang menjadi penyebab utama gastroenteritis, yaitu Norovirus dan Rotavirus. Selain
kedua jenis virus ini, gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh Adenovirus dan Astrovirus.
Penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung, misalnya saat berjabat tangan
dengan penderita atau tidak sengaja menghirup cipratan air liur yang keluar saat penderita
bersin. Virus juga dapat menular melalui makanan, minuman, dan benda yang telah
terkontaminasi virus.
Kebiasaan tidak mencuci tangan setelah buang air atau sebelum makan juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya gastroenteritis. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu
mencuci tangan sebelum makan atau setelah beraktivitas di luar ruangan.
Selain virus, gastroenteritis juga dapat disebabkan oleh:

6 | Gastroenteritis
 Bakteri, seperti Campylobacter bacterium.
 Parasit, seperti Entamoeba histolytica dan Crystosporidium.
 Obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, antasida, atau obat kemoterapi.
 Logam berat, seperti timbal, arsen, atau merkuri, yang terhirup dari udara atau
terkandung dalam air mineral.
1.13 Tanda dan Gejala Gastroenteritis
1. Deman dan menggigil
2. Sakit kepala
3. Mual
4. Tidak nafsu makan
5. Sakit perut
6. Nyeri otot dan sendi
1.14 Pemeriksaan Penunjang Gastroenteritis
1. Pemeriksaan laboratorium feses
Tes tinja untuk mengetahui makrokopis dan mikrokopis, biakan kuman untuk
mengetahui kuman penyebab, tes resistensi terhadap berbagai antibiotik serta untuk
mengetahui Ph dan kadar gula jika diduga ada intoleransi glukosa
2. Pemeriksaan darah
Darah perifer lengkap, analisa darah dan elektrolit (terutama Na,Ca,K dan P
serum pada diare yang disertai kejang), anemia dan dapat terjadi karena
malnutrisi/malabsorbsi tekanan fungsi sum-sum tulang (proses inflamasi kronis)
peningkatan sel-sel darah putih, pemeriksaan kadar ureum dan creatinin darah untuk
mengetahui faal ginjal
3. Pemeriksaan elektrolit tubuh
Untuk mengetahui kadar Natrium, Kalium, Kalsium, dan Bikarbonat
4. Duodenal intubation
5. Untuk mengetahui penyebab severa kuantitatif dan kualitatif terutama pada diare
kronik
1.15 Penatalaksanaan Gastroenteritis
Penatalaksanaan Medis
Menurut Supartini (2004) Penatalaksanaan medis pada pasien gastroenteritis meliputi :

7 | Gastroenteritis
1. Pemberian cairan pada pasien gastroenteritis dan memperhatikan derajat dehidrasinya
dan keadaan umum.
a. Pemberian cairan
Pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan yang diberikan peroral berupa
cairan yang berisikan NaCl dan NaHCO3, KCL dan glikosa untuk diare akut.
b. Cairan parenteral
Sebenarnya ada beberapa cairan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pasien,
tetapi semua itu tergantung tersedianya cairan setempat. Pada umumnya cairan
Ringer Laktat (RL) diberikan tergantung berat/ringan dehidrasi, yang diperhitungkan
dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya
1. Dehidrasi ringan
1 jam pertama 25-50 ml/kgBB/hari, kemudian 125 ml/kgBB/Oral
2. Dehidrasi sedang
1 jam pertama 50-100 ml/kgBB/oral, kemudian 125 ml/kgBB/hari
3. Dehidrasi berat
1 jam pertama 20 ml/kgBB/jam atau 5 tetes/kgBB/menit (inperset 1 ml : 20
tetes), 16 jam berikutnya 105 ml/kgBB oralit per oral
2. Obat-Obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui tinja dengan
tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa/karbohidrat lain
(gula, air tajun, tepung beras,dsb)
a. Obat anti sekresi
Asetosal, dosis 25 mg/ch dengan dosis minimum 30 mg. Klorrpomozin, dosis
0,5-1 mg/kgBB/hari
b. Obat spasmolitik
Umumnya obat spasmolitik seperti papaverin ekstrak beladora, opiu,
loperamia tidak digunakan untuk mengtasi diare akut lagi, obat pengeras tinja
seperti kaolin, pectin, charcoal, tabonal, tidak ada manfaatnya untuk mengatasi
diare sehingga tidak diberikan lagi
c. Antibiotic

8 | Gastroenteritis
Umunya antibiotic tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas. Bila
penyebab kolera, diberikan tetrasiklin 25-50 mg/kgBB/hari. Antibiotic juga
diberikan bila terdapat penyakit seperti OMA, faringitis,
bronchitis/bronkopneumonia
Penatalaksanaan keperawatan
Menurut Nugroho (2011) penatalaksanaan keperawatan antara lain :
1. Rencanakan dan berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
2. Monitor tanda-tanda dehidrasi : penurunan kesadaran, takikardi, tensi turun,
anuria, keadaan kulit/turgor
3. Hentikan makanan padat
4. Monitor tanda-tanda vital
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
1.16 Komplikasi Gastroenteritis
Muntah dan diare yang dialami penderita gastroenteritis menyebabkan tubuh
kehilangan banyak cairan dan nutrisi. Kondisi ini dapat memicu munculnya gejala dehidrasi
yang meliputi :
1. Pusing
2. Mudah lelah dan mengantuk
3. Rasa haus terus menerus
4. Mulut kering
5. Urine berwarna pekat atau gelap
1.17 Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Pengkajian adalah mengumpulkan riwayat kesehatan dengan pemantauan secara
berkesinambungan agar tetap waspada terhadap kebutuhan klien dan keefektifan dari
rencana keperawatan yang diterima klien. Pengkajian keperawatan pada klien katarak
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin

9 | Gastroenteritis
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : Tamat SLTA
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Jl.Merdeka Raya 2
Tanggal Masuk rs : Jum’at, 2 Oktober 2020
Nomor Register : 12-34-56
Ruangan Kamar : RA5/Kamar3.2
Golongan Darah :O
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Nyeri pada mata sebelah kanan
Riwayat Kesehatan Dahulu :
a. Penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
b. Pengobatan/tindakan yang dilakukan : Tidak ada
c. Pernah dirawat/dioperasi : Tidak ada
d. Lamanya dirawat : Tidak ada
Riwayat Kesehatan Sekarang :
A. Provvocative/Palliative
1. Apa penyebabnya : Tindakan Operasi
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan : istirahat dan minum obat
B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakan : Terasa nyeri pada mata sebelah kanan
2. Bagaiman dilihat : Pasien tampak meringis kesakitan
C. Region
1. Dimana lokasinya : Pada mata sebelah kanan
2. Apakah menyebar : Tidak menyebar
D. Severity (Mengganggu aktivitas)
Sedikit menganggu aktivitas, dimana klien tidak dapat melakukan aktivitasnya
sehari-hari. Klien dibantu perawat dan keluarga, seperti personal hygiene klien
E. Time
Kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya : Setelah dioperasi

10 | Gastroenteritis
Riwayat Kesehatan Keluarga :
A. Orang Tua : Orang tua laki-laki sudah meninggal
karena faktor usia
B. Saudara kandung : Tidak ada
C. Penyakit keturunan yang ada : Tidak ada
D. Anggota keluarga yang meninggal : Tidak ada
E. Penyebab Meninggal : Tidak ada
F. Genogram :
3. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum : Baik
B. Tanda-tanda vital :
 TD : 110/70mmHg
 TB : 60 cm
 Nadi : 80X/menit
 RR : 20X/menit
 BB : 55 Kg
C. Pemeriksaan kepala dan leher
1. Kepala dan rambut
 Kepala
a. Bentuk : Lonjong
b. Ubun-ubun : Tertutup oleh rambut
c. Kulit Kepala : Tidak ada lesi
 Rambut
a. Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran rambut merata
b. Bau : Khas
c. Warna kulit wajah : Sawo matang
d. Warna kulit tubuh : Sawo matang
e. Struktur wajah : Simetris
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan :Bagian mata lengkap dan simetris
b. Palpebra :palpebra mata sebelah kanan oedema
11 | Gastroenteritis
c. Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik
d. Pupil : Konstriksi terhadap cahaya
e. Cornea dan iris :-
f. Visus : Visus6/6

Keterangan Mata kiri Mata kanan

PRE OPERASI Normal Oedem

 Palpera Hiperemis Hiperemis

 Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis


 Sklera Tampak kehitaman Tanpak kekuningan, terdapat
 Pupil pengembunan seperti mutiara
Kesegala arah keabuan pada pupil
 Bola mata
 Refleks cahaya Baik Tidak mampu mengikuti gerakan
ke segala arah
 Lensa mata Jernih, pandangan jelas
Tidak mampu melihat cahaya
tinggi

Keruh, pandangan kabur

POST OPERASI
Mata kanan tidak bisa melihat
Keadaan mata kiri baik
dengan baik karena terdapat luka
insisi dan tertutup dengan perban

12 | Gastroenteritis
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : Normal dan simetris terhadap tubuh
b. Lubang hidung : Tdak ada polip atau sumbatan
c. Cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung
d. Fungsi penciuman : Baik, mampu membedakan bau-
bauan seperti bau alkohol
2. Telinga
a. Bentuk telinga : Normal dan simetris
b. Ukuran telinga : Normal
c. Lubang telinga : Tidak ada polip/sumbatan
d. Orofaring : Tidak ada kemerahan
e. Fungsi Pengecapan : Baik, mampu membedakan rasa asam, manis,
pedas
3. Leher
a. Posisi trachea : Normal
b. Thypoid : Tidak ada pembesaran
c. Suara : Jelas
d. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
e. Vena Jugularis : Tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis
f. Denyut nadi carotis : Teraba
4. Perubahan Pola Fungsi
 Aktivitas / Istirahat
Gejala : Perubahan Aktivitas biasanya / hobi sehubungan dengan
penglihatan

13 | Gastroenteritis
 Makanan/Cairan :
Gejala: Mual/Muntah
 Neurosensori
Gejala : Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas), sinar terangmenyebabkan
silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer
Tanda : Tampak kecoklatan atau ;putih susu pada pupil, Hipereksi air mata
 Nyeri
Gejala : Ketidaknyamanan ringan atau berair
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah masalah keperawatan yang aktual dan potensial yang
dapat
1. Gangguan sensori persepsi (penglihatan) b.d gangguan penerimaam sensori /status
organ indera ditandai dgn menurunya ketajaman gangguan penglihatan
2. Ansietas b.d kehilangan pandangan komplek
3. Resiko cedera b.d peningkatan intrakuler
4. Resiko terhadap infeksi b.d dengan prosedur invasif (bedah pengangkatan katarak)
C. Perencanaan keperawatan
Merupakan rencana perawatan yang disusun untuk membantu klien mengatasi
masalah yang sudah didiagnosa. Perencanaan pada pasien dengan katarak
1. Gangguan sensori persepsi (penglihatan) b.d gangguan penerimaam sensori
/status organ indera ditandai dgn menurunnya ketajaman gangguan penglihatan
 Kriteria hasil :klien mampu mengambil tindakan pribadi untuk mengompensasi
gangguan penglihatan dan klien mengetahui metode alternative untuk
menjalani hidup dengan penurunan fungsi penglihatan.
 Rencana tindakan :
1) Membantu memberikan pelajaran dan penerimaan metode alternative untuk
menjalani hidup dengan penurunan fungsi penglihatan.
2) Meningkatkan kenyamanan, keamanan dan orientasi realitas klien yang
mengalami keyakinan yang kuat dan salah yang tidak sesuai dengann
kenyataan.
3) Memanipulasi lingkungan sekitar klien untuk manfaat terpeutik.

14 | Gastroenteritis
4) Mengumpulkan dan menganalisis data klien untuk mencegah atau
meminimalkan komplikasi neurologis
2. Ansietas b.d kehilangan pandangan komplek
 Kriteria hasil : ketakutan klien menurun
 Rencana tindakan :
1) Memberikan informasi faktual tentang diagnosis, pengobatan, dan prognosa.
2) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
3) Anjurkan klien tentang penggunaan teknik relaksasi
4) Memantau tanda-tanda verbal maupun kecemasan nonverbal
3. Resiko cedera b.d peningkatan intrakuler
 Kriteria hasil : klien terbebas dari cedera, klien mampu mengatasi faktor risiko
dari lingkungan/ perilaku personal, dan mampu mengenali perubahan status
kesehatan
 Rencana tindakan :
1) Sediakan lingkungan yang aman untuk klien
2) Identifikasi kebutuhan keamananklien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
kognitif klien
3) Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

15 | Gastroenteritis
BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Lampiran 1

SEKOLAH TINGGI Nama Mhs :


ILMU KESEHATAN RS NPM :
HUSADA

Kasus :
Pasien dengan inisial Tn. X berumur 56 tahun masuk RS husada ruangan RA5/Kamar 3.2
melalui IGD pada tanggal 02 Oktober 2020. Pasien masuk dengan keluhan mata kanan
kabur. Pada pemeriksaan fisik pada pasien didapatkan kesadaran compos mentis, GCS15,
TD: 160/100 mmHg, N: 79X/menit, S:38,5C, RR:26x/menit, BB:42kg, TB:153cm,
IMT:17,9.
Pada pemeriksaan khusus (status oftalmologis) pemeriksaan subjektif didapatkan Virus
Oculus Dekstra (VOD) di mana klien hanya bisa melihat bayangan gerakan tangan dan Virus
Oculus Sinistra (VOS) di mana penglihatan klien normal atau jelas. Pada pemeriksaan
segmen anterior dekstra didapatkan palpebra, konjungtiva, kornea dalam batas normal, iris/
pupil bulat simetris, RAPD (-). Sedangkan pada segmen anterior sinistra didapatkan iris/
pupil bulat simetris (-), serta fundus refleks, corpus vitreum, dan lainnya dalam batas normal.
16 | Gastroenteritis
Pasien di diagnosa dengan katarak senilis stadium matur oculus dekstra.ppasien
dianjurkan untuk melakukan operasi ECCE+PCIOL OD. Prognosis pasien ini baik karena
katarak merupakan suatu keruhan pada lensa yang dapat diperbaiki

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DASAR

Tanggal Pengkajian : 02 Oktober 2020


Tanggal Masuk : 02 Oktober 2020
Ruang/Kelas : RA5/Kamar 3.2
Nomor Register : BM03561043
Diagnosa Medis : Katarak
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tuan X
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 56 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Pedagang Asongan
Alamat : Grogol ramah no. 12
Sumber biaya (Pribadi, Perusahaan, Lain-lain) : Pribadi
Sumber Informasi (Pasien / Keluarga) : Pasien
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang.
a. Keluhan utama : Lemas, Demam
b. Kronologis keluhan : Mata seperti berkunang-kunang
* Faktor pencetus : terlalu sering di bawah matahari untuk bekerja
* Timbulnya keluhan : (  ) Mendadak ( ) Bertahap
* Lamanya : 2 Hari
* Upaya mengatasi : Minum air putih
2. Riwayat kesehatan masa lalu.
a. Riwayat Alergi (Obat, Makanan, Binatang, Lingkungan) :
- Alergi dengan makanan yang di bakar
b. Riwayat Kecelakaan :
- Tidak ada
c. Riwayat dirawat di Rumah Sakit (Kapan, alasan dan berapa lama) :
17 | Gastroenteritis
- Tidak ada
d. Riwayat pemakaian obat :
- Obat penurun panas, pemakaian selama 3 hari

3. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan)

  
80th

Tn X

56th

Ket. Laki-laki

Perempuan Yang dirawat

 Meninggal ------- Garis serumah


4. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi factor risiko
Hipertensi.
Tidak ada
5. Riwayat Psikososial dan Spiritual.
a. Adakah orang terdekat dengan pasien : Adik dan Suami pasien
b. Interaksi dalam keluarga : * Pola Komunikasi :Dua Arah
* Pembuatan Keputusan : Baik
* Kegiatan Kemasyarakatan : Tidak ada
c. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga :Anak-anak terbengkalai

18 | Gastroenteritis
d. Masalah yang mempengaruhi pasien : Tidak mampu bekerja normal kembali
e. Mekanisme Koping terhadap stress
( ) Pemecahan masalah ( ) Minum obat
( ) Makan ( ) Cari pertolongan
( ) Tidur ( ) Lain-lain (Misal : marah, diam)
f. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
* Hal yang sangat dipikirkan saat ini :
Target pesanan gambar dan anak-anak dirumah
* Harapan setelah menjalani perawatan :
Dapat menyelesaikan target dan bertemu dengan anak-anak
* Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit :
Tidak dapat melakukan produktivitas baik
g. Sistem nilai kepercayaan :
* Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan :
Tidak ada
* Aktivitas Agama/Kepercayaan yang dilakukan :
Solat

6. Kondisi Lingkungan Rumah


(Lingkungan rumah yang mempengaruhi kesehatan saat ini) :
Lingkungan rumah banyak sampah karena rumah tepat di daerah pembuangan sampah

7. Pola kebiasaan
POLA KEBIASAAN
HAL YANG DIKAJI
Sebelum Sakit Di Rumah sakit

a. Pola Nutrisi
 Frekuensi makan :…… X / hari
 3x/hari  2x/hari
 Nafsu makan : baik/tidak
(Ps merasa mual karena
Alasan :…………..
mata berkunang)
(mual, muntah, sariawan)
 3x suap sdm
 Porsi makanan yang dihabiskan
 1 Porsi  Makanan amis

 Makanan yang tidak disukai


 Makanan yang di
 Amis

19 | Gastroenteritis
bakar

 Makanan yang membuat alergi


 Amis *tidak ada
 Makanan pantangan
 Makanan diet  Tidak ada *tidak ada
 Penggunaan obat-obatan sebelum makan  Tidak ada
*obat mual
 Penggunaan alat bantu (NGT, dll)  Tidak ada
 Tidak ada *tidak ada

b. Pola Eliminasi
1) B.a.k :
 Frekuensi: ………. X / hari
 Warna : …………………..
 Keluhan : …………………..  6x/hari
*3x/hari
 Penggunaan alat bantu (kateter, dll)  Kuning jernih
* kuning pekat
2) B.a.b :  Tidak ada
*sedikit perih
 Frekuensi :…………. X / hari  Tidak ada

 Waktu : *tidak ada

(Pagi / Siang / Malam / Tidak tentu *3x/hari


 1x/hari

 Warna : …………………..
 Kosistensi : …………………..
 Pagi *pagi
 Keluhan : ………………….. *kuning
*cokelat
 Penggunaan Laxatif : ..…………..
*lunak
*padat
*tidak ada
c. Pola Personal Hygiene *sedikit perih
1) Mandi *tidak ada
*tidak ada
 Frekuensi :…………. X / hari
 Waktu : Pagi/Sore/Malam
2) Oral Hygiene *3x/hari *1x/hari
 Frekuensi :…………. X / hari

20 | Gastroenteritis
 Waktu : Pagi /Siang/ Setelah makan *sore
3) Cuci rambut
 Frekuensi :…………. X / minggu
*1x/hari
*2x/ hari
(malam hari)
d. Pola Istirahat dan Tidur (pagi dn malam)

 Lama tidur siang : …. Jam / hari


 Lama tidur malam : …. Jam / hari *2x minggu
*3x/ minggu
 Kebiasaan sebelum tidur : ………

e. Pola Aktivitas dan Latihan.


 Waktu bekerja : Pagi/Siang/Malam *6jam/hari
*3 jam/hari
 Olah raga : ( ) Ya ( ) Tidak * 8 jam/hari
 Jenis olah raga : …………… *6 jam/hari
*melamun memikirkan
 Frekuensi olahraga : … X / minggu
*tidak ada
anak
 Keluhan dalam beraktivitas
(Pergerakan tubuh / mandi /
Mengenakan pakaian / Sesak
setelah beraktifitas dll)

*tidak ada
f. Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
*Pagi
1) Merokok : Ya / Tidak *tidak ada
 Frekuensi : ………………….. *tidak ada
 Jumlah : …………………..
 Lama Pemakaian : …………..

*tidak ada

2) Minuman keras / NAPZA: Ya / Tidak *tidak ada


*tidak ada
 Frekuensi : …………………..

21 | Gastroenteritis
 Jumlah : …………………..
 Lama Pemakaian : …………..

C. PENGKAJIAN FISIK :
D.
1. Pemeriksaan Fisik Umum :
a. Berat badan : 40,5Kg (Sebelum Sakit : 42Kg)
b. Tinggi Badan : 153cm
c. Tekanan Darah : 160/100mmHg
d. Nadi : 79 X / menit
e. Frekuensi Nafas : 23 X / menit
f. Suhu tubuh : 38,5 C
g. Keadaan umum : ( )Ringan ( ) Sedang ( ) Berat
h. Kesadaran : ( ) Compos mentis ( ) Lain-lain : ………

2. Kepala / Rambut
a. Ukuran : ( ) Simetris ( ) Tdk simetris
b. Bentuk : ( ) Bulat ( ) Tidak : …………
c. Konsistensi :() Keras & rata ( ) Tidak : …………

Rambut
a. Warna : …………………….
b. Distribusi : (  ) Tersebar rata ( ) Botak
c. kekuatan : ( ) Mudah dicabut ( ) Tidak
d. Kulit kepala : ( ) Bersih ( ) Tidak : ………..
3. Muka
a. Bentuk : () Simetris ( ) Bulat
( ) Oval ( ) Panjang
( ) Persegi ( ) Lain-lain ………
4. Mata

a. Posisi mata : ( ) Simetri ( ) Asimetris

22 | Gastroenteritis
b. Kelopak mata :( ) Normal ( ) Ptosis
c. Pergerakan bola mata: ( ) Normal ( ) Abnormal
d. Konjungtiva :( ) Merah muda ( ) Anemis ( ) Sangat Merah
e. Kornea :( ) Normal ( ) Keruh/berkabut
( ) Terdapat Perdarahan

f. Sklera :( ) Ikterik ( ) Anikterik


g. Pupil :( ) Isokor ( ) Anisokor
( ) Midriasis ( ) Miosis

h. Otot-otot mata : ( ) Tidak ada kelainan ( ) Juling keluar


( ) Juling ke dalam ( ) Berada di atas

i. Alis mata : ( ) Simetris ( ) Asimetris

j. Fungsi penglihatan :( ) Baik ( ) Kabur


( ) Dua bentuk / diplopia

k. Tanda-tanda radang : Mata memerah


l. Pemakaian kaca mata : ( ) Tidak ( ) Ya, Jenis….…………
m. Pemakaian lensa kontak : Tidak ada
n. Reaksi terhadap cahaya : Miosis

5. Hidung
a. Bentuk : ( ) Simetris ( ) Asimetris
b. Warna : ( ) Sama dgn wajah ( ) Merah / bengkak
c. c. cairan : ( ) Ada ( ) Tidak ada
( ) Minimal ( ) Banyak

( ) Encer ( ) Kental

6. Mulut & Bibir


a. Warna : ( ) Merah muda ( ) Merah
b. Hidrasi : ( ) Lembab ( ) Kering
( ) Pecah-pecah

c. Mukosa : ( ) Normal ( ) Terdapat lesi


d. Gigi : ( ) Karies () Tidak
e. Penggunaan gigi palsu : ( ) Ya () Tidak
f. Lidah kotor : ( ) Ya ( ) Tidak
g. Lesi : ( ) Ya ( ) Tidak

7. Telinga
a. Daun telinga : ( ) Normal

23 | Gastroenteritis
( ) Tidak , Kanan/kiri……………
b. Karakteristik serumen (warna, kosistensi, bau) :
Normal
c. Cairan dari telinga : ( ) Tidak ( ) Ada,……
(Darah, nanah, dll)
d. Perasaan penuh di telinga : ( ) Ya ( ) Tidak
e. Fungsi pendengaran : ( )Normal ( ) Kurang
( ) Tuli, kanan / kiri ………
f. Tinitus : ( )Ya ( ) Tidak
g. Pemakaian alat bantu : ( )Ya ( ) Tidak

8. Leher
a. Posisi : ( ) Normal ( ) Tidak ……
( Bengkak, benjolan )
b. Pembesaran kelenjar getah bening : ( ) Tidak

( ) Ya, Kiri / kanan ……….

9. Thorak & Dada


a. Bentuk : (  ) Simetris ( ) Tidak
b. Kecepatan nafas : ( ) Normal (  ) Tidak
c. Penggunaan otot bantu : ( ) Ya (  ) Tidak
d. Suara Nafas : ( ) Vesikuler ( ) Cracles
( ) Wheezing ( ) Ronchi
( ) Stridor
e. Irama : ( ) Teratur ( ) Tidak teratur
f. Kedalaman : (  ) Dalam ( ) Dangkal
g. Batuk : ( ) Ya (  ) Tidak
h. Sputum : ( ) Tidak ( ) Ya ……..
( Putih, kuning, Hijau )
i. Konsistensi : ( ) Kental ( ) Encer
j. Nyeri saat nafas : ( ) Ya (  ) Tidak

10. Jantung
a. Bunyi jantung : ( ) S1, S2, Normal ( ) Lain-lain ……..
b. Irama : (  ) Teratur ( ) Tidak teratur
c. Denyut apikal : 75 X / menit
d. Nyeri dada : ( ) Ya (  ) Tidak

* Timbulnya :( ) Saat aktivitas ( ) Saat istirahat

* Karakteristik :( ) Spt ditusuk-tusuk ( ) Seperti terbakar

24 | Gastroenteritis
( ) Spt tertimpa benda berat

* Skala Nyeri : …………………

11. Abdomen
a. Bentuk : ( ) Normal ( ) Tidak
( Cekung, distensi, kembung )
b. Nyeri daerah perut : (  ) Ya ( ) Tidak

* Karakteristik :( ) Seperti ditusuk-tusuk ( ) Seperti terbakar


(  ) Melilit ( ) Kram
* Lokasi :( ) Setempat ( ) Berpindah-pindah
( ) Menyebar
(  ) kanan bawah ( ) Kanan atas
( ) Kiri bawah ( ) Kiri atas
c. Hepar : (  ) Teraba ( ) Tidak

12. Kulit
a. Warna : ( ) Kemerahan ( ) Pucat
( ) Sianosis
b. Tekstur : (  ) Halus ( ) Kasar
c. Keadaan kulit : (  ) Baik ( ) Lesi

( ) Luka ( ) Ulkus
Lokasi : …………………
Kondisi : …………………
( ) Gatal-gatal ( ) Luka bakar

d. turgor : (  ) Baik ( ) Kurang

( ) Jelek

e. Kondisi kulit daerah pemasangan Infus : Normal

13. Pemeriksaan Reflek


Reflek fisiologis :

25 | Gastroenteritis
* Reflek mengedip : ( ) Normal ( ) Tidak

* Reflek Gag : ( ) Normal ( ) Tidak

* Reflek Biseps : ( ) Normal ( ) Tidak

* Reflek triseps : ( ) Normal ( ) Tidak

* Reflek Lutut : ( ) Normal ( ) Tidak

* Reflek tendo achiles : ( ) Normal ( ) Tidak

14. Fungsi Motorik


a. Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya (  ) Tidak
b. Sakit pada tulang, sendi, kulit :( ) Ya (  ) Tidak
c. Fraktur :( ) Ya (  ) Tidak

Lokasi : …………………………………….

Kondisi:…………………………………….

d. Kelainan struktur tulang belakang: ( ) Skoliasis

( )Lordosis ( ) Kiposis

e. Keadaan Tonus otot : (  ) Baik ( ) Hemiplegi


( ) Hemiparise ( )
Paraplegi

15. Genitalia
a. Kebersihan : (  ) Bersih ( ) Tidak
b. Bau : ( ) Ya ( ) Tidak
c. Lesi : ( ) Ada ( ) Tidak
d. bentuk : ( ) Normal ( ) Tidak
e. Nyeri : ( ) Ya ( ) Tidak
f. Cairan : ( ) Ada ( ) Tidak

Warna ……….

Gatal : ( ) Ya ( ) Tidak

26 | Gastroenteritis
E. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan diagnostik yang menunjang masalah : Lab, Radiologi,
Endoskopi dll )
 Hasil Pemeriksaan dari dokter spesialis mata menunjukan didapatkan Virus Oculus
Dekstra (VOD), Pada pemeriksaan segmen anterior dekstra didapatkan palpebra,
konjungtiva, kornea dalam batas normal, iris/ pupil bulat simetris, RAPD (-).
Sedangkan pada segmen anterior sinistra didapatkan iris/ pupil bulat simetris (-), serta
fundus refleks, corpus vitreum, dan lainnya dalam batas normal
F. PENATALAKSANAAN (Therapi/pengobatan termasuk diet )
 Tidak ada

RESUME

(ditulis mulai pasien masuk ruang perawatan meliputi pengkajian data fokus yang lalu, masalah
keperawatan (Problem) & tindakan keperawatan mandiri serta kolaborasi yang telah dilakukan
secara umum sebelum pengkajian oleh mahasiswa )

Pasien dengan inisial Tn. X berumur 56 tahun masuk RS husada ruangan


RA5/Kamar 3.2 melalui IGD pada tanggal 02 Oktober 2020. Pasien masuk dengan
keluhan mata kanan kabur. Pada pemeriksaan fisik pada pasien didapatkan kesadaran
compos mentis, GCS15, TD: 160/100 mmHg, N: 79X/menit, S:38,5C, RR:26x/menit,
BB:42kg, TB:153cm, IMT:17,9.

Pada pemeriksaan khusus (status oftalmologis) pemeriksaan subjektif didapatkan


Virus Oculus Dekstra (VOD) di mana klien hanya bisa melihat bayangan gerakan
tangan dan Virus Oculus Sinistra (VOS) di mana penglihatan klien normal atau jelas.
Pada pemeriksaan segmen anterior dekstra didapatkan palpebra, konjungtiva, kornea
dalam batas normal, iris/ pupil bulat simetris, RAPD (-). Sedangkan pada segmen
anterior sinistra didapatkan iris/ pupil bulat simetris (-), serta fundus refleks, corpus
vitreum, dan lainnya dalam batas normal.

Pasien di diagnosa dengan katarak senilis stadium matur oculus dekstra.ppasien


dianjurkan untuk melakukan operasi ECCE+PCIOL OD. Prognosis pasien ini baik
karena katarak merupakan suatu keruhan pada lensa yang dapat diperbaiki.

27 | Gastroenteritis
Masalah Keperawatan :
1. Hipertemia
2. Nyeri
3. Pusing dan Lemas

Tindakan yang sudah dilakukan :


 Mengukur TTV Pasien
 Memasang Infus
 Pemberian obat penurun pana
Kolaborasi : * Cek Rontgen
DATA FOKUS
Nama Klien / Umur : Tn. A / 56 Tahun
No. Kamar / Ruang : RA5/Kamar 3.2
(Cp.1.A)
Data Subyektif Data Obyektif

 PASIEN MENGELUH MATA - PEMERIKSAAN FISIK


KANAN KABUR
 PASIEN MENGATAKAN MATA  • KESADARAN COMPOS MENTIS,
KANAN HANYA BISA MELIHAT  • GCS15,
BAYANGAN GERAKAN TANGAN  • TD: 160/100 MMHG,
DAN MATA KIRI DI MANA  • N: 79X/MENIT,
PENGLIHATAN KLIEN NORMAL  • S:36,2C,
ATAU JELAS  • RR:26X/MENIT,
 MATA KANAN TIBA-TIBA SUKA  • BB:42KG,
MENGELUARKAN AIR  • TB:153CM,
 PASIEN MENGATAKAN LEMAS  • IMT:17,9.
 PASIEN SELALU MERASAKAN  - PEMERIKSAAN SEGMEN ANTERIOR
TEKANAN DI KEPALA DEKSTRA
 • PALPEBRA, KONJUNGTIVA,
KORNEA DALAM BATAS NORMAL,
 • IRIS/ PUPIL BULAT SIMETRIS,
 • RAPD (-) SEDANGKAN PADA
SEGMEN ANTERIOR SINISTRA
DIDAPATKAN IRIS/ PUPIL BULAT
SIMETRIS (-),
28 | Gastroenteritis
 • FUNDUS REFLEKS, CORPUS
VITREUM, DAN LAINNYA DALAM
BATAS NORMAL.

ANALISA DATA
Nama Klien / Umur : TN. X/ 56 Tahun
No. Kamar / Ruang : RA5/Kamar 3.2
(Cp.1.B)
No. Data Masalah Etiologi

1. DS :

 Pasien mengatakan

lemas

 Pasien mengatakan

suka merasakan

adanya tekan di Hipertermia Aktivitas Berlebihan

kepala

DO:

 S :38,5`C

29 | Gastroenteritis
2.  Konjungtiva Anemis

Ds :

 Pasien mengatakan

terasa nyeri di mata

kanan

Nyeri Akut Agen Pencedera

Fisiologis
Do :

 Pembengkakan
3.
kelopak mata

Ds :

 Pasien mengatakan

penglihatan mata

kanan buram

 Pasien merasakan
Gangguan Persepsi Sensori
ada nya bayangan
Visual Katarak
kabur

30 | Gastroenteritis
Do :

 Pasien terdiagnosa

katarak senilis

 VOD +

31 | Gastroenteritis
DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas)
Nama Klien / Umur : Tn. X/ 56 Tahun
No. Kamar / Ruang : RA5/Kamar 3.2
Tanggal Tanggal Nama
No. Diagnosa Keperawatan (P&E) Ditemukan
Teratasi Jelas

1. Hipertemia b.d Aktivitas Berlebih 02 OKT 2020 03 OKT TIM


2020

03 OKT
2. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera 02 OKT 2020 2020 TIM
Fisiologis

03 OKT
3. 02 OKT 2020 2020 TIM
Gangguan Persepsi Sensori Visual b.d
Katarak

32 | Gastroenteritis
RENCANA KEPERAWATAN
(Meliputi tindakan keperawatan independen dan interdependen)
Nama Klien / Umur : Tn. X/ 56 Tahun
No. Kamar / Ruang : RA5/Kamar 3.2

Tgl No. Diagnosa Tujuan dan Paraf &


Keperawata Kriteria Hasil nama
n (PES) Rencana Tindakan jelas

1. Hipertermia Hipertemia  Regulasi temperatur


b.d Aktivitas menurun setelah  Memonitor suhu
03 TIM
Berlebih dilakukan asuhan sampai Normal
OKT ditandai oleh keperawatan  Memonitor tekanan
2020 Suhu 38,6`C, selama 3x24 jam darah, frekuensi
pasien sering dengan kriteria pernapasan dan
mengatakan hasil : nadi
haus, pasien  Memonitor warna
lemas dan  Termoregulasi kulit dan suhu kulit
konjungtiva  Menggigil  Pemnatauan Cairan
anemis, bibir menurun  Memonitor BB
pecah-pecah,  Suhu kulit pasien
dan mata membaik  Memonitor
berair  Dehidaras pengisian kapiler
berkurang  Memonitor
 Suhu tubuh elastisitas dan
membaik turgor kulit
 Pucat  Memonitor jumlah,
menurun jenis dan warna
 Tekanan urine
darah  Jelaskan tujuan
membaik prosedur
 Vasokintik pemantauan
si perifer  Edukasi Dehidrasi
menurun  Mengidentifikasi
 Status Cairan kemampuan pasien
 Membran menerima informasi
mukosa  Jelaskan tanda dan
membaik gejala dehidrasi
 Freuensi  Anjurkan
nadi memprbanyak
membaik minum
 Perasaan  Ajarkan cara
lemah pemberian oralit
menurun  Ajarkan menilai
 Intake dehidrasi dari
cairan warna urine
33 | Gastroenteritis
Nyeri Akut membaik
b.d
03 2. Pencedera Nyeri membaik  Manajemen Nyeri
OKT Fisiologis setelah dilakukan  Mengidentifikasi
2020 ditandai oleh asuhan nyeri dengan
pasien keperawatan metode PQRST
mengatakan selama 3x24 jam TIM
 Memonitor efek
nyeri di mata dengan kriteria samping
kanan, hasil : penggunaan
kantung mata analgetik
bengkak dan  Tingkat Nyeri  Edukasi strategi
merah, skala  Keluhan meredakan nyeri
nyeri 4, Nyeri  Ajarkan teknik
pasien menurun nonfarmakologis
meringis, dan  Meringis
lebih sering menurun  Terapi Sentuhan
menutup  Gelisah  Mengidentifikasi
mata kanan menurun tujuan dari terapi
nya.  Kesulitan sentuhan
tidur  Monitor respons
menurun relasasi dan
 Perilaku perubahan lain
membaik yang diharapkan
 Pola tidur  Ciptakan
membaik lingkungan nyaman
 Ajarkan
menggerakan
tangan perlahan
dengan sentuhan
lembut
 Berikan posisi
nyaman saat
melakukan ulang
dan ulang
 Anjurkan
beristirahat selama
20 menit atau lebih
setelah perawatan
Gangguan  Kaji ketajaman
Persepsi Gangguan
penglihatan; untuk
Sensori Persepsi Sensori
3. mengidentifikasi TIM
03 Visual b.d Visual membaik
kemampuan visual
OKT Katarak setelah dilakukan
pasien.
2020 ditandai oleh asuhan
 Orientasikan pasien
keperawatan
akan lingkungan fisik
selama 3x24 jam
34 | Gastroenteritis
Pasien dengan kriteria sekitarnya; untuk
terdiagnosa hasil : meningkatkan
katarak kemampuan persepsi
senilis, dan  Persepsi sensori.
VOD + Sensori  Anjurkan penggunaan
 Verbalisasi alternative rangsang
melihat lingkungan; untuk
bayangan meningkatkan
meningkat kemampuan respons
 Distorsi stimulus lingkungan.
sensori  Cegah sinar yang
menurun menyilaukan; untuk
 Menarik mencegah distress.
diri  Optimalisasi
menurun lingkungan
 Respons  untuk menurunkkan
sesuai resiko cedera.
stimulus
membaik
 Konsentras
i membaik
 Fungsi sensori
 Ketajaman
Penglihata
n Membaik

35 | Gastroenteritis
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Klien / Umur : Tn. X/ 56 Tahun
No. Kamar / Ruang : RA5/Kamar 3.2

Tgl/ No. Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf dan


Nama Jelas
Waktu DK.

HARI PERTAMA IMPLEMENTASI

 Memonitor suhu TIM


03
1. Hasil : suhu pasien demam (38,5C) - Alya
OKT
2020  Memonitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan - Gelvin
nadi
PK. - Elsa
Hasil : TD: 160/100 MMHG,
08.00 - Maulidyah
N: 79X/MENIT,
AM
- Putri
S:38,5C,
- 14.00 - Riska
RR:26X/MENIT,
PM
 Memonitor warna kulit dan suhu kulit
Hasil : kulit pasien normal

 Memonitor BB pasien
Hasil : BB:42KG

 Memonitor elastisitas dan turgor kulit


Hasil : Tugor kulit tidak elastis

2.  Mengidentifikasi nyeri dengan metode PQRST


Hasil : nyeri di mata kanan, kantung mata bengkak dan
merah, skala nyeri 4, pasien meringis, dan lebih sering
menutup mata kanan nya.

 Memonitor efek samping penggunaan analgetik


Hasil : sedikit meredakan rasa sakit pasien

 Jelaskan tujuan prosedur pemantauan


Hasil : Pasien mendengarkan yang dikatakan perawat

 Jelaskan tanda dan gejala dehidrasi


1 Hasil : Pasien mendengarkan dan mampu memahami

36 | Gastroenteritis
 Kaji ketajaman penglihatan; untuk mengidentifikasi
kemampuan visual pasien.
3.
Hasil : Pasien masih terlihat meraba

 Orientasikan pasien akan lingkungan fisik sekitarnya;


untuk meningkatkan kemampuan persepsi sensori.
Hasil : tidak ada benda tajam di lingkungan sekitarnya
.
membuat pasien lebih aman

 Anjurkan penggunaan alternative rangsang


lingkungan; untuk meningkatkan kemampuan respons
stimulus lingkungan.
Hasil : Pasien masih belum mau untuk mengenal lingkungan
sekitarnya

 Anjurkan memperbanyak minum


1 Hasil : Pasien minum sebanyak 1liter air putih

2  Ajarkan teknik nonfarmakologis


Hasil : Pasien mengaplikasikan teknik relaksasi napas dalam

 Ciptakan lingkungan nyaman


Hasil : Sumber ruangan yang sepi dan tenang membuat
pasien lebih baik

 Ajarkan menggerakan tangan perlahan dengan


sentuhan lembut
Hasil : pasien dapat melakukan namun dengan bantuan

 Anjurkan beristirahat selama 20 menit atau lebih


setelah perawatan.
Hasil : dilakukan oleh pasien meskipun belum maksimal

3  Cegah sinar yang menyilaukan; untuk mencegah


distress.
Hasil : mengikuti anjuran dengan menuutup kaca jendela
dengan hordeng dan penerangan dalam ruangan tidak
menyilaukan

 Optimalisasi lingkunganuntuk menurunkan resiko


cedera.
Hasil : Keluarga mampu membantu mengoptimalkan
04 lingkungan

37 | Gastroenteritis
OKT HARI KEDUA IMPLEMENTASI TIM
2020 - Alya
PK.
1.  Memonitor suhu - Gelvin
08.00 Hasil : suhu pasien menurun (37,2) - Elsa
AM
 Memonitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan - Maulidyah
- 14.00 nadi
- Putri
Hasil : TD: 130/90 MMHG,
PM
- Riska
N: 80X/MENIT,

RR: 22X/MENIT,

 Memonitor warna kulit dan suhu kulit


Hasil : kulit pasien normal

 Memonitor BB pasien
Hasil : BB:42KG

2.  Memonitor elastisitas dan turgor kulit


Hasil : Tugor kulit tidak elastis

 Mengidentifikasi nyeri dengan metode PQRST


Hasil : nyeri di mata kanan, kantung mata bengkak dan
merah, skala nyeri 2, dan lebih sering menutup mata kanan
1 nya.

 Memonitor efek samping penggunaan analgetik


Hasil : sedikit meredakan rasa sakit pasien

 Kaji ketajaman penglihatan; untuk mengidentifikasi


kemampuan visual pasien.
3. Hasil : Pasien masih terlihat meraba

 Orientasikan pasien akan lingkungan fisik sekitarnya;


untuk meningkatkan kemampuan persepsi sensori.
Hasil : tidak ada benda tajam di lingkungan sekitarnya
. membuat pasien lebih aman

 Anjurkan penggunaan alternative rangsang


lingkungan; untuk meningkatkan kemampuan respons
stimulus lingkungan.
Hasil : Pasien masih belum mau untuk mengenal lingkungan

38 | Gastroenteritis
sekitarnya
1  Anjurkan memperbanyak minum
Hasil : Pasien minum sebanyak 1,5 liter air putih

 Ajarkan teknik nonfarmakologis


Hasil : Pasien mengaplikasikan teknik relaksasi napas dalam
2
 Ajarkan menggerakan tangan perlahan dengan
sentuhan lembut
Hasil : pasien dapat melakukan namun dengan bantuan

 Anjurkan beristirahat selama 20 menit atau lebih


setelah perawatan.
Hasil : dilakukan oleh pasien meskipun belum maksimal

 Optimalisasi lingkungan
3 untuk menurunkan resiko cedera.

Hasil : Keluarga mampu membantu mengoptimalkan


lingkungan

05 HARI KETIGA IMPLEMENTASI TIM

OKT - Alya

2020  Memonitor suhu - Gelvin


PK. 1. Hasil : suhu pasien normal (36,3) - Elsa
08.00  Memonitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan - Maulidyah
AM nadi
Hasil : TD: 120/100 MMHG, - Putri
- 14.00 - Riska
N: 82X/MENIT,
PM
RR: 21X/MENIT,

 Memonitor warna kulit dan suhu kulit


Hasil : kulit pasien normal

 Memonitor BB pasien
Hasil : BB:43KG

 Memonitor elastisitas dan turgor kulit


Hasil : Tugor kulit membaik

39 | Gastroenteritis
 Mengidentifikasi nyeri dengan metode PQRST
Hasil : nyeri di mata kanan, skala nyeri 1, dan lebih sering
2.
menutup mata kanan nya.

 Kaji ketajaman penglihatan; untuk mengidentifikasi


kemampuan visual pasien.
Hasil : Pasien masih dibantu
3.
 Orientasikan pasien akan lingkungan fisik sekitarnya;
untuk meningkatkan kemampuan persepsi sensori.
Hasil : tidak ada benda tajam di lingkungan sekitarnya
. membuat pasien lebih aman

 Anjurkan penggunaan alternative rangsang


lingkungan; untuk meningkatkan kemampuan respons
stimulus lingkungan.
1 Hasil : Pasien mengenali rangsangan lingkungan sekitarnya

 Anjurkan memperbanyak minum


Hasil : Pasien minum sebanyak 12 liter air putih

2  Ajarkan teknik nonfarmakologis


Hasil : Pasien mengaplikasikan teknik relaksasi napas dalam

 Ajarkan menggerakan tangan perlahan dengan


sentuhan lembut
Hasil : pasien dapat melakukan secara mandiri

 Anjurkan beristirahat selama 20 menit atau lebih


setelah perawatan.
Hasil : sudah mengikuti anjuran

 Optimalisasi lingkungan
3 untuk menurunkan resiko cedera.

Hasil : Keluarga mampu membantu mengoptimalkan


lingkungan

40 | Gastroenteritis
CATATAN PERKEMBANGAN TERINTEGRASI (CPPT)

Nama Klien / Umur : Tn. X/ 56 Tahun


No. Kamar / Ruang : RA5/Kamar 3.2

REVIEW &
HASIL PEMERIKSAAN, ANALISA, RENCANA,
PROFESION PENATALAKSANAAN PASIEN VERIFIKASI
INSTRUKSI PPA
AL Tulis dengan format SOAP/ ADIME* disertai sasaran. DPJP
TGL/ Termasuk pasca bedah.
PEMBERI Tulisan harus terbaca dan mudah dipahami, (Bubuhkan
JAM Tulis dengan rinci dan
ASUHAN Hindari singkatan kata stempel
Tulis nama atau bubuhkan stempel nama (jika tersedia), jelas
(PPA) Nama, Paraf,
sertakan paraf pada setiap akhir catatan Tanggal, Jam)
1. EVALUASI SHIFT PERTAMA Untuk PP Sore :

S: Ns. Rama

- Pasien mengatakan lemas - Anjurkan keluarga TIM


- Pasien mengatakan suka merasakan adanya tekan di untuk tetap bersama
kepala pasien
- Latih teknik relaksasi
- Pasien mengatakan terasa nyeri di mata kanan - Motivasi mandi sore
- Pasien mengatakan penglihatan mata kanan buram - Identifikasi TTV
- Fasilitasi istirahat
O: dan tidur
- Anjurkan memonitor
- S :38,5`C nyeri secara mandiri
- TD: 160/100 MMHG, - Libatkan sholat
- N: 79X/MENIT,
- RR:26X/MENIT,
- Konjungtiva Anemis
- Pembengkakan mata kanan
Untuk PP Malam :
- Pasien terdiagnosa katarak senilis
- VOD + Ns. Ranisa

A : Hipertemia, Nyeri Akut, Gangguan Persepsi Sensori - Observasi istirahat


Visual (masalah belum teratasi) malam
- Motivasi mandi pagi
P: - Latih teknik relaksasi
- Pantau risiko untuk
- Dehidarasi berkurang jatuh
- TD membaik
- Frekuensi nadi membaik
- Verbalisasi melihat bayangan meningkat
- Distorsi sensori menurun
- Menarik diri menurun
- Respons sesuai stimulus membaik\
- Suhu tubuh membaik

Intervensi dilanjutkan

41 | Gastroenteritis
EVALUASI SHIFT KEDUA Untuk PP Sore :

S: Ns. Kateru TIM

- Pasien mengatakan suka merasakan adanya tekan di - Identifikasi TTV


kepala - Anjurkan keluarga
- Pasien mengatakan terasa nyeri di mata kanan untuk tetap bersama
pasien
- Pasien mengatakan penglihatan mata kanan buram - Latih teknik relaksasi
- Motivasi mandi sore
O: - Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
- S :38,5`C frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- TD: 130/ 90 MMHG, - Fasilitasi istirahat
- N: 80X/MENIT, dan tidur
- Anjurkan memonitor
- RR:22X/MENIT,
nyeri secara mandiri
- Konjungtiva Anemis - Libatkan sholat
- Pembengkakan mata kanan
- Pasien terdiagnosa katarak senilis
- VOD +
Untuk PP Malam :
A : Hipertemia, Nyeri Akut, Gangguan Persepsi Sensori
Visual (belum teratasi) Ns. Ibnu

P : - Suhu tubuh membaik - Observasi istirahat


malam
- Motivasi mandi pagi
- Dehidarasi berkurang
- Motivasi minum obat
- Nyeri menurun
- Latih teknik relaksasi
- Verbalisasi melihat bayangan meningkat
- Distorsi sensori menurun
- Respons sesuai stimulus membaik

Intervensi dilanjutkan
Untuk PP Sore : TIM
EVALUASI SHIFT KETIGA
Ns. Resa
S : - Pasien mengatakan napsu makan membaik
- Identifikasi TTV
- Pasien mengatakan sudah berenergi - Anjurkan keluarga
- Pasien mengatakan rasa nyeri di mata kanan untuk tetap bersama
berkurang pasien
O: - Latih teknik relaksasi
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
- S :36,3`C
- Libatkan sholat
- TD: 120/100 MMHG,
- N: 82X/MENIT, Untuk PP Malam :
- RR:22X/MENIT,
Ns. Ibnu
- Pasien terdiagnosa katarak senilis
- VOD + - Observasi istirahat
A : Hipertemia, Nyeri Akut, Gangguan Persepsi Sensori malam
Visual (teratasi - Latih teknik relaksasi

P : Intervensi stop

42 | Gastroenteritis
BAB IV
PATHOFLOW DIARAM GASTROENTERITIS

ETIOLOGI GE

Agen gastroenteritis (bakteri,


KERACUNAN MAKANAN virus, parasite) Psikologis (stress, cemas, takut) Malnutrisi (KH, lemak,
. protein)

BERSIFAT TOKSIN
Masuk kesaluran pencernaan Meransang saraf simpatik
melalui makana yang Tekanan osmotic di dalam
terkontaminasi
Akumulasi toksin di saluran rongga usus
pencernaan
Meransang kelenjar adrenal
s Masuk ke lambung
Volume cairan dalam
Mengiritasi sel mukosa usus lumen
kostrisol
Menetap di daerah lambung

Gg. Motilitas usus Metabolism KH. Protein dan


lemak
berkoloni

hiperperistaltik
Makanan dari lambung teralu
Mengeluarkan toksin
cepat masuk ke usus

Kesempatan usus untuk


absorsi makanan
Mengiritasi sel mukosa
lambung Pelepasan agen infalmasi Adenosine trifosfat

Sbgn bakteri terbunuh Sbgn masuk ke prostaglandin


hcl duodenum

Hcl di lambung
Menempel di sel epitel Merangsan reseptor
vili usus nyeri

Merangsang poster medulla


oblongata
Berkoloni dan
berkembang biak
Nyeri akut
Merangsang mual
Mengeluarkan toksik berupa
enzim
43 | Gastroenteritis
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare,
dengan atau tampa disertai muntah, mual, nyeri di perut, dan sering di sertai peningkatan
suhu tubuh.
Penyebab terjadinya kami simpulkan menjadi 3 faktor yaitu :
1. Faktor infeksi
a. Infeksi internal :
Infeksi saluran pencernaan dikarenakan bakteri, virus maupun parasite yang
merupakan penyebab utama gastroenteritis
b. Infeksi parenteral :
Merupakan infeksi di luar system pencernaan yang dapat menimbulkan
gastroenteritis
2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat merupakan disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Gastroenteritis
dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan tidak layak (makanan basi), beracun dan
jenis makanan yang menyebabkan alergi pada seseorang.
3. Fakto Psikologis
Faktor psikologis karena stress, cemas atau panic dapat mengakibatkan
gastroenteritis dikarenakan saraf simpatik terangsang sehingga kelenjar adrenal
merangsang kortisol untuk bertambah membuat menambahnya metabolisme KH, protein
dan lemak yang mengakibatkan makanan dari lambug terlalu cepat masuk ke usus.
4.2 Saran

Dalam melakukan perawatan gastroenteritis hendaknya berhati hati, cermat dan teliti
serta selalu menjaga kestrerilan alat, maka akan mempercepat proses penyembuhan.

44 | Gastroenteritis
DAFTA PUSTAKA

Putri, K. N. A. (2015). Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Katarak


terhadap Intensi untuk Melakukan Operasi Katarak pada Klien Katarak di Wilayah Kerja
Puskesmas Semboro Kabupaten Jember.

https://www.ilmulengkap.xyz/2017/06/makalah-katarak.html?m=1

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/katarak/
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada; 2012.

:http://www.jerrytaneyesurgery.com/docs/
operasi_katarak_kencan_edisi_6_tahun_1_2011_id.pdf  

:http://www.jerrytaneyesurgery.com/docs/
operasi_katarak_kencan_edisi_6_tahun_1_2011_id.pdf   

Vaugan G. D, Asbury T, Eva R.P. (2000).Oftalmologi umum.Bab.20 lensa hal401-


406.Edisi 14. Widya medika : Jakarta.2.

Ilyas S. (2007). Ilmu Penyakit Mata.Tajam penglihatan, kelainan refraksi


dan penglihatan warna hal 72-75. Edisi 3. Balai Penerbit Fakultas KedokteranUniversitas
Indonesia : Jakarta.3.

Lang, Gerhard K.Opthalnology,A short Textbook, Penerbit Thieme Stuttgart, New York,


2000, hal 173-185.4.

Kohnen, T.Cataract and Refractive Surgery,Penerbit Springer, Germany,2005, hal 19.5.

Titcomb, Lucy C.Understanding Cataract Extraxtion,last update 22 November 20106.

Ocampo, Vicente Victor D, Senile Cataract, 2009, available atwww.emedicine.com/ last


update 22 November 2010.7.

Ming PY. Operasi Katarak. [internet]. [cited on Oct 2016] Available


from:http://www.jerrytaneyesurgery.com/docs/operasi_katarak_kencan_edisi_6_tahun_1
_2011_id.pdf  8.

45 | Gastroenteritis

Anda mungkin juga menyukai