Anda di halaman 1dari 12

PAPER

ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

Disusun Oleh :

Ahmad Fauzan (2113201041)

Bobby Febrian (2113201001)

Malyano Joergi voytila Jeo (2113201087)

Mila Ayu Lestari (2113201026)

Rosiana Hendreani (2113201082)

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MAHAKAM SAMARINDA

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
ABSTRAK.......................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

2
ABSTRAK

Dalam tulisan ini akan digambarkan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis
ilmiah. Penulisan ilmiah ini pada umumnya harus formal, sebagaimana kebiasaan yang harus diikuti
dalam penulisan, dan material yaitu menyangkut isi. penulisan yang memenuhi persyaratan dan kebiasaan
umum akan mudah dipahami dan menarik. Pada penulisan karya ilmiah terdapat beberapa etika dan kode
etik yang harus diikuti, dimana norma ini berkaitan dengan pengutipan, Perujukan, perijinan terhadap
bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan. Dalam penulisan ilmiah sering di
temukan kesalahan-kesalahan yang terjadi, biasanya kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat
penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalampenulisan. Karya ilmiah biasanya ditulis
untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang
terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema
seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika berasal dari bahasa Yunani, yang mengandung banyak arti, contohnya seperti : adat,
kebiasaan, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir.
Pengertian etika dalam KBBI menurut Alwi (2007 adalah ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) dalam kelompok sosial. Etika
menurut Setiawan (2011) adalah konsep yang mengarah pada perilaku yang baik dan pantas
berdasarkan nilai-nilai norma, moralitas, pranata, baik kemanusiaan maupun agama. Kode etik
penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan yang melibatkan
antara pihak peneliti, pihak yang diteliti, dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil
penelitian tersebut. Etika penelitian juga mencakup perilaku peneliti terhadap subyek penelitian
serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat (Notoatmodjo, 2014). Cara yang
efektif dan menjadi standar dalam mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasilpenelitian
adalah dengan cara ditulis dalam bentuk artikel ilmiah, dan dipublikasikan pada majalah atau
jurnal ilmiah yang di-review (Muninjaya, 2002; Setiasyah, 2015).
Artikel ilmiah adalah suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh para
penulisnya, melalui proses penelaahan, dan menjadi indikator keberhasilan penulis dalam
melakukan suatu kegiatan penelitian sampai tuntas. Artikel ilmiah yang akan di publikasikan
seharusnya dilakukan dengan berbagai tahapan dan memiliki kriteria “good science dan good
communication” (Afiyanti et al., 2015).
Sebuah artikel ilmiah yang menampilkan hasil penelitian yang menarik akan kurang
berbobot kalau diterbitkan pada jurnal yang tidak sesuai. Pada umumnya, jurnal yang
menampilkan artikel ilmiah mempunyai etika atau aturan umum tentang editorial, etika ilmiah,
prosedur percetakan, dan penerbitan. Sebuah artikel ilmiah yang baik biasanya akan muncul dari
jurnal yang sudah diakui reputasinya di kalangan masyarakat ilmiah (Muninjaya, 2002).

4
B. Rumusan masalah

1. Apa itu etika penulisan ilmiah


2. Apa saja sifat penulisan ilmiah
3. Apa saja pelanggaran etika penulisan ilmiah

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu etika penulisan ilmiah

2. Untuk engetahui sifat penulisan ilmmiah


3. Unutk mengetahui apa saja pelanggaran penulisan ilmiah

5
BAB II

PEMBAHASAN

1) Struktur karya Tulis Ilmiah


a) Pendahuluan
b) Landasan teori
c) Metode penelitian
d) Hasil penelitian/analisis
e) penutup

2) Etika Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Sriyana (2014) menyebutkan bahwa etika penulisan artikel ilmiah adalah konsep yang
mengarah pada perilaku yang baik dan pantas berdasarkan nilai-nilai norma agama,
moralitas kemanusiaan, dan pranata keilmuan.
Anonimus (2013) menyebutkan etika penulisan artikel ilmiah adalah :
a. Setiap informasi hasil penelitian harus didiseminasikan, disebarluaskan, dan/atau
dipublikasikan di media cetak atau elektronik pertama kali dan sekali, tanpa mengenal
publikasi berganda/duplikasi, kecuali yang bersifat rahasia atau menyebabkan keresahan
publik.
b. Hasil penelitian dapat dipublikasikan dalam bentuk artikel yang dipublikasi pada jurnal
ilmiah atau proseding atau dalam bentuk buku.
c. Peneliti sebaiknya mencantumkan sumber dana penelitian, kecuali penyandang dana
menolak pencantuman tersebut.

Menurut Saukah (2002 dalam Abdullah, 2012) kode etik penulisan artikel ilmiah adalah :
a. Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan.
b. Sebagai orang terpelajar, mestinya menjaga kebenaran dan manfaat serta makna
informasi yang disebarkan sehingga tidak menyesatkan.
c. Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.
d. Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.
e. Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.
f. Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain.
g. Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah. Pelanggaran ilmiah
tersebut diantaranya adalah Falsifikasi, Fabrikasi, Plagiarisme.

Dengan demikian etika penulisan artikel ilmiah bertujuan untuk :


a. Menjamin akurasi temuan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Untuk melindungi hak kekayaan intelektual peneliti.
c. Untuk melindungi obyek penelitian dari pemalsuan dan kerusakan.
d. Menjaga reputasi ilmuwan.
6
e. Menegakkan etika moral dalam berperilaku.

3) Sifat Etika Penulisan Ilmiah

1. Kejujuran
Penulis di tuntut mampu untuk mengungkapkan apa adanya secara baik agar tidak
menyimpang dari kaidah yang sudah baku sehingga tulisan nya dapat lebih mudah
di pertanggung jawabkan
2. Bebas dari plagiarisme
Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara
tepat dan memadai (Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010, Pasal 1 ayat 1).
jenis plagiat tersebut dapat berupa (1) pengambilan kutipan langsung penulis lain
secara keseluruhan gagasan atau hasil pemikiran penulis lain tanpa menyebutkan
sumbernya; (2) pengambilan kutipan langsung penulis lain hanya sebagian dari
pernyataan atau kalimatnya tanpa menyebutkan sumbernya; serta dapat juga (3)
pengambilan kutipan tidak langsung yang diuraikan dengan menggunakan kata-
kata atau kalimat penulis sendiri tanpa menyebutkan sumbernya. Dalam hal ini,
pengertian kutipan dapat yang sudah
dipublikasikan ataupun yang tidak dipublikasikan dan pengertian sumber adalah
dapat berasal dari penulis orang lain dan dapat juga berasal dari penulis itu
sendiri.

3. Menjujung hak cipta


hak cipta adalah hak penemu atas keaslian hasil temuannya dalam ilmu dan
pengetahuan serta hak untuk mengumumkan atau memperbanyak hasil
temuannya, seperti yang dijelaskan dalam UndangUndang Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (2002). Hak cipta adalah hak eksklusif
bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (p.1)

4. Keabsahan
Suatu karya tulis ilmiah memiliki sifat keabsahan. Keabsahan terkait dengan
konsep atau gagasan yang diungkapkan. Setiap penulis karya tulis ilmiah harus
mampu mengungkapkan konsep atau gagasan yang diuraikannya secara baik

7
bahwa gagasannya adalah sebenar-benar gagasan yang menjadi dasar uraiannya.
Dari awal suatu tulisan, penulis harus mampu mengungkapkan gagasannya
tersebut secara baik sehingga tidak dapat memberikan makna lain atas tulisannya.
5. Keterandalan
Keterandalan adalah ketepatan dan kemantapan atas materi tulisan. Keterandalan
memiliki keterkaitan dengan keabsahan, apabila suatu tulisan adalah absah
(valid), sudah dapat di pastikan bahwa tulisan tersebut juga andal (reliable)

4) Pelanggaran Karya Tulis

1. Plagiarisme
Plagiarisme adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat, atau hasil penelitian orang lain
dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya sendiri (Suyanto dan Jihad,2011).
Plagiarisme dapat dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja. Melakukan tindakan
menjiplak karya orang lain tanpa mencantumkan sumber referensi merupakan jenis
plagiarism sengaja. Sedangkan, jenis plagiarism tidak sengaja adalah ketidak sadaran
orang tersebut melakukan plagiarisme. Hal itu dapat terjadi karena kurangnya
pengetahuan dan pemahaman dala mengutip sebuah karya.

2.Self-Plagiarisme
Auto plagiasi atau self-plagiarism merupakan salah satu jenis plagiarisme. Jenis
plagiarime yang satu ini merupakan plagiarisme yang dilakukan seseorang dalam
karyanya sendiri. Seorang penulis dikatakan self-plagiarism jika penulis tesebut mengutip
bagian tertentu dari hasikl karya sebelumnya yang sudah di publikasikan.

3.Fabrikasi Data
Fabrikasi adalah suatu data dalamlaporan penelitian yang dibuat secara mengarang tanpa
adanya bukti telah melakukan penelitian tersebut.

4.Falsifikasi Data
Falsifikasi data adalah proses mengubah data tanpa dicantumkan kebenaran datanya.
Proses ini merupakan manipulasi data sehingga data yang disajikan tidak akurat.

5) Plagiatisme
Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia nomor 17 tahun 2010 “
plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak di sengaja dalam memperoleh atau mencoba

8
kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah , dengan mengutip sebagian atau seluruh karya
da atau karya ilmiah pihak lain yang di akui karya ilmiah nya , tampa mengatakan sumber
secara tepat dan memadai”.

1) Ruang lingkup
Dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 17 Tahun 2010 dan menurut
(Soelistyo, 2011) dalam (Istiana, 2014) adalah sebagai berikut:
1. Mengutip kata‐kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan
tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
2. Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan
identitas sumbernya.
3. Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas
sumbernya.
4. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
5. Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat
sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
6. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan
oleh pihak lain seolah‐olah sebagai karya sendiri.
7. Menggunakan suatu karya untuk dikumpulkan pada satu tugas akademik, yang
sebelumnya telah digunakan pada tugas akademik lain yang terkait denga suatu mata
kuliah.

2) Menghindari tindakan plagiarisme


Ada langkah yang harus diperhatikan untuk mencegah atau menghindarkan kita dari
plagiarisme, yaitu melakukan pengutipan dan/atau melakukan paraphrase:

1. Pengutipan
a. Menggunakan dua tanda kutip, jika mengambil langsung satu kalimat, dengan
menyebutkan sumbernya.
b. Menuliskan daftar pustaka, atas karya yang dirujuk, dengan baik dan benar. Yang
dimaksud adalah sesuai panduan yang ditetapkan masing‐ masing institusi dalam
penulisan daftar pustaka.
2. Parafrasa
a. Melakukan parafrasa dengan tetap menyebutkan sumbernya.
Parafrasa adalah mengungkapkan ide/gagasan orang lain dengan menggunakan kata‐
kata sendiri, tanpa merubah maksud atau makna ide/gagasan dengan tetap
menyebutkan sumbernya. Merujuk kepada panduan yang dikembangkan dalam buku
“Handbook for Student” di MIT, USA, setidaknya adalah enam cara/teknis sekaligus
diterapkan dalam membuat parafrasa dari kalimat-kalimat yang disampaikan dalam
karangan asli, yaitu:
1) Menggunakan kata sinonim pada semua kata yang tidak umum

9
digunakan dalam karangan asli. Kata-kata seperti orang, dunia,
makanan adalah kata-kata umum yang tidak perlu lagi dicari
sinonimnya.
2) Mengubah struktur kalimat.
3) Mengubah tekanan kalimat dari aktif menjadi pasif atau sebaliknya.
4) Mengurangi anak-anak kalimat yang tidak perlu untuk diuraikan atau
dimaknakan kembali oleh penulis (pengutip).
5) Mengubah bagian-bagian pembicaraan yang diurai penulis asli.

6. Pedoman Etika Penulisan Ilmiah


etika penulisan ilmiah di atur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 28 Tahum 2017 tentang pedoman penulisan Karya tulis
ilmiah bagi analisis kebijakan. Peraturan Menteri Pendidikan nomor 17 tahun 2010
tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi.
Sanksi bagi mahasiwa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan
dalam Pasal 10 ayat (4) secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang
paling berat, terdiri atas:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
f. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau
g. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penjiplakan (plagiarism) merupakan kegiatan mengambil atau menjadikan ide-ide atau
kata-kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya. Sedangkan
definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang
mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya oran lain dan
menjadikannya karya sendiri tanpa sepengatahuan atau izin sang pemiliknya.
2. Banyak sekali contoh dari tindakan penjiplakan, salah satunya yaitu menggunakan atau
mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan terhadap
sumber secara benar dan lengkap.
3. Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam meghindari tindakan plagiarism, salah
satunya yaitu dengan membiasakan diri untuk menulis setiap hari dengan mematuhi
etika karya ilmiah.

Ada beberapa kendala yang dialami oleh seorang dalam membuat karya tulis ilmiah.
Miskin Ide. Kurangnya ide atau gagasan, merupakan kendala utama seorang penulis, untuk
memulai menulis harus berangkat dari ada atau tidaknya ide atau gagasan dari si penulis.
Kurang Waktu. Tidak tersedianya waktu untuk menulis juga merupakan kendala yang dihadapi
oleh setiap orang. Waktu yang dimiliki mungkin lebih banyak tersita untuk mengerjakan
pekerjaan rutin atau kegiatan lain yang sudah menjadi pola hidup seseorang.
Kurang Motivasi. Tidak adanya motivasi untuk menulis, merupakan hambatan berikutnya
mengapa seseorang memiliki kecenderungan lemah dalam menulis karya ilmiah. Segala aktivitas
manusia di dunia ini pastilah selalu diatur oleh norma-norma yang berlaku di suatu masyarakat.

11
Norma-norma atau aturan-aturan diperlukan untuk mengatur kegiatan individu ataupun
kelompok indidvidu agar satu dengan yang lainnya tidak berbenturan atau merugikan bagi
individu atau kelompok individu lainnya.
Dalam kaitannya dengan penulisan karya ilmiah, maka penulis bertanggungjawab terhadap
semua kesalahan isi terbitan, plagiat yang dilakukan, ketidak benaran isi tulisan dan menanggung
segala bentuk hukuman yang berlaku. Jika terdapat kesalahan dalam tulisannya, maka penulis
harus secara jujur mengoreksinya.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/501088334/MAKALAH-ETIKA-PENULISAN-KARYA-ILMIAH

Arifin, A. (2016). Etika dan Kode Etik Penulisan Ilmiah. Retrieved from
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197902072014041001/pengabdian/ETIKA DAN KODE ETIK
PENULISAN ILMIAH.pdf Iskandar, M. (2009). Penentuan Ciri-Ciri Plagiarisme Dalam Makalah Ilmiah
Yang Mereferensi Sumber Dalam Bahasa Asing Yang Diterjemahkan. Bina Ekonomi, 13(1), 46–57.
Nugroho, S. P. (2014). Etika Penulisan Ilmiah. 1–18. Wibowo, A. (2012). Mencegah dan Menanggulangi
Plagiarisme di Dunia Pendidikan. Kesmas: National Public Health Journal, 6(5), 195.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v6i5.84

12

Anda mungkin juga menyukai