Anda di halaman 1dari 16

RPL BERMUATAN PPK, 4C.

HOTS, DAN LITERASI


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK KHOLILIYAH BANGSRI


Kelas/ Semester : X OTKP A, X OTKP B, X TB
Mata Pelajaran : BIMBINGAN KONSELING
Materi Pokok : KENAKALAN REMAJA DAN CARA MENGATSINYA
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit (2 x pertemuan)

Imtaq :
QS. Surat Al Hujurat ayat 13

Artinya :
Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Surat Ar Rum Ayat 41-42

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu
lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-
orang yang mempersekutukan (Allah).”

Surat Al A’raf ayat 56


Artinya: ”Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik.
Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat
dekat kepada orang yang berbuat kebaikan”

FOKUS PENUMBUHAN KARAKTER


1. Nilai rasa ingin tahu
2. Nilai kedisiplinan
3. Nilai tanggung jawab
4. Nilai kerjasama

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
3.5 Peserta didik dapat menjadikan iman dan taqwa sebagai pedoman hidup.
4.5 Dapat mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan
berkeluarga, bermassyarakat, berbangsa dan bernegara.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.5.1 Memahami pengertian kenakalan remaja
4.5.2 Memahami jenis-jenis dan penyebab kenakalan remaja
4.5.3 Memahamim akibat yang di timbulkan oleh kenakalan remaja
4.5.4 Memahami cara mengatasi kenakalan remaja
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran problem based learning, peserta didik dapat mengetahui bentuk
atau jenis kenakalan remaja, dampak terhadap pribadi dan lingkungan serta berusaha untuk
menghindarinya. sehingga dapat di aplikasikan dalam sikap dikehidupan nyata sehari-
hari hehingga dapat memancarkan kepercayaan diri.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian kenakalan remaja
2. Jenis-jenis dan sebab kenakalan remaja
3. Akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja
4. Cara mengatasi kenakalan remaja
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific learning
2. Model : Project based learning
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan latihan ketrampilan

G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Slide power point tentang kepribadian manusia
2. Video kepribadian matang

H. SUMBER BELAJAR
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK
kelas 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang
pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan
Konseling.Yogyakarta: Paramitra

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan I
Alokas
Muatan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan i
Pembelajaran
Waktu
Pendahulua 1. Guru mengucapkan salam 5 menit PPK : religius
n 2. Guru memimpin berdoa sebelum pembelajaran
dimulai
3. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan mengecek
kehadiran PPK : Disiplin
4. Memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual dalam kehidupan sehari-hari
5. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari. Kecakapan
Bentuk pertanyaan: abad 21 :
Siapa yang hari ini di tempat tinggalnya berfikir kritis
mendengar pengumuman tentang
meninggalnya seseorang? PPK : rasa
6. Menyajikan tujuan pembelajaran/ kompetensi ingin tahu
dasar yang akan dicapai
7. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan Kecakapan
uraian kegiatan sesuai silabus abad 21 :
komunikasi

Kegiatan Inti 1. Mengorientasikan


a. Peserta didik membentuk kelompok 10 PPK :
dengan anggota 4-5 orang menit kerjasama
b. Peserta didik dalam kelompoknya
mengidentifikasikan permasalahan terkait PPK: rasa
junis dan sebab kenaklan remaja. ingin tahu
Masalah yang disajikan adalah kenakalan
remaja dn cara menghindarinya. Kecakapan
c. Guru mengajukan permasalahan yang abad 21 :
berkaitan dengan masalah yang disajikan pemecahan
sebagai bahan diskusi bersama dengan masalahan
kelompoknya

2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran


a. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
memperdalam literatur untuk PPK: tanggung
mendapatkan jawaban dari permasalahan jawab
sebagai bahan diskusi yaitu junis dan sebab
kenaklan remaja. 10 Literasi
b. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menit
mengajukan pertanyaan (pertanyaan
ditulis) dari analisis permasalahan.
c. Guru mendampingi peserta didik dalam
mengatasi dan mengorganisasikan tugas HOTS : analisis
yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi

3. Membimbing penyelidikan mandiri dan


kelompok Kecakapan
a. Peserta didik menyelidiki peristiwa terkait abad 21 :
permasalahan yang diberikan terkait junis kolaborasi
dan sebab kenaklan remaja.
b. mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber seperti buku dan internet dengan
bimbingan guru Kecakapan
abad 21: kritis
10
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil menit
karya Literasi
5. Peserta didik dalam kelompoknya
merencanakan dan menyiapkan karya sebagai
hasil dari pemecahan masalah dari keterkaitan
antara junis dan sebab kenaklan remaja..
6. Menganalisis dan evaluasi proses
pemecahan masalah
a. Menganalisis keterkaitan antara
keterkaitan antara junis dan sebab
kenaklan remaja.
b. mengevaluasi proses pemecahan 15
permasalahan menit
c. peserta didik mempresentasikan
pengertian junis dan sebab kenaklan
remaja
d. Peserta didik dibantu oleh guru, melakukan HOTS : analisis
refleksi terhadap proses keterkaitan junis
dan sebab kenaklan remaja.
e. Peserta didik menyusun kesimpulan HOTS :
dengan arahan dari guru evaluasi
10
menit Kecakapan
abad 21 :
komunikasi

Penutup Kegiatan penutup mencakup : 15


1. Guru membimbing peserta didik untuk menit PPK :
membuat rangkungan/ simpulan dari kerjasama
pembelajaran
2. Guru beserta peserta didik melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah Kecakapan
dilaksanakan abad 21 :
3. Peserta didik memberikan umpan balik kolaborasi
terhadap proses dan hasil pembelajaran
4. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam PPK : tanggung
bentuk tugas jawab
5. Menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
6. Berdoa sebelum menutup pembelajaran PPK: religius
7. Guru menutup pembelajaran dengan
menyampaikan salam

Pertemuan II

Alokasi Muatan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu Pembelajaran
Pendahulua 1. Guru mengucapkan salam 10 menit PPK : religius
n 2. Guru memimpin berdoa sebelum
pembelajaran dimulai
3. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan mengecek
kehadiran PPK : Disiplin
4. Memberi motivasi belajar peserta didik
secara kontekstual dalam kehidupan
sehari-hari
5. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi Kecakapan
yang akan dipelajari abad 21 :
(Siapa yang orang tuanya berasal dari luar berfikir kritis
kota atau bekerja di luar kota?)
6. menyajikan tujuan pembelajaran/ PPK : rasa
kompetensi dasar yang akan dicapai ingin tahu
7. menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus Kecakapan
abad 21 :
komunikasi

Kegiatan Inti 1. Mengorientasikan


a. Peserta didik membentuk kelompok 10 menit PPK :
dengan anggota 4-5 orang kerjasama
Peserta didik dalam kelompoknya
mengidentifikasikan permasalahan PPK: rasa
terkait kenakalan remaja dan cara ingin tahu
menghindrinya.
Masalah yang disajikan adalah akibat Kecakapan
yang di timbulkan oleh kenakalan abad 21 :
remaja dan cara mengatasi kenakalan pemecahan
remaja. masalahan
Guru mengajukan permasalahan yang
berkaitan dengan masalah yang
disajikan sebagai bahan diskusi
bersama dengan kelompoknya yaitu
akibat yang di timbulkan oleh 15 menit PPK: tanggung
kenakalan remaja dan cara mengatasi jawab
kenakalan remaja.
Literasi
2. Mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran
a. Peserta didik diberikan kesempatan
untuk memperdalam literatur untuk
mendapatkan jawaban dari HOTS : analisis
permasalahan sebagai bahan diskusi
tentang akibat yang di timbulkan oleh
kenakalan remaja dan cara mengatasi
kenakalan remaja.
b. Peserta didik diberikan kesempatan Kecakapan
untuk mengajukan pertanyaan abad 21 :
(pertanyaan ditulis) kolaborasi
c. Guru mendampingi peserta didik
dalam mengatasi dan 15 menit
mengorganisasikan tugas yang
berhubungan dengan masalah yang Kecakapan
dihadapi. abad 21: kritis

3. Membimbing penyelidikan mandiri dan


kelompok Literasi
a. Peserta didik menyelidiki peristiwa
terkait permasalahan yang diberikan
terkait akibat yang di timbulkan oleh
kenakalan remaja dan cara mengatasi
kenakalan remaja. mengumpulkan 15 menit
informasi dari berbagai sumber seperti
buku dan internet dengan bimbingan
guru

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil


karya
a. Peserta didik dalam kelompoknya
merencanakan dan menyiapkan karya
sebagai hasil dari pemecahan masalah dari 10 menit
keterkaitan akibat yang di timbulkan oleh HOTS : analisis
kenakalan remaja dan cara mengatasi
kenakalan remaja.
b. Menganalisis dan evaluasi proses HOTS :
pemecahan masalah evaluasi
a. menganalis keterkaitan akibat yang di
timbulkan oleh kenakalan remaja dan Kecakapan
cara mengatasi kenakalan remaja. abad 21 :
mengevaluasi proses pemecahan komunikasi
permasalahan
b. peserta didik mempresentasikan
penyelesaikan permasalahan dari
diskusi per kelompok
c. Peserta didik dibantu oleh guru,
melakukan refleksi terhadap proses
akibat yang di timbulkan oleh
kenakalan remaja dan cara mengatasi
kenakalan remaja.
d. Peserta didik menyusun kesimpulan
dengan arahan dari guru

Penutup Kegiatan penutup mencakup : 15 menit


1. Guru membimbing peserta didik untuk PPK :
membuat rangkuman/ simpulan dari kerjasama
pembelajaran
2. Guru beserta peserta didik melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah Kecakapan
dilaksanakan abad 21 :
3. Peserta didik memberikan umpan balik kolaborasi
terhadap proses dan hasil pembelajaran
4. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam PPK :
bentuk tugas tanggung
5. Menginformasikan rencana kegiatan jawab
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya
6. Berdoa sebelum menutup pembelajaran PPK: religious
7. Guru menutup pembelajaran dengan
menyampaikan salam

J. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Sikap Spiritual
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Instrumen : Terlampir

2. Sikap Sosial
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Instrumen : Terlampir

3. Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tulis pilihan ganda
Bentuk Instrumen : soal pilihan ganda
Instrumen : Terlampir

4. Ketrampilan
Teknik Penilaian : Produk
Bentuk Instrumen : Skala penilaian
Instrumen : Terlampir

Jepara, 13 januari 2020


Mengetahui,
Kepala SMK Kholiliyah Bangsri Guru Bimbingan Konseling

Saidun Afit, S.H.I, M.Pd.I Endang Rifqiyati, S.Pd.


Lampiran 1. Uraian Materi

KENAKALAN REMAJA DAN CARA MENGHINDARINYA


a. Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku
menyimpang.  Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat
penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial
yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat
mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui  jalur
tersebut berarti telah menyimpang.

Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku
menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena si pelaku kurang
memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang disengaja, bukan
karena si pelaku tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku
tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang
dilakukan melanggar aturan. Becker (dalam Soerjono Soekanto,1988,26), mengatakan bahwa
tidak ada alasan untuk mengasumsikan hanya mereka yang menyimpang mempunyai dorongan
untuk berbuat demikian.

Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk
melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi
kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat menahan
diri dari penyimpangan. Masalah sosial perilaku menyimpang dalam “Kenakalan Remaja” bisa
melalui pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui
pAndangan sosialisasi. Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai
masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi).

Silahkan perhatikan definisi kenakalan remaja yang sudah disebutkan di atas tadi. Sekarang…
Kenapa seorang remaja bisa terjun ke dunia “kenakalan remaja” dan bagaimana kita sebagai
remaja bisa menghadapinya? Berikut penjelasannya, tentunya berdasarkan perspektif seorang
remaja. Balik ke definisi awal kenakalan remaja - suatu tindakan menyimpang/tidak dapat
diterima sosial. Pertanyaannya: kenapa remaja melakukan pemberontakan? Ada 3 hal yang
berperan penting dalam hal ini, yaitu: Keluarga, Pergaulan, Remaja itu sendiri
1. Keluarga
Ketika orang tua otoriter, maka yang kita sebut sebagai kenakalan remaja akan muncul dalam
artian ingin memberontak. Sementara kalau orang tua permisif, remaja malah akan mencari-cari
perhatian dengan segala tingkah lakunya yang kemungkinan besar menjurus ke kenakalan remaja.
Bahkan orang tua yang demokratis sekalipun.
2. Pergaulan
Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang namanya rasa solidaritas, ingin diterima,
dan sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Kalau di dalam keluarga, remaja memberontak atau
mencari perhatian yang menjurus ke tindakan kenakalan remaja demi orang tua.
3. Remaja Itu Sendiri
Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika mencoba menarik perhatian
dari orang tua terlebih lagi teman, adalah untuk memuaskan diri remaja itu sendiri. Bukankah apa
pun yang terjadi kalau memang remaja tersebut punya ‘hati yang besar’ menyadari bahwa dia
tidak akan bisa mendapatkan ‘perhatian itu’, pasti dia bisa untuk tidak terperosok ke dalam jurang
kenakalan remaja.

b. Jenis-jenis dan Sebab Kenakalan Remaja

Berikut ini beberpa jenis dan sebab kenakalan remaja, diantaranya :

Jenis-jenis kenakalan remaja

 1. Berkelahi/tawuran
 2. Membolos-game
 3. Merokok-drugs
 4. Pacaran di luar batas
 5. Gank dengan kegiatan negatif
 6. Melakukan tindakan bullyying
7. Perbuatan pelanggaran etika dan sopan santun
8. Pengompasa, pencurian, perampokan dan tindak kriminal
 Lainnya

Sebab Kenakalan Remaja

Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:

1. Krisis identitas :  Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja
gagal mencapai masa integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah:  Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku
yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun
tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya. Contohnya :
- Penanaman kaidah-kaidah agama yang kurang kuat
- Kurang kuatnya pendirian remaja (labil)
Faktor eksternal:

1. Keluarga dan  Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan
yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan
agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya
kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
4. Pengaruh dampak negatif perkembangan iptek
5. Terbentur oleh keadaan yang memaksa (kondisi ekonomi)

c. Akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja

Berikut dampak atau akibat yang timbulkan oleh kenakalan remaja, antara lain :

1. Bagi diri remaja itu sendiri


Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri
dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu
kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu
seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan
dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-
mental yang lembek, berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi
moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan
mengarahkan.

2. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung
keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam
keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadinya ketidak
harmonisan di dalam kekuarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya
hal ini sangat tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang
pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang
dengan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga
akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal
kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap
apa yang terjadi dalam keluarganya.

3. Bagi lingkungan masyarakat


Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya akan buruk
bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang
yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman
masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan pandangan
masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi
normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

d. Cara-cara mengatasi kenakalan Remaja


 Perlunya kasih sayang , perhatian dan pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
 Pemblokiran terhadap media komunikasi internet yg berpengaruh buruk terhadap remaja
 Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin pendidikan agama dan figur yang bisa
dijadikan contoh
 Kemauan orangtua untuk membatasi anaknya keluar rumah dengan membenahi kondisi
keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, nyaman bagi remaja.
 Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik untuk menyalurkan bakat dan
minatnya
 Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
Lampiran 2. Instrumen Penilian

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Apa yang anda ketahui tentang patalogi sosial dan kenakalan remaja?
2. Lakukan observasi dan sebutkan 5 kenakalan remaja yang sering terjadi di sekolah anda!
3. Uraikan sebab-sebab kenapa sering terjadi kenakalan remaja tersebut!
4. Bagaiman langkah-langkah mengatasi kenakalan remaja tersebut!
5. Apakah media juga menjadi salah satu penyebab maraknya kenakalan remaja, sebutkan
contohnya.

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah
tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Kenakalan Remaja dan cara menghindarinya
Setelah menerima materi layanan BK tentang Kenakalan
2. Remaja dan cara menghindarinya, timbul kesadaran saya
untuk menghindari teman yang nakal.
Setelah menerima materi layanan BK tentang Kenakalan
4. Remaja dan cara menghindarinya saya menyadari bahwa
saya sering terpengaruh perilaku kenakalan remaja
Materi layanan BK tentang Kenakalan Remaja dan cara
5. menghindarinya, menyadarkan saya akan pentingnya
berperilaku baik dan menghindari kenakalan remaja.

C. KETRAMPILAN (ACTION)

Deskripsi kegiatan :

- Siswa diminta menulis berbagai akibat dari kenakalan remaja bagi diri sendiri, keluarga,
teman, sekolah dan lingkungan sekitar
- Setelah selesai guru meminta beberapa siswa untuk berperan sebagai remaja yang
melakukan kenakalan remaja, sebagai orang tua/keluarga, sebagai teman, pihak sekolah,
dan anak-anak/masyarakat di lingkungan sekitar.
- Siswa dengan peran remaja melakukan kenakalan remaja, kemudian pean-peran lainnya
memberikan respon/menunjukkan sikap, perasaan, dan perilaku mereka terhadap aksi
kenakalan remaja tersebut. Misalnya orang tua menangis dan jatuh sakit setelah melihat
keakalan tersebut, setelah selesai
- Guru merangkum berbagai akibat, sikap, dan perasaan yang di alami oleh peran masing-
masing, sebagai penutup guru mengajak siswa untuk menghindari kenakalan remaja.

INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber,
Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

Mengetahui,
Kepala SMK Kholiliyah Bangsri Guru Bimbingan Konseling

Saidun Afit, S.H.I, M.Pd.I Endang Rifqiyati, S.Pd.


LAPORAN EVALUASI (PENILAIAN), ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
BIMBINGAN DAN KONSELING LAYANAN KLASIKAL

A. Materi Bimbingan : Kenakalan remaja dan cara menghindarinya


B. Spesifikasi kegiatan :
1. Bidang bimbingan : Pribadi
2. Jenis Layanan : layanan Informasi
3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan
4. Sasaran layanan : Siswa kelas X OTKP A, B, TB, SMK Kholiliyah Bangsri
C. Pelaksanaan layanan :
1. Waktu, hari/ tanggal : 1 x 45 menit, senin 13 januari 2020
2. Tempat : Ruang Kelas X OTKP A, B, TB, SMK Kholiliyah Bangsri
3. Deskripsi dan komentar pelaksanaan layanan :
Siswa mengikuti layanan dengan aktif dan antusias, masing-masing dari siswa dengan
sukarela menanyakan apa apa yang belum ia ketahui. Sehingga proses layanan ini dapat
berjalan dengan lancar.
D. Evaluasi :
1. Cara-cara evaluasi :
 Mengamati kesungguhan dan partisipasi siswa selama layanan berlangsung.
 Tiap siswa lebih antusias menanyakan tentang Materi yang di sampaikan. Partisipasi
siswa saat mengikuti layanan sangat baik.
2. Mengamati perubahan sikap dan perilaku setelah siswa memperoleh layanan
informasi mengenai Kenakalan Remaja dan cara menghindarinya.
3. Deskripsi dan komentar tentang hasil evaluasi
Selama kegiatan layanan berlangsung setiap siswa mengikuti kegiatan dengan aktif dan
bersungguh-sungguh, hal ini nampak dari keberanian mereka untuk dapat menanyakan
tentang hal-hal yang belum ia ketahui mengenai Akibat yang di timbulkan oleh
kenakalan remaja.
E. Analisis hasil penilaian :
1. Cara-cara penilaian
 Analisis Diagnosis
Sebelum diberi layanan Informasi siswa belum memahami Akibat yang di
timbulkan oleh kenakalan remaja.
 Analisis Prognosis
Setelah layanan Informasi diberikan setiap siswa dapat memahami, Akibat yang di
timbulkan oleh kenakalan remaja.
 Treatment
Setelah mengetahui Akibat yang di timbulkan oleh kenakalan remaja. Siswa
bersedia melaksanakan pengetahuan yang sudah di perolehnya.
2. Deskripsi dan komentar hasil Evaluasi
Kegiatan layanan Informasi dapat berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari
antusias para siswa dalam mengikuti Tanya jawab dalam layanan, sehingga topik
yang dibahas dapat dipahami oleh siswa sebagai peserta layanan.
F. Tindak lanjut :
1. Cara-cara tindak Lanjut :
Mengamati perubahan siswa sebagai peserta layanan setelah layanan ini diberikan
2. Deskripsi dan Komentar tentang Upaya Tindak Lanjut
Layanan ini sangat cocok bagi semua siswa siswa Karena agar siswa di sekolah
memahami Akibat yang di timbulkan oleh kenakalan remaja. Jika setelah proses
layanan Informasi di berikan, masih ada muncul indikasi siswa yang bingung dalam
mengaplikasikannya, maka dapat ditindak lanjuti dengan kegiatan layanan konseling
perorangan.

Jepara, 13 januari 2020


Mengetahui,
Kepala SMK Kholiliyah Bangsri Guru Bimbingan Konseling

Saidun Afit, S.H.I, M.Pd.I Endang Rifqiyati, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai