A. Pengertian
kelompok plasmodium yang berada didalam sel darah merah, atau sel hati
yang ditularkan oleh nyamuk anopheles. Sampai saat ini telah teridentifikasi
darah merah, atau sel hati. Sampai saat ini dikenal cukup banyak spesies dari
plasmodia yang terdapat pada burung, monyet, kerbau, sapi, binatang melata.
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan
oleh protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan
splenomegali (Mansjoer).
oleh parasit plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nyamuk anopeles (Tjay &
Raharja).
3. Plasmodium malariae
4. Plasmodium ovale
otak karena menurunnya aliran darah efektif dan adanya hemolisa sel darah.
jaringan sub kutan lalu beredar dalam darah menuju hepar dan
b) Parasit berkembang biak dan setelah 1-2 minggu skizon pecah dan
menginfeksi eritrosit.
skizogoni.
C. Klasifikasi
ringan dan disebabkan oleh plasmodium vivax dengan gejala demam dapat
terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi
selama dua minggu setelah infeksi). Malaria tropika yaitu malaria yang
besar kematian akibat malaria. Hal ini dikarenakan organism bentuk ini sering
dibandingkan dengan jenis malaria yang lain, tapi gejala pertama biasanya
tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut
kemudian akan terulang lagi tiap tiga hari. Jensi malaria ini mirip dengan
malaria tertian.
Gejala serangan malaria pada penderita terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Gejala klasik, biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah
atau yang pertama kali menderita malaria. Gejala ini merupakan suatu
dingin.
- berkeringat (sel ama 2-4 jam), timbul setelah demam, terjadi akibat
Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai 2 jam atau
1) Periode berkeringat
a. Splenomegali
beberapa infeksi ketika membesar sekitar 3 kali lipat. Lien dapat teraba
di bawah arkus costa kiri, lekukan pada batas anterior. Pada batasan
b. Anemia
411).
c. Ikterus
ikterus adalah diskolorasi kuning pada kulit dan skIera mata akibat
merah yang berlebihan. Ikterus ini dapat terjadi pada destruksi sel
dengan hepatoseluler.
1. Fase seksual
Fase ini terjadi di dalam tubuh manusia (Skizogoni), dan di dalam tubuh
betina. Gametosit ini tidak berkembang akan mati bila tidak di hisap oleh
minggu, sporozoit kecil yang memasuki kelenjar ludah nyamuk (Tjay &
hal. 409).
2. Fase Aseksual
Terjadi di dalam hati, penularan terjadi bila nyamuk betina yang terinfeksi
darah. Sel darah merah berada dalam sirkulasi lebih kurang 120 hari. Sel
dan hati. Sel darah di hancurkan di limpa yang mana proses penghancuran
baru dan pigmen bilirubin yang dikelurkan bersamaan dari usus halus.
Dalam waktu 48 -72 jam, sel-sel darah merah pecah dan merozoit yang di
lepaskan dapat memasuki siklus di mulai kembali. Setiap saat sel darah
merah pecah, penderita merasa kedinginan dan demam, hal ini di sebabkan
oleh merozoit dan protein asing yang di pisahkan. Secara garis besar
semua jenis Plasmodium memiliki siklus hidup yang sama yaitu tetap
manusia melalui transfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui
F. Pathway
gejala sebeumnya, dan sering terjadi pada penderita yang tidak imun seperti
pada orang pendatang dan kehamilan. Komplikasi terjadi 5-10 % pada seluruh
fatal.
1. Malaria serebral (coma) yang tidak disebabkan oleh penyakit lain atau
talasemia/hemoglobinopati lainnya.
4. Gagal ginjal akut (urine kurang dari 400 ml/24 jam pada orang dewasa
syndrome).
8. Perdarahan spontan dari hidung atau gusi, saluran cerna dan disertai
H. Pemeriksaan penunjang
2. Res serosol
Untuk diagnostik akut (+) bila beberapa hari setelah infeksi parasit
3. Pemeriksaan GBC
tabl hari k
2-11 bln 1-4 th 5-9 thn 10-14 thn >15 thn
1 Artesunat ½ 1 2 3 4
Amodiakuin ½ 1 2 3 3-4
2 Artesunat ½ 1 2 3 4
Amodiakuin ½ 1 2 3 3-4
3 Artesunat ½ 1 2 3 4
Komposisi obat :
Artesunat : 50 mg/tablet
Semua pasien (kecuali ibu hamil dan anak usia < 1 tahun) diberikan
tablet
mg/kgBB/oral, dosis tunggal pada hari I (hari pertama minum obat). Dosis
hari
0-1 bln 2-11 1-4 5-9 thn 10-14 thn >15
Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1
2 Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3-4
Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1
3 Klorokuin 1/8 - ¼ ½ ¾ 3x2
Primakuin -
4-14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1
3. Malaria berat
Pada malaria berat diberikan untuk lini pertama yaitu Artemether injeksi
Untuk lini kedua diberikan Kina per infus / drip. Cara pemberian kina per
infus yaitu :
Dosis dewasa (termasuk ibu hamil) : Kina HCI 25% dosis 10 mg/kgbb
menerus sampai penderita dapat minum obat atau Kina HCI 25% (per
Bila tidak memungkinkan pemberian Kina per infus maka kina dapat
(dosis tunggal).
1. Pengkajian
a. Data dasar
kaji keluhan klien, kapan mulai tanda dan gejala. Faktor yang
5) Data biologis
Pola kebersihan
6) Data psikologis
2002).
menyangkal.
7) Data sosial
2. Diagnosa keperawatan
3. Rencana keperawatan
Tujuan : Thermoregulation
Intervensi :
2) Monitor IWL
Tujuan :
- Nutritional Status
- Intake
- Weight control
Kriteria hasil :
Intervensi :
mencegah konstipasi
atralgia, diaphoresis
Tujuan :
- Pain level
- Comfort level
Kriteria hasil :
mencari bantuan)
manajemen nyeri
nyeri)
Intervensi :
dukungan
16) Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan neri tidak
berhasil
Tujuan :
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
TA 2020/2021
IDRIYANTI PRATAMA SAPUTRI, S.Kep 25
- Syok prevention
- Syok management
Kriteria Hasil :
Intervensi :
13) ajarkan keluarga dan pasien tentang tanda dan gejala datangnya
syok
14) ajarkan keluarga dan pasien tentang langkah untuk mengatsi gejala
syok
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
TA 2020/2021
IDRIYANTI PRATAMA SAPUTRI, S.Kep 28
Anon. 2007. Plasmodium falciparum. [Online] Available at: HYPERLINK
Endang Haryanti Gani . 1992. Penatalaksanaan Malaria Berat Masa Kini. [Online]
Mei 2014]
Iskandar Zulkarnain dan Budi Setiawan. 2007. Malaria Berat dalam: Buku ajar
Ilmu Penyakit Dalam jilid III ed IV . Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu