Disusun oleh:
ANDI SAPUTRA
NIM: 2022207209542
TAHUN 2022
A. Defenisi
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari
genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles
dengan gambaran penyakit berupa demam yang sering periodik, anemia,
pembesaran limpa dan berbagai kumpulan gejala oleh karena
pengaruhnya pada beberapa organ misalnya otak, hati dan ginjal.
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan
oleh protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar
Zulkarnain, 1999).
Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun kronik,
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,
anemia dan splenomegali.
B. Etiologi
C. Manifestasi Klinik
a. Meriang
c. Keringat dingin
d. Kejang-kejang
a. Meriang
c. Keringat dingin
d. Kejang-kejang
e. Perasaan lemas, tidak nafsu makan, sakit pada tulang dan sendi.
3. Plasmodium malariae ( malaria kuartana )
a. Meriang
c. Keringat dingin
d. Kejang-kejang
e. Perasaan lemas, tidak nafsu makan, sakit pada tulang dan sendi
4. Plasmodium ovale ( jarang ditemukan )
a. Meriang
c. Keringat dingin
d. Kejang-kejang
D. Patofisiologi
Terjadinya infeksi oleh parasit Plasmodium ke dalam tubuh
manusia dapat terjadi melalui dua cara yaitu :
d. Sekuetrasi eritrosit
E. Data Penunjang
a. Laboratorium
b. Diagnosis
3. Tes Serologi
F. Komplikasi
4. Gagal ginjal akut (urine kurang dari 400 ml/24 jam pada orang
dewasa atau 12 ml/kg BB pada anak-anak) setelah dilakukan
rehidrasi, disertai kreatinin > 3 mg/dl.
G. Penatalaksanaan Medis
Pengobatan malaria dapat dilakukan dengan memberikan obat antimalari.
Obat antimalaria dapat dibagi dalam 9 golongan yaitu :
a. kuinin (kina)
b. mepakrin
c. klorokuin, amodiakuin
d. proguanil, klorproguanil
e. Primakuin
f. Pirimetamin
h. kuinolin methanol
i. antibiotic
Berdasarkan suseptibilitas berbagai macam stadium parasit
malaria terhadap obat antimalaria, maka obat antimalaria dapat
juga dibagi dalam 5 golongan yaitu :
A. Pengkajian
Dasar data pengkajian
a. Aktivitas/ istirahat
b. Sirkulasi
Tanda : Tekanan darah normal atau sedikit menurun. Denyut perifer
kuat dan cepat (fase demam) Kulit hangat, diuresis (diaphoresis )
karena vasodilatasi. Pucat dan lembab (vaso kontriksi),
hipovolemia,penurunan aliran darah.
c. Eliminasi
Gejela : Diare atau konstipasi; penurunan haluaran urine
e. Neuro sensori
f. Pernapasan.
Tanda : Tackipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan .
g. Penyuluhan/ pembelajaran
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada pasien dengan malaria berdasarkan dari
tanda dan gejala yang timbul dapat diuraikan seperti dibawah ini
(Doengoes, Moorhouse dan Geissler, 1999):
C. Intervensi Keperawatan
Rencana keperawatan malaria berdasarkan masing-masing diagnosa
diatas adalah :
Tindakan/ Intervensi :
Mandiri
6. Observasi dan catat kejadian mual/ muntah, dan gejala lain yang
berhubungan
Rasional : Gejala GI dapat menunjukan efek anemia (hipoksia)
pada organ
Kolaborasi
4. Anjurkan pada klien untuk kompres hangat pada daerah dahi dan
ketiak
6. Berikan antipiretik.
Tindakan/ intervensi:
Tindakan/ intervensi:
B. Saran