“G”
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS “DEMAM TYPOID”
DI PUSKESMAS BATUALU
TGL 2021
OLEH
MILKHA BATURANDAN
NS. 20.062
CI LAHAN CI INSTITUSI
(…………………………...) (………………………...…)
Salmonella Thyposa
Saluran Pencernaan
Mengeluarkan
mual/ muntah
endoktoksin anoreksia
Hipertermi
Nyeri
Ketidakseimbangang Resiko
D. Manifestasi klinis Nutrisi Kurang Dari Kekurangan
Kebutuhan Volume Cairan
Menurut Wibisono et al ( 2016) masa tunas sekitar 10-14 hari. Gejala yang timbul
bervariasi dari ringan sampai berat. Tanda gejalanya yaitu:
1. Minggu pertama muncul tanda infeksi akut seperti demam, nyeri kepala, pusing,
nyeri otot, anoraksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak nyaman
diperut. Demam yang terjadi berpola seperti anak tangga dengan suhu semakin
tinggi dari hari kehari. Lebih rendah pada pagi hari dan tinggi pada sore hari.
2. Pada minggu kedua gejala menjadi lebih jelas dengan demam, bradikardia,
relatif, lidah thyfoid (kotor ditengah, dan ujung bewarna merah disertai tremor).
Hepatomegali, splenomegali, meteorismus, gangguan kesadaran.
E. Komplikasi
Komplikasi demam tifoid dapat dibagi dalam :
1. Komplikasi intestinal :
a. Perdarahan usus
b. Perforasi usus
c. Ileus paralitik
2. Komplikasi ekstra-intestinal :
a. Komplikasi kardiovaskular :
Kegagalan sirkulasi perifer (renjatan sepsis), miokarditis, trombosis dan
tromboflebitis.
b. Komplikasi darah :
Anemia hemolitik, trombositopenia dan sindrom uremia hemolitik.
c. Komplikasi paru :
Pneumonia, empiema dan pleuritis.
d. Komplikasi hepar dan kandung empedu :
Hepatitis dan kolesistisis.
e. Komplikasi ginjal :
Glomerulonefritis, pielonefritis dan perinefritis.
f. Komplikasi tulang :
Osteomielitis, periostitis, spondilitis dan artitis.
g. Komplikasi neuropsikatrik :
h. Delirium, meningitis, polineuritis perifer, SGB ( sindrom guili aim ),
psikosis dan sindrom katatonia.
F. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap
Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukositosis atau kadar leukosit normal.
Leukositosis dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder.
2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal setelah sembuh.
Peningkatan SGOT dan SGPT ini tidak memerlukan penanganan khusus
3. Pemeriksaan Uji Widal
Uji Widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri
Salmonella typhi. Uji Widal dimaksudkan untuk menentukan adanya aglutinin
dalam serum penderita Demam Tifoid. Akibat adanya infeksi oleh Salmonella
typhi maka penderita membuat antibodi (aglutinin) yaitu:
a. Aglutinin O: karena rangsangan antigen O yang berasal dari tubuh bakteri
b. Aglutinin H: karena rangsangan antigen H yang berasal dari flagela bakteri
c. Aglutinin Vi: karena rangsangan antigen Vi yang berasal dari simpai bakter.
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglitinin O dan H yang digunakan untuk
diagnosis Demam Tifoid. Semakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan
menderita Demam Tifoid. (Widiastuti Samekto, 2017)
G. Penatalaksanaan
Menurut Widodo (2016), penatalaksanaan pada pasien demam tifoid meliputi:
1. Medis
a. Antibiotic (membunuh kuman):
1) Klorampenicol
2) Amoxilin
3) Kotrimoxasol
4) Ceftriaxon
5) Cefixim
b. Antipiretik (menurunkan panas)
1) Paracetamol
2. Keperawatan
a. Observasi kesehatan
b. Pasien harus tirah baring absolute sampai 7 hari bebas demam kurang
lebih 14 hari .hal ini untuk mencegah terjadinya komplikasi perforasi usus
c. Mobilisasi bertahap bila tidak panas, sesuai dengan pulihnya kekuatan
pasien
d. Pasien dengan kesadaran yang menurun, posisi tubuhnya harus diubah
pada waktu–waktu tertentu untuk menghindari komplikasi pneumonia
dan dekubits
e. Defekasi dan buang air kecil perlu diperhatikan karena kadangkadang
terjadi konstipasi dan diare
f. Diet
1) Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein
2) Pada penderita yang akut dapat diberi bubur sarig
3) Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim
4) Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam
selama 7 hari
g. Pola hidup bersih dan sehat
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
2) Menjaga kebersihan lingkungan rumah
I. Biodata
A. Identitas klien
1. Nama : An “R”
2. Tempat tgl. Lahir/usia : 08 April 2014
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Kristen Protestan
5. Pendidikan : TK
6. Alamat : Batualu
7. Tgl. Masuk : 29 Mei 2021
8. Tgl. Pengkajian : 31 Mei 2021
9. Diagnose medik : Demam Typoid
10. Rencana terapi : - IVFD RL 16 Tetes/menit
- Cefotaxime 2 x 500 mg/IV
- Ondasentron 2 x 2mg/IV
- PCT Syr 3 x 250 mg
- Buscopan 10 mg 3 x 1
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a. Nama : Tn “ O “
b. Usia : 36 Thn
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Swasta
e. Agama : Kristen Protestan
f. Alamat : Batualu
2. Ibu
a. Nama : Ny. “ B “
b. Usia : 31 Thn
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Kristen Protestan
f. Alamat : Batualu
C. Identitas Saudara Kandung
G1 6 6
0 3
G2 30 2
4
21
? ? 30 29 27
36 3
1
G3 10 7 5
1 3
Ket :
= Laki- Laki = Klien
= Perempuan = Garis Pernikahan
= Meninggal ? = Umur Tidak Diketahui
= Tinggal Serumah
Penjelasan :
G1 : Kakek klien dari pihak ayah maupun ibu sudah meninggal dan tidak diketahui
factor penyebanya
G2 : Ayah dan ibu klien masih hidup dan dalam keadaan sehat beserta dengan
saudara-saudaranya
G3 : Klien anak ke-3 dari 5 bersaudara dan saat ini klien di rawat di RS Fatima
Makale, klien dijaga oleh ibunya dan ayahnya.
X. Aktivitas Sehari-hari
A. Nutrisi
B. Cairan
1. Jenis minuman Air putih dan susu Air putih dan teh
2. Frekuensi minum Tidak menentu Tidak menentu
3. Kebutuhan cairan Tidak menentu
2-3 gelas/hari
4. Cara pemenuhan Gelas
Sedotan
C. Eliminasi (BAK & BAB )
BAB
1. Tempat pembuangan Toilet Toilet
2. Frekuensi (waktu ) 1-2 kali sehari 1x sehari
3. Konsistensi Lunak Lembek
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
BAK
1. Tempat pembuangan Kamar mandi Kamar mandi
2. Frekuensi Tidak menentu Tidak menentu
3. Warna dan bau Kuning/amoniak Kuning /amoniak
4. Volume
5. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
D. Istirahat tidur
1. Jam tidur
- Siang 2-3 jam 2-3 jam
- Malam 9-12 jam 9-12 jam
2. Pola tidur teratur Tidak teratur
3. kebiasaan sebelum Nonton TV, bermain Tidak ada
tidur gadget
4. kesulitan tidur Tidak ada Bila klien merasa nyeri
E. Olahraga
F. Personal Hygiene
1. Mandi
- Cara Mandi sendiri Dibantu orang tuanya
- Frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
- Alat mandi sabun sabun
2. Cuci rambut 3 x seminggu 1x selama dirawat
- Frekunsi memakai sampo Memakai sampo
- Cara
3. Gunting kuku 3x seminggu Belum pernah
- Frekunsi memakai gunting tidak ada
- Cara kuku
4. Gosok gigi 1x sehari 1x sehari
- Frekunsi Mandiri Dibantu orangtua
- Cara
G. Aktivitas/mobilitas fisik
H. Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
a. Bentuk dada simetris kiri dan kanan tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat
retraksi
b. Gerakan dada : Gerakan dada simetris kiri dan kanan
c. Surat nafas : Suara nafas vesikuler
E. Sistem cardiovaskuler
1. Inspeksi
Conjungtiva : Tidak anemis
2. Auskultasi
Suara jantung : S1”Lup” pada katub mitral dan tricuspidalis ,S2”Dup”
pada katup aorta dan pulmonal
3. Capillary refilling time : <2 detik
F. Sistem pencernaan
1. Sclera : Tidak ikterus
2. Mulut : Bibir kering dan pecah-pecah, tidak terdapat stomatitis
3. Gaster : Kembung
4. Abdomen : nyeri, peristaltic usus 12x/menit
5. Anus : Tidak ada kelainan dan berfungsi dengan baik
G. Sistem indra
1. Mata
a. Lapang pandang normal 180°
b. Kelopak mata dapat menutup dan membuka
c. Visus 6/6
2. Hidung
a. Penciuman tidak mengalami gangguan pada penciuman
b. Tidak ada trauma dan epitaksis
3. Telinga
a. Keadaan daun telinga baik, kenal auditoris : Bersih, serumen ada sedikit
b. Fungsi pendengaran baik
H. Sistem saraf
1. Fungsi cerebral
a. status mental : Orientasi baik, daya ingat baik, penglihatan dan
perhitungan baik
b. Kesadaran : (Eyes :4, Motorik : 6, Verbal : 5) Composmentis
c. Bicara : Jelas
2. Fungsi cranial
a. Nervus I (Olfaktorius) : Dapat membedakan bau minyak kayu putih
dan jeruk
b. Nervus II (Optikus) : Visus ( tidak ada kartu snellen ), lapang
pandang 1800.
c. Nervus III, IV,VI(Okulomotorius, Troklearis, Abducen) : Dapat
mengangkat kelopak mata atas, pupil isokor, dapat menggerakkan bola
mata ke 6 arah
d. Nervus V (Trigeminus )
1) Sensorik : Dapat merasakan rangsangan pada kulit wajah
2/3 depan refleks mengedip positif.
2) Motorik : Gerakan rahang ke lateral (+).
e. Nervus VII(Fasialis)
1) Sensorik : Dapat merasakan manis, asam dan asin.
2) Otonom : Saliva tidak berlebihan
3) Motorik : Gerakan wajah simetris saat tersenyum
f. Nervus VIII (Akusticus)
Sensorik : Pendengaran : Klien dapat mendengar detak jarum jam tangan.
g. Nervus IX (Glosofaringeus)
Sensorik : Dapat merasakan rasa pahit pada 1/3 posterior lidah.
h. Nervus X (Vagus)
Motorik : Pergerakan ovula simetris dan tertarik ke atas
i. Nervus XI(Assesorius)
j. Motorik : Tidak ada atropi otot, klien dapat mengangkat bahu saat di
tahan
k. Nervus XII (Hipoglosus)
Motorik : Posisi lidah simetris,tidak ada deviasi gerakan lidah 5 5
3. Fungsi motorik : Massa otot baik, Tonus otot baik, kekuatan otot baik
5 5
4. Fungsi sensorik : Suhu 37,6oC, Nyeri abdomen
5. Fungsi cerebellum : Koordinasi baik, ada keseimbangan
6. Refleks : Bisep (+), Trisep (+), Patela (+), Babinski (-)
7. Iritasi meningen : Kaku duduk (–) lasaque sign (-) kering sign (+)
brudzinkim sign I /II (+)
I. Sistem muskuloskeletal
1. Kepala : Bentuk Kepala normal, gerakan ke segala arah
2. Vertebrae : Scoliosis (- ), Lordosis (- ), Kiposis (- ), Gerakan
(+ ) ROM Aktif Fungsi gerak baik.
3. Pelvis : Gaya jalan tidak gerakan + ROM Aktif
4. Lutut : Tidak kaku
5. Kaki : Simetris kiri dan kanan, gerakan : ROM aktif, klien
mampu berjalan dengan baik.
6. Tangan : Simetris kiri dan kanan, gerakan baik + ROM
Aktif, terpasang infuse di tangan kiri
J. Sistem integument
1. Rambut : Klien memiliki rambut yang lebat , berwarna
hitam, dan tidak rontok, rambut lurus
Hematologi
Darah rutin
Imunologi
Widal Typus O 1/320* NEGATIF
Widal Typus H 1/320* NEGATIF
Widal Paratypus A-H 1/160* NEGATIF
Widal Paratypus O-H 1/80* NEGATIF
Nyeri
Mual, muntah
Anoreksia
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan
Aliran Darah
Ductus thoracius
Resiko Kekurangan
Volume Cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(CP 2)
Nama : An “R”
Umur : 7 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
No Masalah/Diagnosa Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
1 Hipertemi berhubungan dengan 31 Mei 2021 2 Juni 2021
proses infeksi
Nama : An “R”
Umur : 7 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
No NDX dan Data Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Penunjang
1 Hipertermi 1. Tidak memperlihatkan 1) Kaji tanda dan gejala
berhubungan dengan berkeringat, menggigil, awal hipotermia seperti
proses infeksi dan merinding menggigil, pucat, bagian
DS: 2. Mempertahankan tanda- dasar kuku sianosis.
Ibu klien mengatakan tanda vital dalam batas 2) Memantau tanda-tanda
anaknya demam normal vital
DO: 3. Melaporkan suhu yang 3) Anjurkan kompres hangat
nyaman 4) Pantau suhu minimal
1. Klien lemah
2. Kesadaran 4. Melaporkan tanda dan setiap 2 jam, sesuai
Composmentis gejala hipertermi dengan kebutuhan
(GCS:15) 5) Berikan antipiretik dan
3. Klien teraba antibiotic
hangat
4. TTV :
N : 90 x/menit
P : 22 x/menit
S : 38,2°C
5. Widal Test :
a. S.Typhi
O : 1/320
b. S.Typhi
H : 1/320
c. S.
Paratyphi A-H:
1/160
d. S
Paratyphi A-O :
1/80
P : 28 x/menit P: 28x/menit
N: 92x/menit
A: Nyeri
08.3 3. Mengobservasi isyarat nonverbal
P: Pertahankan intervensi
20:3
3. Mengobservasi isyarat nonverbal
0
ketidaknyamanan
H : Ekspresi wajah meringis
6. Memberikan analgetik
H : Ketorolac 30 mg/12 jam/IV
20:0
0
4. Memberikan pasien
21:3 minuman dan kudapan bergizi,
0 tinggi protein, tinggi kalori yang
siap dikonsumsi
H : Klien diberi makanan seperti
ikan, sayur
5. Memberikan
21:3 informasi yang tepat tentang
5 kebutuhan nutrisi dan bagaimana
memenuhuinya.
H : Ibu klien mengerti tentang
pentingnya nutrisi untuk bagi klien
RESUME KEPERAWATAN
(CP 6)
Nama : An “R”
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Alamat : Batualu
1. Masalah keperawatan pada saat klien dirawat
a. Hipertemi berhubungan dengan proses infeksi
b. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia
d. Resiko kekurangan volume carian berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
3. Evaluasi
a. Hipertemi berhubungan dengan proses infeksi Teratasi
b. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis Teratasi
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia Teratasi
d. Resiko kekurangan volume carian berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
Teratasi
4. Edukasi
1. Memberikan informasi pada klien tentang demam thypoid
2. Menganjurkan klien untuk memperbanyak minum air putih
3. Memberikan informasi tentang makanan yang sehat dan gizi yang seimbang untuk
anak
4. Memberikan informasi tentang pentingnya minum air putih bagi kesehatan