Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN.

“G”
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS “BRONCHITIS”
DI RUANG ST. TERESIA ANAK
DI RS FATIMA MAKALE
TGL 7-13 JUNI 2021

OLEH
NILASARI DEBY
NS. 20.054

CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………………...) (………………………...…)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN LAKIPADADA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
BRONCHITIS

I. KONSEP DASAR MEDIS


A. Definisi
Bronchitis adalah suatu komponen dari penyakit paru obstruksi kronis
(PPOK). Deskripsi standar tentang bronchitis kronis adalah batuk berdahak
yang terjadi selama sedikitnya 3 bulan dalam satu tahun untuk 2 tahun
berturut-turut. Eksaserbasi akut bronchitis kronis didefenisiskan sebagai
memburuknya gejala seperti: batuk sekresi dahak yang berlebihan dan
kesulitan bernapas (Ikwati, 2017).
Bronchitis adalah penyakit pernafasan obstruktif yang sering dijumpai
yang disebabkan oleh peradangan bronchus. Penyakit bronchitis secara klinik
dapat bersifat akut dan kronik. Bronchitis akut adalah suata peradangan dari
bronchioli, bronchus, dan trakhea. Bronchitis kronis adalah suatu gangguan
paru obstruktif yang ditandai oleh produksi mukus berlebihan disaluran nafas
bawah selama paling kurang 3 bulan berturut-turut dalam setahun dan terjadi
paling sedikit 2 tahun (Ikwati, 2017).
B. Etiologi
Bronchitis biasanya lebih sering disebabkan oleh virus seperti rhinovirus,
Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus influenza, virus par influenza, dan
Coxsackie virus. Bronchitis adalah suatu peradangan pada bronchus yang
disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme baik virus, bakteri, maupun
parasit. Sedangkan pada bronchitis kronik dan batuk berulang adalah sebagai
berikut:
1. Spesifik
a. Asma
b. Infeksi kronik saluran napas bagian atas (misalnya sinobronchitis).
c. Infeksi, misalnya bertambahnya kontak dengan virus, infeksi
mycoplasma, chlamydia, pertusis, tuberkulosis, fungi/jamur.
d. Penyakit paru yang telah ada misalnya bronchiectasis.
e. Sindrom aspirasi.
f. Penekanan pada saluran napas
g. Benda asing
h. Kelainan jantung bawaan
i. Kelainan sillia primer
j. Defisiensi imunologis
k. Kekurangan anfa-1-antitripsin
l. Fibrosis kistik
m. Psikis
2. Non spesifik
a. Asap rokok
b. Polusi udara
C. Patofisiologi
Penemuan patologis dari bronchitis adalah hipertropi dari kelenjar
mukosa bronkus dan peningkatan sejumlah sel gobblet disertai dengan
infiltrasi sel radang dan ini mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif.
Batuk kronik yang disertai peningkatan sekresi bronkus tampaknya
mempengaruhi bronkiolus yang kecil-kecil sedemikian rupa sampai
bronkiolus tersebut rusak dan dindingnya melebar. Polusi dapat
memperlambat aktivitas silia dan pagositosis, sehingga timbunan mukus
meningkat sedangkan mekanisme pertahanannya sendiri melemah. Mukus
yang berlebihan terjadi akibat dysplasia. Sel-sel penghasil mukus di bronkus.
Selain itu, Perubahan-perubahan pada sel-sel penghasil mukus dan sel sel silia
ini mengganggu sistem escalator mukosiliaris dan menyebabkan penumpukan
mukus dalam jumlah besar yang sulit dikeluarkan dari saluran nafas. Karena
iritasi yang konstan ini, kelenjar-kelenjar yang mensekresi lendir dan sel-sel
globet meningkat jumlahnya, fungsi sillia menurun, dan lebih banyak lendir
yang dihasilkan dan akibatnya bronchioles menjadi menyempit dan tersumbat.
Alveoli yang berdekatan dengan bronchioles dapat menjadi rusak dan
membentuk fibrosis, mengakibatkan perubahan fungsi makrofag alveolar,
yang berperan penting dalam menghancurkan partikel asing termasuk bakteri.
Pasien kemudian menjadi lebih rentan terhadap infeksi pernapasan.
Penyempitan bronchial lebih lanjut terjadi sebagai akibat perubahan fibrotic
yang terjadi dalam jalan napas. Pada waktunya, mungkin terjadi perubahan
paru yang irreversible, kemungkinan mengakibatkan emphysema dan
bronchiectasis.
PATHWAY BRONKHITIS

Rhinovirus, Respiratory syincitial virus (RSV), virus influenza, virus par influenza, dan
coxsacjie virus, asap rokok, polusi udara

Peradangan bronchus

Edema, spasme bronchus, peningkatan sekret

Penurunan fungsi silia Batuk


Mual dan
Obstruksi
muntah
bronchochioles Pengeluaran
Akumulasi energy
sekret Hipertermia
meningkat
Udara
terperangkap anoreksia
Bersihan Jalan
di dalam
Napas Tidak
alveolus
Efektif Kelemahan
Ansietas fisik
Penurunan
berat badan
Suplai O2 PaO2
ke jaringan rendah dan Intoleransi
rendah PaCO2 Aktivitas
Ketidakseimbangan
tinggi Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan

Gangguan
ventilasi
Inflamasi
Gangguan alveolus Pola Napas
Pertukaran sesak napas Tidak Efektif
Gas

Sumber : KTI Asuhan Keperawatan pada Klien Bronkitis


oleh Julia Arianti, Stikes Insan Cendekia Medika Jombang
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada bronchitis kronis menurut Digiuolio (2017).
1. Batuk karena produksi lendir dan iritasi jalur udara.
2. Napas pendek.
3. Demam pada episode akut akibat infeksi.
4. Accessory muscledipakai untuk bernafas ketika usaha pernafasan
bertambah, otot tambahan perlu membantu.
5. Batuk produktif karena iritasi jalur udara. Lendir adalah reaksi protektif
dari system pernafasan
6. Berat badan naik karena edema pada bronchitis kronis karena gagal
jantung bagian kanan.
7. Desisan karena inflamasi didalam jalur udara.
E. Komplikasi
1. Otitis media akut Yaitu keadaan terdapatnya cairan di dalam telinga tengah
dengan tanda dan gejala infeksi dan dapat disebabkan berbagai patogen
termasuk Sterptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae.
Mikroorganisme patogen penyebab bronkhtis menebar dan masuk ke
dalam saluran telinga tengah dan menimbulkan peradangan sehingga
terjadi infeksi.
2. Sinusitis maksilaris Yaitu radang sinus yang ada di sekitar hidung yang
disebabkan oleh komplikasi peradangan jalan nafas bagian atas dibantu
oleh adanya faktor predisposisi. Infeksi pada sinus dapat menyebabkan
bronkhospasme, edema dan hipersekresi sehingga mengakibatkan
bronchitis.
3. Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh bermacammacam
etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. Jika bronchitis tidak
ditangani dengan baik secara tuntas atau jika daya tahan tubuh jelek, maka
proses peradangan akan terus berlanjut disebut bronchopneumoniae.
Gejala yang muncul umumnya berupa nafas yang memburu atau cepat dan
sesak nafas karena paru-paru mengalami peradangan. Pneumonia berat
ditandai adanya batuk atau kesukaran bernafas, sesak nafas ataupun
penarik dinding dada sebelah bawah ke dalam.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologis
Pemeriksaan foto thoraks posterior- anterior dilakukan untuk menilai
derajat progresivitas penyakit yang berpengaruh menjadi penyakit paru
obstruktif menahan.
2. Pemeriksaan laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan adanya perubahan pada
peningkatan eosinophil (berdasarkan pada hasil hitung jenis darah).
Sputum diperiksa secara makroskopis untuk diagnosis banding dengan
tuberkolosis paru.
A. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan bronchitis kronis menurut (Manurung, 2017).
1. Obat – obatan Memberikan obat sesuai dengan indikasi : Bronkodilator
( Misal : Epikefrin, Albuterol, Isolterin) merilekskan otot halus dan
menurunkan spasme kalan napas.
2. Tindakan Supportif
Pendidikan bagi klien dan keluarganya:
a. Menghindari merokok
b. Menghindari iritan lainnya yang dapat terhirup
c. Menghindari penderita penyakit infeksi saluran nafas atas
d. Mengontrol suhu dan kelembabapan lingkungan
e. Nutrisi yang baik
f. Hidrasi yang adekuat
3. Penyesuaian fisik
a. Latihan relaksasi
b. Meditasi
c. Menahan nafas
d. Pernafasan perut
e. Rehabilitasi
II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Data dasar pengkajian pada pasien dengan bronchitis:
1. Aktivitas/istirahat
Gejala: Keletihan, kelelahan, malaise. Ketidakmampuan melakukan
aktivitas sehari-hari. Ketidakmampuan untuk tidur. Dispnea pada saat
Dispnea pada saat istirahat.
Tanda: Keletihan Keletihan Gelisah, insomnia. Kelemahan
umum/kehilangan massa otot.
2. Sirkulasi
Gejala: Pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Tanda: Peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi darah,
peningkatan frekuensi jantung/takikardia ber jantung/takikardia berat.
Distensi vena leher. Edema dependent Bunyi jantung redup. Warna
kulit/membran mukosa normal/cyanosis Pucat, dapat menunjukkan
anemi.
3. Integritas Ego
Gejala: Peningkatan faktor resiko Perubahan pola hidup
Tanda: Ansietas, ketakutan, peka rangsang.
4. Makanan/cairan
Gejala: Mual/muntah, Nafsu makan buruk/anoreksia Ketidakmampuan
untuk makan Penurunan berat badan, peningkatan berat badan
Tanda: Turgor kulit buruk, kulit buruk, edema dependen, berkeringat.
edema dependen, berkeringat.Penurunan berat badan, palpitasi abdomen
5. Hygiene
Gejala: Penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan
Tanda: Kebersihan buruk, bau badan.
6. Pernapasan
Gejala: Batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari selama
minimun 3 bulan  berturut – turut tiap tahun sedikitnya 2 tahun. Episode
batuk hilang timbul.
Tanda: Pernafasan Pernafasan biasa cepat. Penggunaan otot bantu
pernafasan Bentuk barrel chest, gerakan diafragma minimal. Bunyi nafas
ronchi Perkusi hyperresonan pada area paru. Warna pucat dengan sianosis
bibir dan dasar kuku, abu – abu keseluruhan.
7. Keamanan
Gejala: Riwayat reaksi Riwayat reaksi alergi terhadap zat/faktor
lingkungan. Adanya/berulangnya infeksi.
8. Seksualitas
Gejala: Penurunan libido
9. Interaksi sosial
Gejala: Hubungan ketergantungan Kegagalan dukungan/terhadap
pasangan/orang dekat Penyakit lama/ketidakmampuan membaik.
Tanda: Ketidakmampuan untuk mempertahankan suara karena distress
pernafasan Keterbatasan mobilitas fisik. Kelalaian hubungan dengan
anggota keluarga lain.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan akumulasi
sekret (hal. 24)
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi (hal. 60)
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peradangan bronkus (hal.
185)
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia (hal. 282)
5. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi (hal. 218)
6. Intoleransi aktifivitas berhubungan dengan kelemahan fisik (hal. 15)
7. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan (hal. 29)
C. Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan akumulasi
sekret
Hasil NOC:
Tujuan/ kriteria evaluasi
a) Menunjukkan bersihan jalan napas yang efektif yang dibuktikan oleh
kepatenan jalan napas
b) Menunjukkan bersihan jalan napas yang efektif, yang dibuktikan
ventilasi tidak terganggu
c) Menunjukkan status pernapasan: kepatenan jalan napas yang
dibuktikan oleh kemampuan untuk membersihkan sekresi
Contoh lain pasien akan:
1) Batuk efektif
2) Mengeluarkan sekret secara efektif
3) Mempunyai jalan napas yang paten
4) Pada pemeriksaan auskultasi memiliki suara napas yang jernih
5) Mempunyai irama dan frekuensi pernapasan dalam rentan normal
6) Mampu mendeskripsikan rencana untuk perawatan dirumah

Intervensi NIC:
a) Kaji dan dokumentasi frekuensi dan kedalaman pernapasan
b) Pantau status oksigen pasien
c) Auskultasi bagian dada untuk mengetahui adanya suara napas
tambahan
d) Instruksikan kepada pasien tentang batuk efektif
e) Instruksikan kepada pasien teknik napas dalam
f) Ajarkan pasien dan keluarga tentang maka pada perubahan sputum
seperti, warna, karekter, jumlah dan bau
g) Atur posisi pasien yang memungkinkan untuk pengembangan
maksimal rongga dada
h) Berikan udara/oksigen yang telah dihumidifikasi (dilembebkan)
i) Lakukan atau bantu dalam terapi nebulizer ultrasonik
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi
Hasil NOC:
Tujuan/ kriteria evaluasi
a) Menunjukkan pernapasan optimal pada saat terpasang ventilator
mekanis
b) Mempunyai kecepatan dan irama pernapasan dlam batas normal
c) Mempunyai fungsi paru-paru dalam batas normal
d) Mampu menjelaskan rencana untuk perawatan di rumah
e) Mengidentifikasi faktor (mis; alergen) yang mampu memicu
ketidakefektifan pola napas, dan tindakan yang dapat dilakukan untuk
menghindarinya
Intervensi NIC:
a) Pantau tanda-tanda vital
b) Pantau adanya pucat dan sianosis
c) Pantau efek obat pada status pernapasan
d) Kaji kebutuhan insersi jalan napas
e) Pantau kecepatan, irama, dan kedalaman
f) Pantau pola pernapasan
g) Pantau pernapasan yang berbunyi
h) Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang teknik relaksasi
i) Ajarkan teknik batuk efektif
j) Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa tidak boleh merokok
di dalam ruangan
k) Berikan terapi nebulizer ultrasonik
l) Atur posisi pasien untuk mengoptimalkan pernapasan
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peradangan bronkus
Hasil NOC:
Tujua/ kriteria hasil
a) Gangguan pertukaran gas akan berkurang yang dibuktikan oleh tidak
terganggunya respon ventilasi mekanik
b) Pertukaran gas tidak akan terganggu yang dibuktikan oleh PaO2,
PaCO2, PH arteri, dan sturasi O2 tidal akhir CO2
c) Ventilasi tidak akan terganggu yang dibuktikan oleh frekuensi
pernapasn, irama pernapasan, kedalaman inspirasi dan bunyi napas
auskultasi
Contoh lain pasien akan:
1) Mempunyai fungsi paru dalam batas normal
2) Memiliki ekspansi paru yang simetris
3) Menjelaskan rencana perawataan di rumah
4) Tidak menggunakan perpasan bibir mencucu
5) Tidak mengalami napas dangkal atau ortopnea
6) Tidak menggunakan otot aksesoris untuk bernapas
Intervensi NIC:
a) Kaji suara paru; frekuensi napas, kedalaman, usaha napas; dan
produksi sputum sebagai indikator keefektifan penggunaan alat
penunjang
b) Pantau saturasi O2 dengan oksimeter nadi
c) Pantau hasil gas darah (mis., kadar PaO2 yang rendah dan PaCO2
yang tinggi menunjukkan perburukan pernapasan)
d) Observasi terhadap sianosis, terutama membran mukosa mulut
e) Atur posisi untuk memaksimalkan potensial ventilasi
f) Bersihkan sekret dengan menganjurkan batuk atau melalui pengisapan
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia
Hasil NOC:
Tujuan/ kriteria evaluasi
a) Memperlihatkan status nutrisi; yang dibuktikan oleh asupan gizi,
asupan makanan, asupan cairan,energi.
b) Mempertahankan BB atau bertambah
c) Melaporkan tingkat energi yang adekuat
d) Keinginan untuk makan ketika dalam keadaan sakit atau sedang
mengalami pengobatan
Intervensi NIC
a) Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan
b) Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
c) Pantau kandungan nutrisi dan kalori
d) Ajarkan metode untuk perencanaan makan
e) Berikan infoermasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan
bagaimana memenuhinya
f) Tawarkan makan porsi besar disiang hari ketika nafsu makan tinggi
g) Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan
h) Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan protein pasien
i) Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan
5. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi (hal.218)
Hasil NOC:
Tujuan/ kriteria evaluasi
a) Mencapai atau mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal
b) Pemantauan tanda-tanda vital
Intervensi NIC:
a) Pantau tanda-tanda vital
b) Pantau suhu tubuh minimal 2 jam sekali
c) Berikan obat antipiretik jika perlu
d) Anjurkan asupan cairan oral. Intoleransi aktifivitas berhubungan
dengan kelemahan fisik
Hasil NOC
Tujuan/ kriteria evaluasi
a) Menunjukkan toleransi aktivitas yang dibuktikan oleh saturasi
oksigen saat beraktivitas
b) Menunjukkan toleransi aktivitas yang dibuktikan oleh frekuensi
pernapasan saat beraktivitas
c) Menampilkan aktivitas kehidupan sehari-hari (ASK) dengan beberapa
bantuan (mis., eleminasi dengan bantuan ambulasi untuk ke kamar
mandi)
d) Mendemonstrasikan penghematan energi, yang dibuktikan oleh;
menyadari keterbatasan enrgi, menyeimbangkan aktivitas dan
istirahat.
Intervensi NIC:
a) Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur
b) Kaji respon emosi, sosial, dan spritual terhadap aktivitas
c) Pantau respon oksigen pasien
d) Pantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber-sumber energi yang
adekuat
e) Pantau dan dokumentasi pola tidur pasien dan lamanya waktu tidur
f) Pantau tanda-tanda vital sebelum, dan setelah aktivitas
g) Anjurkan periode untuk istirahat dan aktivitas secara bergantian
7. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan (hal. 29)
Hasil NOC
Tujuan/ kriteria evaluasi
a) Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
b) Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukkan teknik untuk
mengontrol cemas
c) Vital signs dalam batas normal
Intervensi NIC:
a) Gunakan pendekatan yang menenangkan
b) Pantau tanda-tanda vital
c) Instruksika pasien menggunakan teknik relaksasi
d) Identifikasi tingkat kecemasan
e) Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan lingkungan
yang tenang, kontak yang terbatas dengan orang lain, jika diperlukan.
D. Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan
rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat.
1. Secara mandiri
Segala aktivitas klien dilakukan sendiri tanpa ada bantuan dari
keluarga maupun perawat.
2. Secara ketergantungan
Aktivitas klien tidak terlepas dari bantuan orang-orang terdekatnya dan
perawat rumah sakit.
E. Evaluasi
Untuk mengetahui pencapaian tujuan dalam Asuhan Keperawatan dapat
dilihat dari kondisi klien.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : Ad. ”G”
2. Tanggal lahir/Usia : 3 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Kristen
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Kamali Pentalluan Makale
7. Tanggal Pengkajian : 6 Juni 2021
8. Tanggal masuk : 7 Juni 2021
9. Diagnosa Medik : Bronchitis
10. Rencana Terapi : - IVFD RL 14 Tetes/menit
- Paracetamol 110 mg / 8 jam/IV
- Ondansentron 1,5 mg/12 jam/IV
- Ambroxol 30 mg 2 x 1
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a. Nama : Tn.”A”
b. Usia : 27 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/Sumber Penghasilan: Pegawai Swasta
e. Agama : Kristen
f. Alamat : Kamali
2. Ibu
a. Nama : Ny.”R”
b. Usia : 28 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/Sumber Penghasilan: IRT
e. Agama : Kristen
f. Alamat : Kamali
II. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit : Demam
III. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk RS tanggal 6 Juni 2021 dengan keluhan demam yang dialami
kurang lebih 1 minggu yang lalu dan batuk berdahak yang di alami 3 hari yang lalu
yang membuat klien sangat lemah sehingga keluarga klien membawa klien untuk
berobat ke RS Fatima Makale.
Pada saat dikaji tanggal 7 Juni 2021, ibu klien mengatakan anaknya masih
demam dan batuk di sertai lendir, Ibu klien mengatakan anaknya susah untuk tidur
dan sering terbangun pada malam hari karena batuk, Ibu klien mengatakan cemas
dengan keadaan anaknya sekarang, Ibu klien mengatakan anaknya tidak nafsu makan.
Keadaan umum klien saat dikaji lemah,tubuh klien teraba hangat, klien gelisah dan
batuk berlendir, dengan TTV Nadi : 99 x/menit, Suhu : 38,8°C, Pernapasan : 24
x/menit. Penyakit klien bertambah berat ketika klien beraktivitas dan berkurang ketika
klien beristirahat.

B. Riwayat kesehatan Lalu


1. Prenatal Care
a. Pemeriksaan kehamilan : 9 kali
b. Keluhan selama hamil : Mengidam, mual dan muntah
c. Riwayat : Tidak ada terapi obat
d. Kenaikan BB selama hamil : 10 kg
e. Imunisasi TT : 3 Kali
f. Golongan darah ibu O, golongan darah ayah O
2. Natal
a. Tempat Melahirkan : RS
b. Lama dan jenis persalinan : Spontan
c. Penolong persalinan : Dokter
d. Komplikasi waktu lahir : Robek Perinium (5 Jahitan)
3. Post natal
a. Kondisi bayi : Langsung menangis, BB Lahir : 3,100 gram, PB : 45 cm
b. Ibu klien mengatakan klien pernah jatuh dari kursi
c. Ibu klien mengatakan klien tidak pernah alergi obat-obatan
d. Ibu klien mengatakan perkembangan klien sangat cepat
C. Riwayat Kesehatan keluarga
Genogram :

50 52 54 49

30 21 34 31 25 23 20
28

27 28

Keterangan :
: Laki-laki : Klien

: Perempuan : Garis Perkawinan

: Tinggal Serumah : Garis Keturunan


G1 : Kakek dan nenek dari pihak ayah dan ibu klien semuanya hidup dan
dalam keadaan sehat
G2 : Ayah klien anak ketiga dari 4 bersaudara dan Ibu klien anak ketiga
dari 6 bersaudara
G3 : Klien anak pertama
Kesimpulan : Ibu klien mengatakan terdapat penyakit keturunan dalam anggota
keluarganya yaitu asma.

IV. Riwayat Imunisasi


Reaksi Setelah
No. Jenis imunisasi Waktu Pemberian
Pemberian
1. BCG Usia 1 bulan Tidak Ada
2. DPT ( I, II, III) Usia 2, 3, 4 bulan Demam
3. Polio (I, II, III, IV) Usia 2, 3, 4 bulan Tidak Ada
4. Campak Usia 9 bulan Tidak Ada
5. Hepatitis Saat lahir Tidak Ada

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 11 kg
2. Tinggi badan : 80 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 8 bulan, tanggal gigi : belum ada
B. Perkembangan Tiap Tahap
1. Berguling : 4 bulan
2. Duduk : 6 bulan
3. Merangkak : 5 bulan
4. Berdiri : 8 bulan
5. Berjalan : 8 bulan
6. Senyum pada orang lain pertama kali : 2 bulan
7. Bicara pertama kali : 14 bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan : Masih dibantu
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : Saat baru lahir
2. Cara pemberian : Setiap kali menangis dan pada saat lapar
3. Lama pemberian : 2 Tahun
B. Pemberian Susu Formula
1. Alasan pemberian : Ibunya kerja
2. Jumlah pemberian : 100 ml
3. Cara pemberian : Dengan dot

C. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama pemberian

0-4 bulan ASI 4 bulan

4-12 bulan ASI, Susu formula 2 tahun

Saat ini Nasi dan Bubur Saat ini

VII. Riwayat Psikososial


A. Apakah anak tinggal di : Rumah bersama orang tua
B. Lingkungan berada di : Klien tinggal di desa
C. Apakah rumah dekat : Klien tinggal di lingkungan yang ramah
1. Apakah ada tangga yang bisa berbahaya : Tidak Ada
2. Apakah anak punya ruang bermain : Ada
3. Hubungan antar anggota keluarga : Harmonis
D. Pengasuh anak : Anak di Asuh oleh orang tua

VIII. Riwayat Spiritual


A. Support system dalam keluarga : Yang memberi support adalah keluarga
khususnya Ayah dan ibu klien
B. Kegiatan keagamaan : -

IX. Riwayat Hospitalisasi


A. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Mengapa ibu membawa anaknya ke RS berobat : Karena khawatir dengan
anaknya yang demam dan batuk berlendir
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Ya
3. Bagaimana perasaan orang tua saat ini : Khawatir
4. Apakah orang tua akan selalu berkunjung : Ya
5. Siapa yang akan tinggal dengan anak : ayah dan ibunya
B. Pemahaman Orang tua tentang sakit dan rawat inap belum bisa dikaji
1. Mengapa Keluarga/Orang tua membawa kamu ke Rumah sakit ?
Karena klien demam dan batuk berlendir
2. Apakah dokter menceritakan keadaanmu : ya
3. Bagaimana rasanya dirawat di RS : Bosan
XII. Aktivitas Sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
1. Selera makan Baik Menurun
2. Menu makan Nasi , sayur, telur, Bubur , sayur, telur,
3. Frekuensi makan 3x makan 3 x dan porsi tidak di
habiskan (1/2 porsi).
-
4. Makanan yang Ikan, nasi kuning Telur, , nasi kuning
disukai
5. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
6. Pembatasan pola Tidak ada Tidak ada
makan
7. Cara makan Dibantu Dibantu

2. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
1. Jenis minum Air putih Air putih + susu
2. Kebutuhan cairan - Orang tua klien
3. Keluhan Sering minum mengatakan anaknya
malas minum

3. Eliminasi (BAB & BAK)


Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
BAB (buang air besar)
1. Tempat pembuangan Toilet Toilet
2. Frekuensi (Waktu) Lunak Lunak
3. Konsistensi Tidak ada Tidak ada
4. Obat pencahar
BAK (buang air kecil)
1. Frekuensi ±3x sehari ± 4-5x sehari
2. Warna dan bau Kekuning-kuningan Kekuning-kuningan dan
dan bau pessing bau pessing
3. Volume Tidak diketahui Tidak diketahui
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

4. Istirahat Tidur
Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
1. Jam Tidur
a.Siang 13.00 – 15.00  1 jam
b.Malam 19.00 – 06.00  5 jam

2. Pola tidur Nonton tv Tidak ada


3. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan tidur

5. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Cara mandi sendiri Di bantu orang tuanya
b. Frekwensi 2 x sehari 1 x sehari
c. Alat mandi sabun sabun
2. Cuci rambut
a. Frekwensi 3 x seminggu 2x seminggu
b. Cara memakai sampo Memakai sampo
3. Gunting kuku
a. Frekwensi 1 x seminggu Belum pernah
b. Cara memakai gunting
kuku

6 Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain Tidur ditempat tidur
2. Pengaturan jadwal harian Tidak ada Tidak ada
4. Penggunaan alat Bantu Tidak ada Tidak ada
aktivitas
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada Tidak ada
Tubuh

6. Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Tidak ada Tidak ada
2. Waktu luang Tidak ada Tidak ada
3. Perasaan setelah Senang Tidak ada
rekreasi/bermain
4. Waktu senggang keluarga Tidak ada Tidak ada

XIII. Pemeriksaan Fisik


A. Keadaan Umum Klien : Lemah
B. Tanda-tanda Vital
1. Suhu : 38,8°C
2. Nadi : 99 x/mnt
3. Respirasi : 24 x/mnt

C. Antropometri
1. Tinggi Badan : 80 cm
2. Berat badan : 11 Kg
3. Lingkar lengan atas: 16 cm
4. Lingkar kepala : 48 cm
5. Lingkar dada : 50 cm
6. Lingkar perut : 52 cm
D. Sistem Pernafasan
1. Hidung : Tidak ada sumbatan jalan nafas
2. Leher : Tidak ada pembesaran tiroid
3. Dada :
a. Bentuk dada simetris kiri dan kanan tidak ada nyeri tekan dan sedikit
retraksi
b. Gerakan dada : gerakan dada simetris kiri dan kanan
c. Suara nafas : suara nafas tambahan (ronchi)
E. Sistem Cardio Vaskuler
1. Inspeksi
Conjunctiva : Tidak anemis
2. Palpasi
Ictus cordis/apex, Arteri carotis teraba Kuat, Tekanan vena jugularis : tidak
meninggi, Capillary refilling Time  2 detik
3. Auskultasi
Suara jantung : S1”Lup” pada katub mitral dan tricuspidalis ,S2”Dup” pada
katup aorta dan pulmonal.
F. System Pencernaan
1. Sclera : tidak ikterus,
2. Mulut : bibir nampak kering, jumlah gigi 24
3. Gaster : gerakan paristaltik (+) kesan normal
4. Abdomen : Inspeksi : Perut datar, Auskultasi : peristaltic usus 8 x/menit,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
5. Anus : tidak ada kelainan

G. System Indra
1. Mata : Lapang Pandang normal
2. Hidung:Penciuman tidak mengalami gangguan pada penciuman
3. Telinga :Keadaan daun telinga baik, kenal auditoris : Besih, serumen ada
sedikit, Fungsi pendegaran baik
H. System Syaraf
1. Fungsi Cerebral
a. Kesadaran composmentis (Eyes :4 Motorik: 6 verbal : 5)
b. Bicara belum jelas
2. Fungsi
a. Nervus I (Olfaktorius): Dapat membedakan bau minyak kayu putih dan
jeruk
b. Nervus II (Optikus): Visus ( tidak ada kartu snellen ), lapang pandang
1800
c. Nervus III, IV,VI(Okulomotorius, Troklearis, Abducen): Dapat
mengangkat kelopak mata atas, pupil isokor, dapat menggerakkan bola
mata ke 6 arah
d. Nervus V (Trigeminus ) : Sensorik : Dapat merasakan rangsangan pada
kulit wajah 2/3 depan refleks mengedip positif. Motorik : Gerakan
rahang ke lateral (+)
e. Nervus VII(Fasialis): Sensorik : Dapat merasakan manis, asam dan asin.
Otonom : saliva tidak berlebihan. Motorik : gerakan wajah simetris saat
tersenyum
f. Nervus VIII (Akusticus): Sensorik : Pendengaran : Klien dapat
mendengar detak jarum jam tangan.
g. Nervus IX (Glosofaringeus): Sensorik : Dapat merasakan rasa pahit pada
1/3 posterior lidah
h. Nervus X (Vagus): Motorik : Pergerakan ovula simetris dan tertarik ke
atas
i. Nervus XI(Assesorius): Motorik :tidak ada atropi otot, klien dapat
mengangkat bahu saat di taha
j. Nervus XII (Hipoglosus): Motorik : Posisi lidah simetris,tidak ada deviasi
gerakan lidah.

5 5
3. Motorik : Massa otot Tonus otot, kekuatan otot : 5 5
4. Fungsi Sensorik : klien dapat membedakan rasa panas dan dingin
5. Fungsi cerebellum : Koordinasi baik, kesimbangan -
6. Reflex : Bisep (+), Trisep (+), Patela (+), Babinski (-)
I. System Muskulo Skeletal
1. Kepala : Bentuk Kepala normal gerakan ke segala arah
2. Vertebrae : Scoliosis (- ), Lordosis (- ), Kiposis (- ), Gerakan + ROM Aktif Fungsi
gerak baik
3. Pelvis : Gaya jalan tidak gerakan + ROM Aktif
4. Lutut : Bengkak (-), kaku (-), gerakan : ROM aktif
5. Kaki : Simetris kiri dan kanan gerakan : ROM aktif, klien mampu berjalan dengan
baik.
6. Tangan : Simetris kiri dan kanan, gerakan baik + ROM Aktif terpasang infuse di
tangan kanan
J. System Integumen
1. Rambut : Warna rambut hitam, distribusi pertumbuhan rambut merata
2. Kulit : Warna sawo matang, temperatur hangat, kelembaban (lembab).
3. Kuku : Warna (merah muda) permukaan kuku (rata), mudah patah (tidak),
kebersihan baik
K. System Endokrin
1. Pembesaran Kelenjar Thyroid : Tidak ada pembesaran
2. Ekresi urin berlebihan poliuria, polydipsi, polyphagi : Tidak ada
3. Suhu tubuh yang tidak seimbang dan keringat berlebihan : Tidak ada
L. System Perkemihan
1. Edema palpebra (-) Moon face (-) Odema anasarka (-)
2. Nocturia (- ) dysuria (-) kencing batu (-)
3. Alergi cuaca tidak ada
M. System Reproduksi : Tidak ada kelainan pada genetalia.
N. System Imun
1. Allergi (Cuaca - debu - bulu binatang - zat kimia - )
2. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : Flu (+) Urticaria (-)
lain-lain (-)

XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan Sulit untuk ditentukan  Klien mengalami


kesakitan
A. 0 – 6 Tahun
1. Motorik Kasar : Klien mampu menggerakkan seluruh anggota tubuhnya dengan
baik
2. Motorik Halus : Klien bisa menentukan pilihan yang anak inginkan
3. Bahasa : Klien berbicara belum terlalu jelas
4. Personal Sosial : Klien mampu berinteraksi dengan baik

XII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


A. Hasil Pemeriksaan Darah
Nama : Ad. “G”
NRM : 00-15-94-71
Jenis Kelamin : Laki-laki
Test/Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
WBC 10,7 3,6 - 10,6 /Ul
RBC 4,64 4,20 - 6,00 10^6/UL
HGB 12,1 13,5 – 18 g/Dl
HCT 34,3 40 – 54 %
MCV 73,9 80 – 100 fL
MCH 26,1 26 – 34 Pg
MCHC 35,3 32 – 36 g/dL
THROMBOSIT 394 150 – 450 10^3/UL
LIMFOSIT % 12,8* 18 – 42 %
MXD % 1,3* 3 – 16 %
NEUTROFIL % 85,9* 50 – 70 %
LYM # 1,4 1 – 3,7 10^3/UL
MXD # 0,1 0 – 1,2 U/L
NEUT # 9,2* 1,5 – 7 10^3/UL
RDW 37,2 37 – 50 %
PDW 9,2 9 – 13 fL
MPV 7,6* 7,2 – 11,1 fL
P-LCR 10,3* 15 – 25 %

B. Hasil Pemeriksaan Imunnologi (25 Maret 2021)


Nama : Ad. “G”
NRM : 00-15-94-71
Jenis Kelamin : Laki-laki
Imunologi
Widal (4 vial) :
Widal : Thypus O : 1/160* 1/80
Widal : Thypus H : 1/160* 1/80
Widal : Parathypus A-H : 1/80 1/80
Widal : Parathypus A-O : 1/80 1/80

XIII. TERAPI SAAT INI


1. IVFD RL 14 Tetes/menit
2. Ceftriaxone 1gr /24 jam/IV
3. PCT 110 mg/8 jam/IV
4. Dexamethasone 2 x 25 mg /12 jam/IV
5. Ibuprofen syr 5ml 2 x 1cth
6. Ondansentron 1,5 mg/12 jam/IV
7. Puyer 3 x 1

KLASIFIKASI DATA
(CP 1A)
Nama Pasien : Ad. “G”
NO. Rekam Medik : 00-15-94-71
Ruang Perawatan : St. Teresia Anak
Data Subjektif Data Objektif
1. Ibu klien mengatakan anaknya demam 1. KU : Lemah
2. Ibu klien mengatakan anaknya batuk 2. Klien gelisah
disertai lendir 3. Tanda-tanda vital
3. Ibu klien mengatakan anaknya susah Nadi : 99 x/menit
untuk tidur dan sering terbangun pada Suhu : 38,8°C
malam hari karena batuk Pernapasan : 24 x/menit
4. Ibu klien mengatakan cemas dengan 4. Klien Batuk berlendir
keadaan anaknya sekarang 5. Klien teraba hangat
5. Ibu klien mengatakan 6. Ibu klien cemas
anaknya kurang nafsu makan 7. Jam tidur siang  1 jam dan Jam tidur
malam  5 jam
8. Bunyi napas tambahan ronchi
9. Porsi makan yang dihabiskan hanya ½
porsi

ANALISA DATA
(CP 1B)
Nama Pasien : Ad. “G”
NO. Rekam Medik : 00-15-94-71
Ruang Perawatan : St. Teresia Anak

No Data Etiologi Masalah


DS:
1 Rhinovirus, Respiratory syincitial Hipertermi
Ibu klien mengatakan virus (RSV), virus influenza, virus
anaknya demam par influenza, dan coxsacjie virus,
asap rokok, polusi udara
DO:
1. Keadaaan umum:
Peradangan bronchus
Lemah
2. Tanda-tanda vital :
Edema, spasme bronchus,
N : 99 x/menit
peningkatan sekret
S : 38,8 0C
P : 24 x/menit
Batuk
3. Klien
teraba hangat
Pengeluaran energy meningkat

Hipertermi

DS :
2 Rhinovirus, Respiratory syincitial Ketidakefektifan
Ibu klien mengatakan virus (RSV), virus influenza, virus
par influenza, dan coxsacjie virus, Bersihan Jalan Napas
anaknya batuk disertai
asap rokok, polusi udara
lendir
DO :
Peradangan bronchus
1. KU : Lemah
2. Klien batuk berlendir
Edema, spasme bronchus,
3. Bunyi napas tambahan
peningkatan sekret
ronchi
4. Tanda-tanda vital
Penurunan fungsi silia
N: 99 x/menit
P : 24 x/menit
S : 38,80C
Akumulasi sekret

Ketidakefektifan Bersihan Jalan


Napas

DS :
3 Rhinovirus, Respiratory syincitial Gangguan Pola Tidur
Ibu klien mengatakan virus (RSV), virus influenza, virus
anaknya susah untuk tidur par influenza, dan coxsacjie virus,
dan sering terbangun pada asap rokok, polusi udara
malam hari karena batuk
DO :
Peradangan bronchus
1. Klien batuk
2. Klien gelisah
Edema, spasme bronchus,
3. Jam tidur siang  1 jam peningkatan sekret
dan Jam tidur malam 
5 jam
Batuk

Pasien terjaga

Gangguan Pola Tidur


DS :
4 Rhinovirus, Respiratory syincitial Ansietas
Ibu klien mengatakan virus (RSV), virus influenza, virus
cemas dengan keadaan par influenza, dan coxsacjie virus,
asap rokok, polusi udara
anaknya sekarang
DO : Peradangan bronchus
1. Ibu klien cemas
2. Klien gelisah
Edema, spasme bronchus,
peningkatan sekret

Batuk

Pengeluaran energy meningkat

Kelemahan Fisik

Ansietas

DS: Resiko
5. Rhinovirus, Respiratory syincitial Ketidakseimbangan
Ibu klien mengatakan virus (RSV), virus influenza, virus Nutrisi Kurang Dari
anaknya kurang nafsu par influenza, dan coxsacjie virus, Kebutuhan Tubuh
asap rokok, polusi udara
makan
DO:
Peradangan bronchus
1. Porsi makan yang
dihabiskan hanya ½
Edema, spasme bronchus,
porsi
peningkatan sekret

Mual muntah

Anoreksia

Resiko Ketidakseimbangan Nutrisi


Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(CP 2)
Nama Pasien : Ad. “G”
NO. Rekam Medik : 00-15-94-71
Ruang Perawatan : St. Teresia Anak
No DiagnosaKeperawatan Tgl Ditemukan Tgl Teratasi

Hipertermi berhubungan dengan


1. 7 Juni 2021 9 Juni 2021
proses infeksi

Ketidakefektifan bersihan jalan


2. napas berhubungan dengan 7 Juni 2021 9 Juni 2021

akumulasi secret

Gangguan Pola Tidur berhubungan


3. 7 Juni 2021 9 Juni 2021
dengan adanya batuk

Ansietas berhubungan dengan


4. 7 Juni 2021 9 Juni 2021
perubahan status kesehatan

Resiko Ketidakseimbangan Nutrisi


5. Kurang Dari Kebutuhan Tubuh 7 Juni 2021 9 Juni 2021
berhubungan dengan anoreksia
INTERVENSI KEPERAWATAN
(CP 3)
Nama Pasien : Ad. “G”
NO. Rekam Medik : 00-15-94-71
Ruang Perawatan : St. Teresia Anak
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1 Hipertermi berhubungan NOC : NIC :
dengan proses infeksi 1. Mencapai atau 1) Pantau tanda-tanda vital
DS: mempertahankan suhu 2) Pantau suhu tubuh
Ibu klien mengatakan tubuh dalam batas minimal 2 jam sekali
anaknya demam normal 3) Berikan obat antipiretik
DO: 2. Pemantauan tanda- jika perlu
1. Keadaaan umum tanda vital 4) Anjurkan asupan cairan
Lemah oral.
2. Tanda-tanda vital
N : 99 x/menit
S : 37,9 0C
P : 24 x/menit

2 Ketidakefektifan bersihan NOC : NIC :


jalan napas berhubungan 1) Menunjukkan bersihan 1) Kaji dan dokumentasi
dengan jalan napas yang efektif frekuensi dan kedalaman
DS : di buktikan oleh pernapasan
Ibu klien mengatakan kepatenan jalan napas 2) Instruksikan kepada
anaknya batuk disertai 2) Menunjukkan bersihan pasien tentang cara batuk
lendir jalan napas yang efektif efektif
DO : di buktikan ventilasi 3) Intruksikan kepada pasien
1. KU : lemah tidak terganggu untuk teknik relaksasi
2. Klien batuk berlendir 3) Menunjukkan status napas dalam.
3. Suara napas tambahan pernapasan : kepatenan 4) Atur posisi pasien yang
ronchi jalan napas yang memungkinkan untuk
dibuktikan oleh pengembangan maksimal
4. Tanda-tanda vital
kemampuan untuk rongga dada
N: 99 x/menit membersihkan sekresi.
P : 24 x/menit
S : 38,80C
3 Gangguan pola tidur NOC : NIC :
berhubungan dengan Tidur: pemusatan kesadaran 1) Kaji pola
adanya batuk periodik yang alami ketika tidur klien
DS : tubuh dipulihkan 2) Ciptakan
Ibu klien mengatakan Setelah dilakukan tindakan lingkungan yang
anaknya susah untuk tidur
keperawatan selama 1x24 nyaman
dan sering terbangun pada
jam diharapkan gangguan 3) Bantu klien
malam hari karena batukpola tidur teratasi dengan mengidentifikasi
DO : kriteria hasil : kemungkinan
1. Klien batuk Menunjukkan tidur, yang penyebab yang
dibuktikan oleh indicator mendasari kurang
2. Klien gelisah
berikut: tidur
3. Jam tidur siang  1 1) Perasaan 4) Pantau/catat
jam dan Jam tidur segar setelah tidur pola tidur klien dan
malam  5 jam 2) Pola dan jumlah waktu tidur
kualitas tidur teratur 5) Jelaskan
3) Terjaga pada pentingnya tidur yang
waktu yang tepat cukup selama sakit

4. Ansietas berhubungan NOC : NIC :


dengan perubahan status 1) Klien mampu 1) Pantau tanda-tanda vital
kesehatan mengidentifikasi dan 2) Gunakan pendekatan
DS : mengungkapkan gejala yang menenangkan
Ibu klien mengatakan cemas 3) Identifikasi tingkat
cemas dengan keadaan 2) Mengidentifikasi, kecemasan
anaknya sekarang mengungkapkan, dan 4) Kurangi rangsangan yang
DO : menunjukkan teknik berlebihan dengan
1. Ibu klien cemas untuk mengontrol cemas menyediakan lingkungan
2. Klien gelisah 3) Vital signs dalam batas yang tenang, kontak yang
normal terbatas dengan orang
lain, jika diperlukan

5. Resiko 1) Adanya peningkatan 1) Tentukan kemampuan


ketidakseimbangan nutrisi berat badan sesuai pasien untuk memenuhi
kurang dari kebutuhan dengan tujuan kebutuhan nutrisi.
2) Ketahui makanan
tubuh berhubungan 2) Berat badan dengan
kesukaan pasien.
dengan anoreksia tinggi badan ( ideal ) 3) Ciptakan lingkungan
DS: 3) Tidak ada tanda-tanda yang menyenangkan
Ibu klien mengatakan malnutrisi untuk makan
anaknya kurang nafsu 4) Berikan pasien minuman
makan dan kudapan bergizi,
DO: tinggi protein, tinggi
kaliri yang siap
Porsi makan yang
dikonsumsi
dihabiskan hanya ½ porsi 5) Berikan informasi yang
tepat tentang kebutuhan
nutrisi bagi tubuh
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
(CP 4 DAN 5)

Nama Pasien : Ad. “G”


NO. Rekam Medik : 00-15-94-71
Ruang Perawatan : St. Theresia Anak
ND
Tgl Jam Implementasi Evaluasi
X
07/06 1 07.10 1. Memantau tanda-tanda vital 13.00
2021 Hasil : S:
Hasil tanda-tanda vital klien Ibu klien mengatakan
adalah Nadi : 99 x/menit, Suhu anaknya demam
38,80C, dan pernapasan 24 O:
x/menit. 1) Keadaan umum : lemah
07.45 2. Memantau suhu tubuh minimal 2 2) Tanda-tanda vital :
jam sekali N : 94 x/menit
Hasil : S : 38,5 0C
Melakukan pengukuran suhu setiap P : 22 x/menit
2 jam untuk mengetahui suhu
A: Hipertermi
tubuh klien
P: Lanjutkan Intervensi
08.00 3. Memberikan obat antipiretik jika
1) Pantau tanda-tanda
perlu
vital
Hasil:
2) Pantau suhu tubuh
Pemberian obat Paracetamol 110
minimal 2 jam sekali
mg/8 jam/IV
3) Berikan obat
08.15 4. Menganjurkan asupan cairan oral.
antipiretik jika perlu
Hasil :
4) Anjurkan asupan
Klien mau minum tetapi hanya
cairan oral
sedikit

07/06 2 08.20 1. Mengkaji dan mendokumentasi 13.20


2021 frekuensi dan kedalaman S :
pernapasan Ibu klien mengatakan
Hasil : anaknya batuk disertai lendir
Klien bernafas dengan baik dan
tidak sesak O:
08.30 2. Menginstruksikan kepada pasien 1) KU : lemah
tentang cara batuk efektif 2) Klien batuk berlendir
Hasil : 3) Suara napas tambahan
Klien dan kelurga klien di ajarkan ronchi
batuk efektif dan mulai 4) Tanda-tanda vital
mempraktekkannya. Nadi: 99 x/menit
08.40 3. Mengintruksikan kepada pasien Suhu: 37,9°C
untuk teknik relaksasi napas Pernapasan:22x/menit
dalam A : Ketidakefektifan Jalan
Hasil : Napas Belum Teratasi
Klien dan keluarga diajarkan P : Lanjutkan Intervensi
teknik napas dalam dan mulai 1) Kaji dan dokumentasi
mempraktekkannya frekuensi dan
09.50 4. Mengatur posisi pasien yang kedalaman pernapasan
memungkinkan untuk 2) Instruksikan kepada
pengembangan maksimal rongga pasien tentang cara
dada batuk efektif
Hasil : 3) Intruksikan
Klien diberikan posisi semi kepada pasien untuk
fowler ketika diajarkan cara batuk teknik relaksasi napas
efektif. dalam
4) Atur posisi
pasien yang
memungkinkan untuk
pengembangan
maksimal rongga
dada

07/06 3 10.00 1. Mengkaji pola tidur 13.40


2021 klien S:
Hasil: Ibu klien mengatakan Ibu klien mengatakan
anaknya susah untuk tidur dan anaknya susah untuk tidur
sering terbangun pada malam hari dan sering terbangun pada
akibat batuk malam hari akibat batuk
10.10
2. Menciptakan O:
lingkungan yang nyaman 1) Klien batuk
Hasil : Lingkungan tempat tidur 2) Klien gelisah
klien dibuat senyaman mungkin 3) Jam tidur
agar klien merasa nyaman ketika siang  1 jam dan Jam
10.20 tidur tidur malam  5 jam
3. Membantu klien untuk A: Gangguan Pola Tidur
mengidentifikasi Belum Teratasi
kemungkinan penyebab yang P : Lanjutkan Intervensi
mendasari kurang tidur 1) Kaji pola
Hasil : Klien kurang tidur tidur klien
2) Ciptakan
disebabkan oleh batuk yang
lingkungan yang
10.30 dialami nyaman
4. Memantau/mencatat 3) Bantu klien
mengidentifikasi
pola tidur klien dan jumlah
kemungkinan
waktu tidur penyebab yang
Hasil : klien mengalami mendasari kurang
kesusahan saat ingin tidur akibat tidur
10.40
4) Pantau/catat
batuk yang dirasakan pola tidur klien dan
5. Menjelaskan jumlah waktu tidur
pentingnya tidur yang cukup 5) Jelaskan
pentingnya tidur yang
selama sakit
cukup selama sakit
Hasil : Penjelasan yang diberikan
bisa klien pahami bahwa dengan
tidur secara teratur bisa
membantu proses penyembuhan
secara cepat

07/06 4. 10.50 1. Memantau tanda-tanda vital 13.55


2021 Hasil : S:
Nadi : 99 x/menit - Ibu klien mengatakan
Suhu : 38,8°C cemas dengan
Pernapasan : 24 x/menit keadaan anaknya
11.00 2. Menggunakan pendekatan yang sekarang.
menenangkan O:
Hasil : - Klien gelisah
Keluarga dan klien menerima - Ibu klien cemas
kehadiran tim medis untuk A : ansietas
merawatnya. P : Lanjutkan Intervensi
11.10 3. Mengidentifikasi tingkat 1) Pantau tanda-tanda
kecemasan vital
2) Gunakan pendekatan
Hasil :
yang menenangkan
Orang tua klien bertanya dan 3) Identifikasi tingkat
cemas serta gelisah kecemasan
4) Kurangi rangsangan
11.20 4. Mengurangi rangsangan yang
yang berlebihan
berlebihan dengan menyediakan dengan menyediakan
lingkungan yang tenang, kontak lingkungan yang
tenang, kontak yang
yang terbatas dengan orang lain,
terbatas dengan orang
jika diperlukan lain, jika diperlukan
Hasil: Keluarga klien hanya 2
orang yang menjaga
07/06 5. 11:30 1. Menentukan 13.50
2021 kemampuan pasien untuk S:
memenuhi kebutuhan nutrisi Ibu klien mengatakan
H : Ibu klien mengatakan anaknya anaknya kurang nafsu makan
kurang nafsu makan O:
1) Porsi makan
11:40 2. Mengetahui yang dihabiskan
makanan kesukaan pasien hanya ½ porsi
H : Ibu klien mengatakan klien A:Resiko
suka makan nasi kuning Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
11:50 3. Menciptakan tubuh belum teratasi
lingkungan yang P: Lanjutkan Intervensi
menyenangkan untuk makan 1) Tentuka
H : Klien makan diruangan n kemampuan pasien
12:30 untuk memenuhi
4. Memberikan kebutuhan nutrisi.
pasien minuman dan kudapan 2) Cari
bergizi, tinggi protein, tinggi tahu makanan
kalori yang siap dikonsumsi kesukaan pasien.
H : Klien diberi makanan seperti 3) Ciptakan
ikan, sayur lingkungan yang
12:10 menyenangkan untuk
5. Memberikan makan
informasi yang tepat tentang 4) Berikan
kebutuhan nutrisi dan pasien minuman dan
bagaimana memenuhuinya. kudapan bergizi,
H : Ibu klien mengerti tentang tinggi protein, tinggi
pentingnya nutrisi untuk bagi kalori yang siap
klien dikonsumsi

08/06 1 13.00 1. Memantau tanda-tanda vital 18.00


2021 Hasil : S:
Hasil tanda-tanda vital klien - Ibu klien mengatakan
adalah Nadi : 98 x/menit, Suhu bahwa anaknya sudah
36,60C, dan pernapasan 22 tidak demam lagi
x/menit. O:
13.10 2. Memantau suhu tubuh minimal 2 - Keadaan umum : lemah
jam sekali - Tanda-tanda vital :
Hasil : N : 92 x/menit
Melakukan pengukuran suhu setiap S : 36,40C
2 jam untuk mengetahui suhu P : 20 x/menit
tubuh klien
A: Hipertermi Teratasi
13.20 3. Memberikan obat antipiretik jika
P: Pertahankan Intervensi
perlu
Hasil:
Pemberian obat Paracetamol 110
mg/8 jam/IV
13.40 4. Menganjurkan asupan cairan oral.
Hasil :
Klien mau minum tetapi hanya
sedikit.

08/06 2 14.00 1. Mengkaji dan mendokumentasi 18.30


2021 frekuensi dan kedalaman S :
pernapasan Ibu klien mengatakan batuk
Hasil : anaknya sudah berkurang
Klien bernafas dengan baik dan O:
tidak sesak 1) Batuk klien sudah
14.20 2. Menginstruksikan kepada pasien berkurang
tentang cara batuk efektif 2) Tidak terdapat suara
Hasil : napas tambahan
Klien dan kelurga klien di ajarkan 3) Tanda-tanda vital
batuk efektif dan mulai Nadi : 92 x/menit
mempraktekkannya. Suhu : 36,4°C
14.30 3. Mengintruksikan kepada pasien Pernapasan:20x/menit
untuk teknik relaksasi napas A : Ketidakefektifan Jalan
dalam Napas Teratasi
Hasil : P : Pertahankan Intervensi
Klien dan keluarga diajarkan
teknik napas dalam dan mulai
mempraktekkannya
14.40 4. Mengatur posisi pasien yang
memungkinkan untuk
pengembangan maksimal rongga
dada
Hasil :
Klien diberikan posisi semi
fowler ketika diajarkan cara batuk
efektif.

08/06 3. 14.45 1. Mengkaji pola tidur 18.50


2021 klien S:
Hasil: Ibu klien mengatakan Ibu klien mengatakan
anaknya tidak lagi susah untuk anaknya tidak lagi susah
tidur karena batuknya sudah untuk tidur karena batuknya
14.50 berkurang sudah berkurang
2. Menciptakan O:
lingkungan yang nyaman 1) Batuk
Hasil : Lingkungan tempat tidur berkurang
klien dibuat senyaman mungkin 2) Klien tenang
agar klien merasa nyaman ketika 3) Jam tidur siang  2 jam
14.55 tidur dan Jam tidur malam 
3. Membantu klien untuk 7 jam
mengidentifikasi A : Gangguan Pola Tidur
kemungkinan penyebab yang Teratasi
mendasari kurang tidur P : Pertahankan Intervensi
Hasil : Klien tidak lagi kurang
tidur karena batuk sudah
15.00 berkurang
4. Memantau/mencatat
pola tidur klien dan jumlah
waktu tidur
Hasil : Klien mengalami
15.05 kesusahan saat ingin tidur akibat
nyeri yang dirasakan
5. Menjelaskan
pentingnya tidur yang cukup
selama sakit
Hasil : Penjelasan yang diberikan
bisa Ibu klien pahami bahwa
dengan tidur secara teratur bisa
membantu proses penyembuhan
secara cepat

08/06 4. 15.10 1. Memantau tanda-tanda vital 19.00


2021 Hasil : S : Ibu klien mengatakan
Nadi : 92 x/menit sudah tidak cemas lagi
Suhu : 36,2°C O : Ibu klien tidak cemas
Pernapasan : 22 x/menit A : Ansietas Teratasi
P : Pertahankan Intervensi
15.15 2. Menggunakan pendekatan yang
menenangkan
Hasil :
Keluarga dan klien menerima
kehadiran tim medis untuk
merawatnya

15.30 3. Mengidentifikasi tingkat


kecemasan
Hasil :
Orang tua klien sudah tidak cemas
lagi

15.40 4. Mengurangi rangsangan yang


berlebihan dengan menyediakan
lingkungan yang tenang, kontak
yang terbatas dengan orang lain,
jika diperlukan
Hasil:
Keluarga klien hanya 2 orang yang
menjaga
08/06 5. 16:00 1. Menentukan kemampuan pasien 19.00
2021 untuk memenuhi kebutuhan S:
nutrisi Ibu klien mengatakan nafsu
H : Ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya kembali
makan anaknya kembali meningkat
meningkat O:
Porsi makan yang dihabiskan
16:10 2. Mengetahui hanya 1 porsi
makanan kesukaan pasien
H : Ibu klien mengatakan klien A:Ketidakseimbangan nutrisi
suka makan nasi kuning kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
16:20 3. Menciptakan P: Pertahankan intervensi
lingkungan yang
menyenangkan untuk makan
H : Klien makan diruangan
16:30
4. Memberikan
pasien minuman dan kudapan
bergizi, tinggi protein, tinggi
kalori yang siap dikonsumsi
H : Klien diberi makanan seperti
ikan, sayur
16:40
5. Memberikan
informasi yang tepat tentang
kebutuhan nutrisi dan
bagaimana memenuhuinya.
H : Ibu klien mengerti tentang
pentingnya nutrisi untuk bagi
klien

Anda mungkin juga menyukai