Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Tulang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tulang adalah rangka atau bagian rangka tubuh manusia atau
binatang. Sementara, secara ilmiah, tulang adalah jaringan ikat yang terdiri dari serat, sel, dan substansi dasar
yang memiliki fungsi cukup penting untuk tubuh manusia.
Apa fungsi dari tulang?
Tulang yang menjadi penyusun rangka tubuh manusia memiliki bentuk yang bermacam-macam sesuai dengan letak
di tubuh dan fungsinya. Berikut ini beberapa fungsi tulang secara umum:
 Sebagai alat gerak pasif.
 Memberikan bentuk tubuh.
 Menegakkan dan menahan tubuh.
 Tempat melekatnya otot.
 Melindungi organ-organ vital, seperti jantung, paru-paru, dan otak.
 Tempat pembentukan sel darah di sumsum tulang.
 Tempat menyimpannya fosfor dan kalsium
Apa saja jenis-jenis tulang?
Berdasarkan Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, berikut ini jenis-jenis tulang manusia:
Tulang Pipa
Jenis tulang pertama adalah tulang pipa, disebut juga dengan tulang panjang. Nama tulang ini diambil karena
bentuknya yang seperti pipa, yaitu memanjang dan bulat dengan bagian tengah berlubang. Di bagian dalam tulang
pipa terdapat sumsum merah yang fungsinya sebagai tempat pembentukan sel darah merah.
Sementara itu, tulang pipa memiliki fungsi untuk memfasilitasi pergerakan dengan bekerja selayaknya tuas. Tulang
pipa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu epifisis (kedua ujung yang bersendian dengan tulang lain), diafisis (bagian
tengah), dan cakra epifisis (bagian di antara epifisis dan diafisis). Contoh-contoh tulang pipa antara lain: tulang
paha, tulang lengan, tungkai, tulang selangka, dan ruas-ruas jari.
Tulang Pipih
Selanjutnya ada tulang pipih yang terdiri dari lempengan tulang kompak dan tulang spons. Sama seperti tulang
pipa, di dalam tulang pipih juga terdapat sel darah merah. Namun, pada tulang pipih juga bisa ditemukan sel darah
putih.
Tulang pipih berfungsi sebagai pelindung organ vital serta tempat melekatnya otot. Maka dari itu, tulang pipih
banyak ditemukan di kepala, dada, dan area pinggul. Contoh tulang pipih antara lain tulang belikat, tulang rusuk,
tulang panggul, tulang dahi, dan tulang dada.
Tulang Pendek
Nama tulang dan jenis tulang selanjutnya adalah tulang pendek. Disebut tulang pendek karena ukurannya yang
memang pendek dan berbentuk bulat. Pada tulang pendek, dapat dijumpai sumsum tulang merah sebagai
pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
Fungsi tulang pendek adalah untuk memberikan kekuatan pada area yang punya gerakan terbatas. Tulang pendek
biasa dijumpai di pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
Tulang Tak Beraturan
Tulang beraturan memiliki ciri berbentuk kompleks dan tidak beraturan. Tulang beraturan berfungsi untuk
menopang tubuh, memberi bentuk wajah, dan melindungi sumsum tulang belakang. Tulang pendek bisa ditemukan di
area wajah dan ruas-ruas tulang belakang.
Tulang Sesamoid
Jenis tulang terakhir adalah tulang sesamoid. Tulang ini berbentuk seperti wijen yang berfungsi untuk melindungi
tendon dari tekanan dan gesekan. Contoh tulang sesamoid antara lain adalah tulang tempurung lutut, tulang
tangan, dan tulang telapak kaki.
Berdasarkan penyusunnya
Berdasarkan penyusunnya, tulang dibagi menjadi tulang rawan dan tulang keras.
Tulang Rawan
Tulang rawan disusun dari sel-sel tulang rawan yang dikenal dengan istilah kondrosit. Sel-sel tulang rawan ini
menghasilkan matriks berupa kondrin dengan ruang antar selnya berisi banyak zat perekat dan sedikit zat kapur.
Sehingga, tulang rawan bersifat lentur. Tulang rawan sendiri dibagi menjadi tiga tipe, yaitu hialin, serat, dan
elastik.
 Tulang rawan hialin
Tulang tawan hialin adalah tipe tulang tawan yang paling banyak ditemui di tubuh manusia. Matriks tulang rawan
hialin transparan jika dilihat dengan mikroskop. Tulang rawan hialin adalah penyusun tulang rangka embrio yang
nantinya akan berkembang menjadi tulang keras.
Fungsi tulang rawan hialin adalah sebagai pelapis tulang di persendian (tulang rawan artikular) dan sebagai
pembentuk kerangka embrionik. Pada manusia dewasa, tulang rawan hialin bisa ditemui di bagian sendi gerak
untuk pelicin permukaan tulang sendi, ujung tulang rusuk, hidung, laring, bronkus, dan trakea.
 Tulang rawan serat
Selanjutnya ada tulang rawan serat atau tulang rawan fibrosa yang memiliki matriks berupa berkas serabut
kolagen. Karena matriksnya ini, tulang rawan serat bersifat kuat dan kaku, serta dapat menahan guncangan.
Maka dari itu sebagai bantalan pada sendi dan mengurangi gesekan antar tulang yang dapat menimbulkan nyeri.
Contoh tulang rawan serat bisa kamu temukan di antar ruas tulang belakang dan cakram sendi lutut.
 Tulang rawan elastik
Tulang rawan selanjutnya adalah tulang rawan elastik yang mengandung serabut elastik. Tulang ini bisa kamu
temukan pada daun telinga dan epiglotis. Fungsi dari tulang rawan elastik adalah untuk memberikan kekuatan
dan elastisitas pada struktur tubuh dan organ-organnya.
Tulang keras
Jenis tulang berdasarkan penyusunnya yang selanjutnya adalah tulang keras. Jenis tulang ini masih dibagi menjadi
dua, yaitu tulang kompak dan tulang spons. Berikut ini penjelasannya:
 Tulang kompak
Tulang kompak tersusun dari osteon atau sistem Havers yang di dalamnya terdapat osteosit. Fungsi dari tulang
kompak adalah untuk menahan tekanan dan memberikan kekuatan secara mekanik.
 Tulang Spons
tulang spons yang tersusun dari trabekula yang mengandung osteosit. Tulang spons berfungsi untuk
meningkatkan fleksibilitas dan membantu menambah kekuatan mekanik tulang.
Bagaimana proses pembentukan tulang?
Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA Biologi kelas XI terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
proses pembentukan tulang disebut dengan osifikasi. Proses ini terjadi di mana sel-sel mesenkim dan kartilago
diubah menjadi tulang selama perkembangannya.
Proses osifikasi terjadi dengan beberapa tahapan, yaitu:
 Proses pembentukan tulang diawali dari tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.
 Tulang rawan yang sudah terbentuk akan menghasilkan rongga yang terisi osteoblas.
 Osteosit dibentuk ke arah luar atau berbentuk konsentris (saluran Harvers).
 Di sekitar osteosit akan terbentuk matriks tulang dari senyawa protein yang mengandung kalsium dan fosfor.
 Pembentukan pusat osifikasi sekunder akan muncul di setiap epifisis, proses ini akan membuat tulang semakin
panjang.
Kesimpulan
Sekian penjelasan tentang macam-macam tulang manusia. Tulang manusia dikelompokkan berdasarkan bentuk dan
penyusunnya. Berdasarkan bentuk, ada lima jenis tulang manusia, yaitu tulang pipa atau panjang, tulang pipih,
pendek, tak beraturan, dan sesamoid. Sementara, berdasarkan penyusunnya, tulang dibagi menjadi tulang rawan
dan keras.
Berdasarkan arah gerakannya, ada beberapa macam sendi, yaitu:

 Sendi geser (plane). Contoh dari sendi ini adalah sendi pada ruas tulang belakang. Sendi ini
memungkinkan gerakan antara tulang yang satu menggeser yang lain.
 Sendi engsel (hinge). Merupakan sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan satu arah saja.
Biasanya, sendi engsel hanya bisa diluruskan atau ditekuk. Sendi engsel ada pada tulang lutut dan siku.
 Sendi gulung (condylar). Sendi ini memungkin tubuh untuk melakukan gerak rotasi pada poros, tapi
gerakannya terbatas. Contohnya, hubungan antara tulang hasta dan pengumpil.
 Sendi putar (pivot). Merupakan salah satu sendi yang gerakan salah satu ujung tulangnya mengitari, atau
membuat gerakan berputar pada ujung tulang lain. Sendi inilah yang membuat kepala kita dapat berputar
dengan nyaman. Contohnya seperti sendi antara tulang tengkorak dan atlas.
 Sendi peluru (ball and socket). Merupakan sendi yang bisa bergerak ke segala arah. Bentuknya mirip bola
dan tulang seperti mangkuk. Contohnya, sendi yang menghubungkan antara tulang atas dan gelang bahu.
 Sendi pelana (saddle). Sendi ini mampu bergerak ke samping dan depan, atau membuat gerakan dua arah.
Contoh sendi pelana adalah sendi di tulang pangkal ibu jari.

Anda mungkin juga menyukai