Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAH MASALAH


1. Pengertian dan fungsi sistem ekskresi
2. Fungsi organ penyusun sistem ekskresi
3. Mekanisme kerja organ-organ system ekskresi
4. Gangguan atau kelainan pada organ sistem ekskresi

1.3 TUJUAN
Adapaun maksud tujuan dibuatnya makalah “Sistem Ekskresi” yaitu untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biologi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SISTEM EKSKRESI


Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi. Zat sisa metabolisme ini bersifat racun bagi tubuh,
sehingga jika tidak dikeluarkan dapat membahayakan kesehatan tubuh. Organ
penyusun sistem ekskresi pada manusia terbagi menjadi empat ; ginjal,paru-paru,hati
dan kulit. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru
mengeluarkan karbondioksida, dan hati mengeluarkan zat warna empedu.

2.2 ORGAN PENYUSUN SISTEM EKSKRESI


A. KULIT
Kulit merupakan lapisan pembungkus yang melindungi tubuh dari lingkungan
di sekitarnya. Kulit merupakan salah satu bagian tubuh yang mempunyai berat rata-
rata 16% dari keseluruhan tubuh. Total luas kulit manusia sekitar 1,50-1,75 𝑚2 .
Ketebalan kulit juga bervariasi, bagian kulit yang tipis contohnya dapat ditemukan
pada kelopak mata dan penis, sedangkan bagian kulit yang tebal dapat ditemukan pada
telapak tangan dan kaki. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis,dermis, dan
jaringan subkutan.
Gambar

B. STRUKTUR KULIT
a. Epidermis
Epidermis adalah lapisan terluar kulit yang mempunyai ketebalan yang
bervariasi. Lapisan epidermis paling tebal 1 milimeter dapat ditemukan pada telapak
tangan dan telapak kaki, sedangkan bagian tertipis 0,1 milimeter dapat ditemukan pada
bagian kelopak mata. Epidermis adalah tempat berkumpulnya. Epidermis berfungsi
sebagai proteksi tubuh paling depan,sintesis vitamin D dan sitokinin, tempat
pembelahan dan mobilisasi sel, serta tempat berkumpulnya sel-sel yang mendukung
pembentukan lapisan kulit seperti :
1. Keratinosit : sel yang menghasilkan keratin
2. Melanosit : sel yang menghasilkan melamin di dalam melanosom dan juga
sebagai sistem imun
3. Langerhans : sel yang berperan dalam merespon imun dan juga pembawa
antigen yang merangsang reaksi hipersentivitas tipe lambat pada kulit
4. Merkel : sel reseptor terhadap sentuhan

Epidermis terdiri atas lima lapisan, yaitu :


1. Stratum Korneum atau lapisan tanduk
Lapisan paling atas yang terdiri atas sel kerantinosit yang bisa
mengelupas,beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, sangat sedikit
mengandung air,sitoplasmanya digantikan oleh keratin,tidak bewarna dan
tidak mengalami proses metabolisme
2. Stratum Granulosum atau lapisan granular
Lapisan dangkal yang terdiri dari sel-sel pipih yang menyimpan butiran
keratohyaline di sitoplasma mereka. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk
sintesis lebih lanjut dan modifikasi protein. Butiran keratohyaline
mengahasikan produksi keratin “lunak’ pada epidermis dengan
menyediakan pemotongan filamen keratin secara berkala. Kuku dan rambut
tidak mengandung butiran tersebut sehingga berwujud keras.
3. Stratum Spinosum atau lapisan Malpighi
Pada lapisan ini terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai
penyampaian nutrisi. Selain itu, juga terdapat pigmen melamin yang
meberikan warna dan melindungi kulit dari sinar matahari. Bila kulit
terpapar terlalu banyak sinar matahari maka akan memproduksi labih
banyak melanin yang mengakibatkan warna kulit menjadi semakin gelap.
4. Stratum Lusidium atau lapisan bening
Merupakan lapisan tipis transparan dari sel kulit mati pada epidermis.
Ditemukan di bawah korneum kulit tebal seperti telapak tangan dan tidak
ditemukan pada kulit tipis.
5. Stratum Germinativum atau lapisan basal
Lapisan yang berperan aktif melakukan mitosis dan berperan dalam
regenerasi sel epidermis secara konstan karena adanya sel melanosit.

Gambar

b. Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang lebih dalam dengan struktur dan
komponen penyusun yang lebih kompleks. Dermis berinteraksi dengan epidermis
dalam menjaga sifat dari kedua jaringan. Komponen penyusun utama dermis adalah
kolagen, bahan utama kulit yang tahan stres. Dermis berperan penting dalam menjaga
elastisitas dan kekuatan tekanan kulit. Pada lapisan dermis terdapat beberapa sel yang
berperan penting, yaitu :
1. Fibroblas : sel penyembuhan luka
2. Sel lemak :
3. Makrofag : sel darah putih yang mencerna patogen dan pemberi informasi anti
gen asing ke sel kekebalan tubuh
4. Sel mast : sel yang mengandung granula kaya akan histamin dan heparin

Berikut adalah lapisan-lapisan dermis :


1. Stratum papilar
Merupakan daerah yang teridiri atas jaringan ikat longgar areolar ditandai
dengan adanya banyak papilla dermis. Jumlah papilla terbanyak dan lebih
terletak pada bagian tubuh yang sering menerima tekanan seperti telapak kaki.
2. Stratum reticular
Terdiri atas berkas-berkas kolagen kasar dan sejumlah serat-serat elastin
membentuk jalinan padat dan tak beraturan.. Pada bagian lebih dalam, jalinan
lebih terbuka, rongga-rongga di antaranya terisi jaringan lemak, kelenjar
keringat dan sebasea, serta folikel rambut.
3. Jaringan lemak
Jaringan yang tersusun atas lemak.
4. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelenjar keringat merokrin
dan apokrin. Kelenjar merokrin banyak mengandung air, terdapat di seluruh
permukaan tubuh kecuali daerah yang berkuku. Kelenjar merokrin berfungsi
untuk menggetahkan keringat yang berguna untuk ikut mengatur suhu tubuh.
Kelenjar apokrin hanya terdapat pada kulit daerah tertentu, misalnya areola
mamma, ketiak, sekitar dubur, kelopak mata, dan labium mayus. Kelenjar ini
bergetah kental dan biasanya berfungsi setelah pubertas.
5. Kelenjar minyak
Biasa disebut dengan sabaceous glands yang mensekresikan minyak.
6. Kelenjar sebasea
Kelenjar rambut yang mengeluarkan zat bersifat minyak atau lilin yang disebut
dengan sebum. Ditemukan paling banyak pada kulit kepala atau daerah yang
tertutup rambut.
7. Folikel rambut
8. Reseptor
 Korpiskula ruffini : reseptor panas
 Korpuskula paccini : reseptor tekanan kuat
 Korpuskula meissener : reseptor terhadap sentuhan
 Ujung saraf sekeliling rambut : saraf peraba
 Ujung saraf crausse : reseptor dingim
 Ujung saraf tanpa selaput : reseptor terhadap rasa nyeri atau sakit
 Lempeng merkel : resptor terhadap sentuhan dan tekanan ringan

Gambar

c. Hipodermis (Jaringan ikat bawah)


Merupakan jaringan yang biasa disebut dengan jaringan subkutis atau subkutan
yang terdiri atas jaringan lemak,pembuluh darah dan juga saraf-saraf yang sejajar
dengan permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi sebagai bantalan atau penyangga
organ-organ dibawahnya dari benturan,mempertahankan suhu dan juga sebagai tempat
cadangan makanan. Jaringan ini mempunyai ketebalan yang bervariasi membentuk
kontur tubuh tergantung dari jenis kelamin,gizi, dan umur. Ketika usia bertambah maka
kinerja limposit juga akan mengalami penurunan, sehingga bagian tubuh yang semula
mengandung lemak akan berkurang karena tubuh mengalami pengenduran dan
kehilangan kontur.
Gambar

C. FUNGSI KULIT
1. Fungsi kulit sebagai pelindung tubuh
Kulit melindungi organ yang berada dibawahnya dari gangguan fisik,goresan,
maupun debu dan bakteri. Hal ini dapat terjadi dikarenakan lapisan terluar kulit
epidermis terikat sangat rapat dan memiliki sifat lentur sampai batas tertentu. Kulit
memiliki melamin yang berfungsi sebagai pemberi warna pigmen sekaligus
pelindung dari paparan sinar matahari.
2. Fungsi kulit sebagai indra peraba
Kulit dapat merasakan panas,dingin,tekanan,sentuhan,rasa sakit maupun getaran.
Hal ini dapat terjadi karena rangsangan terhadap sistem sensoris.
3. Fungsi kulit sebagai pengatur suhu (Termoregulasi)
Kulit melakukan pengaturan suhu untuk menjaga kestabilan suhu tubuh dengan tiga
cara ; memperlebar atau mempersempit pembuluh darah, mengeluarkan keringat,
dan penyesuaian rambut. Jika tubuh menjadi panas maka pembuluh darah dermis
akan melebar (vasodilatasi) untuk mengalirkan darah lebih banyak sehingga panas
dapat dikeluarkan melalui permukaan. Ketika suhu tubuh panas, panas tersebut
juga ikut terbawa bersama keringat. Kelenjar keringat menyerap air dan garam,
seperti garam dapur. Keringat dikeluarkan melalui pori-pori permukaan kulit yang
akan menyerap panas tubuh sehungga suhu tubuh menjadi stabil. Namun, ketika
tubuh menjadi dingin maka pembuluh darah akan menyempit (vasokonstriksi). Hal
ini dilakukan guna untuk menjaga panas tetap dalam tubuh dan juga keringat akan
berkurang. Rambut-rambut halus ditarik keatas oleh erector pili untuk menangkap
udara sebagai lapisan insultor.
4. Fungsi kulit sebagai penyimpanan
Asupan tubuh yang berlebih akan disimpan pada kulit dalam bentuk lemak (lipid)
dan air.
5. Fungsi kulit sebagai penyerapan
Pada lapisan epidermis atau lapisan terluar kulit terdapat pori-pori sehingga kulit
dapat menyerap zat-zat tertentu. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut
dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, kemudian melalui dinding pembuluh
darah ked dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.

D. KELAINAN PADA KULIT


a. Komedo
Komedo adalah suatu kelainan yang disebakan karenas tersumbatnya pori-pori
kulit oleh sel-sel kulit mati dan sebum (minyak) di dalam saluran susunan pilosebaseus.
Komedo biasanya ditemukan pada kulit wajah, namun dapat ditemukan juga di area
lain seeperti punggung,bahu,dada dan lainnya. Komedo terbagi menjadi dua jenis :

 Komedo Putih (White Head) : tersumbatnya pori-pori kulit oleh sel kulit
mati dan sebum, disebut komedo putih karena warnanya menyerupai
warna kulit. Jenis komedo tertutup dan tidak berhubungan dengan udara
di luar.

Gambar
 Komedo hitam (Black Head) : tampak seperti titik-titik hitam di
permukaan kulit. Beruhungan langsung dengan udara di luar sehingga
terjadi oksidasi dan pigmentasi yang menyebabkan bewarna hitam.

Gambar

b. Akne (Jerawat)
Jerawat adalah problematika pada kulit yang sering terjadi terutama pada masa
pubertas karena perubahan hormonal. Jerawat disebabkan oleh tumbuhnya kotoran
produksi minyak pada umumnya disalurkan melalui folikel rambut, namun kotoran dan
sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat saluran tersebut dan memicu
timbulnya jerawat.jerawat biasanya timbul di daerah yang memproduksi kelenjar
minyak seperti di daerah hidung,dahi,dagu,dada dan punggung.

Gambar
c. Panu
Panu adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh fungus mallasezia furtur.
Tubuh penderita panu akan tampak bercak-bercak keputihan tidak merata atau
biasanya kecoklatan yang menimbulkan rasa gatal-gatal. Penyakit ini biasanya sering
muncul pada orang-orang yang banyak berkeringat.

Gambar
DAFTAR PUSTAKA

Kalangi, Sonny J.2013.”Histofisiologi Kulit”:E-Jurnal Biomedik Volume


5(hlm.S12-20).
Paul A.J. Kolarsick, BS, Maria Ann Kolarsick, MSN, ARNP-C, and Carolyn
Goodwin, APRN-BC, FNP.2011.”Anatomy and Physiology of the Skin”: Journal of
the Dermatology Nurses' Association Chapter 1.p.203-213.
Marwali,Harahap.2000.”Ilmu Penyakit Kulit”. Jakarta: Hipokrates. 2000. p.1-3.
Djuanda, A. Dermatitis Seboroik, dalam Djuanda Adhi, Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Edisi Kelima. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. 2007.

Anda mungkin juga menyukai