Anda di halaman 1dari 21

BAB 9

PERENCANAAN DAYA

Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG


9.1. INTRODUKSI DAYA
Daya = laju kenaikkan kerja.
Kerja = hasil dari kemampuan energi.
Energi = kemampuan untuk melakukan usaha/kerja.

Daya nominal = daya dasar


= daya yang tertulis (sesuai spesifikasi)
 Pertimbangan untuk perencanaan Daya ( Motor Listrik).
1.Jika P (power) menyatakan DAYA NOMINAL, maka dapat dipilih
faktor koreksi daya = 1,00.
2. Jika P (power) menyatakan DAYA RATA-RATA, maka perlu
diprediksi besarnya daya pada :
> Waktu Start (mulai) bekerja.
> Beban puncak.

2
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG
Demi keamanan, maka perlu dipertimbangkan pemakaian faktor
koreksi untuk terjadinya tumbukan dan faktor beban

3.Kadang-kadang dalam perhitungan daya yang memakai sistem


transmisi (misalnya : gear box / persnelleng, menggunakan
belt/sabuk baik flat maupun Vee dan lain-lain, maka perlu di
perhitungkan nilai efisiensi masing-masing transmisi, apalagi
untuk daya yang nilainya besar.
 Untuk daya kecil, misalnya 5 HP, kerugian mekanik sistem
transmisi 5 %  tidak begitu besar pengaruhnya.
 Namun untuk daya besar, misalnya pada Kereta Api, Kapal Laut,
Crane, Conveyor dan lain-lain, maka nilai efisiensi (η ) harus
diperhitungkan.
misalnya: untuk daya KA > 1000 – 10.000 HP, maka nilai 5%
adalah 50 – 500 HP

Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG 3


9.2. Nilai-nilai Efisiensi dari elemen Transmisi :
(Sumber : Kent , “ Mechanical Hand Book”)
1.Roda gigi lurus (Spur Gear) yang dibuat dengan cara
Dituang/ Cor  η = 93 %.
Roda gigi lurus (Spur Gear) yang dibuat dengan cara
dipotong dengan Mesin  η = 96 %.
2.Roda gigi Payung (Bevel Gear) yang dibuat dengan cara
Dituang/ Cor  η = 92 %.
Roda gigi Payung (Bevel Gear) yang dibuat dengan cara
dipotong dengan Mesin  η = 95 %.
3. Roda gigi Cacing (Worm Gear) dengan sudut potong 15
derajad  η = 75 % - 90 %.
Roda gigi Cacing (Worm Gear) dengan sudut potong 30
derajad  η = 85 % - 95 %.
4.Ball Bearings  η = 96 % - 98 %.
Roll Bearings  η = 98 %
4
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG
5. Flat belt  η = 80 % - 90 %.
6. Vee Belt  η = 95 % - 96 %.
Catatan : -Bila pada satu poros terdapat 2 bearings, maka nilai efisiensi
diperhitungkan satu saja (dianggap satu sistem)
9.3. Pertimbangan (secara umum) untuk pemilihan motor penggerak
adalah :
a). Daya yang diperlukan (dari perhitungan perencanaan Daya) dalam HP
atau KW, harus dipilih sesuai dengan standart daya motor yang
dikeluarkan oleh Pabrik-Pabrik yang ada dipasaran.
b).Putaran poros motor yang diperlukan (sesuai dengan perencanaan
perbandingan transmisi) dalam putaran per menit (rpm) disesuaikan
dengan standart yang berlaku.
c).Ruangan yang tersedia (space).
d).Kondisi operasional di lapangan, misalnya untuk kondisi:
d1). Overload (beban lebih) dari spesifikasi.
d2). Beban saat start operasi  bisa 1,5 – 2,0 kali beban
normal.
d3).Terjadinya slip dan lain-lain.
5
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG
5.4. PERSAMAAN DAYA
Power (P) = 2. π. .n T HP …………… ( 5-1)
60 75
Keterangan :
T = momen puntir / Torsi (Twisting moment), kg. m.
n = putaran poros, rpm.

Dari persamaan (5-1) bisa dicari besarnya Torsi (T):

T = 60. 75. P (kg. m)


2. ᴫ . n
= 4500. 1000. P (kg. mm) = 45. 105 . P (kg.mm)
2. ᴫ . n 2. (3,141). n
= 7,161972438. 105 . P = 7,1620. 105 . P (kg. mm)
n n
T = 716200. P (kg. mm) ……………………..( 5-2)
n
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB
MALANG 6
Keterangan :
P S = Peferde Sterk ( Jerman).
P K = Pardon Kracht (Belanda)
H P = Horse Power ( Inggris ).
1 Joule = 1 Newton. meter / second.
1 Newton= 1 kg. m / sec2
1 kg. m = 9,8 Newton. Meter = 9,8 Joule.
ᴫ = 3,14159.
1 HP = 75 kg. m / sec = 4500 kg. m / menit
1 HP = 0, 746 Kw.
1 PS = 0,7355 Kw
1 PS = 1 PK = 75 kg. m / sec = 0,9863 HP = 0,7355 Kw

7
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG
Dari persamaan Power (P) = 2. π. .n T Watt …………… ( 5-3)
60
Keterangan :
T = momen puntir / Torsi (Twisting moment), Newton. m.
n = putaran poros, rpm.
Dikonversikan satuan Torsi dari (N. m) menjadi ( Kg.mm) , sehingga:
Power (P) = 2. π. .n T .(9,8 kg.m) (Kw)
60 1000
Torsi (T) = (60). (1000). P. (1000 mm) (kg. m)
(2). (9,8) π. .n
= (600). 105. P (kg. mm)
2.(9,8). π. .n
= 9,744180189. 105 . P ( kg.mm)
n
T = 9,74. 105 . P ( kg.mm) …………….. ( 5-4 )
n
dimana : P = daya (Kw) dan n= putaran poros (rpm)

Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG


8
 Daya Rencana ( Pd ) = fc . P (HP) ………………… ( 5-5 )

Keterangan :
fc = faktor koreksi daya (lihat di Tabel 5-1 sesuai dengan kondisi beban).
P = daya teoritis (hasil perhitungan), HP
Tabel 5-1. Faktor koreksi Daya yang akan di Transmisikan.

Daya yang akan di transmisikan fc


1. Daya rata-rata yang diperlukan 1,20 – 2,00
2. Daya maksimum yang diperlukan 0,80 – 1,20
3. Daya normal 1,00 -- 1,50
4. Daya nominal 1,00
Sumber : Soelarso, hal 7.

Klasifikasi Besar Daya :


1. Daya kecil : 0,50 -- 50 HP
2. Daya sedang : > 50 -- 1000 HP
3. Daya menengah : > 1000 -- 5000 HP
4. Daya Besar : > 5000 HP
Dari :”Machine Design”, by Paul.H.Black

9
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG
TABEL 5-2. FAKTOR KOREKSI DAYA
Tumbuka Pemakaian JENIS PENGGERAK
n
Motor Dengan Tanpa
listrik atau Transmisi Transmisi
Turbin Pneumatis Hidrolik
HALUS -Konveyor
(variasi -Pompa
beban kecil) Sentrifugal
-Blower
-Mesin Torak 1,0 1,0 1,2
-Mesin Perkakas
-Mesin
Percetakan.
-Mesin Tekstil
-Kipas angin dll

Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG 10


SEDANG -Kompressor Sentrifugal
(variasi -Mesin Giling palu
Beban -Konveyor Ember 1,3 1,2 1,4
sedang) -Pompa Torak
-Mesin2 pengerjaan kayu
-Mesin pemotong kertas
-Kompressor dll

BERAT -Mesin Press


-Mesin Crusher (pemecah)
-Bor minyak bumi 1,5 1,4 1,7
-Mesin Mixer bangunan besar
-Mesin Penggetar
-Mesin pabrik Karet.

11
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG
CONTOH SOAL 5-1:
Suatu unit Mobile CONCRETE MIXER yang digunakan untuk mengaduk
campuran : coral, semen, pasir dan air. Menggunakan beberapa sistem transmisi
untuk meneruskan daya mulai dari Motor Penggerak hingga ke Drum (perhatikan
gambar berikut) :

Keterangan gambar : 10 9
1.Motor Penggerak.
2.Poros.
3.dan 5 Pulley. 8

4.Vee Belt. 1
6 dan 7 Roda gigi lurus 11
8 dan 9 Roda gigi kerucut 2

kerucut 6 7
10.Drum.
11.Bearings.( )
5 4 3
1
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG 2
Apabila Motor Penggerak berkekuatan 10 HP dan putarannya 900
rpm. Data-data yang lain sebagai berikut:
>Perbandingan reduksi antara Pulley (3) dan (5) adalah 1 : 5
>Perbandingan reduksi antara Roda gigi(6) dan (7) adalah 1 : 4
>Putaran Drum dikehendaki tidak melebihi 30 rpm, dan diameter
kerucut besar pada Drum tidak melebihi 800 mm dengan sudut
poros = 90 derajad.


>Efisiensi Vee Belt ( vb) : 95 %
> Efisiensi Roda gigi lurus (ᶯ sgr) : 96 %
> Efisiensi Roda gigi kerucut (ᶯ bg) : 95 %
> Efisiensi Sliding contact bearing(ᶯ br) : 97 %

PERTANYAAN :
Rancanglah berapa daya rencana masing-masing komponen
penggerak yang diperlukan ?
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG 13
a).Mencari putaran masing-masing poros elemen transmisi :

Perbandingan reduksi , i = jumlah putaran peggerak


jumlah putaran yang digerakkan.
= n driver = n1
n driven n2
atau bila pada sepasang roda gigi berlaku :

i = jumlah gigi yang digerakkan (wheel) = Z2


jumlah gigi penggerak (pinion) Z1
= d2 = m. Z2
d1 m. Z1

14
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG
1.Putaran Pulley (3) = putaran poros motor penggerak
n 1 = 900 rpm.
2.Putaran Pulley (5)  n2 = n1 = 900 = 180 rpm.
5 5
3.Putaran roda gigi (6) = putaran pulley (5), karena di pasang pada
satu poros. n3 = 180 rpm.
4.Putaran roda gigi (7) n4 = n2 = n3 = 180 rpm = 45 rpm.
4 4 4
5.Putaran roda gigi kerucut (8) (pinion) = putaran roda gigi lurus (7)
, karena kedua elemen dipasang satu poros.
n5 = n4 = 45 rpm.
6. Putaran roda gigi kerucut (9) = putaran Drum (n6) = 30 rpm.

Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB


MALANG 15
b). Mencari Daya Penggerak masing-masing elemen.

Motor Penggerak berkekuatan 10 HP  berarti DAYA NOMINAL


 Daya Rencana : Pd = fc. P (HP)

fc = faktor koreksi daya


= 1,0 (untuk daya nominal)
Pd = 1,0 . (10) (HP) = 10 HP
Daya yang sampai ke Drum untuk memutar :
Pdr = P. Ʃ ᶯ (HP)

= P. ᶯ vb . ᶯ sgr. ᶯbg. ᶯbr1 ᶯbr2 ᶯbr3


= 10. (0,95 x 0,96 x 0,95 x 0,97 x 0,97 x 0,97)

= 7,9073 HP

Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG


16
Sedangkan untuk perhitungan perencanaan daya untuk
setiap elemen transmisi, maka daya rencana (Pd)
dikalikan dengan efisiensinya.
1).Daya untuk perencanaan Vee belt :
P = Pd. ᶯvb (HP) = 10 x (0,95) = 9,5 HP
2).Daya untuk perencanaan roda gigi lurus:
P = Pd. ᶯvb. ᶯsgr (HP) = 10 x (0,95) x (0,96) = 9,12 HP

3).Daya untuk perencanaan roda gigi kerucut:


P = Pd. ᶯvb. ᶯspgr. ᶯbg. ᶯbr1 ᶯbr2 ᶯbr3
= 10 x (0,95) x (0,96) x (0,95) x (0,97) x (0,97) x (0,97)

= 7,9073 HP
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB
17 MALANG
Contoh Soal 5-2 :

Suatu Mesin beroperasi memakai motor penggerak dengan siklus


kerja sebagai berikut :
Beban 8 HP  selama 4 ‘ (menit)
Beban 6 HP  selama 50 “(detik)
Beban 10 HP  selama 3’ (menit)
Idler  selama 30” (detik)
Diam  selama 5,5’ (menit)

Pertanyaan :
Pilihlah ukuran motor penggerak untuk mengoperasikan Mesin
tersebut dengan kondisi operasi berulang-ulang dengan siklus
lerja seperti diatas.
Idler  Mesin berputar tetapi tidak ada beban kerja
Diam  Motor tidak menanggung beban (beban=0)
18
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG
PENYELESAIAN :
Daya rencana yang diperlukan dari Paul H. Black “Machine Design”

HP = {(8 HP) 2. (4’. 60 det)} + {(6 HP) 2. 50 det} + {(10 HP) 2. (3’. 60 det)}

240 (det) + 50 (det) + 180 (detik) + 5,5 x 60 det


3
safety factor karena diam
HP = 60,5284 = 7,78 HP

Dari Tabel 25-2, hal 518, “Machine Design”, by Paul H.Black dengan
standar NEMA (Amerika Serikat) dipilih jenis motor :
>Daya (HP) : 8
>Putaran (rpm) : 900 1200 1800 3600 (dipilih sesuai dengan
keperluan)
19
Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG
 Apabila motor mendapat beban maksimum 10 HP, maka
motor akan beroperasi :
10 x 100 % = 125,00 % dari Torsi beban penuh.
8
Dari Grafik 25-1, hal 517, Paul H. Black, apabila dipilih jenis B,
maka motor mempunyai harga batas Torsi beban penuh pada
± 200 % , sehingga motor tsb masih aman untuk digunakan
pada beban maksimum 10 HP.

20

Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB MALANG


TUGAS INDIVIDU UNTUK BAB TENTANG
PERENCANAAN DAYA

1. Carilah problem solving (boleh


translate/terjemahkan) dari literatur tentang elemen
mesin dengan ketentuan sbb:
- setiap orang minimum 5 problem solving.
- sesuai nomor akhir NIM dan dipilih di literatur.
- sumber literatur dan rumus yg dipakai dituliskan.
- cari yang ada gambarnya minimum 2 soal.
- diketik dengan huruf tahoma 12 pt, spacing 1,5
- di cover dan beri indentitas penulis masing-
masing.
- dikumpulkan soft copy dan hard copy.
- waktu 1minggu.
21 Ir. Bb. INDRAYADI,M.T P S TEK. INDUSTRI F T UB
MALANG
21

Anda mungkin juga menyukai