0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan1 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Jenis lumut yang paling dominan ditemukan adalah famili Dicranaceae dengan substrat kayu atau pohon. Jenis paku-pakuan yang paling dominan adalah famili Pteridaceae dengan substrat tanah. Indeks keanekaragaman lumut dan paku-pakuan masing-masing adalah 1,08357 dan 0,99996 yang termasuk kategori sedang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Jenis lumut yang paling dominan ditemukan adalah famili Dicranaceae dengan substrat kayu atau pohon. Jenis paku-pakuan yang paling dominan adalah famili Pteridaceae dengan substrat tanah. Indeks keanekaragaman lumut dan paku-pakuan masing-masing adalah 1,08357 dan 0,99996 yang termasuk kategori sedang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Jenis lumut yang paling dominan ditemukan adalah famili Dicranaceae dengan substrat kayu atau pohon. Jenis paku-pakuan yang paling dominan adalah famili Pteridaceae dengan substrat tanah. Indeks keanekaragaman lumut dan paku-pakuan masing-masing adalah 1,08357 dan 0,99996 yang termasuk kategori sedang.
INVENTARISASI BRYOPHYTA DAN PTERIDOPHYTA DIKAWASAN
HUTAN BUKIT PERET TIANG TARA KABUPATEN BANGKA
Andre Sanputra¹, Arinda Salsabilla¹, Tissya Milly Gusnia¹, Henri² ¹Mahasiswa Jurusan Biologi UBB ²Dosen Pembimbing Studi Lapang Jurusan Biologi UBB ABSTRAK Lumut merupakan tumbuhan terbesar kedua terdiri 18.000 jenis yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN tersebar diseluruh dunia setelah tumbuhan berbunga. Paku-pakuan merupakan tumbuhan yang telah memiliki kormus yang dapat dibedakan dalam tiga Berdasarkan hasil yang didapatkan bagian pokok yaitu akar, batang, dan daun. Penelitian ini dilakukan pada dominansi lumut yang ditemukan bulan Maret-April 2020. Pengumpulan data menggunakan metode eksplorasi paling banyak tumbuh yaitu famili dan koleksi flora dengan cara jelajah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Hutan Kawasan Bukit Peret Tiang Tara dengan jenis lumut yang Dicranaceae. Kemampuan jenis paling dominansi ditemukan yaitu famili Dicranaceae dengan susbtrat paling famili dicraneceae untuk mampu banyak ditemukan dikayu atau pohon dan indeks keanekaragaman lumut hidup dengan baik dalam kondisi sebesar 1,08357 dengan kategori sedang. Jenis paku-pakuan paling habitat dengan penyebaran yang luas didominansi oleh famili Pteridaceae dengan substrat banyak ditemukan di (kosmopolitan) tidak dengan spora terestrial dan indeks keanekaragaman paku-pakuan sebesar 0,99996 dengan kategori sedang. memungkinkan famili ini Kata Kunci: Bryophyta, Pteridophyta, Keanekaragaman, Bukit Peret, Tiang mengutamakan perkembangan Tara secara vegetatif yang sukses LATAR BELAKANG mengkolonisasi wilayah lebih luas. (Windadri 2014). Perhitungan Tumbuhan lumut merupakan salah satu komponen penyusun suatu Shannon-Weiner didapatkan indeks ekosistem hutan karena memiliki peran signifikan sebagai keseimbangan air dan siklus hara yang dapat melakukan keanekaragaman Bryophyta sebesar dekomposisi atau perintis pelapukan pada kayu atau batu. Lumut 1,08357 dengan kategori sedang. akan digunakan sebagai substrat, sumber makanan, dan tempat Lumut banyak ditemukan pada tinggal bagi organisme hutan lainnya dan lumut dapat digunakan substrat pohon/kayu hidup. Paku- sebagai bioindikator dalam pencemaran lingkungan serta sebagai pakuan yang tumbuh didominansi media tumbuh perkecambahan biji tumbuhan tingkat tinggi (Fajri oleh famili Pteridaceae dengan 2019) Sedangkan Paku-pakuan juga berpengaruh dalam penyusun substrat paku-pakuan yamg banyak dalam suatu komunitas hutan berfungsi sebagai tumbuhan perintis dijumpai pada susbtrat terrestrial yang sangat penting dalam melakukan proses pelapukan serasah atau tanah. Berdasarkan perhitungan hutan, menjaga dalam proses keseimbangan ekosistem dalam hal menggunakan perhitungan Shannon- pencegahan erosi, dan pengatur kadar air (Surfiana 2018). Tumbuhan lumut dan paku-pakuan merupakan penyokong utama Weiner didapatkan indeks keanekaragaman flora yang belum sepenuhnya di gali untuk keanekaragaman Pteridophyta wilayah sumatera termasuk Bangka Belitung. Penelitian yang sebesar 0,99996. Faktor abiotik berkaitan dengan lumut pernah dilakukan penelitian di wilayah dapat mempengaruhi pertumbuhan Bangka Belitung dan penelitian mengenai paku-paku belum pernah lumut dan paku-pakuan seperti dilakukan. Tujuan penelitian adalah menginventarisasi jenis lumut intesitas cahaya, pH tanah, (Bryophyta) dan paku-pakuan (Pteridophyta) serta menganalisis kelembaban. faktor lingkaran yang mempengaruhi pertumbuhan lumut KESIMPULAN (Bryophyta) dan paku-pakuan (Pteridophyta) di Hutan Bukit Peret Tiang Tara. Keanekaragaman spesies lumut dan paku-pakuan dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik yang mempengaruhi meliputi BAHAN DAN METODE intesitas cahaya, pH tanah, kelembaban dan ketinggian. Jenis lumut Alat dan bahan yang digunakan di lapangan adalah alkohol 70%, label, dengan paling banyak ditemukan yaitu Dicranaceae dengan substrat amplop kertas, kantong plastik, GPS (Global Positioning System), soil paling banyak dikayu atau pohon. Paku-pakuan paling banyak dijumpai tester, lux meter, sprayer, kamera, sasak, meteran, parang, gunting tanaman, pada substrat tanah dengan famili paling banyak ditemukan yaitu famili alat tulis. Alat yang digunakan untuk identifikasi dan karakterisasi di Laboratorium yaitu Cover glass, kaca preparat, kamera, cawan petri, Pteridaceae. mikroskop cahaya dan pinset. Metode yang digunakan berupa metode jelajah dengan tiap stasiun dicatat nilai titik koordinatnya, pH tanah, DAFTAR PUSTAKA kelembaban, ketinggian dan intesitas cahayanya. Lumut dan paku-pakuan yang ditemukan dicatat data morfologi dan substratnya. Pengoleksian Fajri MTA. 2019. Keanekaragaman Lumut (Bryophyta) Di Sekitar spesimen semua jenis lumut dan paku-pakuan yang ditemukan di lapangan, Kawasan Wisata Air Terjun Tumpak Sewu Kabupaten Lumajang. di dokumentasikan, diambil sampel kemudian disemprotkan oleh alcohol 70% agar tetap awet dan mencegah pembusukan pada sampel. Setelah itu [Skripsi]. Malang. UIN Maulana Malik Ibrahim. 84 Halaman. sampel lumut dan paku-pakuan dimasukkan kedalam amplop atau plastik Surfiana, Kamal S, Hidayat. 2018. Keanekaragaman Tumbuhan dengan diberikan keterangan nama lumut, lokasi ditemukan, substrat, Paku (Pteridophyta) Berdasarkan Ketinggian Di Kawasan Ekosistem ketinggian, kelembaban dan lainnya. Proses pengeringan sampel lumut dan Danau Aneuk Laot Kota Sabang.Prosiding Seminar Nasional Abiotik paku-pakuan dibungkus oleh Koran, disemprotkan dengan alkohol 70% selanjutnya dipress dengan sasak dan diikat kemudian dijemur dibawah 2018. UIN Ar-Raniry: 452-459. sinar matahari sampai kering dan dilakukan identifikasi pada sampel lumut Windadri, F. indah, & Susan, D. 2013. Keanekaragaman Jenis Lumut Di dan paku-pakuan yang ditemukan dengan cara melihat ciri karakter Kepulauan Raja Ampat Papua Barat. Bululetin Kebun Raya. 16:75– morfologinya. 84. Studi Lapang Jurusan Biologi Universitas Bangka Belitung Tahun 2020