ABSTRAK
ABSTRACT
Habitat preference based on herpetofauna spatial distribution in Coal Mining Area of PT Singlurus
Pratama, East Kalimantan. Herpetofauna communities are formed due to the suitability of the habitat or
adaptation process that forces a species to survive. The opening of the land mines result in missing or
changing the habitat of herpetofauna. This research was conducted to know the preferences of the
herpetofauna of habitat based on spatial distribution of herpetofauna in the vicinity of mining area of PT
Singlurus Pratama. The survey was conducted in the area of revegetasi, forest fragmentation, the district
adjacent to the mining area, rivers and water spots or natural and man-made on two mining blocks i.e. block
Pearl and block independence. The method of election of purposive sampling location with direct search
survey methods (Visual Encounter Surveys). The main species found 4 that its spread most widely with
populations high. The most frequent species of herpetofauna and many found among others: Eutropis
multifasciata, Enhydris enhydris, Fejervarya cancrivora, Polypedates leucomystax and Duttaphrynus
melanostictus. Based on the value of the index indicates that the diversity of herpetofauna communities
distress with low. Types of herpetofauna more land cover found in the undergrowth, secondary forest and
agricultural areas that there are sources of water in it.
Key words : Herpetofauna, distribution, mining.
175
Preferensi Habitat … Teguh Muslim et al.
176
Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-
6885 ISSN O : 2503-4960
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam kawasan Hutan Produksi Tetap
dalam penelitian ini antara lain: GPS, dengan kondisi morfologi lokasinya
tongkat ular, tangguk katak/kodok, adalah bergelombang sedang dengan
kantong spesimen, panduan ketinggian antara 80 s.d 185 meter
identifikasi jenis herpetofauna, senter, dari permukaan air laut. Blok
Peta kawasan, perangkat komputer Mutiara, lokasinya berada di luar
dan software pemetaan Arc Gis 10.1, kawasan hutan dimana wilayah
Kamera, tally sheet dan alat tulis. produksinya berada diantara
2.3. Area Kajian perkampungan penduduk, kebun
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan kelapa sawit, daerah trasmigrasi serta
pada 2 (dua) blok lokasi di kawasan dekat dengan wilayah operasional PT
konsesi pertambangan batubara PT Vico. Kondisi umum morfologi lokasi
Singlurus Pratama, Kalimantan di blok Mutiara adalah bergelombang
Timur. Lokasi PT Singlurus Pratama sedang dengan ketinggian antara 30
terletak di wilayah Kecamatan s.d 150 meter dari permukaan air laut.
Samboja, Kabupaten Kutai Peta wilayah PKP2B PT Singlurus
Kartanegara dan berbatasan dengan Pratama dimana di dalamnya terdapat
wilayah Balikpapan. Blok Sungai blok Merdeka dan blok Mutiara.
Merdeka, sebagai besar kawasan (Gambar 1)
operasional pertambangan masuk
√
X
X
177
Preferensi Habitat … Teguh Muslim et al.
persemaian, areal berhutan yang s.d 10.00 WITA) dan malam hari
terfragmentasi, areal yang berbatasan (pukul 19.00 s.d 23.00 WITA). Data
langsung dengan kawasan penyebaran jenis herpetofauna
pertambangan, sungai, settling pond, dilakukan dengan cara terlebih dahulu
embung, pit Dam, rawa, saluran air. menentukan lokasi survei,
Identifikasi jenis herpetofauna mencatat/mengambil titik koordinat
dilakukan dengan cara pengambilan lokasi survei/awal survei, mencatat
sampel dan menggunakan buku posisi koordinat perjumpaan jenis
panduan identifikasi jenis. Data herpetofauna, mencatat posisi spot
potensi herpetofauna yang diambil air.
dalam penelitian meliputi jenis dan
jumlah individu yang berhasil 2.5. Analisis Data
ditemukan saat pengamatan. Identifikasi keanekaragaman jenis
Survei pencarian jenis herpetofauna secara deskriptif dengan panduan
menggunakan metode pengamatan buku lapangan Amphibia dan Reptil.
langsung/ VES (Visual Encounter
Keanekaragaman Jenis Indeks
Survey) pada plot pengamatan yang
telah ditentukan secara sengaja Keanekaragaman Jenis Shannon (H’),
(Purposive Sampling). Pengamatan Indeks kemerataan Shannon (E)dan
dilakukan pada pagi hari (pukul 07.00 Indeks Margalef (DMG).
Keterangan :
: Indeks kemerataan : indeks kekayaan jenis
jenis
: Jumlah Jenis
: Indeks
Keanekaragaman jenis : Total Individu
3. H
AS
Preferensi habitat berdasarkan tipe IL PENELITIAN DAN
tutupan lahan, ketinggian lokasi dan PEMBAHASAN
jarak sumber air dianalisis dengan
perangkat ArcGIS 10.1 dan hasilnya 3.1. Keanekaragaman Jenis Herpetofauna
disajikan dalam bentuk peta dan Hasil survei herpetofauna di lokasi
penelitian menemukan 22 jenis
tabulasi dengan interpretasi secara herpetofauna yang dikelompokkan
deskriptif menjadi 2 (dua) kelas yaitu: 11 jenis
Amfibi dan 11 jenis Reptil (Tabel 1)
178
Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-
6885 ISSN O : 2503-4960
7 Hemidactylus frenatus 2 2
8 Coura amboinensis Geomydidae 1 -
9 Dendrelaphis pictus 3 2
10 Enhydris enhydris 4 40
Colubridae
11 Xenopeltis unicolor - 1
12 Bufo divergens 1 2
13 Duttaphrynus melonostictus 28 18
Bufonidae
14 Ingerohrynus biporcatus 1 12
15 Fejervarya cancrivora 41 150
Dicroglossidae
16 Fajervarya limnocharis 2 -
17 Hylarana chalconata 2 1
Ranidae
18 Odorrana hosii 1 -
19 Kaloula baleata Microhylidae 1 1
20 Leptolalax dringi Megaphrydae 1 -
21 Polypedates leucomystax 42 17
Rhacophoridae
22 Polypedates macrotis 3 -
179
Preferensi Habitat … Teguh Muslim et al.
Pada tabel 3 dan Gambar 2 di atas multifasciata yang ditemukan pada lahan
terdapat 5 jenis herpetofauna yang pertanian, perkebunan, semak belukar
dominan yang memilki lokasi penyebaran dan hutan sekunder, tetapi Polypedates
hampir merata di setiap tipe tutupan leucomystax ditemukan di areal
lahan. Beberapa jenis menyebar di revegetasi dan tidak ditemukan di
beberapa tipe tutupan lahan yang sama kawasan pemukiman, sedangkan
dan beberapa lainnya tersebar pada tipe Eutropis multifasciata tidak ditemukan di
tutupan lahan yang berbeda, seperti areal revegetasi tetapi ditemukan di
Polypedates leucomystax dan Eutropis kawasan pemukiman. Kurniati dan
180
Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-
6885 ISSN O : 2503-4960
181
Preferensi Habitat … Teguh Muslim et al.
182
Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-
6885 ISSN O : 2503-4960
Kurniati 2003; Liem 1973), tetapi Kodok di areal pada dataran rendah (0-300 meter
Hijau pada umumnya dijumpai melimpah dpl).
183
Preferensi Habitat … Teguh Muslim et al.
184
Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-
6885 ISSN O : 2503-4960
Gambar 4. Distribusi 5 Jenis herpetofauna dominan berdasarkan jarak dari sumber air
185
Preferensi Habitat … Teguh Muslim et al.
ekosistem dalam suatu habitat. Ada Boer CD, Rustam, Suba RB, Syoim M,
banyak faktor yang dapat memengaruhi Sugiharto, Udayanti R, Setiobudi
seleksi sumber daya. Faktor faktor D. 2014. Final Report Monitoring
tersebut diantaranya adalah kepadatan Satwa Liar di Areal Pasca Tambang
populasi, kompetisi dengan spesies lain, PT. Berau Coal (2011 – 2013).
seleksi alam, komposisi kimia dan tekstur Kerja Sama PT. Berau Coal - Pusat
tumbuhan pakan, hereditas, predasi, Penelitian Lingkungan Hidup
ukuran patch dan jarak antar patch Universitas Mulawarman,
(Manly dkk, 2002). Berdasarkan Kalimantan Timur, Indonesia.
informasi tersebut maka dari hasil Brilliantono E. 2004. Katak Sumber
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Rejeki Yang Menggiurkan.
keberadaan air adalah faktor utama http://www.Bisnis.com/artikel.
pembentuk suatu ekosistem dan awal dari html.kategori=Bisnis_Jakarta&
kehidupan suatu suksesi terutama terkait id=21177strart=250 [9 Janurai
dengan kehadiran dan keanekaragaman 2018].
herpetofauna.
Denoel M (2012) Newt decline in
4. KESIMPULAN Western Europe: highlights from
relative distribution changes within
Jumlah Jenis Amfibi lebih tinggi guilds. Biodivers Conserv 21:2887–
dibandingan dengan jumlah jenis reptil 2898. doi:10.1007/s10531-012-
yang ada pada kawasan pertambangan. 0343-x
Keanekaragaman dan Kemerataan jenis Das, I. 2004. A Pocket Guide. The
herpetofauna di kawasan pertambangan Lizards of Borneo. Natural History
batubara PT Singlurus tergolong rendah Publications (Borneo) Sdn Bhd.
yang menunjukkan bahwa kondisi jenis Kota Kinabalu.
herpetofauna dalam kawasan dalam
kondisi tertekan. Areal revegetasi belum Dijk, v. P. P.,J. Iskandar, D., Lau, M. W.
menjadi habitat yang ideal bagi sebagian N., Huiqing, G., Baorong, G.,
besar jenis herpetofauna. Semua jenis Kuangyang, L., Wenhao, C.,
herpetofauna yang ditemukan berada Zhigang, Y., Chan, B., Dutta, S.,
pada kawasan dataran rendah (< 500 Inger, R., Manamendra-Arachchi,
mdpl) dengan preferensi habitat di lokasi K., Khan, M. S. K. 2004.
yang datar sampai agak curam (0% - "Duttaphrynus melanostictus".
25%) serta tidak jauh dari sumber air. IUCN Red List of Threatened
Species. Version 2014.3.
International Union for
DAFTAR PUSTAKA Conservation of Nature.
www.iucnredlist.org. 21 February
Alfarisi AM, 2013. Faktor-faktor Habitat 2015.
yang Mempengaruhi Keberadaan Garshelis, D.L. 2000. Delusions in
Kadal Kebun (Eutropis habitat evaluation: measuring use,
multifasciata) di Hutan Wanagama selection, and importance. Pages
I). Skripsi. Fakultas Kehutanan 111–164 in L. Boitani and T.K.
Universitas Gajah Mada. Fuller [EDS.], Research techniques
Alikodra HS. 2002. Pengelolaan in animal ecology: controversies
Satwaliar. Bogor: Yayasan Penerbit and consequences, Columbia
Fakultas Kehutanan.
186
Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-
6885 ISSN O : 2503-4960
187
Preferensi Habitat … Teguh Muslim et al.
Ekologi Bidang Zoologi, Pusat Manly BFJ, McDonald LL, Thomas DL,
Penelitian Biologi Lembaga Ilmu McDonald TL, Erickson WP. 2002.
Pengetahuan Indonesia Cibinong, Resource selection by animals:
Juni 2016 statistical design and analysis for
field studies. 2nd ed. Dordrecht,
Kurniati, H. 2003. Amphibians and
The Netherlands: Kluwer Academic
reptiles of Gunung Halimun
Publishers;.
National Park, West Java,
Indonesia. Research Center for Marcelino, J. 2006. A Information on
Biology-LIPI. Cibinong. Amphibian Biology and
Conservation.
Kurniati, H., Agus, H.T, Ibnu, M., 2000.
http;//amphibiaweb.org.
Analisis Kebiasaan Makan Kadal
(Mabouya multifasciata) Di Kebun McClelland P., J .T. Reardon, F. Kraus,
Raya Indonesia Cabang Bali. Biota C.J. Raxworthy and C.
Vol. V (3) : 107 – 114. Oktober Randrianantoandro. Asian Toad
2000. ISSN 0853-8670. Eradication Feasibility Report for
Madagascar. 2015. Te Anau, New
Kurniati, H., W. Crampton, A. Goodwin,
Zealand. 7.
A. Locket & A. Sinkins. 2000.
Herpetofauna diversity of Ujung Naya, D. E., C. Veloso, F. Bozinovic.
kulon National Park: An inventory 2009. Gut Size variation among
results in 1990. Journal of Bufo spinulosus populations along
Biological Researches 6 (2): 113- a altitudinal (and dietary) Gradient.
128. Ann. Zool. Fennici . 46:16-20.
Kusrini MD. 2003. Predicting the impact Paulino EDA, Oliveira DBD, Da Silva
of the frog leg trade in Indonesia: CF, Quirino TF, Avila RW. 2015.
An ecological view of the Coleodactylus meridionalis
indonesian frog leg trade, (Meridian Gecko). Predation.
emphasizing Javanese edible frog Herpet Rev 46 (4): 631.
species. Dalam: MD Kusrini, A Primack RB, Supriatna J, Indrawan M,
Mardiastuti dan T Harvey 2003 Kramadibrata P .1998. Biologi
Konservasi Amfibi dan Reptil di Konservasi. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia. Bogor: Fakultas Indonesia.
Kehutanan IPB. Hal. 27-44.
Puspitaningrum, Ratih. 2009. Analisis
Liem, DSS. 1973. The frogs and toads of Komposisi Makanan pada
Tjibodas National Park Mt. Gede,
Lambung Kadal (Eutropis
Java, Indonesia. The Philippine multifasciata). Skripsi. Fakultas
Journal of Science 100 (2): 131- Kehutanan Universitas Gajah
161. Mada.
Loughman ZJ. 2005. Natural History and Rahayuningsih M, Abdullah M. 2012.
Conservation Biology of a Southern Distribution and diversity of
West Virginia Contour Surface herpetofauna in supporting the
Mine Reptile and Amphibian conservation of biodiversity in the
Community. [Theses]. Marshall Campus of Sekaran Semarang State
University, Huntington, West University. J Conservation 1 (1): 1-
Virginia. 10. [Indonesian]
188
Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-
6885 ISSN O : 2503-4960
189
Preferensi Habitat … Teguh Muslim et al.
190