Anda di halaman 1dari 17

5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.

com

LAPORAN EKOLOGI UMUM

PERTUMBUHAN POPULASI (Paramaecium sp.) DAN DAYA

DUKUNG LINGKUNGAN
Tanggal pelaksanaan praktikum : 11 November – 22 Desember 2011

Disusun oleh :

1. Alexander Kurniawan Sariyanto Putera (081014054)

2. M. Asrori Wilda (081014019)

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Bambang Irawan, MSc.

2. Drs. Trisnadi W.L.C. Putranti, Msi.

PROGRAM STUDI BIOLOGI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2012

BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 1/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

PENGANTAR 

1.1. Latar Belakang


 Paramaecium sp. termasuk kelas Ciliata (infusoria). Kelas ini mempunyai rambut
getar untuk bergerak atau mencari makan. Kelas Ciliata hidup dalam kolam alam.
 Paramaecium sp. sendiri mempunyai rambut getar pada seluruh permukaan tubuhnya.
Secara morfologi bentuk tubuh  Paramaecium sp. seperti sandal. Ukurannya kira-
kira 120-350 mikron panjang, bentuk agak silindris. Di bagian oral terdapat celah
  berbentuk spiral dan berakhir pada kerongkongan.  Paramaecium sp. mengandung
  banyak trikokista, yaitu alat pelindung diri yang mengeras. Di bagian tengah tubuh
 Paramaecium sp. terdapat makronukleus dan satu atau dua mikronukleus. Umumnya
mempunyai banyak vakuola makanan dan dua vakuola kontraktil.
Secara fisiologis, cara makan   Paramaecium sp. bersifat holozoik yaitu makanan
  berupa bakteri dan sebagainya, makanan ini ditelan melalui kerongkongan. Sisa
makanan dikeluarkan melalui anus. Pertukaran gas atau respirasi berlangsung melalui
 permukaan membran.
 Paramaecium sp.  bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan
 pembelahan transversal yang berlangsung dalam membran nuklearis, sedangkan secara
seksual dengan cara konjugasi.
Pada Paramecium sp. terdiri dari berbagai spesies yaitu  Paramecium aurelia,
 Paramecium caudatum,  Paramecium bursaria, dan  Paramecium multimicronucelatum
sehingga terdapat persaingan/kompetisi di dalam media yang dapat mengakibatkan
salah satu/lebih spesies akan berkurang jumlahnya atau bahkan dapat mati (karena
kurangnya daya dukung lingkungan terhadapnya). Oleh karena itu, suatu spesies
diperlukan daya dukung lingkungan (carrying capacity) yang cukup untuk pertumbuhan
 populasinya. Carrying Capacity atau Daya dukung lingkungan mengandung pengertian
kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum
dalam periode waktu yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan
kemampuan lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari
 bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah terdapat pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi  Paramaecium sp.
dengan volume medium jerami?
2. Apakah terdapat pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi  Paramaecium sp.
dengan waktu pembiakan?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengaruh
dengan volume medium antara
jerami. tingkat pertumbuhan populasi   Paramaecium sp.
2. Mengetahui pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi   Paramaecium sp.
dengan waktu pembiakan.

1.4. Hipotesis Kerja


1. Jika volume medium jerami semakin banyak maka tingkat pertumbuhan populasi
 Paramaecium sp. semakin besar.
2. Jika waktu pembiakan semakin lama maka tingkat pertumbuhan populasi
 Paramaecium sp. semakin besar.

1.5. Dasar Teori yang ada di suatu daerah akan selalu berubah setiap saat. Perubahan ini
Populasi
disebabkan oleh perubahan jumlah individu. Bergantung pada faktor lingkungan jumlah

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 2/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

individu dapat bertambah atau berkurang. Bila sumber daya berlimpah tidak terbatas
maka populasi akan tumbuh sangat cepat secara eksponensial mengikuti rumus berikut:

dNdt= rN (r.8.1)

 N  adalah jumlah individu dan r  adalah tingkat pertumbuhan intrinsik. Rumus 8.1.
dapat pula dituliskan sebagai berikut:

Nt = N0ert (r.8.2)

Tetapi, jarang sekali populasi mengikuti pertumbuhan eksponensial atau tipe


 pertumbuhan tersebut hanya terjadi di awal pertumbuhan ketika jumlah individu masih
sangat sedikit dan daya dukung lingkungan untuk mendukung pertumbuhan masih
sangat besar sehingga model pertumbuhan populasi biasanya mengikuti persamaan
logistik:

dNdt = rN K-NK= rN ﴾1 – N ﴿K  (r.8.3)

K adalah besarnya daya dukung lingkungan. Makin banyak jumlah individu makin
 berkurang kemungkinan setiap individu untuk mendapatkan makanan dan sumber daya
lainnya. Untuk mempertahankan hidupnya maka individu dalam populasi tersebut mau
tidak mau harus saling berkompetisi dengan sesamanya selain dengan jenis lain.
Tingkat kompetisi antar individu dalam satu populasi dinyatakan dalam koefisien
kompetisi internal dan dilambangkan dengan huruf γ (gamma). Model pertumbuhan
 populasi dengan menggunakan rumus tingkat kompetisi internal sebagai berikut:

dNdt = N (r - γN) = rN - γN² (r.8.4)

Hubungan antara K dengan γ dinyatakan dalam persamaan berikut:

K = rγ (r.8.5)

Bila jumlah individu lebih banyak dari harga K maka populasi akan kekurangan
sumber daya sehingga tingkat reproduksinya menurun atau beremigrasi, akibatnya
ukuran populasi mengecil. Secara teoritis matematis berdasarkan rumus 8.3 dan 8.4
 jumlah individu akan stabil di sekitar harga K, dengan demikian ukuran populasi akan
konstan. Kenyataannya tidak demikian, yang sering terjadi adalah populasi berfluktuasi
di atas dan di bawah harga K. Hal ini disebabkan karena populasi memerlukan waktu
untuk menanggapi perubahan lingkungan.
Menduga besarnya harga K dari suatu lingkungan sangat penting untuk perencanaan
 pembangunan dan pelestarian alam. Banyak cara untuk menduga besarnya, yaitu:
1. Berdasar cara empiris
2. Berdasar persamaan linear antara r dan K 
3. Dengan cara eliminasi dua persamaan

Klasifikasi ilmiah dari Paramecium adalah sebagai berikut :


Domain: Eukaryota
Kerajaan: Protista
Filum: Ciliophora
Kelas: Ciliatea

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 3/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

Ordo: Peniculida
Famili: Parameciidae
Genus: Paramecium
Müller , 1773

Spesies
1.  Paramecium aurelia
2.  Paramecium bursaria
3.  Paramecium caudatum
4.   Paramecium multimicronucelatum

Konsep daya dukung lingkungan berasal dari pengelolaan hewan ternak dan satwa
liar (Soemarwoto, 1997). Daya dukung itu menunjukkan besarnya kemampuan

 lingkungan
per satuan untuk
luas mendukung kehidupan
lahan. Jumlah hewan hewan
yang yang
dapatdinyatakan
didukung dalam jumlah ekor 
kehidupannya itu
tergantung pada biomas (bahan organik tumbuhan) yang tersedia untuk makanan
hewan.
BAB II
BAHAN DAN CARA KERJA

1.1 Alat dan Bahan praktikum


1.1.1 Alat :
a. Mikroskop
 b. Pipet Pasteur 

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 4/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

c. Bilik Hitung Sedgewich –  Rafter 

d. Tabung pembiakan
e. Hand counter 

2.1.2 Bahan :
a.  Paramecium Sp. di dalam tabung pembiakan kelompok 

 b. JKJ

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 5/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

c. Air jerami

1.1 Cara Kerja


Adapun cara kerja yang dilakukan dalam acara praktikum Pertumbuhan Populasi
dan Daya Dukung Lingkungan adalah sebagai berikut :

a. Menuang 200 cc air ke dalam tabung biakan dan beri tanda batas ketinggian dengan
spidol permanen
b. Membuang air dalam tabung tersebut dan ganti dengan medium biakan tidak lebih
dari setengahnya
c. Memasukkan sejumlah Paramecium sesuai dengan jumlah yang dikehendaki
d. Menambahkan medium biakan sampai batas 200 cc
e. Menutup dengan kertas berlubang
f. Mengamati setiap dua hari sekali
• Cara menyiapkan dan menghitung Paramecium :
1. Mengaduk dengan pipet Pasteur biakan.
Mengambil dengan pipet Pasteur dari biakan sedikit saja, teteskan pada bilik 
2. hitung dan tambahkan dengan satu tetes larutan JKJ.

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 6/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

3. Memenuhi bilik hitung dengan biakan.

4. Menutup dengan gelas penutup dan hitung jumlah  Paramecium. Bilik hitung ini
 berukuran 1 cc.

 Paramecium sp.

5. Mengulangi perlakuan tersebut hingga 3 kali, kemudian jumlah per cc di rata – 


rata.
6. Menghitung dengan jumlah per cc dikalikan dengan 200 (volume seluruh
 biakan) untuk mendapatkan perkiraan jumlah dalam seluruh medium.
7. Menambahkan ke dalam tabung biakan medium sehingga tetap 200 cc.

BAB III
HASIL

Sesuai dengan urutan penulisan laporan ilmiah pada buku petunjuk praktikum Teori Praktik 
dan Ekologi, maka data hasil pengamatan : Terlampir. Berikut ini merupakan perhitungan
analisis data hingga hasilnya :

4.1 Berdasar cara empiris

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 7/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

Asumsi yang digunakan pada cara ini adalah bahwa jumlah individu akan
 berfluktuasi di sekitar harga K. pada grafik terlihat bahwa fluktuasi dimulai pada usia
 biakan 4, dan berlangsung pengamatan. Akan tetapi, pada hari ke – 13 jumlah individu
makin berkurang. Hal ini dimungkinkan karena nutrisi dalam biakan tersebut sudah
habis. Untuk mengetahui daya dukung 200 cc medium jerami, kita hanya menggunakan
data usia hari ke 4, 6, 11 dan 13. Keempat data ini diasumsikan sebagai nilai tertinggi
dan terendah yang dicapai di sekitar harga K. Harga K adalah nilai rata – rata dari
keempat nilai tersebut yaitu :

K =(398,67+300,67+88+46,67) / 4 =208,5025

4.2 Berdasar persamaan linear


Asumsi yang digunakan adalah pada awal pertumbuhan r mencapai maksimum

dan pada
harus saat mencapai
mencari hargarumus
nilai r dengan K maka pertumbuhan akan berhenti, r = 0. Ini berarti kita
Nt = N0ert
Kita harus menghitung nilai untuk semua nilai N, yaitu:
Hari ke-4 Hari ke-6

t = 4 →Nt= N0ert t = 2 →Nt= N0ert


46,67= 10er4 73,33 = 46,67er2
4,667 = e4r 1,571244911 = e2r
4r = ln 4,667 2r = ln 1,571244911
4r = 1,540516467 2r = 0,451868242
r = 0,385129116 ≈ 0,385 r = 0,225934121≈0,226 
Hari ke-8 Hari ke-18
t = 2 →Nt = N0ert t =4 →Nt=N0ert
398,67 = 73,33er2 235,33=300,67er4
5,436656212= e2r 0,782685336=e4r
2r = ln 5,436656212 4r=ln0,782685336
2r = 1,693164205 4r=-0,245024533
r = 0,846582102≈0,847 r=-0,061256133 ≈ -0,061
Hari ke-12 Hari ke-20

t =256,67=398,67er4
4→Nt=N0ert  t = 2 218,33
→Nt= N0ert
= 235,33er2
0,643815687=e4r 0,927761016= e2r
4r=ln0,643815687 2r=ln0,927761016
4r=-0,440342793 2r=-0,074981105
r=-0,110085698≈-0,110 r= -0,037490552≈-0,037
Hari ke-14 Hari ke-22
t = 2 →Nt = N0ert t = 2 →Nt=N0ert
300,67 = 256,67er2 235,33=218,33er2
1,171426345 = e2r 1,077863784=e2r
2r = ln 1,171426345 2r=ln1,077863784
2r = 0,158222104 2r=0,074981104
r = 0,079111052≈0,079 r=0,037490552≈0,037

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 8/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

Hari ke 34
Hari ke-26 t = 2 →Nt=N0ert
t = 4 →Nt=N0ert 46,67=91,33er2
131,33=235,33er4 0,511004051=e2r
0,558067394=e4r 2r=ln0,511004051
4r=ln0,558067394
4r=-0,583275544 2r=-0,671337776
r=-0,335668888≈-0,336
r=-0,145818886≈-0,146
Hari ke-36
Hari ke-28 t = 2 →Nt=N0ert
t = 2 →Nt=N0ert 39,33=46,67er2
88=131,33er2 0,842725519=e2r
1,492386364=e2r 2r=ln0,842725519
2r=ln1,492386364 2r=-0,171113973
2r=0,400376425 r=-0,085556986≈-0,086
r=0,200188212≈0,200
Hari ke-40
Hari ke-32 t = 4 →Nt=N0ert
t = 4 →Nt=N0ert 12=39,33er4
91,33=88er4 0,305110602=e4r
1,037840909=e4r 4r=ln0,305110602
4r=ln1,037840909 4r=-1,187080937
4r=0,037142506 r=-0,296770234≈-0,297
r=0,009285626≈0,009
Hari ke-42
t = 2 →Nt=N0ert
4,67=12er2
0,389166666=e2r
2r=ln0,389166666
2r=-0,943747578
r=-0,471873789≈-0,472
Hari ke- N t R  

4 46.67 4 0,385
6 73.33 2 0,226

8 398.67 2 0,847
12 256.67 4 -0,110
14 300.67 2 0,079
18 235.33 4 -0,061
20 218.33 2 -0,037
22 235.33 2 0,037
26 131.33 4 -0,146
28 88 2 0,200

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 9/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

32 91.33 4 0,001
34 46.67 2 -0,020
36 39.33 2 -0,086
40 12 4 -0,297
42 4.67 2 -0,472

Dengan demikian, maka yang digunakan adalah hasil r pada hari ke-4, 6, dan 8.
Kemudian r pada ketiga hari tersebut dirata-rata dan mempunyai nilai r = 0,486.
Untuk mencari regresinya, maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

 b=n.xiyi-xiyin.xi2-(xi)2 

Dengan xi =  N dan yi = r 

b=3 . 372,21402-518,67 . 1,4583 . 166493,1467-269018,5689 

= 360,4212230460,8712 

=0,001563915 ≈ 0,001

a=yin-bxin 
a=1,4583-0,001563915518,673 
=0,486-0,270385264 
= 0,215

Regresi antara N-r:


y=a+bx 
y=0,215 + 0,001x atau y=0,001x+0,215

Maka, diperoleh grafik sebagai berikut :

Untuk menghitung determinan, menggunakan rumus sebagai berikut :

R=n.Σxiyi-ΣxiΣyin.Σxi2-Σxi2n.Σyi2-(Σyi)2 

=3 . 372,21402-518,67 . 1,4583 . 166493,1467-269018,56893 . 0,91671-


(2,125764) 

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 10/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

= 360,4212230460,8712 . 0,790168336

= 360,4212182102,8832=0,001979217≈0,002

Determinan: R2=(0,002)2
= 0,000004 atau 4 × 10 -6

Dari perhitungan diatas diperoleh :


y=0,001x+0,215 r = 0,001N + 0,215
Jika diasumsikan nilai r = 0, maka nilai N = K 
0 = 0,001N + 0,215
 N = 215
Sehingga nilai K = 215

1. Dengan eliminasi dua persamaan


Persamaan memberikan menghitung harga K bila
r dan γ diketahui,dNdt = Nharus
jadi kita (r - γN) = rN harga
mencari - γN² kedua nilai ini. Nilai r dapat kita cari
dengan memakai rata-rata N = 10 sampai N = 73.33, kemudian nilai r rata-rata ini kita
masukkan ke dalam persamaan diatas maka γ dapat dihitung. Dapat juga kita
menggunakan persamaan diatas tersebut sekaligus untuk mencari r dan γ. Karena ada
dua nilai yang tidak diketahui, maka kita harus menyediakan dua persamaan. Cara ini
yang akan di bahas di bagian ini.
Sebelum membuat dua persamaan tersebut, terlebih dahulu kita ubah persamaan
diatas menjadi

Nt – Nt-1tx – tx-1= rN – γN2


selanjutnya kita akan menggunakan data hari ke-1(N = 10), 4 (N = 46,67), dan data hari
ke-6 (N = 73,33).

Persamaan 1 :

46,67 – 104-1 = r.10 – γ(10)2

12,223 = 10r – 100γ

Persamaan 2 :

73,33 – 46,676 – 4 = r.46,67 – γ(46,67)2


13,33 = 46,67r – 2178,0889 γ
Bila persamaan 1 dan persamaan 2 kita eliminasi maka
12,223 = 10r – 100 γ │x46,67│ 570,45 = 466,7r – 4667γ
13,33 = 46,67r – 2178,0889 γ │x10 │ 133,3 = 466,7r – 21780,889γ
  437,15 = 17113,889γ
  γ= 39,1487796

Selanjutnya nilai γ ini kita dapat subtitusikan ke dalam salah satu persamaan di
atas, maka akan kita dapatkan nilai r yaitu:

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 11/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

12,223 = 10r – 100 (39,1487796)2


12,223 = 10r – 153262,6944

r=153274,917410
r = 15327,49174
Jadi nilai K dapat di ketahui dengan rumus

K=rγ
K=15327,4917439,1487796
K=391,5190178≈391,52

BAB IV
PEMBAHASAN

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 12/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

  Paramecium sp. adalah suatu mikroorganisme yang mempunyai kemampuan


  berkembang biak sangat cepat, dimana setiap individu bereproduki dengan cara
membelah diri. Sedangkan pertumbuhanya digambarkan dalam bentuk kurva
eksponensial. Oleh karena  Paramecium sp. pada praktikum kali ini ditumbuhkan pada
medium yang tertutup, maka kurva pertumbuhannya tidak dapat membentuk kurva
eksponensial. Tapi kurva yang terbentuk adalah pertumbuhan secara teoritis berbentuk 
sigmod, yaitu kecepatan pertumbuhan meningkat dari jumlah mula-mula yang sedikit
dan terus-menerus bertambah hingga kemudian sampai pada titik maksimum
 pertumbuhan. Pada saat seperti itu jumlah mikroorganisme statis dan nilai daya dukung
lingkungan berimpit dengan jumlah pertumbuhan populasi.
Dari hasil diatas, pembahasan kami adalah sebagai berikut ini. Dalam percobaan ini
 Paramecium sp. yang digunakan berukuran kecil dengan jumlah biakan awal sebanyak 
± 30 Paramecium sp . Kami menghitung  Paramecium sp . yang ada di dalamnya dengan
  peralatan-peralatan yang telah disediakan, dan kami selalu menambahkan air jerami
secara kontinu sebanyak 200 cc ke dalam botol biakan setiap selesai pengamatan. Kami
memulai penghitungan pada hari ke- setelah pembuatan biakan sampai hari ke-42.
Dalam menganalisisnya kami menggunakan tiga cara perhitungan yang untuk 
menentukan derajat pertumbuhan intrinsik (r) dan daya dukung lingkungan (K), adalah:
1. Dengan cara eliminasi dua persamaan
2. Dengan persamaan linier antara r dan K 
3. Dengan cara empiris

Dengan menggunakan cara eliminasi dua persamaan untuk biakan  Paramecium sp.
kecil ± 30, diperoleh nilai derajat pertumbuhan intrinsik (r) = 15327,49174 dan nilai
koefisien kompetisi internal (γ  ) sebesar  39,1487796 maka nilai daya dukung
lingkungan (K) sebesar 391,52. Karena nilai r positif maka mempengaruhi tingkat

  Paramecium
pertumbuhansp.populasi   Paramecium
dipengaruhi Hal ini lingkungan.
sp.dukung
oleh daya berarti tingkat pertumbuhan
Nilai populasi
r positif juga berarti
 bahwa nilai minimum atau terjadi perebutan nutrisi dan sumber daya lainnya antar 
individu dalam populasi.
Dengan menggunakan persamaan linier antara r dan K untuk biakan  Paramecium
 sp. kecil
 30, diperoleh nilai K = 215. Dengan menggunakan cara empiris untuk 
 biakan  Paramecium sp. kecil ± 30, diperoleh nilai K =208,5025. Dari perhitungan
dengan menggunakan tiga metode, diperoleh harga K yang berbeda. Hal ini disebabkan
karena ketiga metode tersebut menggunakan pendekatan yang berbeda pula.
Berdasarkan grafik pada biakan ± 30   Paramecium sp., diperoleh regresi R 2 =
0,000004. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah individu N berpengaruh terhadap derajat

 pertumbuhan intrinsik
laju pertumbuhan (r) sebesar
populasi tidak0,0004 %.   Dilihat
konstan dari grafik
(berfluktuasi) ini dapat dikatakan
dibuktikan daribahwa
data
 penghitungan yang diperoleh, yaitu   Paramecium sp. tersebut bertambah banyak dan
kemudian mendadak pertumbuahannya berkurang. Hal ini dikarenakan  Paramecium sp.
 butuh energi dan nutrisi untuk tumbuh. Selain itu juga karena adanya kompetisi atau
 perebutan nutrisi sehingga pertumbuhan populasinya terhambat dan adanya sisa-sisa
metabolisme  Paramecium sp. yang tidak terbuang sehingga menjadi racun dalam
medium.
Dengan alasan demikian, maka dapat menerima hipotesis kerja ini yang menyatakan
 bahwa jika volume medium jerami semakin banyak maka tingkat pertumbuhan populasi
  Paramaecium sp. semakin besar. Begitu juga dengan hipotesis kerja lainnya yang
menyatakan bahwa jika waktu pembiakan semakin lama maka tingkat pertumbuhan
 populasi  Paramaecium sp. semakin besar, sehingga hipotesisnya dapat ditolak dengan

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 13/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

alasan karena pertumbuhan populasi  Paramecium sp. mencapai maksimum pada batas
maksimumnya yaitu pada fase eksponensial.

BAB V
KESIMPULAN

1. Terdapat pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi   Paramaecium sp. dengan

volume medium
kandungan jerami
zat pada yaitu pertumbuhan
medium populasinyaoleh
jerami yang dibutuhkan akan Paramecium
selalu meningkat selama
sp. tersebut
tetap masih ada. Apabila kandungan zat habis, maka volume medium jerami juga

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 14/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

  berkurang sehingga pertumbuhan populasinya juga akan menurun sehingga akan


terjadi kematian.
2. Terdapat pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi   Paramaecium sp. dengan
waktu pembiakan yaitu pertumbuhan populasinya tidak begitu signifikan (karena baru
mengalami pembiakan di suatu medium baru) pada fase awal pertumbuhan/fase lag
(fase penyesuaian); pertumbuhan populasi mencapai maksimum pada saat waktu
 pembiakan berada pada fase eksponensial, kemudian akan ada kompetisi antarspesies
 Paramecium sp. sehingga pertumbuhan populasinya mengalami perubahan dari turun
ke naik atau naik ke turun (dengan kata lain adalah konstan), hal ini terdapat pada fase
stationer; dan akhirnya akan mengalami penurunan berturut-turut hingga menuju titik 
0 yang menunjukkan bahwa pertumbuhan populasinya menurun dan bahkan
mengalami kematian di titik 0, hal ini terdapat pada fase kematian.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Paramecium (Diakses pada tanggal 7 Januari 2012)


http://optilabinfo.blogspot.com/2009/11/paramecium
Anonim. 2009. Paramecium (Diakses pada tanggal 7 Januari 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Paramecium
Anonim. 2010. (Diakses pada tanggal 7 Januari 2012) http://www.microscope-

microscope.org/applications/pond-critters/protozoans/ciliphora/paramecium.htm
Armus, H.L., Montgomery, A.R., Jellison, J.L. (Fall 2006). "Discrimination Learning in 
Paramecia (P. caudatum)". Psychological Record 56 (4): 489–498.

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 15/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchell, L.G. 2000.  BIOLOGI CAMPBELL REECE-
MITCHELL Edisi Kelima- Jilid 3 . Jakarta : Penerbit Erlangga.
Hariyanto S., Irawan B., dan Soedarti T. 2008. Teori dan Praktik Ekologi. Surabaya :
Airlangga University Press.
Odum, Eugene P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : UGM University Press.
Soemarwoto, O. 1997. Ekologi, lingkungan hidup dan pembangunan. Jakarta : Jambatan

Lampiran

Tabel 3.1 Data hasil pengamatan


Pengamatan
 No. Hari ke- Hari, Tanggal Jumlah Rata-rata
Ke-1 Ke-2 Ke-3

Jumat, 11
1 1 0 0 30 30 10
 November 2011

2 4 Senin, 14 49 54 37 140 46.67

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 16/17
5/12/2018 Laporan DDLFixPrint-slidepdf.com

 November 2011

Rabu, 16
3 6 72 74 74 220 73.33
 November 2011

Jumat, 18
4 8  November 2011 288 421 487 1196 398.67

Selasa, 22
5 12 242 205 323 770 256.67
 November 2011

Kamis, 24
6 14 293 334 275 902 300.67
 November 2011

Senin, 28
7 18 252 233 221 706 235.33
 November 2011

8 20 Rabu, 30 206 226 223 655 218.33


Desember 2011

Jumat, 2
9 22 205 273 228 706 235.33
Desember 2011

Selasa, 6
10 26 112 139 143 394 131.33
Desember 2011

Kamis, 8
11 28 79 112 73 264 88
Desember 2011

Senin, 12
12 32 96 86 92 274 91.33
Desember 2011

Rabu, 14
13 34 45 42 53 140 46.67
Desember 2011

Jumat, 16
14 36 34 46 38 118 39.33
Desember 2011

Selasa, 20
15 40 12 13 11 36 12
Desember 2011

Kamis, 22
16 42 6 5 3 14 4.67
Desember 2011

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ddl-fix-print 17/17

Anda mungkin juga menyukai