LAPORAN PPK
Disusun Oleh :
Nur Lezi utari(207173000)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber kekayaan alam
terbesar diseluruh dunia, salah satunya dibidang kelautan dan perikanan, namun
dari segi pemanfaatan belum terlihat upaya maksimal dari masyarakat indonesia
untuk mengoptimalkan sumberdaya perikanan dan kelautan ini. Sektor kelautan
dan perikanan mempunyai andil besar dalam menciptakan ketahanan pangan lokal
jika mampu dioptimalkan sebaik mungkin (Dahuri, 2006).
Potensi lahan perikanan budidaya secara nasional diperkirakan sebesar 17,74
juta Ha, yang terdiri atas lahan budidaya air tawar 2,23 juta Ha, budidaya air
payau 2,96 juta Ha dan budidaya laut 12,55 juta Ha. Sedangkan pemanfaatannya
hingga saat ini masing-masing baru mencapai 16,62 % untuk budidaya air tawar,
50,06 % untuk budidaya air payau dan 2,09 % untuk budidaya laut. (Anonim,
2014)
Menurut Daryanto (2007), sumber daya pada sektor perikanan merupakan
salah satu sumber daya yang penting bagi hajat hidup masyarakat dan memiliki
potensi dijadikan sebagai penggerak utama (prime mover) ekonomi nasional. Hal
ini didasari pada kenyataan bahwa pertama, Indonesia memiliki sumber daya
perikanan yang besar baik ditinjau dari kuantitas maupun diversitas. Kedua,
Industri di sektor perikanan memiliki keterkaitan dengan sektor-sektor lainnya.
Ketiga, Industri perikanan berbasis sumber daya nasional atau dikenal dengan
istilah national resources based industries, dan keempat Indonesia memiliki
keunggulan (comparative advantage) yang tinggi di sektor perikanan sebagaimana
dicerminkan dari potensi sumber daya yang ada.
Salah satu sektor yang perlu mendapatkan perhatian adalah sektor budidaya
perikanan air tawar. Saat ini budidaya perikanan air tawar telah muncul menjadi
alternatif utama budidaya ikan di masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari
peningkatan jumlah Rumah Tangga Pembudidayaan Ikan (RTP) dari tahun-ke
tahun dengan kenaikan rata-rata sebesar 5,32%. (Anonim, 2014)
B. Tujuan pratikum
Ikan pari terdapat di seluruh perairan tropis, subtropis dan daerah iklim
sedang, dan dari 315 - 340 jenis yang telah diketahui, 10 jenis diantaranya adalah
penghuni air tawar (NELSON, 1976; HALSTEAD, 1959). Penyebarannya di laut
mulai dari daerah bentik perairan pantai sampai lepas pantai pada kedalaman lebih
dari 2000 m (M ANSOR et al, 1998; JONES & LARSON, 1974). Perairan pantai
berpasir, Lumpur, laguna, teluk, reef flat (rataan terumbu karang) dan muara
sungai merupakan habitat yang disenangi oleh ikan pari. Menurut van HOEVE
(1992), karena tubuhnya yang sangat pipih dan sirip dadanya yang besar
memungkinkan ikan pari hidup di dasar air, diam tak bergerak tanpa diketahui
atau menjelajah hingga dekat permukaan air.
Jenis ikan pari terbesar yang banyak tersebar di Samudera Pasifik, Hindia
dan Atlantik adalah Ikan pari hantu atau ikan pari manta (Manta birostris), lebar
tubuhnya sekitar 6,1 dengan berat lebih dari 1360 kg (NELSON, 1976). Semua
jenis ikan pari manta (diperkirakan ada 10 jenis) merupakan ikan pari berukuran
besar, hidup di dekat permukaan lautan terbuka. Sedangkan diseluruh perairan
pantai yang beriklim sedang dan panas tersebar 45 jenis ikan pari gitar,
diantaranya Rhina ancylostoma. Demikian pula ikan pari sangat, merupakan jenis
yang ditakuti, karena pada pangkal ekornya mempunyai duri yang berbisa;
tersebar luas diseluruh dunia. Jumlahnya telah diketahui yakni sekitar 90 jenis,
diantaranya Dasyatis brevicaudata yang banyak terdapat di perairan Australia dan
Indonesia. Di Samudera Atlantik dan Laut Tengah umumnya adalah jenis
Dasyatis pastinaca. Sedangkan ikan pari air tawar yang sangat ditakuti dan
tersebar banyak di Amerika Selatan, Nigeria dan Laos, yaitu jenis-jenis ikan pari
dari genus Potamotrygon (van HOEVE, 1992).
Identifikasi varietas ikan mas menjadi hal penting bagi petani, breeder
maupun peneliti. Bagi petani, identifikasi varietas ikan mas menjadi sangat
penting guna mengetahui varietas ikan mas konsumsi yang disukai di suatu daerah
tertentu. Di daerah Jawa Barat masyarakat lebih menyukai ikan mas dengan warna
tubuh lebih gelap, namun di Kalimantan ikan mas dengan warna sisik gelap tidak
disukai. Bagi breeder, identifikasi varietas ikan mas sangatlah penting guna dalam
kegiatan akuakultur untuk mengenali variabel biologis dan sifat-sifat yang
diwarisi varietas ikan mas terdahulu sehingga dalam kegiatannya breeder dapat
menentukan induk ikan mas yang unggul untuk disilangkan. Bagi peneliti,
identifikasi varietas sangat penting guna memetakan pengetahuan variabel
biologis dan sifat-sifat ikan mas yang dikuasai seorang pakar ke dalam suatu
sistem sehingga keilmuan pakar dalam hal identifikasi karakteristik varietas ikan
mas tidak akan hilang.
Ikan lele merupakan salah satu komoditas budidaya yang memiliki
berbagai kelebihan, diantaranya adalah pertumbuhan cepat dan memiliki
kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang tinggi. Menurut Soares (2011)
permintaan ikan lele mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini
menyebabkan produksi ikan lele juga mengalami peningkatan. Produksi ikan lele
nasional selama 2010-2014 rata-rata meningkat sebesar 35% per tahun yakni pada
tahun 2010 sebesar 270.600 ton dan meningkat pada tahun 2014 sebesar 900.000
ton (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 2014 dalam Rica, 2015).
Menurut Affandi dan Tang (2002), pada kondisi hipertonik menyebabkan
air bergerak masuk ke dalam tubuh dan ionion keluar ke lingkungan dengan cara
difusi. Untuk menjaga keseimbangan cairan tubuhnya, ikan air tawar
berosmoregulasi dengan cara minum sedikit atau tidak minum sama sekali.
Sedangkan pada kondisi hipotonik menyebabkan air akan mengalir dari dalam
tubuh ikan air laut ke lingkungannya secara osmose melewati ginjal, insang, dan
juga kulit. Sebaliknya, garam-garam akan masuk ke dalam tubuh melalui proses
difusi.
Sejarah geologi di wilayah Indonesia amat komplek, hal ini menyebabkan
negara ini memiliki tingkat endemisitas tertinggi di dunia. Tingkat keragaman
jenis biota-biota laut seperti jenis ikan bertulang sejati maupun ikan bertulang
rawan (Elasmobranchii) di Indonesia sangat beragam (White et al., 2006).
Perikanan merupakan aspek utama yang berpengaruh penting dalam
kehidupan bermasyarakat di Indonesia yang merupakan negara maritim. Salah
satu ikan yang menjadi target adalah hiu. Hiu dapat dijumpai hampir di seluruh
wilayah perarian Indonesia baik di perairan territorial, perairan samudera maupun
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Jenis hiu yang ditemukan pun
beraneka ragam.
Diperkirakan lebih dari 75 jenis hiu ditemukan di perairan Indonesia dan
sebagian besar dari jenis tersebut potensial untuk dimanfaatkan. Hampir seluruh
bagian tubuh hiu dapat dijadikan komoditi, dagingnya dapat dijadikan bahan
pangan bergizi tinggi (abon, bakso, sosis, ikan kering dan sebagainya), siripnya
untuk ekspor dan kulitnya dapat diolah menjadi bahan industri kerajinan kulit
berkualitas tinggi (ikat pinggang, tas, sepatu, jaket, dompet dan sebagainya) serta
minyak hiu sebagai bahan baku farmasi atau untuk ekspor. Tanpa kecuali gigi,
empedu, isi perut, tulang, insang dan lainnya masih dapat diolah untuk berbagai
keperluan seperti bahan lem, ornamen, pakan ternak, bahan obat dan lainlain
(Wibowo & Susanto, 1995).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Phyllum : Chordata
Subphyllum : Vertebrata
Superclass : Pisces
Class : Osteichthyes
Subclass : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidea
Family : Cypridae
Subfamily : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Species :Cyprinus carpio
Tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak (compressed). Mulut
terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan (protaktil). Bagian anterior mulut
terdapat dua pasang sungut (Cahyono, 2001). Tubuh ikan mas terbagi tiga bagian,
yaitu kepala, badan, dan ekor. Memiliki mulut kecil yang membelah bagian depan
kepala, sepasang mata, sepasang lubang hidung terletak di bagian kepala, dan
tutup insang terletak di bagian belakang kepala. Seluruh bagian tubuh ikan mas
ditutupi dengan sisik yang besar, dan berjenis cycloid yaitu sisik halus yang
berbentuk lingkaran.
Ikan Mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung yang terletak di
bagian punggung (dorsal fin), sirip dada yang terletak di belakang tutup insang
(pectoral fin), sirip perut yang terletak pada perut (pelvic fin), sirip dubur yang
terletak di belakang dubur (anal fin) dan sirip ekor yang terletak di belakang tubuh
dengan bentuk cagak (caudal fin) (Santoso, 2011).
Disamping itu ikan merupakan sumber protein hewani untuk memenuhi
gizi masyarakat Indonesia (Sutanmuda, 2007).. Selanjutnya juga dikatakan mas
merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, di Indonesia telah dibudidayakan sejak
tahun 1920. Ikan mas (Cyprinus carpio) adalah merupakan salah satu spesies ikan
air tawar yang mempunyai peluang pengembangan budidaya besar untuk meraih
potensi pasar yang terus meningkat. Berdasarkan data dari Kementrian Perikanan
dan Kelautan, dinyatakan bahwa produksi ikan mas di Indomesia mencapai
berturut-turut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah 267.100,
280.400, 300.000, 325.000 dan 350.000 ton (Subiyakto, 2014).
Disamping itu ikan merupakan sumber protein hewani untuk memenuhi
gizi masyarakat Indonesia (Sutanmuda, 2007).. Selanjutnya juga dikatakan mas
merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, di Indonesia telah dibudidayakan sejak
tahun 1920. Budidaya ikan mas dilakukan di kolam biasa, di sawah, waduk,
sungai air deras, maupun dalam keramba di perairan umum.
Ikan lele mempunyai ciri khas sepasang antena yang menyerupai kumis ini
mempunyai nama yang berbeda disetiap tempat, Di Indonesia sendiri ikan lele
mempunyai beberapa nama yakni , antaranya : ikan petet (Kalimantan Selatan ),
ikan keling (Makasar), ikan kalang (Padang ), ikan maut (gayo, Aceh ), ikan cep
(Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah).
Kingdom : Animalia
Sub - kingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Sub - phyllum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub - Class : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub – Ordo : Siluroidae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Species : Clarias Sp
Ikan pari ini memiliki betuk tubuh melebar ( depressed ) dan gepeng,
selain itu memiliki satu pasang sirip dada yang menyatu dan melebar dengan
bagian sisi kanan kelapanya. Sehingga, akan tampak atas dan bawah ikan ini lebih
terlihat bulat maupun oval.
Ikan ini memiliki bagian – bagian juga seperti ikan lainnya salah satu
insang, mulut, anus dan juga klasper yang terletak pada bagian ventrak pada
kelapanya. Bagian ekor pada ikan pare ini dilengkapi dengan duri penyengat yang
mengandung racun untuk perlindungan dari ikan ini. Ikan ini juga memiliki mata
yang terletak menyamping, dan berbentuk hampir seperti hewan darat.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Chondrischtyes
Famili : Dasyitidae
Filum : Chordata
Kelas : Chondrichthyes
Sub–
: Elasmobranchii
Kelas
Bangsa : Carcharhiniformes
Suku : Carcharhinidae
Marga : Carcharhinus
A. Kesimpulan
A. Latar Belakang
Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan
dimana terjadinya proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang
ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting
yang dapat mendasari proses reproduksi pada berbagai organisme. Pada setiap
organisme multiseluler dibutuhkan pembelahan sel yang panjang dan rumit untuk
memproduksi organisme yang baru, berbeda dengan organisme uniseluler dalam
setiap pembelahan selnya menghasilkan organisme fungsional yang baru
(Nurfathurohmi dkk, 2014). Siklus sel terbagi menjadi dua bagian yaitu
berdasarkan aktivitas seluler yang dilakukan yaitu fase mitosi dan interfase,
interfase merupakan tahapan persiapan sel untuk mengalami pembelahan.
Terdapat tiga fase dari pembelahan interfase yaitu Fase Gap 1 (fase pertumbuhan
pertama), Sintesis, dan Gap 2 (fase pertumbuhan kedua) (Suryo, 1995).
Fase mitosis merupakan proses pembagian genom yang telah digandakan oleh
ke dua sel yang identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya
diikuti oleh sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini
menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan
komponen sel yang sama, serta bertujuan untuk mempertahankan pasangan
kromosom yang sama melalui proses pembelahan inti secara berturut-turut.
Prsoses mitosis terjadi didalam sel somatik yang bersifat maristematik (Novel
dkk, 2010). Menurut Abidin, 2014 menggunakan tanaman dari genus Allium
sangat bagus untuk mempelajari proses mitosis karena memiliki jumlah
kromosom 16 dan memiliki kromosom yang sangat besar, sehingga membantu
dalam mempelajari fase mitosis.
Fase mitosis pada umumnya merupakan bagian terpendek dari siklus sel.
Pembelahan mitosis bergantian dengan siklus yang paling terpanjang yaitu
interfase yang mencakup 90% dari siklus sel. Pada fase Gap pertama (fase
petumbuhan pertama) membutuhkan waktu sekitar 12-24 jam, fase ini mengambil
waktu 30-50% dari seluruh dari interfase. Fase sintesis dalam melakukan replikasi
DNA memakan waktu sekitar 35-45% dari interfase. Pada fase G2 (fase
pertumbuhan kedua) DNA cepat sekali bertambah kompleks dengan protein
kromosom dan pembentukan RNA, fase ini dalam melakukan kegiatanya dapat
memakan waktu kira-kira 10-20% dari siklus interfase, sedangkan fase mitosis
hanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam (Suryo, 1995).
Fase mitosis memiliki beberapa tahap yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase. Dari beberapa tahap ini memiliki waktu pembelahan yang berbeda-beda
tergantung jenis sel yang membelah. Pada fase profase merupakan tahapan
pembelahan sel yang paling lama dan membutuhkan energi yang besar, fase ini
membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit. Fase metafase membutuhkan waktu
sekitar 2-6 menit, pada fase ini kromosom menyusun diri secara acak pada satu
bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Fase anafase membutuhkan waktu sekitar
3-5 menit, pada fase ini komosom yang mengumpul ditengah sel terpisah dan
mengumpul pada masing-masing kutub sehingga terlihat ada dua kumpulan
kromosom, dan fase telofasemembutuhkan waktu sekitar 30-60 menit,
padatelofase terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian)
dansitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian), padafase ini
pembelahantelah selesai.Sel telahterbagi menjadi dua sel anakan, masing–masing
memilikiintiyang mengandung 4 kromosom dengan bahan genetikyang sama
denganinduknya (Heddy, 1987).
Fase mitosis sangat perlu memperhatikan waktu pembelahan selnya,waktu
pembelahan sel setiap tanaman itu berbeda-bedadan tidak konstan, setiaptanaman
sebenarnya memiliki jam biologiyang mengatur waktu optimumpembelahan
mitosis. Menurut Anggarwulan dkk, 1999 waktu optimum pembelahan mitosis
tanaman pada pagihari sekitar jam 08.00-13.00 dikarenakan pada pagi hari sel-
selnya banyak pada kondisi aktif. Menurut Aristya, 2014 penentuan waktu
pembelahan sel sangat diperlukan karena pada tahap ini karakter-karakter
kromosom dapat diamati dengan jelas.
Setelah mengetahui waktu pembelahan mitosis pada tanaman hal
yangharus diperhatikan selanjutnya adalah waktu pemotongan akar.Waktu
pemotongan akar berkaitan dengan durasi mitosis dan indeks mitosis. Durasi
mitosis setiap spesies tanaman bergantung pada kondis lingkungan, faktor utama
dari durasi mitosis yaitu temperatur dan nutrisi. Beberapa spesies tanaman
memerlukan suhu tertentu dan lama penyinaran yang berbeda, sehingga untuk
mendapatkan waktu potong yang tepat diperlukan pengamatan yang berulang-
ulang pada waktu yang berbeda (Abidin, 2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu kiranya dilakukan penelitian
tentang mitosis akar bawang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang maksud dengan mitosis ?
2. Bagaimana proses pembelahan sel pada mitosis ?
3. Aapa saja tahapan-tahapan pada pembelahan sel mitosis ?
4. Bagaimana cara membuat preparat squash mitosis sel-sel apeks akar
bawang (allium cepa) ?
5. Bagaimana langkah-langkah penyiapan sediaan (preparat) mitosis akar
bawang (allium cepa) melalui teknil squash ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa yang maksud dengan mitosis .
2. Untuk mengetahui Bagaimana proses pembelahan sel pada mitosis .
3. Untuk mengetahui apa saja tahapan-tahapan pada pembelahan sel mitosis
4. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat preparat squash mitosis sel-
sel apeks akar bawang (allium cepa) .
5. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah penyiapan sediaan
(preparat) mitosis akar bawang (allium cepa) melalui teknil squash .
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan khususnya dalam
bidang ilmu mikroteknik, yaitu kegunaan ujung akar tanaman Genus Allium cepa
untuk dijadikan preparat Squash.
Manfaat Praktik
1. Bagi Pendidik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran biologi
dalam kegiatan praktikum dan kegiatan ilmiah pada materi pengetahuan
pembelahan sel.
2. Bagi Peserta Didik
Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan baru bagi peserta didik
mengenai tanaman Genus Allium cepa dapat dijadikan bahan untuk
mempelajari pembelahan sel mitosis.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi ilmiah bagi
peneliti selanjutnya atau menjadi dasar acuan bagi penelitian yang lebih
mendalam berkenaan dengan pembelahan sel mitosis yang ada pada
tanaman genus allium cepa.hal ini sangat berguna bagi pengembangan
ilmu pengetahuan baik bagi kalangan akademisi maupun masyarakat
umum.
E. Batasan Penelitian
Agar penelitian tidakmenyimpang dari fokus permasalahan, perluadanya
batasan penelitian sebagai berikut :
1) Pada penelitian GenusAlliumyang digunakan adalah
Alliumasalonicum,Allium cepa, dan Allium fistulosumyang berumur dua
bulan.
3) Pada penelitian ini pemotongan akar Genus Allium pada jam 07:30-17.00
WIB.
4) Pembuatan preparat mikroskopis menggunakan metode squashyaitu
suatumetode untuk mendapatkan suatu sediaan dengan cara memencet
suatupotongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan sehingga
didapatkan sediaan yang tipisdan dapat dilihat dibawah mikroskop.
BAB II
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu 30 Maret 2019
Waktu : 07:30-17:00 WIB .
Tempat : Laboraturium Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
C. Langkah Kerja
1. Pembuatan preparat squash dari apeks akar A.cepa
a. Fiksatif
Apeks akar A.cepa dibersihkan kemudian dipotong
dengan silet atau gunting kecil sepanjang 1cm, kemudian
dimasukkan kedalam 1ml larutan farmer (3 bagian alcohol
100% dan 1 bagian asam asetat glacial). Lalu, apeks akar
A.cepa dalam 1ml larutan farmer tadi disimpan dalam freezer
(4ºC), waktu penyimpanan minimalnya 24 jam dan
maksimalnya 2 bulan.
b. Pewarnaan dengan menggunakan metode feulgen
Larutan farmer yang terdapat pada setiap botol dibuang,
kemudian akar A cepa yang terdapat di dalam botol di cuci
dengan air keran sebanyak 8x dan air bilasan terakhirnya
dibuang. Ditambah 1 N HCL kedalam botol dengan
mengggunakan pipet plastic dan disimpan pada suhu ruang
selama 3 menit. Lalu, botol dipindahkan kedalam waterbath
60ºC dan apeks akar A.cepa akan dihidrolisis selama 8menit.
HCL 1 N dibuang dan di cuci dengan air keran sebanyak 8x, air
bilasan terakhir dibuang. Schiff’s reagent ditambahkan
sebanyak 1ml kedalam masing-masing botol dan botol
disimpan dalam ruang gelap pada suhu ruang selama satu jam
(1-12jam). Kemudian akar di cuci dengan air keran sebanyak
3x, air bilasan terakhir dibuang. Asam asetat 45% ditambah
kan sekitar 1 ml (akar A. cepa dapat disimpan hingga dua hari
pada suhu 4ºC sebelum masuk tahap selanjutnya). Slide yang
sebelumnya ditetesi satu tetes asam asetat 45% di atas slide
mikroskop dan satu akar aleum cepa diletakkan di atasnya
dengan menggunakan pipet plastic. Kemudian dengan
menggunakan silet tajam ujung akar dipotong sekitar 2mm dan
daerah yang tidakl terwarnai dengan kuat dibuang. Asam asetat
45% diteteskan di atas ujung akar yang terwarnai kuat dan di
tutup dengan kaca penutup di atasnya. Kemudian, sel-sel
dipisahkan dengan cara menmgetuk-getuk kaca penutup secara
hati-hati dengan ujung jari atau kuku. Kemudian “ slide”
diletakkan pada mikroskop untuk diamati pada pembesaran 40-
400 x. warna preparat diamati, pucat atau tidak. Preparat yang
sudah terwarnai dengan baik dapat diawetkan dengan melapisi
cat kuku (kuteks) bening pada pinggiran kaca penutup,
selanjutnya preparat diamati kembali di mikroskop.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL GAMBAR SPESIMEN
B. PEMBAHASAN
Mitosis
Gamet betina setelah dibuahib oleh gamet jantan akan bersifat diploid
(2n) dan dinamakan zigot. Dalam perkembangannya zigot ini akan
membelah berkali-kali dan proses pembelahan ini dinamakan mitosis.
Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, yaitu :
a. Interfase
Sel siap untuk memulai membelah, tetapi belum memperlihatkan
kegiatan membelah. Inti sel Nampak keruh, lambat laun Nampak
benang-benang kromatin yang halus.
b. Profase
Benang-benang kromatin menjadi pendek, sehingga menjadi tebal.
Terbentuklah kromosom-kromosom. Tiap krokmosom lalu
membelah memanjang dan anakan kromosom ini dinamkan
kromatid. Dinding inti mulai menghilang. Sentriol ( bentuk seperti
bintang dalam sitoplasma) juga membelah.
c. Metapase
Kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel.
d. Anaphase
Sentromer membelah dan kedua buah kromatid memisahkan diri
dan bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan. Tiap kromatid
hasil pembelahan itu memiliki sifat keturunan yang sama. Mulai
saat iii kromatid-kromatid itu berlaku sebagai kromosom baru.
e. Telofase
Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik. Serabut
gelendong ini lenyap dan dinding terbentuk lagi. Kemudian plasma
sel terbagi menjadi dua bagian, proses mana di sebut sitokinase.
Pada sel hewan sitokinase di tandai dengan melekuknya sel
kedalam sedang pada tumbuh-tumbuhan karena sel nya berdinding,
maka sitokinase ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di
tengah-tengah sel.
Pertanyaan
1. Apa fungsi dari larutan HCL pada proses pewarnaan akar bawang?
2. Apa yang terjadi pada sel induk yang mengalami mitosis?
3. Bagaimana morfologi sel, inti sel, dan kromosom/kromatid pada
setiap tahapan mitosis?
Jawaban
1. Fungsi larutan HCL yaitu untuk menghidrolisis dan
menghilangkan sisa-sisa zat kimia yang sebelumnya.
2. Sel induk yang mengalami pembelahan mitosis akan memiliki sel
anakan yang memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel
induknya.
Metafase
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap metafase
adalah:
1) Membran inti sel mulai menghilang.
2) Benang-benang spindel mulai berinteraksi dengan
bagian sentromer dari kromosom.
3) Kromosom mulai menempati ekuator pembelahan.
Anafase
Hal paling penting yang terjadi pada tahap anafase adalah
sentromer yang menarik kromatid dari setiap kromosom menuju
kutubnya masing-masing.
Telofase
Proses yang terjadi pada tahap telofase adalah sebagai
berikut:
A. Latar Belakang
C. Cara Kerja
1. Amati organ-organ reproduksi pada hewan-hewan yang ada pada bak
bedah.
2. Buatlah hasil pengamatanmu pada kotak-kotak yang telah disediakan
dan beri keterangan nama bagian organ tersebut pada tabel yang sudah
disediakan.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil
a. Ovarium a. Testis
b. Oviduk b. Vas deverens
c. Kloaka c. Kloaka
a. Ovarium a. Testis
b. Oviduct b. Epipydimis
c. Kloaca c. Vas deverens
d. Hemipenis
a. Ovarium a. Testis
kiri b. Vas deferens
b. Oviduk c. Ureter
c. Oviduk d. Kloaka
yang
menyusut
d. Kloaka
B. Pembahasan
1. MENCIT
a. Jantan
Alat reproduksi pada mencit jantan terdiri dari gonad, saluran kelamin dan
kelenjar,asesori.Gonad jantan dan testis
pada mencit dibungkus olehskrotum. Kantong skrotum ini terbentk
aksi ganda akibat tekanan fisik yangditimbulkan oleh testis dan pengaruh
stimulus androgen. Skrotum ini berfungsi menjaga agar testis tetap dalam keadaan
suhu intraabdominal.
T e s t i s i n i merupakan organ utama yang berfungsi menghasilkan sel
kelamin jantan danhormon kelamin jantan yaitu testosteron.Saluran
kelamin pada mencit terdiri dari epididymis, vas deverens, vesikula
seminalis, dan uretra.Epididimismerupakan saluran berkelok-kelok
terdiri dari tiga bagian yaitu caput, corpus dan cauda.Bagian caput
berbentuk U, pipih yang merupakan bagian kepala.Bagian corpus
merupakan bahan epididimis.Bagian cauda merupakan bagianekor
epididimis.Epididimis berfungsi sebagai tempat pemasakan sperma dan
sebagai tempat penyimpanan sperma yang telah terbentuk.
V a s d e f e r e n s merupakan saluran berotot tebal sehingga menyerupai
tali.Saluran ini berfungsiuntuk menyalurkan sperma dari cauda epididimis
kedalam
urethra.Kelenjar asesori terdiri atas vesikula seminalis, yang didug
a sebagai tempat untuk menghasilkan cairan semen.Kelenjar postat
yang berperan dalam menghasilkanenzim fosfatase asam, asam sitrat, dan
seminin. Kelenjar kowper menghasilkansecret berupa lendir yang
akanditumpahkan pada saat ejakulasi. Mencit juga memiliki alat kelamin
eksternal yaitu penis yang berfungsi memindahkan sperma ketubuh betina.
b. Betina
Pada mencit betina, organ reproduksinya terdiri dari ovarium dasaluran rep
roduksi atau saluran kelamin. Jika diamati secara mikroskopis,ovarium
terdiri dari dua daerah utama yaitu korteks danmedulla.Ovarium ini
berfungsi untuk menghasilkan sel telur. Saluran kelamin pada mencit
betina terdiri atas oviduk, uterus, serviks, vagina dan genitalia
eskternal. Oviduk merupakan saluran penghubung antara ovarium
dengan uterus panjang dan yang berkelok-kelok dari ductus
muller fungsi saluran iniadalah untuk memindahkan sel telur dan sperma
ke tempat pembuahan, tempatkapasitas sperma dn tempat pembelahan zigot.
Uterus terdiri atas tanduk, badandan leher, uterus pada mencit yaitu tipe
dupleks dimana tanduknya terpisahsecara sempurna dan terdiri atas seviks
tanpa tubuh uterus. Uterus ini berfungsisebagai alat transport sperma kedalam tuba
fallopi, memberri makanan blastosits, tempat pembentukan plasenta, dan juga berfungsi
sebagai tempat perkembangan embrio. Serviks merupakan saluran yang menyumbat
lumen uterus terhadap pendatang yang tidak diinginkan yang bersifat mikroskopis
maupun makroskopis.Vagina merupakan saluran yang berfungsi sebagai jalur keluar
retus dan plasenta pada saat kelahiran.
2. Katak( Rana cancarivora)
a. Jantan
Alat reproduksi pada katak jantan terdiri
atas testis, vas everensia,vesikula seminalis dan kloaka. Testis
pada katak jantan sama halnya dengantestis pada ayam jantan yakni terletak
didalam rongga tubuh, yaitu terletak pada bagian atas ginjal, bertabung oval,
pada bagian atas testis Terdapat badan lemak. Antara testis dan kloaka
dihubungkan oleh efferens.Vesikulas seminalis merupakan kelenjar
asessori yang dimiliki katak yang menghasilkan secret yang
merupakan cairann semen.
b. Betina
Pada katak betina, organ eproduksinya terdiri atas ovariu
m, saluran telur, uterus, dan kloaka.Ovarium katak sebanding
dengan tubuhnya.Ovariumterletak dirongga tubuhnya, diatas ginjal,
ovarium bersambung dengan salurankeluar yang panjang dan
berkelok-kelok(saluran telur) yang menghubungkanovarium dengan
uterus. Uters pada katak tidak berfungsi seperti pada mamalia,dalam hal ini
hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sel teluryang
sudah matang sampai pada musim kawin tiba, uterus ini bermuara
padakloaka dan merupakan tempat keluarnya sel telur yang telah matang
3 . Burung
a. Jantan
Pada burung jantan alat reproduksinya terdiri atas sepasang testis,
penbuluh eferensia, saluran deferen dan kloaka.Testis pada merpati
tidak memiliki kantung atau skrotum, ia terdapat didalam rongga tubuh tepatnya
didaerah sekitar ginjal. Testis pada merpati tidak memiliki ukuran yang
sama besar, testis sebelah kanan memiliki ukuran yang lebih kecil dari
testis sebelah kiri. Pada testis ini melekat pembuluh-pembuluh eferensia
yang berfungsi menyalurkan sel sperma yang telah matang menuju ke
vasdeferens.Dari vas deferens selanjutnya dikeluarkan melalui
kloaka.Secaraumum kloaka memiliki fungsi sebagai saluran sperma/telur, urine dan
tinja.
b. Betina
Pada merpati betina alat repoduksinya berupa ovarium, ostium tuba,
uterus dan kloaka.Ovarium pada burung berbeda degan ovarium pada
mencit dan katak.Ovarium sebelah kanan mengalami rudimenter
sehinggahanya ovarium sebelah kiri yang berfungsi.Ostium tuba
merupakan lubangdari tuba/oviduk.Oviduk merupakan saluran sel telur
dan sperma ke tempat pembuahan.Uterus pada merpati tidak berfungsi
seperti pada hewan mamalia, yaitu sebagai tempat perkembangan retus,
tetapi sebagai penempengan sementara sel telur yang telah matang
sebelum dikeluarkan melalui kloaka.
4. Kadal
1. Jantan
Pada kadal jantan Terdapat Testis yang berjumlah sepasang dan
berfungsi sebagai penghasil sperma.Epididimis merupakan saluran
yang berkelok-kelok yang keluar dari testis.Vas deverensmerupakan
lanjutan epipydimis tidak berkelok-kelok yang menuju ke
kloaca.Hemipenismerupakan penjolan dinding cloaca, berfungsi
sebagai alat untuk memasukan sperma ada tubuh betina (Kopulasi).
2. Betina
Pada kadal betina memiliki ovarium yang berjumlah sepasang
berfungsi sebagai penghasil sel telur.Oviductmerupakan saluran sel
telur dari ovarium, dindingnya tipis dan banyak mengandung kelenjar
yang memberikulit ovum setelah di buahi, dan
Kloaca merupakan saluran kelamin, saluran pencernaan, saluran
ekresi.
5. Ikan
a. Jantan
Pada ikan jantan Terdapat gamet jantan yang berfungsi untuk
menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma.Vas deferens (saluran
sperma), yaitu saluran untuk mengalirkan sperma dari testis menuju
lubang urogenital.Lubang urogenital merupakan muara tempat
keluarnya sperma dan air kemih.Dan terutama untuk produksi dan
penyimpanan, serta mengantar sperma untuk pembuahan sel telur.
b. Betina
Pada ikan betina terdapat gamet betina berjumlah sepasang ovarium
(indung telur), berfungsi untuk menghasilkan ovum (sel telur).Oviduk
(saluran telur) merupakan saluran keluarnya sel telur dari ovarium
menuju lubang urogenital.Lubang urogenital, yaitu lubang atau muara
tempat keluarnya sel telur dan air kemih.Dan juga berfungsi untuk
memproduksi sel telur dan mengandung telur.
6. Manusia
a. Jantan
Terdapat penis yang merupakan organ vital pria yang digunakan untuk
berhubungan seeksual. Disaat mencapai klimaks seksual, sperma
keluar melalui saluran didalam penis. Skorotum merupakan kantong
kulit yang menggantung pada pangkal penis.Tetis merupakan organ
paling penting dari sitem reeproduksi laki-laki yang terletak di dalam
skorotum. Testis yang memiliki fungsi kelenjar di mana sperma dan
teesteron diproduksi .
b. Betina
Terdapat tuba falopi, organ ini berbentuk tabung kecil yang menempel
bagian atas rahim. Tuba falopi berfungsi sebagai jalur sel teelur untuk
beergeerak dari ovarium ke rahim. Ovarium Kelenjar berbentuk oval
kecil yang terletak di kedua sisi rahim, ovarium menghasilkan sel telur
dan hormon estrogen serta progesteron. Vagina dan serviks jalur yang
menghubungkan serviks (mulut rahim) kebagian luar tubuh.Vagina di
kenal juga sebagai jalan lahir. Saat berhubungan seksual, penis akan
masuk ke dalam organ ini.Uterus (rahim) organ berongga berbentuk
sepertibuah pir yang merupakan tempat bagi janin berkembang
semasakehamilan.
PERTANYAAN :
1) Apakah pada hewan-hewan vertebrata (ikan, kadal, katak, burung mencit
dan manusia) sudah memiliki alat reproduksi ? Jika ya sebutkan nama
organ dan bagiaan-bagian alat reproduksi pada masing-masing hewan
tersebut!
Jawab :
Organ Ikan Katak Kadal Burung Mencit Manusia
reproduksi
Gamet Ada ada
jantan dan - - - -
betina
Testis ada adaa Ada Ada ada
-
Gonad Ada ada
Epididymis
Vas
deferens
Kloaka
Oviduk
Lubang
urogenital
4. AIDS
Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita.AIDS atau Acquired
Immuno Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem
imun pada manusia dengan menyerang sel darah putih.Sampai
sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya
belum ditemukan sehingga sangat berbahaya dan mematikan.AIDS
disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus).Virus ini
menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik,
ASI, maupun melalui hubungan seksual.
5. Epididimitis
Penyakit ini menyerang pria.Epididimitis adalah peradangan pada
saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau karena terkena
penyakit menular seksual (PMS).Penyakit ini ditandai dengan rasa
nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
6. Sifilis
Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidium yang ditandai dengan
berbagai gejala yaitu:
- Luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.
- Pembengkakan getah bening pada bagian paha.
- Bercak-bercak di seluruh tubuh.
- Tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada
bagian tangan dan telapak kaki.Gejala ini bisa hilang walaupun
bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini dapat
menyerang otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit
ini dapat menular ke orang lain. Pengobatan dapat dilakukan
dengan antibiotik yang diberikan segera.
7. Herpes Genetalis
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang
ditandai dengan rasa gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.
8. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penyakit yang menyerang pria dan ditandai
dengan penurunan fungsi testis.Penyebab penyakit ini adalah adanya
gangguan pada interaksi hormon yang menyebabkan infertilitas,
impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.Penanganan
penyakit hipogonadisme adalah dengan terapi hormon.
9. Gonore
Penyakit gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan
oleh bakteri.Gejala penyakit ini adalah keluarnya cairan seperti nanah
dari saluran kelamin, muncul rasa panas, dan sering buang air
kecil.Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar ke seluruh
tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat
mengakibatkan kemandulan.Gonore dapat disembuhkan dengan
penggunaan antibiotik secara cepat.
10. Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium pada alat
kelamin wanita.Gejala penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai
oleh rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan,
atau mengalami pendarahan abnormal pada vagina.Kanker ovarium
dapat ditangani dengan kemoterapi dan pembedahan.
11. Endometriosis
Endometriosis adalah penyakit dimana jaringan endometrium wanita
berada di luar wilayah rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur
luar rahim wanita.Gejalanya adalah nyeri pada bagian perut, pinggang
sakit, dan rasa tidak nyaman berlebihan saat menstruasi.
12. Kanker Rahim
Kanker rahim (uterus) adalah kanker yang sering terjadi di
endometrium.Endometrium adalah tempat dimana janin
tumbuh.Penyakit ini menyerang wanita yang berusia diantara 60
sampai 70 tahun.
13. Keputihan
Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal.
Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak
gatal.Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi
berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal.
14. Infeksi Vagina
Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang telah
menikah. Penyebabnya adalah hubungan kelamin.Penyakit ini ditandai
dengan keputihan dan timbul gatal-gatal.
15. Hernia Inguinal
Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan
sebagian usus terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke
selangkangan atau skrotum.Kelainan ini terlihat sebagai suatu
pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat ditangani
dengan cara pembedahan.
16. Kandida
Kandida adalah bermacam-macam jamur yang hidup di saluran
pencernaan, saluran kemih, dan genital.Jamur kandida yang biasa
menyebabkan infeksi adalah Kandida albikans.Gejala yang terjadi jika
infeksi terjadi pada vagina adalah gatal-gatal pada bagian kemaluan
terutama pada malam hari serta keluarnya cairan vagina berwarna
pekat seperti keju sampai dengan keruh encer.Jamur ini dapat menular
melalui persetubuhan.Penyakit ini dapat ditangani dengan obat anti
jamur.
17. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini merupakan faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran
telur yang sempit akan menyulitkan sperma untuk mencapai bagian
dalam oviduk. Akibatnya adalah terjadi kesulitan dalam proses
pembuahan.
18. Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang ditandai dengan adanya
benjolan kenyal pada payudara.Penyakit ini dapat diobati dengan
operasi.
19. Condyloma
Condyloma adalah gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti
bunga kol atau jengger ayam.Penyakit ini dikenal sebagai kutil
kelamin.Condyloma merupakan penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).Pengobatan dapat
dilakukan dengan obat oles, obat suntik, atau operasi.
20. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar
prostat pada pria.Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh
lainnya terutama pada tulang dan lymph node. Ciri-ciri kanker prostat
adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat, impotensi,
dan lainnya.
21. Pseudohermaphrodite
Kelainan ini sangat langka.Pseudohermaphrodite adalah kelainan
dimana bentuk alat kelamin seperti laki-laki dan perempuan namun
tidak sempurna.Kelaminnya memiliki penis yang sangat kecil namun
tidak memiliki testis.Bahkan pada beberapa bayi ditemukan jaringan
testis dan ovarium.Penyakit ini adalah bawaan sejak lahir.
22. Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini adalah gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan
proses ejakulasi.
23. Impotensi
Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak
dapat melakukan ereksi.Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal,
faktor psikologis, atau emosional seseorang.
24. Mikropenis
Mikropenis adalah kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di
bawah rata-rata.
25. Vulvovaginatis
Vulvovaginatis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang
menyebabkan keputiha.Penyakit ini disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian Organ atau alat reproduksi hewan dapat
disimpulkan, bahwa :
1. Alat reproduksi pada ikan betina yaitu,Gamet betina yang
terdiri dari sepasang ovarium, oviduk dan lubang urogenital.
Sedangkan pada ikan jantan yaitu, gamet jantan yang terdiri
dari vas deferens, testis dan lubang urogenital
2. Alat reproduksi pada katak betina yaitu ovarium, oviduk dan
kloaka. Sedangkan pada katak jantan terdiri dari testis, vas
deverens dan kloaka.
3. Alat reproduksi pada kadal betina yaitu, ovarium, oviduct dan
kloaka. Sedangkan pada kadal jantan Terdapat testis,
epipydimis, vas deverens, dan hemipenis.
4. Alat reproduksi pada burung betina, yaitu ovarium kiri,oviduk,
oviduk yang menyusut dan kloaka. Sedangkan pada burung
betina, yaitu testis, vas deferens, ureter dan kloaka.
5. Alat reproduksi pada mencit betina, yaituovarium, oviduct atau
tuba falopi, uterus, vagina dan klitroris.Sedangkan alat
reproduksi pada mencit jantan, yaitu Alat kelamin luar berupa
penis, dan skrotum. Dan alat kelamin dalam berupa, testis,
saluran reproduksi dan kelenjar kelamin.
6. Alat reproduksi pada manusia (wanita) yaitu,tuba falopi,
ovarium, vagina, serviks dan uterus (rahim). Sedangkan alat
reproduksi pada manusia (Laki-laki) yaitu, penis, skorotum dan
tetis.
B. Saran
Dari praktikum yang telah saya lakukan, saran yang dapat saya
berikan yaitu hendaknya ada kerjasama antara tempat yang akan
dikunjungi atau tempat yang akan diobservasikan.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
METODOLOGI
C. Cara Kerja
1. Buatlah larutan sperma atau sel telur dengan cara menggunting
bagian epididymis testis atau menghancurkan ovarium dengan
batang pengaduk. Kemudian larutkan dalam NaCl.
2. Ambil 1 tetes larutan sperma / sel telur pada objek glass tetesi
sedikit pewarna George kemudian tutup dengan cover glass.
3. Ambil dengan menggunakan mikroskop mulai dengan
pembesaran kecil kemudian besarkan sesuai dengan yang
diperlukan.
4. Gambarkan bentuk sperma tersebut.
5. Jika anda ingin mengamati pergerakannya saja cukup
tambahkan larutan Nacl saja.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. HASIL
Sel telur dan Sperma mencit
Sel sperma dan sel telur manusia
B. PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Simpulan
A. LatarBelakang
Indonesia merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati di
dunia sehingga dijuluki sebagai megabiodiversitas. Di indonesiaterdapat
sekitar 30.000-40.000 spesies tumbuhan atau sekitar 10% dari keseluruhan
tumbuhan yang terdapat di planet bumi, termasuk di dalamnya tumbuhan
rendah (Alga, Lumut dan Tumbuhan Paku).
Unsur utama yang menjadi ruang lingkup Taksonomi Tumbuhan
adalahpengenalan (identifikasi), pemberian nama dan penggolongan atau
klasifikasi.Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu taxis
yang artinya susunandan nomos artinya aturan (hukum), sehingga secara
harfiah taksonomi merupakansusunan berdasarkan aturan tertentu.
Menurut Lawrence Taksonomi adalah ilmu pengetahuan yang
mencakupidentifikasi, tatanama, dan klasifikasi.
Selain mengadakan penggolongan atau klasifikasi, unsur utama
dalam taksonomi salah satunya adalah pengenalan atau identifikasi.
Melakukan identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau
menetapkan identitas (jati diri) suatu tumbuhan (meliputi:
menentukannama yang benar, tempat yang tepat dalam sistem
klasifikasi).Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar
dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.
Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal
oleh dunia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin
sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan.Penentuan nama baru dan
penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam
KITT (Kode Internasional Tatanama Tumbuhan).Prosedur identifikasi
tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia ilmiah
memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi
KITT.Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen
herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan lembar
identifikasi jenis.Selain mengadakan penggolongan atau klasifikasi tugas
utama taksonomi lainnya yang penting adalah “pengenalan” atau
“identifikasi”. Melakukan identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan
atau menetapkan identitasa (“jati diri”) suatu tumbuhan dalam hal ini
berarti “menempatkan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat
dalam sistem klasifikasi”. Untuk istilah identifikasi sering juga digunakan
istilah “determinasi”
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi karakterisktik setiap kelompok lumut,
yaitu lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk.
2. Mahasiswa dapat membedakan genus yang satu dengan genus yang
lainnya berdasarkan karakter morfologinya.
BAB II
METODOLOGI
D. WaktudanTempat
Hari/Tanggal :Sabtu, 30 maret 2019.
Waktu :10.30-12.00
Tempat :LaboraturiumUniversitas Pendidikan Indonesia
E. AlatdanBahan
Bahandanalat yang di perlukan :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil
a. Tabel
Bryophta
1.a 1.b
Habitus Talus Habitus
Kormus
1,3,7,8
2,4,5,6,9,10
2.a 2.b
3.a 3.b
Tanduk Payung
Payung Tiang
1 3.7.8
2 2.4.5.6.10
4.a 4.b
5.a 5.b
Talus Sempit Talus Lebar
Ujung Dasar
8 3.7
4,5,6,9 10
8.a
8.b
6.b Warna Hijau
Pucat Hujau
Talus Tipis
6 4,5
3
9.a
Kormus
Cabang
5
9.b
Kormus Tak
Bercabang
4
c. Kunci determinasi
d. Gambar Spesimen
B. Pembahasan
1. Anthoceros sp.
Anthoceros sp. memiliki arah tumbuh horizontal atau menyamping.
Meiliki bentuk sporofit yang menyerupai tanduk membuat genus satu ini
memiliki ciri khas dengan sporofitnya itu sendiri yang berbentuk tanduk.
Sporofit ini muncul di permukaan genus Anthoceros. Sebagaimana genus
Dumortiera yang hidup sebagai thallus, genus Anthoceros juga tidak
memiliki urat daun dan juga tulang daun utama.
2. Campylopus sp.
Bentuk tubuh berupa talus dengan batang tegak,bercabang, dan
padat yang bentuknya seperti jarum dengan urat daun lebar pada bagian
pangkal serta memperlihatkan adanya tonjolan. Pada bagian ujung
tangkai(seta) terdapat sporangium.
3. Dumortiera sp.
Merupakan genus pada divisi Bryophyta dengan bentuk sporofit
menyerupai paying dengan ciri khas terletak pada alanya yang lebar.
Kemunculan spora pada genus satu ini terletak pada permukaannya.
Genus Dumortiera hidup sebagai thallus dengan arah tumbuh
horizontal. Sebagai tumbuhan thallus, genus Dumortiera tidak memiliki
tulang daun utama serta urat daun.
4. Fissidens sp.
Berdasarkan hasil pengamatan, Fissidens sp termasuk ke dalam
kelas Musci, bentuk tubuhnya kormus, arah tumbuhnya vertikal. Bentuk
sporofit berupa kapsul, percabangannya bebas, bentuk daun lanset,
memiliki urat daun. Sporofit muncul di ujung kormus. Spesies ini
memiliki ciri khas terdapat pelepah.
5. Hypnodendron sp.
Hypnodendron sp. hidup dengan habithus sebagai kormus yang juga
menjadikan ciri khas dari genus satu ini karena kormusnya yang
bercabang dengan roset hijau membuat genus ini memiliki kemiripan
dengan pohon simpodial. Genus ini memiliki urat daun, bentuk daun
lanset, serta tulang daun utama yang terbentang sampai ujung. Arah
tumbuh genus satu ini adalah vertikal dengan kemunculan sporofit yang
terletak di ujung dengan bentuk sporofit tiang.
6. Leucobryum sp.
Bentuk daunnya yang lebat menjuntai panjang dari pangkal keluar.
Warna hijau rumput, ditemukan menempel pada substratnya yaitu
pohon. Daunnya bercabang-cabang banyak meruncing, seperti ada
batang kecil yang ditumbuhinya. Menurut Edawua,lumut ini biasa
ditemukan bersama dengan lumut daun lainnya. Lumut ini
berperawakan kekar dan lebat. Bentuk gametofitnya berupa daun-daun
yang tumbuh dengan lebat dan berdempetan. Warna daunnya hijau
muda mengkilap,sempit dan memanjang. Terkadang pada ujungnya
mudah melengkung,ujung daun meruncing, dengan pangkal yang
tumpul. Antheridium dan arkegonium tidak ditemukan.
7. Marchantia sp.
Marchantia sp. termasuk ke dalam kelas Hepaticae. Memiliki
bentuk tubuh berupa thallus, arah tumbuh horizontal, bentuk
sporofitnya mangkuk, percabangan dikotom, dan tidak memiliki daun.
Memiliki ala, kemunculan sporofit di permukaan thallus. Spesies ini
memiliki ciri khas jumlah sporofit banyak dan tersebar di permukaan.
Menurut Yudianto (1992), sporofit tersembunyi terletak di bagian
permukaan bawah reseptakel betina. Reseptakel jantan (cawan
antheridial) dan reseptakel betina (cawan
archegonial) adalah terlihat jelas. Yang jantan serupa cawan dan
yang betina serupa payung.
8. Metzgeria sp.
Berdasarkan hasil pengamatan, Metzgeria sp termasuk ke dalam
kelas Hepaticae, arah tumbuhnya horizontal, bentuk tubuh berupa
thallus. Bentuk sporofit berupa mangkuk, percabangannya dikotom.
Tidak memiliki daun tetapi mempunyai ala. Sporofitnya muncul di
permukaan thallus. Spesies ini memiliki ala sempit dan panjang.
9. Rhodobryum sp.
Rhadobryum sp. termasuk ke dalam kelas Musci, memiliki bentuk
tubuh kormus. Arah tumbuhnya vertikal, bentuk sporofit berupa
kapsul,percabangan bebas, bentuk daun lanset, memiliki urat daun.
Kemunculan sporofit di ujung kormus. Spesies ini memiliki ciri khas
duduk daun ronset.
10. Rhizogonium sp.
Rhizogonium sp. adalah spesies Bryophyta yang termasuk ke dalam
kelas Musci karena merupakan tumbuhan serupa kormus yang memiliki
bagian batang, daun dan rhizoid yang jelas. Spesies ini memiliki thallus
yang cukup tebal dan arah tumbuh thallusnya vertikal serta
percabangannya bebas. Bentuk sporofit Rhizogonium sp. seperti kapsul
yang terletak di ujung ketiak daun dengan titik tumbuh sporofitnya di
pangkal batang. Rhizogonium sp. merupakan tumbuhan kormus
sehingga spesies ini memiliki daun sejati. Daun Rhizogonium sp.
berbentuk linier dengan urat daun yang sampai ke ujung dan duduk
daun roset.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ciri-ciri dari tumbuhan lumut yaitu memiliki daun semu, batang
semu, rhizoid, seta dan kaliptra serta ada beberapa lumut yang tidak
memilikibagian tersebut. Lumut berkembangbiak secara seksual dan
aseksual, umumnya ditemukan di tempatyang lembab atau basah.
2. Hal utama yang membedakan antara kelas musci dan kelas
hepatica yaitu lumut hati atau hepatica memiliki bentuk yang
menyerupai seperti thallus serta masih banyak yang menempel pada
substratnya, sedangkan pada kelas musci tumbuhan ini sudah
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, sudah memiliki daun semu,
batang semu, dan terdapat kaliptra seta yang merupakan tangkai
kaliptra.
3. Species yang termasuk ke dalam kelas musci yaitu Meteorium
sp. Rhodobryum sp. Dicranum sp. Rhizogonium sp. Pogonatum sp.
Campylopus sp. Leucobryum sp. Lophocolea sp. Polytrichum sp.
Aerobryopsis sp. Hypnodendron sp. Sphagnum sp. Fissidens sp.
Sedangkan yang termasuk ke dalam kelas hepatica yaitu Marchantia sp.
Anthoceros sp. Jungermannia sp. Leucolejeuna sp. Dumortiera sp. dan
Metzgeria sp
DAFTAR PUSTAKA
B. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan media kultur
jaringan tanaman dengan penambahan zat pengatur tumbuhan tertentu
BAB II
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Maret 2019
Waktu : 14.30-16.00
Tempat : Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia
2. Cawan Petridish
3. -Botol kultur
-Wadah plastik
4. -Gelas ukur ( untuk mengukur media)
Gelas piala (untuk mengaduk media)
-Pengaduk kaca (untuk mengaduk media)
-Kertas buram ( membungkus alat kultur yang akan disterilisasi)
-Bunsen
-Timbangan analitik
-Botol kultur
2. Pembuatan Medium
a. Kedalam gelas Erlenmeyer (250 ml) pipet larutan stok
makroelemen, mikroelemen, dan suplemen sesuai kebutuhan
sukrosa, ZPT (sesuai kombinasi) dan aquades kemudian ukur pH
sampai 5,6-5,8 dengan menambah NaOH atau HCl. Agar-agar
dimasukan kemudian dipanaskan sambil diaduk sampai mendidih
dan larut.
b. Medium yang telah siap, dimasukan kedalam botol kultur sebanyak
10-15 ml, kemudian ditutup aluminium foil.
3. Sterilisasi Medium dan Alat
Medium langsung disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121ᐤC
selama 15 menit setelah sterilsasi, medium didiamkan di dalam ruang
kultur selama 2-3 hari sebelum digunakan.
4. Sterilisasi Alat penanaman dan aquades
Alat untuk menanam (Erlenmeyer 250 ml 2 buah, 5 erlenmeyer
250 ml yang berisi aquades 150 ml, 5 buah cawan petri yang berisi ala
kertas saring, gelas kimia 250 ml, pinset dan scalpel) diseterilkan
dalam autoklaf pada suhu 121ᐤC selama 15 menit. Semua alat
dimasukan kedalam kantung plastic tahan panas terlebih dulu sebelum
dimasukan kedalam autoklaf. Cawan petri dibungkus kertas dan
dimasukan kedalam kantung plastic tahan panas.
5. Sterilisasi eksplant menggunakan air mengalir
6. Sterilisasi Laminar air Flow (LAF) dan alat
Laminar disterilkan dengan menggunakan alcohol. Sebelum
potongan jaringan ditanam pada medium kultur, semua bahan yang
akan digunakan pada proses penanaman disiapkan terlebih dahulu
diantaranya medium potongan jaringan, alcohol, scalpel, steril blade,
cawan petri, plastic tahan panas, spritus, pinset, karet, kertas saring dan
aluminium foil. Bahan yang telah disiapkan kemudian dimasukan
kedalam laminar air flow dan disinari dengan ultraviolet selama kurang
lebih 30 menit.
7. Sterilisasi eksplant dalam LAF dan penanaman
Potongan jaringan yang telah dipotong disetrilkan menggunakan
Bayclin 10% ditambah tween 2-3 tetes selama 10 menit, dicuci dengan
aquades steril selama 5 menit, bagian ujung jaringan yang akan
ditanam dipotong dan dikeringkan dalam kertas saring. Potong
jaringan ditanam dalam medium.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar didunia, beberapa negara yang
berbentuk kepulauan antara lain Jepang, Filipina, dan Maladewa. “Hasil survey
geografi dan toponimi menunjukkan Indonesia mempunyai 13.466 pulau. Jumlah
tersebut didasarkan hasil survey dari tahun 2007 hingga 2010 oleh Tim Nasional
Pembakuan Nama Rupa Bumi(Timnas PNR).” Hal ini menjadikan Indonesia
sebagai tempat migrasi spesies penyu di dunia untuk bersinggah atau hanya
sekedar untuk tempat bertelurnya penyu. Penyu merupakan reptil yang hidup di
laut serta mampu bermigrasi dalam jarak yang sangat jauh di sepanjang kawasan
samudera Hindia, Samudera Pasifik dan Asia Tenggara. Kondisi populasi penyu
saat ini semakin berkurang dan keberadaannya telah lama terancam, baik oleh
faktor alam maupun faktor kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang
membahayakan populasinya secara langsung maupun tidak langsung.
Kerusakan habitat pantai dan kematian akibat interaksi dengan aktivitas
manusia, penyebaran penyakit serta pengambilan penyu dan telur yang tak
terkendali dan cenderung liar merupakan faktor – faktor penyebab penurunan
populasi penyu. Dengan alasan masyarakat demi menggunakan penyu dan
telurnya untuk obat – obatan, bahan konsumsi, serta hanya sekedar mengoleksi
kerangka penyu.Sehingga segala bentuk pemanfaatan dan peredarannya harus
mendapat perhatian secara serius dari pemerintah maupun masyarakatnya sendiri.
Ironisnya, Meskipun pemerintah telah menyatakan bahwa penyu adalah hewan
yang dilindungi, dan juga telah mengeluarkan banyak peraturan mengenai
perlindungan spesies, namun perburuan penyu termasuk telurnya masih marak
dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. “Menurut data Kementrian
Lingkungan Hidup hingga saat ini pemanfaatan sumber daya penyu masih belum
mengikuti cara-cara yang baik dan benar, sehingga terjadi ketidak seimbang
antara tingkat pemanfaatan dengan tingkat pertambahan populasi”. Eksploitasi
yang berlebihan tanpa menghiraukan pelestariannya, akan menyebabkan status
populasi di alam yang sudah langka itu semakin terancam punah. Sebagai contoh
kasus pembantaian penyu di BALI. Sejak jaman dahulu masyarakat Bali telah
lazim mengkonsumsi daging penyu untuk keperluan adat, khususnya penyu hijau.
Masyarakat Bali memandang penyu sebagai hewan suci (ulam suci) yang dapat
digunakan Salah satu contoh atau fenomena konservasi penyu yang sudah ada di
Indonesia demi berlangsungnya kehidupan penyu yang ada di perairan Indonesia
adalah Konservasi Penyu Hijau Di Bali – Penyu Hijau atau Chelonia Mydas,
adalah penyu laut besar yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae. Hewan ini
adalah satu-satunya spesies dalam golongan Chelonia. Mereka hidup di semua
laut tropis dan subtropis, terutama di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik.
Namanya didapat dari lemak berwarna hijau yang terletak di bawah cangkang
mereka. Penyu hijau adalah hewan pemakan tumbuhan, macroalga, memakan
beberapa invertebrata yang melekat pada daun lamun dan alga.
Penyu hijau merupakan salah satu spesies penyu laut yang dilindungi.
Perlindungan terhadap penyu hijau diatur dalam UU Konservasi Sumber Daya
Hayati dan Ekosistemnya. Penyu Hijau atau Chelonia Mydas adalah salah satu
dari tujuh spesies penyu laut yangmasih bertahan di seluruh dunia sampai saat ini.
Dibanding dengan ke enam spesies lainnya, populasi penyu hijau adalah yang
terbesar di dunia. Namun, bukan berarti populasi penyu hijau tidak terancam
punah. Hal ini dikarenakan perburuan yang dilakukan oleh manusia secara terus-
menerus terhadap penyu hijau. Penyu hijau ditangkap untuk diambil dagingnya
terutama di pulau Bali. Oleh sebab itu pulau Bali sempat dijuluki daerah
pembunuh penyu terbesar di dunia.Selain itu juga ada tempat konservasi penyu
yang lain di Bali, konservasi penyu Kurma Asih yang berada di Desa Perancak,
Jembrana. Konservasi Kurma Asih berdiri Sejak 1997 yang anggotanya
merupakan masyarakat setempat yang berprofesi sebagai nelayan. Para anggota
Kurma Asih ini awalnya sebagai pemburu penyu. Namun, setelah mendapat
pembinaan berubah menjadi pelestari penyu. Hal itu, setelah kami mendapat
pembinaan dari pemerintah, LSM dan organisasi sosial lainnya untuk
melestarikan penyu. Kurma Asih menggalang dana sendiri.
Lahan yang sebelumnya disewa dari penduduk, mulai tahun 2003
dibebaskan oleh Gubernur Bali sebanyak 20 area.Oleh karena itu, perlu
dibutuhkan tindakan nyata dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia secara
luas dalam melakukan pelestarian penyu. Upaya – upaya penyelamatan perlu
dilakukan untuk menjaga kelestarian penyu. Upaya tersebut antara lain dengan
cara melindungi telur penyu di alam dan melepaskan tukik kembali ke laut seperti
yang dilakukan Konservasi penyu hijau di Bali. Upaya penyelamatan ini harus
berkelanjutan meskipun biaya yang diperlukan dalam kegiatan ini cukup besar.
Salah satu upaya penyelamatan tersebut telah dilakukan Pemerintah Desa dengan
cara membuat tempat konservasi penyu yang berada di Kabupaten Trenggalek .
BAB II
PEMBAHASAN
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinata
Family : Cheloniidae
Genus : Natator
Spesies : N. depressus
Kingdom :Animalia
Filum: Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo: Testudinata
Family : Cheloniidae
Genus : Natator
Spesies : N. depressus
Kingdom :Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Cheloniidae
Spesies : Carettacaretta L
Kingdom :Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinata
Family : Cheloniidae
Genus : Eretmochelys
Spesies : E. imbricata
Kingdom :Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudinata
Family : Cheloniidae
Genus : Eretmochelys
Spesies : E. imbricata
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertabrata
Superkelas :Tetrapoda
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo :Lacertilia
Kingdom :Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Numididae
Kingdom :Animalia
Filum: Chordata
Kelas :Mammalia
Ordo : Chiroptera
Subordo : Megachiroptera
Famili: Pteropodidae
Genus : Pteropus
Kingdom :Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Bucerotiformes
Family : Bucerotidae
Kingdom :Animalia
Filum : Chordata
Kelas: sauropsida
Ordo : Squamata
Subordo :iguana
Family : iguanidae
Genus : iguana
b.) Pembahasan
Penyu dan Ekosistemnya di Indonesia
Penyu adalah dinosaurus yang masih hidup hingga sekarang, penyu sudah ada
sejak 150 juta tahun yang lalu bahkan sebelum jaman dinosaurus. Hanya tujuh
jenis yang bisa bertahan hingga saat ini, enam jenis ditemukan bertelur dikawasan
pantai Indonesia yaitu: penyu Belimbing, penyu Hijau, penyu Tempayan, penyu
Pipih, penyu Sisik dan penyu Lekang.18 Binatang purba ini, dipercaya menjadi
penjaga keseimbangan ekosistem laut. Di mana ditemukan penyu, di situ dapat
ditemui kekayaan alam laut yang melimpah Dari enam jenis penyu yang ada dapat
dilihat ciri dan karakteristik masing-masing adalah :
a. Penyu Belimbingŕ
Satu-satunya penyu yang tidak bersisik dan merupakan penyu terbesar.
Dinamai leatherbackturtle karena tubuhnya diselimuti oleh lapisan tipis, lunak
namun sangat kuat, elastis layaknya kulit. Demikian pula karena di tubuhnya
terdapat tonjolan bergaris seperti belimbing sebanyak tujuh garis sehingga
dinamai penyu belimbing. Penyu ini memiliki kemampuan menyelam yang sangat
luar biasa. Tercatat mampu menyelam sampai kedalaman 1,000 meter. Berbeda
dengan jenis penyu lainnya, penyubelimbing tidak memiliki rahang yang cukup
kuat untuk memecahkan biota laut yang keras. Mereka umumnya hanya memakan
ubur-ubur saja.
Penyu belimbing dikenal sebagai jenis penyu yang bisa mencari makan
dan bermigrasi sampai ke kepulauan solomon.Penyu Tempayan Disebut dalam
bahasa Inggris Loggerheadturtle. Warna karapasnya coklat kemerahan, kepalanya
yang besar dan paruh yang bertumpuk (overlap). Disamping itu terdapat lima
buah sisik di kepala bagian depan (prefrontal), umumnya terdapat empat pasang
sisik coastal. Lima buah sisik vertebral. Plastron berwarna coklat muda sampai
kuning. Sebagian besar bertelur di daerah sub-tropis. Penyu Tempayan termasuk
jenis carnivora yang umumnya memakan kerang-kerangan yang hidup di dasar
laut sepertikerang remis, mimi dan invertebrata lain. Penyu tempayan memiliki
rahang yang sangat kuat untuk menghancurkan kulit kerang.
Penyu Pipih
Dalam bahasa Inggris FlatbackTurtle karena sisik marginal sangat rata
(flat) dan sedikit melengkung di sisi luarnya.
Penyu Lekang
Penampilan penyu Lekang ini adalah serupa dengan penyu Hijau tetapi
kepalanya secara komparatif lebih besar dan bentuk karapasnya lebih langsing dan
besudut. Tubuhnya berwarna Hijau pudar, mempunyai lima buah atau lebih sisik
lateral di sisi sampingnya dan merupakan penyu terkecil diantara semua jenis
penyu yang ada. Diperkirakan ada 1000 sarang yang ditemukan. saat ini. Seperti
halnya penyu tempayan, penyu Lekang juga carnivora. Mereka juga memakan
kepiting, kerang, udang dan kerang remis
Penyu Laut adalah spesies ikonik Indonesia dan seharusnya merupakan
kebanggaan nasional, karena enam dari tujuh spesies yang ada di dunia dapat
ditemukan di Indonesia. Empat di antaranya bahkan bertelur di pantai-pantai di
sepanjang perairan Indonesia, yakni Penyu Hijau, Penyu Belimbing, Penyu Sisik,
dan Penyu Lekang.20 Penyu laut banyak dijumpai di semua laut tropis dan daerah
sedang. Mayoritas penyu laut bertempat tinggal di perairan yang dangkal
sepanjang pantai dan sekitar pulau, tetapi beberapa diantaranya melakukan
migrasi ke tempat yang jauh dan sering dijumpai di laut terbuka.
Penyu merupakan hewan liar, sehingga tidak boleh diperlihara maupun
diperlakukan sebagaimana hewan peliharaan karena apabila dilakukan akan
menghilangkan instingnya untuk bertahan hidup dialamnya. Selama berabad-abad
lamanya, penyu telah diburu demi mendapatkan karapasnya untuk dibuat sebagai
hiasan/cendramata dan barang-barang lainnya. Keunikan pada karapas penyu sisik
membuat spesies ini paling digemari dan paling banyak diburu untuk
mendapatkan karapasnya. Meski perdagangan karapas penyu merupakan
perbuatan melanggar hukum, namun masih saja banyak orang melakukannya.
Sehingga, penyu sisik pun terancam punah.
Pada penyu-penyu yang ada di Indonesia mempunyai ciri-ciri khusus
yang dapat dilihat dari warna tubuh, bentuk karapas, serta jumlah dan posisi sisik
padabadan dan kepala penyu. Penyu mempunyai alat pencernaan luar yang
kerasuntuk mempermudah, menghancurkan, memotong dan mengunyah makanan.
Dalam penelitian terbaru juga ditemukan bahwa populasi penyu belimbing di
barat laut Samudera Atlantik (di sepanjang Amerika Serikat dan Karibia) kini
mulai bertambah jumlahnya terkait upaya-upaya konservasi yang dilakukan.
Sementara itu para pakar masih belum tahu pasti bagaimana populasi penyu
belimbing di tenggara Samudera Atlantik (terutama di Gabon) yang masih
merupakan populasi terbesar penyu belimbing. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh WWF-Indonesia, migrasi penyu belimbing yang bertelur di Pantai Utara
Papua Barat (Abun) menunjukkan bahwa sebagian satwa langka itu juga
bermigrasi ke perairan Kei Kecil untuk mengejar mangsanya (ubur-ubur raksasa).
Penyu Belimbing sendiri merupakan satu-satunya penyu berkarapas lunak
(leathery) diantara enam jenis spesies penyu laut yang masih tersisa. Penjelajah
lautan ini telah mengarungi laut selama 150 juta tahun, jauh sebelum era
dinosaurus. Walau pun telah dilindungi melalui berbagai peraturan nasional dan
perjanjian internasional, populasinya terus menurun dengan pesat karena
eksploitasi telur-telurnya, pembangunan dan pengrusakan pantai tempat penyu
bertelur, tertangkap secara tidak sengaja (baycatch) dan tenggelam akibatmetode
dan alat penangkap ikan yang menggunakan jaring panjang dan pukat,
pencemaran laut dan akibat memakan plastik dan sampah lainnya
Bentuk Fisik
1. Memiliki lipatan kulit di bawah rahang
2. Kulit tubuhnya tebal dan keras, bersisik kasar
3. Di punggungnya ada sisik kecil yang menyerupai paku panjang berderet
dari belakang kepala hingga bagian ekornya
4. Di belakang lehernya sisik lebih halus dengan kontur paku lembut
5. Berkaki empat dengan pergerakan mirip komodo
6. Kepalanya berbentuk segitiga dengan mulutnya menyerupai moncong
7. Memiliki sepasang mata yang letaknya berada di samping kepala
8. Ekornya menjuntai panjang berbentuk spiral dengan ujung lancip
9. Berwarna hijau kekuningan, atau hijau kecokelatan
10. Gendang telinga Iguana terdapat di kanan atas selubung subtimpani dan di
belakang mata
11. Panjangnya bisa mencapai 1,8
Kategori Hewan
Iguana adalah hewan Herbivora karena hanya memakan tumbuhan, buah,
sayuran dan biji-bijian. Namun pada perkembangannya, saat di jadikan
hewan peliharaan Iguana banyak di beri serangga sebagai sumber
proteinnya hingga akhirnya ia berkembang menjadi binatang Omnivora
(pemakan serangga).
HABITAT
Habitat Iguana adalah pepohonan di sepanjang aliran sungai, di wilayah
ketinggian sampai 1000 mdpl, baik didaerah tropis maupun subtropis.
REPRODUKSI
Sistem perkembangbiakannya dengan cara bertelur dengan lama proses
inkubasi sekitar 90-120 hari yang akan menetaskan sebanyak 10-30 butir
telur.Iguana memiliki penglihatan yang baik dan bisa melihat bentuk,
bayangan, warna, dan gerakan pada jarak yang jauh.
a) Menggunakan matanya untuk mengarahkannya mengarungi hutan lebat,
untuk menemukan makanan.
b) Menggunakan matanya untuk berkomunikasi dengan anggota spesies yang
sama.
c) Telinga adalah bagian tubuh iguana yang amat tipis dan lembut, dan amat
penting untuk pendengarannya.
d) Mereka sering kali sulit untuk diketahui keberadaannya karena
kemampuan mereka untuk menyatu dengan lingkungannya.
e) Warna hijau alaminya sangat membantu dalam menyembunyikan dirinya
dari predator.
f) Usia Iguana mencapai 20 tahun
o Iguana membutuhkan diet sayur dan buah yang kaya posfos kalsium dan vitamin
D
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah.dkk. 2006. Biologi sma .Jakarta. Erlangga.
Erlina, Rose. 2008. Ipa biologi. Jakarta. Kawan pustaka.
Kuncoro, Budi E. 2004. Akuarium laut. Yogyakarta. Kanisius.
Supriatna, jatna. 2008. Melestarikan alam Indonesia. Jakarta . Yayasan obor
Indonesia.
Urry,Reece.dkk.2008.Champbell biologi jilid 2. Jakarta. Erlangga.
LAPORAN SEAWORD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
2.) Area Air Tawar dilengkapi dengan koleksi-koleksi satwa air tawar dari
berbagai negara, termasuk diantaranya piranha dan arapaimagigas dari
sungai Amazon. Akuarium air tawar yang ditampilkan terdapat memiliki
beberapa tema antara lain Aquarest (Aquarium Rain Forest), Aquarapaima,
Aqua Car, Ex-Quarium dan AquariumPiranha.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Class :
Chondrichthyes
Ordo :
Myliobatiformes
Family :
Dasyatidae
Genus : Dasyatis
Spesies : Dasyatis
2. Nama Lokal : Belut Laut sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Famili : Palaemonoidae
Ordo : Synbranchoidae
Genus : Synbranchus
Species : Macrotema caligans
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Characiformes
Family : Anostominadae
Genus : Leporinus
Spesies : Leporinus
affinis
4. Nama Lokal : Arapaima
Nama Latin : Arapaima gigas
Habitat : Air tawar
Jenis Makanan : Burung-burung yang terdapat pada permukaan air
serta daging.
Morfologi khusus yang teramati:Ikan arapaima gigas mempunyai
bentuk badan yang lebar, bersisik, berwarna abu-abu dan bentuk
kepala yang meruncing. Ketika masih kecil, ikan Arapaima gigas
berwarna kehitaman. Namun, semakin besar warna di bagian ekor
yang tadinya berwarna hitam berubah menjadi merah.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class :
Actinopterygii
Ordo :
Osteoglossiformes
Family :
Osteoglossidae
Genus : Arapaima
Spesies : A. gigas
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo :
Osteoglossiformes
Family : Osteoglossidae
Genus : Scieropages
Spesies : S. formosus
7. Nama Lokal : Ikan Dewa
Nama Latin : Leptobarbus hoevenii
Habitat : Air tawar
Jenis Makanan : Cacing, Ikan kecil, lumut
Morfologi khusus yang teramati:
ikan ini memeliki jari-jari sirip yang licin, kepala tidak berkerucut dan
antara garis rusuk dan sirip punggung terdapat tiga setengah baris sisik. Ikan ini
mirip dengan ikan mas. Karakteristik utama dari genus ini adalah keberadaan dan
ukuran cuping pada bibir bawah untuk membedakan dengan jenis-jenis Cyrinidae
lainnya.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Leptobarbus
Spesies : Leptobarbus
hoevenii
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Beryciformes
Family : Monocentidae
Genus : Monocentris
Spesies : M. japonica
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo :
Scorpaeniformes
Family : Scorpaenidae
Genus : Pterois
Spesies : Pterois
volitans
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Tetraodontiformes
Family : Balistidae
Genus : Abalistes
Spesies : Abalistes stellaris
12. Nama Lokal : Ikan Letter six
Nama Latin : Paracanthurss hepatus
Habitat : perairan Indo-Pasifik, Perairan laut.
Jenis Makanan : Plankton, Alga dan Invetebrata
Morfologi khusus yang teramati:
Ikan ini memiliki tubuh dengan warna biru menyala dengan
ekor yang berwarna kuning. Pola hitam tebal yang terdapat pada
sisi tubuh membentuk angka “enam” atau menyerupai pellet
pelukis. Ekor ikan ini memiliki duri tajam yang akan ditegakkan
saat dalam bahaya.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Acanthuridae
Genus : Paracanthururs
Spesies : P. hepatus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Pomacentridae
Genus : Abudefduf
Spesies : A. saxatilis
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Chrominae
Genus : Dascyllus
Spesies : D. melanurus
Genus : Epinephelus
Spesies : E.
malabaricus
B. Pembahasan
Pada pratikum yang kami lakukan di sea world ini yang kami amati adalah
spesies-spesies dari kelas Pisces, adapun pisces sendiri termasuk kedalam filum
chordata, yang mana chordata ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
A. Acraina
B. SARAN
Laporan ini belum sepenuhnya sempurna, masih banyak sekali
kekurang serta kesalahan yang tidak kami ketahui pastinya,
maka dari itu kami berharap atas kritik serta saran dari saudara-
saudara sekalian yang mana apabila menumukan kesalahan
pada laporan ini untuk tidak segan dalam mengingati kami agar
kami bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Rustaman, Nuryani. 1994. Biologi I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Kimbal . 1998 . Biologi 1 . Jakarta: Erlangga
Kant, G. C., R. K. Carr.2001. Comparative of the Anatomy Vertebrates Ninth
Edition. New York, Mc Graw Hill Companies Inc
http://dataperikanan.habaloen.com/2017/11/Mengenal.ikan.arapaima.gigas.da
n.ciri.cirinya.html
https://www.dunia-perairan.com/2017/04/ikan-sapu-sapu-hypostosmus-
sp.html
http://bpsplpadang.kkp.go.id/arwana
Safita, Reny. 2012. Zoologi Vetebrata BIO. 401. Jambi: Progam Studi Pendidikan
Biologi Jurusan Tadris.