Anda di halaman 1dari 7

EKOLOGI HEWAN

Dosen Pengampu : Dr. Siti Darwa Suryani, M.Si

Ujian Tengah Semester

Disusun Oleh:

Nova Nurdiana (1984205023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2022
Soal :

1. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kehidupan hewan, berikan dua
contoh hewan yang berbeda dan faktor apa saja yang mempengaruhinya, berdasarkan
sumber yang dibaca?
Jawab: Respon hewan terhadap perubahan faktor lingkungan dianggap sebagai strategi
hewan untuk beradaptasi dan untuk kelangsungan hidupnya, yang mana hewan akan
menunjukkan strategi adaptasinya dan menjadi faktor penting bagi kelangsungan hidup
mereka. Sebagai contoh seperti faktor lingkungan yang berperan sebagai kekuatan untuk
menyeleksi bagi populasi yang hidup di dalamnya yang mampu beradaptasi, baik
adaptasi morfolofi, fisiologi, maupun perilaku, akan lestari, sedangkan yang tidak
mampu beradaptasi harus pindah ke lingkungan yang sesuai dengan kebutuhannya atau
jika tidak pindah, mereka akan mati. Faktor-faktor lingkungan yang membatasi hidup
organisme ini disebut sebagai faktor pembatas, seperti suhu lingkungan, kadar garam,
kelembaban, dan sebagainya. Berdasarkan pengaruhnya terhadap kehidupan organisme,
faktor pembatas memiliki rentang nilai minimum, nilai maksimum, dan juga rentang
optimum.

2. a. Bagaimana faktor abiotik membatasi kehidupan hewan.

b. Bagaimana respon hewan bila berada pada kondisi diluar batas toleransi hewan.

Jawab:

a. Suhu juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pengaturan
proses kehidupan dan penyebaran suatu organisme, seperti contoh suhu air
mempengaruhi seluruh kegiatan kehidupan ikan seperti pernapasan, reproduksi dan
pertumbuhan. Adapun pengaruh langsung berupa aktifitas organisme seperti
pertumbuhan, reproduksi dan metabolisme, sedangkan pengaruh tidak langsung
meliputi meningkatnya daya akumulasi berbagai zat kimia dan menurunkan
kadar oksigen dalam air.
b. adapun contoh dari respon hewan bila berada di luar batas toleransi seperti contoh ikan,
kondisi perairan yang bersifat sangat asam atau sangat basa akan
membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan
terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Pada pH diatas 8,5 dan di bawah 5
toleransi pada ikan sudah semakin berkurang , Salinitas juga mempengaruhinya
yang semakin tinggi tingkat penguapan air di suatu wilayah maka salinitasnya akan
semakin tinggi begitu pula sebaliknya.Pasang surut laut berpengaruh besar terhadap
perubahan salinitas yaitu akan mengalami peningkatan pada saat pasang dan menurun
pada saat surut. Adanya perbedaan salinitas maka dapat membatasi distribusi spesies
fauna mangrove salah satunya adalah ikan.

3. Jelaskan apa perbedaan habitat, mikrohabitat dan relung ekologi, tuliskan berdasarkan
sumber.
Jawab:
 Habitat merupakan gambaran lingkungan fisik dalam ruang dan waktu yang di
tempati atau berpotensi sebagai tempat tiggal organisme. Habitat inilah yang
menghubungkan kehadiran spesies, populasi, atau individu (hewan atau
tumbuhan) dengan lingkungannya. Oleh karena itu habitat menunjukan totalitas
lingkungan yang ditempati populasi dimana di dalamnya tercakup faktor abiotik
berupa ruang, media yang ditempati, cuaca, iklim, serta vegetasinya.
 Relung ekologi merupakan peranan fungsional dan posisi suatu organisme dalam
suatu komunitas tertentu atau status struktur dari adaptasi organisme, respon
psikologi dan tingkah laku spesifik.
 Mikrohabitat merupakan kondisi lingkungan lokal yang lebih melengkapi suatu
organisme, artinya microhabitat ini merupakan bagian dari habitat yang
kondisinya paling cocok dan paling akrab berhubungan dengan makhluk hidup.
Microhabitat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan
keanekaragaman jenis yang mempengaruhi habitat itu.

4. Bagaimana menurut saudara, menerapkan konsep seleksi alam untuk memahami


keragaman hewan?
Jawab: seleksi alam merupakan menyeleksi atau memilih individu-individu yang
memiliki sifat-sifat sesuai dan melenyapkan individu-individu yang memiliki
sifat-sifat yang tidak sesuai dengan lingkungannya. Hanya individu-individu yang
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan dapat bertahan hidup,
sedangkan yang tidak dpat menyesuaikan maka akan punah. Menurut Tri Widodo dan
kawan-kawan (2009:54) mengatakan bahwa semakin tinggi kemampuan adaptasi
suatu jenis organisme, maka semakin besar pula kemungkinan kelangsungan
hidup jenis organisme itu, dengan kemampuan adaptasi yang tinggi, suatu
jenis dapat menempati habitat yang beraneka. Terdapat 3 jenis adaptasi, yaitu:
 Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui fungsi organ-
organ tubuh supaya bertahan hidup, adaptasi ini agak sulit diamati karena berada
didalam tubuh, seperti perbedaan urin pada ikan. Urin ikan dilaut lebih pekat
karena kadar garam air lebih tinggi sehingga ikan laut harus lebih sering minum
yang berkibat kadar garam dalam tbuhnya akan naik. Untuk itu harus dibuang
melalui urin
 Adaptasi Morfologi merupakan perubahan bentuk tubuh atau struktur alat-alat
tubuh tertentu dai suatu organusme terhadap lingkunganny, adaptasi morfologi
adalah adaptasi yang paling mudah dilihat. Salah satu contoh yang diberikan
adalah adaptasi pada hewan seperti morfologi cakar atau kaki burung yang
menyesuaikan dengan tempat hidupnya.
 Adaptasi perilaku , merupakan respon yang pertama kali ditunjukkan oleh hewan
sebagai respon terhadap perubahan faktor lingkungan., sebagai contoh Monyet
hitam Sulawesi (Macaca nigra) lebih sering tidur di ujung-ujung dahan dengan
alasan agar mudah bangun jika ada predator (misalnya ular sanca) yang merayap
pada dahan tersebut.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dinamika populasi?

Jawab: Dinamika populasi adalah peristiwa fluktuasi dalam ukuran dan komposisi
individu suatu populasi. Terdapat tiga model dinamika populasi dalam ukuran, yaitu
meningkat, menurun, dan tetap/stabil. Pada populasi yang tertutup, artinya tidak ada
migrasi, hanya dua faktor saja yang mempengaruhinya, yaitu jumlah kelahiran dan
jumlah kematian. Jika jumlah kelahiran lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
kematian,mmaka ukuran populasi meningkat begitu pun sebaliknya .
6. Jelaskan model model pertumbuhan populasi?

Jawab: adapun model-model pertumbuhan populasi yaitu :

 Tundaan waktu, tundaan waktu ini penting untuk dipertimbangkan dalam


pemodelan laju pertumbuhan populasi karena laju pertumbuhan populasi tidak
hanya bergantung pada jumlah populasi pada saat t, seperti contoh telur-telur
ikan memerlukan beberapa waktu, ada suatu tundaan waktu, untuk menetas dan
untuk menjadi ikan dewasa.
 Model logistik, model ini mempertimbangkan faktor pertumbuhan intrinsik
(intrinsic growth) dan kapasitas batas (carrying capacity) oleh lingkungan
tempat dimana populasi tersebut hidup. Model logistik (model Verhults) atau
kurva pertumbuhan logistik, adalah suatu model pertumbuhan populasi, model
ini kontinu terhadap waktu yang dinyatakanoleh persamaan diferensial.

7. Bagaimana cara mengukur kepadatan populasi hewan, berikan contohnya?


Jawab: cara mengukur kepadatan populasi hewan , saya contoh kan seperti menghitung
kepadatan gajah. Kepadatan gajah dalam satuan kilometer persegi dapat diketahui
berdasarkan rumus sebagai berikut

E = (N x LUK)/LPK

Keterangan :

E = Jumlah gajah per km²

N = Jumlah kotoran per km²

LUK= Laju Urai Kotoran (hari)

LPK= Laju Produksi Kotoran (kali/hari)

Kepadatan populasi adalah jumlah gajah yang ditemukan per km², Kepadatan populasi gajah
sumatera dapat dipelajari melalui studi terhadap laju urai kotoran (hari), laju produksi kotoran
(kali/hari), jumlah kotoran per km2 , dan jumlah gajah/km2 . contoh :
No Lokasi Jumlah kotoran Laju urai kotoran Kepadatan
per km2 gajah / km
(E)
1. Pos Lancang 56 0,0071 1,10
Kuning
2. Lubuk kembang 6 0,0071 0,12
bunga
3. Lahan konsesi 75 0,0071 1,48
RAPP
4. Restoration camp 95 0,0071 1,87
TNTN
Perhitungan individu gajah/km2 pada lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
tidak langsung. Penelitian ini, menggunakan Laju Urai Kotoran (LUK) dengan nilai 0,0071, Laju
Produksi Kotoran (LPK) yaitu 18 kali/24 jam. Hasil dari estimasi kepadatan gajah dapat dilihat
bahwa jumlah gajah yang dihitung berdasarkan LUK dan LPK tertinggi berada pada lokasi
restoration camp TNTN dengan nilai 1,87/km2 . Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah
individu gajah tertinggi berada pada daerah yang memiliki jarak yang jauh dari pemukiman.
Jumlah gajah terendah berada pada Desa Lubuk Kembang Bunga yang merupakan daerah
berpenduduk yakni sebesar 0,12/ km2 .

SUMBER :

saroyo sumarto, roni koneri. (2016). Ekologi Hewan. Book Section, 19.

Juwanto, U., Yoza, D., & Darlis, V. V. (2020). POPULASI GAJAH SUMATERA (Elephas
maximus sumatranus Temminck) DI BAGIAN TIMUR LAUT TAMAN NASIONAL
TESSO NILO PROVINSI RIAU. JURNAL ILMU-ILMU KEHUTANAN, 4(2), 1-6.

Toaha, S. (2012). Analisis Kestabilan Model Logistik Satu Populasi Dengan Tundaan
Waktu. Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi, 8(2), 131-138.

Husodo, T. Sejarah dan Ruang Lingkup Ekologi.


Suprastini, S., Ardli, E. R., & Nuryanto, A. (2014). Diversitas dan distribusi ikan di Segara
Anakan Cilacap. Scripta Biologica, 1(2), 147-151.

Widiarti, A. (2019). Peningkatan hasil belajar materi mengidentifikasi kelangsungan hidup


makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam dan perkembangbiakan menggunakan model
pembelajaran mind map. Education Journal: Journal Educational Research and
Development, 3(2), 81-96.

Anda mungkin juga menyukai