DASAR-DASAR EKOLOGI
Junius Akbar
Penyesuaian Diri
Aklimatisasi bersifat reversible, tidak diturun
temurunkan. Serupa sifatnya dengan aklimatisasi
adalah aklimasi.
Perbedaan aklimatisasi menyangkut banyak faktor
lingkungan yang bersifat alami, sedangkan aklimasi
digunakan untuk 1 atau 2 faktor saja dan terjadi di
laboratorium.
Adaptasi, diakibatkan seleksi alami, bersifat herediter dan
prosesnya meliputi sejumlah besar generasi yang
berurutan. Ada 3 macam proses adaptasi:
1. Adaptasi fisiologis (fungsional)
2. Adaptasi morfologi (struktural)
3. Adaptasi perilaku
KONSEP RESPONS DAN PENYESUAIAN
Adaptasi Fisiologis:
Adaptasi fisiologis mencakup proses-proses kimiawi
yang terjadi dalam tubuh organisme. Adaptasi
fisiologis didukung oleh adaptasi struktural maupun
perilaku.
KONSEP RESPONS DAN PENYESUAIAN
Adaptasi Morfologis:
1. Aturan Bergmann
Individu hewan bersuhu tinggi mempunyai tubuh yang
lebih kecil dibanding yang hidup bersuhu rendah.
2. Aturan Allen
Bagian tubuh yang terjulur, cenderung lebih pendek pada
hewan yang hidup di daerah suhu rendah dibanding
yang hidup di daerah bersuhu tinggi.
3. Aturan Gloger
Hewan homeoterm yang hidup di daerah beriklim panas
dan kering berpigmen kuning, coklat, dan merah,
beriklim dingin pigmentasinya mengalami reduksi.
4. Aturan Jordan
Jumlah jenis ikan yang hidup di suhu rendah, cenderung
lebih sedikit dibanding dengan yang hidup di suhu
tinggi.
KONSEP RESPONS DAN PENYESUAIAN
Adaptasi Perilaku
Semua aktivitas-aktivitas yang terarah, merupakan
respons-respons kondisi-sumberdaya lingkungannya.
Perilaku melibatkan peranan penerima stimulus dari
lingkungan (reseptor), perealisasi respons (efektor),
dan koordinasi saraf dan hormon.
Respons-respons perilaku selalu berupa gerakan-gerakan,
maka jenis efektor yang paling berperan adalah otot-
otot tubuh.
KONSEP TOLERANSI
Niche
Niche: status fungsional organisme itu dalam habitat
yang ditempatinya berdasarkan adaptasi-adaptasi
fisiologi, struktural, dan perilaku.
Populasi-populasi beraneka spesies yang ber-
koeksistensi dalam habitat yang sama, mempunyai
keserupaan dalam kisaran-kisaran toleransinya.
KONSEP EKOLOGI POPULASI
5. Parasitisme ((+:-)
Spesies-1 (parasit) lebih kecil daripada spesies-2
(inang)
6. Komensalisme (+:0)
Populasi spesies-1 (komensal) diuntungkan, populasi
spesies-2 (inang) tidak terpengaruh
7. Protokooperasi (+:+)
Interaksi menguntungkan kedua populasi tetapi tidak
bersifat obligat
8. Mutualisme (+:+)
Interaksi menguntungkan kedua populasi dan bersifat
obligat.
KONSEP DASAR KOMUNITAS
Struktur Komunitas
Dalam mempelajari komunitas, 2 hal yang menjadi
perhatian:
1. Strukturnya.
2. Hubungan dengan lingkungan dan fungsinya.
Dalam struktur komunitas, dipelajari tentang:
1. Jenis.
2. Bagaimana susunannya.
3. Bagaimana penyebaran jenis tersebut dlm komunitas.
4. Bagaimana jenis-jenis itu bersama-sama membentuk
komunitas.
Kegunaan mempelajari komunitas:
1. Guild (serikat)
2. Taksosin
3. Tingkat trofik
KONSEP DASAR KOMUNITAS
b) Indeks Keseragaman
Pola sebaran , yaitu merata atau tidak.
H’
E = -----------
Ln (S)
Di mana
E = Indeks keseragaman
Ln S = jumlah genera/jenis di dalam komunitas
H’ = Indeks keanekaragaman
KONSEP DASAR KOMUNITAS
d) Indeks dominansi
Indeks dominansi Simpson (Odum, 1971), yaitu:
ni2
D = 1 – ∑(pi)2 atau D = ∑ ----
N
Di mana:
D = Indeks dominansi Simpson
ni = Jumlah individu jenis ke-i
N = Jumlah total individu
Pi = ni/N
Contoh perhitungan :