Tugas
EKOLOGI PERAIRAN
OLEH
HARSON SADUE
NIM : 1111417021
MATA KULIAH : EKOLOGI PERAIRAN DOSEN PENGAMPUH : Dr. Ir. HASIM M.si
NAMA : HARSON SADUE NIM : 1111417021 KELAS : A (BUDIDAYA PERAIRAN)
1. PENGERTIAN EKOLOGI
Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan
logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau
pengetahuan. Jadi semula ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat
tinggalnya”. Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan
lingkungannya”. Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur
dan fungsi dari alam”. Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah
tangga makhluk hidup.
2. PEMBAGIAN EKOLOGI
a. Berdasarkan keilmuan:
Sinekologi merupakan studi dari kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang
lebih bersifat filosofis, deduktif, dan umumnya deskriptif.
Pendekatan synekologi mengkaji keseluruhan organisme (komunitas) dalam
suatu ekosistem. Dalam synekologi, komunitas organisme dianggap mempunyai
perilaku sebagai suatu individu yang utuh, karena itu maka komunitas dapat lahir,
tumbuh, matang dan akhirnya mati. Bidang kajian synekologi antara lain palaeokalogi
(ekologi jaman geologi purba), klasifikasi dan penetapan komunitas, dinamika
komunitas.
Contoh :
hutan hujan tropis yang mengkaji berbagai jenis tumbuhan yang ada, populasi
masing-masing jenis, kerapatan persatuan luas, fungsi berbagai tumbuhan yang ada,
kondisi hutan atau tingkat kerusakan, hubungannya dengan tanah, air, atau komponen
fisik lainnya. Mengacu kedua contoh tersebut, jelas kedua pendekatan sangat
berbeda.
Autekologi merupakan studi hubungan timbal balik suatu jenis organisme dengan
lingkungannya yang pada umumnya bersifat eksperimental dan induktif.
Singkatnya autekologi memiliki beberapa bidang kajian ekologi populasi yang
mencakup pertumbuhan dan ukuran populasi, ekofisiologi yang mencakup distribusi
organisme, batas toleransi, interaksi biotik, femologi dan adaptasi.
Contoh :
ekologi tikus yang diberi perlakuan tertentu, misalnya sebagian ruang
geraknya terbatas, sebagian yang lain ruang geraknya bebas, lalu diukur
perkembangan otaknya setelah waktu tertentu dan dibandingkan satu sama lain.
MATA KULIAH : EKOLOGI PERAIRAN DOSEN PENGAMPUH : Dr. Ir. HASIM M.si
NAMA : HARSON SADUE NIM : 1111417021 KELAS : A (BUDIDAYA PERAIRAN)
b. Berdasarkan taksonomi:
Ekologi manusia
Ekologi tumbuhan
Ekologi hewan
Ekologi mikrobia
3. FAKTOR-FAKTOR PEMBATAS
Di dunia ini ada dua habitat, yaitu habitat daratan dan habitat perairan. Yang kita
ketahui, karena keadaannya berbeda maka jumlah dan kualitas penghuninya juga berbeda.
Lingkungan merupakan kompleks faktor-faktor dan suasana di suatu tempat merupakan
hasil kerjasama antara faktor-faktor tersebut.
Secara garis besar, faktor-faktor tersebut dibagi dua yaitu: faktor biotik - abiotik tetapi
secara terperinci faktor-faktor tersebut dibagi menjadi 7 bagian ialah: tanah, air, suhu,
cahaya, atmosfir, api, dan biotik.
Untuk dapat bertahan hidup dalam keadaan tertentu organisme harus mendapat
unsur - unsur esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi. Kebutuhan
dasar ini bervariasi tergantung spesies dan keadaan. Dalam keadaan mantap unsur
esensial yang tersedia dalam keadaan mendekati minimum cenderung faktor
pembatas.
MATA KULIAH : EKOLOGI PERAIRAN DOSEN PENGAMPUH : Dr. Ir. HASIM M.si
NAMA : HARSON SADUE NIM : 1111417021 KELAS : A (BUDIDAYA PERAIRAN)
Apabila organisme mempunyai batas luas untuk suatu faktor yang relatif konstan
dan berada dalam jumlah yang banyak maka faktor tidak merupakan faktor limit.
Sebaliknya apabila organisme mempunyai batas toleransi sempit untuk suatu faktor
yang selalu berubah maka faktor tadi mungkin menjadi faktor limit.
Cahaya, temperatur, dan air secara ekologis merupakan faktor lingkungan yang
penting untuk daratan sedangkan cahaya, temperatur, dan kadar garam merupakan
tiga besar faktor untuk lautan.
Semua faktor fisik alami tidak hanya merupakan faktor pembatas dalam arti yang
merugikan akan tetapi juga merupakan faktor pengatur.
Konsep faktor pembatas tidak hanya berupa faktor fisika saja akan tetapi juga
adanya interaksi yang penting untuk mengontrol distribusi dan jumlah populasi.
1. Temperatur
Organisme dapat hidup pada temperatur antara -2000C (spora dan biji) sampai
1000C (bakteri, ganggang air panas), akan tetapi kebanyakan dapat hidup pada
kisaran temperatur yang lebih sempit.
Umumnya batas atas lebih kritis daripada batas bawah. Variasi temperatur
lebih kurang pada ekosistem perairan oleh karena itu umumnya organisme air
MATA KULIAH : EKOLOGI PERAIRAN DOSEN PENGAMPUH : Dr. Ir. HASIM M.si
NAMA : HARSON SADUE NIM : 1111417021 KELAS : A (BUDIDAYA PERAIRAN)
2. Radiasi Cahaya
3. Air
5. Gas-gas Atmosfer
Garam biogenik adalah garam-garam yang terlarut dalam air yang merupakan
garam yang vital bagi organisme.
MATA KULIAH : EKOLOGI PERAIRAN DOSEN PENGAMPUH : Dr. Ir. HASIM M.si
NAMA : HARSON SADUE NIM : 1111417021 KELAS : A (BUDIDAYA PERAIRAN)
8. Tanah
Api merupakan factor iklim yang penting untuk daerah hutan dan padang
rumput pada daerah iklim sedang dan tropis pada musim kering karena ekosistem
beradaptasi terhadap api seperti halnya terhadap temperatur dan air.
MATA KULIAH : EKOLOGI PERAIRAN DOSEN PENGAMPUH : Dr. Ir. HASIM M.si
NAMA : HARSON SADUE NIM : 1111417021 KELAS : A (BUDIDAYA PERAIRAN)
DAFTAR PUSTAKA
Begon, M., J.L. Harper & C.R. Townsend. (1986). Ecology. Individuals, Populations and
Communities. Blackwell Sci. Pub. Oxford.
MATA KULIAH : EKOLOGI PERAIRAN DOSEN PENGAMPUH : Dr. Ir. HASIM M.si