FAKTOR PEMBATAS
Titik tolak
Hukum minimum dan hukum toleransi
5. Gas-gas atmosfir
Pada lingkungan daratan gas-gas atmosfir relatif konstan dan
jarang merupakan faktor pembatas
Pada lingkungan perairan gas-gas atmosfir lebih bervariasi,
terutama O2 dan CO2
Kelarutan gas-gas ini makin besar dengan makin banyaknya
agitasi dan makin kecil dengan naiknya suhu dan banyaknya
garam-garam terlarut
Laju kelarutan gas-gas makin besar dengan makin luasnya
permukaan perairan, makin kurangnya derajat kejenuhan gas
dalam air dan makin besarnya tekanan parsial gas itu dalam udara
Hara makro dan mikro ini tidak sama untuk semua golongan
organisme (hewan dan tumbuhan). Misal: Natrium dan Cl
dibutuhkan dalam jumlah lebih banyak oleh vertebrata dari
pada oleh tumbuhan
7. Arus dan Tekanan
Arus sebagai faktor pembatas
Arus mempengaruhi kelarutan berbagai gas dan nutrien
dan mempengaruhi distribusi organisme perairan
Tekanan barometrik berpengaruh membatasi secara tidak
langsung, berkaitan langsung dengan cuaca dan iklim
Di perairan tekanan hidrostatik makin bertambah dengan
bertambah nya kedalaman. Penambahan kedalaman 10 m
merubah tekanan hidrostatik 1 atm. Di laut dalam tekanan
hidrostatik bisa mencapai 1000 atm.
Kisaran toleransi organisme berbeda terhadap tekanan
hidrostatis, sehingga yang mempunyai toleransi lebar,
ruang gerak dan penyebaran vertikalnya luas
8. Tanah
Tanah adalah lapisan kulit bumi yang dilapukan oleh organisme
hidup dan hasil pembusukannya bercampur
Tekstur dan pori tanah penting menentukan ketersediaan hara bagi
tumbuhan dan juga penting untuk kehidupan hewan tanah
Profil tanah dan ketebalan relatif lapisan tanah berbeda pada
daerah iklim dan topografi yang berbeda
Diagram dari 3 tipe tanah utama khas untuk daerah biotik utama
Profil tanah:
A0: L = serasah segar
F = lapisan fermentasi
H = humus tak berbentuk (amorf)
A1: Humus dan material tanah mineral tercampur, tekstur tipis, gelap
A2: Lapisan yang tercuci dari material organik ,tekstur kasar, cerah
B : Kaya garam dan humus, kadang-kadang membenuk hardpan,
coklat atau kekuningan, strukturnya gumpalan (collumnar)
C : Material batu induk
D : Batu induk dan sedimen, berbeda dengan tanah induk C
Tipe tanah:
Podzolik:
Terbentuk pada daerah iklim temperata lembab, dibawah vegetasi
hutan, horizon A2 berkembang baik, terjadi leaching, tanah asam,
kesuburan sedang. Berkembang dibawah hutan conifer.
Podzolic abu-abu coklat dan coklat ditemukan dibawah hutan berkayu
dg humus mull
Chernozemic:
Terjadi pada daerah vegetasi rumput yang lembab sampai iklim
temperata semi kering.Horizon A1 berwarna gelap dan tebal, tanah
basa. Horizon B tidak nyata, bila kurang hujan garam-garam calsium
terakumulasi membentuk hardpan. Praire diiklim temperata adalah
tanah yang sangat vertil, menurun pada iklim gurun dan tropis
9. Api sebagai faktor ekologi
Api merupakan bagian dari iklim normal pada kebanyakan
lingkungan darat, akibatnya komunitas biotik menyesuaikan diri
dan mengimbangi faktor ini
Kegagalan mengetahui bahwa ekosistem dapat fire adapted
menyebabkan mismanagement sumber daya alam
Api merupakan faktor penting dalam daerah hutan dan padang
rumput di daerah beriklim sedang dan di daerah tropika pada
musim kering
Ada dua tipe kebakaran yang pengaruhnya berbeda:
a. Crown fire (kebakaran tajuk): menghancurkan vegetasi,
membatasi kebanyakan organisme
b. Surface fire (kebakaran permukaan) : pengaruhnya selektif,
membatasi beberapa organisme, menguntungkan perkembangan
organisme yang bertoleransi tinggi terhadap api.
Efek kebakaran permukaan yang ringan:
- membantu bakteri menghancurkan tumbuhan menjadi unsur hara
yang tersedia untuk pertumbuhan tumbuhan baru, seperti legum
pengikat nitrogen
- Mengurangi bahaya kebakaran tajuk dengan meminimalkan jumlah
serasah yang mudah terbakar
Indikator ekologis