GENETIKA KUANTITATIF
Disusun oleh:
Kelompok VIB
(Penulis)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1. Latar Belakang..............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
2.1. Pengertian Genetika Kuantitatif....................................................................5
2.2. Pola Segregasi dan Aksi Gen........................................................................5
2.3. Mother Effect dan Keanekaragaman.............................................................6
2.4. Hereditas atau Daya Waris............................................................................7
2.5. Contoh Kasus pada Genetika Kuantitatif......................................................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................................13
3.1. Kesimpulan.................................................................................................13
3.2. Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Genetika berasal dari bahasa Yunani genno yang berarti “melahirkan” yang
merupakan cabang biologi. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut
tentang pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme.
Genetika kuantitatif adalah cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat
terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui
hukum pewarisan Mendel. Sifat-sifat yang tergolong sifat kuantitatif misalnya tinggi
atau berat, hasil panen atau produksi tanaman.
Genetika kuantitatif menerapkan hukum pewarisan Mendel untuk gen dengan
pengaruh yang kecil/lemah (minor gene). Selain itu, diasumsikan pula bahwa tidak
hanya sedikit gen yang mengendalikan suatu sifat melainkan banyak gen. Karena itu,
sifat kuantitatif sering dasamakan dengan sifat poligenik atau polimeri. Polimeri
adalah gejala adanya banyak gen bukan alel tetapi mempengaruhi karakter yang sama.
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Pola segregasi suatu karakter adalah salah satu parameter genetik yang perlu
diketahui dalam hubungan dengan proses seleksi. Karakter kuantitatif digambarkan
oleh sebaran fenotipenya kontinu dan dikendalikan banyak gen yang masing-masing
gen memiliki pengaruh pada ekspresi suatu gen (Nugroho et al., 2013). Interaksi alel
pada locus gen yang berbeda pasti akan menimbulkan aksi gen atau fenotipe yang
berbeda. Aksi gen dikategorikan menjadi tiga jenis utama yaitu aksi gen aditif, aksi
gen dominasi atau aksi gen non aditif dan epistasis. Penjumlahan dari masing-masing
alel tanpa adanya interaksi dengan interaksi alelik maupun non alelik menyebabkan
fenotipe pada aksi gen aditif, sedangkan fenotip pada aksi gen apistasis disebabkan
oleh adanya interaksi dengan interaksi alel-alel lainnya (Sihaloho et al., 2015).
Efektifitas seleksi bergantung pada aksi gen yang mengendalikan karakter
seleksi tersebut. Aksi gen yang ada memiliki peranan dan sebab fenotipenya masing-
masing, salah satunya aksi gen epitasis memiliki peranan penting dalam adaptasi
tanaman terhadap cekaman abiotik (Sihaloho et al., 2015). Seleksi karakter yang
diinginkan akan lebih efektif apabila karakter itu mudah untuk diwariskan, maka
dibutuhkan parameter seperti pola segresi dan aksi gen. Parameter yang dapat
digunakan untuk seleksi efektif seperti besaran nilai keragaman genetik, heritabilitan,
pola segresi, jumlah gen, dan aksi gen (Oktaviyanti dan Andy, 2019).
Pola pewarisan sifat ketahanan terhadap CPMMV suatu hal yang penting. untuk
mengembangkan kultivar dengan persilangan-persilangan. Pola pewarisan dan
pendugaan jumlah gen yang ada dapat berasal dari sebaran genotipe pada generasi F 2
dan terjadi segregasi dan rekombinasi yang luas (Nugroho et al., 2013). Segregasi
mengartikan bahwa adanya keragaman genetik yang diseleksi dan dievaluasi
berdasarkan tujuan pemuliaan, pentingnya pola segregasi dilakukan untuk dapat
diketahuinya penyebaran sifat kedua tetua. Salah satu contohnya pada tanaman kenaf
melalui Persilangan tetua HC48 dan SM004 didapat kenaf F 1 yang mengalami
segregasi di generasi F2. (Oktaviyanti dan Andy, 2019).
Kasus 1
ABSTRAK
Dipterocarpus littoralis (pelahlar) merupakan salah satu jenis kayu komersial endemik di Pulau Nusakambangan.
Keberadaan jenisini sedang terancam kepunahan akibat alih lahan dan penebangan liar. Penelitian ini bertujuan
untuk memperkirakan keragamangenetika populasi pelahlar menggunakan tiga buah primer Random Amplified
Polymorfie DNA (RAPD) yang telah dimodifikasi dengan penambahan dua nukleotida salah satu ujungnya yang
terletak pada arah 5'. Amplifikasi PCR dilakukan dengan menggunakanketiga primer tersebut dan menghasilkan
45 pita RAPD. Beberapa pita RAPD (OPA 9E ukuran 200 dan 850 bp) hanya dijumpaidi populasi 2, dengan
demikian pita ini merupakan penanda diagnostik untuk populasi ini. Keragaman genetik dalam populasi(0.1540)
lebih tinggi daripada antar populasi (0.0418). Sedangkan nilai diferensiasi genetik (Gst) menunjukkan bahwa
21.35%keragaman genetik total pada D. littoralis disebabkan oleh diferensiasi antar populasi. Keragaman genetik
tertinggi dijumpai padapopulasi 2 (He:0.1923; 1:0.3158), sedangkan keragaman yang terendah tcrcatat pada
populasi 1 (He: 0.0828; I: 0.1209). Keragamangenetik total pada seluruh populasi (Ht) sebesar 0.1958, dengan
keragaman genetic rata-rata dalam populasi (Hs) sebesar 0.1540.Hal ini menunjukkan tingginya keragaman
genetik pada populasi relik ini.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu setelah mengetahui hal-hal yang berkaitan
tentang genetika kuantitatif, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA