Anda di halaman 1dari 35

Dra. Armini Hadriyati, M. Kes.

, Apt
 EKOLOGI MIKROBA
 Ilmu yang mempelajari antara hubungan timbal balik
(interaksi dan interdependensi) antara mikroorganisme
dengan lingkungannya

 Bentuk-bentukinteraksi mikroorganisme
dilingkungan antara lain dalam proses :
 Siklus biogeokimia
 Rantai makanan
 Herbivori (berbasis fotosintesis)
 Grazing
 predatori
 Detrius .. Penguraian sampah
 Sebagian besar mikroorganisme
ditemukan di alam tidak dalam bentuk
tunggal,tetapi dalam bentuk populasi di
dalam komunitas

 Interaksisangat berarti pada beberapa


populasi yang ada dalam komunitas.
Interaksi yang terjadi bisa bersifat positif
ataupun negatif
Masing-masing mikroorganisme
mempunyai pengaruh terhadap
lingkungannya
Mikroba yang tumbuh pada air yang
tercemar
Mikroorganisme fotosintetik di
perairan
Mikroba pada tanaman tomat
Mikroba tanah
Mikroba pada rumen sapi
Mikroba pada rongga mulut manusia
dll
 Interaksi
yang teradi pada mikroorganisme
berlangsung antara
 Mikroorganisme dengan mikroorganisme
 Mikroorganisme dengan tumbuhan
 Mikroorganisme dengan hewan
 Mikroorganisme dengan manusia
 Interaksimikroorganisme dengan inang yang lebih
besar disebut dengan inang (host)
 Host menyediakan lingkungan yang stabil (T, pH,
tekanan osmosis, kelembapan dll) dan nutrien yang
cukup bagi kehidupan mikroba.
 Mikroba pada rumen sapi
 Mikroba dalam mulut manusia
 Interaksi terjadi ketika mikroba dan host ada
berdekatan
 Seberapa dekatnya, sehingga bisa disebut telah
terjadi interaksi antara mikroba dengan
lingkungannya?
 Contoh limbah manusia dan mikroba limbah manusia
merupakan sumber nutrisi bagi kehidupan mikroba.
Aktivitas mikroba dalam mendegradasi sampah akan
membantu proses peruraian limbah di lingkungan
 Syarat terjadi interaksi
 Mikroba harus dekat dengan benda (organisme
hidup/mati) dan teradi kontak untuk periode tertentu
 Dapat memacu kemampuan populasi yang
berinteraksi untuk survive dalam habitat tertentu
dalam komunitas
 Memungkinkan populasi mikroba untuk co-exist
dalam suatu habitat dimana secara individu mereka
tidak bisa hidup (exist) sendiri
 Perkembangan lebih lanjut dari interaksi positif
memungkinkan mikroorganisme menggunakan
sumber yang tersedia lebih efisien dalam
pemakaian dari pada ketika suatu pertumbuhan
populasi mikroba tumbuh sendiri
 Bertindak sebagai mekanisme yang menghambat
kepadatan populasi
 Dalam beberapa kasus, interaksi negatif bisa
menghasilkan eliminasi suatu populasi yang tidak bisa
beradaptasi dengan baik untuk keberlangsungan
hidupnya
 Dalam komunitas yang stabil, interaksi negatif bersifat
adapative dan dibutuhkan untuk memelihara suatu
keseimbangan antara populasi dalam komunitas biologi
 Interaksi negatif menghindari overpopulasi dan
kehancuran sumber daya pada habitat tertentu
 Interaksi negatif juga cenderung untuk menghalangi
masuknuya populasi asing (allochthonous) dalam
komunitas yang stabil yang telah tersusun oleh populasi
autochthonous (indegenous), sehingga bertindak untuk
mempertahankan stabilitas komunitas
 Interaksi bersifat dinamis. Perubahan lingkungan yang
pada host/tempat tumbuh akan mempengaruhi tipe
dan jumlah mikroorganisme yang ada pada host
 Kemampuan tumbuh mikroba sesuai dengan kondisi
lingkungan yang mendukung pertumbuhannya
 Beberapa mikroba dapat tumbuh pada inang/host juga
mampu hidup bebas di lingkungan. Dalam banyak
kasus, kondisi fisiologis yang dibutuhkan pada dua
keadaan ini sangat berbeda.
 Mikroba harus mempunyai cara untuk mendeteksi
apakah bisa berinteraksi dengan host
 Mikroba harus bereaksi terhadap
keberadaan/ketiadaan host melalui perubahan dari
ekspresi gen tertentu
 Mikroba harus hati-hati dalam memilih inang yang
tepat, dimana kondisi ini sangat susah dalam suatu
lingkungan yangkompleks.
 Mikroba harus mampu melakukan kolonisasi pada
host dan mikroba harus bisa mendapatkan senyawa
pertumbuhan yang diperlukan selama interaksinya
 Mikroba harus mempunyai mekanisme untuk
mampu memenangkan upaya pertahanan diri dari
inang sehingga mikroba tetap bisa
mempertahankan kolonisasinya. Tanpa upaya
tersebut, host akan mudah mengeliminasi mikroba
Bisa ditinjau dari berbagai segi
 Dependency (ketergantungan)
 Obligat
 Fakultatif
 Durability (masa teradinya)
 Persistant
 Transient
 Specificity (kekhususan)
 Specific
 Non specific
 Location (lokasi)
 Ecto-di luar sel host, beradaptasi dengan organ
 Endo-dalam sel inang kontak dengan sitoplasma
 Characteristic (sifat)
 Beneficial
 Harmful
 Interaksi mikroba dibagi dalam 5 tipe
1. NETRALISME
Interaksi dimana keduanya baik mikroba maupun inang
sama-sama tidak mendapat keuntungan dari interaksi
tersebut
2. MUTUALISME
Interaksi dimana keduanya baik mikroba maupun inang
sama-sama mendapat keuntungan dari interaksi tersebut
3. SINERGISME
Interaksi dimana keduanya baik mikroba maupun inang
mendapat keuntungan dari interaksi tersebut (mempunyai
aktivitas mendukiung dalam pembentukan produk yangb
lebih besar dari pada organisme tersebut hidup sendiri)
4. KOMENSALISME
Interaksi dimana salah satu populasi mendapat keuntungan
5. ANTAGONISME
Interaksi dimana satu atau keduanya (mikroba
maupun inang) menderita
-Kompetisi :interaksi dimana populasi dari 2
spesies umumnya terhambat karena
ketergantungan mereka pada nutrien
yang sama
-Amensalisme :represi dari satu spesien oleh
toksin yang dihasilkan oleh
pasangan interaksinya.
-Predatorisme :ingesti satu organisme oleh
organisme lainnya
-Parasitisme :ada kerusakan dari aringan hidup/sel
yang dialami oleh inang akibat aktivitas mikroba
untuk mendapatkan nutrien
NAMA INTERAKSI EFEK INTERAKSI
POPULASI A POPULASI B
NEUTRALISME 0 0

KOMENSALISME 0 +

SYNERGISME + +
(PROTOCOOPERASI)
MUTUALISME + +

KOMPETISI _ _

AMENSALISME 0/+ -

PARASITISME + -

PREDASI + _
 Tidak ada interaksi antara dua populasi
mikroorganisme
 Netralisme tidak pernah terjadi pada populasi
mikroorganisme yang menggunakan sumber nutrisi
yang sama, tetapi pada populasi mikroorganisme
yang mempunyai perbedaan dalam metabolismenya
 Terjadi pada populasi mikroba yang secara fisik
telah berbeda dan dimana sedikit sekali
berinteraksi
 Terjadi bila populasi tidak mempunyai kesempatan
untuk berinteraksi
 Contoh populasi dengan kepadatan rendah dan pada
tahap resting cell. Dalam kondisi ini mikroorganisme
akan co-exist tanpa memperebutkan sumber yang sama
dalam suatu habitat
 Hubungan antara dua populasi mikroba yang
saling menguntungkan satu sama lain
 Sangat efektif dan tidak dapat digantikan oleh
spesies lain
 Contoh
 Alga dan amur pada lichenes
 Protozoa dan populasi alga di perairan
 Ciliata dan Chlorella

 Rhizosolenia dan cyanobacteria

 Rhizobium dan tumbuhan kacang-kacangan


 Hubungan populasi mikroorganisme yang saling
menguntungkan
 Berbeda dengan mutualisme
 Teradi antara 2 populasi dimana populasi satu tidak
dapat memproduksi/mensintesa bahan tertentu
tanpa ada populasi yang lain
 Contoh: sinergisme Stretpococcus faecalis dan
E.coli memproduksi arginin menjadi
putresin
 Arginin -------- Ornitin
 S.faecalis E.coli
Putresin
 Terjadi pada dua populasi dimana satu populasi akan memperoleh
keuntungan dan populasi lain tidak terpengaruh

 Contoh: -Ganggang dan bakteri aerob obligat


-Mikroba anaerobik fakultatif dan anaerob obligat
-Luka terbuka akibat infeksi mikroba akan menjadi
tempat masuknya mikroba lain
 Dasar hubungan
 Tempat
 Substrat
 Pertahanan
 Makanan
 Tempat berlindung
 kometabolisme
Kometabolisme : salah satu populasi mikroba
memproduksi metabolit yang akan digunakan
sebagai bahan esensial untuk mikroba lain

Contoh :
 Coprophagus fungi yang hidup pada kotoran hewan
 Oxidase H2S oleh populasi mikroba
 Pertumbuhan mikroorganisme di permukaan kulit
 Bakteri epifit yang hidup di permukaan tanaman
 Hubungan interaksi negatif antara 2 populasi
dimana kedua populasi tersebut akan terpengaruh
pada kehidupan dan pertumbuhannya
 Terjadi pada populasi yang menggunakan sumber
nutrisi sama
 Kompetisi akan mengeliminasi populasi yang lemah
dan mempertahankan populasi yang paling adaptif
terjadi pengaruh yang merugikan pada kedua
populasi tersebut
 Contoh : 2 populasi bakteri (pseudomonas dan
Acinetobacter) pada kultur uji biodegradasi minyak
 Hubungan yang terjadi bila salah satu populasi akan
menghasilkan bahan yang akan menghambat
populasi lainnya

 Contoh : - Mikroba yang menghasilkan antibiotik


- kemampuan bakteri Acetobacter yang
dapat mengubah etanol menjadi asam
asetat
 Hubungan antara mikroorganisme yang mendapat
keuntungan sedangkan induk semang yang
ditempati rugi
 Biasanya mikroorganisme parasit lebih kecil dari
pada hostnya
 Hubungan ini biasanya dikaitkan dengan kebutuhan
makanan
 Contoh : Bdellovibrio merupakan mikroba parasit
untuk bakteri lain seperti E.Coli
: Pseudomonas aeruginosa pada ikan
 Merupakan interaksi dimana ada aktivitas
memakan/pemangsaan dari spesies prey oleh populasi
predator
 Predasi merupakan proses penting dalam menjamin
rantai makanan untuk mendukung pertumbuhan
organisme yang lebih tinggi
 Umumnya interaksi prey dan predator teradi pada waktu
yang pendek dan predator mempunyai ukuran lebih
besar dari pada prey, akan tetapi tidak selalu demikian
 Mikroba yang berukuran kecil dapat mengkonsumsi
organisme yang berukuran lebih besar
 Contoh
 Protozoa didinium dapat menelan dan mengkonsumsi protozoa
Paramaecium yang lebih besar
 Nematophagous fungi Arthtobytrys oligospora dapat
mengkonsumsi nematoda yang lebih besatr dengan mekanisme
perangkap seperti adhesive network dan adhesive or
constrictive rings. Begitu nematode terperangkap, hifa fungi
akan melakukan penetrasi dan mencerna namatoda
 Pemangsaan populasi bakteri oleh protozoa
predator kadang disebut dengan grazing. Aktivitas
grazing penting dalam memindahkan biomassa
mikroorganisme dalam rantai makanan di perairan

 Contoh : hewan penyaring (filter-feeding) seperti


kerang, cacing Rotifera, Ciliata (Stentor,
Vorticella) dapat memakan mikroba yang
tersuspensi air
: Amoeba yang memangsa bakteri dalam
vakuolanya

Anda mungkin juga menyukai