iv
DAFTAR ISTILAH
v
DAFTAR ISI
vi
2.3.1. patofisiologi..................................................................................................... 33
2.4 Interaksi Obat ................................................................................................. 34
2.5 DRP (Drug Related Problem ) ......................................................................... 37
2.6 Klasifikasi DRPs ............................................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 40
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 40
3.2 Metode Penelitian............................................................................................ 40
3.2.1. Jenis Penelitian.......................................................................................... 40
3.2.2 Jenis data ................................................................................................... 40
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................... 41
3.4 Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 42
3.5 Penetapan standar yang digunakan .............................................................. 42
3.6 Analisa Data .................................................................................................... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 44
4.1 Hasil.................................................................................................................. 44
4.1.1 Hasil Analisa kuantitatif................................................................................... 44
4.1.2 Hasil Analisa Kualitatif .................................................................................... 46
4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 50
4.2.1 Analisa Kuantitatif ........................................................................................... 51
4.3 Analisis Kualitatif ............................................................................................ 53
4.3.1 Ketepatan dosis.......................................................................................................53
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Table 2.Kadar Glukosa Darah Sewaktu Dan Puasa Sebagai Patokan Penyaring
Dan Diagnosis DM (mg/dL) .............................................................. 14
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 7.Frekuensi kejadian interaksi obat DM dengan obat lain pada pasien DM
dengan komplikasi Hipertensi di poli penyakit dalam RSUD Raden
Matthaher Jambi. ................................................................................ 48
Gambar 8.Frekuensi tingkat keparahan interaksi obat DM dengan obat lain pada
pasien DM dengan komplikasi CKD di poli penyakit dalam RSUD
Raden Matthaher Jambi. ..................................................................... 49
x
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIDIABETES ORAL PADA PASIEN
DIABETES MELLITUS DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI DI POLI
PENYAKIT DALAM RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI
RYAN GUMELAR
NIM : 1448201084
BAB 1
PENDAHULUAN
penyakit kronik dengan jumlah semakin tahun semakin meningkat karena pola
hidup manusia yang tidak sehat cenderung jarang bergerak dan pola makan
penyakit terbesar ke empat, dan salah satu penyakit kronik jika tidak di atasi
mikroangiopati.(PERKENI, 2015)
*Sari hasil ini akan diseminarkan di Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu
pada:
Hari/tanggal :
Pukul :
Tempat :
Pembimbing : 1. Rasmala Dewi., M.Farm, Apt
2. Septa Pratama, A.md.Li,S.Farm,M.PH.Env.Ri.,Apt
2
Menurut WHO, jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) meningkat
dengan jumlah 422 juta jiwa pada orang dewasa diatas umur 18 tahun.
sekitar 205 juta jiwa. Lebih dari 90 juta jiwa di Asia Tenggara mengalami
penderita dan diikuti oleh Thailand dengan jumlah penderita 6.524.064 dari
jumlah penduduk sebanyak 67.959.000 jiwa dan yang terendah diduduki oleh
Brunei Darusalam dengan jumlah penderita sekitar 38.070 dari 423.000 jiwa.
Diperkirakan Indonesia terdapat sekitar 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi
sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 (World Health Organization, 2016).
1.861.021 di ikuti Provinsi Sulawesi Utara 3.6% dan Provinsi terendah Papua
Barat sebanyak 1.2% dari jumlah penduduk 557.486 jiwa. Provinsi Jambi
jumlah total penderita meningkat sekitar 0,1% tahun 2007 menjadi 1,1% dari
2,3 juta jiwa usia >14 tahun dengan diabetes terdiagnosis sebesar 25,439 jiwa
dan tak terdiagnosis sebesar 2,313 jiwa pada tahun 2013(Kemenkes RI, 2014).
peningkatan tekanan darah, baik tekanan darah sistolik maupun tekanan darah
ditemukan pada penderita DM. Penyakit DM bertanggung jawab atas dua kali
3
lipat peningkatan resiko terjadinya hipertensi, Terjadinya Hipertensi terhadap
pasien DM karena kadar gula yang tinggi dapat merusak pembuluh darah serta
tidak tidak tepat, kurangnya dosis obat sebanyak 12%, terdapatnya kombinasi
obat yang tidak cocok 21%. Untuk mengatasi penyakit DM terkait komplikasi
rumah sakit yang ditujukan untuk memastikan obat digunakan secara tepat,
penggunaan obat dalam pemilihan terapi yang baik sehingga obat yang
pasien dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan dengan jumlah 950
hipertensi.
4
1.2 Rumusan Penelitian
Sebagai sumber informasi evaluasi penggunaan obat agar lebih baik dalam
yang mencakup ketepatan dosis, interaksi obat dan efek samping obat
5
Dapat dijadikan acuan bagi tenaga kefarmasian untuk mengskrining atau
sesuai agar tidak terjadinya interaksi obat dan efek samping yang
membahayakan pasien.
yang mengamati ketepatan dosis, interaksi obat dan efek samping obat.
Pada penelitian ini interaksi obat yang diamati hanya interaksi obat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
6
Penyakit diabetes mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai
2.1.2 Klasifikasi
Triwibowo, 2013):
7
Diabetes mellitus tipe 1 atau yang sering disebut insulin
hormon tersebut).
insulin.
2.1.3 Etiologi
8
menderita diabetes mellitus memiliki kemungkinan lebih besar
9
regulation), penurunan reseptor insulin tersebut mengakibatkan
2.1.4 Patofisiologi
2012).
(Nugroho, 2012).
10
2.1.5 Faktor-Faktor Resiko Diabetes
beta pankreas.
2. Obesitas
bekerja di dalam sel pada otot skeletal dan jaringan lemak. Hal ini
3. Usia
dan biokimia.
11
4. Tekanan darah
tekanan darah.
5. Aktivitas fisik
f. Kadar kolesterol
12
cenederung menurun, dimana kadar trigliserida secara umum
6. Stres
perfusi.
dialami oleh pasien. Gejala klinis khas yang sering dirasakan oleh
13
polidipsi (sering haus), polifagia (banyak makan atau mudah lapar).
badan menurun tanpa sebab yang jelas. Pada diabetes mellitus tipe 1
2.1.7 Diagnosis
HbA1c (%)
Diabetes ≥6,5
Prediabetes 5,7 – 6,4
Normal <5,7
Sumber : ( Dipiroet al., 2011)
14
Normal Belum pasti DM
1. Terapi farmakologi
a. Terapi insulin
15
mempangaruhi pada berbagai organ dan jaringan tubuh lainnya
(Ganiswara, 2004).
16
a. Golongan Sulfonilurea
insulin.
tolazamid, asetoheksamid
b. K-Channel Blokers
17
kombinasi dengan metformin untuk memperkuat efeknya.
c. Golongan Biguanid
18
karbohidrat, sehingga menurunkan kadar glukosa darah. Efek
e. Golongan Thiazolidinedion
Dosis Dosis
Merek Dosis
OAD oral lazim maksimum Waktu paruh
dagang (mg)
(mg) (mg/hari)
Sulfonilurea
Acetohexamide Dymelor 250,500 500 1500 16 jam
Chlorpromide Dibenise 100,250 250 500 72 jam
Tolazamide Tolinase 100,250, 250 1000 24 jam
500
Tolbutamide Orinase 250,500 1000 3000 12 jam
Glipizide Glucotrol 5, 10 5 40 20 jam
Glipizide Glucotrol 2.5, 5, 5 20 20 jam
XL 10, 20
Glyburide Diabeta 1.25, 2.5, 5 20 24 jam
micronase 5
Glyburide Glynase 1.5, 3, 6 3 12 24 jam
,micronazed
Glimepiride Amaryl 1, 2, 4 2 8 24 jam
Short –acting insulin secretagogues
Nateglinide Starlix 60, 120 NA 120 4 jam
Rapaglinide Prandin 0.5, 1.2 NA 16 4 jam
Biguanides
Metformin Glukohage 500, NA 2550 8 jam
850,
19
1000
20
a. F : frekuensi 3 x 5 / minggu secara teratur
rate
2.2.1 Pengertian
lebih dari 120 mmHg dan tekanan distolik lebih dari 80 mmHg.
21
Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah
tekanan distoliknya antara 105 dan 114 mmHg. Dan hipertensi berat
2.2.2 Etiologi
penyakit lain.
22
menyebabkan terjadinya hipertensi faktor tersebut adalah sebagai
berikut :
a. faktor keturunan
b. Ciri perseorangan
c. Kebiasaan hidup
2.2.3 Klasifikasi
23
Sumber :(Olin & Pharm, 2018)
2.2.5 Patofisiologi
yang komplek dan hormonal yang saling berhubungan satu sama lain
24
Pengaturan primer tekanan arteri dipengaruhi oleh
2. Pemeriksaan retina
25
Perawatan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas
a. Diet
gr/hari
5. Menghentikan merokok
b. Latihan fisik
26
2. Intensitas olahraga yang baik antara 60-80% dari kapasitas
zona latihan
x perminggu.
c. Edukasi psikologis
meliputi :
1. Tehnik Biofeedback
ketegangan.
2. Tehnik relaksasi
27
melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot
d. Pendidikan kesehatan
28
Klasifikasi Obat Dosis per Jumlah
Hari (mg) per Hari
Metolazone 2.5-5 1
ACE Inhibitor Benazopril 10-40 1 or 2
Captopril 12.5-150 2 or 3
Enalapril 5-40 1 or 2
Fosinopril 10-40 1
Lisinofpil 10-40 1
Meoxipril 7.5-30 1 or 2
Perindopril 4-16 1
Quinopril 10-80 1 or 2
Ramipril 2.5-20 1 or 2
Trandolapril 1-4 1
29
Metoprolol tartrate 100-200 2
Metoprolo Succinate 50-200 1
30
kesehatan. Hal-hal yang harus dilakukan dalam interaksi
lebih dahulu
penderita
dirumah
31
10. Diskusikan dengana penderita tentang obat-obat anti
terjadi
sering
14. Hubungi segera penderita, bila tidak datang pada waktu yang
ditentukan.
2.3.1. patofisiologi
tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara normal atau insulin tidak
32
dari makanan ke dalam sel yang selanjutnya akan diubah menjadi energi
yang dibutuhkan oleh otot dan jaringan untuk bekerja sesuai fungsinya.
glukosa secara normal dan glukosa akan tetap pada sirkulasi darah yang
terjadinya hipertensi hingga struk karena gula darah yang tinggi bisa
ada luka, luka sukar sembuh.Pembuluh darah juga bisa rusak.Itu bisa juga
darah.(Sutrisno, 2007)
mempunyai pola dan gaya hidup yang tidak sehat, akibat merokok, malas
33
perdarahinya tidak akan mendapatkaan darah dalam jumlah yang
lanjut.(Ramadhan, 2010).
obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan
senyawa kimia lain. Dengan kata lain interaksi obat adalah situasi di mana
harus dihindari karena kemungkinan hasil yang buruk atau tidak terduga
(Nuryati, 2017).
2016) yaitu:
1. Interaksi Farmasetika
34
antara obat-obat yang di campur dalam cairan secara
2. Interaksi Farmakodinamik
pada reseptor yang sama, atau terjadi antara obat-obat yang bekerja
akan terjadi juga dengan obat sejenisnya. Interaksi ini terjadi dengan
3. Interaksi Farmakokinetik
farmakokinetik yang terjadi pada satu obat belum tentu akan terjadi
35
pula dengan obat lain yang sejenis, kecuali jika memiliki sifat-sifat
tipe diantaranya :
hal yang mengganggu terapi obat pasien (Maharani & Mukaddas, 2017).
sedikit.
36
d. Pasien memiliki kondisi medis dimana obat obat terlalu banyak
digunakan
Drug Reaction)
yang di resepkan.
2017):
37
Jika dosis yang ditentukan terlalu tinggi dalam kaitannya dengan fungsi
ginjal pasien, fungsi hati atau usia, ini diklasifikasikan sebagai dosis
terlalu tinggi.
Penggunaan obat yang tidak sesuai menurut fungsi ginjal atau penyakit
Jika pasien tidak diberi obat yang cukup, ini diklasifikasikan sebagai
Jika seorang pasien memiliki terapi obat yang tidak perlu, ini
7) Ketidakpatuhan
38
BAB III
METODE PENELITIAN
poli penyakit dalam. Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua bulan pada
39
Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif yang
1. Populasi
2. Sampel
a. Inklusi.
40
1. Pasien DM tipe 2 dengan komplikasi hipertensi.
b. Eklusi
1. Pasien DM gestasional.
data rekam medis yang meliputi: nomor rekam medis, usia, jenis kelamin,
berat badan, tinggi badan, kadar gula darah, tekanan darah, obat yang
2. MIMS.COM
3. www.DrugsInteractions Checker.com
41
Data yang diperolehdipenelitian ini ditabulasi berdasarkan persentase
meliputi :
yaitu masa dewasa akhir 36-45 tahun, masa lansia awal 46-55,
masa lansia akhir 56-65 tahun, dan masa manula > 65 tahun.
2. Analisa kualitatif
kriteria:
masing-masing pasien.
√𝐵𝐵 𝑋 𝑇𝐵
BSA =
3600
𝐵𝑆𝐴
Dosis = 𝑋 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 = ..... mg
1 ,73
42
𝐵𝑆𝐴
Dosis = 𝑋 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 =..... mg
1 ,73
BAB IV
43
11 (27%)
Perempuan
Laki-laki
30 (73%)
yaitu (27%).
70%
24 (59%)
60%
50%
(24) 36-45 tahun
40% 14 (34%)
30% 46-55 tahun
44
Berdasarkan gambar 2. Dapat dilihat bahwa dari 41 responden,
jumlah responden umur paling banyak adalah responden yang berusia 56-
100% 37 (90%)
80%
metformin
60%
glimepiride
40% metformin glimepiride
20% 4 (10%)
0%
0%
metformin glimepiride metformin glimepiride
glimepiride (10%).
45
120%
41 (100%)
100%
80%
60%
40%
20%
0%
0%
tepat dosis tepat dosis
data yang ada ditemukan bahwa yang mendapatkan obat tepat dosis
51.50%
51.00%
50.50%
21 (51,21%)
50.00%
49.50%
49.00%
48.50%
17 (48,78%)
48.00%
47.50%
mual tidak ada efek samping
46
Berdasarkan gambar 5. Dapat dilihat bahwa dari 41 responden
45.00%
40.00%
21 (42%)
35.00%
30.00% 17 (34%)
25.00%
20.00% 12 (24%)
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
mual pusing tidak ada efek samping
50 kejadian yaitu timbulnya rasa mual pada 21 responden (42%) dan rasa
47
4.1.2.3 Interaksi Obat
100.00% 38 (90,47%)
80.00%
60.00%
40.00%
0.00%
metformin<>glimepiride amlodipine<>calos
amlodipine<>ketoconazol
Gambar 7.Frekuensi kejadian interaksi obat DM dengan obat lain pada pasien
DM dengan komplikasi Hipertensi di poli penyakit dalam RSUD
Raden Matthaher Jambi.
(2,30%).
48
2. persentase interaksi bedasarkan tingkat keparahan.
120%
100%
80%
(41)
60%
40%
20%
0%
minor moderate mayor
Gambar 8.Frekuensi tingkat keparahan interaksi obat DM dengan obat lain pada
pasien DM dengan komplikasi CKD di poli penyakit dalam RSUD
Raden Matthaher Jambi.
120%
100%
80%
(41)
60%
40%
20%
0%
farmasetik farmakodinamik farmakokinetik
49
Berdasarkan gambar 9. Dapat dilihat bahwa dari 41 responden
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisa Kuantitatif
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakuakan secara
mellitus dapat diderita oleh laki – laki dan perempuan, namun pada penelitian
Sari, Darwin, & Kurniasih, 2016) yang menyatakan bahwa perempuan lebih
Penelitian ini juga sejalan dengan (Pramestutie, Sari, & Illahi, 2016)
dimana mayoritas responden jenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada
laki-laki. Hal ini disebabkan oleh faktor hormonal dimana sindroma siklus
50
bulanan (premenstrual syndrome), pasca-menopouse dapat membuat
terjadi, maka respons akan insulin menurun akibat hormon estrogen dan
massa index perempuan yang sering tidak ideal sehingga hal ini dapat
sering terkena diabetes dari pada laki-laki. (Meidikayanti & Umbul, 2017).
terbesar adalah umur 55-65 tahun sebanyak 24 responden (59%) yang mana
umur ini merupakan katagori masa lansia awal. Hal ini juga di dukung oleh
penelitian lain oleh (Liang, Chen, Liu, He, & Li, 2014) yang mengatakan
bahwa persentase tertinggi prevalensi usia pada penelitian ini pada kelompok
usia 51-65 tahun. Menurut parkeni (2015) Pada usia >45 tahun harus
bertambahnya usia, hal ini disebabkan karena semakin lanjut usia maka
pengeluaran insulin oleh pankreas juga semakin berkurang, selain itu aktivitas
51
fisik juga menurun(Lopez, Bailey, Rupnow, & Annunziata, 2014).
Seperempat dari jumlah total lansia menderita diabetes pada umur 65 tahun
dan terdapat satu setengah dari orang dewasa mengidap prediabetes. Lansia
dini, fungsional kecacatan, hilang massa otot serta penyakit penyerta seperti
HbA1c, glukosa darah puasa, glukosa post prandial. Hal ini menunjukan
52
serta memperbaiki sensitivitas insulin melalui perbaikan uptake dan
mencapai target dalam waktu 3 bulan maka terapi dapat ditingkatkan menjadi
kombinasi dua obat yaitu terdiri dar obat yang diberikan pada lini pertama
ditambah dengan kerja obat lain yang memiliki mekanisme kerja yang berbeda
menimbulkan resiko tinggi hipoglikemia pada orang tua yang memilki umur
lebih dari 50 tahun, ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan
(Firni, 2016).
al., 2014)
53
berat badan normal dan kurang, selain itu bertujuan untuk meningkatkan
glimepirid dan meformin sebesar 100% sedangkan yang tidak tepat dosis
masih berada dalam range terapi pada standar menurut nilai Body
20, 21, 24, 25, 26, 31, 32, 33, 36 di penelitian ini, menunjukan hasil gula
darah pasien terkontrol, hal ini dikarnakan pasien menyatakan rutin dan
dosis yang sudah tepat sesuai dengan range dosis terapi namun kadar
gula darahnya tidak terkontrol yaitu pada pasien 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 12,
13, 16, 17, 18, 22, 23, 27, 28, 29, 30, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41. Pada saat
54
mematuhi aturan pakai obat dan tidak menerapkan pola hidup yang sehat
dikategorikan tidak tepat dosis jika dosis dan frekuensi yang diberikan
terlalu rendah atau terlalu tinggi dari buku standar yang telah di
(ADA, 2018).
55
obat antidiabetik pada pengobatan DM dengan komplikasi
(dapat dilihat pada lampiran 5). Berdasarkan data yang tersaji pada
timbulnya rasa mual pada 21 responden (42%), dan rasa pusing pada 12
6, 7, 11, 12, 14, 15, 17, 22, 25, 26, 27, 30, 32, 35, 37, 40, 41 dan pusing 12
responden pada pasein 1, 3, 7, 9, 11, 17, 19, 27, 30, 32, 38, 41 yang paling
sering terjadi.
56
Metformin merupakan obat antidiabetik golongan biguanid yang
timbulnya mual dan dapat menimbulkan kelainan pada sistem saraf dan
menyebabkan pusing, mual dan sakit kepala. Gejala ini merupakan gejala
memperoleh terapi obat penurun gula darah untuk mengontrol kadar gula
Waluyo, 2016)
57
Hipoglikemia adalah efek samping utama dari semua jenis agen
2017). Ditemukan bahwa untuk lansia pasien lebih dari 60 tahun diobati
sulit dikenali karena secara spesifik gejala mungkin tidak ada sama sekali
58
kerja yang berbeda yang saling aditif. Metformin dengan glimepiride akan
Kundarto, & Farida, 2017). Penelitian ini juga sejalan dengan (Kim et al.,
juga dihambat. Maka dari itu, apabila terjadi efek antidiabetik ditingkatkan
oleh obat lainnya maka akan terjadi penurunan gula darah sehingga akan
59
maka akan menyebabkan kadar gula dalam darah akan tetap tinggi atau
Supriati, 2014).
(100%). Penelitian ini sejalan dengan (Susilo, Hidayati, & Dona, 2018)
yang mengatakan bahwa tingkat keparahan sedang atau moderat juga yang
dimonitor kondisi klinis pasien secara ketat, dan sebagai peringatan dini
atas resiko yang dapat terjadi saat 2 atau lebih obat diberikan secara
pemberian obat.
pada penelitian ini yaitu (100%) yang mana angka kejadiannya tertinggi
60
kemungkinan mengalami interaksi obat dan jenis interaksi yang paling
dan pasien harus dididik tentang tanda dan gejala hipoglikemia misalnya
61
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Hasil penelitian menunjukkan pada katagori ketepatan dosis antidiabetes
oral yaitu pada penggunaan glimepiride dan metformin sudah tepat 100 %.
2. Pada evaluasi efek samping obat diabetes, ada 50kejadian efek samping
pada glimepiride mual (42%), pusing (24%) dan tidak ada efek samping
(34%) sedangkan metformin ada 41 kejadian yaitu mual (51,21%), tidak
ada efek samping (47,6%).
3. Interaksi potensial obat yang sering terjadi adalah antara obat metformin
62
yang dilihat yaitu berdasarkan interaksi farmakodinamik. Pada penelitian
5.2 Saran
Perlu adanya monitoring pada penggunaan obat antidiabetes oral
tentang gejala hipoglikemia dan pola hidup sehat agar tercapainya terapi
DAFTAR PUSTAKA
63
Care, P., Europe, N., & This, F. (2016). Classification for Drug related problems.
Chaudhury, A., & Mirza, W. (2017). Clinical Review of Antidiabetic Drugs :
Implications for Type 2 Diabetes Mellitus Management, 8(January).
https://doi.org/10.3389/fendo.2017.00006
Compston, J. (2014). Type 2 diabetes mellitus and bone. Journal of Internal
Medicine, 283(2), 140–153. https://doi.org/10.1111/joim.12725
Confederat, L. Ț A., Tefan, R. Ș, Cu, F. L. Ş., Avram, I., Doloca, A., & Profire, L.
Ț A. (2016). SIDE EFFECTS INDUCED BY HYPOGLYCAEMIC
SULFONYLUREAS TO DIABETIC PATIENTS - A RETROSPECTIVE
STUDY, 64, 1–6.
Damayanti, S. (2015). diabetes mellitus dan penatalaksanaan keperawatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Dipiro. (2011). PHARMACOTHERAPY HANDBOOK (pp. 181–195). united
states of america: the McGraw-Hill Companies.
Firni, S. D. (2016). Pola Penggunaan Obat Anti Hiperglikemik Oral Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap Dirumah Sakit X Pekanbaru Tahun
2014. Jom FK, 3(1), 1–14.
Ganiswara, S. G. (2004). Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Bagian Farmakologi
Universitas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.
Helmyati Siti, Rahmawati Farida Nur, Purwanto, Y. E. (2016). Interaksi Obat dan
Makanan. (Tim UGM Press, Ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Hidayah, K., Kundarto, W., & Farida, Y. (2017). Identification of Drug
Interaction in Prescribing Drugs for Hypertension Patient with Diabetes
Mellitus Identifikasi Potensi Interaksi Obat pada Peresepan Obat Pasien
Hipertensi dengan Diabetes Mellitus, 108–120.
Hongdiyanto, A., Yamlean, P. V. Y., & Supriati, S. (2014). Evaluasi kerasionalan
pengobatan diabetes mellitus tipe 2 pada pasien rawat inap di RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado tahun 2013. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(2),
77–87.
Joddy, R., Putra, S., Achmad, A., & P, H. R. (2017). Kejadian Efek Samping
Potensial Terapi Obat Anti Diabetes Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan
Algoritma Naranjo Potential Side Effects of Anti-Diabetic Drug Therapy In
Diabetes Mellitus Patients Based On Naranjo Algorithm, 2(2), 45–50.
Jon Hafan Sutawardana, Y., & Agung Waluyo. (2016). ( PHENOMENOLOGY
STUDY THE EXPERIENCE OF PERSONS WITH DIABETES MELLI-
Program Magister Ilmu Keperawatan Kekhususan Keperawatan Medikal
Bedah, 1(1).
Kemenkes RI. (2014). Situasi dan Analisis Diabetes. Pusat Data Dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI. https://doi.org/24427659
64
Khatib, O., & Oussama, M. (2006). Guidelines for the prevention, management
and care of diabetes mellitus. https://doi.org/978-92-9021-404-5
Kim, H., Kim, D., Cha, B., Park, T. S., Kim, K., Kim, D., … Choi, D. (2014). Ef
fi cacy of glimepiride / metformin fi xed-dose combination vs metformin
uptitration in type 2 diabetic patients inadequately controlled on low-dose
metformin monotherapy : A randomized , open label , parallel group ,
multicenter study in Korea. Journal of Diabetes Investigation, 5(6), 701–708.
https://doi.org/10.1111/jdi.12201
Liang, X., Chen, J., Liu, Y., He, C., & Li, T. (2014). The Effect of Hypertension
and Diabetes Management in Southwest China : A Before- and After-
Intervention Study, 9(3), 1–7. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0091801
Lloyd-Jones, D. M., Morris, P. B., Ballantyne, C. M., Birtcher, K. K., Daly, D. D.,
DePalma, S. M., … Smith, S. C. (2017). 2017 Focused Update of the 2016
ACC Expert Consensus Decision Pathway on the Role of Non-Statin
Therapies for LDL-Cholesterol Lowering in the Management of
Atherosclerotic Cardiovascular Disease Risk: A Report of the American
College of Cardiology Task Fo. Journal of the American College of
Cardiology, 70(14), 1785–1822. https://doi.org/10.1016/j.jacc.2017.07.745
Lopez, J. M. S., Bailey, R. A., Rupnow, M. F. T., & Annunziata, K. (2014).
Characterization of Type 2 Diabetes Mellitus Burden by Age and Ethnic
Groups Based on a Nationwide Survey. Clinical Therapeutics, 36(4), 494–
506. https://doi.org/10.1016/j.clinthera.2013.12.016
Maharani, P. A. A., & Mukaddas, A. S. (2017). IDENTIFIKASI DRUG
RELATED PROBLEMs ( DRPs ) PADA PASIEN PEDIATRI
PNEUMONIA KOMUNITAS DI INSTALASI RAWAT INAP RSD
MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Journal of Pharmacy
GALENIKA.
Meidikayanti, W., & Umbul, C. (2017). Hubungan dukungan keluarga dengan
kualitas hidup Diabetes melitus tipe 2 di puskesmas pademawu. Jurnal
Berkala Epidemiologi, (August), 240–252.
https://doi.org/10.20473/jbe.v5i2.2017.240-252
Nugroho, A. E. (2012). Farmakologi. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Nurlaelah, I., Mukaddas, A., & Faustine, I. (2015). Kajian Interaksi Obat Pada
Pengobatan Diabetes Melitus (DM) Dengan Hipertensi Di Instalasi Rawat
Jalan Rsud Undata Periode Maret-Juni Tahun 2014, 35–41.
Nuryati. (2017). Farmakologi Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
(RMIK). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Olin, B. R., & Pharm, D. (2018). Hypertension : The Silent Killer : Updated JNC-
8 Guideline Recommendations.
PERKENI. (2015). Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 di Indonesia 2015. Perkeni.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
65
Pfister, B., Jonsson, J., & Gustafsson, M. (2017). Drug-related problems and
medication reviews among old people with dementia. BMC Pharmacology
and Toxicology, 18(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s40360-017-0157-2
Pramestutie, H. R., Sari, M. P., & Illahi, R. K. (2016). Pharmaceutical Journal Of
Indonesia Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes mellitus tentang Penggunaan
Obat di Puskesmas Kota Malang The Knowledge Level of Diabetes Mellitus
Patients for Drug Therapy in The Primary Health Care of Malang. Journal of
Indonesia, 2(1), 7–11.
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2014). Patofisiologi : Proses-Proses Penyakit Edisi
6. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Rahardja, D. T. H. T. dan D. K. (2015). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan
dan efek samping (VII). jakarta: PT Elex Medika Komputindo.
Ramadhan, A. . (2010). Gangguan pada darah dan pembuluh darah.
Saputri, S. W., Nugraha, A., Pratama, W., & Holidah, D. (2016). Studi
Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Komplikasi Hipertensi di
Instalasi Rawat Jalan RSU dr . H . Koesnadi Bondowoso Periode Tahun
2014 ( Study of Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus with Hypertension in
Outpatient Departement of dr . H . Koes, 4(3).
Sukandar, E. Y., Andrajati, R. S., Sigit, joseph I., Adnyana, I. K., Setiadi, A. A.
P., & Kusnandar. (2013). Iso Farmakoterapi. Jakarta Barat.
Susilo, R., Hidayati, N. R., & Dona. (2018). Kajian Potensi Interaksi Obat Pada
Resep Pasien Diabetes Mellitus Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Gunung Jati
Kota Cirebon, 1(2), 94–99.
Sutrisno, A. (2007). pengetahuan mengenai gejala, tanda, pemeriksaan maupun
penanganan serta pencegahan penyakit sroke.
Taroreh, G. N. et al. (2017). Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Dengan
Penyakit. Pharmacon, 6(4), 55–66.
Widyanto, F. C., & Triwibowo, C. (2013). Trend Disease. jakarta: CV. Trans Info
Medika.
Wijaya, I., Pd, S., & Kes, M. (2015). Manfaat kombinasi glimepirid dan
metformin pada tatalaksana DM tipe 2, 3–7.
World Health Organization. (2016). Diabetes Country Profile Indonesia. Who,
48(6), 18882A–18882B. https://doi.org/10.1111/j.1467-825X.2011.03931.x
66
Lampiran 1.Skema Penelitian
Survei awal
Sampel (inklusi)
dilakukan pengolahan
data
Pengolahan data
Umur
Ketepatan dosis
Jenis kelamin
Interaksi obat
Golongan obat
Efek samping obat
yang digunakan
Persentase %
Interaksi
farmakodinamik Dosis di Dibandingkan
Menggunakan bandingkan dengan dengan standar
aplikasi drug standar DIPIRO , yang digunakan
interaction checker ADA 2018 MIMS.COM
pada drug.com
68
Lampiran 3.Lembar informed consent
69
Jambi, Agustus 2018
Saksi Yang membuat pernyataan
( ) ( )
70
Lampiran 4.Data lengkap pasien
71
No No .RM L/P Keluhan Diagnosa Obat yang digunakan Dosis / aturan pakai GD TD
BB
TB
1 65318 L mual DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 23/10/2018 GDP 23/10/2018
60 Kg Pusing Metformin 3 x 500 mg 135 130/90(mmHg)
164 cm Kembung Amlodipinee 1 x 10 mg 23/11/2018 23/11/2018
45 tahun Nyeri leher Candesartan 1x 8 mg GDP 119 120/90(mmHg)
2 501177 L Ulu hati sakit DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 23/10/2018 GDP 23/10/2018
69 Kg Kepala sakit Metformin 3 x 500 mg 230 155/90(mmHg)
168 cm Amlodipine 1 x 10 mg 23/11/2018 23/11/2018
56 tahun Lansoprazol 1x 30 mg GDP 164 130/90(mmHg)
3 442984 P Pusing DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 23/10/2018 GDP 23/10/2018
65 Kg Mual Metformin 3 x 500 mg 210 140/90(mmHg)
163 cm Nyeri lehar Amlodipine 1 x 10 mg 23/11/2018 23/11/2018
61 tahun Mata berkunang Candesartan 1x 8 mg GDP 130 130/90(mmHg)
4 320259 P DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 24/10/2018 GDP 24/10/2018
65KG Metformin 3 x 500 mg 135 130/80(mmHg)
157CM Amlodipine 1 x 10 mg 24/11/2018 24/11/2018
58 Tahun GDP 119 110/80 (mmHg)
5 770627 P Nyeri kepala DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 24/10/2018 GDP 24/10/2018
60KG Ulu hati sakit Metformin 3 x 500 mg 152 130/90(mmHg)
164CM mual Amlodipine 1 x 10 mg 24/11/2018 24/11/2018
57 Tahun GDP 123 120/90(mmHg)
72
No No .RM L/P Keluhan Diagnosa Obat yang digunakan Dosis / aturan pakai GD TD
BB
TB
8 704433 P Mata berkunang DM+HT Glimepiride 1 x 2 mg 26/10/2018 GDP 26/10/2018
68kg Perut melilit Metformin 3 x 500 mg 180 150/90(mmHg)
155cm Amlodipine 1 x 10 mg 26/11/2018 26/11/2018
64 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 145 135/90(mmHg)
9 201040 P Gatal di paha DM+HT Glimepiride 1 x 2 mg 26/10/2018 GDP 26/10/2018
60kg Nyeri di kepala dan Metformin 3 x 500 mg 170 130/90(mmHg)
164cm tangan Amlodipine 1 x 10 mg 26/11/2018 26/11/2018
59 tahun Ketoconazol 2 x 200 mg GDP 121 120/90(mmHg)
10 794001 P Mata sakit DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 27/10/2018 GDP 27/10/2018
65 kg Tangan kram Metformin 3 x 500 mg 240 150/90(mmHg)
156 cm Amlodipine 1 x 10 mg 27/11/2018 27/11/2018
60 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 129 130/90(mmHg)
11 696340 P Mual DM+HT Glimepiride 1 x 2 mg 29/10/2018 GDS 29/10/2018
65Kg Sakit kepala tiba tiba Metformin 3 x 500 mg 300 150/90(mmHg)
150 cm Badan pegal Amlodipine 1 x 10 mg 29/11/2018 29/11/2018
52 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 155 135/90(mmHg)
12 821377 L Mual DM+HT Glimepiride 1 x 2 mg 30/10/2018 GDP 30/10/2018
65 Kg Badan pegal Metformin 3 x 500 mg 165 160/90(mmHg)
165 cm Mata perih Amlodipine 1 x 10 mg 30/11/2018 30/11/2018
59 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 134 135/90(mmHg)
13 009531 P Mata kabur dan perih DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 30/10/2018 GDP 30/10/2018
58 Kg Badan lemas Metformin 3 x 500 mg 240 140/90(mmHg)
150 cm Sering buang air kecil Amlodipine 1 x 10 mg 30/11/2018 30/11/2018
52 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 210 130/90(mmHg)
Calos 1 x 500 mg
14 658173 P Mual DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 31/10/2018 GDP 31/11/2018
61 Kg Gatal memerah Metformin 3 x 500 mg 145 130/90(mmHg)
153 cm Amlodipine 1 x 10 mg 1/11/2018 1/12/2018
54 tahun Certirizin 2 x 5 mg GDP 120 130/90(mmHg)
15 766037 P Sering mual DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 2/11/2018 GDP 2/11/2018
67 Kg Metformin 3 x 500 mg 120 120/90(mmHg)
158 cm Amlodipine 1 x 10 mg 1/12/2018 1/12/2018
63 tahun GDP 117 120/90(mmHg)
73
No No .RM L/P Keluhan Diagnosa Obat yang digunakan Dosis / aturan pakai GD TD
BB
TB
16 010192 L Nyeri badan DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 2/11/2018 GDP 2/11/2018
60 Kg Lemas gerak Metformin 3 x 500 mg 156 160/90(mmHg)
163 cm Amlodipine 1 x 10 mg 1/12/2018 1/12/2018
55 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 134 140/90(mmHg)
Calos 1 x 500 mg
17 322525 P Tangan kebas DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 3/11/2018 GDP 3/11/2018
49 Kg Mual Metformin 3 x 500 mg 156 160/90(mmHg)
153 cm Nyeri kepala siang Amlodipine 1 x 10 mg 3/12/2018 3/12/2018
65 tahun hari GDP 134 140/90(mmHg)
18 850585 P Pusing DM+ HT Glimepiride 1 x 2 mg 3/11/2018 GDP 3/11/2018
55Kg Nyeri mata Metformin 3 x 500 mg 145 140/90(mmHg)
159 Cm Tangan kesemutan Amlodipine 1 x 10 mg 3/12/2018 3/12/2018
58 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 129 130/90(mmHg)
19 626319 P DM+HT Glimepiride 1 x 2 mg 5/11/2018 GDP 5/11/2018
63 Kg Metformin 3 x 500 mg 145 130/90(mmHg)
158 cm Amlodipine 1 x 10 mg 4/12/2018 4/12/2018
60 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 120 130/90(mmHg)
20 899129 L DM +HT Glimepiride 1 X2 mg 5/11/2018 GDP 5/11/2018
51Kg Amlodipine 1 x 10 mg 119 130/80(mmHg)
160Cm 4/12/2018 4/12/2018
45 tahun GDP 122 120/80(mmHg)
21 899452 P DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 6/11/2018 GDP 5/11/2018
61 Kg Metformin 3 x 500 mg 135 130/90(mmHg)
150 Cm Amlodipine 1 x 10 mg 7/12/2018 7/12/2018
59 tahun GDP 120 120/90(mmHg)
22 899023 L Sakit ulu hati DM+ HT Glimepiride 1 x 2 mg 6/11/2018 GDP 5/11/2018
66Kg Badan pegal Metformin 3 x 500 mg 197 150/100(mmHg)
155cm Amlodipine 1 x 10 mg 7/12/2018 7/12/2018
49 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 131 140/90(mmHg)
23 893969 L Perut sakit kaku DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 6/11/2018 GDP 5/11/2018
89 Kg Sendi jari nyeri Metformin 3 x 500 mg 155 140/100(mmHg)
160 cm Amlodipine 1 x 10 mg 7/12/2018 7/12/2018
61 tahun GDP 131 140/90(mmHg)
74
No No .RM L/P Keluhan Diagnosa Obat yang digunakan Dosis / aturan pakai GD TD
BB
TB
24 452984 P DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 7/11/2018 GDP 7/11/2018
60 Kg Muka sembab Metformin 3 x 500 mg 124 130/100(mmHg)
163 cm Sendi jari sakit Amlodipine 1 x 10 mg 7/12/2018 7/12/2018
65 tahun Lansoprazol 1 x 30 mg GDP 119 120/90(mmHg)
25 482994 P Sering mual tiba tiba DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 7/11/2018 GDP 7/11/2018
59 kg Gatal di kaki Metformin 3 x 500 mg 160 120/90(mmHg)
164 cm Amlodipine 1 x 10 mg 7/12/2018 7/12/2018
51 tahun Cetirizin 2 x 5 mg GDP 124 120/90(mmHg)
26 872992 P Nyeri ulu hati DM + HT Glimepiride 1 x2 mg 7/11/2018 GDP 7/11/2018
41 Kg Amlodipine 1 x 10 mg 155 130/90(mmHg)
150 cm 7/12/2018 7/12/2018
63 tahun GDP 119 120/90(mmHg)
27 422429 P Mual DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 7/11/2018 GDP 7/11/2018
62 Kg Lemas kaki Metformin 3 x 500 mg 147 150/90(mmHg)
153 cm Pusing Amlodipine 1 x 10 mg 8/12/2018 8/12/2018
51 tahun Leher nyeri Candesartan 1x 8 mg GDP 134 130/90(mmHg)
Calos 1 x 500 mg
28 883438 P Mata perih DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 7/11/2018 GDP 7/11/2018
52 Kg Nyeri leher Metformin 3 x 500 mg 300 140/90(mmHg)
153 cm Amlodipine 1 x 10 mg 8/12/2018 8/12/2018
56 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 247 130/90(mmHg)
29 900198 L Perut perih DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 7/11/2018 GDP 7/11/2018
70Kg Metformin 3 x 500 mg 155 140/100(mmHg)
169cm Amlodipine 1 x 10 mg 8/12/2018 8/12/2018
60 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 130 130/90(mmHg)
Lansoprazol 1 x 30 mg
30 045422 L Pusing DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 9/11/2018 GDP 9/11/2018
54Kg Berkunang kunang Metformin 3 x 500 mg 155 130/100(mmHg)
160 cm Mual Amlodipine 1 x 10 mg 8/12/2018 GDP 8/12/2018
47 tahun 130 140/90(mmHg)
75
31 745998 P DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 9/11/2018 GDP 9/11/2018
45 Kg Amlodipine 1 x 10 mg 121 130/100(mmHg)
155 cm 8/12/2018 8/12/2018
55 tahun GDP 117 120/90(mmHg)
No No .RM L/P Keluhan Diagnosa Obat yang digunakan Dosis / aturan pakai GD TD
BB
TB
32 899609 P Punggung kadang DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 10/11/2018 GDP 10/11/2018
61 Kg sakit Metformin 3 x 500 mg 154 130/100(mmHg)
158 cm Amlodipine 1 x 10 mg 10/12/2018 10/12/2018
48 tahun GDP 120 130/90(mmHg)
33 894310 P Kesemutan kaki DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 12/11/2018 GDP 12/11/2018
62 Kg Metformin 3 x 500 mg 128 130/90(mmHg)
168 cm Amlodipine 1 x 10 mg 12/12/208 12/12/2018
54 tahun GDP 121 130/90(mmHg)
34 894310 P DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 12/11/2018 GDP 12/11/2018
62 Kg Metformin 3 x 500 mg 167 140/90(mmHg)
168 cm Amlodipine 1 x 10 mg 12/12/208 12/12/2018
54 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 150 130/90(mmHg)
76
39 693161 P DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 19/11/2018 GDP 16/11/2018
65 Kg Metformin 3 x 500 mg 180 140/90(mmHg)
155 cm Amlodipine 1 x 10 mg 19/12/208 17/12/2018
56 tahun Candesartan 1x 8 mg GDP 156 120/90(mmHg)
No No .RM L/P Keluhan Diagnosa Obat yang digunakan Dosis / aturan pakai GD TD
BB
TB
40 557328 L DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 19/11/2018 GDP 16/11/2018
67 Kg Metformin 3 x 500 mg 220 130/90(mmHg)
167 cm Amlodipine 1 x 10 mg 19/12/208 17/12/2018
61 tahun GDP 135 120/90(mmHg)
41 754160 P DM + HT Glimepiride 1 x 2 mg 22/11/2018 GDP 22/11/2018
63 Kg Metformin 3 x 500 mg 260 130/90(mmHg)
160 cm Amlodipine 1 x 10 mg 22/12/208 22/12/2018
61 tahun GDP 199 120/80(mmHg)
77
Lampiran 5. Ketepatan Dosis
No No .RM/Nama L/P Obat yang digunakan Aturan pakai Range dosis Dosis pasien Keterangan
Per hari
1 65318 L Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,6 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500mg 477 mg – 2435 mg 1500 mg Tepat
2 501177 L Glimepiride 1 x 2 mg 1 mg – 8,2 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 518 mg – 2644 mg 1500 mg Tepat
3 442984 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg -7,9 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500mg 504 mg – 2527 mg 1500 mg Tepat
4 320259 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg - 7,7 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x500 mg 486 mg – 2479 mg 1500 mg Tepat
5 770627 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,6 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x500 mg 477 mg – 2435 mg 1500 mg Tepat
6 704604 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,8 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x500 mg 491 mg – 2505 mg 1500 mg Tepat
7 579019 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,3 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x500 mg 459 mg – 2343 mg 1500 mg Tepat
8 704433 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,8 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 491 mg – 2505 mg 1500 mg Tepat
9 201040 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,6 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 477 mg – 2435 mg 1500 mg Tepat
10 794001 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,7 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 483 mg – 2464 mg 1500 mg Tepat
11 696340 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,5 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 226 mg – 3861 mg 1500 mg Tepat
12 821377 L Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,9 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 491 mg – 2505 mg 1500 mg Tepat
13 009531 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,8 mg – 7,1 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 447 mg – 2289 mg 1500 mg Tepat
14 658173 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,4 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 462 mg – 2358 mg 1500 mg Tepat
15 766037 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg -7,9 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 495 mg – 2526 mg 1500 mg Tepat
16 010192 L Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,6 mg 2 mg Tepat
78
Metformin 3 x 500 mg 473 mg – 2417 mg 1500 mg Tepat
No No .RM/Nama L/P Obat yang digunakan Aturan pakai Range dosis Dosis pasien Keterangan
Per hari
17 322525 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,8 mg – 6,6 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 416 mg – 2122 mg 1500 mg Tepat
18 850585 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,8 mg – 7,1 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 477 mg – 2284 mg 1500 mg Tepat
19 626319 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,6 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 479 mg – 2446 mg 1500 mg Tepat
20 899129 L Glimepiride 1 x 2 mg 0,8 mg – 6,9 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 433 mg – 2550 mg 1500 mg Tepat
21 899129 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,3 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 459 mg – 2343 mg 1500 mg Tepat
22 899023 L Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,7 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 485 mg – 2476 mg 1500 mg Tepat
23 893969 L Glimepiride 1 x 2 mg 1,1 mg – 9,1 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 572 mg – 2918 mg 1500 mg Tepat
24 452984 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,6 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 1257 mg – 6411 mg 1500 mg Tepat
25 482994 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,5 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x500 mg 471 mg – 2402 mg 1500 mg Tepat
26 872992 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,7 mg – 6 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 375 mg – 1916 mg 1500 mg Tepat
27 422429 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,5 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 468 mg – 2387 mg 1500 mg Tepat
28 883438 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,8 mg – 6,8 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 427 mg – 2181 mg 1500 mg Tepat
29 900198 L Glimepiride 1 x 2 mg 1 mg – 8,3 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 523 mg – 2607 mg 1500 mg Tepat
30 045422 L Glimepiride 1 x 2 mg 0,8 mg – 7,1 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 445 mg – 2269 mg 1500 mg Tepat
31 745998 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,8 mg – 6,4 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x500 mg 398 mg – 2034 mg 1500 mg Tepat
32 899609 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,5 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 471 mg – 2402 mg 1500 mg Tepat
79
33 894310 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,8 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500mg 491 mg – 2505 mg 1500 mg Tepat
No No .RM/Nama L/P Obat yang digunakan Aturan pakai Range dosis Dosis pasien Keterangan
Per hari
34 882159 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,8 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 491 mg – 2505 mg 1500 mg Tepat
35 004011 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,8 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 491 mg – 2505 mg 1500 mg Tepat
36 754123 P Glimepiride 1 x 2 mg 0.8 mg – 6,8 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 424 mg – 2166 mg 1500 mg Tepat
37 534929 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,2 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 450 mg – 2299 mg 1500 mg Tepat
38 627816 L Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,5 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 433 mg – 2210 mg 1500 mg Tepat
39 693161 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,7 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 483 mg – 2464 mg 1500 mg Tepat
40 557328 L Glimepiride 1 x 2 mg 1 mg – 8,1 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 508 mg – 2594 mg 1500 mg Tepat
41 754160 P Glimepiride 1 x 2 mg 0,9 mg – 7,7 mg 2 mg Tepat
Metformin 3 x 500 mg 483 mg – 2465 mg 1500 mg Tepat
Sumber : BSA (Body Surface Area)
80
No No .Rm Nama Obat Pusing Lelah Mual Muntah Diare Anoreksia Nyeri Gemetar Rasa logam
perut
81
1 65318 Gliepiride √ √
Metformin √
2 501177 Gliepiride √
Metformin √
3 442984 Gliepiride √ √
Metformin √
4 320259 Gliepiride
Metformin
5 770627 Gliepiride √
Metformin √
6 704604 Gliepiride √
Metformin √
7 579019 Gliepiride √ √
Metformin √
8 704433 Gliepiride
Metformin
9 201040 Gliepiride √
Metformin
10 794001 Gliepiride
Metformin
11 696340 Glimepiride √ √
Metformin √
12 821377 Glimepiride √
Metformin √
No No .Rm Nama Obat Pusing Lelah Mual Muntah Diare Anoreksia Nyeri Gemetar Rasa logam
perut
82
13 009531 Glimepiride
Metformin
14 658173 Glimepiride √
Metformin √
15 766037 Glimepiride √
Metformin √
16 010192 Glimepiride
Metformin
17 322525 Glimepiride √ √
Metformin √
18 850585 Glimepiride
Metformin
19 626319 Glimepiride √
Metformin
20 899023 Glimepiride
Metformin
21 899452 Glimepiride
Metformin
22 899023 Glimepiride √
Metformin √
23 893969 Glimepiride
Metformin
24 452984 Glimepiride
Metformin
25 482994 Glimepiride √
Metformin √
26 872992 Glimepiride √
Metformin √
83
No No .Rm Nama Obat Pusing Lelah Mual Muntah Diare Anoreksia Nyeri Gemetar Rasa logam
perut
27 422429 Glimepiride √ √
Metformin √
28 883438 Glimepiride
Metformin
29 900198 Glimepiride
Metformin
30 045422 Glimepiride √ √
Metformin √
31 745998 Glimepiride
Metformin
32 899609 Glimepiride √ √
Metformin √
33 894310 Glimepiride
Metformin
34 882159 Glimepiride
Metformin
35 004011 Glimepiride √
Metformin √
36 754123 Glimepiride
Metformin
37 534929 Glimepiride √
Metformin √
38 627816 Glimepiride √
Metformin
39 627816 Glimepiride
Metformin
40 557328 Glimepiride √
Metformin √
41 754160 Glimepiride √ √
84
Metformin √
Sumber : (mims.com)
Lampiran 7. Interaksi obat
No Rm Terapi Interaksi T.keparahan Mekanisme interaksi Potensial
85
No Rm Terapi Interaksi T.keparahan Mekanisme interaksi Potensial
86
No Rm Terapi Interaksi T.keparahan Mekanisme interaksi Potensial
87
No Rm Terapi Interaksi T.keparahan Mekanisme interaksi Potensial
88
No Rm Terapi Interaksi T.keparahan Mekanisme interaksi Potensial
Amlodipine Metformin
Candesartan
29 900198 Glimepiride Glimepiride Moderat Farmakodinamik Pemberian bersamaan dapat meningkatkan
Metformin >< resiko hipoglikemia
Amlodipine Metformin
Candesartan
Lansoprazol
30 045422 Glimepiride Glimepiride Moderat Farmakodinamik Pemberian bersamaan dapat meningkatkan
Metformin >< resiko hipoglikemia
Amlodipine Metformin
31 745998 Glimepiride - - -
Amlodipine
32 899609 Glimepiride Glimepiride Moderat Farmakodinamik Pemberian bersamaan dapat meningkatkan
Metformin >< resiko hipoglikemia
Amlodipine Metformin
33 894310 Glimepiride Glimepiride Moderat Farmakodinamik Pemberian bersamaan dapat meningkatkan
Metformin >< resiko hipoglikemia
Amlodipine Metformin
34 894310 Glimepiride Glimepiride Moderat Farmakodinamik Pemberian bersamaan dapat meningkatkan
Metformin >< resiko hipoglikemia
Amlodipine Metformin
Candesartan
35 004011 Glimepiride Glimepiride Moderat Farmakodinamik Pemberian bersamaan dapat meningkatkan
Metformin >< resiko hipoglikemia
Amlodipine Metformin
36 754123 Glimepiride Glimepiride Moderat Farmakodinamik Pemberian bersamaan dapat meningkatkan
Metformin >< resiko hipoglikemia
Amlodipine Metformin
37 534929 Glimepiride Glimepiride Moderat Farmakodinamik Pemberian bersamaan dapat meningkatkan
Metformin >< resiko hipoglikemia
Amlodipine Metformin
89
No Rm Terapi Interaksi T.keparahan Mekanisme interaksi Potensial
Sumber : (drug.com)
90
Lampiran 8.Dokumentasi penelitian
91
Gambar 10. Wawancara pasien Gambar 11. Pengambilan data lengkap pasien
92
93