JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan faktor pembatas.
2. Untuk mengetahui apa saja yang terdapat di dalam faktor pembatas.
BAB II
PEMBAHASAN
(Khotimah 1903016043)
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik
sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi
suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.Matahari sebagai
sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-
sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan
beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga
memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini
didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: “organisme, kususnya mikrooganisme,
bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem control
yang menjaga keadaan dibumi cocok umtuk kehidupan. Hal ini mengarah
pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali
dan sangat berbeda dengan planet lainnya dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem
di tentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor
kimiawi dan fisik yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi
oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.Misalnya :
toleransi yang luas terhadap suhu namun memiliki toleransi yang sempit
terhadap makanannya, yaitu bumbu. Dengan demikian panda dapat hidup
diekosistem dengan kondisi apapun.
B. KONSEP FAKTOR PEMBATAS DI DALAM EKOSISTEM
Faktor pembatas :
a. tergantung kepadatan : makanan dan ruangan
b. tidak tergantung kepadatan :iklim dan bencana alam
HUKUM TOLERANSI: Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu
spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya
serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran
yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut.
1. Temperature/suhu
Relatif mudah untuk mengukur suhu dalam suatu lingkungan tetapi sulit
untuk menentukan suhu yang bagaimana yang berperan nyata, apakah
keadaan maksimum, minimum atau keadaan harga rata- ratanya yang
penting.
1.Variasi suhu
Seperti halnya dengan faktor cahaya, letak dari sumber panas ( matahari ),
bersama- sama dengan putarannya bumi pada porosnya akan menimbulkan
variasi suhu di alam tempat tumbuhan hidup.
Jumlah panas yang diterima bumi juga berubah- ubah setiap saat
tergantung pada lintasan awan, bayangan tumbuhan setiap hari, setiap
tahun dan gejala geologi.
Begitu matahari terbit pagi hari, permukaan bumi mulai memperoleh lebih
banyak panas dibandingkan dengan yang hilang karena radiasi panas
bumi, dengan demikian suhu akan naik dengan cepat. Setelah beberapa
jam tercapailah suhu yang tinggi sekitar tengah hari, setelah lewat petang
mulailah terjadi penurunan suhu maka bumi ini akibat reradiasi yang lebih
besar dibandingkan dengan radiasi yang diterima. Pada malam hari
penurunan suhu muka bumi akan bertambah lagi, panas yang diterima
melalui radiasi dari matahari tidak ada, sedangkan reradiasi berjalan terus,
akibatnya ada kemungkinan suhu permukaan bumi lebih rendah dari suhu
udara disekitarnya. Proses ini akan menimbulkan fluktuasi suhu seharian,
dan fluktuasi suhu yang paling tinggi akan terjadi di daerah antara ombak
di tepi pantai.
1. Komposisi dan warna tanah, makin terang warna tanah makin banyak
panas yang dipantulkan, makin gelap warna tanah makin banyak panas
yang diserap.
2. Kegemburan dan kadar air tanah, tanah yang gembur lebih cepat
memberikan respon pada pancaran panas daripada tanah yang padat,
terutama erat kaitannya dengan penembusan dan kadar air tanah,
makin basah tanah makin lambat suhu berubah.
3. Kerimbunan Tumbuhan, pada situasi dimana udara mampu bergerak
dengan bebas maka tidak ada perbedaan suhu antara tempat terbuka
dengan tempat tertutup vegetasi. Tetapi kalau angin tidak menghembus
keadaan sangat berlainan, dengan kerimbunan yang rendah mampu
mereduksi pemanasan tanah oleh pemancaran sinar matahari.
Ditambah lagi kelembaban udara dibawah rimbunan tumbuhan akan
menambah banyaknya panas yang dipakai untuk pemanasan uap air,
akibatnya akan menaikan suhu udara. Pada malam hari panas yang
dipancaran kembali oleh tanah akan tertahan oleh lapisan kanopi,
dengan demikian fluktuasi suhu dalam hutan sering jauh lebih rendah
jika dibandingkan dengan fluktuasi di tempat terbuka atau tidak
bervegetasi.
4. Iklim mikro perkotaan, perkembangan suatu kota menunjukkan adanya
pengaruh terhadap iklim mikro. Asap dan gas yang terdapat di udara
kota sering mereduksi radiasi. Partikel- partikel debu yang melayang di
udara merupakan inti dari uap air dalam proses kondensasinya uap air
inilah yang bersifat aktif dalam mengurangi pengaruh radiasi matahari
tadi.
5. Kemiringan lereng dan garis lintang, kemiringan lereng sebesar50
dapat mereduksi suhu sebanding dengan 450 km perjalanan arah ke
kutub.
Kehidupan di muka bumi ini berada dalam suatu bahan kisaran suhu
antara 00 C sampai dengan 500 C, dalam kisaran suhu ini individu
tumbuhan mempunyai suhu minimum, maksimum dan optimum yang
diperlukan untuk aktifitas metabolismenya. Suhu- suhu tadi yang
diperlukan organisme hidup dikenal dengan suhu kardinal.
2. Air
Air merupakan faktor lingkungan yang penting, semua organisme hidup
memerlukan kehadiran air ini. Perlu dipahami bahwa jumlah air di sistem
bumi kita ini adalah terbatas dan dapat berubah- ubah akibat proses
sirkulasinya. Pengeringan bumi sulit untuk terjadi akibat adanya siklus
melalui hujan, aliran air, transpirasi dan evaporasi yang berlangsung secara
terus menerus.Bagi tumbuhan air adalah penting karena dapat langsung
mempengaruhi kehidupannya.Bahkan air sebagai bagian dari faktor iklim
yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perubahan struktur
dan organ tumbuhan. Untuk lebih rinci perhatikan peranan air bagi
tumbuhan di bawah ini :
a) Struktur Tumbuhan
Air merupakan bagian terbesar pembentuk jaringan dari semua makhluk
hidup (tak terkecuali tumbuhan). Antara 40% sampai 60% dari berat
segarpohon terdiri dari air, dan bagi tumbuhan herba jumlahnya mungkin
akan mencapai 90%. Cairan yang mengisi sel akan mampu menjaga
substansi itu untuk berada dalam keadaan yang tepat untuk berfungsi
metabolisma.
b) Sebagai Penunjang
Tumbuhan memerlukan air untuk penunjang jaringan-jaringan yang tidak
berkayu. Apabila sel – sel jaringan ini mempunyai cukup air maka sel – sel
ini akan berada dalam keadaan kukuh. Tekanan yang diciptakan oleh
kehadiran air dalam sel disebut tekanan turgor dan sel akan menjadi
mengembang, dan apabila jumlah air tidak memadai maka tekanan turgor
berkurang dan isi sel akan mengerut dan terjadilah plasmolisis.
c) Alat Angkut
Tumbuhan memanfaatkan air sebagai alat untuk mengangkut materi
disekitar tubuhnya.Nutrisi masuk melalaui akar dan bergerak ke bagian
tumbuhan lainnya sebagai substansi yang terlarut dalam air. Demikian
juga karbohidrat yang dibentuk di daun diangkut ke jaringan – jaringan
lainnya yang tidak berfotosintesis dengan cara yang sama.
d) Pendingin
Kehilangan air dari tumbuhan oleh transpirasi akan mendinginkan
tubuhnya dan menjaga dari pemanasan yang berlebihan. putaran per menit
selama 30 – 40 menit.
3. Cahaya
Protoplasma yang terbuka langsung kena cahaya menyebabkan kematian
cahaya adalah sumber energi, cahaya bukan hanya faktor yang vital, tetapi
juga suatu pembatas pada kedua tingkat maksimum dan minimum. Oleh
karena itu cahaya sebagai faktor pembatas dan pengontrol. Radiasi terdiri
atas gelombang-gelombang elektromagnetik. Dua berkas panjang
gelombang menembus atmosfer bumi, berkas gelombang yang banyak
tampak bersama dengan beberapa bagian berkas dan frekuensi yang
rendah dan dengan panjang gelombang lebih besar 1 cm. Radiasi matahari
yang menembus atmosfer terdiri atas gelombang-gelombang
elektromagnetik yang berkisar panjangnya dari 0,3 micron sampai 10
micron atau 300 sampai 10000 mµ atau 3000 sampai 100.000 A0.
Menurut mata manusia, cahaya tampak terletak antara 3900 sampai 7600
A0. ultra violet lebih kecil dari 3900 A0 dan inframerah di atas 7600 A0.
Energi tinggi dari radiasi gelombang pendek dapat berperan sebagai
faktor-faktor pembatas.
Laju fotosintetis berbeda-beda dengan panjang gelombang yang berbeda.
Intensitas cahaya mengontrol seluruh ekosistem melalui pengaruhnya pada
produksi primer. Hubungan intensitas dengan proses fotosintetis pada
kedua tumbuhan darat dan air mengikuti pola umum yang sama dari
penambahan linier sampai optimum atau jenuh cahaya yang diikuti oleh
pengurangan intensitas sinar matahari.
Terjadinya faktor kompensasi, karena individu dan komunitas tumbuhan
beradaptasi pada intensitas cahaya yang berbeda sehingga menjadi
adaptasi naungan (mencapai kejenuhan pada intensitas yang rendah) atau
adaptasi cahaya matahari. Diatome dapat mencapai kecepatan cahaya
kurang dari 5 persen cahaya matahari penuh dan dapat mempertahankan
produksi bersih kurang dari 1 persen (Taylor, 1964). Diatome hanya
sedikit dihalangi oleh intensitas cahaya yang tinggi. Fitoplankton
sebaliknya adalah adaptasi naungan dan besar sekali dihalangi oleh
intensitas cahaya yang tinggi.
Berdasarkan kebutuhan cahaya dikenal:
- tumbuhan yang perlu cahaya penuh (light demanding)
- tumbuhan yang toleran dan setengah toleran.
6. Unsur hara.
Unsur hara adalah sumber nutrisi atau makanan yang dibutuhkan tanaman,
baik itu unsur hara yang tersedia di alam (organik) maupun yang sengaja
ditambahkan.Seperti halnya makhluk hidup lainnya, tanaman memerlukan
nutrisi lengkap dalam kelangsungan pertumbuhannya.Ketersediaan unsur
hara sangat menentukan kualitas tanaman, yang meliputi pertumbuhan,
perkembangan dan produktifitas tanaman.Sebenarnya unsur hara sudah
tersedia di alam, baik diudara maupun pada tanah sebagai media
tanam.Namun terkadang ketersediaan unsur hara tersebut tidak mencukupi
dan tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman.Karena itu diperlukan
pemberian unsur hara tambahan.
Setidaknya ada 16 jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk
menunjang pertumbuhannya.Tiga diantaranya sudah tersedia diudara dan
air, yaitu Oksigen (O2), Hidrogen (H), dan Karbon (C). Secara garis besar,
unsur hara di bedakan menjadi 2 jenis yaitu ; Unsur Hara Makro dan
Unsur Hara Mikro.
1. Unsur Hara Makro.
Unsur hara makro merupakan sumber makanan pokok bagi tanaman, yang
ketersediaannya dibutuhkan dengan jumlah yang banyak.Sumber unsur
hara makro banyak tersedia dalam bahan-bahan organik maupun pupuk
kimia.Sumber unsur hara organik misalnya sisa-sisa pelapukan bahan
organik/kompos, pupuk kandang atau kotoran hewan dan sisa-sisa
mahkluk hidup.
2. Unsur Hara Mikro.
Unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dengan
jumlah yang sedikit.Namun demikian unsur hara mikro sangat diperlukan.
Jika tanaman kekurangan salah satu unsur hara maka pertumbuhannya
tidak akan optimal.
Pada umumnya, nitrogen dan fosfor merupakan faktor pembatas, terutama fosfor,
karena kaitannya dengan unsur struktural organisme.Terdapat 10 unsur esensial
untuk tumbuhan yaitu:
Untuk fotosynthesis : Mn, Fe, Cl, Zn, dan V
Untuk metabolisme nitrogen : Mo, B, Co, dan Fe
Untuk fungsi metabolisme lain : Mo, B, Co, Cu, dan Si
Arus air tidak hanya mempengaruhi konsentrasi gas dalam air, tetapi
juga secara langsung sebagai faktor pembatas.
Misal perbedaan organisme sungai dan danau sering
disebabkan oleh arus yang deras pada sungai. Tumbuhan dan binatang
di sungai harus mampu
menyesuaikan diri terhadap arus baik secara morfologis dan fisiologis
http://eltracytaocktora.blogspot.com/2012/09/v-
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
https://slideplayer.info/slide/2802990/