Anda di halaman 1dari 13

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yangterdiri dari dua kata, yaitu oikos yang

artinyarumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya (lihat Gambar 6. 1).
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai
ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk
pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya
adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna
meningkatkan produktivitas.
Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya.
Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
hubungan timbal balik tersebut.
Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada
komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi
berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.
Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem
Bahwa masalah keseimbangan ekosistem yang terganggu sesungguhnya dapat dikaji
dan diselesaikan melalui pendekatan Biologi, dan ruang lingkup mikrobiologi, genetika
dan ekologi
RUANG LINGKUP BIOLOGI . Standar Kompetensi: Memahami Ekologi, Biologi Laut .
Biologi Tropis . Molekuler yang membentuk sebuah rantai makanan dan jaring2
makanan.
1. Istilah ekologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu oikos dan logos. Istilah ini
mula-mula diperkenalkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869. Tetapi jauh sebelurmya,
studi dalam bidang-bidang yang sekarang termasuk dalam ruang lingkup ekologi telah
dilakukan oleh para pakar.
2. Ekologi merupakan cabang biologi, dan merupakan bagian dasar dari biologi. Ruang
lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistein, hingga biosfer. Studi-studi
ekologi dikelompokkan ke dalam autekologi dan sinekologi.
3. Ekologi berkembang seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Perkembangan ekologi tak lepas dari perkembangan ilmu yang lain. Misalnya,
berkembangnya ilmu komputer sangat membantu perkembangan ekologi. Penggunaan

model-model matematika dalam ekologi misalnya, tidak lepas dari perkembangan


matematika dan ilmu kornputer.
Ekosistem
1. Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi
organisme hidup dengan lingkungan mereka. Istilah tersebut pada mulanya
diperkenalkan oleh A.G.Tansley pada tahun 1935. Sebelumnya, telah digrrnakan istilahistilah lain, yairu biocoenosis, dan mikrokosmos.
2. Setiap ekosistem memiliki enam komponen yaitu produsen, makrokonsumen,
mikrokonsumen, bahan anorganik, bahan organik, dan kisaran iklim. Perbedaan antar
ekosistem hanya pada unsur-unsur penyusun masing-masing komponen tersebut.
Masing-masing komponen ekosistem mempunyai peranan dan mereka saling terkait
dalam melaksanakan proses-proses dalam ekosistem. Proses-proses dalam ekosistem
meliputi aliran energi, rantai makanan, pola keanekaragaman, siklus materi,
perkembangan, dan pengendalian.
3. Daerah Aliran sungai (DAS) dari suatu badan air, akan menentukan stabilitas dan
proses metabolisme yang berlangsung di dalam badan air yang bersangkutan.
Pengelolaan badan air harus menyertakan pengelolaan daerah aliran sungainya.
4. Setiap ekosistem rnampu mengendalikan dirinya sendiri, dan mampu menangkal
setiap gangguan terhadapnya. Kemampuan ini disebut homeostasis. Tetapi kemampuan
ini ada batasnya. Bilamana batas kemampuan tersebut dilampaui, ekosistem akan
mengalami gangguan. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu bentuk gangguan
ekosistem akibat terlampauinya kemampuan homeostasis.
Ekologi Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas,
ekosistem Sejarah, Sejarah dan Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem. Sejarah dan
Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem1. Istilah ekologi berasal dari kata dalam bahasa
Yunani yaitu oikos dan logos
SEJARAH DAN RUANG LINGKUP MIKROBIOLOGI . Ringkasan . Pokok bahasan ini
akan di antaranya kedokteran, pertanian, ilmu pangan, ekologi, genetika, biokimia, dan
MODUL 1 SEJARAH,RUANG LINGKUP EKOLOGI DAN EKOSISTEM. Kegiatan Belajar
1 Sejarah dan Ruang Lingkup Ekologi
BATASAN DAN RUANG LINGKUP EKOLOGI Sebuah Panduan Sejarah Alam.
Rudikencana, Jakarta. Kusmana, C. dan Istomo. (1995). Ekologi prinsip Ekologi dan
Organisasi Ekosistem Ditulis pada September 23, 2008 oleh Pakde sofa Sejarah dan
Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem. Sejarah dan Ruang Lingkup Ekologi dan
EkosistemEKOLOGI Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Habitat, Niche dan Lingkungan Bab

3 Populasi, Komunitas dan Ekosistem Bab 4 Distribusi dalam Ruang dan WaktuSilakan
Mencicipi mesin pencari Pakde Sofa Teman Sedang Online saat ini ada.
2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Agribisnis 1. Agribisnis itu adalah suatu sistem yang
utuh mulai sub-sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan pertanian; sub-sistem
usahatani; sub-sistem pengolahan atau agroindustri dan
Ruang Terbuka Hijau Non Lindung adalah ruang hijau di luar kawasan hijau lindung
yang dimanfaatkan untuk kegiatan penanaman, pengembangan, pemeliharaan, maupun
pemulihan vegetasi yang diperlukan sebagai sarana ekonomi, ekologi,
Upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju
keseimbangan ekologi pd tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat. B.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan Menurut WHO ada 17 ruang lingkup Mengetahui
komponen biotik dan abiotik ekosistem Memahami interaksi antar komponen biotik
antara kopmponen biotik dengan komponen abiotik. C. EKOLOGI DAN RUANG
LINGKUPNYA Ekologi disebut juga ilmu lingkungan adalah merupakan . Dalam sejarah
kehidupan, manusia sebagai makhluk yang pertama kali bersedia menerima amanah
dari Tuhan untuk mengelola alam semestaini. Manusia selalu berusaha untuk dapat
menguasai alam semesta. Di sinimanusia adalah makhluk yang paling berhak Ekologi
mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin
terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna
memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang
dalam hubungannya Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama
sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis
pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang dimaksud. EKOLOGI EKOSISTEM.
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi
organisme hidup dengan lingkungan mereka. Ditulis pada September 23, 2008 oleh
Pakde sofa Sejarah dan Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem. Sejarah dan Ruang
Lingkup Ekologi dan Ekosistem. 1. Istilah ekologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani
yaitu oikos dan logos. Sinekologi dapat dibedakan lagi, antara lain menjadi ekologi
perairan tawar,ekologi daratan, dan ekologi lautan. Ekologi perairan lebih mudah
dipelajari karena pada ekosistem perairan kondisi lingkungan kehidupan organisme
lebih
Kehadiran atau keberhasilan suatu organisme atau kelompok organisme terganltung
kepada komples keadaan. Kadaan yang manapun yang.mendekati atau melampaui
batas-batas toleransi dinamakan sebagai yang membatasi atau faktor pembatas.
Dengan adanya faktor pembatas ini semakin jelas kemungkinannya apakah suatu
organisme akan mampu bertahan dan hidup pada suatu kondisi wilayah tertentu.
Jika suatu organisme mempunyai batas toleransi yang lebar untuk suatu faktor yang
relatif mantap dan dalam jumlah yang cukup, maka faktor tadi bukan merupakan faktor

pembatas. Sebaliknya apabia organisme diketahui hanya mempunyai batas-batas


toleransi tertentu untuk suatu faktor yang beragam, maka faktor tadi dapat dinyatakan
sebagai faktor pembatas. Beberapa keadaan faktor pembatas, termasuk diantaranya
adalah temperatur, cahaya, air, gas atmosfir, mineral, arus dan tekanan, tanah, dan api.
Masing-masing dari organisme mempunyai kisaran kepekaan terhadap faktor pembatas.
Dengan adanya faktor pembatas, dapat dianggap faktor ini bertindak sebagai ikut
menseleksi organisme yang mampu bertahan dan hidup pada suatu wilayah. Sehingga
seringkali didapati adanya organisme-organisme tertentu yang mendiami suatu wilayah
tertentu.pula. Organisme ini disebut sebagai indikator biologi (indikator ekologi) pada
wilayah tersebut.
Individu Dalam Ekosistem
Dalam mempelajari suatu organisme, tentunya kita tidak hanya berupaya mengetahui
dimana tempat hidup secara alami organisme yang akan kita pelajari tadi, karena bisa
saja tempat hidup alami organisme tadi saling tumpang tindih dengan tempat hidup
alami
organisme lain, atau juga merupakan tempat hidup alami organisme lain. Adanya
kerancuan ini, apabila kita pelajari lagi, tampak lebih jelas bahwa suatu organisme dapat
saja menempati makrohabitat ataupun mikrohabitat dari ekosisrem yang sama. Terlebih
lagi kalau kita melihat dari apa peranan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
organisme yang akan kita teliti tadi. Hal inilah yang dinyatakan sebagai relung ekologi.
dari suatu organisme.
Dengan adanya relung ekologi, setiap organisme akan mempunyai peranan yang
berlainan meskipun dalam ekosistem yang sama. Relung ekologi juga akan
menggambarkan kemampuan dari suatu organisme untuk berinteraksi dalam ekosistem
dengan berikut segala isinya, bahkan apabila memungkinkan kita mpu ikut
mengendalikan ekosistem dari lingkungan hidupnya.
Di alam kita juga sering mendapati adanya spesies yang terdapat pada daerah geografis
yang tidak sama atau terpisah oleh suatu barrier, misalnya gunung atau pulau. Keadaan
ini disebut Allopatrik. Sebaliknya bisa saja kita temui adanya spesies yang sama
terdapat pada daerah yang sama, namun dalam relung yang berbeda. Kondisi ini
disebut Simpatrik. Peristiwa yang termasuk allopatrik dan simpatrik ini dapat dengan
mudah ditemui, mengingat bahwa bisa saja dengan keanekaragaman ekosistem yang
ada lebih memungkinkan suatu organisme ataupun spesies tertentu mampu hidup dan
beradaptasi di dalamnya.

Meskipun demikian, lambat laun dengan kondisi simpatrik maupun allopatrik akan
mengarah pada terbentuknya spesies baru secara evolusi, karena dalam kondisi
geografis yang tidak sama ataupun relung yang berlainan akan menuntut organisme di
dalamnya untuk selalu menyesuaikan diri, yang bisa saja akhimya akan berlainan sama
sekali dengan organisme atau spesies yang ada sebelumnya.
Perkembangan Ekosistem
Setiap ekosistem dalam suatu wilayah selalu mengalami perkembangan menuju ke arah
keseimbangan. Perkembangan ekosistem tersebut tergantung dari pola perkembangan
komunitas yang ada di dalamnya. Secara umum perkembangan ekosistem yang dikenal
dengan suksesi ekologi ini, melalui beberapa tahapan-tahapan perkembangan yang
disebut sere. Setiap sere memberikan ciri-ciri khas tersendiri tergantung dari jenis-jenis
dominan yang ada dan faktor pembatas fisiknya.
Suksesi tidak hanya berlaku pada ekosistem alaminya saja, melainkan iuga pada
organisme hewan dan tumbuhan yang ada di dalamnya. Bahkan dinyatakan bahwa
ekosistem primer, sekunder, flora, dan fauna dan daerah sekitar merupakan faktor
utama yang memberi pengaruh terhadap tipe-tipe pertumbuhan tumbuhan dan hewan
yang mengalami suksesi baik melalui persebaran maupun migrasi.
Terdapat tiga hal pokok yang saling terkait dan ikut mempengaruhi lajunya
perkembangan ekosistem, yakni 1) ketersediaan sumber daya, 2) faktor pembatas fisik,
dan 3) kemampuan dari organismenya. Khusus mengenai ketersediaan sumber daya,
dalam hal ini makanan/energi diberikan penekanan tersendiri karena dapat mengarah
pada kesempatan kenaikkan biomassa. Apabila laju total fotosintesis lebih besar dari
laju
total respirasi maka dapat memungkinkan kesempatan kenaikkan biomassa., dan ini
disebut suksesi autotrofik. sebaliknya bila laju total fotosintesis lebih kecil dari laju total
respirasi maka hanya akan memanfaatkan energi yang sudah ada dengan pembentukan
relung-relung ekologi yang baru, dan ini disebut suksesi heterotrofik.
Suksesi, pada tingkat perkembangan akhir terbentuklah puncak dimana terdapat
keseimbangan ekologi biomassa maksimum dengan pola-pola simbiose yang
berlangsung di dalamnya berjalan secara alami pula. Jadi perkembangan ekosistem
tidak pernah merupakan hasil perkembangan yang terjadi begitu saja, dalam artian
terjadi langsung keseimbangan ekologi pada suatu kawasan yang baru terbentuk.
Dibutuhkan satuan waktu tertentu, tentunya dengan kemampuan daya adaptasi yang
ada untuk mencapai suatu tatanan menuju keseimbangan ekologi.

Sejalan dengan perkembangan ekosistem menuju klimaks ekologi ataupun


keseimbangan ekosistem, senantiasa selalu diikuti dengan perkembangan berupa
perubahan-perubahan dari segala sesuatu yang berkaitan dengan tata kehidupan
organisme yang ada di dalam ekosistem tersebut. Hanya organisme yang mampu
beradaptasilah (yang mampu melakukan kompensasi terhadap faktor pembatas fisik
lingkungannya) yang dapat terus berada dan hidup, meskipun dengan harus
menciptakan suatu relung ekologi tersendiri.
ASAS-ASAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1. Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem
dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan
ataudiciptakan.
Pengertian :
Asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika I, yang sangat
fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam
persamaan matematika. Energi yang memasuki jasad hidup,populasi, atau ekosistem
dapat dianggap energi yang tersimpan atau terlepaskan. Dalam hal ini sistem kehidupan
dapat dianggap sebagai pengubah energi, dan berarti pula akan didapatkan berbagai
strategi untuk mentransformasi energi.
2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien.
Pengertian :
Asas ini tak lain adalah hukum thermodinamika kedua, ini berarti energi yang tak pernah
hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang
kurang bermanfaat., atau berenang terbuang tanpa guna.
3. Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori
sumberdayaalam.
Pengertian :
Memang jelas dalam asas kimia, bahwa pengubahan energi oleh sistem biologi harus
berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di
lingkungannya. Pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan
energi sebagai sumber alam.
4. Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanya sudah mencapai optimum,
pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu
sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada
pengaruh yang menguntungkan lagi.
Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan
pengadaannya yang melampui batas maksimum , bahkan akan berpengaruh merusak

karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan. Untuk banyak gejala sering
berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam
yang sudah mendekati batas maksimum.
Pengertian :
Asas ini dapat dijelaskan dengan gambar, dimana batas suhu maksimum membatasi
kegiatan hidup dalam sistem biologi :
Asas 4 tersebut terkandung arti bahwa pengadaan sumber alam mempunyai batas
optimum, yang berarti pula batas maksimum, maupun batas minimum pengadaan
sumber alam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi.
5. Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tak mempunyai daya rangsang
penggunaan lebih lanjut.
Pengertian :
Ada 2 hal pada asas 5 ini. Di suatu pihak dapat kita bayangkan suatu keadaan atau
situasi, dengan jenis sumber alam tidak menimbulkan rangsangan untuk penggunaan
lebih lanjut. Di pihak lain dapat juga kita bayangkan adanya paling sedikit dua situasi
yang mempunyai kesan merangsang itu.
6. Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya,
cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
Pengertian :
Asas ini aalah pernyataan teori Darwin dan Wallace. Pada jasad hidup terdapat
perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik
atau biologi. Kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul
persaingan. Jasad hidup yang kurang mampu beradaptasi yang akan kalah dalam
persaingan. Dapat diartikan pula bahwa jasad hidup yang adaptif akan mampu
menghasilkan banyak keturunan daripada yang non-adaptif.
7. Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam yang mudah
diramal.
Pengertian :
Mudah diramal pada asas 7 ini maksudnya adalah adanya keteraturan yang pasti pada
pola faktor lingkungan pada suatu periode yang relatif lama. Terdapat fluktuasi turunnaiknya kondisi lingkungan di semua habitat, tetapi mudah dan sukarnya untuk diramal
berbeda dari satu habitat ke habitat lain. Dengan mengetahui keadaan optimum pada
faktor lingkungan bagi kehidupan suatu spesies, maka perlu diketahui berapa lama
keadaan tersebut dapat bertahan.
8. Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung
kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.

Pengertian :
Kelompok taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan
lingkungannya yang khas (nicia), tiap spesias mempunyai nicia tertentu. Spesies dapat
hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa persaiangan, karena masing-masing
mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam.
9. Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi
produktivitas.
Pengertian :
Asas ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem
biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi
dalam suatu komunitas.
10. Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan roduktivitas (B/P)
dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
Pengertian :
Sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi
penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil, dan memungkinkan
berkembangnya keanekaragaman.
11. Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengekploitasi yang belum mantap (belum
dewasa).
Pengertian :
Asas 11 ini mengandung arti ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah
dewasa memindahkan energi, biomasa, dan keanekaragaman tingkat organisasi ke
arah yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi, dan keanekaragaman
mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah organisasi yang lebih komplek. Dari
subsistem yang rendah keanekaragaman nya ke subsistem yang tinggi
keanekaragamannya.
12. Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan
relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan.
Pengertian: :
Populasi dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan
lingkungan fisiko-kimia dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem yang sudah
mantap. Populasi dalam lingkungan dengan kemantapan fisikokimia yang cukup lama,
tak perlu berevolusi untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi dengan keadaan
yang tidak stabil.

13. Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan


keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat
menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Pengertian :
Pentingnya memperluas ruang lingkup ekologi murni menjadi ilmu lingkungan yang
memiliki batasan lebih luas.
14. Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan
dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
Pengertian :
Asas 14 ini merupakan kebalikan asas 13, tidak adanya keaneka ragaman yang tinggi
pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat
ketidak stabilan populasi yang tinggi.
Hubungan berlogika di antara 14 asas dasar dalam ilmu lingkungan
C. Permasalahan Keterbatasan SDA dalam Pembangunan
Bagi Indonesia mengingat bahwa kontribusi yang dapat diandalkan dalam menyumbang
pertumbuhan ekonomi dan sumber devisa serta modal pembangunan adalah dari
sumberdaya alam, dapat dikatakan bahwa sumberdaya alam mempunyai peranan
penting dalam perekonomian Indonesia baik pada masa lalu, saat ini maupun masa
mendatang sehingga, dalam penerapannya harus memperhatikan apa yang telah
disepakati dunia internasional. Namun demikian, selain sumberdaya alam
mendatangkan kontribusi besar bagi pembangunan, di lain pihak keberlanjutan atas
ketersediaannya sering diabaikan dan begitu juga aturan yang mestinya ditaati sebagai
landasan melaksanakan pengelolaan suatu usaha dan atau kegiatan mendukung
pembangunan dari sektor ekonomi kurang diperhatikan, sehingga ada kecenderungan
terjadi penurunan daya dukung lingkungan dan menipisnya ketersediaan sumberdaya
alam yang ada serta penurunan kualitas lingkungan hidup. Pengelolaan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup yang tidak dilakukan sesuai dengan daya dukungnya dapat
menimbulkan adanya krisis pangan, krisis air, krisis energi dan lingkungan. Secara
umum dapat dikatakan bahwa hampir seluruh jenis sumberdaya alam dan komponen
lingkungan hidup di Indonesia cenderung mengalami penurunan kualitas dan
kuantitasnya dari waktu ke waktu.
Dalam pelaksanaan pembangunan di era Otonomi Daerah, pengelolaan lingkungan
hidup tetap mengacu pada Undang-undang No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan juga Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah serta Undang-undang No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah. Dalam melaksanakan kewenangannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah No 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan

Propinsi sebagai Daerah Otonom. Dalam pengelolaan lingkungan hidup Pemerintah


Propinsi mempunyai 6 kewenangan terutama menangani lintas Kabupaten/Kota,
sehingga titik berat penanganan pengelolaan lingkungan hidup ada di Kabupaten/ Kota.
Dalam surat edaran Menteri Dalam Negeri No 045/560 tanggal 24 Mei 2002 tentang
pengakuan Kewenangan/Positif List terdapat 79 Kewenangan dalam bidang lingkungan
hidup.
D. Peran Teknologi dalam Pengelolaan SDA
Kekayaan alam Indonesia yang sangat melimpah jika dibandingkan dengan beberapa
negara maju yang ada saat ini, seperti Jepang, Singapura dan lain-lain, dapat
dibayangkan apabila kemampuan meguasai teknologinya lebih maju maka tentunya
akan mampu menjadi salah satu negara yang makmur dengan masyarakat yang
sejahtera sebagai negara maju. Tanpa peran inovasi serta IPTEK, maka niscaya nilai
tambah yang tinggi tidak akan diperoleh dan daya saing produk pun menjadi lemah.
Dimana persaingan saat ini sangat terkait dengan pola produksi yang mengikuti proses
modernisasi yang mengedepankan aspek inovatif, efektif dan efisien serta kompetitive.
Kehadiran teknologi knowledge-based expert system yang fokus pada pemrosesan
pengetahuan (knowledge processing), merupakan suatu paradigma baru di dalam
memberi solusi pengelolaan sumberdaya alam.Mengingat begitu kompleksnya
permasalahan yang dihadapi di dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya di
negara kita.
Maka tidak ada pilihan lain kita harus segera menguasai dan mengembangkan teknologi
yang
DAFTAR PUSTAKA

1. On Board.com , 2010 ASAS LINGKUNGAN HIDUP


http://ridha-zulfajri.blogspot.com/2010/01/asas-lingkunganhidup.html
1.
massofa.wordpress.com ,September 23, 2008 Ruang Lingkup Ekologi dan
Ekosistem
http://massofa.wordpress.com/2008/09/23/sejarah-dan-ruang-lingkup-ekologi-danekosistem/
1.
2lisan.com/,2010 Sejarah dan Ruang Lingkup Ekologi dan
Ekosistem
.http://www.2lisan.com/readmore/Sejarah+dan+Ruang+Lingkup+Ekologi+dan+Ekosiste
m+&quot%3B+CARI+ILMU+

http://wahyuadhinugraha.wordpress.com/2010/09/26/ekologi-dan-asas-pengelolaan-

Isu Teknologi Dan Inovasi : Jenayah Siber

Perkembangan dalam bidang teknologi dan inovasi pada era ini


membolehkan segala maklumat seolah-olah di hujung jari. Kemajuan ini
membawa pelbagai implikasi sama ada positif mahupun negatif. Misalnya,
membawa kepada tercetusnya jenayah siber. Jenayah siber didefinisikan
sebagai perbuatan kriminal yang dilakukan melalui komputer dalam internet
untuk mendapatkan keuntungan dengan menderitakan serta merugikan
mangsa yang terperangkap. Antara jenayah siber yang sering berlaku
termasuklah penipuan, kecurian maklumat, pengubahsuaian ke atas program
mahupun data komputer orang lain, capaian secara tidak sah ke atas sistem,
menyalin perisian secara tidak sah, judi siber dan seumpamanya. Jenayah
siber merupakan antara penyumbang tertinggi dalam kes jenayah di negara
maju seperti Amerika Syarikat, China, Jepun dan Korea. Di Malaysia, jenayah
ini mula menjengah sekitar tahun 1991 apabila kerajaan sedang memberi
perhatian kepada perancangan Koridor Raya Multimedia (MSC). Akta
Komunikasi dan Multimedia 1998 adalah antara akta terawal yang
diperuntukkan dalam menangani jenayah siber.

Terdapat
beberapa
langkah
yang
boleh
dilakukan
dalam
membendung jenayah siber daripada terus berleluasa. Antaranya
termasuklah:

1. Pihak kerajaan haruslah mengadakan dan memastikan prasarana ICT


selamat digunakan dengan melaksanakan polisi-polisi yang efektif, terkini
dan praktikal. Kerajaan seluruh dunia perlu bersedia berdepan dengan
pelbagai ancaman jenayah siber yang berlaku. Undang-undang siber dan
yang berkaitan dengannya perlu dikaji dari masa ke semasa mengikut tahap
ancaman global yang selalu berubah-ubah. Selain itu, satu unit khas yang
celik komputer dan berpengetahuan tinggi dalam dunia siber haruslah
ditubuhkan untuk menangani penularan jenayah ini dengan berkesan.

2. Seterusnya, dalam mengatasi masalah jenayah siber masyarakat


khususnya perlu mempunyai tahap kesedaran yang tinggi tentang risiko
ancaman siber, terutamanya ketika menggunakan komputer masing-masing.
Mereka perlu ada rasa tanggungjawab dan bersifat prihatin dalam
menentukan komputer mereka terjamin selamat dan tidak mengandungi
virus dan trojan yang boleh mengancam keselamatan maklumat peribadi.

3. Golongan kanak-kanak dan remaja perlu diawasi dalam penggunaan


internet. Mereka adalah golongan yang paling mudah menerima maklumat
yang tidak ditapis daripada gajet-gajet mewah seperti galaxy tab, i-pad
mahupun i-phone. Kawalan daripada pihak ibu bapa serta guru perlu dalam
memberi kesedaran mengenai penerimaan informasi yang sahih agar mereka
tidak tertipu dan keliru.

4. Kelas komputer juga haruslah diwajibkan di semua sekolah untuk


mengajar pelajar tentang pengetahuan komputer serta internet disamping
menjelaskan langkah untuk mengelakkan diri pelajar daripada menjadi
mangsa jenayah siber. Berbekalkan pengetahuan yang ada pelajar dapat
mengurangkan risiko untuk menjadi mangsa.

5. Untuk mengatasi masalah ini, pihak bank juga


haruslah memastikan segala urusan yang disediakan dijamin mempunyai ciriciri keselamatan yang tinggi seperti sijil digital daripda Cybersecurity
Malaysia. Sijil ini mampu memastikan setiap pemalsuan laman web dapat
dikenal pasti dengan serta merta. Justeru, keadaan ini dapat menggagalkan
percubaan individu tidak bertanggungjawab daripada melakukan jenayah
siber tersebut.

Anda mungkin juga menyukai