Anda di halaman 1dari 6

Nama : jeki ahmad

Nim : 201440120
Prodi keperawatan pkp tingkat 1

Soft skil seorang perawat


Secara bahasa (Inggris), soft dan hard skill artinya sebagai berikut:
 skill = kecakapan, kepandaian, ketrampilan.
 hard = keras, sukar, susah.
 soft = lembek, lunak, lemah, lembut, halus, empuk, mudah, enteng.
Tentu saja pengertian soft dan hard skill yang sebenarnya tidak seperti pengertian
secara bahasa tersebut.

1. Pengertian Soft Skill


Soft skill itu mirip dengan bakat, hanya saja dalam bentuk yang berbeda. Soft skill,
seperti layakya bakat, akan menunjukkan keterampilan yang dimiliki setiap orang dan
harus dikembangkan untuk menemukan jati diri mereka. Soft skill perawat merupakan
kemampuan perawat dalam beradaptasi, berkomunikasi, bekerjasama, memecahkan
masalah, percaya diri, disiplin dan teliti. Menurut Lindsey Pollak,
pakar karier multigenerasi dan penulis buku Becoming The Boss, soft skill adalah
aspek yang paling penting untuk dimiliki ketika menjajaki dunia kerja.
Soft skill adalah kemampuan non-teknis yang secara alami ada pada diri
seseorang, termasuk kemampuan dalam komunikasi, kepemimpinan, dan sosialisasi.
Atribut soft skills meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter,
dan sikap. Soft skill ini tidak bisa didapat dengan cara dihafal atau dipelajari dalam
jangka waktu yang singkat.
Soft skill menyangkut hal yang tidak bisa dipelajari di bangku sekolah, kuliah,
atau pelatihan. Karenanya, soft skill disebut elemen non-academic skills.
Berdasarkan hasil penelitian, ada tujuh jenis soft skills yang harus dimiliki pencari
kerja atau seseorang dalam mengembangkan kariernya:
a. Keterampilan berkomunikasi (communicative skills)
b. Keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah (thinking skills and
problem solving skills)
c. Kekuatan kerja tim (team work force)
d. Belajar sepanjang hayat dan pengelolaan informasi (life-long learning and
information management)
e. Keterampilan wirausaha (entrepreneur skill)
f. Etika, moral, dan profesionalisme (ethics, moral and professionalism)
g. Keterampilan kepemimpinan (leadership skills).
Dalam kaitannya dengan dunia kerja di tempat bekerja, contoh soft sikil  antara lain
sebagai berikut:
a) Kemampuan beradaptasi dengan orang lain
b) Kemampuan dalam bernegosiasi
c) Kemampuan dalam kepemimpinan
d) Kemampuan berpikir dan menyelesaikan masalah.
Dilansir laman The Balance Careers, kemampuan berkomunikasi adalah soft
skill nomor satu yang harus dimiliki oleh setiap pekerja atau karyawan.
Kuncinya adalah bagaimana bisa meletakkan diri di berbagai situasi, di mana kita
tahu kapan harus berbicara lebih sopan atau lebih santai, bisa membaca situasi yang
tepat untuk beropini, dan kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik.
Berbagai contoh soft skill dengan dasar komunikasi meliputi kemampuan
bernegosiasi, kemampuan persuasi, kelancaran presentasi, berbicara di depan umum
(public speaking), membaca body language (bahasa tubuh) lawan bicara, dan
kemampuan menggunakan komunikasi non-verbal (seperti intonasi nada, gestur
tangan, ekspresi wajah, dsb.).
Contoh soft skill dalam kemampuan berpikir kritis antara lain  kreativitas,
fleksibilitas, tingginya rasa ingin tahu, kemauan belajar hal baru, dan kemampuan
memecahkan masalah.
Soft skill yang termasuk dalam aspek perilaku baik antara lain kepercayaan diri,
kooperatif dalam tim, antusiasme tinggi, kejujuran, kesabaran, selera humor yang
baik, dan sebagian waktu yang imbang antara kerja dan kehidupan luar kantor.

Selain hard skill keperawatan, calon perawat juga memerlukan soft skill. Ilmu
Keperawatan merupakan salah satu jurusan yang cukup banyak peminat. Prospek
kerja yang menjanjikan menawarkan daya tarik tersendiri, terutama karena kita masih
kekurangan tenaga peraawat.
 
1. Memiliki Ilmu Pengetahuan dan Empati
Seorang perawat haruslah memiliki pengetahuan medis yang memadai untuk
menjalankan profesinya. Tapi memiliki ilmunya saja tak cukup, Sobat. Pasalnya,
pekerjaan perawat tak jauh-jauh dari merawat dan mendampingi orang sakit.
Jadi, selain memahami anatomi dan beragam alat kesehatan, seorang perawat juga
harus memiliki empati dan kepedulian pada orang lain, khususnya pasien. Baik
praktik insersi alat kesehatan maupun melayani pasien, kedua-duanya sama penting.
 
2. Memiliki Mental yang Kuat
Apakah menjadi perawat harus pintar? Pastinya, karena materi perkuliahan Ilmu
Keperawatan hampir mirip dengan materi perkuliahan Ilmu Kedokteran. 
Sebagai mahasiswa Ilmu Keperawatan, Sobat nanti harus menjalani praktik lapangan.
Pada masa praktik tersebut, Sobat Pintar harus kerja lembur dan begadang ketika
mendapat jadwal shift malam. Disela jadwal kerja tersebut, Sobat masih harus
menyusun laporan Asuhan Keperawatan (Askep) yang tak hanya selembar dua lembar
dengan deadline ketat.
perawat, nantinya Sobat harus siap bekerja pada shift yang telah ditentukan, lengkap
dengan paperwork yang harus dikerjakan, tanpa banyak mengeluh.
 
3. Dapat Berkomunikasi dengan Baik dan Efektif
Selama kuliah, para calon perawat belajar tentang pemenuhan kebutuhan dasar
manusia. Konsep pelayanan dan aspek sosial pada Ilmu Keperawatan inilah yang
menjadi perbedaan mendasar dengan Ilmu Kedokteran. Dalam Ilmu Keperawatan,
pelayanan kesehatan yang baik punya peran besar dalam kesembuhan pasien.
Itulah sebabnya, untuk menjadi seorang perawat yang baik, Sobat Pintar perlu
memiliki kecakapan dalam berkomunikasi. Komunikasi yang baik dan efektif sangat
diperlukan ketika menghadapi berbagai macam pasien dengan beragam masalah
medis.
 
4. Dapat Bekerja dalam Kelompok
Ada saja tugas pelayanan kesehatan pada pasien yang harus dikerjakan secara
bersama-sama oleh beberapa perawat sekaligus. Oleh karena itu, kecakapan dalam
bekerja bersama orang lain menjadi modal penting bagi calon perawat.
Bagusnya, kecakapan bekerja dalam kelompok ini memang telah terlatih sejak masa
kuliah. Menumpuknya materi perkuliahan membuat mahasiswa Ilmu Keperawatan
harus belajar secara berkelompok. Setelah membagi materi perkuliahan, mahasiswa-
mahasiswa Ilmu Keperawatan biasanya akan belajar bersama demi efisiensi waktu.
 
5. Dapat Menjaga Personal Hygiene
Personal hygiene atau kebersihan diri adalah hal penting bagi perawat. Bekerja
menangani pasien berarti Sobat nanti akan bertemu dengan beragam kondisi dan
penyakit.
Bagi pasien sendiri, lingkungan yang steril sangatlah penting. Itulah sebabnya,
perawat diwajibkan mensterilkan peralatan medis yang diperlukan – termasuk juga
tangan dan pakaiannya. Selain itu, kebersihan lingkungan kerja merupakan poin
penting dalam sertifikasi profesi perawat.
Pentingnya soft skil
Hard skills –disebut juga keterampilan teknis (technical skill)– adalah jenis
keterampilan yang sifatnya bisa langsung terlihat dan dipraktikkan.

Contoh hard skills adalah antara lain pemrograman komputer, desain web,
menulis, akunting, keuangan, matematika, hukum, kemahiran berbahasa asing,
mengetik cepat, merakit, mengemas, dan sebagainya.
Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan
teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya.
Alison Doyle, seorang pakar di bidang karier dan pencarian kerja, mengatakan,
hard skill adalah kemampuan yang bisa dipelajari, dievaluasi, dan diukur. Doyle
menyebutkan, hard skill adalah aspek yang dilihat pertama kali oleh perekrut pekerja
dalam proses wawancara (interview) untuk membandingkan antara satu pelamar dan
pelamar lain.
Doyle menggarisbawahi, hard skill adalah senjata utama seorang kandidat untuk
menjajaki dunia kerja. Bahkan, untuk mencari yang kandidat dengan hard skill paling
mumpuni, korporasi atau perusahaan berani menggelar ujian masuk yang sangat ketat.
Hard skill adalah keahlian utama yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan. Biasanya,
perusahaan mencantumkan persyaratan hard skill pada iklan lowongan kerja.
Hard skill sebagai keahlian utama bisa didapatkan melalui pendidikan formal dan
berbagai program pelatihan, termasuk pelatihan dari kantor.
Hard skill bisa dipelahari, dievaluasi, dan diukur. Pada saat proses perekrutan dan
wawancara kerja, perusahaan akan membandingkan hard skill satu kendidat dengan
calon pegawai lainnya.
Istilah hard skills merujuk kepada pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam bidang
tertentu yang berhubungan dengan suatu proses, alat, atau teknik.
Hard skill lebih beriorentasi untuk mengembangkan intelligence quotient (IQ). Jadi
dapat disimpulkan bahwa hard skill merupakan kemampuan untuk menguasai ilmu
pengatahuan teknologi dan keterampilan teknis dalam mengembangkan intelligence
quotient yang berhubungan dengan bidangnya.
Laman The Balance Career menyebutkan, hard skill bisa kita peroleh dari edukasi
formal, seperti perkuliahan, serta deretan program lain seperti pelatihan, magang,
kelas singkat, kelas online, program sertifikasi, dan juga training di perusahaan.
Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill 
Ulasan tentang pengertian soft skill dan hard skill di atas cukup jelas membedakan
antara keduanya.
Hard skill adalah sesuatu yang bisa diraih dan dipelajari. Soft skill merupakan atribut
“bawaan” kita sebagai individu.
Hal paling mendasar yang membedakan antara hard skill dan soft skill adalah hard
skill mudah dibuktikan dalam waktu singkat, sementara soft skill membutuhkan
waktu atau proses lama.
Hard skill dan soft skill sama-sama penting. Jika menguasai keduanya, maka Anda
bisa bisa mengerjakan pekerjaan dengan baik.
soft skills lebih penting daripada sebelumnya:

 HARD SKILLS KURANG EFEKTIF TANPA SOFT SKILLS


Dalam sebagian besar pekerjaan, keterampilan teknis saja tidak cukup untuk benar-
benar efektif. Seorang salesman dengan pengetahuan produk dan pasar yang hebat
tetap sulit berhasil jika tidak memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi
yang diperlukan untuk memenangkan transaksi dan mempertahankan klien. Seorang
manajer bisnis perlu mahir mendengarkan karyawan, memiliki keterampilan berbicara
yang baik, dan dapat berpikir kreatif. Semua karir memerlukan setidaknya beberapa
pengertian apa itu soft skills untuk membuat hard skills berharga.

 SOFT SKILLS LEBIH MENANTANG DIKUASAI DIBANDINGKAN


HARD SKILLS
Hard Skills tidak selalu sulit diperoleh. Hard Skills mudah diajarkan, dapat dipelajari
dan disempurnakan dari waktu ke waktu. Pengertian apa itu Soft Skills lebih
menantang untuk dikembangkan, karena tidak ada hubungannya dengan pengetahuan
atau keahlian, tetapi terkait erat dengan karakter seseorang. Dibutuhkan upaya sadar,
latihan yang berkelanjutan, dan komitmen untuk pengembangan diri untuk
meningkatkan soft skills Anda. Hard skills mungkin terlihat mengesankan di CV
Anda, tetapi soft skill adalah apa yang akan membedakan Anda dari banyak kandidat
yang memiliki keahlian serupa dengan Anda.

 TEMPAT KERJA KEKINIAN BERSIFAT INTERPERSONAL


Keterampilan seperti mendengarkan, berkolaborasi dengan orang lain,
mempresentasikan ide dan berkomunikasi dengan anggota tim semuanya sangat
dihargai di tempat kerja kekinian. Penguasaan pengertian Soft Skills yang mumpuni
memastikan lingkungan kerja yang produktif, kolaboratif dan sehat, semua atribut
penting bagi organisasi di dunia yang semakin kompetitif.

 MENANGANI PELANGGAN MEMBUTUHKAN SOFT SKILLS


Dalam dunia bisnis, pelanggan ditawarkan pilihan tanpa batas melalui teknologi
internet dan telepon pintar. Bagi pelanggan ini, kemudahan dan harga murah mudah
didapat, sehingga layanan pelanggan sering kali berperan penting memengaruhi
pilihan untuk menggunakan bisnis tertentu. Oleh karena itu, kemampuan untuk
berkomunikasi secara efisien dan efektif dengan pelanggan adalah faktor vital dalam
keberhasilan organisasi. Penguasaan pengertian apa itu soft skills dan
mempraktekkannya menjadi penting di sini.

 TEMPAT KERJA MASA DEPAN AKAN MENGANDALKAN SOFT


SKILLS
Otomatisasi dan kecerdasan buatan akan menghasilkan proporsi pekerjaan yang lebih
besar dengan mengandalkan soft skill. Berkat teknologi mutakhir, tugas-tugas hard
skills menurun, menjadikan soft skills sebagai pembeda utama di tempat kerja.
Sebagai contoh, lihat studi yang menarik dari Deloitte Access Economics ini,  yang
memperkirakan bahwa dua pertiga dari semua pekerjaan di Australia akan bergantung
pada penguasaan pengertian apa itu soft skills pada tahun 2030. Tren ini pasti akan
mencerminkan dunia kerja secara global pula.

 KETERAMPILAN SOFT SKILL
• Ketrampilan berkomunikasi yang efektif
• Inovasi dan kreativitas
• Berpikir analitis
• Fleksibilitas
• Kesiapan untuk berubah
• Memiliki sikap dan nilai-nilai yg benar
• Ketrampilan interpersonnal
• Ketrampilan negosiasi
• Ketrampilan persuasi
• Ketrampilan mengatur waktu
• Kemampuan memecahkan masalah
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan memimpin dan membangun tim

 KETERKAITAN SOFT SKILL DAN HARD SKILL TERHADAP DUNIA


KERJA
Di dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang
memiliki profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis kemampuan
sudah merupakan tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak
dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang
memiliki kecerdasan emosional sangat mendukung pemenuhan kebutuhan
tersebut disamping kecerdasan intelektual. Berdasar hasil survey Nasional
Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan
perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal
yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah
sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi,
kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai
pada kinerja yang efektif.

Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang


menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain,
Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi
pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima
kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam pengambilan
keputusan yang win-win solution.
Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar
dan tabah dalam menjalankan tugas.
Motiovasi Diri, yang meliputi kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
Empati pada Sesama ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli,
hangat, akrab dan kekeluargaan
Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama,
kepentingan umum/tim).
Di sisi lain secara teori, di dalam dunia kerja, ada 3 (tiga) unsur utama yang harus
dipenuhi agar seseorang dikatakan memiliki kompetensi yang meliputi kompetensi
1. knowledge atau cognitive domain,
2. skill atau psychomotor domain,
3. attitude atau affective domain.

Anda mungkin juga menyukai