Nim : 201440120
Prodi keperawatan pkp tingkat 1
Selain hard skill keperawatan, calon perawat juga memerlukan soft skill. Ilmu
Keperawatan merupakan salah satu jurusan yang cukup banyak peminat. Prospek
kerja yang menjanjikan menawarkan daya tarik tersendiri, terutama karena kita masih
kekurangan tenaga peraawat.
1. Memiliki Ilmu Pengetahuan dan Empati
Seorang perawat haruslah memiliki pengetahuan medis yang memadai untuk
menjalankan profesinya. Tapi memiliki ilmunya saja tak cukup, Sobat. Pasalnya,
pekerjaan perawat tak jauh-jauh dari merawat dan mendampingi orang sakit.
Jadi, selain memahami anatomi dan beragam alat kesehatan, seorang perawat juga
harus memiliki empati dan kepedulian pada orang lain, khususnya pasien. Baik
praktik insersi alat kesehatan maupun melayani pasien, kedua-duanya sama penting.
2. Memiliki Mental yang Kuat
Apakah menjadi perawat harus pintar? Pastinya, karena materi perkuliahan Ilmu
Keperawatan hampir mirip dengan materi perkuliahan Ilmu Kedokteran.
Sebagai mahasiswa Ilmu Keperawatan, Sobat nanti harus menjalani praktik lapangan.
Pada masa praktik tersebut, Sobat Pintar harus kerja lembur dan begadang ketika
mendapat jadwal shift malam. Disela jadwal kerja tersebut, Sobat masih harus
menyusun laporan Asuhan Keperawatan (Askep) yang tak hanya selembar dua lembar
dengan deadline ketat.
perawat, nantinya Sobat harus siap bekerja pada shift yang telah ditentukan, lengkap
dengan paperwork yang harus dikerjakan, tanpa banyak mengeluh.
3. Dapat Berkomunikasi dengan Baik dan Efektif
Selama kuliah, para calon perawat belajar tentang pemenuhan kebutuhan dasar
manusia. Konsep pelayanan dan aspek sosial pada Ilmu Keperawatan inilah yang
menjadi perbedaan mendasar dengan Ilmu Kedokteran. Dalam Ilmu Keperawatan,
pelayanan kesehatan yang baik punya peran besar dalam kesembuhan pasien.
Itulah sebabnya, untuk menjadi seorang perawat yang baik, Sobat Pintar perlu
memiliki kecakapan dalam berkomunikasi. Komunikasi yang baik dan efektif sangat
diperlukan ketika menghadapi berbagai macam pasien dengan beragam masalah
medis.
4. Dapat Bekerja dalam Kelompok
Ada saja tugas pelayanan kesehatan pada pasien yang harus dikerjakan secara
bersama-sama oleh beberapa perawat sekaligus. Oleh karena itu, kecakapan dalam
bekerja bersama orang lain menjadi modal penting bagi calon perawat.
Bagusnya, kecakapan bekerja dalam kelompok ini memang telah terlatih sejak masa
kuliah. Menumpuknya materi perkuliahan membuat mahasiswa Ilmu Keperawatan
harus belajar secara berkelompok. Setelah membagi materi perkuliahan, mahasiswa-
mahasiswa Ilmu Keperawatan biasanya akan belajar bersama demi efisiensi waktu.
5. Dapat Menjaga Personal Hygiene
Personal hygiene atau kebersihan diri adalah hal penting bagi perawat. Bekerja
menangani pasien berarti Sobat nanti akan bertemu dengan beragam kondisi dan
penyakit.
Bagi pasien sendiri, lingkungan yang steril sangatlah penting. Itulah sebabnya,
perawat diwajibkan mensterilkan peralatan medis yang diperlukan – termasuk juga
tangan dan pakaiannya. Selain itu, kebersihan lingkungan kerja merupakan poin
penting dalam sertifikasi profesi perawat.
Pentingnya soft skil
Hard skills –disebut juga keterampilan teknis (technical skill)– adalah jenis
keterampilan yang sifatnya bisa langsung terlihat dan dipraktikkan.
Contoh hard skills adalah antara lain pemrograman komputer, desain web,
menulis, akunting, keuangan, matematika, hukum, kemahiran berbahasa asing,
mengetik cepat, merakit, mengemas, dan sebagainya.
Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan
teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya.
Alison Doyle, seorang pakar di bidang karier dan pencarian kerja, mengatakan,
hard skill adalah kemampuan yang bisa dipelajari, dievaluasi, dan diukur. Doyle
menyebutkan, hard skill adalah aspek yang dilihat pertama kali oleh perekrut pekerja
dalam proses wawancara (interview) untuk membandingkan antara satu pelamar dan
pelamar lain.
Doyle menggarisbawahi, hard skill adalah senjata utama seorang kandidat untuk
menjajaki dunia kerja. Bahkan, untuk mencari yang kandidat dengan hard skill paling
mumpuni, korporasi atau perusahaan berani menggelar ujian masuk yang sangat ketat.
Hard skill adalah keahlian utama yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan. Biasanya,
perusahaan mencantumkan persyaratan hard skill pada iklan lowongan kerja.
Hard skill sebagai keahlian utama bisa didapatkan melalui pendidikan formal dan
berbagai program pelatihan, termasuk pelatihan dari kantor.
Hard skill bisa dipelahari, dievaluasi, dan diukur. Pada saat proses perekrutan dan
wawancara kerja, perusahaan akan membandingkan hard skill satu kendidat dengan
calon pegawai lainnya.
Istilah hard skills merujuk kepada pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam bidang
tertentu yang berhubungan dengan suatu proses, alat, atau teknik.
Hard skill lebih beriorentasi untuk mengembangkan intelligence quotient (IQ). Jadi
dapat disimpulkan bahwa hard skill merupakan kemampuan untuk menguasai ilmu
pengatahuan teknologi dan keterampilan teknis dalam mengembangkan intelligence
quotient yang berhubungan dengan bidangnya.
Laman The Balance Career menyebutkan, hard skill bisa kita peroleh dari edukasi
formal, seperti perkuliahan, serta deretan program lain seperti pelatihan, magang,
kelas singkat, kelas online, program sertifikasi, dan juga training di perusahaan.
Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Ulasan tentang pengertian soft skill dan hard skill di atas cukup jelas membedakan
antara keduanya.
Hard skill adalah sesuatu yang bisa diraih dan dipelajari. Soft skill merupakan atribut
“bawaan” kita sebagai individu.
Hal paling mendasar yang membedakan antara hard skill dan soft skill adalah hard
skill mudah dibuktikan dalam waktu singkat, sementara soft skill membutuhkan
waktu atau proses lama.
Hard skill dan soft skill sama-sama penting. Jika menguasai keduanya, maka Anda
bisa bisa mengerjakan pekerjaan dengan baik.
soft skills lebih penting daripada sebelumnya:
KETERAMPILAN SOFT SKILL
• Ketrampilan berkomunikasi yang efektif
• Inovasi dan kreativitas
• Berpikir analitis
• Fleksibilitas
• Kesiapan untuk berubah
• Memiliki sikap dan nilai-nilai yg benar
• Ketrampilan interpersonnal
• Ketrampilan negosiasi
• Ketrampilan persuasi
• Ketrampilan mengatur waktu
• Kemampuan memecahkan masalah
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan memimpin dan membangun tim