Anda di halaman 1dari 8

Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-6885

ISSN O : 2503-4960

PENGARUH MEDIA TANAM PADA BERBAGAI KONSENTRASI


NUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
SELEDRI (Apium graveolens L.) DENGAN SISTEM TANAM
HIDROPONIK NUTRISI FILM TEKNIK

Kun Rawan Sari1


1
Agroteknologi, Dosen STIPER Muhammadiyah Tanah Grogot Kabupaten Paser (Kal-Tim)
Jln. Pangeran Menteri no. 96, Telepon 0543-24104 Fax. 23206 tanah Grogot, Paser, Indonesia.
E-Mail: uunaza351@ymail.com

ABSTRAK

Pengaruh Media Tanam Pada Berbagai Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) dengan Sistem Tanam Hidroponik Nutrisi Film Teknik.
Seledri adalah tumbuhan komersial sehingga patut dibudidayakan. Sistem tanam hidroponik nutrisi film
teknik merupakan salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan di lahan sempit, namun penelitian mengenai
media tanam dan konsentrasi nutrisi pada sistem tanam hidroponik terhadap tanaman seledri belum banyak
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh interaksi serta faktor tunggal media tanam
dan konsentrasi nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri. Rancangan penelitian ini
menggunakan rancangan split plot. Petak utama yaitu konsentrasi nutrisi (n): 1200 ppm (n1), 1300 ppm (n2),
dan 1400 ppm (n3). Anak petak yaitu media tanam (m): rockwool sebagai kontrol (m0), serbuk gergaji (m1),
sekam bakar (m2), dan jerami padi (m3). Ada dua belas kombinasi yang diulang sebanyak tiga kali. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan interaksi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap
pertumbuhan dan hasil, namun perlakuan tunggal media tanam rockwool dan konsentrasi nutrisi 1300 ppm
mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman seledri.
Kata kunci : Konsentrasi Nutrisi, Media Tanam, Seledri, Hidroponik.

ABSTRACT

Influence of Planting Medium on Different Nutrient Concentration to The Growth and Yield of Celery
(Apium graveolens L.) With The Nutrient Film Technique Hydroponic Cultivation System. Celery is a
commercial plant that should be cultivated. Nutrient Film Technique Hydroponic cultivation systems is one
of the technologies that can be applied in a narrow area, but research of the planting medium and the
concentration of nutrients in hydroponic cultivation system for celery plants are rare. This study aimed to
analyze the influence interaction and single factors planting medium and nutrient concentrations on the
growth and yield of celery. The design of this study used split plot design. The main plot were the
concentration of nutrients (n): 1200 ppm (n1), 1300 ppm (n2), and 1400 ppm (n3). Subplot were the planting
mediums (m): rockwool as control (m0), sawdust (m1), husk fuel (m2), and rice straw (m3). There were twelve
combinations, with three replicates. The results showed that treatment interaction was not significant effect
on growth and yield, but a single treatment of plant media rockwool and nutrient concentration of 1300 ppm
able to increase the growth and yield of celery.
Key words : Nutrient Concentration, Planting Medium, Celery, Hydroponic.

1. PENDAHULUAN pendapatan. Pemanfaatan secara umum


sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan
Seledri (Apium graveolens L.)
umbi sebagai campuran sup. Daun juga
adalah tumbuhan serbaguna, terutama
dipakai sebagai lalap, atau dipotong
sebagai sayuran dan obat-obatan. Seledri
kecil-kecil lalu ditaburkan di atas
termasuk salah satu sayuran komersial
makanan sebagai pelengkap masakan.
yang bisa memberikan tambahan

115
Pengaruh Media Tanam … Kun Rawan Sari.

Seledri (terutama oksigen untuk pernafasan akar


buahnya) sebagai bahan obat tanaman.
sebagai "penyejuk perut". Seledri Penelitian ini bertujuan
disebut-sebut sebagai sayuran untuk menganalisis pengaruh
anti-hipertensi. Fungsi lainnya interaksi antara media tanam dan
adalah sebagai peluruh penambahan nutrisi terhadap
(diuretika), anti reumatik serta pertumbuhan dan hasil tanaman
pembangkit nafsu makan seledri. Selain itu, tujuan
(karminativa). Oleh karena itu, penelitian ini adalah untuk
budidaya seledri bisa dilakukan menganalisis pengaruh tunggal
oleh siapapun baik sebagai bisnis pengaplikasian beberapa media
utama ataupun sebagai usaha tanam dan beberapa konsentrasi
sampingan. Budidaya seledri penambahan nutrisi terhadap
tidak hanya bisa dilakukan pada pertumbuhan dan hasil tanaman
media tanam tanah, namun juga seledri.
bisa dilakukan di air atau yang
sering disebut dengan hidroponik. 2. METODA PENELITIAN
Hidroponik merupakan salah satu
alternatif yang dapat digunakan 2.1. Tempat dan Waktu
untuk meningkatkan produktivitas Penelitian dilaksanakan di Jalan R.
tanaman, terutama pada lahan O. Ulin KM. 33 No. 23 Loktabat
sempit. Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Media tanam yang Pada bulan September-Nopember
dicobakan dalam penelitian ini 2015.
adalah serbuk gergaji, sekam
2.2. Bahan dan Alat
bakar, jerami padi serta rockwool
Bahan yang di gunakan benih seledri
sebagai kontrol. Media yang dapat
varietas amigo, serbuk gergaji,
digunakan untuk hidroponik
sekam bakar, jerami padi, rookwool,
hendaknya bersifat porous dan
nutrisi hidroponik, dan air.
ringan. Menurut Susanto (2002),
Sedangkan alat yang digunakan
pilihan jenis media ditentukan
terdiri dari, aerator, kit untuk tempat
oleh jenis hidroponik yang akan
tanaman, gelas aqua untuk tempat
digunakan dan jenis tanaman yang
media tanam/net pot, ayakan,
akan ditanam. Komposisi substrat
timbangan digital, penggaris, jangka
atau media yang dipilih dapat
sorong, pisau, hand sprayer, alat
memberikan pengaruh positif
pengukur kekentalan nutrisi, isolasi,
pada proses budidaya. Karena
selang, dan ember plastik.
media juga berfungsi untuk
pijakan akar agar tidak rebah.
2.3. Rancangan Penelitian
Bahan tambahan lainnya
Penelitian ini menggunakan
adalah penambahan nutrisi
Rancangan Petak Terpisah (split plot
dengan Teknik Film Gizi (NFT).
design) yang terdiri dari petak utama
NFT adalah teknik hidroponik
(main plot) berupa pengaplikasian
dimana aliran air sangat dangkal
kekentalan nutrisi (1200 ppm,
dan airnya mengandung semua
1300 ppm, dan 1400 ppm) dan anak
nutrisi terlarut yang diperlukan
petak (sub plot) berupa
untuk pertumbuhan tanaman serta
pengaplikasian media tanam
pada saluran air tersebut tersedia
(rockwool, serbuk gergaji, sekam

116
Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960

bakar, dan jerami padi. Terdapat dua tangkai daun 2, 4, 6, dan 8 mst,
belas kombinasi perlakuan yang jumlah anakan 7, 8, dan 9 mst,
diulang sebanyak tiga kali dan pada panjang tangkai 8 dan 9 mst, diameter
setiap net pot terdiri dari 2 tanaman, batang, dan berat hasil.
sehingga seluruhnya terdapat 72
tanaman. 3. HASIL PENELITIAN DAN
Tahap pertama penelitian adalah PEMBAHASAN
mempersiapkan kit dan media tanam,
selanjutnya dilakukan penyemaian di Hasil analisis ragam menunjukkan
media tanam rockwool. Tahap bahwa perlakuan interaksi tidak
berikutnya yaitu pemasangan label memberikan pengaruh nyata terhadap
penelitian pada kit dan melakukan seluruh peubah yang diamati, namun
pengaplikasian nutrisi sesuai terdapat pengaruh yang nyata dan sangat
konsentrasi yang telah ditentukan. nyata pada perlakuan mandiri kekentalan
Selanjutnya dilakukan pengaplikasian nutrisi dan media tanam.
beberapa media tanam di net pot
sebanyak 40 % dari tinggi net pot dan 3.1. Tinggi Tanaman
dilakukan penanaman tanaman yang Hasil pengujian analisis ragam
telah disemai sebelumnya. Selama menunjukkan bahwa tidak terdapat
penelitian dilakukan perawatan pengaruh interaksi antara kekentalan
tanaman berupa penyiraman tanaman nutrisi dan media tanam terhadap tinggi
agar daun tidak terlihat kering serta tanaman, namun perlakuan mandiri
pengendalian hama dan penyakit. kekentalan nutrisi memberikan pengaruh
Terakhir adalah tahapan panen yang yang nyata dan sangat nyata pada tinggi
dilaksanakan 2 bulan setelah tanam tanaman umur 6 mst dan 8 mst (Tabel 1).
dengan cara memetic daun-daun yang Selain itu, perlakuan mandiri media
sudah tua dan pemanenan bisa tanam juga memberikan pengaruh yang
diulang setiap 6 hari sekali. sangat nyata terhadap tinggi tanaman 2
Pengamatan meliputi: tinggi tanaman mst (Tabel 2).
seledri 2, 4, 6, dan 8 mst, jumlah

Tabel 1. Uji beda nyata terkecil perlakuan kekentalan nutrisi pada tinggi tanaman 6 mst dan 8 mst
Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
6 mst 8 mst
n1 (1200 ppm) 14,5 a 21,5 a
n2 (1300 ppm) 17,0 b 25,0 b
n3 (1400 ppm) 16,9 b 25,3 b

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT taraf 5 %

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa tanaman dibandingkan perlakuan n1


perlakuan n2 (1300 ppm) dan n3 (1400 (1200 ppm).
ppm) lebih mampu memicu tinggi

Tabel 2. Uji beda nyata terkecil perlakuan media tanam pada tinggi tanaman 2 mst

117
Pengaruh Media Tanam … Kun Rawan Sari.

Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)


m0 (rookwool/40% net pot sebagai kontrol) 4,47 b
m1 (serbuk gergaji/40% net pot) 3,68 a
m2 (sekam bakar/40% net pot) 4,67 b
m3 (jerami padi/40% net pot) 3,42 a
Keterangan: Nilai rata-rata yang di ikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT taraf 5 %

Pada Tabel 2 terlihat bahwa Hasil pengujian analisis ragam


perlakuan m2 (sekam bakar/40% net pot) menunjukkan bahwa tidak terdapat
dan m0 (rookwool/40% net pot sebagai pengaruh interaksi antara kekentalan
kontrol) lebih mampu memicu tinggi nutrisi dan media tanam terhadap jumlah
tanaman dibandingkan dengan perlakuan tangkai daun, begitu pula dengan
m1 (serbuk gergaji/40% net pot) dan m3 pengaruh mandiri media tanam.
(jerami padi/40% net pot). Sedangkan perlakuan mandiri kekentalan
nutrisi memberikan pengaruh yang nyata
3.2. Jumlah Tangkai Daun terhadap jumlah tangkai daun tanaman
umur 6 mst dan 8 mst (Tabel 3).
Tabel 3. Uji beda nyata terkecil perlakuan kekentalan nutrisi pada jumlah tangkai daun tanaman 6 mst dan 8
mst
Jumlah Tangkai Daun (buah)
Perlakuan
6 mst 8 mst
n1 (1200 ppm) 2,65 a 10,0 a
n2 (1300 ppm) 2,91 a 13,3 a
n3 (1400 ppm) 3,34 b 17,0 b

Keterangan: Nilai rata-rata yang di ikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT taraf 5 %

Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa Hasil pengujian analisis ragam


perlakuan n3 (1400 ppm) pada 6 mst dan menunjukkan bahwa tidak terdapat
8 mst mampu memicu pertumbuhan pengaruh interaksi antara kekentalan
jumlah tangkai daun lebih banyak nutrisi dan media tanam terhadap jumlah
dibandingkan dengan perlakuan n1 (1200 anakan, begitu pula dengan pengaruh
ppm) dan n2 (1300 ppm). mandiri media tanam. Sedangkan
perlakuan mandiri kekentalan nutrisi
3.3. Jumlah Anakan memberikan pengaruh yang sangat nyata
terhadap jumlah anakan tanaman umur 7
mst, 8 mst, dan 9 mst (Tabel 4).

Tabel 4. Uji beda nyata terkecil perlakuan kekentalan nutrisi pada jumlah anakan tanaman 7 mst, 8 mst, dan
9 mst
Jumlah Anakan (buah)
Perlakuan
7 mst 8 mst 9 mst
n1 (1200 ppm) 0,87 a 1,17 a 1,36 a
n2 (1300 ppm) 1,36 b 1,74 b 1,96 b
n3 (1400 ppm) 1,70 c 2,05 b 2,25 b

118
Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960

Keterangan: Nilai rata-rata yang di ikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT taraf 5 %

Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa kekentalan nutrisi dan media tanam juga
perlakuan n3 (1400 ppm) pada 7 mst tidak memberikan pengaruh yang nyata
mempunyai jumlah anakan yang lebih terhadap panjang tangkai tanaman
banyak dibandingkan dengan perlakuan seledri.
n1 (1200 ppm) dan n2 (1300 ppm).
Sedangkan pada 8 mst dan 9 mst, 3.5. Diameter Batang
perlakuan n2 (1300 ppm) dan n3 (1400
ppm) mampu memicu jumlah anakan Hasil pengujian analisis ragam
tanaman dibandingkan dengan perlakuan menunjukkan bahwa tidak terdapat
n1 (1200 ppm). pengaruh interaksi antara kekentalan
nutrisi dan media tanam terhadap
3.4. Panjang Tangkai diameter batang, begitu pula dengan
perlakuan mandiri media tanam.
Hasil pengujian analisis ragam Sedangkan perlakuan mandiri kekentalan
menunjukkan bahwa tidak terdapat nutrisi memberikan pengaruh yang nyata
pengaruh interaksi antara kekentalan terhadap diameter batang pada 8 mst
nutrisi dan media tanam terhadap panjang (Tabel 5).
tangkai. Selain itu, perlakuan mandiri
Tabel 5. Uji beda nyata terkecil perlakuan kekentalan nutrisi pada diameter batang tanaman 8 mst
Perlakuan Diameter Batang (cm)
n1 (1200 ppm) 0,31 a
n2 (1300 ppm) 0,47 b
n3 (1400 ppm) 0,42 ab
Keterangan: Nilai rata-rata yang di ikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT taraf 5 %

Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa Hasil pengujian analisis ragam


perlakuan n2 (1300 ppm) mempunyai menunjukkan bahwa tidak terdapat
diameter batang yang lebih tinggi pengaruh interaksi antara kekentalan
dibandingkan dengan perlakuan lainnya, nutrisi dan media tanam terhadap berat
namun perlakuan ini tidak berbeda hasil, namun perlakuan mandiri
dengan perlakuan n3 (1400 ppm). kekentalan nutrisi memberikan pengaruh
Sebaliknya, perlakuan n1 (1200 ppm) yang nyata terhadap berat hasil pada 8
mempunyai diameter batang paling kecil mst (Tabel 6). Selain itu, perlakuan
dibandingkan perlakuan lainnya, namun mandiri media tanam juga memberikan
perlakuan ini juga tidak berbeda dengan pengaruh yang sangat nyata terhadap
n3 (1400 ppm). berat hasil pada 7 mst (Tabel 7).

3.6. Berat Hasil

119
Pengaruh Media Tanam … Kun Rawan Sari.

Tabel 6. Uji beda nyata terkecil perlakuan kekentalan nutrisi pada berat hasil tanaman 8 mst
Perlakuan Berat Hasil/Batang (g)
n1 (1200 ppm) 1,35 a
n2 (1300 ppm) 1,85 b
n3 (1400 ppm) 2,07 b
Keterangan: Nilai rata-rata yang di ikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT taraf 5 %

Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa perlakuan n2 (1300 ppm) dan n3 (1400 ppm)
mempunyai berat hasil yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan n1 (1200 ppm).
Tabel 7. Uji beda nyata terkecil perlakuan media tanam pada berat hasil tanaman 7 mst

Perlakuan Berat Hasil/Batang (g)


m0 (rookwool/40% net pot sebagai kontrol) 2,22 b
m1 (serbuk gergaji/40% net pot) 1,83 a
m2 (sekam bakar/40% net pot) 1,96 a
m3 (jerami padi/40% net pot) 1,84 a
Keterangan: Nilai rata-rata yang di ikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut uji BNT taraf 5 %

Pada Tabel 7 terlihat bahwa dengan kadar pH larutan yang akan


perlakuan m0 (rookwool/40% net pot menentukan proses metabolisme
sebagai kontrol) mempunyai berat hasil tanaman. Selain larutan nutrisi, faktor
yang lebih besar dibandingkan dengan lain yang mempengaruhi pertumbuhan
perlakuan m1 (serbuk gergaji/40% net tanaman yaitu media tanam. Fungsi dari
pot), m2 (sekam bakar/40% net pot), dan media tanam pada budidaya hidroponik
m3 (jerami padi/40% net pot). adalah sebagai tempat tumbuh dan tempat
Perlakuan interaksi n2m0 (1300 ppm penyimpanan unsur hara yang diperlukan
dan rookwool/40% net pot sebagai untuk pertumbuhan tanaman. Jenis media
kontrol) secara keseluruhan mampu tanam yang digunakan sangat
memacu pertumbuhan dan hasil tanaman berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
seledri dibandingkan dengan perlakuan perkembangan tanaman. Hal ini
interaksi lainnya. Hal ini dikarenakan dikarenakan setiap media tersebut
perlakuan interaksi tersebut mampu memiliki kelebihan dan kekurangan
memberikan kebutuhan nutrisi yang (Marlina et al., 2015).
cukup untuk tanaman. Perlakuan interaksi yang tidak dapat
Teknik hidroponik sangat bergantung memacu pertumbuhan dan hasil tanaman
pada larutan nutrisi yang digunakan seledri secara keseluruhan terdapat pada
karena larutan nutrisi merupakan sumber interaksi perlakuan yang salah satu
pasokan nutrisi bagi tanaman untuk perlakuannya menggunakan n1 (1200
mendapatkan makanan dalam budidaya ppm). Hal ini sejalan dengan laporan
hidroponik. Penggunaan nutrisi yang Putri (2011) yang menyatakan bahwa
berlebihan dapat menyebabkan keracunan kepekatan nutrisi bawah dari tanaman
pada tanaman, dan sebaliknya seledri adalah 1260 ppm. Sehingga
penggunaan nutrisi yang terlalu sedikit 1200 ppm masih tergolong ke dalam
dapat menyebabkan terhambatnya larutan nutrisi yang belum memenuhi
pertumbuhan tanaman. Hal ini terkait erat kebutuhan tanaman seledri.

120
Jurnal AGRIFOR Volume XVII Nomor 1, Maret 2018 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960

Perlakuan n2 (1300 ppm) merupakan disinfektan, dapat mengoptimalkan peran


perlakuan mandiri pemberian kekentalan pupuk, dapat menunjang pertumbuan
nutrisi terbaik yang dapat diaplikasikan tanaman karena rongganya dapat dengan
untuk memacu pertumbuhan dan hasil mudah dilewati akar, serta dapat
tanaman seledri. Hal ini dibuktikan dipergunakan berulang. Sedangkan
dengan membandingkan hasil penelitian kekurangan rockwool adalah harganya
dimana berat hasil tanaman seledri adalah yang masih terbilang mahal karena masih
24,61 g/rumpun, sedangkan berat hasil di impor (Marlina et al., 2015).
deskripsi tanaman hanya menunjukkan Selain rockwool, sekam bakar juga
kisaran 22,3 g/rumpun. merupakan perlakuan yang dapat
Kisaran kekentalan nutrisi yang baik direkomendasikan untuk hidroponik. Hal
untuk pertumbuhan dan perkembangan ini didasari dengan tidak jauh berbedanya
tanaman seledri adalah 1260-1680 ppm pertumbuhan dan hasil dari tanaman
(Putri, 2011). Semakin pekat nutrisi yang seledri yang ditanam dengan media
diaplikasikan, maka semakin banyak rockwool dibandingkan dengan sekam
nutrisi yang terkandung di dalam larutan. bakar. Hal ini sesuai dengan hasil
Namun berdasarkan penelitian ini, penelitian Marlina et al. (2015) yang
kekentalan nutrisi 1300 ppm secara menunjukkan bahwa media sekam bakar
optimal telah dapat memicu pertumbuhan dapat memberikan hasil yang baik untuk
dan perkembangan tanaman seledri tanpa pertumbuhan dan hasil terhadap tanaman
harus menambah kekentalan nutrisi sayuran yang ditanam secara hidroponik.
kembali. Oleh karena itu, berdasarkan Selain itu, terdapat kelebihan dari media
perhitungan tersebut dan dari segi sekam bakar dibandingkan dengan media
ekonomi, maka kekentalan nutrisi 1300 rockwool, yaitu dari segi harganya yang
ppm lebih direkomendasikan untuk relatif lebih murah dan mudah
tanaman seledri. didapatkan.
Perlakuan n1 (1200 ppm) merupakan Perlakuan m3 (jerami padi/40% net
perlakuan yang paling rendah dalam pot) merupakan perlakuan yang paling
memacu pertumbuhan dan hasil tanaman rendah dalam memacu pertumbuhan dan
seledri. Kepekatan nutrisi yang kurang hasil tanaman seledri. Hal ini dikarenakan
menunjukkan bahwa nutrisi yang kurang optimalnya kemampuan
terkandung dalam larutan juga kurang, menampung air dari jerami padi yang
sehingga menyebabkan tanaman disebabkan oleh kandungan lignin yang
kekurangan nutrisi untuk tumbuh dan tinggi. Lignin bersifat hidrofobik yang
berkembang. Hal ini akan membuat berarti tahan terhadap air sehingga air
pertumbuhan dan hasil tanaman seledri tidak dapat menembus sel pada jerami
yang dibudidayakan tidak akan optimal. padi (Muliyani, 2014).
Perlakuan m0 (rookwool/40% net pot Sistem tanam secara hidroponik pada
sebagai kontrol) merupakan perlakuan tanaman seledri dapat memberikan
mandiri pemberian media tanam terbaik beberapa keuntungan dibandingkan
yang mampu memacu pertumbuhan dan dengan sistem tanam tanaman seledri
hasil tanaman seledri. Rockwool secara konvensional, yaitu hasil produksi
memiliki beberapa kelebihan yang dapat lebih banyak karena
dibandingkan media tanam yang lain pembungaannya lebih lama yaitu enam
yaitu tidak mengandung patogen bulan dan selang panen dapat mencapai
penyebab penyakit, mampu menampung empat hari sekali. Hal ini tentu sangat
air hingga 14 kali kapasitas tamping mengguntungkan apabila dibandingkan
tanah, dapat meminimalkan penggunaan dengan sistem tanam konvensional

121
Pengaruh Media Tanam … Kun Rawan Sari.

karena selang panennya satu minggu


sekali dan pembungaannya lebih cepat DAFTAR PUSTAKA
yaitu tiga bulan sesudah tanam. Selain
itu, sistem tanam secara hidroponik juga Marlina, I., S. Triyono, dan A. Tusi.
mampu memproduksi tanaman secara 2015. Pengaruh media tanam
berkelanjutan, tidak terkendala oleh granul dari tanah liat terhadap
musim, berteknologi energi bersih, serta pertumbuhan sayuran hidroponik
dapat menekan serangan hama dan sistem sumbu. Jurnal Teknik
penyakit (Nurlaeny, 2014). Pertanian Lampung. 2(4):143-150.

3. KESIMPULAN Muliyani, S. 2014. Komponen kimia


kayu.
Kesimpulan dari penelitian adalah Http://Srimulyani.blogspot.co.id/2
sebabagi berikut: pengaplikasian 014/01/komponen-kimia-
perlakuan interaksi kekentalan nutrisi dan kayu.html. Diakses tanggal 13
media tanam tidak berpengaruh terhadap Februari 2016.
pertumbuhan dan hasil tanaman seledri
secara hidroponik. Nurlaeny, N. 2014. Teknologi Media
Perlakuan tunggal kekentalan nutrisi Tanam dan Sistem Hidroponik.
1300 ppm mempu memacu pertumbuhan Unpad Press. Bandung.
dan hasil tanaman seledri secara
hidroponik. Putri, M.D. 2011. Cara Memakai Nutrisi
Perlakuan tunggal media tanam rockwool Hidroponik.
mampu memacu pertumbuhan dan hasil http://kebunhidroponik.net/blog/c
tanaman seledri secara hidroponik. ara-memakai-nutrisi-hidroponik/.
Diakses tanggal 13 Februari 2016.

122

Anda mungkin juga menyukai