Anda di halaman 1dari 21

praktikum 1 Ilmu tanaman makanan ternak

Identifikasi Jenis Tanaman Makanan Ternak

Oleh:

NAMA : SAPARTHA

STAMBUK : L1A120207

KELOMPOK :1

ASISTEN : ARDI HARMINTO

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
HALAMAN KONSULTASI

NO Hari/Tanggal Materi Konsul Paraf

1.

2.

3.

Kendari,14 November 2021


Asisten Praktikum

Ardi Harminto
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hijauan merupakan sumber makanan utama ternak ruminansia. Di Indonesia

ketersediaan hijuan sangat berfluktuasi tergantung musim, sehingga menjadi

kendala dalam pengembangan usaha peternakan. Jenis hijauan di daerah tropis

sangat beraneka ragam dengan kandungan nutrisi, produksi, ketahanan tumbuh

dan budidaya yang berbeda, sehingga perlu dipertimbangkan dalam

pengembangan hijauan. Dalam meningkatkan produksi ternak ruminansia

ketersediaan hijauan makanan ternak merupakan bagian yang terpenting, karena

lebih dari 70 % dari ransum ternak terdiri dari pakan hijauan, untuk itu diperlukan

upaya penyediaan hijauan makanan ternak yang berkualitas dan

berkesinambungan. Pertambahan populasi ternak ruminansia menyebabkan

peningkatan kebutuhan pakan hijauan. Sumber pakan hijauan umumnya dari

padang rumput/padang penggembalaan,yang luasnya semakin lama semakin

berkurang, karena secara bertahap telah terjadi perubahan fungsi dari padang

rumput menjadi pemukiman penduduk, kawasan industri dan

perkebunan(Dishub,2018).

Para peternak ruminansia pada umumnya memelihara ternaknya secara

ekstensif atau tradisional dengan sumber pakan atau hijauan hanya diharapkan

dari rumput lapangan yang tumbuh di pinggir jalan, sungai, pematang sawah, dan

tegalan yang sangat tergantung dari musim yang tidak tetap sepanjang tahun. Pada
musim hujan produksinya sangat berlimpah, sedangkan pada musim kemarau

relatif sedikit. Kurangnya pakan sering membawa dampak terhadap kelangsungan

kehidupan ternak. Beberapa faktor yang menghambat penyediaan hijauan, yakni

terjadinya perubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber tumbuhnya

hijauan pakan menjadi lahan pemukiman, lahan untuk tanaman pangan, dan

tanaman industri. Salah satu langkah untuk mengurangi keterbatasan hijauan dan

pakan adalah dengan pemanfaatan limbah pertanian dan hijauan yang tumbuh di

lahan perkebunan. Dengan demikian, perlu dicari potensi hijauan asal limbah

pertanian dan hijauan yang tumbuh di lahan perkebunan yang dapat dimanfaatkan

sebagai sumber pakan ternak ruminansia. Hijauan yang dapat dimanfaatkan

sebagai pakan ialah tanaman jagung, padi, singkong, kakao serta tanaman di lahan

perkebunan karet, kelapa dalam, dan kelapa sawit berpotensi sebagai hijauan yang

berupa jerami jagung, jerami padi, daun singkong, kulit buah kakao, rumput

lapang yang ada dilahan perkebunan karet, kelapa dalam, dan kelapa sawit, serta

pelepah daun kelapa sawit. Nilai nutrisi yang dimiliki seperti serat kasar (SK),

protein kasar (PK), lemak kasar (LK), Abu, BETN dan TDN dapat menunjang

pertumbuhan dan perkembangan ternak. Hijauan asal pertanian dan

perkebunanmerupakan sumber energi dan protein yang dibutuhkan untuk

menunjang produktivitas ternak ruminansia(Afrizal.2017).

1.2. Tujuan

Tujuan dilakukiannya praktikum tentang Jenis Hijauan Tanaman Makanan

Ternak untuk mengidentifikasi jenis-jenis rumput dan legume.


1.3. Manfaat

Manfaat dilakukannya praktikum tentang Jenis Hijauan Tanaman


Makanan Ternak yaitu agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan
menjadi ilmu terapan dengan melakukan identifikasi mengenai jenis tanaman
hijauan tanaman ternak.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Identifikasi jenis hijauan tanaman makanan ternak dilakukan

pada hari Kamis,11 November 2021 pada Pukul 10.00 WITA di Kecamatan

Kambu.

2.2. Alat dan Bahan

Tabel 1.Alat dan Kegunaan

NO ALAT KEGUNAAN
1. Kamera Sebagai alat untuk mengambil gambar
dokumentasi.
2. Alat Tulis
Sebagai alat tulis

Tabel 2. Bahan dan Kegunaan

NO Jenis Rumput KEGUNAAN


1. Rumput Pecut Kuda Sebagai sampel pengamatan
(stachytarpheta)

Rumput Bandotan
2. ((AgeratumConyzoides) Sebagai sampel pengamatan

3. Rumput Gajah Sebagai sampel pengamatan


(Pennisetum purpereum)
Sebagai sampel pengamatan
RumputTimunan
.4 (Leptochloa chinensis)
Rumput Pendul Sebagai sampel pengamatan
5.
(Kyllingabrevifolia)
Kegunaan
Jenis Legum

Legum Indigofera
Sebagai sampel pengamatan
1.
Legum Calopo
2. (Calopogonium
muconoides)
Sebagai sampel pengamatan
3.
Legum Gamal
(G.Sepium)

Legum Stylo Sebagai sampel pengamatan


4.

Legum Kaliandra
(Calliandra calothyrsus) Sebagai sampel pengamatan

2.3. Prosedur Kerja

Langkah-langkah dalam pelaksanaan praktikum ini yaitu:

1. Melakukan Asistensi

2. Menyiapkan alat dan bahan

3. Melakukan dokumentasi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Jenis-jenis Rumput

3.1.1. Rumput Pecut kuda (stachytarpheta)

Gambar 1.Rumput Pecut kuda (stachytarpheta)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pecut kuda (stachytarpheta)adalah tumbuhan yang biasa tumbuh liar ditepi

jalan, kebun-kebun, tanah lapang maupun tempat- tempat terlantar lainnya. Ciri-

ciri dari tumbuhan ini adalah bergerigi dan berwarna hijau tua. Tumbuh tegak,

tinggi sekitar 50 cm dan bunganya duduk tanpa tangkai pada bulir-bulir yang

berbentuk pecut berwarna ungu. Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai obat infeksi

dan batu saluran kencing, rematik, sakit tenggorokan, pembersih darah, haid tidak

teratur, keputihan, dan hepatitis (Sarjan,2021).Tanaman ini berasal dari daerah

selatan Florida,Klasifikasi tanaman pecut kuda adalah :

Regnum : Plantae
Divisio : SpermatophytaSub divisio : Angiospermae

Classis : DicotyledoneaeOrdo : Lamiales

Familia : VerbenaceaeGenus : Stachytarpheta

Spesies : Stachytarpheta jamacensis L.

Stachytarpheta jamacensis L. Merupakan tanaman jenis semak, diduga

berasaldari Amerika Utara. Pertumbuhannya cepat, memiliki susunan daun

berlawanan,tapi daun bergerigi, bentuk daun oval, jenis daun evergreen,

toleransi terhadapkekeringan tinggi.Permukaan daun kasar dan guratan-

guratanatau lekukan di permukaannya tampak jelas. Bentuk daun bulat telur,

tidak berambut, ujung daun meruncing.

3.1.2.Bandotan(Ageratum conyzoides)

Gambar 2.Bandotan(Ageratum conyzoides)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bandotan dengan nama latin Ageratum conyzoides merupakan tumbuhan

yang tergolong seperti gulma (tumbuhan pengganggu tanaman budidaya).

Tumbuhan ini menyebar di seluruh wilayah Indonesia dan mudah berkembang

biak dari bunganya yang berjumlah banyak dan berbunga setiap tahun. Secara

tradisional, bandotan digunakan untuk mengobati luka, demam, dan sebagai


insektisida. Penggunaan tradisional ini sebagian besar telah terbukti secara ilmiah

seperti efeknya dalam menyembuhkan luka, memproteksi efek radiasi, antibakteri

dan insektisida. Selain itu penelitian juga melaporkan bahwa tanaman ini

bermanfaat untuk penderita diabetes, kanker, penyakit gastrointestinal, analgetik,

dan antiinflamasi (Widiyastuti,2020).

3.1.3. Rumput gajah (Pennisetum purpureum)

Gambar 3. Rumput gajah (Pennisetum purpureum)

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Rumput gajah (Pennisetum purpureum) merupakan tanaman pakan ternak

yang sangat responsif terhadap pemupukan berat yaitu pada dosis 40 ton pupuk

kandang/ha/tahun, 800 kg/urea/ha/tahun, 200 kg KCl/ha/tahun dan 200 kg

TSP/ha/tahun. Rumput gajah juga sebagai tanaman konservasi lahan, terutama di

daerah bertopografi pegunungan dan berlereng (Prasetyo, 2003) dan sumber

bioethano. (Daniel Seseray.2013) menyatakan bahwa pertumbuhan dan produksi

rumput gajah di Indonesia sangat bervariasi. Pertumbuhan dan produksi rumput

ini akan lebih baik bila dilakukan pemupukan dengan dosis yang tepat dan sesuai.

(Budi Santoso,2013).
3.1.4. Rumput Timunan(Leptochloa chinensis)

Gambar 4. Rumput Timunan(Leptochloa chinensis)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Rumput Timunan atau mempunyai nama latin Leptochloa chinensis

merupakan tumbuhan gulma yang mampu tumbuh dengan baik dalam berbagai

kondisi, baik kondisi lembab maupun kering. gulma timunan mudah ditemui

didataran rendah sampai dengan ketinggian 1.400 mdpl.Di Indonesia sendiri

gulma timunan atau Leptochloa chinensis mudah ditemui dilahan basah, seperti

pematang sawah, pinggir sungai dan rawa-rawa.Timunan atau Leptochloa

chinensis diklasifikasikan kedalam family Poaceae atau keluarga dari rumput

padang yang membunya rongga yang kecil dan tumbuh menjulang keatas, di

bagian bawah diselubungi oleh daun, untuk lebih lengkap klasifikasi dari gulma

timunan atau Leptochloa chinensis adalah sebgai berikut,Morfologi dai gulma

timunan atau Leptochloa chinensis mempunyai tinggi tanaman sampai 120 cm,
dengan mempunyai batang yang ramping menjulang tegak lurus keatas,

mempunyai rongga dengan dibagian bawah di selubungi oleh helaian daun, daun

dari gulma timunan atau Leptochloa chinensis mempunyai panjang sekitar 10-30

cm berbentuk menyirip, dibagian atas mempunyai bunga. pada perlakuan F

(kontrol) menunjukan bobot kering gulma paling berat dan berbeda nyata di

bandingkan dengan semua perlakuan dosis herbisida dan penyiangan manual.

Keadaan demikian mennjukan bahwa penggunan herbisida mampu menekan

pertumbuhan gulma Leptochloa chinensis L. yaitu jenis gulma rumput –rumputan,

karena secara nyata dapat mereduksi bobor kering gulma tersebut. pada setiap

perlakuan dosis 12 MSA tidak menunjukan adanya perbedaan yang nyata. (Uum

Umiyati,2018.)

2.1.5. Pendul(Kyllingabrevifolia)

Gambar 5. Pendul(Kyllingabrevifolia)

(Sumber:Dokumentasi Pribadi)

Tanaman gulma jukut pendul atau Kyllingabrevifolia adalah gulma yang

secara morfologi termasuk gulma golongan teki-tekian yaitu jukut pendul. Jukut

pendul berdasarkan pengamatan memiliki akar serabut berwarnaputih kekuning-


kuningan dan cabang akar sangat sedikit, batang tegak melengkung berbentuk

segitiga, helaian daun ada 9 yang berbentuk rucing memiliki garis memanjang,

bunga berada pada ujung batang dengan bunga terbentuk bulat berwarna

putih(Widiyastuti,2020).

3.2. Jenis-jenis Legum

3.2.1. Legum Indigofera

Gambar 6. Legum Indigofera

(Sumber:Dokumentasi Pribadi)

Indigofera sp. sangat baik dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak dan

mengandung protein kasar 27,9%, serat kasar 15,25%, kalsium 0,22% dan fosfor

0,18%. juga toleran terhadap musim kering,genangan air dan tahan terhadap

salinitas (Hassen et al., 2010). Dengan kandungan protein yang tinggi (27,9%)

disertai kandungan serat yang relatif rendah dan tingkat kecernaan yang tinggi

tanaman ini sangat baik sebagai sumber hijauan sebagai pakan ternak maupun

sebagai pakan suplemen sumber protein dan energi. Karena toleran terhadap

musim kering, maka Indigofera sp. sp dapat dikembangkan di wilayah dengan


iklim kering untuk mengatasi keterbatasan pakan ternak terutama dalam

menghadapi musim kemarau(Sry Arniaty,2015).

3.2.2. Legum Calopo(Calopogonium mucunoides)

Gambar 7.Legum Calopo(Calopogonium mucunoides)

(Sumber:Dokumentasi Pribadi)

Tanaman kacang kalopo dapat dimanfaatkan sebagai tanaman

fitoremediator karena tanaman ini dapat tumbuh dengan cepat pada semua tekstur

tanah dan tahan terhadap kekeringan dengan suhu mencapai 36°C, cara

tumbuhnya yaitu membelit membuat sehingga tanaman ini mampu beradaptasi

baik pada beragam kondisi ekologi serta mampu merehabilitasi lahan yang

terdegradasi, selain itu tanaman ini tidak dimanfaatkan sebagai sumber pangan

sehingga berpotensi baik sebagai tanaman fitoremediator (Litbang Departemen


Pertanian, 2019). Pada penelitian ini tanaman kacang kalopo (Calopogonium

mucunoides) akan dimanfaatkan sebagai agen fitoremediasi terhadap tanah

tercemar logam berat merkuri (Hg).

3.2.3. Legum Gamal (G. sepium)

Gambar 8. Legum Gamal (G. sepium)

(Sumber:Dokumentasi)

Gamal adalah tanaman leguminosa yang dapat tumbuh dengan cepat di

daerah kering. Pemberian gamal pada sapi maksimal 40% dan domba 75%.

Sebaiknya gamal diberikan bersama-sama dengan pemberian rumput (D.Mayasari

2012). Daun gamal berbentuk elips (oval), ujung daun lancip dan pangkalnya

tumpul (bulat), susunan daun terletak berhadapan seperti daun lamtoro atau turi.

Bunga gamal muncul pada musim kemarau dan berbentuk kupu-kupu terkumpul

pada ujung batang (Natalia et al., 2011). Kandungan nutrisi hijauan gamal (G.

sepium) yaitu kadar protein 25,7%, serat kasar 13,3%, abu 8,4%, dan BETN 4,0%
3.2.4. Legum Stylo

Gambar 9.Legum Stylo

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Stylo merupakan salah satu legum pakan yang mempunyai

kandunganprotein dan mineral yang tinggi. Selain itu, tanaman ini juga digunakan

untuk menyuburkan tanah, sebagai pelindung tanaman lain dan penutup tanah,

serta mencegah terjadinya erosi( Yuliati,dkk 2014).

3.2.5. Legum Kaliandra(calliandra calothyrsus).

Gambar 10.Legum Kaliandra(calliandra calothyrsus)


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kaliandra dikenal sebagai tanamanaperdu yang mampu tumbuh pada

berbagai jenis tanah, cepat bersemi dan lebat. Tanaman yang termasuk dalam

famili Leguminosae ini penyebarannya dari wilayah beriklim tropis hingga

subtropis, tanaman kaliandra yang masuk ke pulau Jawa berasal dari Guatemala

selatan. Pulau Jawa yang beriklim tropis sangat cocok untuk pertumbuhan

kaliandra yang potensial sebagai sumber kayu energi. Tanaman kaliandra mampu

tumbuh di segala kondisi tanah dan tumbuh subur secara alami di sepanjang

bantaran sungai .
IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Hijauan merupakan sumber makanan utama ternak ruminansia dan terbagi

menjadi dua jenis yaitu rumput dan legum. Berikut jenis-jenis rumput dan legum:

 Rumput

1. Rumput pecut kuda (Stachytarpheta)

2. Rumput Bandotan (Ageratum conyzoides)

3. Rumput gajah (Pennusetum purpureum)

4. Rumput timunan (Leptochloa chinensis)

5. Rumput pendul (Kyllingabrevifolia)

 Legum

1. Legum indigofera

2. Legum Calopo (Calopogonium mucunoides)

3. Legum Gamal (G.Seium)

4. Legum Stylo

5. Legum Kaliandra (Calliandra calothyrsus)


4.2. Saran

Adapun saran pada laporan ini adalag sebagai berikut :

1. Kepada Asisten Dosen

Kepada asisten dosen saya harapkan tetap mempertahankan kesabaran

dalam membimbing kami dalam pembuatan laporan ini. serta selalu ramah dan

jangan mempersulit praktikannya

2. Kepada Praktikan

Kepada praktikan diharapkan agar ketika turun lapangan memperhatikan

kesehatan dan keselamatan kerja (K3).


DAFTAR PUSTAKA

Banurea D.P.2011.Evaluasi Produksi Biomassa Dan Karakteristk Tajuk


Indigofera Zollingeriana Pada Jarak Tanam Yang Berbeda.Jambi.

Daniel Yohanis Seseray, 2013. Produksi Rumput Gajah (Pennisetum


purpureum) yang Diberi Pupuk..N, P dan K dengan Dosis 0, 50 dan
100% pada Devoliasi Hari ke-45.Monokwaro.

M.sarjan,.2021.Pemanfaatan Tanaman Lokal Sebagai Pewarna Alami Tenun


Tradisional Sembalun Lawang.Nusa tenggara barat.

Taufik,.2017.Formulasi Dan Uji Mutu Fisik Sediaan Gel Ekstrak Etanol Herba
Bandotan (Ageratum Conyzoides L.).Jakarta.

Y.S.Samar.2019.Fitoremediasi Merkuri (Hg) Menggunakan Tanaman Kacang


Kalopo (Calopogonium Mucunoides).Ambon.

Anda mungkin juga menyukai