Oleh:
NAMA : RAMADHAN
STAMBUK : L1A120194
KELAS :E
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : SASTRA WIJAYA
Serat adalah bahan dalam makanan yang berasal dari tanaman yang tahan
terhadap pemecahan oleh enzim dalam saluran pencernaan sehingga tidak dapat
diabsorbsi. Serat pangan tidak mengandung zat gizi, akan tetapi memberikan
kanker kolon (usus besar), serta mengurangi tingkat kolesterol darah dan penyakit
kardiovaskuler.
yang tidak larut dalam basa dan asam encer setelah pendidihan masing-masing
30 menit. Termasuk dalam komponen serat kasar ini adalah campuran hemisellulosa,
sellulosa dan lignin yang tidak larut. Dalam analisa ini diperoleh fraksi lignin,
sellulosa dan hemisellulosa yang justru perlu diketahui komposisinya khusus untuk
hijauan makanan ternak atau umumnya pakan berserat. Kandungan serat kasar yang
daun ubi kayu sebesar 24,1%. Selain serat kasar tinggi, asam amino daun ubi kayu
ternyata hampir sama dengan bungkil kedelai walaupun jumlahnya berbeda. Daun ubi
kayu defisien asam amino esensial yang mengandung sulfur yaitu methionin dan
sistin.
Gamal merupakan pakan ternak sumber protein yang baik dengan kandungan
protein yang lebih tinggi dari pada konsentrat yang memiliki kandungan protein
maksimal hanya 17%. Daun-daun gamal mengandung tinggi protein dan mudah
dicerna sehingga cocok untuk pakan ternak khususnya ruminansia. Daun gamal dapat
dimanfaatkan sebagai sumber protein dari hijauan sehingga dapat mengurangi serat
kasar yang tinggi pada jerami jagung dan mendapatkan sumber pakan hijauan yang
dalam ransum sehingga dapat menekan biaya ransum. Akan tetapi, daun gamal juga
memiliki faktor pembatas antinutrisi seperti tanin, lignin, silika dan HCN walaupun
kadarnya rendah, penggunaan daun gamal tidak bisa digunakan 100% di dalam
serat kasar.
I.2 Tujuan
Untuk menentukan kadar serat kasar dari suatu sampel atau bahan pakan.
I.3 Manfaat
Agar dapat menentukan kadar serat kasar dari suatu sampel atau bahan pakan.
II. METODOLOGI PRKATIKUM
Praktikum Analisis Kadar Serat Kasar dilakukan pada hari Selasa tanggal 23
November 2021 pukul 13:00, di Laboratorium Unit Ilmu Nutrisi dan Teknologi
Alat yang di gunakan dalam praktikum Analisa Kadar Serat Kasar dapat di
lihat Tabel 1.
lihat Tabel 2.
y−z−a
Kadar Serat Kasar = x 100 %
z
( y - z-a )
%SK = x 100 %
z
35,0753-33,9432-5.7795
%SK = x 100 %
33,9432
−4,6474
%SK = x 100 %
3 3 ,94 3 2
%SK = -13,6916 %
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan praktikum analisa Kadars Serat kasar dapat dilihat pada
tabel 3.
3.2 Pembahasan
kerabat polong-polongan yang mudah ditanam dan mengandung protein tinggi. Selain
itu gamal memiliki beberapa keunggulan, yaitu produksi hijauan tinggi, tahan
terhadap iklim, mudah ditanam dan mempunyai kandungan zat makanan cukup
tinggi. Potensi daun gamal dengan produksi selang waktu pemotongan 3 bulan
mencapai 43.000 ton atau sekitar 8–11 ton bahan kering per hektar per tahun.
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum analisis kadar serat kasar gamal diperoleh
nilai serat kasar yaitu -13,6916%. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat (Suretno dkk,
2021) bahwa kandungan serat kasar gamal adalah 14,4-15,9%. Peningkatan kadar
analisis kadar serat kasar, diperoleh nilai serat kasar yaitu -10,41%. Hal ini tidak
jerami padi adalah bagian batang tumbuh yang setelah dipanen bulir-bulir buah
bersama atau tidak dengan tangkainya dikurangi dengan akar dan bagian batang yang
serat kasar, diperoleh nilai serat kasar 13,17% . Hal ini tidak sesuai dengan
(Mustafidah dkk, 2015) Serat kasar 31,99%, NDF 77,00%, ADF 57,91%, selulosa
dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi
bagi ternak ruminansia. Tanaman ini merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak
yang berkualitas dan disukai ternak, berdasarkan hasil pengamatan praktikum analisis
kadar serat kasar, diperoleh nilai serat kasar 12,95%. Hal ini tidak sesuai dengan
(Santoso, 2011) Serat Kasar (SK) Rumput odot tertinggi dicapai ketika umur
dikurangi akar dan sebagian batang yang tersisa dan dapat diberikan kepada ternak
pengamatan praktikum analisis kadar serat kasar, diperoleh nilai serat kasar 11,27%.
Hal ini tidak sesuai dengan (Nursiam, 2015) serat kasar 30,53%, lemak kasar 1,06%,
4.I Kesimpulan
4.2 Saran
1. Laboratorium
masuk lab
2. Asisten
3. Praktikan
Untuk praktikan sebaiknya pada saat melakukan praktikum di ikuti dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, A. 2011. Kadar Serat (Dietary Fiber) & Manfaatnya Bagi Kesehatan.
Magistra No. 75.