Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TERSTRUKTUR

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN


DAYA TAMPUNG TERNAK BERDASARKAN POTENSI PAKAN DAN SATUAN TERNAK DI
KABUPATEN SERANG

OLEH:
AKBAR SATRIA BAHARI
D2A020017

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS PETERNAKAN
PROGRAM STUDI PASCASARJANA PETERNAKAN
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ternak merupakan salah satu komponen yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dan
memegang peranan penting dalam pertumbuhan kehidupan masyarat yaitu sumber protein
hewani.Protein hewani pada ternak ruminansia terdapat pada sapi potong, sapi perah, domba,
kerbau dan kambing. Sedangkan protein hewani pada ternak non ruminansia terdapat pada
babi, ayam buras, ayam ras pedaging, ayam petelur, dan itik. Kebutuhan akan protein hewan
cenderung meningkat, salah satu contoh pada Kabupaten Serang. Kabupaten Serang adalah
salah satu kabupaten di Provinsi Banten yang lahannya sebagian ditanami tanaman palawija
jagung, padi, dan ubi. Memiliki luas wilayah dan lahan pertanian sebesar 144.301,0 hektar (BPS
Banten, 2019.)
Produksi jagung pada tahun 2019 di Kabupaten Serang mencapai 10.607 ton, produksi
padi 345.163 ton, produksi kedelai 329 ton, produksi kacang tanah mencapai 947 ton, produksi
kacang hijau 26 ton, produksi singkong 12.449 ton, dan produksi ubi jalar 2.298 ton. Namun
pemanfaatan lahan sebagai daya dukung untuk pengembangan potensi peternakan masih
sangat kurang, karena masyarakat tidak begitu memahami pemanfaatan lahan untuk
meningkatkan produksi ternak. Salah satu faktor penting dalam usaha pemeliharan dan
produktivitas pada ternak adalah pakan.
Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia, sehingga untuk
meningkatkan produksi ternak ruminansia dan harus diikuti oleh peningkatan penyediaan
hijauan pakan yang cukup baik dalam kualitas maupun kuantitas. Hijauan pakan ternak yang
umum diberikan untuk ternak ruminansia adalah rumput-rumputan yang berasal dari padang
penggembalaan atau kebun rumput, tegalan, pematang serta pinggiran jalan. Penghambat
penyediaan hijauan pakan, yakni terjadinya perubahan fungsi lahan yang sebelum-nya sebagai
sumber hijauan pakan menjadi lahan pemukiman lahan untuk tanaman pangan dan tanaman
industry (Djajanegara,1999). Selain hijauan, limbah pertanian juga dapat dimanfaatkan sebagai
pakan ternak. Limbah pertanian adalah pakan lokal yang potensial untuk mendukung
pengembangan peternakan terutama di daerah Kabupaten Serang. Diantaranya pemanfaatan
jerami jagung, jerami padi, daun singkong. Salah satu masalah yang dihadapi peternakan rakyat
untuk mengembangkan usaha peternakan adalah pakan. Pertanian tanaman pangan akan
berimplikasi pada meningkatnya produksi limbah. Limbah tanaman pangan tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai pakan pengganti hijauan yang ketersediaanya semakin terbatas. Dengan
demikian, pemanfaatan limbah tanaman pangan merupakan salah satu solusi untuk tanaman
yang terdapat di lahan pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pakan pengganti hijauan untuk
ternak ruminansia. Wilayah Kabupaten Serang terdapat populasi sapi potong 5.007 ekor,
kerbau 16.394 ekor, kambing 185.306 ekor, domba 141.298 ekor, ayam buras 1.913.719 ekor,
ayam petelur 1.210.672 ekor, ayam ras pedaging 333.064.954 ekor dan itik 976.204 ekor (BPS
Banten, 2019). Mengembangkan peternakan di wilayah ini menurut Nell dan Rollinson (1974)
perlu dilakukan perencanaan yang berorientasi kepada pemanfaatan sumberdaya pakan
setempat. Semakin meningkatnya lahan mengembangkan peternakan. Olehnya perlu dilakukan
analisisa potensi daya dukung tanaman pakan ternak di Kabupaten Serang.

1.2. Tujuan
1. Menghitung kapasitas tampung dari lahan tanaman pakan ternak di Kabupaten Serang.
2. Mengetahui kapasitas/daya tampung ternak di Kabupaten Serang.

1.3. Manfaat
1. Sebagai bahan informasi potensi ternak di daerah Kabupaten Serang.
2. Sebagai bahan pertimbagan dalam memproduksi kebutuhan pakan di Kota Serang.
II. PEMBAHASAAN

2.1. Kapasitas Daya Tampung Ruminansia


Tabel 1. Angka konversi luas lahan penghasil hijauan
Luas Rill Lahan Luas Lahan Tersedia
Luas Galangan Sawah 2,5 % dari luas total sawah
Luas Perkebunan 5% dari luas total perkebunan
Luas hutan sejenis 5% dari luas total hutan sejenis
Luas paadang rumput alam Luas padang rumput alam
Sumber: Nell dan Rollinson 1974 dalam Komariah dkk. 2018
Tabel 2. Asumsi Potensi Lahan Hijauan Pakan Ternak di Kabupaten Serang
No Komoditas Lahan Luas Rill Lahan (ha) Luas lahan Tersedia (ha)
1 Lahan Sawah 47.573 951
2 Tegalan 25.256 253
3. Hutan 8.863 443
4. Padang pegembalaan 5 5
5. Perkebunan 10.972 549
Total 94.870 2201
Produksi Hijauan jika (60 ton/ha/thn) 132.046 ton/thn

Tabel 3. Potensi Pakan Hijauan dan jerami pakan ternak berdasarkan bahan kering
No Komoditas Produksi Kering (ton/thn) BK (%)
1 Hijauan 23.768 18
2 Jerami padi 65.981 31.86
3 Jerami Jagung 2.759 21,68
4 Jerami Kedelai 877 30,38
5 Jerami Kacang Tanah 1.551 29,06
6 Jerami Kacang hijau 14 21,93
7 Jerami ubi jalar 234 15,21
8 Jerami singkong 1.270 17,41
Total 96.455
Tabel 4. Satuan Ternak Ruminansia di Kabupaten Serang
No Komoditas Ternak Jumlah Ekor Satuan Ternak
1 Sapi Potong 5.007 5.007
2 Sapi Perah - -
3 Kerbau 16.394 16.394
4 Kambing 185.306 25.943
5 Domba 141.298 19.782
Jumlah 348.005 67.126

Tabel 5. Daya Dukung di Kabupaten Serang terhadap Pengembangan Ternak Ruminansia


Berdasarkan Potensi Pakan Hijauan dan Jerami
Perbandigan Potensi Daya
Kebutuhan Pakan Potensi Pakan
No Komoditas Potensi pakan dan Tampung
(ton/tahun) (ton BK/tahun)
Kebutuhan pakan Ternak (ST)
1 Sapi Potong 19.189 5,026
2. Sapi perah - -
3. Kerbau 62.830 1.535
96.455 25.168
4. Kambing 99.426 0,970
5. Domba 75.813 1,272
Jumlah 257.259 0,375

Populasi ternak ruminansia terbesar di Kabupaten Serang yaitu kambing mencapai


185.306 ekor (25.943 ST), kemudian domba 141.298 ekor (19.782 ST), kerbau 16.394 ekor
(16.394 ST) dan sapi potong 5.007 ekor (5.007 ST) disajikan pada tabel 4. Satuan ternak
kambing mencapai 38,65% dari total populasi satuan ternak ruminansia di Kabupaten Serang,
kemudian diikuti domba 29,47%, kerbau 24,42% dan sapi potong 7,46%.
Tanaman palawija seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, singkong, dan
ubi jalar merupakan sumber pakan ternak yang potensial disamping rumput. Limbah palawija
tersebut berupa jerami atau bagian daun dan batang tanaman setelah diambil hasil panennya.
Daun kedelai kacang tanah,singkong, dan ubi jalar di samping merupakan pakan serat juga
merupakan pakan sumber protein bagi ternak ruminansia. Jerami padi dan jagung dapat
dimanfaatkan sebagai pakan sumber serat. Potensi rumput diestimasi dari luas lahan galangan
sawah, perkebunan, hutan sejenis dan padang rumput alam yang diduga akan tumbuh rumput,
disajikan pada tabel 2.. Potensi pakan pakan hijauan dan jerami pakan ternak berdasarkan
bahan kering disajikan pada tabel 3.
Kemampuan daya tampung berdasarkan kebutuhan pakan hanya masing-masing
komoditas telah melebihi daya dukung pakan asal hijauan dan jerami dapat dilihat dari nilai
perbandingan potensi pakan dan kebutuhan pakan yang lebih dari satu (>1), sedangkan untuk
komoditas kambing nilai perbandingan potensi pakan dan kebutuhan pakan kurang dari satu
(<1). Secara keseluruhan nilai perbandingan potensi pakan dan kebutuhan pakan berdasarkan
satuan ternak yang ada di Kabupaten serang kurang dari satu (0,375 < 1) yang artinya di
Kabupaten Serang ketersediaan potensi pakan yang ada di Kabupaten Serang belum mampu
mencukupi kebutuhan pakan satuan tenak yang ada, sehingga Kabupaten Serang harus
memenuhi kebutuhan pakan dengan mengambil dari daerah lain atau di luar Kabupaten
Serang.

2.2. Kapasitas Daya Tampung Non Ruminansia


Tabel 1. Satuan Ternak Ruminansia di Kabupaten Serang
No Komoditas Ternak Jumlah Ekor Satuan Ternak
1 Kuda - -
2 Babi - -
3 Ayam Buras 1.913.719 9.568,6
4 Ayam Petelur 1.210.672 6.053,4
5 Ayam Ras Pedaging 333.064.954 832.662,4
6 Itik 976.204 9.762,0
Jumlah 337.165.549 858.046,4
Tabel 2. Kebutuhan Pakan ternak non ruminansia (ton/tahun)
No Komoditas Kebutuhan Pakan (ton/tahun)
1 Kuda -
2 Babi -
3 Ayam Buras 20.201
4 Ayam Petelur 48.608
5 Ayam Ras Pedaging 6.115.073
6 Itik 60.573
Jumlah 6.244.456

Anda mungkin juga menyukai