Anda di halaman 1dari 10

Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1, Maret 2017 ISSN P : 1412-6885

ISSN O : 2503-4960

UJI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica


rapa L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR PADA
SYSTEM HIDROPONIK
La Sarido1 dan Junia2
1
Dosen, Agroteknologi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Kutai Timur, Jl. Soekarno Hatta
No 1 , Sangatta 75387, Indonesia.
2
Dosen Agroteknologi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Kutai Timur.
E-Mail: imamstiper@yahoo.com

ABSTRAK

Uji Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Dengan Pemberian Pupuk Organik
Cair Pada System Hidroponik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk Organik
Cair Nasa tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman (10 HST, 20 HST dan 26 HST),
parameter panjang daun (10 HST, 20 HST dan 26 HST) dan parameter lebar daun (10 HST dan 26 HST)
tetapi menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap parameter lebar daun pada umur 20 HST,
sedangkan untuk parameter jumlah daun (10 HST, 20 HST dan 26 HST) dan parameter berat basah 26 hari
setelah tanam menunjukkan hasil berbeda nyata. Berat basah yang terbaik diperoleh pada konsentrasi 6
cc/liter air.
Kata kunci : Pupuk Organik Cair, System Hidroponik , dan Pakcoy.

ABSTRACT

Plant Growth Test And Its Result of Packcoy (Brassica few L.) Upon the Provision of Organic Liquid
Fertilizer on The Hydroponics System. The results showed that the treatment of Liquid Organic Nasa
fertilizer did not significantly affect the parameters of plant height (10 HST 20 HST and 26 HST),
parameters of leaf length (10 HST, 20 HST and 26 HST) and parameters leaf width (10 HST and 26 HST)
but it affected very significantly on the parameters leaf width at the age of 20 HST, while the parameters of
the number of leaves (10 HST, 20 HST and 26 HST) and parameters of fresh weight at 26 days after
transplanting showed significant different. The best fresh weight was gained at the concentration of 6
cc/liter of water.
Key words : Liquid Organic Fertilizer, Hydroponic, and Pakcoy.

1. PENDAHULUAN yang banyak memakan lahan-lahan


Indonesia merupakan negara pesawahan. Maka alangkah baiknya kita
agraris yang sebagian besar ikut serta memikirkan jalan keluar untuk
penduduknya bermata pencaharian menyelesaikan masalah tersebut, yaitu
sebagai petani. Otomatis sebagian besar masalah semakin sempitnya lahan untuk
di Indonesia banyak lahan yang bercocok tanaman. Oleh dikarenakan
digunakan untuk proses produksi masalah-masalah tadi maka munculah
pertanian. Namun pada zaman sekarang berbagai metode tanam yang hanya
ini, lahan pertanian di Indonesia semakin membutuhkan lahan sempit akan tetapi
sempit untuk pertanian, karena dialih masih bisa memproduksi kebutuhan
fungsikan untuk pembangunan yang masyarakat, seperti sayur-sayuran, buah-
bersifat industri seperti pembuatan buahan dan lainnya untuk mencukupi
pusat-pusat perbelanjaan seperti mall- akan kebutuhan mereka. Salah satu
mall, keramaian maupun untuk metode yang di gunakan sekarang ini
pelebaran jalan atau pembuatan jalan tol adalah bercocok tanam dengan media

65
Uji Pertumbuhan La Sarido dan Junia.

non tanah, di antara salah satu produktivitas lebih tinggi (Hartus, 2008).
metodenya adalah hidroponik, yaitu Sampai saat ini komoditas hortikultura
metode tanam tanpa menggunakan yang sering dibudidayakan dengan
media tanah sebagai pengikat berbagai system hidroponik adalah tanaman
nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. sayuran yakni salah satunya pakcoy.
Budidaya secara hidroponik Sawi huma atau dikenal dengan
berkembang dengan baik karena Pakcoy (Brassica rapa L) merupakan
mempunyai banyak kelebihan yaitu: salah satu sayuran daun yang memiliki
pada tanah yang sempit dapat ditanami nilai ekonomis tinggi. Tanaman ini juga
lebih banyak tanaman dari pada yang dapat tumbuh di dataran tinggi dan
seharusnya, keberhasilan tanaman untuk dataran rendah (Haryanto, et al, 1995).
tumbuh dan berproduksi lebih terjamin, Di kalimantan, pada umumnya
pemeliharaan untuk tanaman lebih produktivitas tanaman sayuran terutama
praktis, pemakaian air dan pupuk lebih pakcoy masih tergolong sangat rendah.
efisien karena dapat dipakai ulang, Hal tersebut dapat disebabkkan oleh
tanaman yang mati mudah diganti beberapa faktor yaitu teknik budidaya
dengan tanaman yang baru, tidak yang dilakukan petani yang belum
membutuhkan tenaga kerja yang banyak, intensif, faktor iklim dan tingkat
beberapa jenis tanaman dapat kesuburan tanah yang rendah. Usaha
dibudidayakan di luar musim, dan tidak yang dapat dilakukan untuk
ada resiko kebanjiran karena tidak meningkatkan produksi tanaman salah
ditanam ditanah, kekeringan atau satunya adalah dengan pemberian pupuk.
ketergantungan pada kondisi alam. Pemupukan dilakukan dalam rangka
Sedangkan kelemahan hidroponik yaitu : untuk memenuhi kebutuhan unsur hara
biaya investasi awal lebih mahal dan bagi tanaman, sehingga dapat
sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan memberikan hasil yang tinggi.
komposisi pupuk, pH dan pupuk POC NASA merupakan bahan
(Siswadi, 2006). organik murni berbentuk cair dari limbah
Hidroponik merupakan salah satu ternak dan unggas, limbah alam dan
sistem pertanian masa depan karena tanaman, serta zat alami tertentu yang
dapat diusahakan di berbagai tempat, diproses secara alami. Setiap 1 liter Nasa
baik di desa, di kota, di lahan terbuka, memiliki unsur hara mikro setara dengan
atau di atas apartemen sekalipun. Luas 1 ton pupuk kandang. Pemberian pupuk
tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, ini dapat melalui akar maupun daun
hama dan penyakit yang tak terkendali, (Karya Anak Bangsa Untuk Nusantara
keterbatasan jumlah air irigasi, musim 2004). Berdasarkan uraian di atas maka
yang tidak menentu, dan mutu yang perlu dilakukan penelitian mengenai Uji
tidak seragam bisa ditanggulangi dengan pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy
sistem hidroponik. Hidroponik dapat dengan pemberian pupuk organik cair
diusahakan sepanjang tahun tanpa menggunakan sistem hidroponik
mengenal musim. Oleh karena itu, harga Tujuan penelitian adalah ; 1.
jual panennya tidak khawatir akan jatuh. mengetahui respon pemberian pupuk
Pemeliharaan tanaman hidroponik pun organik cair Nasa terhadap pertumbuhan
lebih mudah karena tempat budidayanya dan hasil tanaman pakcoy (Brassica
relatif bersih, media tanamnya steril, rapa L), 2. Mengetahui konsentrasi
tanaman terlindung dari terpaan hujan, yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil
serangan hama dan penyakit relatif kecil, tanaman pakcoy (Brassica rapa L)
serta tanaman lebih sehat dan

66
Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1, Maret 2017 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960

dengan menggunakan system hidroponik lanjutan beda nyata terkecil (BNT)


rakit apung pada taraf 5% dengan menggunakan
Hipotesis penelitian adalah rumus seperti yang dikemukakan
diduga pemberian pupuk organik cair oleh Hanafiah (2010). Adapun
Nasa dengan konsentrasi 4cc/1 liter air prosedur penelitian yaitu :
akan memberikan pertumbuhan dan hasil
tanaman pakcoy (Brassica rapa L) yang Pembuatan Instalasi Hidroponik
optimal. a. Sediakan pipa paralon 2,5 inci
dengan panjang 100cm.
2. METODA PENELITIAN b. Buat lubang tanam sebanyak 6
lubang dengan jarak 15 cm
2.1. Tempat dan Waktu menggunakan pipa PVC
Penelitian ini bertempat di Jalan
Poros Bontang KM 2 Kab. Kutai Pembuatan Pupuk Dasar Hidroponik
Timur. Pada bulan April-Mei 2015. a. Siapkan formula AB mix
dengan berat 380 gram
2.2. Bahan dan Alat
b. Siapkan 2 ember, isi masing-
Alat yang digunakan dalam
masing ember dengan 5 liter air
penelitian ini adalah pipa ukuran 2,5
sumur yang telah diendapkan
inci, mesin pelubang pipa, gergaji,
selama 2 hari 2 malam.
meteran, handspayer, lakban,
c. Tuang formula AB mix ke
timbangan, kertas HVS, spidol,
masing-masing ember tadi,
camera, rockwool dan alat-alat tulis
aduk sampai formula larut
lainnya. Adapun bahan-bahan yang
dengan sempurna.
digunakan adalah benih pakcoy, aqua
d. Ambil 5mL dari setiap larutan
gelas, pupuk dasar hidroponik AB
A dan B, dan siapkan air bersih
mix, pupuk organik cair Nasa dan air
1 liter.
sumur.
e. Masukkan atau campurkan A (5
mL) dan B (5 mL) kedalam air
2.3. Rancangan Percobaan
1liter tadi, aduk sampai larutan
Penelitian ini menggunakan
tercampur. Larutan siap dipakai.
Rancangan Acak Lengkap (tunggal)
dengan 4 perlakuan yang diulang
Persemaian
sebanyak 6 kali, sehingga terdapat 24
a. Rockwool dipotong kotak-kotak
petak penelitian dengan perlakuan
(2 cm) terlebih dahulu, lalu
pemberian POC Nasa (P) yang terdiri
direndam kedalam air biasa.
dari 4 taraf yaitu : P0 = Tanpa
b. Buatlah lubang kecil diatas
perlakuan, P1 = POC Nasa 2 cc/ liter
rockwool yang telah direndam.
air, P2 = POC Nasa 4 cc/ liter air dan
c. Kemudian masukkan benih
P3 = POC Nasa 6 cc/ liter air.
pakcoy kerockwool yang
Data yang diperoleh di analisis
berukuran 2cm dengan
secara statistik dengan menggunakan
menggunakan tusuk gigi.
Analisis Sidik Ragam (ANSIRA),
d. Bungkus wadah persemaian
bila dari Analisis Sidik Ragam
menggunakan plastik selama 1
diperoleh hasil yang berbeda sangat
hari 1 malam. Kemudian
nyata (Fhitung > Ftabel 1%) dan atau
pindahkan benih yang sudah
berbeda nyata (Fhitung > Ftabel 5%)
berkecambah ke nursery agar
maka untuk membandingkan antara
dua perlakuan tersebut dilakukan uji

67
Uji Pertumbuhan La Sarido dan Junia.

mendapatkan cahaya matahari Kriteria panen


yang cukup. Panen dilakukan apabila sudah
e. Siram persemaian dengan air memenuhi beberapa kriteria panen.
secukupnya sampai dengan Adapun kriteria panen tanaman
umur penyemaian 14 hari. pakcoy yaitu pertumbuhan merata,
f. Sediakan netpot atau aqua gelas bagian pertulangan daunnya sudah
yang telah diberi lubang pada melebar dan daun memiliki lebar 10-
sisi-sinya dan bagian bawah. 15 cm. Panen dilakukan pada pagi
g. Ambil bibit yang telah berdaun hari untuk menjaga kesegaran dan
4-5 helai, lalu letakkan didalam kadar air.
aqua gelas yang telah Adapun parameter yang diamati
disediakan tadi adalah tinggi tanaman (cm), panjang
h. Kemudian pindahkan aqua daun (cm), lebar daun (cm), jumlah
gelas yang berisi bibit kelubang daun (helai) dan berat basah (gram).
tanam instalasi hidroponik
yang airnya sudah dilarutkan 3. HASIL PENELITIAN DAN
nutrisi hidroponik. PEMBAHASAN

Pemupukan Hasil perhitungan sidik ragam


Pemberian pupuk organik cair Nasa respon pupuk organik cair Nasa
dilakukan pada umur 7 HST terhadap rata-rata tinggi tanaman
sebanyak 40 % dan 21 HST pakcoy pada umur 10, 20 dan 26
sebanyak 60 %, dengan cara hari setelah tanam menunjukkan
menyemprot bagian bawah daun berbeda tidak nyata seperti terlihat
tanaman pakcoy pada pagi hari. pada Tabel 1.

Tabel 1. Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Nasa Terhadap Rata-rata Tinggi Tanaman Pakcoy
Umur 10, 20 dan 26 HST (cm)
Perlakuan Rata-rata Tinggi Tanaman (cm)
10 HST 20 HST 26 HST
Sidik ragam tn tn tn
P0 (tanpa perlakuan) 4,18 7,67 7,87
P1 (2 cc/1 Liter) 4,22 7,69 7,90
P2 (4 cc/1 Liter) 4,23 7,74 7,94
P3 (6 cc/1 Liter) 4,29 8,23 8,43
Keterangan : HST = Hari Setelah Tanam

Pemberian pupuk organik cair Pengaruh pemberian pupuk


Nasa tidak berpengaruh nyata organik cair Nasa terhadap tinggi
terhadap rata-rata tinggi tanaman tanaman umur 20 hari setelah tanam
pakcoy pada umur 10 hari setelah menunjukkan pengaruh yang tidak
tanam, karena tanaman masih nyata. Hal ini karena pada saat
beradaptasi dengan lingkungan serta tanaman berumur 20 hari setelah
disebabkan oleh faktor genetik. tanam, unsur hara yang di serap oleh
Seperti yang dijelaskan oleh Lingga tanaman semakin meningkat
(2003), bahwa tinggi tanaman sementara persediaan hara yang
dipengaruhi oleh faktor genetik dan mendukung pertumbuhan vegetatif
kondisi lingkungan tempat tumbuh semakin berkurang, pemberian
tanaman. konsentrasi pertama pada umur 7

68
Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1, Maret 2017 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960

HST hanya sebesar 40% menjadi tanaman. Syafruddin, Nurhayati,


salah satu factor kurang dan Wati (2012), menyatakan
terpenuhinya kebutuhan hara akan bahwa, untuk dapat tumbuh dengan
tanaman. Sesuai dengan pendapat baik tanaman membutuhkan hara N,
Mulyani Sutejo (2002) bahwa P dan K yang merupakan unsur hara
semakin bertambahnya umur esensial di mana unsur hara ini
pertumbuhan tanaman semakin sangat berperan dalam pertumbuhan
diperlukan pula pemberian unsur tanaman secara umum pada fase
hara untuk pertumbuhan dan vegetatif.
perkembangan. Hasil perhitungan sidik
Pemberian perlakuan pupuk ragam respon pemberian pupuk
organik cair Nasa, kandungan N, P organik cair Nasa terhadap rata-rata
dan K yang tersedia tidak dalam panjang daun tanaman pakcoy umur
jumlah yang cukup dan seimbang 10, 20 dan 26 hari setelah tanam
bagi tanaman pakcoy, sehingga menunjukan hasil berbeda tidak
pemberian pupuk tidak nyata seperti tertera pada tabel 2.
meningkatkan pertumbuhan

Tabel 2. Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Nasa Terhadap Rata-rata Panjang Daun Tanaman
Pakcoy Umur 10, 20 dan 26 HST (cm)
Perlakuan Rata-rata Panjang Daun (cm)
10 HST 20 HST 26 HST
Sidik Ragam tn tn tn
P0 (tanpa perlakuan) 4,03 9,0 2 9,37
P1 (2 cc/1 Liter) 4,08 9,11 9,47
P2 (4 cc/1 Liter) 4,14 9,20 9,54
P3 (6 cc/1 Liter) 4,33 9,21 9,56
Keterangan : HST = Hari Setelah Tanam, tn = berbeda tidak nyata

Pemberian pupuk organik Hal ini sesuai dengan


cair Nasa terhadap panjang daun pendapat (Xu et al. 2010) umur bibit
tanaman pakcoy umur 10 hari yang lebih tua mencerminkan bahwa
setelah tanam tidak memberikan kemampuan beradaptasi dengan
pengaruh yang nyata, hal ini lingkungan semakin cepat, semakin
disebabkan karena pada umur 10 cepat tanaman beradaptasi
hari setelah tanam, tanaman pakcoy produktivitas semakin cepat karena
masih muda dan masih dalam tahap berkaitan dengan kemapuan
pertumbuhan awal, selain itu juga tanaman dalam beradaptasi dengan
disebabkan karena kebutuhan unsur lingkungan. Pada saat pemberian
hara tanaman masih dapat dipenuhi pupuk, tanaman hanya
oleh media tanam tempat memanfaatkan unsur hara sesuai
tumbuhnya dan masih beradaptasi kebutuhannya karena tanaman
dengan lingkungan sekitar tempat masih relatif kecil sehingga
tumbuhnya serta unsur hara yang kebutuhan hara yang diserap hanya
terkandung dalam pupuk organik sedikit.
cair Nasa yang diberikan masih Pemberian pupuk organik
dalam proses penyerapan oleh cair Nasa tidak menunjukkan
organ tanaman. pengaruh nyata terhadap rata-rata
panjang daun tanaman pakcoy pada

69
Uji Pertumbuhan La Sarido dan Junia.

umur 20 hari setelah tanam, hal ini panjang daun tanaman pakcoy pada
disebabkan karena unsur hara yang umur 26 hari setelah tanam, hal ini
diberikan tidak memenuhi disebabkan karena interval waktu
kebutuhan tanaman, sehingga ada pemberian pupuk organik cair yang
sebagian tanaman yang mengalami terlalu jarang pada fase vegetatif
kekurangan atau kelebihan unsur sehingga pada saat pemupukan
hara. Menurut Isdarmanto (2009), selanjutnya pada umur 21 HST
dengan meningkatnya produktivitas tanaman sudah memasuki fase
metabolisme maka tanaman akan generatif. Soetejo dan Kartasapoetra
lebih banyak membutuhkan unsur (1988) menyebutkan bahwa waktu
hara dan meningkatkan penyerapan aplikasi juga menentukan
air, hal ini berkaitan dengan pertumbuhan tanaman. Pemberian
kebutuhan bagi tanaman pada masa pupuk melalui daun dengan interval
pertumbuhan dan perkembangan. waktu yang terlalu sering dapat
Laju pertumbuhan tanaman menyebabkan pemborosan pupuk
cenderung meningkat, jika unsur dan apabila interval pemupukan
hara yang dibutuhkan tanaman terlalu jarang dapat menyebabkan
cukup tersedia dan dapat segera kebutuhan hara tanaman kurang
dimanfaatkan tanaman, seperti terpenuhi.
halnya nitrogen. Hal ini sejalan Hasil perhitungan sidik
dengan pendapat Harlina (2003) ragam respon pemberian pupuk
yang menyatakan bahwa apabila organik cair Nasa terhadap rata-rata
unsur N tersedia dalam jumlah lebar daun tanaman pakcoy umur 10
banyak maka lebih banyak pula dan 26 hari setelah tanam
protein yang terbentuk sehingga menunjukan hasil berbeda tidak
pertumbuhan tanaman dapat lebih nyata sedangkat pada umur 20 hari
baik. setelah tanam menunjukkan hasil
Pemberian pupuk organik berbeda sangat nyata seperti tertera
cair Nasa tetap tidak menunjukkan pada tabel 3.
pengaruh nyata terhadap rata-rata

Tabel 3. Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Nasa Terhadap Rata-rata Lebar Daun Tanaman
Pakcoy Umur 10, 20 dan 26 HST (cm)
Perlakuan Rata-rata Lebar Daun (cm)

10 HST 20 HST 26 HST


Sidik Ragam tn ** tn
P0 (tanpa perlakuan) 2,23 5,13a 5,68
P1 (2 cc/1 Liter) 2,25 5,16ab 5,71
P2 (4 cc/1 Liter) 2,26 5,29ab 5,83
P3 (6 cc/1 Liter) 2,39 5,35b 5,90
Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom rata-rata berbeda tidak nyata pada uji
BNT taraf 5% (BNT = 0,210), Hst = HAri Setelah Tanam, Tn = Berbeda Tidak Nyata, dan ** =
Berbeda Sangat Nyata

Perlakuan pupuk organik cair karena jumlah dan ukuran daun


Nasa terhadap rata-rata lebar daun dipengaruhi oleh ketersediaan unsur
tanaman umur 10 hari setelah tanam hara dan lingkungan. Adanya faktor
berbeda tidak nyata. Hal ini diduga lingkungan yang kurang mendukung

70
Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1, Maret 2017 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960

seperti cahaya matahari, kondisi (1991) menyatakan bahwa efesiensi


penyinaran yang optimum fotosintesis terjadi bila luas daun
dibutuhkan oleh tanaman khususnya lebih lebar, sehingga produk
daun untuk kegiatan fotosintesis, fotosintat menjadi lebih optimal.
suatu difisiensi N juga Lakitan (2012), menambahkan jika
menyebabkan pengurangan luas kandungan hara cukup tersedia
daun karena menuanya daun-daun maka luas daun suatu tanaman akan
yang lebih bawah (Franklin, 1991). semakin tinggi, dimana sebagian
Perbedaan lebar daun besar asimilat dialokasikan untuk
disebabkan oleh kandungan unsur pembentukan daun yang
hara yang diberikan, semakin tinggi mengakibatkan luas daun
atau rendah unsur hara yang bertambah.
diberikan maka semakin Perlakuan pupuk organik cair
mempengaruhi pertumbuhan dan Nasa terhadap rata-rata lebar daun
perkembangan tanaman dan dapat tanaman umur 26 hari setelah tanam
mengakibatkan keracunan tidak berbeda nyata di karenakan
(berlebihan) atau kekurangan hara, pada pemberian pupuk selanjutnya
dan unsur hara yang diberikan pada umur 21 HST tanaman pakcoy
sesuai dengan kebutuhannya akan sudah memasuki fase generatif.
membantu pertumbuhan dan Pada saat tanaman memasuki fase
perkembangannya dengan baik. peralihan dari vegetatif ke generatif
Menurut Sukmawati (2012), pembentukan daun sudah mencapai
Pemberian unsur N dan P yang maksimal (titik klimaks) sehingga
cukup dapat membantu mengubah pemberian POC dengan konsentrasi
karbohidrat yang dihasilkan dalam yang berbeda tidak terlihat
proses fotosintesis menjadi protein pengaruhnya. Seperti dikemukakan
sehingga akan membantu oleh Gardner, Pearce dan Mitchell
menambah lebar, panjang dan (1991) bahwa pola pertumbuhan
jumlah daun. tanaman bervariasi, jangka
Perlakuan pupuk organik cair waktunya mungkin dari beberapa
Nasa terhadap rata-rata lebar daun hari sampai bertahun-tahun
tanaman pakcoy umur 20 hari tergantung pada tanaman atau organ
setelah tanam menunjukkan tanamannya. Penambahan
pengaruh yang berbeda sangat nyata pertumbuhan secara progresif
karena pada pemberian pupuk berkurang menurut waktu sampai
sebelumnya unsur hara yang mencapai keadaan mantap
dibutuhkan tanaman pakcoy tersedia (klimaks). Menurut Indrakusuma
dengan cukup. Ketersediaan unsur (2000), penurunan tinggi tanaman,
hara yang cukup untuk pertumbuhan jumlah daun, panjang daun, lebar
tanaman akan mendukung laju daun, bobot basah dan bobot
fotosintesis yang cepat dan konsumsi tanaman disebabkan
sempurna, maka pada proses penambahan pupuk organik cair
pembentukan karbohidrat, lemak, menyebabkan bertambahnya hara
dan protein dapat berjalan dengan yang tersedia dalam media dan daun
sempurna pula, sehingga akan sehingga terjadi kelebihan hara yang
diperoleh hasil yang maksimal diserap tanaman, karena jumlah dan
(Krisna, 2014). Lebih lanjut ukuran daun dipengaruhi oleh
Gardner, Pearce, dan Mitchell ketersediaan unsur hara dan

71
Uji Pertumbuhan La Sarido dan Junia.

lingkungan, yang mempunyai Hasil penelitian yang tertera pada


pengaruh nyata terhadap laju tabel 4 menujukkan bahwa pemberian
pertumbuhan daun. pupuk organik cair Nasa pada beberapa
Hasil perhitungan sidik ragam konsentrasi dapat meningkatkan jumlah
respon pupuk organik cair Nasa daun pada tanaman pakcoy. Pupuk
terhadap rata-rata jumlah daun organik cair Nasa yang merupakan
tanaman pakcoy pada umur 10, 20 pupuk daun ternyata memberikan
dan 26 hari setelah tanam pengaruh yang nyata pada umur 10 HST
menunjukkan hasil berbeda nyata walaupun pemberiannya hanya 40% dari
seperti terlihat pada tabel 4. konsentrasi masing-masing perlakuan.

Tabel 4. Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Nasa Terhadap Rata-rata Jumlah Daun Tanaman
Pakcoy Umur 10, 20 dan 26 HST (cm)
Perlakuan Rata-rata Jumlah Daun (helai)
10 HST 20 HST 26 HST
Sidik Ragam * * *
P0 (tanpa perlakuan) 5,03a 8,64a 9,36a
P1 (2 cc/1 Liter) 5,67b 9,03ab 10,03b
b abc
P2 (4 cc/1 Liter) 5,89 9,50 10,50c
b c
P3 (6 cc/1 Liter) 5,89 10,03 11,09d

Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom rata-rata berbeda tidak nyata pada uji
BNT taraf 5% (BNT 10 HST = 0,567, BNT 20 HST = 0,868, BNT 26 HST = 0,368), HST = Hari
Setelah Tanam, * = Berbeda nyata

Hal ini disebabkan pada umur hari setelah tanam unsur hara masih
20 hari setelah tanam tanaman dibutuhkan oleh tanaman untuk
dalam masa vegetatif dimana akar pertumbuhan lebar daun. Dengan
sudah banyak dan jumlah daun pun meningkatnya laju fotosintesis akan
meningkat. Pada masa vegetatif ini menghasilkan karbohidrat dalam
tanaman pakcoy dapat menyerap jumlah banyak. Senyawa
unsur hara melalui akar dan daun. karbohidrat merupakan bahan dasar
Unsur C dan O diambil tanaman untuk sintesis protein dan senyawa
dari udara dalam bentuk CO2 lain yang digunakan untuk
melalui stomata daun dalam proses menyusun organ tanaman maupun
fotosintesis. Air juga diserap aktivitas kehidupan tanaman dengan
tanaman melalui daun tapi dalam demikian pada sintesis daun lebih
jumlah yang sedikit. Unsur-unsur banyak. (Hamin 2004) menyatakan
yang lain diserap akar tanaman dari semakin banyak daun
dalam tanah seperti unsur hara memungkinkan fotosintesis lebih
makro N, P, dan K juga unsur hara banyak terjadi. Peningkatan
mikro seperti Ca, Mg, Cu, Fe, dan fotosintesis akan menghasilkan
lainnya. fotosintat semakin banyak sehingga
Perlakuan pupuk organik cair berat kering bagian atas tanaman
terhadap rata-rata jumlah daun akan meningkat fotosintat dan
tanaman pakcoy umur 26 hari energi yang dihasilkan digunakan
setelah tanam menunjukkan untuk membentuk dan menjaga
pengaruh yang berbeda nyata. Hal kualitas daun.
ini karena pemberian pupuk lanjutan Hasil perhitungan sidik
yakni pada saat tanaman berumur 21 ragam respon pemberian pupuk

72
Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 1, Maret 2017 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960

organik cair Nasa terhadap rata-rata 26 hari setelah tanaman berbeda


berat basah tanaman pakcoy umur nyata seperti terlihat pada tabel 5.

Tabel 5. Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Nasa Terhadap Rata-rata Berat Basah Tanaman
pakcoy Umur 26 HST
Perlakuan Rata-rata Beras Basah (Gram)
Sidik Ragam *
P0 (tanpa perlakuan) 48,19 a
P1 (2 cc/1 Liter) 52,72 ab
P2 (4 cc/1 Liter) 56,33 bc
P3 (6 cc/1 Liter) 60,58 c
Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom rata-rata berbeda tidak nyata pada uji
BNT taraf 5% (BNT = 7,271), HST = HAri Setelah Tanam, * = Berbeda nyata

Berat basah juga dipengaruhi pakcoy setelah panen. 3. Konsentrasi


oleh jumlah daun. Hasil ini sesuai pupuk organik cair Nasa yang terbaik
dengan pernyataan Polii (2009) dalam pada penelitian ini adalah konsentrasi
penelitiannya yang mengemukakan 6cc/ liter air (P3) dengan jumlah daun
bahwa dengan meningkatnya jumlah 11,09 helai dan berat basah 60,58 gram.
daun tanaman maka akan secara Disarankan kepada para pencinta
otomatis meningkatkan berat segar pakcoy yang tidak memiliki lahan luas
tanaman, karena daun merupakan sink dapat menggunakan hidroponik jarring
bagi tanaman. Selain itu daun pada apung, dan untuk memenuhi kebutuhan
tanaman sayuran merupakan organ yang nutrisi bisa menggunakan pupuk organic
banyak mengandung air, sehingga cair nasa yang disemprotkan lewat daun
dengan jumlah daun yang semakin dengan dosis 6 cc/liter air.
banyak maka kadar air tanaman akan
tinggi dan menyebabkan berat segar
tanaman semakin tinggi pula. DAFTAR PUSTAKA

[1] Franklin. 1991. Fisiologi Tanaman


4. KESIMPULAN Budidaya. Universitas
Indonesia. Universitas
Berdasarkan hasil penelitian Indonesia Press.
respon pemberian pupuk organik cair
Nasa terhadap pertumbuhan dan hasil [2] Gardner FB, Pearce RB, and
tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) Mitchell RL. (1991).
dengan sistem hidroponik rakit apung Phsycology of Crop Anatomi.
dapat ditarik beberapa kesimpulan ; 1. Diterjemahkan oleh H. Susilo.
Pada pertumbatuhan vegetif pemberian Jakarta: Universitas Indonesia
pupuk organik cair Nasa tidak Press.
menunjukkan pengaruh yang nyata [3] Harlina N. 2003. Pemanfaatan
terhadap rata-rata tinggi tanaman dan Pupuk Majemuk Sebagai
panjang daun, jumlah daun serta lebar Sumber Harabudidaya Terung
daun umur 10 dan 26 hst . 2. Perbedaan Secara Hidroponik. Skripsi.
yang sangat nyata pemberian pupuk Bogor: Fakultas Pertanian
organik cair Nasa ditunjukkan pada rata- IPB.
rata lebar daun pakcoy pada umur 20
HST dan rata-rata berat basah tanaman

73
Uji Pertumbuhan La Sarido dan Junia.

[4] Hamim. 2004. Underlaying Drought [12] Lingga, P, 2003. Petunjuk


Stress Effect on Plant: Penggunaan Pupuk. Penebar
Inhibition of Photosynthesis. Swadaya. Jakarta.
Journal of
Biosciences.11(4):164169. [13] Sutejo, Mulyani, 2002. Pupuk dan
Cara Pemupukan. Rineka
[5] Hartus, T. 2008. Berkebun Cipta, Jakarta.
Hidroponik Secara Murah.
Penebar Swadaya. Jakarta. [14] Polii, G.M.M. 2009. Respon
Produksi Tanaman Kangkung
[6] Haryanto, Eko, Tina Suhartini, Estu Darat (Ipomea reptans Poir.)
Rahayu, dan Hendro terhadap Variasi Waktu
Sunarjono. 1995. Sawi dan Pemberian Pupuk Kotoran
Selada. Penebar Swadaya. Ayam. Journal Soil
Jakarta. Environment Vol.VII No.1. 5
hlm.
[7] Indrakusuma. (2000). Proposal
pupuk organik cair supra
[15] Siswadi, 2006. Tanaman
alam lestari. Yogyakarta:
Hidroponik. PT. Citra Aji
Surya Pratama Alam.
Prama,Yogyakarta.
[8] Isdarmanto. 2009. Pengaruh Macam [16] Sutedjo, M. M., dan A. G.
Pupuk Organik dan Kartasapoetra. 1988.
Konsentrasi Pupuk Daun Pengantar Ilmu Tanah.
Terhadap Pertumbuhan dan Terbentuknya Tanah dan
Hasil Tanaman Cabai Merah Tanah Pertanian. Bina Aksara.
(Capsicum annum L.) Dalam Jakarta
Budidaya Sistem Pot. [Skripsi]
[17] Syafruddin, Nurhayati dan Wati, R.
Universitas Sebelas Maret.
2012. Pengaruh Jenis Pupuk
Surakarta.
Terhadap Pertumbuhan dan
[9] Karya anak bangsa untuk Nusantara. Hasil Beberapa Varietas
2004. Informasi produk. Jagung Manis. Jurnal Fakultas
Natural Nusantara, Pertanian Universitas Syiah
Yokyakarta Kuala Darussalam. Banda
Aceh. Hal 107-114.
[10] Krisna. (2014). Respon
Pertumbuhan Dan Hasil
[18] Xu,Q.C., H.L. Xu, F.F. Qin, J.Y.
Tanaman Jagung (Zea Mays
Tan., G. Liu and S. Fujiyama.
L.) Terhadap Pemberian
2010. Relay 49 Yudhistira,
Pupuk Organik Cair Ampas
dkk : Pengaruh umur
Nilam. JOURNAL UNITAS.
transplanting dan pemberian
Padang.
muls Intercropping into
Tomato Decreases Cabbage
[11] Lakitan. (2012). Dasar-Dasar
Pest Incidence. Journal of
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:
Food, Agriculture and
Raja Grafindo Persada.
Enviroment 8(3 dan 4):1037-
1041

74

Anda mungkin juga menyukai