ABSTRAK
Hidroponik Deep Flow Technique (DFT), yaitu suatu metode yang memanfaatkan pertumbuhan
akar tanaman untuk berada dalam genangan larutan nutrisi hara. Praktikum ini dilaksanakan di
lahan Tamnesia Universitas Muhammadiyah Malang, pada hari Rabu, 20 April 2022. Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman kangkung (Ipomoea aquatica),
tanaman sawi (Brassica chinensis var. parachinensis) tanaman selada (Lactuca sativa L.) secara
hidroponik menggunakan teknik DFT (Deep Flow Technique). Alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah seed box, instalansi hidroponik (netpott, paralon, tandon), cutter, EC meter,
penggaris, pinset, alat tulis dan alat dokumentasi.Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
air, AB Mix benih selada (Lactuca sativa), benih kangkung (Ipomoea aquatic), benih pakcoy
(Brassica chiinensis var. parachinensis) dan rockwool.Metode yang dilakukan pada saat
praktikum adalah menyiapkan alat dan bahan. Menyemai benih sawi,selada dan kangkung.
Melakukan perawatan seperti penyiraman secara rutin dan meletakkan semaian di tempat yang
cukup cahaya matahari. Melakukan transplanting.Mengatur nutrisi AB mix dengan dosis 1 gram/
liter dengan ukuran tendon 150 gram/150 liter.Pengamatan dilakukan setiap satu pekan
sekali.Sampel 6 kangkung rata rata memiliki tinggi tanaman paling tinggi sebesar 12,0 cm dan
terendah 7,3 sampel. Rata rata tinggi tanaman sawi tertinggi sebesar 6,1 dan jumlah daun
terbanyak 5,3. Rata rata tiggi tanaman selada tertinggi sebesar 7,1 dan jumlah daun terbanyak 3.
Nilai tertinggi pada EC tandon sebesar 2000 ppm.Namun EC paralon juga cukup tinggi sebesar
1700 ppm. Nilai EC sawi tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan yang signifikan.Pada
Minggu 2 ke minggu 3 mengalami kenaikan EC (tandon) dari 1500 ppm menjadi 2000 ppm.Hasil
tertinggi pada sampel 3 sebesar 141gr dan terendah 20gr pada sampel 2,4,dan 9.
Kata Kunci :Nutrisi,rata-rata,tinggi
PENDAHULUAN tanaman melalui media tanam. Salah
Masyarakat umumnya lebih satu sistem hidroponik yang ada adalah
menyukai sayuran segar. Hal ini DFT (Deep Flow Technique).
membutuhkan distribusi dan penanganan Keuntungan teknik DFT antara lain
yang tepat, sehingga produk tidak rusak mampu menyediakan air dan oksigen
atau layu. Sistem bercocok tanam di bagi tanaman. DFT sangat ideal untuk
perkotaan dapat menjadi alternatif untuk menanam sayuran (leafy vegetables)
penyediaan sayuran secara langsung (Mansyur,2014).
untuk konsumen. Namun, lahan di Kangkung yang diperbanyak
perkotaan yang semakin berkurang secara hidroponik banyak mempunyai
membutuhkan sistem bercocok tanam kelebihan, selain lebih bersih dari
Teknik konvensional (menggunakan
yang tidak memerlukan lahan yang luas.
media tanah),
Sistem hidroponik bisa diandalkan pemanenan kangkung dapat dipotong,
sebagai sistem bercocok tanam di dan sisa batang akan tumbuh menjadi
lingkungan perkotaan (Wibowo,2020). tajuk baru yang dapat dipanen lagi
Hidroponik merupakan sistem bercocok dalam waktu 10 minggu setelah panen
tanam menggunakan media selain pertama dan hasilnya tetap tinggi. Hal
tanah.Nutrisi terserap langsung oleh akar ini karena suplai nutrisi yang terpenuhi,
sehingga perkembangan tajuk masih Conductivity (EC) untuk tanaman belum
dapat maksimal(Hidayati et,al,2017). dewasa berkisar 1 - 1,5 mS cm-1,
Penggunaan sistem hidroponik dalam sedangkan untuk tanaman dewasa
budidaya ini diharapkan dapat berkisar 2,5 – 4 mS cm-1 (Afifah,2022).
meningkatkan pertumbuhan dan hasil Pada EC yang terlampau tinggi, tanaman
tanaman kangkong sudah tidak sanggup menyerap hara lagi
Beberapa jenis sawi yang saat karena telah jenuh.
ini cukup popular dan banyak Tujuan dari praktikum ini adalah
dikonsumsi masyarakat, antara lain sawi untuk mengetahui cara budidaya
hijau, sawi putih, dan sawi pakcoy atau tanaman kangkung (Ipomoea aquatica),
caisim. Dari ketiga jenis sawi
tanaman sawi (Brassica chinensis var.
tersebut, pakcoy merupakan jenis yang
banyak dibudidayakan saat ini. Batang parachinensis) tanaman selada (Lactuca
dan daunnya yang lebih lebar dari pada sativa L.) secara hidroponik
sawi hijau biasa, membuat sawi menggunakan teknik DFT (Deep Flow
jenis pakcoy lebih sering digunakan Technique).
masyarakat dalam berbagai menu
masakan. Hal ini tentu memberikan BAHAN DAN METODE
prospek bisnis yang cukup cerah bagi
para petani sawi pakcoy, karena Tempat dan Waktu
permintaan pasarnya cukup Praktikum ini dilaksanakan di
tinggi.Selada (Lactuca sativa L)
lahan Tamnesia Universitas
merupakan salah satu komoditi
hortikultura yang memiliki prospek dan Muhammadiyah Malang, pada hari
nilai komersial yang cukup Rabu, 20 April 2022.
baik(Rahmadhani,2020). Semakin Alat dan Bahan
bertambahnya jumlah penduduk
Indonesia serta meningkatnya kesadaran Alat yang digunakan dalam
penduduk akan kebutuhan gizi praktikum ini adalah seed box, instalansi
menyebabkan bertambahnya permintaan hidroponik (netpott, paralon, tandon),
akan sayuran. Kandungan gizi pada
cutter, EC meter, penggaris, pinset, alat
sayuran terutama vitamin dan mineral
tidak dapat disubtitusi melalui makanan tulis dan alat dokumentasi.
pokok, (Kamalia,2017). Bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah air, AB Mix benih
Hama tanaman hidroponik tidak selada (Lactuca sativa), benih kangkung
jauh berbeda dari tanaman kebanyakan. (Ipomoea aquatic), benih pakcoy
Beberapa hama yang patut diwaspadai (Brassica chiinensis var. parachinensis)
antara lain: hama ulat grayak
dan rockwool.
(Spodoptera sp.), thrips (Thrips sp.),
kutu putih (Paracoccus sp.), dan kutu Metode Kerja
daun (Aphis sp.) (Subandi et,al,2015).
Larutan nutrisi merupakan faktor Metode yang dilakukan pada saat
penting untuk pertumbuhan dan kualitas praktikum adalah menyiapkan alat dan
hasil tanaman hidroponik, sehingga bahan. Dilanjutkan dengan memotong
harus tepat dari segi jumlah komposisi rockwool berbentuk seperti dadu dengan
ion nutrisi dan suhu. Nutrisi diberikan ukuran 2x2,5 cm kemudian dimasukkan
dalam bentuk larutan yang mengandung
ke dalam seedbox. Membasahi rockwool
unsur makro dan mikro didalamnya.
Setiap jenis tanaman berbeda dalam dan melubangi rockwool. Menyemai
jumlahkonduktivitas listriknya benih sawi dan kangkung ke dalam
atau EC (Electrical Conductivity) setiap lubang pada rockwool dengan
(Sutiyoso, 2006).Electrical menggunakan lidi. Melakukan
perawatan terhadap semaian seperti paralon bawahnya. Melakukan
penyiraman secara rutin dan meletakkan pengamatan terhadap parameter tinggi
semaian di tempat yang cukup cahaya tanaman, jumlah daun, nilai EC tendon
matahari. Melakukan transplanting dan EC paralon. Pengamatan dilakukan
terhadap benih yang sudah mulai setiap satu pekan sekali dengan disertai
muncul daun kemudia benih diletakkan mendokumentasikan perubahan
dalam netpot ke lubang paralon sistem perkembangan setiap sampel tanaman
hidroponik. Mengatur nutrisi AB mix sawi dan kangkung. Mencatat hasil
dengan dosis 1 gram/ liter dengan pengamatan dan mendokumentasikan
ukuran tendon 150 gram/150 liter. kegiatan.
Meletakkan bibit sawi pada 2
paralon atas dan bibit kangkung pada 2
Kangkung
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
EC Paralon EC Tandon
Gambar 2. Nilai EC Kangkung
Bobot Segar
Sawi
7.0
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
EC Paralon EC Tandon
Gambar 5. Nilai EC Sawi (Brassica chinensis var. parachinensis)
Nilai EC sawi tidak mengalami pertumbahan sawi,semakin besar
kenaikan ataupun penurunan yang tanaman semakin besar pula nutrisi yang
signifikan.Pada Minggu 2 ke minggu 3 dibutuhkan.Hal ini sependapat dengan
mengalami kenaikan EC (tandon) dari Ningrum et,al (2014) kebutuhan nutrisi
1500 ppm menjadi 2000 ppm.Kenaikan (EC) disesuaikan dengan fase
nilai EC diduga disebabkan masa pertumbuhan, yaitu ketika tanaman
masih kecil,nutrisi (EC) yang tersedia bagi tanaman, terutama nitrogen
dibutuhkan juga kecil. Semakin memiliki pengaruh yang paling
meningkat umur tanaman semakin besar menonjol terhadap pertumbuhan dan
nutisinya. perkembangan tanaman karena dapat
Kenaikan nilai EC meningkatkan fitohormon
mempengaruhi jumlah daun sawi.Hal ini sitokinin.Sitokinin berperan untuk
dibuktikan pada gambar 3 bahwa pada meningkatkan serapan nitrogen yang
sampel 3 sampai 5 memiliki jumlah tersedia sehingga dapat mempengaruhi
daun terbesar. Menurut Pratiwi et,al bentuk dan ukuran daun.
(2015), nutrisi dan mineral yang ada dan
Selada
8.0
7.0
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 5 Gambar 6
Gambar 4
Meletakkan netpot pada Melakukan transplanting
Menanam benih
instalasi hidroponik tanaman yang sudah
kangkung, selada, pakcoy
berdaun pada instalasi
pada rockwoll
hidroponik di greenhouse
Gambar 7
Melakukan sortasi pada Gambar 8 Gambar 9
tanaman yang rusak Melakukan transplanting Melakukan pengamatan
pada instalasi hidroponik sesuai parameter yang
di depan lab ditentukan
Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12
Melakukan pemanenan Melakukan pengemasan Menimbang tanaman yang
pada tanaman yang sudah sudah dipanen
dipanen
Gambar 13
Melakukan packing skala
besar dengan
menggunakan kardus