Anda di halaman 1dari 11

BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquatic), PAKCOY

(Brassica chiinensis var. parachinensis) DAN SELADA (Lactuca sativa)


DENGAN SISTEM HIDROPONIK DFT

Bagas Dwi Putra


201910200311016
bagassingabola23@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Hidroponik Deep Flow Technique (DFT), yaitu suatu metode yang memanfaatkan pertumbuhan
akar tanaman untuk berada dalam genangan larutan nutrisi hara. Praktikum ini dilaksanakan di
lahan Tamnesia Universitas Muhammadiyah Malang, pada hari Rabu, 20 April 2022. Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman kangkung (Ipomoea aquatica),
tanaman sawi (Brassica chinensis var. parachinensis) tanaman selada (Lactuca sativa L.) secara
hidroponik menggunakan teknik DFT (Deep Flow Technique). Alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah seed box, instalansi hidroponik (netpott, paralon, tandon), cutter, EC meter,
penggaris, pinset, alat tulis dan alat dokumentasi.Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
air, AB Mix benih selada (Lactuca sativa), benih kangkung (Ipomoea aquatic), benih pakcoy
(Brassica chiinensis var. parachinensis) dan rockwool.Metode yang dilakukan pada saat
praktikum adalah menyiapkan alat dan bahan. Menyemai benih sawi,selada dan kangkung.
Melakukan perawatan seperti penyiraman secara rutin dan meletakkan semaian di tempat yang
cukup cahaya matahari. Melakukan transplanting.Mengatur nutrisi AB mix dengan dosis 1 gram/
liter dengan ukuran tendon 150 gram/150 liter.Pengamatan dilakukan setiap satu pekan
sekali.Sampel 6 kangkung rata rata memiliki tinggi tanaman paling tinggi sebesar 12,0 cm dan
terendah 7,3 sampel. Rata rata tinggi tanaman sawi tertinggi sebesar 6,1 dan jumlah daun
terbanyak 5,3. Rata rata tiggi tanaman selada tertinggi sebesar 7,1 dan jumlah daun terbanyak 3.
Nilai tertinggi pada EC tandon sebesar 2000 ppm.Namun EC paralon juga cukup tinggi sebesar
1700 ppm. Nilai EC sawi tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan yang signifikan.Pada
Minggu 2 ke minggu 3 mengalami kenaikan EC (tandon) dari 1500 ppm menjadi 2000 ppm.Hasil
tertinggi pada sampel 3 sebesar 141gr dan terendah 20gr pada sampel 2,4,dan 9.
Kata Kunci :Nutrisi,rata-rata,tinggi
PENDAHULUAN tanaman melalui media tanam. Salah
Masyarakat umumnya lebih satu sistem hidroponik yang ada adalah
menyukai sayuran segar. Hal ini DFT (Deep Flow Technique).
membutuhkan distribusi dan penanganan Keuntungan teknik DFT antara lain
yang tepat, sehingga produk tidak rusak mampu menyediakan air dan oksigen
atau layu. Sistem bercocok tanam di bagi tanaman. DFT sangat ideal untuk
perkotaan dapat menjadi alternatif untuk menanam sayuran (leafy vegetables)
penyediaan sayuran secara langsung (Mansyur,2014).
untuk konsumen. Namun, lahan di Kangkung yang diperbanyak
perkotaan yang semakin berkurang secara hidroponik banyak mempunyai
membutuhkan sistem bercocok tanam kelebihan, selain lebih bersih dari
Teknik konvensional (menggunakan
yang tidak memerlukan lahan yang luas.
media tanah),
Sistem hidroponik bisa diandalkan pemanenan kangkung dapat dipotong,
sebagai sistem bercocok tanam di dan sisa batang akan tumbuh menjadi
lingkungan perkotaan (Wibowo,2020). tajuk baru yang dapat dipanen lagi
Hidroponik merupakan sistem bercocok dalam waktu 10 minggu setelah panen
tanam menggunakan media selain pertama dan hasilnya tetap tinggi. Hal
tanah.Nutrisi terserap langsung oleh akar ini karena suplai nutrisi yang terpenuhi,
sehingga perkembangan tajuk masih Conductivity (EC) untuk tanaman belum
dapat maksimal(Hidayati et,al,2017). dewasa berkisar 1 - 1,5 mS cm-1,
Penggunaan sistem hidroponik dalam sedangkan untuk tanaman dewasa
budidaya ini diharapkan dapat berkisar 2,5 – 4 mS cm-1 (Afifah,2022).
meningkatkan pertumbuhan dan hasil Pada EC yang terlampau tinggi, tanaman
tanaman kangkong sudah tidak sanggup menyerap hara lagi
Beberapa jenis sawi yang saat karena telah jenuh. 
ini cukup popular dan banyak Tujuan dari praktikum ini adalah
dikonsumsi masyarakat, antara lain sawi untuk mengetahui cara budidaya
hijau, sawi putih, dan sawi pakcoy atau tanaman kangkung (Ipomoea aquatica),
caisim. Dari ketiga jenis sawi
tanaman sawi (Brassica chinensis var.
tersebut, pakcoy merupakan jenis yang
banyak dibudidayakan saat ini. Batang parachinensis) tanaman selada (Lactuca
dan daunnya yang lebih lebar dari pada sativa L.) secara hidroponik
sawi hijau biasa, membuat sawi menggunakan teknik DFT (Deep Flow
jenis pakcoy lebih sering digunakan Technique).
masyarakat dalam berbagai menu
masakan. Hal ini tentu memberikan BAHAN DAN METODE
prospek bisnis yang cukup cerah bagi
para petani sawi pakcoy, karena Tempat dan Waktu
permintaan pasarnya cukup Praktikum ini dilaksanakan di
tinggi.Selada (Lactuca sativa L)
lahan Tamnesia Universitas
merupakan salah satu komoditi
hortikultura yang memiliki prospek dan Muhammadiyah Malang, pada hari
nilai komersial yang cukup Rabu, 20 April 2022.
baik(Rahmadhani,2020). Semakin Alat dan Bahan
bertambahnya jumlah penduduk
Indonesia serta meningkatnya kesadaran Alat yang digunakan dalam
penduduk akan kebutuhan gizi praktikum ini adalah seed box, instalansi
menyebabkan bertambahnya permintaan hidroponik (netpott, paralon, tandon),
akan sayuran. Kandungan gizi pada
cutter, EC meter, penggaris, pinset, alat
sayuran terutama vitamin dan mineral
tidak dapat disubtitusi melalui makanan tulis dan alat dokumentasi.
pokok, (Kamalia,2017). Bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah air, AB Mix benih
Hama tanaman hidroponik tidak selada (Lactuca sativa), benih kangkung
jauh berbeda dari tanaman kebanyakan. (Ipomoea aquatic), benih pakcoy
Beberapa hama yang patut diwaspadai (Brassica chiinensis var. parachinensis)
antara lain: hama ulat grayak
dan rockwool.
(Spodoptera sp.), thrips (Thrips sp.),
kutu putih (Paracoccus sp.), dan kutu Metode Kerja
daun (Aphis sp.) (Subandi et,al,2015).
Larutan nutrisi merupakan faktor Metode yang dilakukan pada saat
penting untuk pertumbuhan dan kualitas praktikum adalah menyiapkan alat dan
hasil tanaman hidroponik, sehingga bahan. Dilanjutkan dengan memotong
harus tepat dari segi jumlah komposisi rockwool berbentuk seperti dadu dengan
ion nutrisi dan suhu. Nutrisi diberikan ukuran 2x2,5 cm kemudian dimasukkan
dalam bentuk larutan yang mengandung
ke dalam seedbox. Membasahi rockwool
unsur makro dan mikro didalamnya.
Setiap jenis tanaman berbeda dalam dan melubangi rockwool. Menyemai
jumlahkonduktivitas listriknya benih sawi dan kangkung ke dalam
atau EC (Electrical Conductivity) setiap lubang pada rockwool dengan
(Sutiyoso, 2006).Electrical menggunakan lidi. Melakukan
perawatan terhadap semaian seperti paralon bawahnya. Melakukan
penyiraman secara rutin dan meletakkan pengamatan terhadap parameter tinggi
semaian di tempat yang cukup cahaya tanaman, jumlah daun, nilai EC tendon
matahari. Melakukan transplanting dan EC paralon. Pengamatan dilakukan
terhadap benih yang sudah mulai setiap satu pekan sekali dengan disertai
muncul daun kemudia benih diletakkan mendokumentasikan perubahan
dalam netpot ke lubang paralon sistem perkembangan setiap sampel tanaman
hidroponik. Mengatur nutrisi AB mix sawi dan kangkung. Mencatat hasil
dengan dosis 1 gram/ liter dengan pengamatan dan mendokumentasikan
ukuran tendon 150 gram/150 liter. kegiatan.
Meletakkan bibit sawi pada 2
paralon atas dan bibit kangkung pada 2

HASIL DAN PEMBAHASAN


 Tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman kangkung
Pengamatan tanaman kangkung dilakukan dengan mengamati masing-masing sampel
yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun selama 1 bulan. Adapun hasil tersebut dapat dilihat
pada gambar 1.

Kangkung
25.0

20.0

15.0

10.0

5.0

0.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tinggi Tanaman Jumlah Daun

Gambar 1.Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun Kangkung (Ipomoea aquatic)

Solihat (2018) menyatakan unsur N tersedia dari AB Mix dapat


peningkatan tinggi tanaman dapat meningkatkan hasil fotosintetis dan
mendukung penambahan jumlah daun selanjutnya dapat mempengaruhi
seiring dengan bertambahanya umur pertumbuhan serta perkembangan
tanaman. Hasil penelitian menunjukkan tanaman.
bahwa semakin tinggi tanaman maka Peningkatan kandungan N
jumlah daun lebih banyak.Sampel 6 rata jaringan dapat berpengaruh terhadap
rata memiliki tinggi tanaman paling fotosintesis baik lewat kandungan
tinggi sebesar 12,0 cm dan terendah 7,3 klorofil maupun enzim fotosintetik. Jika
sampel,begitupun dengan jumlah kandungan nitrogen daun meningkat,
daun.Perkembangan jumlah daun dan maka fotosintat akan meningkat pula
tinggi tanaman setiap minggu semakin dan jika kandungan nitrogen daun
meningkat hal ini didasari pemberian rendah maka fotosintat yang dihasilkan
pupuk AB Mix saat masa juga akan rendah.Hal ini sependapat
vegetative.Menurut Qalyubi (2014) dengan Kasi (2018) karena unsur
nitrogen akan meningkatkan warna hijau batas titik jenuh cahaya sehingga bukan
daun, mendorong pertumbuhan batang menjadi sumber energi tetapi sebagai
dan daun.Tinggi tanaman kangkong perusak.Intensitas cahaya yang tinggi
tidak ada peningkatan yang drastic hal mengakibatkan temperatur daun
ini dikarenakan lokasi hidroponik meningkat, sebagai akibat menutupnya
langsung berhadap dengan sinar stomata, sehingga sebagaian klorofil
matahari hal ini yang menyebabkan menjadi pecah dan rusak
tinggi tanaman menjadi sangat lambat. (fotodestruktif). Menurut penelitian
Hal ini sepakat dengan Suyanto, dkk., (2011) batas optimum
pendapat tanaman menerima cahaya adalah 1750
Aulia(2019)tanaman kangkung mengal lux pemberian cahaya secara terus
ami perlakuan gejala fotodestruktif menerus
karena Fotodesktruktif adalah tingginya
intensitas cahaya yang mengakibatkan
fotosintesis semakin tidak bertambah
lagi dikarenakan tanaman mengalami

 Nilai EC tanaman kangkung


Pengamatan tanaman kangkung dilakukan dengan mengamati masing-masing sampel
yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun selama 1 bulan. Adapun hasil tersebut dapat dilihat
pada gambar 2.

Nilai EC Tanaman Kangkung


2500
2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4

EC Paralon EC Tandon
Gambar 2. Nilai EC Kangkung

Pada minggu pertama nilai EC memiliki nilai tertinggi.Nilai tertinggi pada EC


tandon sebesar 2000 ppm.Namun EC paralon juga cukup tinggi sebesar 1700 ppm.Nilai
EC yang tinggi disebabkan nutrisi tersedia sangat banyak sehingga tanaman menyerap
nutrisi dengan baik pada awal pertumbuhan.Oleh karena itu tinggi tanaman dan jumlah
daun kangkung mengalami keaniakan.
Hal ini sepakat dengan pendapat Binaraesa (2017) bahwa nsur hara makro seperti
nitrogen dibutuhkan dalam jumlah relatif besar pada setiap tahap pertumbuhan
tanaman,khususnya pada tahap pertumbuhan vegetative. Menurut Laksono dan Sugiono
(2017), jika jaringan tumbuhan mengandung unsur hara tertentu dengan konsentrasi yang
lebih tinggi dari konsentrasi yang dibutuhkan maka pertumbuhan maksimum. Selain itu
nutrisi AB mix lebih mudah larut dalam media air sehingga ketersediaan unsur hara
terlarut lebih banyak
 Bobot segar tanaman kangkung
Pengamatan tanaman kangkung dilakukan dengan mengamati masing-masing sampel
yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun selama 1 bulan. Adapun hasil tersebut dapat dilihat
pada gambar 3.

Bobot Segar Kangkung


160
140
120
100
80
60
40
20
0
Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Bobot Segar

Gambar 3. Grafik bobot segar tanaman kangkung


Dari grafik 6 dapat disimpulkan bahwa hara.Hal ini sejalan dengan pendapat
hasil tertinggi pada sampel 3 sebesar Febriyonoet,al (2017) bahwa
141gr dan terendah 20gr pada sampel nilai berat segar akar berkaitan
2,4,dan 9.Sampel 3 memiliki beart segar dengankemampuan akar menyerap air.
tertinggi dibandingkan sampel lainya,hal Pengaturan jarak tanam yang tepat akan
ini diduga karena besarnya perakaran memberikan ruang bagi akar untuk
sampel 2.Semakin besar akar maka menyerap air dengan optimal.
semakin baik tanaman menyerap unsur

 Tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman sawi


Pengamatan tanaman sawi dilakukan dengan mengamati masing-masing sampel yang
meliputi tinggi tanaman, jumlah daun selama 1 bulan. Adapun hasil tersebut dapat dilihat pada
gambar 4.

Sawi
7.0
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tinggi Tanaman Jumlah Daun


Gambar 4.Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun Pakcoy (Brassica chiinensis var.
parachinensis)

Pada pertumbuhan vegetative pertambahan Panjang dan unsur hara


tanaman ditunjukan dengan yang berperan adalah unsur Nitrogen.
Nutrisi AB Mix dan NPK mengandung Kenaikan jumlah daun dan
lebih tinggi unsur nitrogen-nya daripada tinggi tanaman dikarenakan setiap
nutrisi organiknya. Nitrogen berfungsi minggu pemberian pupuk dilakukan
memacu pertumbuhan tanaman pada secara rutin dan tepat dosis. Pendapat ini
fase pertumbuhan vegetatif, terutama sejalan dengan hasil penelitian Megsari
pertumbuhan dan dan batang.Hal ini dan Asmuliani (2020),menyatakan
dibuktikan dengan terus bertambahnya bahwa pemberian pupuk cair dalam
tinggi maupun jumlah daun.Rata rata jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tinggi tanaman tertinggi sebesar 6,1 dan tanaman mendukung terjadinya
jumlah daun terbanyak 5,3. pertumbuhan tanaman secara optimal
yang menyebabkan proses
Unsur N dapat membantu pembelahan,pembesaran dan
mengubah karbohidrat yang dihasilkan pemanjangan sel akan berlangsung
dalam proses fotosintesis menjadi dengan cepat yang mengakibatkan
protein sehingga akan menambah lebar, beberapa organ tanaman tumbuh dengan
panjang dan jumlah daun cepat.
(Wahyuningsih,2016).Dari penelitian Beberapa sampel jumlah daun
Rizal (2017) penambahan nitrogen pada menururn hal ini diduga tanaman
tanaman dapat mendorong pertumbuhan terkena serangan hama.Dimana hama
organ organ yang berkaitan dengan seperti ulat grayak
fotosintesis. Daun yang mendapat suplai (Spodoptera sp.).Hama ini memakan
nitrogen akan membentuk daun yang daun sehingga menurunkan jumlah daun
memiliki helaian daun yang lebih luas tanaman.Dalam penelitian Afifah et,al
dengan kandungan kandungan klorofil (2020) penggunaan agen hayati
yang lebih tinggi, sehingga tanaman Beaverau bassiana dapat mengatasi
mampu menghasilkan karbohidrat dalam berbagai hama dalam budidaya
jumlah yang tinggi untuk mendukung hidroponik.
pertumbuhan vegetatif suatu tanaman.

 Nilai EC tanaman sawi


Pengamatan tanaman kangkung dilakukan dengan mengamati masing-masing sampel
yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun selama 1 bulan. Adapun hasil tersebut dapat dilihat
pada gambar 5.

Nilai EC Tanaman Sawi


2500
2000
1500
1000
500
0
minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4

EC Paralon EC Tandon
Gambar 5. Nilai EC Sawi (Brassica chinensis var. parachinensis)
Nilai EC sawi tidak mengalami pertumbahan sawi,semakin besar
kenaikan ataupun penurunan yang tanaman semakin besar pula nutrisi yang
signifikan.Pada Minggu 2 ke minggu 3 dibutuhkan.Hal ini sependapat dengan
mengalami kenaikan EC (tandon) dari Ningrum et,al (2014) kebutuhan nutrisi
1500 ppm menjadi 2000 ppm.Kenaikan (EC) disesuaikan dengan fase
nilai EC diduga disebabkan masa pertumbuhan, yaitu ketika tanaman
masih kecil,nutrisi (EC) yang tersedia bagi tanaman, terutama nitrogen
dibutuhkan juga kecil. Semakin memiliki pengaruh yang paling
meningkat umur tanaman semakin besar menonjol terhadap pertumbuhan dan
nutisinya. perkembangan tanaman karena dapat
Kenaikan nilai EC meningkatkan fitohormon
mempengaruhi jumlah daun sawi.Hal ini sitokinin.Sitokinin berperan untuk
dibuktikan pada gambar 3 bahwa pada meningkatkan serapan nitrogen yang
sampel 3 sampai 5 memiliki jumlah tersedia sehingga dapat mempengaruhi
daun terbesar. Menurut Pratiwi et,al bentuk dan ukuran daun.
(2015), nutrisi dan mineral yang ada dan

 Tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman selada


Pengamatan tanaman kangkung dilakukan dengan mengamati masing-masing sampel
yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun selama 1 bulan. Adapun hasil tersebut dapat dilihat
pada gambar 6.

Selada
8.0
7.0
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tinggi Tanaman Jumlah Daun


Gambar 6.Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun Selada (Lactuca sativa)

Unsur hara makro yang tersedia tersedia. Bahwa penyerapan nitrogen


(N, P, K,S,Ca, Mg). Tersedianya unsur yang cukup pada tanaman selada akan
hara makro yang cukup bagi tanaman mempercepat laju pembelahan dan
akan merangsang makin banyaknya pemanjangan sel, pertumbuhan akar,
karbohidrat yang terbentuk dan juga batang, dan daun berlangsung dengan
akan merangsang tunas – tunas baru cepat.
misalnya jumlah daun
(Wasnowati,2013).Jumlah daun dan KESIMPULAN
tinggi tanaman selada tidak Semakin tinggi tanaman maka
semestinya.Tanaman kuning dan kerdil jumlah daun lebih banyak.Sampel 6 rata
hal ini disebabkan kurangnya unsur rata memiliki tinggi tanaman paling
mangan yang berguna untuk penyerapan tinggi sebesar 12,0 cm dan terendah 7,3
unsur N yang berguna untuk sampel 3,begitupun dengan jumlah
pertumbuhan vegetative. Romalasari dan daun.Perkembangan jumlah daun dan
Sobari (2019) menyatakan mangan tinggi tanaman setiap minggu semakin
dibutuhkan untuk mendukung meningkat hal ini didasari pemberian
penyerapan nitrogen pada tanaman dan pupuk AB Mix saat masa vegetative.
molibdenum untuk mengikat Rata rata tinggi tanaman pakcoy
nitrogen.Rata rata tiggi tanaman tertinggi sebesar 6,1 dan jumlah daun
tertinggi sebesar 7,1 dan jumlah daun terbanyak 5,3. Unsur N dapat membantu
terbanyak 3.Gejala kekurangan unsur N mengubah karbohidrat yang dihasilkan
sangat terlihat nyata,hal ini di duga dalam proses fotosintesis menjadi
tanaman kurang menyerap unsur N yang
protein sehingga akan menambah lebar, Jurnal Ilmu Pertanian Tropika
panjang dan jumlah daun. dan Subtropika, 2(1), 22-27.
Jumlah daun dan tinggi tanaman Hidayati, N., Rosawanti, P., Yusuf, F.,
selada tidak semestinya.Tanaman & Hanafi, N. 2017. Kajian
kuning dan kerdil hal ini disebabkan penggunaan nutrisi anorganik
kurangnya unsur mangan yang berguna terhadap pertumbuhan kangkung
untuk penyerapan unsur N yang berguna
untuk pertumbuhan vegetative. Nilai (Ipomoea reptans Poir)
tertinggi pada EC tandon sebesar 2000 Hidroponik sistem wick. Daun:
ppm.Namun EC paralon juga cukup Jurnal Ilmiah Pertanian dan
tinggi sebesar 1700 ppm. Nilai EC sawi Kehutanan, 4(2), 75-81.
tidak mengalami kenaikan ataupun Kamalia, S., Dewanti, P., & Soedradjad,
penurunan yang signifikan.Pada Minggu R. 2017. Teknologi hidroponik
2 ke minggu 3 mengalami kenaikan EC
sistem sumbu pada produksi
(tandon) dari 1500 ppm menjadi 2000
ppm.Hasil tertinggi pada sampel 3 selada lollo rossa (Lactuca Sativa
sebesar 141gr dan terendah 20gr pada L.) dengan penambahan CaCl2
sampel 2,4,dan 9 sebagai nutrisi hidroponik. Jurnal
Agroteknologi, 11(01), 96-104.
DAFTAR PUSTAKA Kasi, P. D., Suaedi, S., & Angraeni, F.
2018. Pemanfaatan Pupuk
Afifah, L., Saputro, N. W., & Enri, U. Organik Cair Rebung Bambu U
2022. Sosisalisasi Penggunaan Ntuk Pertumbuhan Kangkung
Beauveria Bassiana dan Secara Hidroponik. Biosel:
Pestisida Nabati untuk Biology Science and
Mengendalikan Hama pada Education, 7(1), 42-48.
Sayuran Laksono, R. A., & Sugiono, D.2017.
Hidroponik. Agrokreatif: Jurnal Karakteristik Agronomis
Ilmiah Pengabdian kepada Tanaman Kailan (Brassica
Masyarakat, 8(1), 12-21. oleraceae L. var. acephala DC.)
Aulia, S., Ansar, A., & Putra, G. M. D. Kultivar Full White 921 Akibat
2019. Pengaruh intensitas cahaya Jenis Media Tanam Organik dan
lampu dan lama penyinaran Nilai EC (Electrical Conductivity)
terhadap pertumbuhan tanaman pada Hidroponik Sistem
kangkung (Ipomea reptans Poir) Wick. Jurnal Agrotek Indonesia
pada sistem hidroponik (Indonesian Journal of
indoor. Jurnal Ilmiah Rekayasa Agrotech), 2(1).
Pertanian dan Biosistem, 7(1), Mansyur, A. N., Triyono, S., & Tusi, A.
43-51. 2014. Pengaruh Naungan
Binaraesa, N. N. P. C.2017. Nilai EC
Terhadap Pertumbuhan Sawi
(electro conductivity)
berdasarkan umur tanaman (Brassica Juncea L.) Pada Sistem
selada daun hijau (Lactuca sativa Hidroponik Dft (Deep Flow
L.) dengan sistem hidroponik Technique)[Influence Of Shading
NFT (nutrient film On The Growth Of Green
technique) (Doctoral dissertation, Mustard (Brassica Juncea L.)
Universitas Brawijaya). Cultured In Hydroponic Dft
Febriyono, R., Susilowati, Y. E., &
(Deep Flow. Jurnal Teknik
Suprapto, A. (2017). Peningkatan
hasil tanaman kangkung darat Pertanian LampungVol, 3(2),
(Ipomoea reptans, l.) melalui 103-110.
perlakuan jarak tanam dan jumlah Ningrum, D. Y., Triyono, S., & Tusi,
tanaman per lubang. Vigor: A.2014. Pengaruh lama aerasi
terhadap pertumbuhan dan hasil hidroponik nutrient film technique
tanaman sawi (Brassica juncea L.) (NFT). eProceedings of
pada hidroponik DFT (Deep flow Engineering, 5(1).
Subandi, M., Salam, N. P., & Frasetya,
technique). Jurnal Teknik
B. 2015. Pengaruh berbagai nilai
Pertanian Lampung (Journal of EC (Electrical Conductivity)
Agricultural Engineering), 3(1). terhadap pertumbuhan dan hasil
Pratiwi, P. R., Subandi, M., & Mustari, bayam (Amaranthus SP.) pada
E.2015. Pengaruh tingkat EC hidroponik sistem rakit apung
(electrical conductivity) terhadap (Floating Hydroponics
pertumbuhan tanaman sawi System). Jurnal Istek, 9(2).
Suyanto, H., Abriana, T.L., Rupiasih,
(Brassica juncea L.) pada sistem
N.N., dan Widyatmika, P. 2011.
instalasi aeroponik Pengaruh Intensitas Cahaya
vertikal. Jurnal Agro, 2(1), 50-55. Merah 680 Nm Terhadap Laju
Qalyubi, I. 2014. Pengaruh debit air dan Pertumbuhan Dan Kadar Klorofil-
pemberian jenis nutrisi terhadap A Pada Fase Pembibitan Tanaman
pertumbuhan tanaman kangkung Tomat. Seminar Nasional Fisika
pada sistem irigasi hidroponik nft 2011 ISSN 2088-4176. Pusat
(nutrient film technique). Penelitian Fisika- LIPI Serpong
Rahmadhani, L. E., Widuri, L. I., & Wahyuningsih, A., Fajriani, S., & Aini,
Dewanti, P. 2020. Kualitas mutu N. 2016. Komposisi Nutrisi Dan
sayur kasepak (kangkung, selada, Media Tanam Terhadap
dan pakcoy) dengan sistem Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Pakcoy (Brassica Rapa L.) Sistem
budidaya akuaponik dan
Hidroponik The Nutrition And
hidroponik. Jurnal Growth Media Composition On
Agroteknologi, 14(01), 33-43. The Growth And Yield Of Pakcoy
Rizal, S. 2017. Pengaruh nutriasi yang (Brassica Rapa L.) Using
diberikan terhadap pertumbuhan Hydroponics System. Jurnal
tanaman sawi pakcoy (Brassica Produksi Tanaman, 4(8), 595-
rapa l.) Yang ditanam secara 601.
Wibowo, S. 2020. Pengaruh aplikasi tiga
hidroponik. Sainmatika: Jurnal
model hidroponik DFT terhadap
Ilmiah Matematika dan Ilmu
tanaman pakcoy (Brassica rapa
Pengetahuan Alam, 14(1), 38-44.
L.). Jurnal Keteknikan Pertanian
Sholihat, S. N., Kirom, M. R., &
Fathonah, I. W. 2018. Pengaruh Tropis Dan Biosistem, 8(3), 245-
kontrol nutrisi pada pertumbuhan 252.
kangkung dengan metode
DOKUMENTASI

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3


Memotong rockwoll Menata rockwoll di Membasahi rockwoll
nampan sesuai jumlah dengan air
yang dibutuhkan

Gambar 5 Gambar 6
Gambar 4
Meletakkan netpot pada Melakukan transplanting
Menanam benih
instalasi hidroponik tanaman yang sudah
kangkung, selada, pakcoy
berdaun pada instalasi
pada rockwoll
hidroponik di greenhouse

Gambar 7
Melakukan sortasi pada Gambar 8 Gambar 9
tanaman yang rusak Melakukan transplanting Melakukan pengamatan
pada instalasi hidroponik sesuai parameter yang
di depan lab ditentukan
Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12
Melakukan pemanenan Melakukan pengemasan Menimbang tanaman yang
pada tanaman yang sudah sudah dipanen
dipanen

Gambar 13
Melakukan packing skala
besar dengan
menggunakan kardus

Anda mungkin juga menyukai