Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PRAKTIKUM PERTANIAN PERKOTAAN

HIDRPONIK MENGGUNAKAN SISTEM HIDROPONIK NFT

Disusu untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum pertanian perkotaan

Disusun Oleh:
Alfia Ningsi
201910200311009
Agroteknologi 6A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dan bekerja sama dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 8 April 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
ISI...............................................................................................................................................................6
A. Sistem Fertigasi..............................................................................................................................6
B. Sistem Hidroponik NFT................................................................................................................6
C. Nutrisi AB mix...............................................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9

3
BAB I

DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Hidroponik metode bercocok tanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah
dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Sistem hidroponik dapat
memberikan suatu lingkungan pertumbuhan yang lebih terkontrol. Dengan pengembangan
teknologi sistem hidroponik mampu mendaya gunakan air, nutrisi, pestisida secara nyata lebih
efisien (minimalis system) dibandingkan dengan kultur tanah, terutama untuk tanaman berumur
pendek seperti sayuran dan buah-buahan. Penggunaan sistem hidroponik tidak mengenal musim
dan tidak memerlukan lahan yang luas dibandingkan dengan kultur tanah untuk menghasilkan
satuan produktivitas yang sama (Kristi, 2018).

Pentingnya nutrisi bagi tanaman hidroponik sebagai kebutuhan utama untuk tumbuh dan
berkembang memerlukan takaran yang tepat kekurangan nutrisi ataupun kelebihan nutrisi akan
menimbulkan dampak negatif bagi tanaman. Nutrisi hidroponik berfungsi sebagai pemasok
utama kebutuhan air dan mineral bagi tanaman yang akan menentukan kualitas hasil tanaman
hidroponik. Tanaman akan mendapatkan kebutuhan air dan mineral dari nutrisi yang diberikan,
kualiatas nutrisi hasil sangat mempengaruhi kualitas hasil tanaman hidroponik (Herwibowo,
2012).

. NFT model budidaya hidroponik dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang
dangkal. Air tersebut tersirkulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran
bisa berkembang di dalam larutan nutrisi. Karena di sekeliling perakaran terdapat selapis larutan
nutrisi, maka sistem ini dikenal dengan nama nutrient film technique (NFT) (Lingga, 2011).
Disebut Nutrient Film Technique (NFT) karena pada sistem hidroponik ini, pemberian nutrisi
tanaman dilakukan dengan mengalirkan selapis larutan nutrisi setinggi kira-kira 3 mm pada
perakaran tanaman. Jika lebih dari itu, apalagi sampai menyebabkan perakaran terbenam terlalu
dalam, tanaman bakal sulit mendapat pasokan oksigen dalam jumlah memadai. Oleh karena itu,
manajemen pemupukan (fertilization) dapat dilaksanakan secara terintegrasi dengan manajemen
irigasi (irrigation) yang selanjutnya disebut fertigasi (fertilization and irrigation) . Dalam sistem
hidroponik, pengelolaan air dan hara difokuskan terhadap cara pemberian yang optimal sesuai

4
dengan kebutuhan tanaman, umur tanaman dan kondisi lingkungan sehingga tercapai hasil yang
maximum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi sistem fertigasi?
2. Bagaimana sistem hidroponik NFT?
3. Apa peran nutrisi AB mix?

C. Tujuan
1. Mengetahui fungsi sistem fertigasi
2. Mengetahui bentuk sistem hidroponik NFT
3. Mengetahui peran nutrisi AB mix

5
BAB II

ISI
A. Sistem Fertigasi
Fertigasi merupakan cara pemberian air irigasi bersamaan dengan pemupukan melalui
emiter yang diletakkan dekat dengan perakaran tanaman (Poerwanto dan Susila 2014). Fertigasi
dapat dilakukan bersamaan dengan irigasi tetes. Irigasi tetes (drip irrigation) adalah sistem
pemberian air irigasi yang bertekanan rendah melalui jaringan tabung dalam pola yang telah
ditentukan dan memberikan air secara perlahan di dasar setiap tanaman atau tanah di sekitarnya.
Aplikasi fertigasi dengan irigasi tetes (drip irrigation) dapat memudahkan dan mengefisiensikan
penggunaan air dan pupuk secara tepat serta dapat mengalirkan air secara teratur sesuai
kebutuhan tanaman ketika persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung
pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal.
B. Sistem Hidroponik NFT

Kontruksi hidroponik NFT dapat disiapkan sebagai berikut: a. Bahan disiapkan untuk pembuatan
konstruksi hidoponik NFT, b. Konstruksi hidroponik NFT dirancang dengan kemiringan 1, 3, 5, dan 7%
atau sesuai dengan keperluan, c. Bak larutan nutrisi diletakkan pada posisi sejajar dengan ketinggian
minimum dari ujung outlet pipa, d. Pipa talang disusun pada alat hidroponik NFT., e. Pipa lateral yang
dilengkapi dengan inlet dipasang pada bak nutrisi (Wibowo dan Asriyanti, 2013). Dilihat dari cara
distribusi nutrisi, sistem hidroponik bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu sistem hidroponik
aktif dan sistem hidroponik pasif. Dalam sistem hidroponik aktif, sirkulasi larutan nutrisi
dilakukan dengan alat bantu pompa air sehingga berhubungan dengan ketersediaan instalasi
listrik. Sistem hidroponik aktif ini mempunyai kelebihan mampu memasok nutrisi, air dan
oksigen yang cukup bagi tanaman. Kekurangannya, pengoperasiannya sangat tergantung pada
ketersediaan tenaga listrik dan pompa (Iqbal, 2016).

Nutrient Film Technique yang disingkat NFT, atau terkadang disebut Teknik Film Hara
merupakan model pengaliran nutrisi pada budi daya tanaman secara hidroponik dengan
meletakkan akr tanaman pada aliran air yang dangkal/tipis (2-3 mm) seperti rol film. Sistem NFT
ini hanya menggunakan aliran air bernutrisi sebagai media. Tanaman dipelihara dalam semacam
talang, selokan atau saluran panjang yang sempit yang terbuat dari plastic atau lempengan logam
tipis tahan karat. Talang atau selokan tersebut dialiri larutan nutrisi secara terus menerus
sehingga pada akar tanaman secara perlahan akan terbentuk semacam film (lapisan tipis) larutan

6
nutrisi/hara sebagai makanan tanaman. Karena itulah sistem ini kemudian dikenal dengan nama
Nutrient Film Technique (Iqbal, 2016).

C. Nutrisi AB mix
Menurut Nugraha (2014), AB mix merupakan larutan hara yang terdiri dari stok A yang
berisi unsur hara makro dan stok B berisi unsur hara mikro. Nutrisi yang biasa digunakan dalam
teknik hidroponik adalah AB Mix. Permasalahan saat ini adalah nutrisi AB Mix sulit ditemui dan
harganya mahal. Nutrisi yang dipakai untuk tanaman bayam merah secara hidroponik adalah
nutrisi AB mix dengan pemberian dosis yang berbeda-beda untuk setiap perlakuannya.

Nutrisi terdiri dari pupuk A dan pupuk B yang akan dicampur dengan air secara terpisah
untuk menjadikan sebagai larutan stok, jika akan digunakan larutan stok yang masih kental
dicampur kembali dengan air, pupuk A dan pupuk B tidak dapat dicampur secara langsung,
karena jika kation Ca dalam pupuk A bertemu anion sulfat dalam pupuk B akan terjadi endapan
dan menghasilkan kalsium sulfat dan unsur CA dan S dan penyerapan tidak dapat dilakukan oleh
akar, karena tanaman akan terdefisiensi unsur Ca dan S. Begitupula apabila anion fosfat dalam
pupuk B bertemu dengan kation Ca dalam pupuk A akan memunculkan endapan ferri fosfat
sehingga unsure Fe dan Ca tidal dapat diserap oleh akar (Bandriyati, 2017).

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dilihat dari cara distribusi nutrisi, sistem hidroponik bisa dikategorikan menjadi dua,
yaitu sistem hidroponik aktif dan sistem hidroponik pasif. Dalam sistem hidroponik aktif,
sirkulasi larutan nutrisi dilakukan dengan alat bantu pompa air sehingga berhubungan dengan
ketersediaan instalasi listrik. Sistem hidroponik aktif ini mempunyai kelebihan mampu memasok
nutrisi, air dan oksigen yang cukup bagi tanaman. Kekurangannya, pengoperasiannya sangat
tergantung pada ketersediaan tenaga listrik dan pompa. Contoh, menanam sayuran pada botol
bekas kemasan air mineral dengan bantuan sumbu flannel yang menyerap dan menyalurkan
larutan nutrisi dari dalam botol hingga ke akar tanaman.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bandriyati, A. Putri, T. D. Sulistyo, and C. Anwar, “Penggunaan Limbah Baglog Tiram dan
Jenis Nutrisi Terhadap Pakcoy Pada Hidroponik Substrat,” vol. 19, no. 1, pp. 28–33,
2017.

Herwibowo, Hidroponik sayuran. jakarta: Penebar Swadaya, 2012.

Iqbal, M., 2016. Simpel Hidroponik Dimana pun... Kapan pun... Siapa pun... Bisa Bertanam
dengan Hidroponik. Lily Publisher. Yogyakarta.

Kristi, A. A. 2018. Hidroponik rumahan. Yogyakarta: ANDI

Lingga, P. 2011. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Cetakan XXXII. Penerbit Penebar
Swadaya. Jakarta

Nugraha, R. U., (2014). Sumber Hara Sebagai Pengganti AB mix Pada Budidaya Sayuran Daun
Secara Hidroponik. Dalam Aris S., Evie R. Dan Herlina F. Fermentasi Limbah Cair
Tahu Menggunakan EM4 Sebagai Alternatif Nutrisi Hidroponik dan Aplikasinya pada
Sawi Hijau (Brassica juncea var.tosakan). Laboratorium Sumberdaya Lahan Universitas
Pembangunan Nasional Surabaya

Poerwanto, R. dan Susila, A.D. 2014. Seri 1 Hortikultura Tropika, Teknologi Hortikultura.
Bogor. IPB Press. 383p.

Sapto W dan A Asriyanti S. 2013. Aplikasi Hidroponik NFT pada Budidaya Pakcoy (Brassica
rapa chinensis). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 13 (3): 159-167

Anda mungkin juga menyukai